Hubungan Antara Perilaku Massa Dengan Agresi

advertisement
PSIKOLOGI
MASSA
CURRICULUM VITAE
NAMA
: ANDI SIRAJUUDDIN, S.Psi., MA
TTL
: BONE, 20 NOPEMBER 1981
PEKERJAAN
: POLRI
PANGKAT/NRP
: IPTU / 81111252
JABATAN
DIK. UMUM
: PAUR PSIPOL BAG. PSIKOLOGI POLDA SULSEL
:
 S1 FAK. PSIKOLOGI UNIV. PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
 S2 SEKOLAH PASCASARJANA FAK. PSIKOLOGI UNIV.
GAJAH MADA YOGYAKARTA
DIK. KEPOLISIAN : PPSS (PERWIRA POLRI SUMBER SARJANA) AKPOL
SEMARANG 2009
ALAMAT : PERUM ILMA GREEN RESIDENCE, HC 05 JL. TODDOPULI
RAYA TIMUR
STATUS
: K1
NO. HP
: 085242589833
DEFINISI PSIKOLOGI
 Psikologi dari bahasaYunani Kuno:
 psyche = jiwa
 Logos = Ilmu
 Ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental.
 Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara
langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi
psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi
dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku
dan proses atau kegiatannya
 Sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan
proses mental
OBYEK PSIKOLOGI
 Obyek material
 sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki,
atau suatu unsure yang ditentukan atau sesuatu
yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material
mencakup apa saja, baik hal-hal konkret
 Obyek formal
 cara memandang, cara meninjau yang dilakukan
oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya
serta prinsip-prinsip yang digunakannya.
PERILAKU MANUSIA
 Berbicara tentang perilaku manusia itu selalu
unik, khusus. Artinya tidak sama antar dan
inter manusianya baik dalam hal kepandaian,
bakat, sikap, minat maupun kepandaian.
Contohnya sidik jari yang selalu diambil oleh
polisi sebagai data informasi phisik manusia
ternyata tidak ada yang sama (berbeda) pada
setiap manusia didunia→ walaupun kembar
sekalipun
TEORI LINGKARAN
 Manusia berperilaku atau beraktifitas karena
adanya kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan
atau goal. Dengan adanya need atau kebutuhan
dalam diri seseorang maka akan muncul
motivasi dalam diri seseorang atau penggerak /
pendorong. Sehingga individu /manusia itu
beraktivitas / berperilaku, setelah tujuan tercapai
dan individu mengalami kepuasan. Siklus
melingkar kembali memenuhi kebutuhan yang
berikutnya / kebutuhan yang lain dan seterusnya
dalam proses terjadinya perilaku manusia
EMPIRISME
 Pada abad 17 dan 18 dengan tokoh John Lock
dari Inggris (tahun 1632 –1704) dan Francis
Balcon (tahun 1961 – 1662) mengemukakan
teorinya tentang “Empirisme” atau teorinya
terkenal dengan istilah “TabulaRasa”. Teori ini
menggaris bawahi lingkungan adalah faktor
yang sangat menentukan perilaku manusia.
NATIVISME
 Adalah seorang tokoh JJ Rousseau menemukan
teori yang justru bertentangan dengan teori
Empirisme olehJohn Lock (Inggris), beliau
berpendapat perilaku manusia itu sangat
dipengaruhi oleh pembawaan/herediter atau
kodrat (asli dari pencipta alam).
 Manusia atau individu sejak lahir sudah
membawa bakat “dari sananya” oleh karena itu
lingkungan tidak berpengaruh sama sekali,
pembawaan ini sangat menentukan.
Pembawaan itu yang mewarnai kehidupan
manusia dalam berperilaku.
KONVERGENSI
 Teori ini ada karena hasil dari persatuan-
pencampuran, beda pendapat yang
disatukan antara Empirisme Nativisme dan
ditambah dengan diperhitungkannya
faktor usia / maturation atau kematangan
usia
DASAR PERILAKU
 Perilaku terbentuk dari 2 faktor:
Stimulus (eksternal)
 Lingkungan fisik, sosial, budaya
 Respons (internal)
 Perhatian, pengamatan, motivasi, persepsi,
intelegensi, fantasi.
KONSEP PERILAKU
 Perilaku adalah aktifitas organisme atau
makhluk hidup
 Perilaku merupakan respons atau reaksi
seseorang terhadap stimulus (rangsangan
dari luar).
Stimulus→ Organisme → Respons
JENIS RESPON
 Respondent Respons (Reflexive Respons)
 Respons yang ditimbulkan oleh stimulus tertentu
yang disebut eliciting stimuli karena menimbulkan
respons yang relative tetap
 Operant Respons (Instrumental Respons)
 Respons yang timbul dan berkembang kemudian
diikuti oleh stimuli yang lain (Reinforcing stimuli /
reinforcer)
PERILAKU MANUSIA
 Perilaku manusia merupakan dorongan yang
ada dalam diri manusia, sedangkandorongan
adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan
yang ada pada manusia.
 Terbuka
 Tertutup
BENTUK PERILAKU
 Tertutup
 terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih
belum dapat diamati orang secara jelas. Contoh:
pengetahuan, sikap.
 Terbuka
 Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap
stimulus tersebut sudah berupa tindakan yang
dapat diamati orang lain dari luar (observable
behavior).
MOTIVASI
DEFINISI
 motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi
berfungsi sebagai daya penggerak dari dalam
individu untuk melakukan aktivitas tertentu dalam
mencapai tujuan. Motivasi dipandang dari segi proses,
berarti motivasi dapat dirangsang oleh factor luar, untuk
menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui proses
rangsangan belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang
di kehendaki.
 Motivasi dipandang dari segi tujuan, berarti motivasi
merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika
seorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal,
maka dia akan termotivasi untuk mencapainya.
MACAM MOTIVASI
 MOTIVASI INTRINSIK
 Dorongan yang muncul dari dalam diri individu
 MOTIVASI EKSTRINSIK
 Dorongan yang berasal dari luar individu
FUNGSI MOTIVASI
 Mendorong manusia untuk berbuat atau
bertindak. Motif itu berfungsi sebagai penggerak
atau motor yang memberi energi (kekuatan)
seseorang untuk melakukan suatu tugas.
 Motif itu merupakan arah perbuatan, yakni
kearah perwujudan cita-cita atau suatu tujuan.
 MotiF itu menyeleksi suatu perbuatan kita,
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang
mana harus dilakukan, yang serasi, guna
mencapai tujuan itu dengan
mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
HIERARKHI KEBUTUHAN ABRAHAM
MASLOW
TEORI KEBUTUHAN MASLOW
 Kebutuhan fisik untuk bertahan hidup seperti makanan, air, dan




seterusnya.
Kebutuhan akan keamanan seperti tempat tinggal serta
kepastian keuangan, kesehatan yang terjaga, dan seterusnya.
Kebutuhan untuk bersosialisasi dan saling menyayangi seperti
berkeluarga, memiliki sahabat serta merasa menjadi bagian dari
sesuatu, dan seterusnya.
Kebutuhan untuk meninggikan harga diri seperti meraih prestasi
atau pencapaian, meningkatkan rasa kebanggaan pribadi serta
dihargai/dihormati oleh orang lain, dan seterusnya.
Kebutuhan untuk mengaktualisasikan potensi diri untuk
berkembang menjadi yang terbaik sesuai kata hati,
mengoptimalkan kreativitas serta bakat untuk menjadi pakar
atau inovator yang berguna bagi sesama, dan seterusnya.
SIKAP
DEFINISI
 Sikap adalah respons tertutup seseorang
terhadap stimulus atau objek tertentu, yang
sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi
yang bersangkutan.
 Kesiapan seseorang untuk bertindak, dan
bukan merupakan pelaksanaan
motif tertentu.
DEFINISI
 sikap adalah keadaan diri dalam manusia
yang menggerakkan untuk bertindak atau
berbuat dalam kegiatan sosial dengan
perasaan tertentu di dalam menanggapi
obyek situasi atau kondisi di lingkungan
sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan
kesiapan untuk merespon yang sifatnya
positif atau negatif terhadap obyek atau
situasi.
KOMPONEN SIKAP
 Komponen kognitif.
 Komponen afektif.
 Komponen konatif.
TINGKATAN SIKAP
 Menerima (receiving)
 Merespon (responding)
 Menghargai (valuing)
 Bertanggung jawab (responsible)
SIFAT SIKAP
 Positif
 Negatif
CIRI – CIRI SIKAP
 Bukan dibawa sejak lahir
 Dapat berubah-ubah.
 Sikap tidak berdiri sendiri.
 Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan
segi-segi perasaan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMBENTUKAN SIKAP
 Pengalaman pribadi.
 Kebudayaan.
 Orang lain yang dianggap penting.
 Media massa.
 Institusi Pendidikan dan Agama
 Faktor emosi dalam diri.
Pengalaman pribadi.
 Untuk dapat menjadi dasar pembentukan
sikap, pengalaman pribadi harus
meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu,
sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
pengalaman pribadi tersebut melibatkan
faktor emosional. Dalam situasi yang
melibatkan emosi, penghayatan akan
pengalaman akan lebih mendalam dan lebih
lama berbekas
Kebudayaan.
 B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005)
menekankan pengaruh lingkungan (termasuk
kebudayaan) dalam membentuk kepribadian
seseorang. Kepribadian tidak lain daripada
pola perilaku yang konsisten yang
menggambarkan sejarah reinforcement
(penguatan, ganjaran) yang dimiliki. Pola
reinforcement dari masyarakat untuk sikap
dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan
perilaku yang lain.
Orang lain yang dianggap
penting.
 Pada umumnya, individu bersikap konformis
atau searah dengan sikap orang orang yang
dianggapnya penting. Kecenderungan ini
antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk
berafiliasi dan keinginan untuk menghindari
konflik dengan orang yang dianggap penting
tersebut.
Media massa.
 Sebagai sarana komunikasi, berbagai media
massa seperti televisi, radio, mempunyai
pengaruh besar dalam pembentukan opini dan
kepercayaan orang. Adanya informasi baru
mengenai sesuatu hal memberikan landasan
kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap
hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa
informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan
memberi dasar afektif dalam mempersepsikan
dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah
arah sikap tertentu
Institusi Pendidikan dan
Agama.
 Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan
dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam
pembentukan sikap dikarenakan keduanya
meletakkan dasar pengertian dan konsep
moral dalam diri individu. Pemahaman akan
baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu
yang boleh dan tidak boleh dilakukan,
diperoleh dari pendidikan dan dari pusat
keagamaan serta ajaran-ajarannya.
Faktor emosi dalam diri.
 Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh
situasi lingkungan dan pengalaman pribadi
seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap
merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi
yang berfungsi sebagai semacam penyaluran
frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme
pertahanan ego. Sikap demikian bersifat
sementara dan segera berlalu begitu frustasi
telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan
sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama.
contohnya bentuk sikap yang didasari oleh
faktor emosional adalah prasangka
PERSEPSI
DEFINISI
 Gibson, dkk (1989) dalam buku Organisasi Dan Manajemen
Perilaku, Struktur; memberikan definisi persepsi adalah proses
kognitif yang dipergunakan oleh individu untuk menafsirkan dan
memahami dunia sekitarnya (terhadap obyek). Gibson juga
menjelaskan bahwa persepsi merupakan proses pemberian arti
terhadap lingkungan oleh individu. Oleh karena itu, setiap
individu memberikan arti kepada stimulus secara berbeda
meskipun objeknya sama. Cara individu melihat situasi seringkali
lebih penting daripada situasi itu sendiri.
 proses penginderaan, stimulus yang diterima oleh individu
melalui alat indera yang kemudian diinterpretasikan sehingga
individu dapat memahami dan mengerti tentang stimulus yang
diterimanya tersebut. Proses menginterpretasikan stimulus ini
biasanya dipengaruhi pula oleh pengalaman dan proses belajar
individu.
FAKTOR INTERNAL
 Fisiologis.
 Perhatian.
 Minat.
 Kebutuhan yang searah.
 Pengalaman dan ingatan.
 Suasana hati.
FAKTOR EKSTERNAL
 Ukuran dan penempatan dari obyek atau
stimulus.
 Warna dari obyek-obyek.
 Keunikan dan kekontrasan stimulus. dari
stimulus.
 Motion atau gerakan.
KOMUNIKASI NON VERBAL
 Menurut Drs. Agus M. Hardjana, M.Sc., Ed.
menyatakan bahwa: “Komunikasi non verbal
yaitu komunikasi yang pesannya dikemas dalam
bentuk non verbal, tanpa kata-kata”.
 Sedangkan menurut Atep Adya Barata
mengemukakan bahwa: “Komunikasi non verbal
yaitu komunikasi yang diungkapkan melalui
pakaian dan setiap kategori benda lainnya (the
object language), komunikasi dengan gerak
(gesture) sebagai sinyal (sign language), dan
komunikasi dengan tindakan atau gerakan tubuh
(action language).
BENTUK KOMUNIKASI NON VERBAL
 Komunikasi visual
 Komunikasi sentuhan
 Komunikasi lingkungan
 Komunikasi penciuman
 Komunikasi penampilan
 Komunikasi citrasa
BENTUK KOMUNIKASI NON VERBAL









Menggerakan gigi untuk menunjukan kemarahan
mengerutkan dahi untuk menunjukkan seseorang sedang serius/
berfikir
Gambar pria atau wanita yang dipasang di pintu masuk toilet untum
menunjukkankamar sesuai dengan jenis kelaminnya
Berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melam
Tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan
rasa senang,simpati dan penghormatan
Membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang atau antipati
terhadap oranglain
Menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau
keheranan.
Asbak diatas meja yang menunjukkan tamu diperkenankan/ boleh
merokok
Mengirimkan bunga sebagai tanda kesuksesan, cinta atau duka cita
TUJUAN
 Menyediakan atau memberikan informasi
 Mengatur alur suatu percakapan
 Mengekspresikan emosi
 Memberi sifat, melengkapi, mengembangkan
komunikasi verbal
 Mengendalikan atau mempengaruhi orang
lain
 Mempermudah tugas-tugas khusus
PSIKOLOGI MASSA
DEFINISI
 Massa adalah sekumpulan banyak orang yang
berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat
sementara
 Psikologi massa adalah studi mengenai tingkah
laku banyak orang atau kumpulan manusia
mengenai kelompok-kelompok yang terorganisir
dengan longgar sekali (Kamus Lengkap
Psikologi).
 Psikologi massa adalah psikologi yang khusus
mempelajari perilaku manusia dalam organisasi
(Chaplin, 1972).
JENIS – JENIS KELOMPOK
 Dyad
 Kelompok kecil
 Organisasi
 Massa
MENGAPA MASUK DALAM
KELOMPOK?
 Ketertarikan interpersonal
 Ketertarikan dalam kelompok dapat
mempengaruhi seseorang melakukan sesuatu
 Tingkat rasa suka satu sama lain di antara
anggota kelompok
 Tujuan instrumental kelompok
 Keefektifan dan keselarasan interaksi dalam
kelompok
MENGAPA MASUK DALAM
KELOMPOK?
 Aktivitas Kelompok
 Kelompok merupakan sekumpulan perorangan
ytang masing-masing dihubungkan oleh beberapa
tujuan yang sama dan mempunyai derajat
organisasi tertentu diantara mereka
 Tujuan kelompok
 Individu masuk ke dalam kelompok dalam rangka
mencapai tujuan kelompok tersebut dan
mempertimbangkan kerjasama sebagai sesuatu
yang berarti
Keangotaan kelompok
 Setiap anggota harus bersikap terbukan dan
mampu mengesampingkan ambisi pribadi,
menyembunyikan agenda, dan
menghindarkan perilaku lain yang dapat
merusak kelompok dan hasil akhir tujuannya
Efek instrumental dan
keanggotaan kelompok
 Suatu bagian keanggotaan dalam sebuah
kelompok atau organisasi yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam melakukan
suatu kegiatan kelompok atau aktivitas
kelompok
MASSA ABSTRAK VS MASSA
KONKRIT
 Massa Abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang sama sekali
belum terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan.
 Alasan timbul :
• ada kejadian menarik
• individu mendapat ancaman
• kebutuhan tidak terpenuhi
 Massa Kongkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri. Cirri-ciri
disini maksudnya lebih memiliki kekhususan yang berbeda
(tujuan yang berbeda) dibandingkan massa abstrak.
Ciri-ciri:
• adanya kesatuan mind dan sikap
• adanya ikatan batin dan persamaan norma
• ada struktur yang jelas
• bersifat dinamis dan emosional, sifat massa jelas
MASSA AKTIF VS MASSA PASIF

Massa aktif yang disebut dengan mob terbentuk karena telah adanya
tindakan-tindakan nyata, misalnya demonstrasi, perkelahian massal,
dsb
Menurut Mc Laughlin, paling tidak ada 3 kondisi yang melatarbelakangi,
yaitu:
• adanya problem yang cukup serius
• upaya penyelesaian problem yang tertunda
• adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa problem harus
diselesaikan
Faktor-faktor yang menyebabkan massa aktif :
• perasaan tidak puas → bertukar pikiran → ide baru → perbuatan yang
selalu diulang → jika sudah matang ‘massa’
• tekanan jiwa masyarakat → memuncak dan meledak
 Massa pasif yang disebut dengan audience adalah kumpulan orangorang yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang-orang
berkumpul untuk mendengarkan ceramah, menonton sepakbola, dll
JENIS
 Gerakan Massa Progresif → merombak
norma lama, membentuk norma baru
 Gerakan Massa Status Quo →
mempertahankan norma lama (konservatif)
 Gerakan Massa Reaksioner → orang yang
bersikap untung-untungan → lebih
lunak/fleksibel, tidak tegas yang penting
golongannya tidak dirugikan
KONDISI PEMBENTUK MASSA
 Structural conduciveness: beberapa struktur sosial yang





memungkinkan munculnya perilaku kolektif, seperti: pasar,
tempat umum, tempat peribadatan, mall, dst
Structural Strain: yaitu munculnya ketegangan dlam
masyarakat yang muncul secara tersturktur. Misalnya:
antar pendukng kontestan pilkada. .
Generalized beliefs : share interpretation of event
Precipitating factors: ada kejadian pemicu (triggering
incidence). Misal ada pencurian, ada kecelakaan, ada
Mobilization for actions: adanya mobilisasi massa. Misalmya
: aksi buruh, rapat umum suatu ormas, dst
Failure of Social Control – akibat agen yang ditugaskan
melakukan kontrol sosial tidak berjalan dengan baik.
PENYEBAB GERAKAN MASSA
 Manusia merupakan individu yang mempunyai
dorongan atau keinginan yang pada prinsipnya
membutuhkan pemuasan atau pemenuhan.
Tetapi dalam kenyataannya tidak semua
dorongan atau keinginan itu dapat dilaksanakan
secara baik.
 Dorongan atau keinginan yang tidak
memperoleh pelepasan terdorong dan
tersimpan dalam alam bawah sadar, yang pada
suatu ketika akan muncul kembali di atas sadar
bila keadaan memungkinkan
INDIVIDU DALAM MASSA
 Kehilangan kepribadian yang sadar dan
rasional
 Tindakan kasar dan irasional
 Menurut secara membabi buta pada
pemimpin
 Melakukan hal yang berlawanan dengan
kebiasaan  agresi
PROSES DINAMIKA MASSA
 Pemusatan perhatian
 Pencipta suasana kebersamaan
 Pusat rasa kagum dan perasaan berada pada
suatu massa
 Pemimpin membayar massa kemana
aktivitas massa akan dituju
CROWD
 Sekelompok orang yang membentuk agregasi
(kumpulan),
 Jumlahnya semakin lama semakin meningkat,
 Orang-orang ini mulai membuat suatu bentuk
baru (seperti lingkaran),
 Memiliki distribusi diri yang bergabung pada
suatu saat dan tempat tertentu dengan
lingkaran (boundary) yang semakin jelas
 Titik pusatnya permeable dan saling mendekat.
BENTUK
 Temporary Crowd : orang yang berada pada situasi saling





berdekatan di suatu tempat dan pada situasi sesaat
Casual Crowd : sekelompok orang yang berada di ujung
jalan dan tidak memiliki maksud apa-apa
Conventional Crowd : audience yang sedang mendengarkan
ceramah
Expressive Crowd: sekumpulan orang yang sedang nonton
konser musik yang menari sambil sesekali ikut
melantunkan lagu
Acting Crowd atau rioting crowd : sekelompok massa yang
melakukan tindakan kekerasan
Solidaristic Crowd: kesatuan massa yang munculnya karena
didasari oleh kesamaan ideologi
MOB
 Adalah kerumunanan (Crowds) yang emosional
yang cenderung melakukan
kekerasan/penyimpangan (violence) dan
tindakan destruktif. Umumnya mereka
melakukan tindakan melawan tatanan sosial
yang ada secara langsung. Hal ini muncul karena
adanya rasa ketidakpuasan, ketidakadilan,
frustrasi, adanya perasaan dicederai oleh
institusi yang telah mapan atau lebih tinggi. Bila
mob ini dalam skala besar, maka bentuknya
menjadi kerusuhan massa. Mereka melakukan
pengrusakan fasilitas umum dan apapun yang
dipandang menjadi sasaran kemarahanannya.
PANIC
 Adalah bentuk perilaku kolektif yang
tindakannya merupakan reaksi terhadap
ancaman yang muncul di dalam kelompok
tersebut. Biasanya berhubungan dengan
kejadian-kejadian bencana (disaster). Tindakan
reaksi massa ini cenderung terjadi pada awal
suatu kejadian, dan hal ini tidak terjadi ketika
mereka mulai tenang. Bentuk lebih parah dari
kejadian panik ini adalah Histeria Massa. Pada
histeria massa ini terjadi kecemasan yang
berlebihan dalam masyarakat. misalnya
munculnya isue tsunami, banjur.
RUMOR
 Adalah suatu informasi yang tidak dapat
dibuktikan, dan dikomunikasikan yang
muncul dari satu orang kepada orang lain (isu
sosial). Umumnya terjadi pada situasi dimana
orang seringkali kekurangan informasi untuk
membuat interpretasi yang lebih
komprehensif. Media yang digunakan
umumnya adalah telepon.
OPINI PUBLIK
 Adalah sekelompok orang yang memiliki pendapat
beda mengenai sesuatu hal dalam masyarakat.
Dalam opini publik ini antara kelompok masyarakat
terjadi perbedaan pandangan / perspektif. Konflik
bisa sangat potensial terjadi pada masyarakat yang
kurang memahami akan masalah yang menjadi
interes dalam masayarakat tersebut. Contoh adalah
adanya perbedaan pendangan antar masyarakat
tentang hukuman mati, pemilu, penetapan undangundang tertentu, dan sebagainya. Bentuknya
biasanya berupa informasi yang beda, namun dalam
kenyataannya bisa menjadi stimulator konflik dalam
masyarakat.
PROPAGANDA
 Adalah informasi atau pandangan yang sengaja
digunakan untuk menyampaikan atau
membentuk opini publik. Biasanya diberikan
oleh sekelompok orang, organisasi, atau
masyarakat yang ingin tercapai tujuannya.
Media komunikasi banyak digunakan untuk
melalukan propaganda ini. Kadangkala juga
berupa pertemuan kelompok
(crowds).Penampilan dari public figure kadang
kala menjadi senjata yang ampuh untuk
melakukan proraganda ini.
Hubungan Antara Perilaku
Massa Dengan Agresi
 Apakah terjadi kebangkitan emosi (arousal) massa







yang sangat signifikan?
Apakah ada stimulator / pemicu dari lingkungan
yang membahayakan?
Apakah ada provokator yang terorganisir?
Apakah situasinya panas atau hujan?
Apakah munculnya sesaat atau bersifat kronis?.
Adakah keberpihakan dalam perilaku kolektif ?
Adakah motif dasar yang melatarbelakangi
munculnya perilaku kolektif ?
Apakah ada organisasi yang mensponsori?
TEORI PERILAKU KOLEKTIF
 Teori penularan sosial (social contgion theory)
 Emergency Norm Theory
 ConvergencyTheory
 DeindividuationTheory
MENYIKAPI PERILAKU MASSA
 Memahami bentuk perilaku kolektif
 Memahami motif perilaku kolektif
 Perencanaan penyelesaian yang matang
 Kesiaan mental petugas
 Pengendalian diri yang baik
 Keberanian dalam bersikap
Terima
Kasih....
Download