Nila Firdausi Nuzula, PhD Accounting Assumptions, Principles

advertisement
Handout :AnalisisRasioKeuangan
Dosen :NilaFirdausiNuzula,PhD
AccountingAssumptions,Principles,ProceduresandPolicies
Pemahaman tentang asumsi, prinsip, prosedur, dan kebijakan terkait penyusunan
laporan keuangan akan bermanfaat untuk membantu analis keuangan mengetahui
‘nature’ atau aspek alamiah dan ‘scope’ atau ruang lingkup analisis laporan
keuangan.
AccountingAssumptions
Dalam hal ini, asumsi-asumsi terkait dengan akuntansi berkaitan dengan prinsipprinsip akuntansi yang telah diterima secara umum (generally accepted accounting
principles-GAAP).Asumsi-asumsitersebutmeliputi:
a) Businessentityassumption
Asumsi ini berdasarkan pemikiran bahwa suatu organisasi memiliki aktifitas
yang melibatkan variabel-variabel ekonomi dan keuangan, dan memiliki
tanggung jawab atas konsekuensi keuangan tersebut (entity of
accountability). Unit bisnis tersebut merupakan sekumpulan orang yang
memiliki kepentingan ekonomi. Contoh accounting entities adalah
perusahaan besar (corporation), perusahaan pribadi (sole proprietorships),
danpersekutuan/firma(partnership).
Dengan asumsi ini, ‘nature’ dan ‘scope’ laporan keuangan akan berbeda
antarasatujenisentitydenganentitylain.Informasiakuntansiberhubungan
denganjenisentityini.Jenisorganisasiinimemberikanbatasan(boundaries)
bagi manajer terkait bagaimana menyusun laporan keuangan. Sebagai
contoh, induk perusahaan dan anak cabang adalah entity yang terpisah,
tetapikeduajenisperusahaanakandiperlakukansebagaisingleentitydalam
halpenyusunanlaporanterkonsolidasi.
b) Continuityassumption
Aktifitasakuntansididasarkanpadaasumsibahwasuatuentityakanterlibat
dalam aktifitas bisnis secara terus menerus (continuous and ongoing
activities). Entity tersebut akan tetap berada dalam kegiatan bisnis untuk
masa yang panjang sesuai dengan rancangan yang telah diperkirakan oleh
manajer untuk mencapai tujuannya (foreseeable future). Hal inilah yang
disebutsebagaiprinsipgoingconcernataucontinuity.
Jika suatu organisasi beranggapan bahwa umur hidup organisasi bersifat
jangka pendek, maka penyusun laporan keuangan perlu melakukan
penyesuaian dan modifikasi prinsip-prinsip akuntansi, dan praktik dan
metode pelaporan. Misalnya, manajer perlu menyusun rencana dan
anggaran reorganisasi dan likuidasi jika perusahaan mengalami
kebangkrutan.
c) Periodicandtimelyreportingassumption
Operasi bisnis bersifat kontinu. Tetapi, laporan keuangan harus memiliki
periodisasiataukerangkawaktuuntukmemudahkanpengukurankinerja.Ini
berartibahwadatakeuanganbisamemilikikerangkawaktujangkapanjang,
sebagai supporting instrument atas visi dan misi perusahaan dalam jangka
panjang (berhubungan dengan prinsip going concern). Tetapi di sisi lain,
laporan keuangan harus memiliki jangka waktu pendek untuk memudahkan
manajer mengukur kemampuannya untuk mencapai visi dan misi jangka
panjang tersebut. Nama lain dari asumsi ini adalah “the statements are
recordedforpre-definedperiodsoftime”.
d) Monetaryunitassumption
Akuntansimencatattransaksibisnisbersifatmemilikikonsekuensidandapat
diterjemahkandalamsatuanuang(ataumonetaryunit).Dalamhalini,analis
keuangan perlu mampu mengidentifikasi dan memilah transaksi apa yang
memilikikonsekuensikeuangandanmanayangtidak.Namalaindariasumsi
adalah“theappropriateunitofmeasurementisthedollar”.
Buku lain menyebutkan bahwa laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip
konservatif (conservatism). Asumsi lain adalah “full disclosure requires providing
information beyond the financial statement”. Artinya, data-data keuangan yang
berkaitan dengan pencatatan akuntansi terutama untuk pendapatan, biaya, dan
asset disajikan dalam laporan tambahan yang melengkapi laporan keuangan, dan
disajikansecaranaratif.
Prinsip lain yang tidak kalah penting adalah bahwa laporan keuangan disusun
berdasarkan accrual and matching principles. Prinsip akrual menyatakan bahwa
income dan revenue disajikan dalam waktu yang relevan. Pendapatan (income)
dicatatdalamperiodesaatdiperoleh,danbiaya(expenses)dilaporkanpadaperiode
terjadinya biaya guna menghasilkan revenue. Dengan penggunaan prinsip akrual,
income yang dilaporkan tidak selalu diikuti dengan cash flow. Karena perhatian
analisutamanyapadacashflow,makaumumnyaanalisperlumemahamibagaimana
terjadinyaincomeberkaitandenganterjadinyacashflow.
Kualitaslaporankeuangan
Uraian berikut ini menggambarkan level dan indikator kualitas laporan akuntansi,
sebagaimanadigambarkandalamgrafikdibawahini.Penggunainformasiakuntansi
adalah pengambil keputusan. Ada beragam jenis dan karakteristik pengambil
keputusan, mulai dari para pengelola atau administrator perusahaan, investor dan
calon investor, debitur, pekerja dan serikat pekerja, dan pemerintah. Stakeholder
penggunainformasiakuntansiinimemilikikepentinganuntukmemperolehinformasi
yang memenuhi standar materialitas dengan biaya yang lebih kecil dibandingkan
dengankemanfaatanlaporanakuntansi.
Aspek atau ukuran utama kualitas laporan akuntansi dari perspektif user atau
pengguna adalah understandability. Hal ini bermakna bahwa laporan akuntansi
harusdapatdipahamidenganmudah.Agardapatdimanfaatkandenganbaikuntuk
pengambilan keputusan, informasi akuntansi harus memenuhi dua level kualitas.
Kualitas utama (primary qualities) meliputi dua hal, yaitu relevansi atau sesuai
dengan kebutuhan pengambilan keputusan, dan indikator reliabilitas atau dapat
memberikaninformasiyanglayakdandapatdipercaya.
Laporan keuangan harus bersifat relevant dan reliable. Jika salah satu dari sifat
tersebut tidak ada, maka informasi yang disampaikan perusahaan bisa jadi tidak
bermanfaat.Agardikatakanrelevan,informasiharusberkaitandenganjangkawaktu
terjadinya peristiwa, cukup detail dan harus dapat digunakan untuk memprediksi
kinerjadimasadatang,atausebaliknya,memberikanfeedbackataskinerjadimasa
lalu.
Agar dikatakan reliable, informasi keuangan harus mampu melaporkan kinerja
sebagaimana yang terjadi sesungguhnya (faithfulness), dapat diverifikasi, dan
bersifat netral, tidak bias, dan bebas dari kesalahan material. Laporan keuangan
bersifatreliablejikamengandungtigasifatataufaktoryangmendukungreliabilitas,
yaitu verifiability, neutrality, dan representational faithfulness. Verifiability artinya
kondisidimanaterdapatconsensusantaraanaliskeuanganbahwainformasitersebut
dihasilkandariserangkaianmetodepengukuranyangbenardantidakmengandung
bias. Dalam kerangka ini, estimasi berdasarkan nilai pasar bisa dikatakan tidak
verifiablekarenatidakmerefleksikanconsensusdanbisajadimengandungbias.
Standar kedua (secondary qualities) dari informasi akuntansi mengandung dua
ukuran. Ukuran yang pertama adalah comparability, yaitu bahwa suatu informasi
akuntansi dapat dibandingkan dengan informasi lainnya. Informasi akuntansi suatu
perusahaan dapat dibandingkan dengan informasi akuntansi yang dikeluarkan
perusahaan lainnya. Ukuran kualitas yang kedua adalah consistency, artinya bahwa
bagian-bagian informasi memiliki keterkaitan dan secara komplementer memiliki
kontribusiyangsamauntukmenggambarkaninformasiakuntansiyangmenyeluruh.
Mengingat transaksi bisnis yang terjadi pada suatu perusahaan bisa bervariasi dan
bersifat kompleks, maka terdapat kemungkinan bahwa laporan keuangan yang
disusun tidak terstandar. Hal ini harus dihindari karena menjadikan aspek
comparabilitytidakdapatterpenuhi.Untukitu,perusahaanharusmenyusunlaporan
sesuai dengan standar pelaporan yang telah diratifikasi di suatu negara agar
informasi akuntansi di dalamnya dapat memberikan manfaat bagi pengguna yang
beragam.
Di dunia, terdapat dua standard-setting bodies atau lembaga yang mengeluarkan
standarpelaporankeuanganyaituFinancialAccountingStandardsBoard(FASB)dan
the International Accounting Standards Board (IASB). Di Amerika, FASB
mengeluarkanGenerallyAcceptedAccountingPrinciples(GAAP).Untukpenggunadi
luarAmerika,FASBmengeluarkanInternationalFinancialReportingStandards(IFRS).
Institusilainberusahamenyesuaikandiri(convergence)denganIFRS.Bentukstandar
IASByanglamadikenaldenganistilahInternationalAccountingStandards(IAS).
AdaempattujuanpenyusunanIASB,yaitu:
1. Untuk mengembangkan standar akuntansi global yang dapat meningkatkan
transparansi,komparabilitas,dankualitaslaporankeuangan.
2. Untukmempromosikanpenggunaanstandarakuntansiglobal.
3. Untuk membantu kebutuhan perusahaan bisnis di negara berkembang dan
perusahaankecildalammengimplementasikanstandarakuntansiglobal.
4. Untukmencapaikesamaanataukonvergensiatasberagamstandarakuntansi
nasionaldanglobal.
Pemerintahmendorongterbentuknyaotoritaspenentukebijakankeuangan,seperti
Securities and Exchange Commission (SEC) di Amerika dan Financial Service
Authority (FSA) di UK. Peraturan pasar keuangan bertujuan untuk: 1) memproteksi
kepentingan investor, 2) menjamin adanya efisiensi, transparansi, dan fairness di
pasarmodal,3)mengurangirisikosistematis.
PerusahaanyangmenyiapkanlaporankeuangandenganberdasarkanpadaIfRSatau
US GAAP harus menguraikan kebijakan akuntansi dan cara estimasinya dalam
catatan kaki (footnotes), atau di bagian catatan manajemen (atau Management’s
DiscussionandAnalysis).Seoranganaliskeuanganharusmenggunakaninformasiini
untuk mengevaluasi kebijakan apa yang dianut oleh perusahaan, apakah kebijakan
tersebut mampu untuk menjawab kebutuhan data yang relevan dalam laporan
keuangan,kebijakanyangbagaimanayangdibutuhkanmanajemenuntukmenyusun
estimasi, dan apakah cara pengungkapan dan perkiraan akuntansi periode saat ini
berbedadibandingkancarayangditerapkantahunsebelumnya.
Download