BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat kepuasan

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting
dalam mengembangkan suatu sistim penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan
pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan
terhadap populasi sasaran. Umpan balik dan informasi merupakan elemen yang penting
dalam membangun sistim pemberian pelayanan yang efektif termasuk tingkat kepuasan
pelanggan dan peningkatan kualitas pelayanan.
adapun strategi peningkatan mutu pelayanan keperawatan antara lain : pendidikan
berlanjut, sumber daya yang dimanfaatkan secara efiktif dan efisien, aman bagi pasien dan
provider, memuaskan bagi pasien dan provider, serta menghormati aspek sosial, ekonomi,
budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat. Persyaratan peningkatan mutu pelayanan
keperawatan adalah pimpinan yang peduli dan mendukung mutu bagi seluruh staf, dan
program diklat yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia, sarana dan
lingkungan yang mendukung dan sesuai dengan standar Depkes RI (1998).
Penyelenggaraan pelayanan pada masyarakat sebagai mana yang dilakukan
Puskesmas Guntur 1 Demak perlu mendapatkan perhatian khususnya dalam hal peningkatan
kualitas pelayanan agar sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Keperawatan
sering disebut juga ujung tombak dari pelayanan yang ada di Rumah sakit maupun
Puskesmas rawat inap, sebagai pelaksana asuhan keperawatan, perawat selama 24jam berada
di dekat pasien, sehingga perawat memegang peranan yang cukup dominan dalam rangka
memberikan kepuasan kepada pelanggan atau pasien. Pelayanan keperawatan bersifat
komprehensif, mencakup pelayanan bio- psiko- sosio- kultural dan spiritual. Dalam kepuasan
hal terpenting adalah persepsi pelanggan, bukan hal-hal yang aktual seperti yang dipikirkan
produsen atau pemberi jasa, sehingga masyarakat sering menilai baik buruknya pelayanan di
instalasi rawat inap tergantung bagaimana kinerja dari perawat(Nursalam,2002).
Berbagai fakta menunjukkan adanya masalah serius dalam mutu pelayanan kesehatan
di Indonesia. Hal ini disebabkan karena belum adanya sistem pengendali mutu yang terbaik
yang dapat diterapkan. Pemahaman secara lebih mendalam tentang kebijakan pemerintah
merupakan salah satu upaya terhadap perwujudan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu
(Jacobalis, 1998).
Menurut survei Badan Litbangkes Depkes RI di beberapa puskesmas rawat inap di
kota Tangerang tingkat kepuasan pasien rawat inap di puskesmas rawat inap dari 68 pasien,
65 pasien (95,5%) merasa kurang puas terhadap mutu pelayananya.
Demak merupakan kota yang minim terhadap bidang kesehatan, di Demak terdapat 2
rumah sakit dan 6 Puskesmas rawat inap serta beberapa puskesmas pembantu. 6 puskesmas
rawat inap diantaranya: puskesmas Gajah, puskesmas Mijen, puskesmas Wedung, puskesmas
Kebon agung, puskesmas Karangawen, dan Puskesmas Guntur 1 Demak.
Puskesmas Guntur 1 Demak adalah suatu puskesmas yang terletak di daerah jauh dari
Rumah Sakit di daerah demak, dimana pelayanan kesehatanya sangat di butuhkan khususnya
masyarakat di daerah tersebut maupun di daerah sekitar. Puskesmas Guntur 1 merupakan
suatu Puskesmas rawat inap, yang dimana menyediakan 12 tempat tidur pasien dan petugas
perawat khusus rawat inap yang berjumlah 8 orang serta dokter sebanyak 3 orang. Dari 8
tempat tidur tersebut dalam setiap hari di huni 10 tempat tidur, dan rata- rata lama
perawatanya 3 hari.
Menurut perawat setempat selama ini belum ada penelitian di Puskesmas Guntur1
Demak tentang mutu pelayanan terhadap kepuasan klien. Sejak ada rawat inap rata-rata
jumlah pasien setiap bulan pasien rawat inap mencapai 30 orang, dan dalam 2 bulan terakhir
ini mencapai peningkatan sekitar 20% ( sumber, simpus,2009). Banyaknya pasien yang
memanfaatkan fasilitas ruang tersebut sangat terkait dengan kepuasan yang diperolehnya.
Kepuasan pasien merupakan keseimbangan antara harapan, persepsi dan yang dialami.
Menurut sumber sistem informasi manajemen puskesmas (simpus,2009), Sejak ada rawat
inap tidak pernah terjadi phlebitis, luka decubitus, dan jenis penyakit infeksi lainya ,juga
tidak pernah ada pasien meninggal dunia selama perawatan karena setiap ada pasien yang
keadaanya kritis dan sekiranya puskesmas tidak bisa menangani langsung di rujuk ke Rumah
sakit. Akan tetapi berdasarkan surat yang masuk melalui kotak saran, beberapa pasien inap
ada yang kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh perawat. Ketidakpuasan
pasien berkaitan dengan kerja perawat karena perawat banyak menghadapi permasalahan
langsung dengan pasien, disisi lain pelayanan yang baik dari perawat sangat dibutuhkan
pasien, karena dapat membantu penyembuhan pasien. Dengan melihat peningkatan pasien
dan kotak saran yang masuk tersebut apakah pasien merasakan kepuasan terhadap mutu
pelayanan puskesmas tersebut. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di
puskesmas Guntur 1 Demak dengan judul “ Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan
Dengan Kepuasan Pasien Di Puskesmas Rawat Inap Guntur 1 Demak “
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien di
Puskesmas Rawat inap Guntur 1 Demak.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
mutu
pelayananan keperawatan dengan kepuasan pasien di Puskesmas rawat inap Guntur 1
Demak.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah :
a. Mendiskripsikan mutu pelayanan keperawatan di Puskesmas rawat inap Guntur1 Demak.
b. Mendiskripsikan kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Guntur1 Demak.
c. Menganalisis hubungan antara mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien
rawat inap di Puskesmas Guntur 1 Demak.
D. Manfaat Penelitian
Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Peneliti
a. Sebagai bahan masukan informasi tentang mutu pelayanan keperawatan di Puskesmas
rawat inap Guntur1 Demak.
b. Sebagai bahan masukan informasi tentang tingkat kepuasan pasien terhadap mutu
pelayanan keperawatan di Puskesmas rawat inap Guntur 1 Demak.
c. Sebagai bahan peningkatan pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan mutu
pelayanan dan kepuasan klien.
2. Perawat
a. Sebagai bahan acuan dalam memberikan pelayanan keperawatan untuk meningkatkan
kepuasan pasien.
b. Sebagai acuan meningkatkan kinerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan.
3. Instansi
a. Sebagai bahan pertimbangan manajemen dalam rangka menentukan strategi dalam
pengambilan keputusan mengenai kebijakan produk jasa layanan dalam bidang
keperawatan.
b. Bagi pengelola keperawatan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan bahan
pertimbangan dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan kwalitas pelayanan
keperawatan.
E. Bidang Ilmu
Bidang ilmu penelitian ini merupakan bidang manajemen keperawatan yang
memfokuskan pada mutu pelayanan keperawatan, khususnya mutu pelayanan
keperawatan pasien rawat inap di Puskesmas.
F.
Originalitas penelitian
Tabel 1.1 Originalitas Penelitian
No
1.
Nama/Tahun
Sampel
Hasil
Senan
Wiryo Sampel jenuh
Ada hubungan yang signifikan antara
Sanjoyo / 2008
mutu pelayanan keperawatan dengan
Pasien kusta RSUD kepuasan pasien kusta.
Tugurejo Semarang
yang berjumlah 30
0rang
Sampling
Hubungan yang cukup kuat antara mutu
aksidental
Pasien rawat inap pelayanan keperawatan dengan kepuasan
pasien rawat inap RSN Guido Dili.
RSN Guido Dili.
2.
Joaquim
Gregorio
Carvalho
De
Originalitas penelitian ini :
1. Variabel pada penelitian ini adalah variabel dependen dan independen.
2. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan
pendekatan cross sectional.
3. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien rawat inap yang dirawat di Puskesmas
Guntur 1 Demak pada bulan Mei 2010. Sampelnya berjumlah 51 orang dengan teknik
pengambilan consecutive sampling.
4. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesiner.
Download