BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Strategi Pemasaran
2.1.1
Pengertian Strategi Pemasaran
Perusahaan
tidak
bisa
terlepas
dari
hambatan-hambatan
dalam
memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam
maupun dari luar perusahaan. Untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada,
maka diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat sehingga perusahaan dapat
mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kegiatan memasarkan hasil
produksinya.
Strategi pemasaran menurut Kotler (2000:93) mengatakan bahwa,“Strategi
pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu unit bisnis diharapkan
untuk mencapai sasaran-sasaran pemasaran, strategi pemasaran terdiri dari
pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan.” Menurut
Winardi (2001:93) menyatakan bahwa, “Strategi pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan merupakan hasil dipadukannya berbagai elemen pemasaran.”
Perumusan strategi pemasaran adalah bagian dan keseluruhan proses
pemasaran yang paling penting dan sulit. Pada saat dikomunikasikan kepada
semua tingkatan rnanajemen, strategi pemasaran akan menjelaskan kekuatan yang
harus dibangun dan kelemahan yang harus diperbaiki, serta bagaimana cara
melakukannya. Strategi pemasaran juga memungkinkan keputusan operasional
membawa perusahaan pada keselarasan dengan pola peluang pasar yang
Universitas Sumatera Utara
berkembang yang oleh analisis sebelumnya yang telah dibuktikan memiliki
kemungkinan keberhasilan terbesar.
2.1.2
Bauran Pemasaran/Marketing Mix
Menurut Marwan Asri (2001:30) marketng mix adalah: “Variabel-variabel
pemasaran (product, price, place dan promotion), yang akan dikombinasikan oleh
perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal”. Menurut kotler (2000:15)
definisi bauran pemasaran/marketing mix adalah sekumpulan alat pemasaran yang
dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam
pasar sasaran. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka
panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Perencanaan pemasaran
biasanya disusun berdasarkan empat P yakni product, price, place dan promotion
(produk, harga, tempat, dan promosi) yang merupakan unsur-unsur kunci bagi
program-program pemasaran.
1.
Product (produk)
Menurut Kotler (2000:428), pengertian produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan,
atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan. Untuk itu produk adalah penawaran berwujud perusahaan kepada
pasar yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek,dan kemasan produk.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu/kualitas, kinerja, dan perlengkap inovatif yang terbaik. Oleh
karena itu manajer dalam organisasi yang berorientasi produk memusatkan
Universitas Sumatera Utara
perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus
menyempurnakan.
2.
Price (Harga)
Dalam teori ekonomi antara harga, nilai dan faedah merupakan istilah-istilah
yang saling berhubungan. Nilai adalah ungkapan secara kuantitatif tentang
kemampuan barang agar dapat menarik dalam pertukaran. Sedangkan faedah
merupakan
atribut
barang
yang
dapat
memuaskan
kebutuhan.
Karena
perekonomian Indonesia tidak mengenal sistem barter, maka untuk mengadakan
pertukaran atau untuk mengukur nilai suatu barang, kita menggunakan uang.
Istilah yang dipakai adalah harga, jadi harga adalah nilai yang dinyatakan dalam
Rupiah. Sedangkan menurut Kotler (2002:41) pengertian harga adalah: “sejumlah
uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan barang yang diinginkan”.
Penetapan harga jual bagi suatu produk amatlah penting. Kesalahan pada
penetapan harga akan berakibat fatal pada segi keuangan dan akan berpengaruh
pada kuantitas perusahaan. Pada umumnya penetapan harga jual mempunyai
beberapa tujuan, antara lain:
1. Mencapai target pengembalian investasi yang ditargetkan
2. Untuk mengurangi persaingan
3. Untuk memperoleh laba maksimum
3.
Place (Tempat/lokasi)
Masalah lokasi perusahaan adalah salah satu hal penting yang juga harus
diperhatikan. Masalah lokasi dianggap penting karena menyangkut kinerja
perusahaan tersebut. Dalam upaya pencapaian kepuasan dapat merupakan proses
Universitas Sumatera Utara
yang sederhana namun kompleks dan rumit untuk mengetahui tingkat kepuasan
konsumen secara lebih baik. Pengertian lokasi adalah suatu tempat dimana
perusahaan itu melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
membuat produk dapat diperoleh dan bersedia bagi konsumen (Kotler 2000:82).
Menurut mischitelli (2000:2) dalam buku Your New Restaurant dikatakan
ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan/pemilihan lokasi:
1. Place, apakah dekat dengan pusat keramaian atau daerah pinggiran
atau bahkan dekat dengan daerah yang padat penduduknya.
2. Parking,
mempunyai
tempat/lahan
parker
sendiri
atau
menggunakan tempat parkir umum.
3. Accessibility, harus ada jalan yang memudahkan konsumen untuk
mencapai restoran tersebut.
4. Visibility, restoran tersebut sebaiknya mudah dilihat atau mudah
diketahui orang banyak.
4.
Promotion (Promosi)
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapa baiknya pun kualitas suatu produk, bila konsumen belum
pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi
mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya (Harryanti 2008:57).
Definisi promosi menurut Kotler (2000:41) adalah: “Berbagai kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan produknya dan
membujuk konsumen sasaran agar membeli produk tersebut”. Sedangkan menurut
Irawan dkk (2001:163): “Kegiatan promosi adalah komunikasi”.
Universitas Sumatera Utara
Ada empat bentuk promosi yang dapat digunakan sebagai media
komunikasi pemasaran yaitu:
1. Advertising adalah salah satu persentase non personel dari barang
atau jasa yang dibayar sponsor.
2. Sales promotion adalah bentuk insentif jangka pendek yang diberikan
oleh produsen untuk mendorong pembelian atau meningkatkan
penjualan dari salah satu produk atau jasa.
3. Publicy adalah segala macam pemberitaan komersial mengenai
perusahaan, produk dan jasa melalui media massa yang tidak dibayar
sponsor.
4. Personal selling, dalam hal ini penjual mengadakan komunikasi
secara langsung dengan konsumen.
2.2
Analisis SWOT dan Matriks SWOT
2.2.1
Analisis SWOT
Rangkuti
(2008:
19)
mengemukakan
bahwa:
”Analisis
SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman
(threats)
dengan
faktor
internal
kekuatan
(strenghts)
dan
kelemahan
(weaknesses).” Menurut Sutojo dan Kleinsteuber (2002 : 8) bahwa : ”Analisis
SWOT adalah menentukan tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi
perusahan dan oleh karenanya diharapkan lebih mudah tercapai.” Sedangkan
Kotler (2008 : 88) mengemukakan bahwa analisis SWOT adalah evaluasi
terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Universitas Sumatera Utara
Analisis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika
yang
dapat
memaksimalkan
kekuatan
(Strenghts)
dan
peluang
(Oppurtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesess) dan ancaman (Threats).
Proses pengambilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian
perencanaan strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman)
dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut analisis situasi, dan model yang
paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat
ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan
Internal yakni Strengths dan Weaknesses serta lingkungan External yakni
Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman
(Threats)
dengan
faktor
internal
kekuatan
(Strengths)
dan
kelemahan
(Weaknesess).
2.2.1.1 Diagram Analisis SWOT
Diagram analisis SWOT akan memberikan gambaran dimana posisi
perusahaan berada saat ini, dengan melihat posisinya dalam kuadrat diagram
SWOT, antara lain (Robinson, 2008:205) :
Universitas Sumatera Utara
1.
Sel pertama adalah situasi yang paling menguntungkan dimana perusahaan
menghadapi beberapa peluang lingkungan dan memiliki beberapa kekuatan
yang dapat mendukungnya dalam memanfaatkan peluang-peluang tersebut.
Situasi ini memungkinkan diambilnya strategi yang berorientasi pada
pertumbuhan untuk mengeksploitasi keuntungan tersebut.
2.
Sel kedua, suatu kondisi dimana perusahaan telah mengidentifikasikan
beberapa kekuatan inti untuk menghadapi situasi lingkungan yang tidak
menguntungkan. Dalam situasi ini harus dicari strategi untuk menggunakan
sumber daya dan kompetensi yang kuat tersebut untuk membangun peluang
jangka panjang pada pasar produk yang lebih menjanjikan.
3.
Sel ketiga, dimana dalam kondisi ini perusahaan menghadapi peluang pasar
yang mengesankan namun terlambat oleh sumber daya internal yang lemah.
Fokus dari strategi untuk perusahaan semacam itu adalah menghilangkan
kelemahan internal sehingga dapat lebih efektif mengejar peluang pasar.
4.
Sel keempat, dimana dalam kondisi ini merupakan situasi yang paling tidak
menguntungkan, dimana perusahaan menghadapi ancaman besar dari
lingkungan karena posisi sumber daya yang lemah. Situasi ini membutuhkan
strategi yang dapat mengurangi atau mengarahkan kembali keterlibatan dalam
produk pasar yang telah ditelaah melalui analisis SWOT.
Universitas Sumatera Utara
Berbagai
Peluang
3.
Mendukung Strategi
Turn-arround
1.
Mendukung Strategi
Agresif
Kekuatan
Kelemahan
4.
2. Mendukung Strategi
Diversifikasi
Mendukung Strategi
Defensif
Berbagai
Ancaman
Sumber: Robinson (2008:205)
Gambar 2.1 Analisis SWOT
2.2.2
Matriks SWOT
Menurut David (2006:284), Matriks SWOT merupakan
alat
untuk
mencocokkan yang penting dan dapat membantu manajer dalam mengembangkan
empat tipe strategi yaitu SO, WO, ST dan WT. Matriks ini dapat menggambarkan
secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, sehingga matriks
dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. Tujuan dari
analisis matriks SWOT ini adalah untuk melihat alternatif strategi-strategi apa saja
yang dapat diterapkan, bukan untuk mendapat strategi mana yang terbaik.
Mengingat hal tersebut, tidak semua strategi yang telah dihasilkan harus
diimplementasikan.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 2.1 MATRIKS SWOT
IFAS
EFAS
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
Tentukan 5-10 faktor
internal
Strategi SO
Tentukan 5-10 faktor
internal
Strategi WO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk
memanfaatkan
peluang
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan
untuk
memanfaatkan peluang
Strategi WT
Peluang (opportunity)
Tentukan 5-10 faktor
eksternal
Ancaman (Threats)
Tentukan 5-10 faktor
eksternal
Strategi ST
Ciptakan strategi yang
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
menggunakan kekuatan
kelemahan
dan
untuk mengatasi ancaman
menghindari ancaman
Sumber: David (2006:284)
Menurut David (2006:285) Alat analisis yang biasa digunakan adalah
analisis SWOT (Strenth-Weakness-Opportunities-Theats) atau analisis KekuatanKelemahan-Peluang-Ancaman. Analisis ini dapat membantu para manajer
mengembangkan empat tipe strategi (David, 2006:285), yaitu:
1.
Strategi SO (Kekuatan-Peluang-Strengths-Opportunities)
Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan
peluang eksternal. Semua manajer akan lebih suka bila organisasi mereka
berada pada posisi dimana kekuatan internal dapat memanfaatkan trend dan
kejadian eksternal. Organisasi pada umumnya akan menjalankan strategi WO,
ST atau WT agar dapat mencapai situasi dimana mereka dapat menerapkan
strategi SO. Ketika suatu perusahaan memiliki kelemahan utama, maka ia
akan berusaha mengatasinya dan menjadikannya kekuatan. Ketika sebuah
Universitas Sumatera Utara
organisasi menghadapi ancaman utama, ia akan berusaha menghindarinya
untuk berkonsentrasi pada peluang.
2.
Strategi WO (Kelemahan-Peluang-Weaknesses-Threats)
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang eksternal. Kadang-kadang terdapat peluang eksternal
tetapi
perusahaan
memiliki
internal
yang
menghambatnya
untuk
mengeksploitasi peluang tersebut.
3.
Strategi ST (Kekuatan-Ancaman-Strengths-Threats)
Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau
mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahwa
organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman di lingkungan
eksternalnya secara langsung.
4.
Strategi WT (Kelemahan-Ancamah-Weaknesses-Threats)
Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan
kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi
menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada
pada posisi yang tidak aman. Kenyataannya, perusahaan seperti itu harus
berusaha bertahan hidup, bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan
kebangkrutan, akan memilih likuidasi.
2.2.2.1 Analisis Matriks SWOT
Penyusunan strategi meliputi perencanaan dan pengambilan keputusan
untuk mencapai tujuan perusahaan dan pengembangan strategi tertentu.
Penyusunan strategi dapat meliputi pemeriksaan lingkungan eksternal dan
Universitas Sumatera Utara
lingkungan internal yang mengintegrasikan hasil ke dalam tujuan dan strategi.
Penyusunan strategi sering diawali dengan analisis faktor internal dan faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi situasi kompetitif perusahaan.
A. Lingkungan Eksternal
Menurut David (2006:104), lingkungan eksternal organisasi mencakup
faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas, yang pada dasarnya di luar dan
terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit implikasi
langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain:
faktor ekonomi; faktor sosial, budaya, demografi dan lingkungan; faktor politik,
pemerintah, dan hukum; faktor teknologi; serta faktor kompetitif
1.
Faktor Ekonomi
Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan
industri. Faktor ekonomi mengacu kepada sifat, cara, dan arah dari
perekonomian dimana perusahaan akan berkompetisi. Indikator dari
kesehatan perekonomian suatu negara antara lain adalah tingkat inflasi,
tingkat suku bunga, defisit atau surplus perdagangan, tingkat tabungan
pribadi, bisnis, serta produk domestik bruto. Dalam era globalisasi ini, para
analis juga harus menilai dan memonitor keadaan perekonomian negaranegara lain.
2.
Faktor Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan,
nilai sikap, opini yang berkembang dan gaya hidup dari orang-orang di
lingkungan dimana perusahaan beroperasi faktor-faktor ini biasanya
Universitas Sumatera Utara
dikembangkan dari kondisi kultural ekologis, pendidikan, dan kondisi etnis.
Seandainya faktor sosial berubah maka permintaan untuk berbagai produk
dan aktivitas juga ikut mengalami perubahan.
3.
Faktor Politik, Pemerintah, dan Hukum
Arah dan stabilitas dari faktor politik dan hukum merupakan pertimbangan
utama bagi manajer dalam memformulasikan strategi perusahaan. Faktor
politik dan hukum mendefinisikan parameter-parameter hukum dan
pengaturan
perusahaan
harus
beroperasi.
Kendala-kendala
politik
diberlakukan terhadap perusahaan melalui keputusan perdagangan yang
wajar, program perpajakan, penentuan upah minimum, kebijakan polusi dan
harga, serta banyak tindakan lainnya yang bertujuan untuk melindungi
karyawan, konsumen, masyarakat umum, dan lingkungan. Karena berbagai
peraturan tersebut cenderung mengurangi laba potensial perusahaan. Namun
beberapa tindakan politik dan hukum didesain untuk memberi manfaat dan
melindungi perusahaan. Tindakan tersebut diantaranya adalah hak paten,
subsidi pemerintah, dan lain sebagainya.
4.
Faktor Teknologi
Faktor teknologi sebagaimana faktor-faktor lain dalam lingkungan umum
mereflesikan kesempatan dan ancaman bagi perusahaan. Kemajuan teknologi
secara dramatis telah mengubah produk, jasa, pasar, pemasok, distributor,
pesaing, pelanggan, proses manufaktur, praktik-praktik pemasaran, dan posisi
persaingan. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan
perbedaan biaya antar perusahaan, menciptakan proses produksi yang lebih
Universitas Sumatera Utara
singkat, menciptakan kelangkaan pada tenaga teknis serta mampu merubah
nilai-nilai dan harapan stakeholders.
5.
Faktor Kompetitif
Faktor kompetitif menyangkut tentang mengumpulkan dan mengevaluasi
informasi tentang pesaing. Indikasi pesaing tidak selalu mudah karena banyak
perusahaan yang memiliki divisi yang berkompetisi dalam industri yang
berbeda. Kebanyakan perusahaan biasanya tidak memberikan informasi untuk
alasan kompetitif. Walaupun begitu, banyak bisnis menggunakan internet
untuk mendapatkan sebagian besar informasi mengenai pesaing karena alasan
cepat, menyeluruh dan akurat.
B. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam
organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan
khusus pada perusahaan. Perusahaan sendiri merupakan kumpulan dari berbagai
macam sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi yang nantinya dapat digunakan
untuk membentuk market position tertentu. Dengan demikian analisis lingkungan
internal akan mencakup analisis mengenai sumber daya, kapabilitas dan
kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan.
1.
Sumber Daya (Recources)
Sumber daya sering diartikan sebagai input yang dibutuhkan oleh perusahaan
untuk suatu proses produksi. Secara sederhana sumber daya perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi tangiable, intangible, dan human resources.
Tangible resources merupakan sumber daya yang nilainya terlihat dalam data
Universitas Sumatera Utara
akuntasi dan mudah sekali diidentifikasikan dan dievaluasi. Sedangkan
intangible resources merupakan sumber daya yang tidak terlihat dalam
neraca keuangan perusahaan. Sedangkan yang termasuk dalam sumber daya
manusia antara lain keterampilan, pengetahuan dan kemampuan dalam
mengambil keputusan. Kemampuan dan keterampilan seseorang dapat diukur
melalui prestasi kerja, pengalaman, dan kualifikasi. Dengan demikian analisis
lingkungan internal akan mencakup analisis mengenai sumber daya,
kapabilitas dan kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan.
2.
Kapabilitas (Capability)
Kapabilitas adalah kumpulan sumber daya yang menampilkan suatu tugas
atau aktivitas tertentu secara integratif. Berdasarkan pendekatan fungsional
menentukan kapabilitas perusahaan secara relatif terhadap fungsi-fungsi
usaha perusahaan seperti pemasaran, penjualan, dan distribusi, keuangan dan
akuntansi, sumber daya manusia, produksi, serta organisasi secara umum.
3.
Kompetensi Inti (Core Competence)
Kompetensi inti merupakan sekumpulan keterampilan dan teknologi yang
memungkinkan suatu perusahaan menyediakan manfaat tertentu kepada
pelanggan. Kompetensi inilah yang membuat perusahaan memiliki daya saing
yang terus berkelanjutan. Kompetensi ini bisa bersumber dari kapabilitas dan
sumber daya perusahaan.
2.3
Kerangka Konseptual
Pada iklim pasar yang semakin kompetitif saat ini, tumbuh suatu
kesadaran bahwa keberhasilan di masa depan hanya akan datang dari perencanaan
Universitas Sumatera Utara
yang sangat cermat dan adanya persiapan pasar. Perusahaan harus mengetahui
kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dan juga peluang dan ancaman dari
lingkungan eksternal perusahaan sehingga perusahaan dapat memasarkan
produknya di pasar dan bila memungkinkan, jadi pemimpin pasar. Untuk dapat
mencapai tujuan tersebut, perusahaan hendaknya menyusun strategi bauran
pemasaran.
Menurut kotler (2000:15) definisi bauran pemasaran/marketing mix adalah
sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Alat-alat tersebut dapat
digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program
taktik jangka pendek. Perencanaan pemasaran biasanya disusun berdasarkan
empat P yaitu product, price, place dan promotion (produk, harga, tempat dan
promosi) yang merupakan unsur-unsur kunci bagi program-program pemasaran.
Rangkuti
(2008:19)
mengemukakan
bahwa:
”Analisis
SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman
(threats)
dengan
faktor
internal
kekuatan
(strenghts)
dan
kelemahan
(weaknesses).” Analsis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan
peluang (Oppurtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weaknesess) dan ancaman (Threats).
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, kerangka konseptual yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Analisis SWOT:
Strengths (Kekuatan)
Weaknesses (Kelemahan)
Opportunities
(Peluang)
Sumber:
Rangkuti
(2008)
Threats (Ancaman)
Strategi Perusahaan
Gambar 2.2: Kerangka Konseptual
Universitas Sumatera Utara
Download