PSIKOLOGI MASSA CURRICULUM VITAE NAMA : ANDI SIRAJUUDDIN, S.Psi., MA TTL : BONE, 20 NOPEMBER 1981 PEKERJAAN : POLRI PANGKAT/NRP : IPTU / 81111252 JABATAN DIK. UMUM : PAUR PSIPOL BAG. PSIKOLOGI POLDA SULSEL : S1 FAK. PSIKOLOGI UNIV. PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA S2 SEKOLAH PASCASARJANA FAK. PSIKOLOGI UNIV. GAJAH MADA YOGYAKARTA DIK. KEPOLISIAN : PPSS (PERWIRA POLRI SUMBER SARJANA) AKPOL SEMARANG 2009 ALAMAT : PERUM ILMA GREEN RESIDENCE, HC 05 JL. TODDOPULI RAYA TIMUR STATUS : K1 NO. HP : 085242589833 DEFINISI PSIKOLOGI Psikologi dari bahasaYunani Kuno: psyche = jiwa Logos = Ilmu Ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya Sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental OBYEK PSIKOLOGI Obyek material sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsure yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret Obyek formal cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. PERILAKU MANUSIA Berbicara tentang perilaku manusia itu selalu unik, khusus. Artinya tidak sama antar dan inter manusianya baik dalam hal kepandaian, bakat, sikap, minat maupun kepandaian. Contohnya sidik jari yang selalu diambil oleh polisi sebagai data informasi phisik manusia ternyata tidak ada yang sama (berbeda) pada setiap manusia didunia→ walaupun kembar sekalipun TEORI LINGKARAN Manusia berperilaku atau beraktifitas karena adanya kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan atau goal. Dengan adanya need atau kebutuhan dalam diri seseorang maka akan muncul motivasi dalam diri seseorang atau penggerak / pendorong. Sehingga individu /manusia itu beraktivitas / berperilaku, setelah tujuan tercapai dan individu mengalami kepuasan. Siklus melingkar kembali memenuhi kebutuhan yang berikutnya / kebutuhan yang lain dan seterusnya dalam proses terjadinya perilaku manusia EMPIRISME Pada abad 17 dan 18 dengan tokoh John Lock dari Inggris (tahun 1632 –1704) dan Francis Balcon (tahun 1961 – 1662) mengemukakan teorinya tentang “Empirisme” atau teorinya terkenal dengan istilah “TabulaRasa”. Teori ini menggaris bawahi lingkungan adalah faktor yang sangat menentukan perilaku manusia. NATIVISME Adalah seorang tokoh JJ Rousseau menemukan teori yang justru bertentangan dengan teori Empirisme olehJohn Lock (Inggris), beliau berpendapat perilaku manusia itu sangat dipengaruhi oleh pembawaan/herediter atau kodrat (asli dari pencipta alam). Manusia atau individu sejak lahir sudah membawa bakat “dari sananya” oleh karena itu lingkungan tidak berpengaruh sama sekali, pembawaan ini sangat menentukan. Pembawaan itu yang mewarnai kehidupan manusia dalam berperilaku. KONVERGENSI Teori ini ada karena hasil dari persatuan- pencampuran, beda pendapat yang disatukan antara Empirisme Nativisme dan ditambah dengan diperhitungkannya faktor usia / maturation atau kematangan usia DASAR PERILAKU Perilaku terbentuk dari 2 faktor: Stimulus (eksternal) Lingkungan fisik, sosial, budaya Respons (internal) Perhatian, pengamatan, motivasi, persepsi, intelegensi, fantasi. KONSEP PERILAKU Perilaku adalah aktifitas organisme atau makhluk hidup Perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Stimulus→ Organisme → Respons JENIS RESPON Respondent Respons (Reflexive Respons) Respons yang ditimbulkan oleh stimulus tertentu yang disebut eliciting stimuli karena menimbulkan respons yang relative tetap Operant Respons (Instrumental Respons) Respons yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimuli yang lain (Reinforcing stimuli / reinforcer) PERILAKU MANUSIA Perilaku manusia merupakan dorongan yang ada dalam diri manusia, sedangkandorongan adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada pada manusia. Terbuka Tertutup BENTUK PERILAKU Tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang secara jelas. Contoh: pengetahuan, sikap. Terbuka Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan yang dapat diamati orang lain dari luar (observable behavior). MOTIVASI DEFINISI motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya penggerak dari dalam individu untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang dari segi proses, berarti motivasi dapat dirangsang oleh factor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang di kehendaki. Motivasi dipandang dari segi tujuan, berarti motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi untuk mencapainya. MACAM MOTIVASI MOTIVASI INTRINSIK Dorongan yang muncul dari dalam diri individu MOTIVASI EKSTRINSIK Dorongan yang berasal dari luar individu FUNGSI MOTIVASI Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk melakukan suatu tugas. Motif itu merupakan arah perbuatan, yakni kearah perwujudan cita-cita atau suatu tujuan. MotiF itu menyeleksi suatu perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu HIERARKHI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW TEORI KEBUTUHAN MASLOW Kebutuhan fisik untuk bertahan hidup seperti makanan, air, dan seterusnya. Kebutuhan akan keamanan seperti tempat tinggal serta kepastian keuangan, kesehatan yang terjaga, dan seterusnya. Kebutuhan untuk bersosialisasi dan saling menyayangi seperti berkeluarga, memiliki sahabat serta merasa menjadi bagian dari sesuatu, dan seterusnya. Kebutuhan untuk meninggikan harga diri seperti meraih prestasi atau pencapaian, meningkatkan rasa kebanggaan pribadi serta dihargai/dihormati oleh orang lain, dan seterusnya. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan potensi diri untuk berkembang menjadi yang terbaik sesuai kata hati, mengoptimalkan kreativitas serta bakat untuk menjadi pakar atau inovator yang berguna bagi sesama, dan seterusnya. SIKAP DEFINISI Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. Kesiapan seseorang untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. DEFINISI sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi. KOMPONEN SIKAP Komponen kognitif. Komponen afektif. Komponen konatif. TINGKATAN SIKAP Menerima (receiving) Merespon (responding) Menghargai (valuing) Bertanggung jawab (responsible) SIFAT SIKAP Positif Negatif CIRI – CIRI SIKAP Bukan dibawa sejak lahir Dapat berubah-ubah. Sikap tidak berdiri sendiri. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN SIKAP Pengalaman pribadi. Kebudayaan. Orang lain yang dianggap penting. Media massa. Institusi Pendidikan dan Agama Faktor emosi dalam diri. Pengalaman pribadi. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas Kebudayaan. B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain. Orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. Media massa. Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu Institusi Pendidikan dan Agama. Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya. Faktor emosi dalam diri. Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama. contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka PERSEPSI DEFINISI Gibson, dkk (1989) dalam buku Organisasi Dan Manajemen Perilaku, Struktur; memberikan definisi persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan oleh individu untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya (terhadap obyek). Gibson juga menjelaskan bahwa persepsi merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh karena itu, setiap individu memberikan arti kepada stimulus secara berbeda meskipun objeknya sama. Cara individu melihat situasi seringkali lebih penting daripada situasi itu sendiri. proses penginderaan, stimulus yang diterima oleh individu melalui alat indera yang kemudian diinterpretasikan sehingga individu dapat memahami dan mengerti tentang stimulus yang diterimanya tersebut. Proses menginterpretasikan stimulus ini biasanya dipengaruhi pula oleh pengalaman dan proses belajar individu. FAKTOR INTERNAL Fisiologis. Perhatian. Minat. Kebutuhan yang searah. Pengalaman dan ingatan. Suasana hati. FAKTOR EKSTERNAL Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Warna dari obyek-obyek. Keunikan dan kekontrasan stimulus. dari stimulus. Motion atau gerakan. KOMUNIKASI NON VERBAL Menurut Drs. Agus M. Hardjana, M.Sc., Ed. menyatakan bahwa: “Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk non verbal, tanpa kata-kata”. Sedangkan menurut Atep Adya Barata mengemukakan bahwa: “Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang diungkapkan melalui pakaian dan setiap kategori benda lainnya (the object language), komunikasi dengan gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language), dan komunikasi dengan tindakan atau gerakan tubuh (action language). BENTUK KOMUNIKASI NON VERBAL Komunikasi visual Komunikasi sentuhan Komunikasi lingkungan Komunikasi penciuman Komunikasi penampilan Komunikasi citrasa BENTUK KOMUNIKASI NON VERBAL Menggerakan gigi untuk menunjukan kemarahan mengerutkan dahi untuk menunjukkan seseorang sedang serius/ berfikir Gambar pria atau wanita yang dipasang di pintu masuk toilet untum menunjukkankamar sesuai dengan jenis kelaminnya Berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melam Tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa senang,simpati dan penghormatan Membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang atau antipati terhadap oranglain Menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau keheranan. Asbak diatas meja yang menunjukkan tamu diperkenankan/ boleh merokok Mengirimkan bunga sebagai tanda kesuksesan, cinta atau duka cita TUJUAN Menyediakan atau memberikan informasi Mengatur alur suatu percakapan Mengekspresikan emosi Memberi sifat, melengkapi, mengembangkan komunikasi verbal Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain Mempermudah tugas-tugas khusus PSIKOLOGI MASSA DEFINISI Massa adalah sekumpulan banyak orang yang berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara Psikologi massa adalah studi mengenai tingkah laku banyak orang atau kumpulan manusia mengenai kelompok-kelompok yang terorganisir dengan longgar sekali (Kamus Lengkap Psikologi). Psikologi massa adalah psikologi yang khusus mempelajari perilaku manusia dalam organisasi (Chaplin, 1972). JENIS – JENIS KELOMPOK Dyad Kelompok kecil Organisasi Massa MENGAPA MASUK DALAM KELOMPOK? Ketertarikan interpersonal Ketertarikan dalam kelompok dapat mempengaruhi seseorang melakukan sesuatu Tingkat rasa suka satu sama lain di antara anggota kelompok Tujuan instrumental kelompok Keefektifan dan keselarasan interaksi dalam kelompok MENGAPA MASUK DALAM KELOMPOK? Aktivitas Kelompok Kelompok merupakan sekumpulan perorangan ytang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka Tujuan kelompok Individu masuk ke dalam kelompok dalam rangka mencapai tujuan kelompok tersebut dan mempertimbangkan kerjasama sebagai sesuatu yang berarti Keangotaan kelompok Setiap anggota harus bersikap terbukan dan mampu mengesampingkan ambisi pribadi, menyembunyikan agenda, dan menghindarkan perilaku lain yang dapat merusak kelompok dan hasil akhir tujuannya Efek instrumental dan keanggotaan kelompok Suatu bagian keanggotaan dalam sebuah kelompok atau organisasi yang dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan suatu kegiatan kelompok atau aktivitas kelompok MASSA ABSTRAK VS MASSA KONKRIT Massa Abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang sama sekali belum terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan. Alasan timbul : • ada kejadian menarik • individu mendapat ancaman • kebutuhan tidak terpenuhi Massa Kongkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri. Cirri-ciri disini maksudnya lebih memiliki kekhususan yang berbeda (tujuan yang berbeda) dibandingkan massa abstrak. Ciri-ciri: • adanya kesatuan mind dan sikap • adanya ikatan batin dan persamaan norma • ada struktur yang jelas • bersifat dinamis dan emosional, sifat massa jelas MASSA AKTIF VS MASSA PASIF Massa aktif yang disebut dengan mob terbentuk karena telah adanya tindakan-tindakan nyata, misalnya demonstrasi, perkelahian massal, dsb Menurut Mc Laughlin, paling tidak ada 3 kondisi yang melatarbelakangi, yaitu: • adanya problem yang cukup serius • upaya penyelesaian problem yang tertunda • adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa problem harus diselesaikan Faktor-faktor yang menyebabkan massa aktif : • perasaan tidak puas → bertukar pikiran → ide baru → perbuatan yang selalu diulang → jika sudah matang ‘massa’ • tekanan jiwa masyarakat → memuncak dan meledak Massa pasif yang disebut dengan audience adalah kumpulan orangorang yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang-orang berkumpul untuk mendengarkan ceramah, menonton sepakbola, dll JENIS Gerakan Massa Progresif → merombak norma lama, membentuk norma baru Gerakan Massa Status Quo → mempertahankan norma lama (konservatif) Gerakan Massa Reaksioner → orang yang bersikap untung-untungan → lebih lunak/fleksibel, tidak tegas yang penting golongannya tidak dirugikan KONDISI PEMBENTUK MASSA Structural conduciveness: beberapa struktur sosial yang memungkinkan munculnya perilaku kolektif, seperti: pasar, tempat umum, tempat peribadatan, mall, dst Structural Strain: yaitu munculnya ketegangan dlam masyarakat yang muncul secara tersturktur. Misalnya: antar pendukng kontestan pilkada. . Generalized beliefs : share interpretation of event Precipitating factors: ada kejadian pemicu (triggering incidence). Misal ada pencurian, ada kecelakaan, ada Mobilization for actions: adanya mobilisasi massa. Misalmya : aksi buruh, rapat umum suatu ormas, dst Failure of Social Control – akibat agen yang ditugaskan melakukan kontrol sosial tidak berjalan dengan baik. PENYEBAB GERAKAN MASSA Manusia merupakan individu yang mempunyai dorongan atau keinginan yang pada prinsipnya membutuhkan pemuasan atau pemenuhan. Tetapi dalam kenyataannya tidak semua dorongan atau keinginan itu dapat dilaksanakan secara baik. Dorongan atau keinginan yang tidak memperoleh pelepasan terdorong dan tersimpan dalam alam bawah sadar, yang pada suatu ketika akan muncul kembali di atas sadar bila keadaan memungkinkan INDIVIDU DALAM MASSA Kehilangan kepribadian yang sadar dan rasional Tindakan kasar dan irasional Menurut secara membabi buta pada pemimpin Melakukan hal yang berlawanan dengan kebiasaan agresi PROSES DINAMIKA MASSA Pemusatan perhatian Pencipta suasana kebersamaan Pusat rasa kagum dan perasaan berada pada suatu massa Pemimpin membayar massa kemana aktivitas massa akan dituju CROWD Sekelompok orang yang membentuk agregasi (kumpulan), Jumlahnya semakin lama semakin meningkat, Orang-orang ini mulai membuat suatu bentuk baru (seperti lingkaran), Memiliki distribusi diri yang bergabung pada suatu saat dan tempat tertentu dengan lingkaran (boundary) yang semakin jelas Titik pusatnya permeable dan saling mendekat. BENTUK Temporary Crowd : orang yang berada pada situasi saling berdekatan di suatu tempat dan pada situasi sesaat Casual Crowd : sekelompok orang yang berada di ujung jalan dan tidak memiliki maksud apa-apa Conventional Crowd : audience yang sedang mendengarkan ceramah Expressive Crowd: sekumpulan orang yang sedang nonton konser musik yang menari sambil sesekali ikut melantunkan lagu Acting Crowd atau rioting crowd : sekelompok massa yang melakukan tindakan kekerasan Solidaristic Crowd: kesatuan massa yang munculnya karena didasari oleh kesamaan ideologi MOB Adalah kerumunanan (Crowds) yang emosional yang cenderung melakukan kekerasan/penyimpangan (violence) dan tindakan destruktif. Umumnya mereka melakukan tindakan melawan tatanan sosial yang ada secara langsung. Hal ini muncul karena adanya rasa ketidakpuasan, ketidakadilan, frustrasi, adanya perasaan dicederai oleh institusi yang telah mapan atau lebih tinggi. Bila mob ini dalam skala besar, maka bentuknya menjadi kerusuhan massa. Mereka melakukan pengrusakan fasilitas umum dan apapun yang dipandang menjadi sasaran kemarahanannya. PANIC Adalah bentuk perilaku kolektif yang tindakannya merupakan reaksi terhadap ancaman yang muncul di dalam kelompok tersebut. Biasanya berhubungan dengan kejadian-kejadian bencana (disaster). Tindakan reaksi massa ini cenderung terjadi pada awal suatu kejadian, dan hal ini tidak terjadi ketika mereka mulai tenang. Bentuk lebih parah dari kejadian panik ini adalah Histeria Massa. Pada histeria massa ini terjadi kecemasan yang berlebihan dalam masyarakat. misalnya munculnya isue tsunami, banjur. RUMOR Adalah suatu informasi yang tidak dapat dibuktikan, dan dikomunikasikan yang muncul dari satu orang kepada orang lain (isu sosial). Umumnya terjadi pada situasi dimana orang seringkali kekurangan informasi untuk membuat interpretasi yang lebih komprehensif. Media yang digunakan umumnya adalah telepon. OPINI PUBLIK Adalah sekelompok orang yang memiliki pendapat beda mengenai sesuatu hal dalam masyarakat. Dalam opini publik ini antara kelompok masyarakat terjadi perbedaan pandangan / perspektif. Konflik bisa sangat potensial terjadi pada masyarakat yang kurang memahami akan masalah yang menjadi interes dalam masayarakat tersebut. Contoh adalah adanya perbedaan pendangan antar masyarakat tentang hukuman mati, pemilu, penetapan undangundang tertentu, dan sebagainya. Bentuknya biasanya berupa informasi yang beda, namun dalam kenyataannya bisa menjadi stimulator konflik dalam masyarakat. PROPAGANDA Adalah informasi atau pandangan yang sengaja digunakan untuk menyampaikan atau membentuk opini publik. Biasanya diberikan oleh sekelompok orang, organisasi, atau masyarakat yang ingin tercapai tujuannya. Media komunikasi banyak digunakan untuk melalukan propaganda ini. Kadangkala juga berupa pertemuan kelompok (crowds).Penampilan dari public figure kadang kala menjadi senjata yang ampuh untuk melakukan proraganda ini. Hubungan Antara Perilaku Massa Dengan Agresi Apakah terjadi kebangkitan emosi (arousal) massa yang sangat signifikan? Apakah ada stimulator / pemicu dari lingkungan yang membahayakan? Apakah ada provokator yang terorganisir? Apakah situasinya panas atau hujan? Apakah munculnya sesaat atau bersifat kronis?. Adakah keberpihakan dalam perilaku kolektif ? Adakah motif dasar yang melatarbelakangi munculnya perilaku kolektif ? Apakah ada organisasi yang mensponsori? TEORI PERILAKU KOLEKTIF Teori penularan sosial (social contgion theory) Emergency Norm Theory ConvergencyTheory DeindividuationTheory MENYIKAPI PERILAKU MASSA Memahami bentuk perilaku kolektif Memahami motif perilaku kolektif Perencanaan penyelesaian yang matang Kesiaan mental petugas Pengendalian diri yang baik Keberanian dalam bersikap Terima Kasih....