I. PENDAHULUAN Latar Belakang Dinariiika atmosfer pada lapisan stratosfer bawah (hingga tropopause) didominasi oleh Qziasi-Bienrzial Oscilation (QBO). QBO dipercaya dibangkitkan dari hasil interaksi gelonibang ekuatorial dengan aliran dasar. Perambatan secara vertikal ke atas dari gelombang berskala planeter tersebut mampu membangkitkan perubahan pada aliran-dasar di lapisan stratosfer-bawah zona ekuatorial rnelalui mekanisme interaksi gelombang deugan aliran-dasar. QBO mempunyai pengaruh terhadap sistem sidtulasi secara global yang berkaitan dengan berbagai masalah lingkungan. Gelombang ekuatorial berskala planeter yang tera~nati di troposfer atas hingga stratosfer bawah adalali gelombang Kelvin dan Rossby-gravity. Gelornbang Kelvin dengan periode 15-20 harian pertama kali ditemukan oleh Wallace dan Kousky pada tahun 1968 di pasifik ba~at (pada koordinat 9' LU dan SO' BT, 1 lo LU dan 6 l o BT, dan 9O LU dan 168' BT) dan Dhaka ct a1 (1995) juga menemukan gelombang Kelvin dengan periode 7-16 harian di wilayah India (pada koordinat 8.5" LU dan 77O BT, 8.3O LU datl73" BT, 11.7O LU dan 92.7" BT) pada ketinggian 12 - 16 km (troposfer atas). Gelombang Rossby-gravity dengan perode 4-5 liarian perhma kali ditemukan oleh Yanai dan Maruyania pada tahun 1966 juga di wilayah pasifik bardt (3" LS dan 172" BB). Gelombang Kelvin berbentuk simetris dengan puncak berada di ekuator dan melumh jika menjauhi ekuator. Gelombang Kelvin yang pertama kaEi ditemukan memiliki panjang gelombang 20.000 km dan panjang gelombang vertikalnya 6-10 km. Gelombang Kelvin berpropagasi ke tilnur (secara zonal) dan ke bawah (secara vertikal). lndonesia merupakan kawasan yang terletak di antara India dan Pasifik barat. Kemungkinan hadiniya gelombang Kelvin di atmosfer Indonesia sangat besar. Namun karakteristiknya belum tentu sama dengan yang peniah diamati sebelumnya. Karena itu perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk menganiati karakteristik gelombang Kelvin di Indonesia. Penelitian ini mengkaji gelonibang Kelvin yang berada di tropopause ekuatorial Indonesia dengan menggunakan data sounding NOAA dengan objek kajian lndonesia bagian bardt yaitu pada batasan wilayah 95" BT - llO0 BT dan 10" LU lo0 LS dengan penibagia~igrid pada jarak 5". Adapun pemilihan lapisan tropopause adalali karena lapisarl tersebut merupakan lapisan yang stabil seliingga memungkinkan terjadinya perambatan gelombanggelombang atltiosfer baik benkala besar rnaupun berskala kecil. Objek studi ini nielibatkan unsur niedan angin mencakup komponen zonal dan mcridional sebagai objek utama yang akan dikaji, serta suhu udara, kelembaban dan ketinggian geopotensial sebagai objek penunjang. Tujuan Tujuan dilala~kannya penelitian tentang Studi Gelombang Kelvin di Lapisan Tropopause Indonesia Bagian Barat, adalali sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi gelombang Kelvin yang terjadi di lapisan tropopause lndonesiil Bagian Barat. 2. Menipelajari karaktcristik gelombang Kelvin di lapisan tropopause lndonesia Bagian Bwat. 11. TKNJAUAN PUSTAKA 2.1 Dinamifta Tropic 2.1.1 Monsoon Angin monsoon sangat d~tentukan oleb pel-gcrakan semu matahari. Pada saat kedudukan rnalahari berada di belaharr bumi Utara (BBU) wilayah daratan Asia mengalami pemawasan besar-besaran sehingga suhu udam pada wilayah Asia akan lebib tinggi dali tekauannya rendah. Adanya perbedaan tekanan yang sangat signifikan menyebabkan timbuinya aliran udara dari Australia yang tekanannya lebiii tinggi. Aliran ini hanya rnelewati lautan yang sempit dan rxassa udara yang dibawa cenderung kering. I'ada rnasa ini (AprilOktober) dr lndonesia terjadi musim kemarau. Dart sebaliknya pada musim penghujan. Pada saal kedudukan matahari di belahan bunii Selatan (BBS) wilayah Australia mengalanii pemanasan besarbesaran sehingga suliu di Selatan tinggi dan tekanannya rendah. Aliran udwa akan datang dari Utara sang bertekanan tinggi dan melewati laularl yang luas (Sarnudra Pasifik) yaig menibawa niassa udara yang lembab. 2.1.2 Sel Hadley Sel Hadley merupakan sirkulasi global dalam arah utara-selatan (meridional). Sel Hadley muncul disebabkan tidak meratanya pemanasan permukaan bunii oleh matahari. Daerah ekuator menerima pemanasan lebili besar sehingga massa udara menjadi hangat dan terangkat dan melepaskatt panas laten dalaln proses pembentukan awan cumulus. Energi ini yang menjadi motor penggerak Sel Hadley. Pengangkatan massa udara di ekuator akan ~iiengakibatkan kerapatan massa udara di permukaan ekuator kecil sehingga terjadi konvergensi dan aliran udara dari lintang 30' bergerak ke arah ekuator. Sedangkan di atmosfer atas ekuator terjadi peningkatan kerapatan massa udara sehingga terjadi divergensi dan aliran ndara akan bergerak ke arah kutub dan akan tersubsidensi pada lintang 30" karena adanya konvergensi di atmosfer atas lintatig 30'. - c<mL --- 30°S COOL V&p MOIST A I R EQUATOR 3U0N 2.2 Teori Gelombang Atmosfer Ekuatorial 2.2.1 Gelombang Rossby-gravity Gelonibang Rossby-gravity ditemukan pertama kali oleh Yanai dan Maruyama (1966) di lapian stratofer bawah ekuatorial. Gelombang Rossby-gravity muncul ketika aliran dasar baratan dimana gelombang ini merambilt kc barat dengan kecepatan -23 mis relatif terhadap pemiukaan bumi. Gelombang Rossbygravity tneniiliki periode 4-5 hari dengan panjang gelombang vertikd 4-6 km. Skala meridional gelombang Rossby-gravity berkisar 1000-1500 kg11 dan jumlah gelotnbang secara zonal ada 4 (Holton, 2004). Secara teoritik Gclombang Rossbygravity dimmuskan dengan pendekatan bidang-0, dimana parameter coriolis menjadi: f =: PY Gambar I . Sirkulasi Sel Hadley 2.1.3 Sirkulasi Walker Sirkulasi Walker lnerupakan sirkulasi global dalam arah timur-barat (zonal) dan terjadi di sekitar ekuator. Sirkulasi Walker tnuncul karena adanya variasi secara longitudional pada suhu permukaan laut. Adanya variasi ini dapat membangkitkan sirkulasi atmosfer secara zolial yang tidak simetris. Ada tiga wilayah yang mengalami pemanasan yang lebih besar, yaitu Ekuatorial Afrika, Atnerika Utara dan Amerika Tengah, dan Bunii Maritim Indonesia (BMI). Pemanasan diabatik di Bumi Marilim Indonesia (BMI) mengakibatkan tekanan udara permukaan di pasifik barat lebih rendah daripada tekanan udara di pasifik timur. Hal tersebut menghasilkan gradien tekanan ke arah barat dan aliran udara timuran dimana aliran tersebut lehih kuac daripada aliran dasar timuran (zonally ~ncancuslerlis). Sedangkan a l i m udara atas akan bergerak ke arah timur (Westerlies). dimana: P = 2 Q l R Q = Kccepalan sudut bumi. R = Jari-jari bumi. Dari persamaan pertubasi liniel. pada perairan dangkal (Holton 2004): au1iar- pyuv=-aas/ax .....................( I ) a u t / a t + pYul= - a < p 9 / a y ................. (2) ~ i a t + ~ h , ( a ~ c 't ai ua 'xi a y ) = o .......(3) dimana: a)' = gh' mempakan pertubasi geopotensial dan diasunisikan bahwa solusi persaniaan gelombang menipunyai bentuk: r - 1 L J Substitusikan persaniaan (4) ke dalani persa~i~aan (1)-(3) maka akan dihasilkan -vu-fly,,=-ikQ, ................................ (5) Persamaan (5) dapat disederlianakan lagi sehingga dihasilkan solusi untuk u , kemudian substitusikan ke dalan~persamaan (6) dari (7) sehingga menjadi: Persamaan diatas menentukan tiekuensi dari osilasi bebas yang terperaiigkap di ekuator dengan k adalah bilangan-gelombang zorial dan n adalah modus gelornbang. Seliingga persamaan (20) dapat diekspresiltan dengan lebih baik dengan menggantikan y dengan koordinat meridional nondimensional. = ( D IJs11 * )"2.v Sehinsa solusinya dapat dituliskan: &)= 130~/n(8)exp(&' 1 2 )....................(21) < Sederhanakan persamaan (9) untuk menghasilkan solusi dari 4, kemudian substitusikan persarnaan tersebut ke dalam persmnaan (8) sehingga menghasilkan: Dimana v, merupakan konstanta yang berdimensi kecepatan dan Mn(5) adalah sukrr k e n dari poli~iornialHerrnite. H, = 1, HI (5 ) = 2 5,I-lz (5) = 4 - 2 Persmiiaan (20) mampu menginterpretasikan pergerakan ke timur dan barat dari gelornbang gravity yang terjebak di ekuator &In pergerakan ke arah barat dari gelombang Rossby ekuatorial dengan n = 0. Dalam kasus ini faktor hubungan dispersinya adalah: c2 Persaniaan (10) dapat diubah menjadi Persamaan (I 1) memiliki bentuk yang sama dengan persamaan differensial: &-x'y=-@ .................................... (12) Kompone~i d~ Dimana solusi untuk persamaan (12) adapt sbb: d'y T z y = ( ~ - x ) ( D + x ) y ................... (13) -- m =(D + x)(D - x)y ............. (14) Dimana D = dldx (operator differensial). Persamaan (13) dan (14) dapat disederhanakan dan mensubstitusi y dengan yl menjadi: ( D - x ) ( D + x ) y , = - ( k - l ) y , .........(15) ( D + .\)(D - . ~ ) y , = -( k + l ) y , ..(I61 Persamaan (15) dikalikan dengan (Di-x) kemudian hasilnya dibandingkan dengan persamaan persamaari (16) dan persarnaan (16) dikalikan dengan (D-X) kemudian dibandingkan dengan persamaan (15) maka dihasilkan: y , _ , = ( D + x ) y , .......................0 7 ) y ( D - x ) y , .......................(18) dimana k = 0, 1,2,.... Dari persamaan (I$), y meniiliki nilai jika k bilangan ganjil, maka: k=2n + l Sehingga solusi persamaan (12) adalah ' .r2 ,,,*, =(D - x)= 2 ...........................(19) Dari persamaan ( I I) dan (12) maka: ................(20) vlk=-a, yang menun.jukkan peranibatan ke barat gelombang gravity, tidak diijinkan, sesuai dengan persarnaan (22) harm diasurnsikan untuk tidak dihilangkan ketika persamaan (8) dan (9) dikombinasikan sehingga komvonen tersebut diberikan oleh: Mode ini rnerupakan Gelombang Rossby-gavily. . . . . . . . . . . . . . . . . Garnbar 3. I'rolil horizl~nkilGelombang Rossbygravity (Malsuno, 1966). 2.2.2 Getombang Kelvin Gelombang kelvin pertama kali ditemukan oleh Wallace dan Kousky (1968) di stratosfer bawah ekuatorial. Gelombang Kelvin muncul ketika aliran dasar timuran dimana gelombang ini merambat ke timur dengan kecepatan +25 mls relatif terhadap permukaan bumi. Gelomhang Kelvin memiliki periode 10-20 hari. Namun ada juga yang periodenya 7-10 hari (pada stratosfer atas) yang dikenal dengan Fast Kelviir (FK) dan juga periodenya 3-4 hari (pada lapisan mesosfer dan thermosfer bawali) yang dikenal dengan Ultra Fast Keh,br (UFK) (Lima et al., 2008). Gelombang Kelvin memiliki panjang gelombang vertikal sekitar 6-10 km dan memiliki 1-2 bilangan gelombang zonal. Skala meridional gelombang Kelvin berkisar 1300-1700 km (Holton, 2004). Gelombang Kelvin tnuncul pacla ketinggian 16-60 km dengan periode dan panjang geombang dalam arah vertikal yang berbeda-beda (Dhaka el a[., 1995). Ciri khas dari gelombang Kelvin adalah tidak adanya pertubasi kecepatan ddlam arah meridional sehingga komponen meridional pada persamaan (5)-(7) dapat dihilanpkan. Kombinasi persanlaan (24) dengan (26) akan menghasilkan persamaan dispersi gelombang Kelvin yang identik dengan gelornbang gravity-perairan dangkal dimatla: c l (v l k 2 ) = gi, ................. (27) - Sedangkan hasil kombinasi persamaan (24) dengan (25) diperoleh persamaan differensial orde satu yang menyatakan kebergantungan dalatn arah meridional: hlr = .....................................(28) Solusi persamaan (28) menghasilkan: ;=ti, exd-fly2 / 2c) ............................. (29) Dengan cmerupakan amplitudo dari pertubasi angin zonal di ekuator. Pertubasi ketinggian geopotensial gelombang Kelvin bervariasi terhadap lintang dimana mengikuti fungsi Gaussian yang berpusat di ekuator. ............... ... . - . . . . ...... ................ Gambar 4. Prolil horizontal Gelombang Kelvin (Matsuno. 1966). 2.3 QBO ((2Nusi-Bietreir~l Oscilation) QBO adalah osilasi yang dihasilkan dari inleraksi antara gelombang ekuatorial, gelombang Kelvin dan gelombang Rossbygravity, dengal aliran dasar perniukaan (rnean ,flow). Gelombang kelvin dan gelombang Rossby-gravity memberikan sumber momentum dalam arah zonal bagi QBO. Gerak osilasi QBO yang terdapat di lapisan stratosfer ekuator rnempunyai sifatsifat sebagai berikut (Holton, 2004): Medan angin simetris dalam arah ozonal, berganti arali secara hampir teratur dengan periode bervariasi anlara 24 sampai 30 bulan (sekitar 2,5 taliun). Daerah angin tersebut pertalna kali muncill di ketinggian 30 km, ketnudian merambat turun clcngan kecepatan 1 km per bulan. Pada waktu merambat turun, atnplitudonya tidak banyak berubah sampai ketinggian 23 kni, tetdpi di bawah ketinggi~m tersebut atnplitudo berkiuran dengan cepat. Dalam arah meridional, osilasi lnedan angin simetrik terhadap ekuator dengan amplitudo maksirnum sekitar 20 mls. Plumb (1984) menjelaskan siklus QBO sebagai berikut: Gelombang Kelvin memberikan sumber niomentuni baratan dan meningkatkan wilayah zona angin baratan. Ketika angin baratan tersebut di atmosfer menjadi kitat, gelombang Kelvin tersebut herangsur-angsur hilang dan gelombang Rossby-gravity dapat merambat ke atas dengan baik. Gelombang Rossby-gravity memberikan sumber moinentum timuran ice atas dan meningkatkan wilayah wna angin titnuran. * Ketika angin timuran tersebitt di atmosfer n~enjadi kuaf gelombang Rossby-gravity berangsur-angsur hilang dan gelombang Kelvin dapat merambat ke atas dengan baik. . .