SKRINING DAN UJI AKTIVITAS LIPOLITIK MIKROBA HIDROKARBONOKLASTIK Elga Renjana, Dr. Ni’matuzahroh, dan Dr Sri Sumarsih, M.Si. Prodi S-1 Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya ABSTRACT This study aimed to screen and test the lipolytic activity of hydrocarbonoclastic microbial from collection of Microbiology Laboratory of FST Airlangga University. Screening of hydrocarbonoclastic microbial was performed using rhodamine-B agar which contained cooking oil 1%. Microbes which had lipolytic activity were marked with orange flourescent zone around the colony. Hydrocarbonoclastic microbial which had the highest lipolytic activity index was Actinobacillus sp. The lipase enzyme of Actinobacillus sp. was produced in Bushnell Haas liquid medium which added cooking oil 1%. Lipolytic activity of Actinobacillus sp. was measured using a spectrophotometer UV –vis (λ = 410 nm) with p-nitrophenyl palmitat as substrat on phosphat buffer pH 7.0, 37 ºC. Lipolytic activity from crude lipase enzyme extract of Actinobacillus sp. was 1,36 U/ml at 24 hours incubation time. Characterization of the enzyme was done by determining the optimum pH and temperature at optimum incubation time. Maximum lipolytic activity of Actinobacillus sp. was 1,55 U/ml at pH 7.0, 60 ºC. Keywords: lipolytic activity, Actinobacillus sp., rhodamine-B agar suatu PENDAHULUAN Enzim merupakan molekul biopolimer protein yang tersusun dari serangkaian asam amino dalam komposisi dan susunan rantai yang teratur dan tetap. Enzim berfungsi sebagai biokimia terhadap aktivator dan dalam bersifat substrat, mempermudah proses reaksi rantai (Syamsudin kompleks dkk., 2008). tertentu Lipase merupakan enzim yang dapat larut dalam air dan secara alami mengkatalis hidrolisis ikatan ester dalam substrat lipid yang tidak larut air (Miller et al., 2010). spesifik Saat ini aktivitas pengeboran sehingga minyak bumi di Indonesia dan pemutusan penggunaan derivat-derivatnya mulai mengalami peningkatan. Peningkatan suatu senyawa berupa enzim lipase. aktivitas Aktivitas tersebut mengakibatkan mikroba dalam kenaikan tingkat pencemaran tanah mendegradasi oleh hidrokarbon karena kandungan menggunakan lipase disebut aktivitas senyawa hidrokarbon dalam minyak lipolitik. bumi sangatlah besar. Menurut Via (2009), kandungan hidrokarbon Laboratorium Mikrobiologi senyawa Departemen Biologi FST Universitas hidrokarbon murni dalam minyak Airlangga memiliki koleksi 11 isolat bumi sebesar 90-99%. Salah satu mikroba upaya pemulihan lahan tercemar potensial yang berhasil diisolasi oleh minyak yang saat ini sudah mulai Ni’matuzahroh dkk. (2009). Namun dikembangkan di Indonesia adalah selama ini belum dilakukan skrining bioremediasi (Ni’matuzahroh dkk., kemampuan lipolitik dari mikroba 2009). merupakan hidrokarbonoklastik tersebut. Oleh menghilangkan karena itu, perlu dilakukan skrining pengaruh kontaminan (zat pencemar) dan uji aktivitas lipolitik mikroba dengan menggunakan hidrokarbonoklastik, sehingga dapat mikroorganisme, sehingga substansi menjadi sumber alternatif dalam kontaminan perolehan enzim lipase yang dapat Bioremediasi upaya untuk tersebut berkurang (Arsyad dan Rustiadi, 2008). Mikroba digunakan hidrokarbonoklastik merupakan mikroba yang mampu mendegradasi keperluan hidrokarbon untuk metabolisme dan perkembangbiakannya. Senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi merupakan mikroba sumber hidrokarbonoklastik karbon bagi hidrokarbonoklastik untuk mendegradasi hidrokarbon pada lahan tercemar minyak. METODE PENELITIAN a. Bahan penelitian Bahan yang digunakan sebagai sumber mikroba merupakan koleksi mikroba hidrokarbonoklastik (Nugroho, 2006). Pada mekanisme Laboratorium degadrasi Departemen Biologi FST Universitas tersebut, hidrokarbonoklastik mikroba menghasilkan Airlangga yang Mikrobiologi diisolasi oleh Ni’matuzahroh dkk. (2009), yaitu 20 ml medium Bushnell Haas cair, Candida Pseudomonas 0,6 ml (3%) minyak goreng dan 0,04 aeruginosa, P. putida hasil isolasi ml rhodamin-B 0,1% dalam H2O. dari Depo PERTAMINA Surabaya, Selanjutnya Acinetobacter hidrokarbonoklastik famata, faecalis tipe II, mikroba diinokulasi Actinobacillus sp., C. parapsilopsis, sebagai spot kecil ke medium uji dan P. cepacea, P. flourescens-25, P. diinkubasi pada suhu 37 ºC selama pseudomallei, Rhodotorulla 48 jam. Aktivitas lipolitik ditandai isolasi dengan munculnya zona pendaran mucilaginosa hasil dari pengeboran minyak Desa Wonocolo, berwarna Bojonegoro, dan Bacillus subtilis sekitar koloni mikroba di bawah 3Kp hasil isolasi dari perairan Kali sinar UV pada λ = 312 nm. Donan Cilacap, Jawa Tengah. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan media dan uji adalah Nutrient Agar Dextrose (NA), Agar (SDA), Sabouraud Nutrient Broth (NB), minyak goreng, powder oranye kemerahan di 2. Uji aktivitas enzim terhadap pnitrofenil palmitat Penentuan aktivitas enzim lipase dilakukan dengan metode PereiraMeirelles et al. (1997) dalam Sumarsih (2005) yang dimodifikasi. agar, K2HPO4, KH2PO4, NH4NO3, Aktivitas enzim ditentukan dengan MgSO4.7H2O, CaCl2.2H2O, FeCl3, metode NaCl, p-nitrofenil palmitat (p-NPP), rhodamin-B, buffer fosfat pH 5.0, 6.0, 7.0, 8.0, alkohol 70%, air fisiologis, spiritus, dan akuades. spektrofotometrik dengan substrat p-nitrofenil palmitat (pNPP). Pada tabung Eppendorf yang diisi 700 µl larutan p-NPP 0,503 mM dalam buffer fosfat Kemudian 1. Skrining mikroba hidrokarbonoklastik penghasil lipase supernatan yang mengandung enzim Skrining dengan mikroba pembuatan dilakukan medium uji (rhodamin-B agar) dengan komposisi ekstraseluler. 300 7.0. b. Prosedur penelitian lipase ditambahkan pH µl Campuran diinkubasi dalam waterbath pada suhu 37º C selama 30 menit. Setelah diinkubasi, campuran ditambahkan 100 µl larutan Na2CO3 0,2 M. p- nitrofenol yang terbentuk ditandai bahwa dengan warna kuning, kemudian aktivitas lipolitik dimana ditandai diukur dengan spektrofotometer UV- dengan pendaran berwarna oranye di Vis pada λ = 410 nm. sekitar koloni mikroba. Kesebelas c. Karakterisasi enzim lipase Karakterisasi dilakukan enzim dengan semua spesies memiliki spesies tersebut adalah Acinetobacter faecalis tipe II, Actinobacillus sp., lipase Bacillus memproduksi famata, subtilis 3Kp, C. Candida parapsilopsis, enzim lipase pada inkubasi optimal Pseudomonas aeruginosa, P. yang cepacea, flourescens-25, P. selanjutnya dilakukan P. penentuan aktivitas lipolitik pada pseudomallei, suhu dan pH optimal enzim lipase Rhodotorulla mucilaginosa. Adanya tersebut. aktivitas Penentuan pH optimal P. putida, lipolitik dan dikarenakan aktivitas enzim lipase dilakukan mikroba menghasilkan enzim lipase dengan melarutkan substrat p-NPP yang pada buffer fosfat dengan variasi pH menghidrolisis 5.0, 6.0, 7.0, dan 8.0. Sedangkan minyak goreng menjadi gliserol dan penentuan suhu optimal aktivitas asam lemak. Pendaran berwarna enzim lipase dilakukan pada pH oranye yang ada di sekitar koloni optimal dengan variasi suhu inkubasi mikroba hidrokarbonoklastik ,yakni 30, 40, 50, 60, dan 70 ºC. terbentuk karena digunakan untuk trigliserida dalam terjadi pembentukan dimer kompleks antara HASIL DAN PEMBAHASAN a. Aktivitas Lipolitik Mikroba Hidrokarbonoklastik Koleksi Laboratorium Mikrobiologi FST Universitas Airlangga rhodamin-B dengan asam lemak dan monogliserida atau digliserida (Wirawan, 2009). koleksi b. Indeks Aktivitas Lipolitik Mikroba Hidrokarbonoklatik Koleksi Laboratorium Mikrobiologi FST Universitas Airlangga FST Hasil penelitian menunjukkan Universitas Airlangga menunjukkan bahwa bakteri Actinobacillus sp. Hasil skrining aktivitas lipolitik pada 11 spesies mikroba hidrokarbonoklastik Laboratorium Mikrobiologi memiliki indeks aktivitas lipolitik pendaran yang dihasilkan. Hasil tertinggi di antara spesies mikroba analisis statistik juga menunjukkan hidrokarbonoklastik lainnya dengan bahwa nilai 3,50 (Gambar 1). Tingginya bakteri Actinobacillus sp. mayoritas indeks berbeda aktivitas lipolitik Actinobacillus aktivitas nyata dengan lipolitik mikroba dikarenakan lainnya (Tabel 1). Dengan demikian, diameter zona pendarannya paling Actinobacillus sp. dipilih sebagai besar. isolat Hal sp. bakteri indeks ini sesuai dengan uji yang akan pernyataan Hou and Johnston (1992) kemampuan bahwa bakteri penghasil lipase yang dan dikarakterisasi enzim lipase yang baik dapat dilihat dari kekuatan dihasilkan. pendaran dan diameter aktivitas diukur lipolitiknya zona 3,50 1,39 0,88 0,15 1,29 1,62 1,75 0,23 0,33 0,16 0,22 Gambar 1. Indeks aktivitas lipolitik mikroba hidrokarbonoklastik koleksi Laboratorium Mikrobiologi FST Universitas Airlangga Tabel 1. Indeks aktivitas lipolitik mikroba hidrokarbonoklastik dan uji statistiknya No Spesies Mikroba 1 2 3 4 5 Acinetobacter faecalis tipe II Actinobacillus sp. Bacillus subtilis 3Kp Candida famata C. parapsilopsis Indeks Aktivitas Lipolitik pada Ulangan ke1 2 3 0,08 0,18 0,18 3,31 3,67 3,51 0,25 0,22 0,23 0,51 0,24 0,25 0,22 0,07 0,16 Rata-rata 0,15a ± 0,06 3,50b ± 0,18 0,23ac ± 0,02 0,33a ± 0,15 0,08a ± 0,08 6 7 8 9 10 11 Pseudomonas aeruginosa P. cepacea P. flourescens-25 P. pseudomallei P. putida Rhodotorulla mucilaginosa 0,31 1,51 1,15 1,47 1,28 2,56 c. Kemampuan Bakteri Actinobacillus sp. dalam Menghasilkan Lipase Berdasarkan hasil penelitian (Gambar 2) bahwa aktivitas lipolitik mulai mengalami peningkatan pada jam ke-4 sampai jam ke-24 dimana bakteri berada pada fase log (eksponensial). Namun pada jam ke28 sampai lipolitik sehingga jam ke-40 mengalami aktivitas penurunan, mengakibatkan pertumbuhan bakteri melambat atau memasuki fase stasioner. Naiknya aktivitas enzim antara jam ke-4 sampai jam ke-24 dan menurunnya aktivitas enzim antara jam ke-28 sampai jam ke-48 disebabkan adanya perbedaan waktu yang dibutuhkan enzim dan peningkatan jumlah enzim yang bereaksi dengan substrat. 0,22 1,22 0,83 1,10 1,86 0,56 0,22a ± 0,09 1,39d ± 0,15 0,88ad ± 0,24 1,29cd ± 0,19 0,62ad ± 0,30 1,73ad ± 1,50 0,14 1,43 0,67 1,30 1,71 2,13 Selain itu, menurunnya aktivitas enzim juga disebabkan berkurangnya jumlah substrat atau jumlah produk enzim menghambat kompleks pembentukan enzim substrat (Hasnunidah dan Sumardi, 2009). Menurut Wirawan (2009), penurunan aktivitas lipolitik diduga karena adanya hambatan dari metabolit yang dikeluarkan bersamaan dengan lipase oleh bakteri pada media produksinya. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa waktu inkubasi optimal yang diperlukan bakteri Actinobacillus sp. dalam memproduksi enzim lipase adalah pada jam ke-24. Aktivitas lipolitik pada waktu inkubasi optimal adalah sebesar 1,36 U/ml. 1,25 Aktivitas lipase (U/ml) 16,00 1,36 11,50 1,00 12,11 13,55 1,15 9,83 0,97 0,75 13,34 13,21 13,08 13,04 1,09 13,14 1,09 1,09 0,96 14,00 13,27 13,07 13,01 12,00 1,07 10,00 0,97 0,89 0,93 8,00 8,01 6,00 0,58 0,50 0,45 4,00 0,25 2,00 0,00 0,00 0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 Log jumlah sel bakteri (CFU/ml) 1,50 52 Waktu inkubasi (jam) aktivitas enzim kurva pertumbuhan bakteri Gambar 2. Pertumbuhan dan aktivitas lipolitik bakteri Actinobacillus sp. pada media Busnell Haas + minyak goreng 1% d. Karakterisasi Enzim Lipase Bakteri Actnobacillus sp. residu asam amino (Sofia, 2000 Berdasarkan Gambar 3 diketahui 2009). Di samping itu, tiap enzim dalam Hasnunidah dan Sumardi, bahwa pada pH 5.0 hingga 7.0 memiliki aktivitas berbeda-beda, lipolitik mengalami struktur molekul dimana ada yang yang peningkatan. Akan tetapi, aktivitas memiliki rantai samping basa, netral, lipolitik mengalami penurunan pada atau pH 8.0. Penurunan aktivitas lipolitik mengakibatkan suatu enzim secara ini dikarenakan enzim mengalami keseluruhan dapat bermuatan positif denaturasi atau struktur sekunder dan atau negatif pada pH tertentu (Dewi, tersiernya berubah. Perubahan nilai 2009). Dengan demikian diketahui pH akan menyebabkan struktur dan bahwa pH optimal aktivitas lipolitik aktivitas dari bakteri Actinobacillus sp. adalah enzim berubah dan mengakibatkan perubahan muatan asam. pada pH 7.0. Hal tersebut Aktivitas lipase (U/ml) 1,50 1,19 1,25 0,99 1,09 1,00 0,91 0,75 4 5 6 7 8 9 pH Aktivitas lipase (U/ml) Gambar 3. Aktivitas lipolitik bakteri Actinobacillus sp. pada berbagai pH dengan suhu 37º C 2,00 1,75 1,55 1,50 1,46 1,12 1,25 1,00 1,16 1,06 0,75 20 30 40 50 60 70 80 Suhu (ºC) Gambar 4. Aktivitas lipolitik bakteri Actinobacillus sp. pada berbagai suhu dalam kondisi pH optimal (pH 7.0) Berdasarkan Gambar 4 diketahui optimal lipase untuk mengkatalisis pada suhu 30º hingga 60º C terjadi reaksi adalah antara 20º – 60º C. Dari peningkatkan lipolitik. hasil penelitian aktivitas lipolitik Namun pada suhu 70º C terjadi bakteri Actinobacillus sp. pada pH penurunan aktivitas lipolitik karena dan suhu optimal adalah sebesar 1,55 enzim mengalami denaturasi protein. U/ml. aktivitas Dengan demikian diketahui bahwa Aktivitas lipolitik bakteri suhu optimal aktivitas lipolitik dari Actinobacillus sp. ini lebih besar bila bakteri Actinobacillus sp. adalah dibandingkan dengan hasil penelitian pada suhu 60º C. Hasil ini didukung Liu et al. (2006) yang menggunakan oleh Reetz et al. (2006) yang isolat uji Aeromonas sp. dengan menyatakan bahwa kisaran suhu aktivitas lipolitik sebesar 0,70 U/ml. Selain itu, nilai aktivitas lipolitik bahwa bakteri Actinobacillus sp. juga lebih hidrokarbonoklastik besar bila dibandingkan dengan hasil Laboratorium penelitian Guzman et al. (2008) yang Universitas Airlangga yang memiliki menggunakan isolat uji aktivitas Bacillus spesies mikroba koleksi Mikrobiologi lipolitik FST adalah pumilus dengan aktivitas lipolitik Acinetobacter sebesar Actinobacillus sp., Bacillus subtilis 0,079 aktivitas U/ml. Tingginya lipolitik Actinobacillus sp. bakteri menunjukkan 3Kp, faecalis Candida tipe famata, parapsilopsis, II, C. Pseudomonas bahwa bakteri ini berpotensi dalam aeruginosa, P. putida, P. cepacea, menghasilkan Di P. flourescens-25, P. pseudomallei, samping itu, enzim lipase bakteri Rhodotorulla mucilaginosa dimana Actinobacillus sp. optimal pada suhu mikroba 60º C. Oleh karena itu, enzim lipase aktivitas lipolitik tertinggi adalah ini dapat diaplikasikan untuk industri Actinobacillus sp. Actinobacillus sp. yang melakukan proses produksi memiliki kemampuan menghasilkan pada suhu tinggi, seperti industri enzim lipase sebesar 1,36 U/ml pada makanan dan kosmetik. waktu inkubasi optimal 24 jam. enzim lipase. yang Karakteristik KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dapat memiliki enzim lipase indeks dari Actinobacillus sp. adalah memiliki dan optimal pada suhu 60 ºC dan pH 7.0 disimpulkan dengan aktivitas lipolitik sebesar hasil 1,55 U/ml. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, S. dan Rustiadi, E. 2008. Penyelamatan Tanah, Air, dan Lingkungan. Edisi Pertama. Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia. Dewi, G.D.F. 2009. Isolasi dan Karakterisasi Ekstrak Kasar Enzim Laktase dari Fungi Pelapuk. Skripsi. Departemen Kimia, FSAINTEK, Universitas Airlangga. Guzman, M.N., Vargas, V.A., Antezana, H., and Svoboda, M. 2008. Lipolytic Enzyme Production by Halophilic/Halotolerant Microorganisms Isolated from Laguna Verde, Bolivia. J. Revista Boliviana De Quimica, 25. Nugroho, A. 2006. Bioremediasi Hidrokarbon Minyak Bumi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hasnunidah, N. dan Sumardi. 2009. Isolasi Bacillus sp. Penghasil Lipase dari Saluran Pencernaan Ayam Kampung. Jurusan Biologi. FMIPA. Unila. Reetz, M.T., Carballeira, J.D., Vogel, A. 2006. Iterative Saturation Mutagenesis on the Basis of B Factors as a Strategy for Increasing Protein Thermostability. Angew. Chem. Int. Ed., 45, 7745-7751. Hou, C.T. and Johnston, T.M. 1992. Screening of Lipase Activities with Culture from The Agricultural Research Culture Collection. J. Am. Oil. Chem. Soc., 69, 1088-1097. Liu, C.H., Chen, W.M., and Chang, J.S. 2006. Methods for Rapid Screening and Isolation of Bacteria Producing Acidic Lipase: Feasibility Studies and Novel Activity Assay Protocols. J. Microb Biotechnol., 23, 633-640. Miller, F.P., Vandome, A.F., and McBrewster, J. 2010. Lipase. Alphascript Publishing. USA. Sumarsih, S. 2005. Skrining Bakteri Penghasil Lipase Termostabil dari Reaktor pada Pabrik Minyak Goreng. Laporan Penelitian Dipa Penerimaan Bukan Pajak Tahun Anggaran 2005. FMIPA. Universitas Airlangga. Syamsudin, Sri Purwanti, dan Andri Taufick R. 2008. Efektivitas Enzim dalam Sistem Lumpur Aktif pada Pengolahan Air Limbah Pulp dan Kertas. Berita Selulosa Vol. 43 (2), hal 8392. Via. Ni’matuzahroh, Supriyanto, A., Affandi, M. dan Fatimah. 2009. Bioremediasi Tanah Tercemar Minyak Menggunakan Konsorsium Mikroba. Laporan Hibah Penelitian Strategis Nasional Tahun Anggaran 2009. Universitas Airlangga. 2009. Minyak Bumi. http://kimiakoloid.com/blog/? cat=13. Diakses tanggal 18 Januari 2011. Wirawan, B. 2009. Potensi Bakteri Endofit Tanaman Obat sebagai Penghasil Senyawa Antihiperlipidemia melalui Aktivitas Lipase. Skripsi. Departemen Biologi. FMIPA. IPB. Bogor.