BAB II Landasan Teori 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Pengertian media massa disini secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu: media massa cetak dan media massa elektonika. Media massa cetak antara lain meliputi surat kabar, majalah, dan bulletin. Sedangkan,media massa elektronika mencakup media audio (suara) seperti radio, dan media audio visual (suara dan gambar) yaitu televisi dan film. Menurut Bittner, komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa, jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak. Definisi komunikasi massa lainnya dikemukakan oleh Gerbner, yaitu komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Dari definisi tersebut tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus-menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu 13 14 teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak di lakukan oleh masyarakat industri. Menurut model pengaruh-terbatas (limited-effects model), yang disajikan dalam buku Joseph Klapper, The effect of mass communication (1960). Orang dianggap mempunyai resistensi (penolakan) yang lumrah terhadap pesan-pesan komunikasi massa. Resistensi (penolakan) ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk mendukung pendapatpendapat yang diterima dari orang lain dan bermacam-macam jenis penyaringan psikologis yang terjadi ketika orang menerima pesan-pesan. 2.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi Massa Laswell, Harold memformulasikan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut “Who Says What in Which Channel to Whom With What Effect?” 1. Unsur Who (sumber atau komunikator). Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi. Lembaga yang dimaksud meliputi, perusahaan surat kabar, stasiun radio, televisi, majalah dan sebagainya. 2. Unsur says what (pesan). Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau audien yang sangat banyak. Pesan-pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan sebagainya. 3. Unsur in which channel (saluran atau media). Unsur ini menyangkut semua peralatan yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah, televisi, surat kabar, majalah, radio, internet dan sebagainya. 15 4. Unsur to whom (penerima; khalayak; audien). Penerima pesan-pesan komunikasi massa bisa disebut audien atau khalayak. Orang yang menonton televisi, membaca surat kabar, mendengarkan radio, browsing internet merupakan beberapa contoh audien. 5. Unsur with what effect (efek/dampak). Efek atau dampak yang dimaksud adalah perubahan-perubahan di dalam diri audien, sebagai akibat dari pesan-pesan yang disampaikan media. David Berlo, mengklasifikasikan efek atau perubahan ini ke dalam tiga kategori, yaitu: perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap, dan perilaku nyata. Perubahan ini biasannya berlangsung secara berurutan. 2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa Karakteristik komunikasi massa di sini, dibatasi pada lima jenis media massa dikenal sebagai the big five of mass media, yakni koran, majalah, radio, televisi dan film. Berikut adalah penjelasan dari karakteristik komunikasi massa. 1) Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan ke khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis cultural. Khalayak itu heterogen maksudnya adalah masyarakat luas yang bermacam-macam, tidak dibatasi oleh latar belakang pendidikan, penghasilan, apapun status sosialnya. Khalayak yang bersifat anonim artinya diantara satu dengan yang lain adalah terpisah dan tidak saling mengenal. Khalayak juga tersebar dan tidak mengenal batas usia, tempat tinggal, golongan, dan batasanbatasan yang lainnya. 2) Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. 16 Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak hanya untuk kepentingan perorangan atau pibadi, pengertian dari ciri ini, bahwa kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan operasi suatu media massa akan mencakup orang banyak yang terorganisasi di dalam organisasi media. Misalnya pada media televisi, di samping memiliki struktur organisasi sendiri, juga bekaitan dengan organisasi yang lain seperti Direktorat Jendral Televisi, Production House atau studio-studio kecil yang memproduksi (cerita-cerita sinetron, sandiwara, dan lain-lain). Disamping itu isi pesan media adalah peristiwa-peistiwa atau hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum. 3) Pola penyampaian pesan media massa Pola ini berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun cultural. Oleh karena itu media massa disebut sebagai massages multiplier (memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan menjangkau khalayak luas). Dalam hal ini di antara media cetak dan elektronika memiliki keunggulan tersendiri. Televisi memiliki keunggulan menyampaikan pesan dalam bentuk gambar dan suara, sehingga khalayak dapat langsung melihat, membayangkan, dan menilai suatu kejadian tertentu. 4) Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah Umpan balik atau tanggapan dari khalayak lazimnya berlangsunng secara tertunda. Di sini isi pesan diliput dan diolah oleh sumber yakni organisasi elektronika dan disebarkan secara luas kepada khalayak. Khalayak luas menerima pesan–pesan itu sebagaimana adanya. Sedangkan umpan balik adalah tanggapan atau reaksi yang diberikan oleh khalayak pada isi pesan suatu media 17 massa dapat berupa tindakan-tindakan meneruskan atau berhenti menonton atau mendengar. Sedangkan umpan balik yang ditujukan kepada media massa dapat berupa mempermasalahkan kebenaran suatu berita , kritik atas cara-cara penyampaian pesan atau dukungan. Biasanya pada televisi menyediakan PO BOX khusus untuk surat-surat tanggapan dan komentar dari khalayak. 5) Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi Komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas. Identitas yang dibawakan adalah identitas organisasi atau kelompok. 6) Penyampaian pesan melalui media massa Penyampaian pesan ini dilakukan secara berkala, tidak bersifat temporer. Dalam televisi seperti TPI, RCTI, TRANS TV selalu menayangkan acaranya secara teratur. 7) Isi pesan yang di sampaikan melalui media massa Isi pesan yang disampaikan dapat mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (social, eknomi, budaya, dan lain-lain) baik yang bersifat informatif dan edukatif maupun hiburan. Contohnya dalam media televisi dapat menayangkan berita informatif seperti kebijakan–kebijakan pemerintah tentang penarikan subsidi minyak tanah dan sebagainya. 2.1.4 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa 1. Informasi, yaitu kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini, dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang 18 terjadi di luar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional, atau internasional. 2. Sosialisasi, yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif. 3. Motivasi, yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang mereka baca, lihat, dengar lewat media massa. 4. Bahan diskusi, menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang banyak. 5. Pendidikan, yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun untuk di luar sekolah. Juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan mengesankan. 6. Memajukan kebudayaan, media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui pertukaran program siaran televisi. Pertukaran ini akan memungkinkan peningkatan daya kreativitas guna memajukan kebudayaan nasional masingmasing negara, serta mempertinggi kerja sama hubungan antar negara. 7. Hiburan, media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan usia dengan difungsikanya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga. Sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lagu , lirik, dan bunyi maupun gambar dan bahasa, membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti halnya kebutuhan pokok lainya. 19 8. Integrasi, banyak bangsa di dunia dewasa ini di guncang oleh kepentingankepentingan tertentu karena perbedaan etnis dan ras. Dari berbagai macam fungsi komunikasi massa yang ada, maka dapat disederhanakan menjadi empat fungsi saja, yakni: 1. Menyampaikan Informasi Kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini, dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional, atau internasional. 2. Mendidik Membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun untuk di luar sekolah. Juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan mengesankan. 3. Menghibur Media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan usia dengan difungsikanya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga. Sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lagu , lirik, dan bunyi maupun gambar dan bahasa, membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti halnya kebutuhan pokok lainya. 4. Mempengaruhi Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk atau editorial, features, iklan, berita atau tayangan lainnya. Yang dapat mempengaruhi khalayak televisi. 20 2.1.5 Isi Pesan Komunukasi Massa Komunikasi massa ditujukan untuk semua orang. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, perstiwa atau opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat di media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan. Kriteria tersebut mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1. Novely (sesuatu yang baru) Khalayak akan tertarik jika isi pesan dipandang mengungkapkan suatu hal yang baru atau belum diketahui. 2. Jarat (dekat atau jauh) Jarak terjadinya suatu peristiwa dengan tempat dipublikasikan peristiwa, mempunyai arti penting. Khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya. 3. Popularitas Peliputan tentang tokoh, organisasi/kelompok, tempat dan waktu yang penting dan terkenal akan menarik perhatian khalayak. 4. Pertentangan (Conflict) Hal-hal yang mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan ataupun menyangkut perbedaan pendapat dan nilai. 5. Komedi (Humor) Manusia pada dasarnya tertarik dengan hal-hal yang lucu dan menyenangkan. Oleh karena itu bentuk-bentuk penyampain pesan yang bersifat humor lazimnya 21 disenangi khalayak. Unsur-unsur komedi ini mencakup ketidakwajaran, keadaan memalukan dan sebagainya. 6. Seks dan Keindahan Salah satu sifat manusia adalah menyenangi unsur seks dan keindahan, sehingga kedua unsur tersebut bersifat universal 7. Emosi Hal-hal yang menyentuh kebutuhan dasar manusia, seringkali bisa menimbulkan emosi dan simpati khalayak. Menurut Abraham A Maslow kebutuhan dasar manusia mencakup kebutuhan fisik, rasa aman, emosi, harga diri, sosial dan aktualisasi diri. Peristiwa-peristiwa yang menyentuh kebutuhan dasar tersebut akan menimbulkan emosi dan simpati khalayak. 8. Nostalgia Pengertian nostalgia di sini adalah menunjuk pada hal-hal yang mengungkapkan pengalaman di masa lalu. 9. Human Interest Setiap orang pada dasarnya ingin mengetahui segala peristiwa yang menyangkut kehidupan orang lain. 2.1.6 Efek Komunikasi Massa Efek komunikasi merupakan setiap perubahan yang terjadi di dalam diri penerima, karena menerima pesan-pesan dari suatu sumber. Perubahan ini meliputi perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku nyata. Komunikasi dikatakan efektif apabila menghasilkan pengaruh atau efek-efek perubahan sebagai yang diharapkan oleh sumber, 22 seperti pengetahuan, sikap, perilaku. Perubahan di pihak penerima ini diketahui dari tanggapan yang diberikan sebagai umpan balik. Seperti dikatakan Donald K. Robert dalam (Schramm dan Roberts, 1977:359), ada yang beranggapan bahwa efek hanyalah “perubahan perilaku manusia setelah diterpa media massa” karena fokusnya pesan, maka pengaruh haruslah berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa. Ini berarti bahwa akibat-akibat personal dan sosial dari media, yakni karena perpanjangan diri kita, timbul karena skala baru yang dimaksudkan pada diri kita oleh perluasan diri kita atau oleh teknologi baru. Media adalah pesan karena media membentuk hubungan dan tindakan manusia (McLuhan, 1964:23-24). 2.2 Media massa Media Massa ( Mass Media ) adalah saluran, media, sarana, atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass communication). Komunikasi massa sendiri merupakan kependekan dari komunikasi melalui media massa (communicate with media). Yang termasuk media massa terutama adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film sebagai The Big Five of Mass Media (Lima Besar Media Massa), juga internet ( media online). 23 2.2.1 Jenis Media Massa Media massa terdiri atas 5 jenis, yaitu : 1. Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci meliputi (a) koran atau suratkabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano), (b) tabloid (1/2 broadsheet), (c) majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto), (d) buku (1/2 majalah), (e) newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8), (f) buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: 1. berita, opini, dan feature. 2. Media Massa Elektronik. Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film. 3. 2.2.2 Media Online, yakni media massa yang dapat kita temukan di internet. Peran Media Massa Denis McQuail (1987) mengemukakan sejumlah peran yang dimainkan media massa selama ini, yakni : 1. Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain utamanya dalam periklanan/promosi. 2. Sumber kekuatan –alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat. 24 3. Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat. 4. Wahana pengembangan kebudayaan –tatacara, mode, gaya hidup, dan norma. 2.2.3 Karakteristik Media Massa Ada beberapa karakteristik Media Massa, antara lain; 1. Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak. 2. Universalitas, pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat umum). 3. Periodisitas, tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari. 4 .Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode mengudara atau jadwal terbit. 5. Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik. 2.2.4 Fungsi Media Massa Fungsi media massa sejalan dengan fungsi komunikasi massa, menurut Harold D. Laswell bahwa media massa mempunyai fungsi memberikan informasi, mendidik dan menghibur. Menurut Wright fungsi dari media massa itu sendiri adalah sebagai : 25 1. Pengawasan terhadap ragam peristiwa yang dijalankan melalui proses peliputan dan pemberitaan dengan berbagai dampaknya –tahu, panik, terancam, gelisah, apatis, dsb. 2. Menghubungkan mobilisasi massa untuk berpikir dan bersikap atas suatu peristiwa atau masalah. 3. Transmisi Kultural pewarisan budaya, sosialisasi. 4. Hiburan. Lain halnya seperti yang telah dikemukakan oleh Harold D. Laswell dan wright, menurut De Vito komunikasi memiliki fungsi untuk : 1. Menghibur 2. Meyakinkan – e.g. iklan, mengubah sikap, call for action. 3. Menginformasikan 4. Menganugerahkan status – menunjukkan kepentingan orang-orang tertentu; name makes news. “Perhatian massa = penting”. 2.2.5 5. Membius – massa terima apa saja yang disajikan media. 6. Menciptakan rasa kebersatuan –proses identifikasi. efek – efek media massa 2.2.5.1 Pengertian Efek Suatu peristiwa yang dikomunikasikan pasti mempunyai tujuan, yakni memberikan efek khalayak. Efek adalah perbedaan antara yang difikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. 26 Efek adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk mengetahui berhasil tidaknya komunikasi yang kita inginkan. Efek bisa terjadi dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan perilaku. Pada tingkat pengetahuan efek bisa terjadi dalam bentuk perubahan persepsi dan pendapat. Sementara itu, perubahan pendapat terjadi bilamana terdapat perubahan penilaian terhadap suatu objek karena adanya informasi yang lebih baru. Antara perubahan persepsi dan perubahan pendapat terdapat hubungan yang sangat erat, sebab persepsi yang dilakukan dengan interpretasi dapat diorganisasi menjadi pendapat. Adapun yang dimaksud perubahan sikap, ialah adanya perubahan internal pada diri seseorang yang diorganisasi dalam bentuk prinsip, sebagai evaluasi yang dilakukannya terhadap suatu objek. Baik yang terdapat didalam maupun di luar dirinya. Dalam banyak hal, terutama yang berkaitan dengan kepercayaan atau ideology, orang bisa berubah sikap karena melihat bahwa apa yang tadinya dipercaya tidak benar. Oleh karena itu, ia berubah sikap untuk mengganti dengan kepercayaan lain. Sementara itu, yang dimaksud dengan perubahan perilaku ialah perubahan yang terjadi dalam bentuk tindakan. 2.2.5.2 Jenis-Jenis Efek Media Massa 1. Kognitif, terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, dan informasi. Yang teramsuk kegiatan psikis pengetahuan adalah gejala-gejala seperti: pengamatan, tanggapan, ingatan, asosiasi, fantasi, berfikir, dan intlegnsi. 27 2. Afektif, timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak. Efek ini berhubungan dengan emosi, sikap, atau nilai. 3. Konatif atau behafioral, merunjuk pada perilaku nyata yang diamati, meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan perilaku. Didalam penelitian ini, peneliti hanya sampai pada efek Afektif karena sikap tidak banyak berhubungan dengan perilaku atau Behavioral (LaPiere,1934LaPiere,1934). Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Festinger (1946) bahwa faktor-faktor lingkungan yang menghasilkan sikap asli biasanya akan tetap berlaku setelah sikap berubah. Dengan demikian, akan ada tendensi sikap untuk kembali pada posisi semula setelah mendapatkan paparan pesan persuasive, Ia juga menyatakan mengenai kemuingkinan gangguan dalam ratusan eksperimen tentang fariabel-fariabel yang sedikit menghasilkan perbedan dalam perilaku manusia. 2.3 Internet Secara harfiah, Internet (kependekan dari interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara internetworking. menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan 28 2.3.1 Sejarah Internet Rangkaian pusat yang membentuk Internet diawali pada tahun 1969 sebagai ARPANET, yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET termasuk kaedah rangkaian tanpa-pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching). Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal hari ini. Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menyambungkan kebanyakan pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada. 2.3.2 Facebook Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh Facebook, Inc.[1] Pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna yang memiliki tujuan tertentu, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah, perguruan tinggi, atau karakteristik lainnya. Nama layanan ini berasal dari nama buku yang diberikan kepada mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh administrasi universitas di AS dengan tujuan membantu mahasiswa mengenal satu sama lain. Facebook memungkinkan setiap orang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs ini. 29 2.3.2.1 Sejarah facebook Mark Zuckerberg menciptakan Facemash, pendahulu Facebook, tanggal 28 Oktober 2003 ketika berada di Harvard sebagai mahasiswa tahun kedua. Menurut The Harvard Crimson, situs ini mirip dengan Hot or Not, dan menggunakan "foto yang diperoleh dari Facebook (buku wajah) daring di sembilan asrama, menempatkan dua foto berdampingan pada satu waktu dan meminta pengguna memilih yang mana yang paling seksi". Untuk menyelesaikannya, Zuckerberg meretas ke bagian jaringan komputer Harvard yang dilindungi dan menyalin gambar-gambar ID pribadi asrama. Harvard pada waktu itu tidak memiliki "buku wajah" (direktori berisi foto dan informasi dasar) mahasiswa. Facemash menarik 450 pengunjung dan 22.000 tampilan foto pada empat jam pertama mengudara. Situs ini langsung diteruskan ke beberapa server grup kampus, namun dimatikan beberapa hari kemudian oleh administrasi Harvard. Zuckerberg dihukum karena menembus keamanan kampus, melanggar hak cipta, dan melanggar privasi individu, dan terancam dikeluarkan. Namun, hukuman tersebut dibatalkan. Zuckerberg memperluas proyek awalnya ini pada semester tersebut dengan membuat peralatan studi sosial untuk menghadapi ujian final sejarah seni, dengan mengunggah 500 lukisan Augusta ke situs webnya, dengan satu gambar per halaman disertai kotak komentar. Ia membuka situs tersebut kepada teman sekelasnya, dan mereka mulai saling berbagi catatan. Pada semester berikutnya, Zuckerberg mulai menulis kode untuk situs web baru pada Januari 2004. Ia terinspirasi, katanya, oleh editorial The Harvard Crimson tentang 30 insiden Facemash. Pada 4 Februari 2004, Zuckerberg meluncurkan "The Facebook" yang awalnya berada di situs web TheFacebook.com. Enam hari setelah situs ini diluncurkan, tiga senior Harvard, Cameron Winklevoss, Tyler Winklevoss, dan Divya Narendra, menuduh Zuckerberg sengaja mengalihkan mereka agar mereka percaya ia membantu mereka membuat jejaring sosial bernama HarvardConnection.com, sementara ia menggunakan ide mereka untuk membuat sebuah produk saingan. Ketiganya mengeluh kepada Harvard Crimson, dan surat kabar ini memulai sebuah investigasi. Tiga senior tersebut mengajukan tuntutan hukum terhadap Zuckerberg yang akhirnya diselesaikan. Keanggotaan awalnya dibatasi kepada mahasiswa Harvard College saja, dan pada bulan pertama, lebih dari setengah mahasiswa sarjana di Harvard terdaftar di situs ini.[20] Eduardo Saverin (pebisnis), Dustin Moskovitz (programer), Andrew McCollum (seniman grafis), dan Chris Hughes segera bergabung dengan Zuckerberg untuk membantu mempromosikan situs web ini. Bulan Maret 2004, Facebook memperluas diri ke Stanford, Columbia, dan Yale. Situs ini kemudian dibuka ke sekolah Ivy League lain, Universitas Boston, Universitas New York, MIT, dan secara perlahan beberapa universitas di Kanada dan Amerika Serikat. 2.4 Televisi Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang hitam putih maupun berwarna, "Televisi" juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele ( jauh )yang berasal dari bahasa Yunani dan visio ( pengelihatan )yang berasal 31 dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi. 2.4.1 Media Televisi Media massa, khususnya televisi telah memasyarakat saat ini. Menurut KBBI (2001:919) televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar. Teknologi yang memungkinkan penontonnya dapat menyaksikan langsung gambar hidup atau merasakan situasi yang mendekati keadaan yang sebenarnya dan juga dapat menggabungkan langsung suara dengan gambar membuat televisi sebagai media massa yang paling banyak diminati. Televisi sebagai pesawat sistem penyiaran gambar bergerak yang disertai bunyi merupakan media komunikasi modern. Televisi disebut sebagai media yang modern karena dirancang dengan menggunakan teknologi modern. Di dalam program acara televisi terdapat proses komunikasi, yakni terdapat proses pesan yang disampaikan dari sumber (TV) kepada penerima serta jalannya pesan melalui media massa (TV) dapat mempengaruhi masyarakat penerimanya. Di dalam komunikasi terdapat pesan yang disampaikan dan pesan tersebut merupakan informasi. Televisi sebagai media informasi mempunyai dampak negatif dan dampak positif bagi masyarakat. Dampak negatif dan dampak positif tersebut berkaitan dengan program 32 acara yang dibuat oleh orang-orang yang terlibat dalam pembuatan acara televisi. Dampak negatif yang disebabkan oleh program acara televisi lebih menonjol daripada dampak positifnya. Hal inilah yang menjadi permasalahan, sehingga dibutuhkan solusi yang tepat untuk mengurangi dampak negatif televisi. “Televisi adalah media komunikasi, sedangkan komunikasi adalah suatu bisnis yang besar. Sebagai layaknya setiap motivasi dan kebutuhannya adalah untuk mendapatkan keuntungan, bukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.” ( Cross, 1983 ) 2.4.1 Karakteristik Televisi Media televisi mempunyai berbagai macam karakteristik yang diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Daya jangkau luas Jangkauan siaran televisi semakin luas ketika UU Penyiaran memungkinkan adanya stasiun penyiaran lokal yang bisa didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Pasal 31 ayat 5 UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002). Hal ini didukung pula dengan harga televisi yang semakin murah, sehingga siaran televisi semakin terjangkau oleh masyarakat. 2. Selektifitas dan fleksibilitas Televisi sering dikritik sebagai media yang tidak selektif dalam menjangkau penontonnya, sehingga sering dianggap sebagai media lebih cocok untuk produk konsumsi massal. Televisi dianggap sebagai media yang sulit menjangkau segmen penonton yang khusus atau tertentu. Namun sebenarnya televisi dapat menjangkau segmen penonton tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi penonton sebagai 33 hasil dari isi program, waktu siaran dan cakupan geografis siaran televisi(Morrisan: 2007:187). Siaran televisi menurut Willis Aldridge memiliki flexibility that’s permits adaptation to special needs and interest (fleksibilitas yang memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan dan kepentingan yang khusus). Dalam hal ini, pemasang iklan dapat membuat variasi isi pesan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan atau karakteristik wilayah setempat (Morrisan: 2007:188). Beberapa televisi nasional di Indonesia memungkinkan adanya local break untuk diisi dengan iklan lokal sesuai dengan target penonton dan segmen yang dituju. 3. Fokus perhatian Karena sifatnya yang audio visual, maka penonton membutuhkan waktu khusus serta harus fokus dan memperhatikan tayangan pada saat menyaksikannya. 4. Kreatifitas dan efek Pemasang iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkannya dan tidak ingin menunjukkan aspek komersil secara mencolok. Dengan demikian, pesan iklan yang ditampilkan tidak terlalu menonjol tetapi tersamar oleh program yang tengah ditayangkan (Morrisan: 2007:189). Efek dan kreatifitas ini membuat sesuatu yang sepele menjadi kelihatan luar biasa, sehingga menimbulkan kesenangan dan hiburan bagi penonton. 5. Prestisius Televisi masih dipandang sebagai media yang cukup mahal sehingga bisa tampil di televisi menjadi suatu prestisius tersendiri. Maka, ketika seseorang tampil di televisi akan lebih cepat dikenal, dan apabila sering tampil di televisi bisa menjadi public figure. 34 2.4.2 Fungsi Televisi Fungsi televisi sama dengan fungsi media lainnya, yakni memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas ilmu komunikasi Universitas Padjadjaran (UNPAD), yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. 2.4.4 Efek Media Televisi Efek media televisi terbagi menjadi beberapa macam, yakni: Efek jangka pendek dan efek jangka panjang. Dalam sebuah pemberitaan yang ditayangkan di televisi, kita tidak bisa yakin perihal sikap khalayak dalam satu bulan atau satu tahun kemudian. Kendati sejumlah efek jangka pendek televisi bisa dengan mudah dibuktikan tetapi efek jangka panjanglah yang kini lebih menarik minat para peneliti. Efek Kumulatif, merepresentasikan sebuah gagasan yang dikombinasikan dengan gagasan efek jangka panjang. Efek umum dan khusus, menyatakan diri sebagai sejenis kategorisasi. Pembunuhan mungkin bisa dikutip sebagai salah satu efek yang sangat khusus. Namun, harus diingat bahwa menciptakan tipologi efek tidak sama dengan menyatakan bahwa semua itu ada. Efek umum dan khusus, menyatakan diri sebagai kategorisasi. Orang-orang yang meniru-niru orang lain mungkin biss dikutip sebagai satu efek yang sangat khusus. Efek fungsional dan disfungsional, memfokuskan pada segi positif dan negatif. Umumnya terdapat sikap kultur negatif. Riset boleh jadi diubah dan dilaporkan dengan 35 cara yang tidak seharusnya. Sementara itu, umumnya terdapat sikap kultur negatif yang rumit terhadap televisi, tentunya di kalangan kelas menengah yang sangat berpengaruh dalam menetapkan agenda. 2.4.5 Program Televisi 2.4.5.1 Pengertian Program Televisi Program atau acara televisi yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun televisi tersebut. Program dapat disamakan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang, sehingga mereka bersedia mengikutinya. 2.4.5.2 Jenis Program Televisi Pada stasiun televisi, jenis program yang ditayangkan ada dua, yaitu : 1. Program Informasi Program informasi pada stasiun televisi merupakan program berita (news). 2. Program Hiburan (entertainment) Adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk lagu, musik, cerita dan permainan. 36 2.4.5.3 Karakteristik Program Televisi Karakteristik suatu program televisi selalu mempertimbangkan agar program acara tersebut itu digemari atau dapat diterrima oleh penonton. Berikut ini empat hal yang terkait dalam karakteristik suatu program televisi : 1. Produk, artinya materi program yang dipilih haruslah yang begus dan diharapkan akan disukai penonton yang dituju. 2. Harga, artinya biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli program sekaligus menentukan tarif bagi pemasang iklan yang berminat memasang iklan pada program bersangkutan. 3. Tempat, artinya kapan waktu siaran yang tepat program itu. Pemilihan waktu siar yang tepat bagi suatu program akan sangat membantu keberhasilan program bersangkutan. 4. Promosi, artinya bagaimana memperkenalkan dan kemudian menjual acara itu sehingga dapat mendatangkan iklan dan sponsor . 2.4.5.4 Jenis Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja dapat dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selam program itu menarik dan disukai oleh penonton, dan selam tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum, dan peraturan berlaku. Dari berbagai macam program yang disajikan stasiun penyiaran jenis-jenis program terbagi menjadi dua bagian yaitu : 37 1. Program informasi, adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk memberitahuakan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak penonton. 1.1. Berita keras (Hard News), adalah segala bentuk informasi yang penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui oleh khalayak penonton secepatnya. 1.2 .Straight News, suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. 1.3.. Feature, adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik. 1.4. Infotaiment, adalah berita yang menyajiakan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity). 1.5. Berita lunak (Soft News), adalah informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. 1.6. Current Affair, adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. 1.7. Magazine, adalah program yang menampilkan informasi ringan dan mendalam. Magazine menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya. 38 1.8. Dokumenter, adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. 1.9. Talk Show, adalah yang menampilkan satu beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara. 2. Program Hiburan, adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang temasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan permainan. 2.1. Drama , adalah pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. 2.1.1 Sinetron merupakan drama yang menyajika cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. 2.1.2. Film, televisi menjadi media paling akhir yang dapat manayangkan film sebagai salah satu programnya karena pada awalnya tujuan dibuatnya film untuk layar lebar.Kemudian film itu sendiri didistribusikan menjadi VCD atau DVD setelah itu film baru dapat ditayangkan di televisi. 39 2.2. Permainan atau game show, adalah suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. 2.3. Musik, Program ini merupakan pertunjukan yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio. Program musik di televisi sangat ditentukan artis menarik audience. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. 2.4. Pertunjukan, merupakan program yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio 2.4.5.5 fungsi televisi Banyak para pakar memberikan pendapat tentang fungsi televisi bagi kehidupan masyarakat, menurut pakar komunikasi Harold D. Laswell mempunyai tiga fungsi, dimana setiap fungsi tidak berdiri sendiri melainkan akan saling menunjang: a. Media massa bertindak sebagai pengamat lingkungan danselalu akan memberikan berbagai informasi atas hal-hal yang tidak dapat terjangkau khalayak. b. Media massa sebagai gate keeper artinya lebih menekankan kepada pemilihan, penilaian, penafsiran tentang apa yang patut di sampaikan kepada khalayak. c. Media massa berfungsi sebagai jembatan tata nilai dan budaya dari generasi satu ke generasi berikutnya, atau dapat di katakan sebagai media pendidikan. 40 Selain fungsi televisi menurut Laswell, dalam bukunya Onong Uchana Effendy “Dinamika Komunikasi”, di jelaskan bahwa televisi siaran untuk umum menyiarkan programnya secara universal, tetapi fungsi utamanya adalah tetap hiburan, meskipun ada program-program yang mengandung segi informasi dan pendidikan, hanya sebagai pelengkap saja dalam rangka memenuhi kebutuhan alamiyah manusia. Setiap orang dimana pun juga, ingin mengetahui apa yang terjadi, baik didalam negeri maupun di luar negeri dalam waktu yang secepat - cepatnya. Hal ini bisa dipenuhi oleh radio atau televisi. Namun pendapat dari Wilburn Schramm, televise mempunyai fungsi yang sangat menonjol yaitu media massa televisi dapat di manfaatkan sebagai “to sell goods for us” artinya bahwa media massa dimanfaatkan sebagai ajang promosi. Maka dapat di gabungkan pendapat dari para pakar agar dapat saling melengkapi, sehingga fungsi televisi adalah: a) Sebagai media penerangan. b) Sebagai media pendidikan. c) Sebagai media hiburan. d) Sebagai media promosi Efektivitas televise Suatu media massa dikatakan efektif jika media massa itu memenuhi hajat hidup orang banyak. Artinya dengan adanya media menjadikan media lebih besar dirasakan manfaatnya bagi komunikan seperti halnya dalam komunikasi. Sebuah tayangan televisi bila mengharapkan tayangannya tetap efektif, maka isi siaran harus memenuhi kebutuhan khalayak atau pemirsanya seperti membuat pemirsa senang akan hadirnya tayangan yang di suguhkan televisi, acara kuiz, sinetron, talk shaw, olah raga, dan lain sebagainya. 41 Selain itu juga tayangan harus mengandung unsure yang menarik pemirsa untuk di tonton, dan terlebih lagi harus mengandung manfaat bagi pemirsa agar pemirsa dapat meniru, dan hal ini berhubungan dengan perubahan perilaku pemirsanya. Atau menghadirkan tayangan yang berupa kepentingan dan kebutuhan pemirsa tentang fenomena – fenomena yang sedang terjadi di tempat lain seperti berita, baik tentang politik, sosial, ekonomi dan lain sebagainya. Wilburn Schramm dalam karyanya yang terkenal yaitu “how komunication work” mengetengahkan apa yang dinamakan “the condition of success in communication work” yang secara gampang di ringkas sebagai berikut: a) Pesan harus di rancang sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang di maksud. b) Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertentu kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti. c) Pesan harus dapat membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu. d) Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada pada saat itu ia di gerakkan untuk memberikan tanggapan yang di kehendaki. Maka dapat dikatakan keefektifan suatu tayangan dapat di lihat sejauh mana tayangan itu memenuhi kebutuhan dan memberikan manfaat bagi pemirsanya. 42 2.5 Talk show Talk show adalah ungkapan bahasa Inggris yang berasal dari dua kata: show dan talk. Show artinya tontonan, pertunjukan atau pameran, sedangkan talk artinya omongomong, ngobrol-ngobrol. Dengan begitu talk show berarti pertunjukan orang-orang yang sedang ngobrol. Istilah Talkshow merupakan aksen dari bahasa inggris di Amerika. Di Inggris sendiri, istilah Talkshow ini biasa disebut Chat Show. Pengertian Talkshow adalah sebuah program televisi atau radio dimana seseorang ataupun group berkumpul bersama untuk mendiskusikan berbagai hal topik dengan suasana santai tapi serius, yang dipandu oleh seorang moderator. Kadangkala, Talkshow menghadirkan tamu berkelompok yang ingin mempelajari berbagai pengalaman hebat. Di lain hal juga, seorang tamu dihadirkan oleh moderator untuk berbagi pengalaman. Acara Talkshow ini biasanya diikuti dengan menerima telpon dari para pendengar/penonton yang berada di rumah, mobil, ataupun ditempat lain. Sejak era reformasi, di Indonesia talk show merupakan acara yang populer di media televisi dan radio. Kadang-kadang juga off air, berupa seminar-seminar, saresehan, diskusi atau debat yang mengambil tempat di hotel atau di kafe dan tentu saja dengan menjual tiket yang tidak murah. Yang ditampilkan dalam talk show itu biasanya pembicara-pembicara yang dianggap sedang top dan membahas issue yang sedang hangat dibicarakan. Kenapa masyarakat lebih senang menggunakan istilah Talkshow daripada Temu Wicara, atau Diskusi Interaktif, ataupun Rapat Bersama ?. mungkin istilah asli Indonesia masih belum mampu memberikan ‘rasa’ yang tepat untuk kegiatan diatas. Bila kita disodorin dengan kata Temu Wicara, maka otak kita akan menvisualisasikan sebuah kegiatan yang dihadiri oleh para pejabat/orang penting dengan sekumpulan masyarakat ‘blo’on’ 43 sebagai pendengar dan penanya. Bagaimana dengan istilah Diskusi Interaktif, pikiran kita akan melayang membayangkan 2 kubu yang ditengahi oleh seorang moderator, berdebat dan mempertahankan argumentasi masing-masing serta dibumbui dengan permainan urat saraf. Klo Rapat Bersama ? .. Ini identik dengan pemerintah dan partai politik. Nah lo . Sepertinya Talkshow akan masuk ke ranah pemahaman baru dalam ber Bahasa Indonesia. Di luar negeri juga ada talk show. Salah satu di antaranya yang sangat popular adalah talkshow yang dibawakan Larry King di CNN. Acara itu mengupas berbagai isyu yang menarik dengan menghadirkan pakar-pakar yang sangat handal di bidangnya dan yang terpenting adalah dengan olahan dan pancingan-pancingan pertanyaan yang jitu oleh Larry King sendiri. Show itu menjadi begitu menarik karena sangat memenuhi kebutuhan intelektual para pemirsanya. Program Kreasi Dapur Sehat adalah program talkshow berbasis kuliner yang menimbulkan pengaruh bagi penonton tergerak dan memicu emosional penonton terhadap program ini. Program ini menyajikan resep-resep dan tips-tips dalam membuat masakan vegetarian dan dalam program ini, adanya pakar kuliner yang dapat memberikan inovasi dan kreasi dalam memasak menu baru pada vegetarian. Kelebihan lainnya dari acara Kreasi Dapur Sehat ini adalah kita dapat mengakses account facebook acara ini bila kita tidak sempat menonton acara ini ditelevisi. Dengan mengakses account facebook tersebut kmita bisa langsung melihat bahkan mungkin mencatat dan langsung mencoba dirumah jika bahan-bahan yang dibutuhkan sudah ada. 44 2.6 Teori Uses dan Effect Pemikiran ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) ini merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori tradisional engenai efek. Konsep ”use” (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa (Sendjaja, 2004: 41). Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti ”exposure” yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang kedua (Sendjaja, 2004: 41). a. Efek ialah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan , dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. b. Kognitif adalah perubahan pada apa yang diketahui, difahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi. c. Afektif adalah perubahan sikap yang diartikan sebagai perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci oleh khalayak, yang berkaitan dengan emosi, sikap dan nilai. d. Konatif adalah perubahan yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan (Effendy, 2003 : 7). 45 Isi media dan penggunaan media, Kan isi media menghasilkan effect, Penggunaan menghasilkan konsekuensi, Keduanya menghasilkan conseffect. 2.7 Minat 2.7.1 Pengertian Minat Pengertian minat menurut bahasa (etimologi), ialah usaha dan kemampuan mempelajari (learning) dan mencari sesuatu. Secara terminology, minat adalah keinginan, kesukaan, dan kemauan terhadap sesuatu hal. Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan segi kognisi, namun minat lebih dekat dengan perilaku. Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan Schunk, 1996) membagi definisi minat secara umum menjadi tiga yaitu: minat pribadi, minat situasi, dan minat dalam ciri psikologi. 1. minat pribadi, diartikan sebagai karakteristik kepribadian seseorang yang relative stabil, yang cenderung menetap pada diri seseorang. Minat pribadi biasanya langsung membawa seseorang pada aktivitas atau topic yang spesifik. Minat pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadi sebuah aktivitas atau topic sebagai pilihan untuk hal yang pasti, secara umum menyukai topic atau aktivitas tersebut, menimbulkan kesenangan pribadi serta topic atau aktivitas yang dijalani memiliki arti penting bagi seseorang tersebut. 2. Minat situasi merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh kondisi lingkungan. 46 3. Minat dalam cirri psikologi merupakan interaksi dari minat seseorang dengan ciri – ciri minat lingkungan. Renninger menjelaskan bahwa minat pada definisi ini tidak hanya pada karena seseorang lebih menyukai aktivitas atau topic, tetapi karena aktivitas atau topic tersebut memiliki nilai yang tinggi dan mengetahui lebih banyak mengenai topic atau aktivitas tersebut. Berikut adalah pendapat beberapa ahli berkaitan dengan pengertian minat: 1. Hilgar (1988) Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan memfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas. 2. Andi Marpare Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. 3. Sutjipto (2001) Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah, atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya. Artinya, minat harus dipandang sebagai sesuatu yang sadar. Karenanya minat merupakan aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Dari beberapa definisi minat di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai minat, bahwa minat merupakan sebuah motivasi intrinsik sebagai kekuatan pembelajaran yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh ketekunan dan cendrung menetap, dimana aktivitas tersebut merupakan proses pengalaman belajar 47 yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang, suka dan gembira. 2.7.2 Faktor Timbulnya Minat Berdasarkan teori ”Acceptance Rejection” yang dikemukakan Fryer, bahwa keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya individu terhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada gilirannya akan mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka terhadap objek,subjek atau aktivitas tersebut, maka individu akan menerimanya. Jika individu tidak suka kepada objek, subjek atau aktivitas tersebut, maka ia akan menolaknya. Penentuan minat ini didasarkan pada reaksi individu (menolakmenerima). Jika ia menerima berarti ia berminat, dan jika menolak berarti ia tidak berminat (Sarwono S.W, 2003: 71). Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri dari tiga faktor (Sarwono S.W, 2003: 76) : a. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktifitas lain yang menantang. b. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman. c. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan 48 dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang. 2.7.3 Aspek – Aspek atau Kategori Minat Atkinson dan Hilgard (1976) mengemukakan bahwa minat termasuk dalam taksonomi afektif (istilah dari Bloom). Taksonomi afektif Bloom ini meliputi lima kategori (Atkinson,Hilgard, Pengantar Psikologi, 2000) : 1. Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran kemauan untuk menerima perhatian yang terpilih. 2. Menanggapi (responding) yang terdiri dari sub-kategori persetujuan untuk menanggapi kemauan dan kepuasan. 3. Penilaian (valuing) yang terdiri dari sub-kategori penerimaan, pemilihan dan komitmen terhadap nilai – nilai tertentu. 4. Organisasi (organization) yang terdiri dari sub-kategori penggambaran dan pengorganisasian terhadap nilai. 5. Pencirian (characterization) yang terdiri dari sub-kategori pencirian dan pemasyarakatan nilai. 49 2.8 Model Analisis Tabel 2.1 model analisis Pengaruh tayangan Kreasi Kreasi Dapur Sehat Dapur Sehat di DAAI TV Minat Minatpenonton untuk menjadi vegetarian Variabel x variabel Y 2.9 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 2.9.1 Definisi Konsep Maksud dari definisi konsep ini adalah mendefinisikan variabel-variabel dari konsep masalah penelitian yang diteliti. Variabel-variabel tersebut adalah : 1. Variabel bebas (independent) atau variabel X Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah pengaruh program Kreasi Dapur Sehat dimana dari variable ini dioperasionalisasi menjadi 2 dimensi yaitu isi media, dan penggunaan media. Dalam dimensi isi media, terdapat subdimensi yaitu tentang presenter, chef, dan resep. Dari tiap – tiap subdimensi akan dioperasionalisasikan menjadi indikator-indikator yang mewakili efek kedua yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Subdimensi dari dimensi penggunaan media adalah frekuensi, durasi, intensitas, dan hubungan dengan media. 50 2. Variabel terikat (dependent) atau variabel Y Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat menonton (Y). Dimensi yang digunakan dalam variabel terikat ini adalah minat penerimaan, tanggapan, penilaian, organisasi, pencirian. 2.9.2 Operasionalisasi Konsep Kognitif adalah perubahan pada apa yang diketahui, difahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi. Afektif adalah perubahan sikap yang diartikan sebagai perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci oleh khalayak, yang berkaitan dengan emosi, sikap dan nilai. Konatif adalah perubahan yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan (Effendy, 2003 : 7). . Penelitian ini menggunakan tayangan program Kreasi Dapur Sehat di DAAI TV yang terdiri sebagai isi media dan penggunaan media (X) dan minat menonton sebagai variabel terikat (Y). Definisi operasional dari variabel tersebut sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini. Berdasarkan dimensi dari definisi operasional akan dibuat suatu darter pernyataan (kuesioner) untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini. 51 TABEL OPERASIONALISASI KONSEP No 1 Variabel Dimensi Kreasi Dapur Isi Media Sehat Sub Dimensi Presenter Indikator 1. Presenter berbicara dengan jelas 2. Gaya penyampaian presenter memperjelas penjelasan chef Chef 1. Chef banyak memberikan informasi tentang pengolahan masakan 2. Chef mampu menyampaikan bahan dan cara memasak dengan tepat 3. Penonton terpengaruh dengan penyampaian chef sehingga mencari tahu lebih lanjut tentang menu yang 52 dihadirkan 1. Menu yang dihadirkan Resep atau menu merupakan variasi menu baru 2. Menu yang diberikan memberikan pemahaman terhadap masakan vegetarian 3. Menu yang disajikan membuat penonton tertarik untuk mencoba 1. Menonton DAAI Tv Penggunaan Media Frekuensi, durasi, intensitas 2. Menonton kreasi dapur sehat DAAI tv 3. Waktu menonton kreasi dapur sehat DAAI tv Hubungan dengan media 1. mendapatkan informasi Kreasi Dapur Sehat melalui facebook. 2. Memberi komentar pada setiap resep. 3. Berinteraksi dengan 53 sesame teman di facebook setelah menonton tayangan tersebut. 54 No 1 Variabel Minat Dimensi Penerimaan Indikator 1.mengenai pengolahan masakan vegetarian. 2.memberikan tips-tips dalam cara memasak. 3. Program Kreasi Dapur Sehat tidak melebih – lebihkan tentang makanan vegetarian. Tanggapan 1. Program Kreasi Dapur Sehat merupakan program kuliner yang dapat memberikan banyak info mengenai masakan vegetarian. 2. Program Kreasi Dapur Sehat merupakan program kuliner yang memberikan tips dalam memasak. 3. Menjadi vegetarian merupakan keinginan sendiri. 1. Banyak jenis makanan Penilaian 55 vegetarian yang dapat diolah secara variatif. 2. Menjadi vegetarian membuat sehat. 3. Menjadi vegetarian membuat rileks 1.Facebook Kreasi Dapur Sehat memberikan Organisasi informasi mengenai menu vegetarian. 2.Facebook Kreasi Dapur Sehat memberikan tips cara memasak. 3.Dengan mengikuti jejaring facebook program Kreasi Dapur Sehat dapat memberi pengetahuan tentang bahan-bahan pembuatan masakan vegetarian. 1.Dunia kuliner pencirian vegetarian memberikan 56 warna tersendiri dalam perkulineran 2.Presenter program ini membuat penonton ingin memasak makanan tersebut. 3.Chef dalam program ini membuat orang ingin memasak makanan tersebut.