VOL. 2, NO. 2, APRIL 2017 ISSN: 2476-9703 Journal homepage: http://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/muallimuna Penerapan Media Diorama Skala terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas V SD Negeri 1 Ujungpandan INFORMASI ARTIKEL Penulis: 1 Laila Nurul Sufa 2 Fajar Cahyadi 3 Mei Fita Asri Untari Dosen Universitas PGRI Semarang 1, 2, 3 Email: 1 [email protected] 2 [email protected] 3 [email protected] Kata Kunci: Media Diorama Skala; Berpikir Tingkat Tinggi; Matematika Halaman: 52-62 ABSTRAK Indonesia Pendahuluan: Hasil belajar matematika masih menjadi salah satu terendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Hal ini dikarenakan kurangnya media pembelajaran yang dapat membantu memahami materi begitu pula dengan kemampuan berpikir siswa masih cenderung rendah. Sehingga berakibat siswa menjadi kurang mampu menyelesaikan masalah matematika. Oleh karena itu, perlunya membekali siswa untuk dapat berpikir tingkat tinggi pada tahap analisis agar memiliki kemampuan memecahkan masalah matematika melalui media. Salah satu media yang diterapkan adalah Diorama Skala (DIMAS). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui penerapan media DIMAS dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas V Sekolah Dasar. Metode: Metode eksperimen dengan cara memberikan perlakuan terhadap satu kelas dalam kegiatan belajar mengajar. Desain penelitian yang digunakan adalah PreExperimental dengan jenis one group pretest and posttest design. Hasil: Siswa memiliki kemampuan analisis kategori sangat baik dan baik sebanyak 50% sedangkan siswa berkemampuan analisis cukup dan kurang memiliki presentase 50%. English Introduction: Mathematics learning outcomes is still one of the lowest compared with other lessons. This is due to the lack of media that can help understand the material as well as the students thinking skills are still to be low. Resulting in students becoming less capable of solving mathematical problems. Therefore, the need to equip students for higher-level thinking at this stage of the analysis in order to have the ability to solve mathematical problems through media. One of media applied is Diorama Scale (DIMAS). The purpose of this research to determine the application DIMAS media in high order thinking skills Elementary School fifth grade students. Method: Experimental method by providing treatment to one class in learning activities. The study design used is PreExperimental with the kind of one group pretest and MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No.2, April 2017 53 posttest. Result: Students have excellent analytical skills and excellent category as much as 50% while our analysis capable students and less has a percentage of 50%. terorganisir dengan baik. Menurut Sulianto 1. PENDAHULUAN Kualitas ditentukan diri dengan seseorang dapat pendidikan yang dimilikinya. Semakin tinggi pendidikan diri seseorang akan mencerminkan sikap, perilaku dan moral yang ada pada diri seseorang tersebut. Pada dasarnya siswa merupakan anggota suatu masyarakat yang harus memiliki kemampuan skill, pengetahuan dan tingkah laku baik. Pada pendidikan sekolah dasar banyak mata pelajaran yang dipelajari sebagai pemeroleh pengetahuan diantaranya adalah Untuk mata pelajaran kelompok eksak salah Menurut Reys dalam Runtukahu (2014: 28) menyatakan bahwa matematika adalah studi tentang pola dan hubungan, analisis, menggunakan sintesis serta alat strategi, untuk memecahkan masalah yang abstrak dan praktis. Menurut Beth dan Piaget dalam Runtukahu (2014: 28) matematika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan struktur abstrak dan saling berhubungan antar strukturnya pembelajaran berasal dari penemuan atau penerimaan dan belajar mengkaitkan informasi yang ada pada siswa artinya bahwa materi yang diberikan disesuaikan dengan pengalaman yang dimiliki oleh siswa sehingga menjadi dasar siswa untuk mempelajari materi tersebut meliputi fakta dan konsep yang telah dipelajari dan diingat siswa. Berdasarkan wawancara tidak terstruktur dengan guru kelas mengajar di SD Negeri 1 Ujungpandan bahwa siswa masih lemah pada kemampuan pemecahan satunya adalah matematika. berpikir belajar dalam dua dimensi yaitu materi mata pelajaran kelompok eksak dan non eksak. cara (2014: 2) teori Ausubel menggolongkan sehingga mampu masalah matematika, karena menurut pengamatan guru bahwa siswa merasa bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit menggunakan dikarenakan hitungan angka. banyak Guru menyampaikan bahwa di sekolah tersebut kurang adanya media pembelajaran yang dapat membantu dalam menyampaikan materi pelajaran. Jerome Bruner dalam Runtukahu (2014: 69) mengungkapkan bahwa siswa 54 Penerapan Media Diorama Skala terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi... Oleh: Laila Nurul Sufa, dkk. : 52–62 membentuk konsep matematika melalui oleh tiga tahapan diantaranya tahap enaktif menuliskan alur pada setiap soal cerita yang (belajar dengan memanipulasi objek yang diajarkan. Hal tersebut dirasa menyita konkret secara langsung), tahap ikonik banyak waktu dalam proses pembelajaran. (belajar dengan direpresentasikan dalam Perlu adanya solusi lain agar pembelajaran bayangan visual dari benda-benda konkret), matematika tidak selalu berpusat pada guru tahap maka siswa diarahkan dan dibimbing guru simbolik (siswa belajar dengan siswa. Kemudian untuk yang harus tingkat tinggi pada tahap analisis karena menggunakan madia pembelajaran atau alat siswa yang mampu menganalisis akan peraga). mudah dalam menerjemahkan masalah abstrak tanpa Menurut Kustandi (2013: 8) media pembelajaran adalah membantu dan berfungsi memperjelas pesan yang pada soal cerita. Kemampuan analisis perlu diajarkan untuk kepada siswa agar mampu menyelesaikan disampaikan soal-soal cerita yang dihadapi oleh siswa. dalam proses belajar mengajar sehingga Soal cerita pada materi skala memiliki mampu tingkat kesulitan yang lebih tinggi bagi tujuan yang berpikir dapat mencapai alat kemampuan perlu menggunakan simbol-simbol matematika bersifat memiliki guru pembelajaran dengan sempurna. Karena kurang adanya siswa. media pembelajaran pelajaran membuat belajar Sehinga perlu untuk matematika masih besumber pada buku dan mengembangkan proses belajar mengajar masih berpusat tingkat pada guru. Hal ini mengakibatkan siswa tersebut. tinggi adanya membantu kemampuan dan media mengatasi siswa berpikir masalah menjadi kurang mampu menyelesaikan Media DIMAS dapat digunakan masalah matematika. Solusi yang diambil untuk menarik minat belajar siswa pada guru untuk mengatasi masalah tersebut mata pelajaran matematika dan sekaligus adalah dengan menerjemahkan bahasa soal memudahkan siswa dalam menyelesaikan ke yaitu masalah matematika pada materi skala. yang Selain itu, media DIMAS akan dapat dalam menggunakan pemahaman bahasa siswa keseharian sederhana sehingga lebih mudah dipahami digunakan dalam menanamkan dan MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No.2, April 2017 55 mematangkan konsep pada materi tersebut. Berpikir tingkat tinggi mengarahkan Media DIMAS digunakan untuk membantu pada siswa bahwa belajar bukan hanya siswa mengahafal dalam memahami permasalahan saja melainkan saling dalam soal cerita dengan cara menganalisis mengkaitkan antar konsep dengan infomasi sesuai Bloom pada baru menjadi lebih bermakna. Berpikir tingkat C4 (menganalisis) dan siswa dapat tingkat tinggi erat kaitannya dengan teori mengaplikasikan soal cerita pada media belajar kognitif dari David Ausubel karena tersebut berkembang belajar bermakna artinya bahwa materi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dipelajari oleh siswa bukan hanya kelas V SD. Pada materi perbandingan dan dihafalkan saja melainkan harus memiliki skala banyak sekali terdapat soal cerita kebermaknaan. Diperlukan cara agar siswa dimana siswa perlu memecahkan masalah mampu berpikir tingkat dari soal cerita tersebut. satunya dengan menggunakan dengan taksonomi sehingga Munurut mampu Rofiah (2013: 17) menyatakan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan penggunaan pembelajaran saat tinggi kegiaran salah media belajar mengajar. Menurut Kustandi dan Sutjipto pikiran secara luas untuk menemukan (2011: 8) media pembelajaran adalah alat tantangan baru. Menurut Heong dalam yang dapat membantu dan berfungsi untuk Rofiah (2013: 17) berpikir tingkat tinggi memperjelas merupakan dalam proses belajar mengajar sehingga penggunaan pikiran untuk pesan mampu pengetahuan dan dengan sempurna. Berdasarkan beberapa memanipulasi informasi sehingga mampu pengetian media di atas maka dapat ditarik memecahkan pengertian kemampuan permasalahan adalah alat yang digunakan guru dan mampu diidentifikasi merupakan kegiatan berpikir yang bukan oleh alat indra manusia untuk membantu hanya menjelaskan konsep materi yang abstrak hafalan tingkat media pembelajaran tinggi pada berpikir baru. tujuan disampaikan menyelesaikan permasalahan menerapakan sebelumnya mencapai yang saja akan tetapi kemampuan berpikir dapat menyelesaikan menjadi permasalahan memahami dari pengalaman pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. dan konkret serta mampu tercapai. agar tujuan siswa mampu pembelajaran 56 Penerapan Media Diorama Skala terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi... Oleh: Laila Nurul Sufa, dkk. : 52–62 Jenis-jenis media pembelajaran matematika antara lain: Media visual dua Negeri 1 Ujungpandan kabupaten Jepara pada materi perbandingan dan skala. dimensi tidak transparan artinya media dapat dilihat namun tidak dapat disentuh, 2. METODE contohnya grafik, chart atau bagan, peta, Penelitian dilakukan di kelas V SD diagram, dan poster. Media visual dua Negeri 1 Ujungpandan kabupaten Jepara. dimensi yang transparan artinya media Penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran dapat dilihat dan dapat disentuh, contohnya 2016/2017 semester II pada tanggal 13-16 Film slide atau bingkai, OHP (Overhead Februari 2017. Desain penelitian ini adalah projector), film strip dan micro film. Media Pre-Experimental dengan jenis one group visual tiga dimensi artinya media dapat pretest and posttest design yang dengan dilihat, contohnya benda sesungguhnya, menggunakan satu kelas eksperimen. model, specimen dan diorama. Media Audio artinya media yang dapat digunakan melalui indra pendengaran, contohnya Tabel 1 One Group Pretest Posttest Pretest Perlakuan Posttest radio, audio tape recorder, alat musik dan CD player (Syafri, pembelajaran diorama. yang 2016: 124). diterapkan Pengertian diorama Media adalah yang O1 X O2 Sumber : Sugiyono (2016: 74) Teknik sampel yang digunakan disebutkan oleh Sujana dan Rivai dalam dalam penelitian yang telah dilakukan Ismilasari dan Hendratno (2013: 4) diorama adalah menggunakan teknik sampel jenuh adalah sebuah pemandangan tiga dimensi artinya bahwa semua anggota populasi yang mini bertujuan untuk menggambarkan digunakan sebagai sampel. Sampel jenuh pemandangan sebenarnya. Tujuan yang akan digunakan karena jumlah populasi ingin dicapai dalam penelitian ini adalah kurang dari 30 atau peneliti menghindari mengetahui DIMAS kesalahan yang besar maka digunakan kemampuan sampel ini. Instrumen penelitian berupa soal berpikir tingkat tinggi siswa kelas V SD dan lembar observasi. Pada soal maka diuji (Diorama penerapan Skala) media terhadap validitas, realibilitas, daya beda soal dan MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No.2, April 2017 57 teknik kesukaran untuk melihat hasil belajar menggunakan media DIMAS) dan hasil dan siswa. posttest (tes yang diberikan kepada siswa untuk sesudah diberikan pembelajaran dengan kemampuan Lembar berpikir observasi kritis digunakan mengamati kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan media DIMAS). pada lembar jawab, proses pembelajaran dan penggunaan media DIMAS dalam proses belajar mengajar. penelitian ini post test adalah sebagai berikut. 120 Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam Perbandingan nilai hasil pre test dan didasarkan pada 100 pretest awal 20 penelitian dimana tes tersebut diberikan 0 setelah siswa saat mendapatkan 52 44 60 40 pada 82,71 69,71 80 pengambilan datanya. Pengambilan data dilaksanakan 100 92 Posttest Nilai Nilai Rata-rata Tertinggi Terendah penjelasan Gambar 1 mengenai materi skala dan perbandingan tanpa menggunakan media Pretest Grafik Hasil Pretest dan Posttest DIMAS. Dilanjutkan dengan proses belajar mengajar Untuk mengukur berpikir tingkat menggunakan media DIMAS, dan pada akhir pembelajaran siswa diberikan soal tinggi tahap analisis posttest untuk dikerjakan. Pada langkah mengidentifikasi, akhir penelitian dilakukan analisis pada permasalahan hasil pretest dan posttest, serta dikakukan matematika pembahasan berdasarkan hasil tes dan diaplikasikan pada media DIMAS agar lembar observasi. siswa mampu menyebutkan pengertian siswa berupa materi pada indikator diberikan soal pemecahan skala kemudian skala, komponen skala, pengertian jarak sebenarnya serta pengertian jarak pada 3. HASIL gambar. Hasil menyebutkan pengertian Hasil penelitian ini menemukan bahwa bahwa terdapat perbedaan dari hasil pretest (tes yang diberikan kepada siswa sebelum diberikan pembelajaran dengan skala ternyata seimbang dari jumlah siswa 14 yang dapat menjawab sebanyak 7 dan yang tidak mampu menjawab sebanyak 7. Pada indikator menyebutkan komponen 58 Penerapan Media Diorama Skala terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi... Oleh: Laila Nurul Sufa, dkk. : 52–62 pada skala siswa yang mampu menjawab tepat. sebanyak 11 dan yang tidak mampu pengukuran hanya 1 siswa yang tidak sebanyak 3. Pada indikator menyebutkan mampu dan 13 siswa mampu mengukur pengertian dengan tepat. jarak pada gambar dan menyebutkan pengertian jarak sebenarnya sebanyak 5 dan yang tidak mampu menyebutkan sebanyak 9. indikator membaca hasil Kemampuan berpikir tingkat tinggi tahap analisis pada indikator menemukan, siswa mampu menemukan jarak sebenarnya Untuk mengukur berpikir tingkat tinggi Pada tahap analisis pada pada media DIMAS berdasarkan masalah indikator yang ditemui dalam pemecahan masalah membuat garis besar siswa diminta untuk kemudian dilengkapai dengan konversi mampu satuan yang tepat maka semua siswa menggaris besarkan maslaah berdasarkan soal pemecahan masalah siswa mampu mampu menuliskan jawaban antara besar berdasakan soal. Dalam menemukan jarak skala, jarak sebenarnya dan jarak pada pada gambar berdasarkan soal maka semua gambar didapatkan siswa yang mampu siswa mampu menerapkan jarak tersebut sebanyak 13 dan yang tidak mampu pada media DIMAS sehingga siswa dapat menjawab Untuk menemukan jarak pada gambar lengkap soal dengan konversi satuannya. Pada indikator pemecahan masalah yaitu didapatkan hasil menemukan skala pada soal, semua siswa semua mampu menemukan skala. sebanyak menggarisbesarkan siswa 1. informasi mampu dari mengelompokan informasi yang diketahui dan ditanya pada permasalahan. menemukan Indikator menggunakan jarak sebenarnya mengkaitkan media DIMAS. dalam Siswa Kemampuan berpikir tingkat tinggi mampu menunjukkan lokasi pada DIMAS tahap analisis pada indikator mengukur, sesuai dengan lokasi yang ada di soal. siswa diharuskan untuk mengukur jarak Hasilnya semua siswa mampu mencapai antar objek berdasarkan pada permasalahan indikator ini. yang didapatkan yang tertuang dalam soal. Pada kemampuan berpikir tingkat Pada mengukur jarak dari skala 0 semua tinggi tahap analisis memiliki indikator siswa mampu melakukan dengan hasil yang mengolah diantaranya siswa mampu MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No.2, April 2017 59 menuliskan alur penyelesaian masalah dari dengan perolehan nilai 100, 100, 100, 100, soal pemecahan masalah hanya 3 siswa 100 memiliki presentase 35,71%. Untuk yang tidak mampu dan 11 siswa yang kategori baik terdapat 2 siswa dengan nilai mampu 87,87 memiliki presentase 14,29%. Pada menuliskan alur pemecahan masalah soal dengan tepat. Saat siswa kategori memilih operasi hitung dan memeperoleh nilai 69, 68, 68 memiliki presentase 21,43% hasil yang tepat hanya 8 sedangkan 6 siswa serta kategori kurang terdapat 4 siswa tidak dengan perolehan nilai 56, 56, 56, 56 mampu memilih operasi hitung sehingga tidak mendapatkan hasil yang tepat dalam menyelesaikan cukup terdapat 3 siswa dengan memiliki presentase sebanyak 28,57%. masalah. Sebanyak 11 siswa mampu memberikan Pembahasan Menurut Beth dan Piaget dalam kesimpulan dari hasil pemecahan masalah dan 3 siswa tidak mampu menyimpulkan Runtukahu (2014: 28) matematika adalah pengetahuan hasil. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Hasil Pengamatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Tahap Analisis yang berkaitan dengan struktur abstrak dan saling berhubungan antar strukturnya terorganisir sehingga dengan baik. mampu Struktur matematika yang abstrak ini memerlukan Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik 100-90 5 35,71% 89-79 2 14,29% dengan media pembelajaran DIMAS karena Cukup 78-68 3 21,43% sesuai dengan karakteristik siswa yaitu Kurang 67-56 4 28,57% sesuai dengan 14 100% Jumlah cara siswa yang berjumlah 14 memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa tahap analisis melalui media DIMAS dengan kategori sangat baik ada 5 siswa membantu siswa dalam memahami konsep materi salah satunya teori yang dikemukakan oleh Jerome Bruner dalam Runtukahu (2014: 69) Berdasarkan pada Tabel 2 bahwa untuk bahwa siswa matematika membentuk melalui tiga konsep tahapan diantaranya : 1) Tahap enaktif Belajar dengan memanipulasi yang konkret secara langsung. objek 60 Penerapan Media Diorama Skala terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi... Oleh: Laila Nurul Sufa, dkk. : 52–62 2) Tahap Ikonik ada pada kelompok untuk mengukur Belajar dengan direpresentasikan dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa bayangan pada tahap analisis yang telah ada indikator visual dari benda-benda konkret. pencapaiannya 3) Tahap simbolik lembar dengan observasi menggunakan untuk saat Siswa belajar dengan menggunakan penggunaan simbo-simbol matematika yang bersifat menyelesaikan abstrak mengamati siswa sehingga guru mampu tanpa harus menggunakan madia pembelajaran atau alat peraga. Oleh karena itu, media media siswa mengkategorikan DIMAS dalam permasalahan dan siswa-siswa tersebut DIMAS dalam kemampuan analisis sangat baik, mampu menjembatani dalam pemahaman baik, cukup dan kurang. Masing-masing siswa dalam konsep matematika yang kelompok wajib menyelesaikan permasalah abstrak dalam objek yang konkreat terlebih yang menjadi tanggungjawab kelompoknya dahulu hingga siswa mampu menemukan secara sendiri konsep matematika yang abstrak. sebanyak 14 siswa yang memiliki kategori bergiliran. Dari jumlah siswa Kemampuan berpikir tingkat tinggi baik ada 5 siswa, 2 siswa dengan kategori sesuai dengan taksonomi Bloom salah baik, 3 siswa dengan kategori cukup dan 4 satunya adalah tahap analasis (C4) dalam siswa Suhana (2014: kategori 19) bahwa menguraikan, kemampuan mengidentifikasi, dengan sangat kategori memiliki baik kurang. kemampuan dan baik Siswa analisis adalah 50% menyatukan bagian yang terpisah dan digolongkan siswa mampu menganalsis, menghubungkan namun siswa berkemampuan analisis cukup agar menjadi satu kesatuan yang utuh. Sehingga kemampuan dan berpikir tingkat tinggi siswa diukur dengan digolongkan siswa yang belum mampu indikator yang telah ditentukan sehingga berkemampuan analisis. Hal ini dapat mampu mendapat data dari hasil observasi. disimpulkan bahwa kemampuan berpikir Saat kegiatan penyelesaian masalah dengan tingkat tinggi siswa tahap analisis masih menggunakan perlu media DIMAS guru mengobservasi masing-masing siswa yang kurang memiliki ditumbuhkan perbandingan presentase karena presentasenya 50% hasil adalah MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No.2, April 2017 61 seimbang yaitu 50% : 50%. Dari hasil pancingan pertanyaan kepada siswa atau penelitian, berkemampuan guru perlu memberikan pernyataan yang analisis kategori sangat baik dan baik membuat siswa termotivasi untuk aktif. adalah siswa aktif menjawab pertanyaan Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa guru, aktif bertanya pada guru jika kurang akan tumbuh jika siswa telah mampu paham, melakukan analisis masalah dengan memahami konsep materi yang dipelajari tepat, dan mampu menerjemahkan masalah dan siswa telah membangun konsep itu dari dan menghubungkannya diri mereka sendiri serta pengalaman yang siswa yang pada media DIMAS dengan tepat. Pada kategori siswa dialami yang berkemampuan analisis cukup adalah membuktikan penerapan media DIMAS siswa mampu menjawab pertanyaan guru tepat dalam berpikir tingkat tinggi dilihat apabila dari bahasa masalah (soal) oleh hasil siswa belajar, tersebut. maka Untuk dilakukan diterjemahkan dalam bahasa yang mudah perhitungan uji beda pula antara hasil mereka pahami, siswa akan aktif dalam pretest dan posttest seperti di bawah ini proses pembelajaran jika guru memberikan Tabel 3 Uji Beda Pretest dan Posttest Subjek Kelas V SDN 1 N d Md ∑𝒙2𝑑 t hitung t tabel 69,71 14 182 13 2,25 5,79 2,14 82,71 14 Hasil Rata- Belajar rata Pretest Posttest Ujungpandan Dari hasil pretest dan posttest kemudian perbandingan nilai t hitung dan t tabel maka dianalisis menggunakan uji t. Diketahui didapatkan t hitung>t tabel sehingga H0 ditolak bahwa nilai rata-rata awal (pretest) adalah (terdapat 69,71 matematika siswa kelas V SD Negeri 1 sedangkan nilai rata-rata akhir perbedaan hasil (posttest) adalah 82,71. Dari hasil hitung uji t Ujungpandan diperoleh t hitung sebesar 2,14 dengan db=14- menggunakan media DIMAS). 1 pada taraf signifikan 5% diperoleh t tabel sebesar 5,79 Kemudian dilakukan setelah diberi belajar perlakuan 62 Penerapan Media Diorama Skala terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi... Oleh: Laila Nurul Sufa, dkk. : 52–62 4. PENUTUP Media DIMAS (Diorama Skala) mampu mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi tahap analisis dengan kriteria sangat baik dan baik sebanyak 50% dan kriteria cukup dan kurang dengan persentase sebanyak 50%. Cara observasi yang dilakukan guru untuk mengetahui taraf kemampuan berpikir tingkat tinggi tahap analisis perlu dilakukan ujicoba di lapangan atau pembelajaran outdoor agar komponen analisis menghubungkan kejadian atau pengalaman yang dialami dengan konsep yang didapatkan. RUJUKAN [1] Runtukahu, Tombokan dan Kardon, Selpius. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Kesulitas Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. [2] Sugiyono. 2016. Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta. [3] Ismilasari, Yaashinta dan Hendratno. 2013. Penggunaan Media Diorama untuk Peningkatan Ketrampilan Menulis Karangan Narasi. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, (Online) JPGSD Vol 01, No 02, (http:/www.unesa.ac.id), diakses 1 November 2016. [4] Syafri, Fatrima Santri. 2016. Pembelajaran Matematika Pendidikan Guru SD/MI. Yogyakarta: Matematika. [5] Rofiah, Emi. Aminah, Nonoh Siti. dan Ekawati, Elvin Yusliana. 2013. Penyusunan Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika Pada Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Vol 1, No 2, (http:/download.portalgaruda.org) diakses 22 Juni 2016.