KEEFEKTIFAN STRATEGI CONTOH BUKAN CONTOH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS X SMA N 1 LENDAH KULON PROGO ARTIKEL E-JURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh Satria Prakassiwi 11201241007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 i ii KEEFEKTIFAN STRATEGI CONTOH BUKAN CONTOH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS X SMA N 1 LENDAH Oleh Satria Prakassiwi NIM 11201241007 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan menulis cerpen antara siswa Kelas X SMA N 1 Lendah yang menggunakan strategi contoh bukan contoh dengan siswa Kelas X SMA N 1 Lendah yang menggunakan strategi Konvensional. Mendeskripsikan keefektifan penggunaan strategi contoh bukan contoh dalam pembelajaran menulis cerpen lebih efektif dibandingankan pembelajaran yang menggunakan strategi Konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen kuasi dengan rancangan pretest dan posttest. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah strategi contoh bukan contoh, dan variabel terikatnya adalah kemampuan menulis cerita pendek siswa. Teknik pengambilan sampel adalah cluster random sampling. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Lendah. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X-C dan X-E. Teknik pengumpulan data menggunakan test menulis cerita pendek. Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan data penelitian ini berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas menunjukkan varian data penelitian ini homogen. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t skor posttest kelompok eksperimen dan posttest kelompok kontrol menghasilkan nilai t adalah 4,616 dengan df 54 diperoleh nilai p sebesar 0,000. Nilai p lebih kecil dari 5% (p< 0,05). Hasil uji-t tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan yang signifikan antara kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran menulis teks cerita pendek dengan menggunakan strategi contoh bukan contoh dan kelompok kontrol yang dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek menggunakan strategi Konvensional. Hasil perhitungan uji-t skor pretest dan posttest kelompok kontrol menghasilkan nilai t -11,767 dengan df 27 diperoleh nilai p 0,000. Pretest dan posttest kelompok eksperimen diperoleh nilai t -15,148 dengan df 27 dan diperoleh p 0,000. Kedua kelompok memiliki nilai p lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (p< 0,05). Hal tersebut menunjukan bahwa kedua kelompok mengalami peningkatan kemampuan menulis cerita pendek. Gain score menunjukan gain eksperimen sebesar 0.32066797 dan gain kontrol sebesar 0.23232816. Gain eksperimen lebih besar daripada gain kontrol. Penghitungan gain score menunjukkan bahwa strategi contoh bukan contoh lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek siswa kelas X SMA N 1 Lendah. Kata kunci : penelitian, strategi contoh bukan contoh, menulis cerita pendek iii THE EFFECTIVENESS OF EXAMPLE NON-EXAMPLE STRATEGY IN THE TEACHING AND LEARNING OF WRITING SHORT STORY OF GRADE X STUDENTS AT SMA N 1 LENDAH KULON PROGO Oleh Satria Prakassiwi NIM 11201241007 ABSTRACT This research was aimed at describing the differences of writing abilifies between students of grade X of SMA N 1 Lendah by using example non-example strategy compared to those using conventional strategy. Also, it this study was almed at describing the effectiveness of using example non-example strategy in the teaching and learning of writing which was more effective compared to the use of conventional strategy. This study was categorized as quantitative quasi - experiment research with pre-test and post-test design. There were two variables nambly independent variable and dependent variable. Independent variable in this study was the strategy of example non-example, while dependent variable was the students ability in writing short stones. Cluster random sampling was then used to collect the data. The population was the student of X-C and X-E class. The data collection technique used in this study was as test of writing short stories. The results of normality and homogenity test revealed that the data had a normal distribution. The results of homogenity tests showed that the data variation of this study was homogenous. The data were then analyzed with the t-test teahnique. Based on the t-test calculation, the score of post-test in the experimental group and the control group resulted the t-score of 4,616. With df 54 score, it gained the p - score of 0,000. The p – score was less than 5% (p<0,05). The result of the t-test showed that there was a significant difference of the student ability between the experimental group who learned the process of short story writing through the example non-example strategy and the control group who used the conventional strategy. The results of the t-test of the pre-test and post-test in control group resulted the t – 11,767. With df 27, it gained p – score of 0,000. In the experimental group, the t – score of -15,148 with df 27 resulted in p 0,000. The two groups had smaller p – score than the significany rate of 5% (p>0,05). This meant that both groups underwent some improvements in the ability of short story writing. The gain score showed that the amount of gain experiment was 0,32066797. The the gain control, on the otner hand, resulted in 0,23232816. This revealed that the rate of gain experiment is higher than the control one. The results of the preceding gain score revealed that the strategy of example non-example was more effective to be applied in the teaching and learning process of short story writing on the grade SMA N 1 Lendah. Key words: research, example non-example, short story writing iv juga harus tepat pada sasaran yang A. PENDAHULUAN Keterampilan mempunyai peran guru hadapi. menulis yang Memerhatikan uraian di atas, sangat seorang penting dalam kehidupan, karena mempunyai dapat menunjang kesuksesan hidup seseorang, dengan Alasan menulis, seseorang dapat melibatkan seseorang strategi contoh materi untuk pelajaran. Strategi ini bertujuan mendorong siswa untuk berfikir kritis dengan beragam, memecahkan termasuk media cetak. Melalui karya tulis dan gambar menyampaikan ini, semua informasi disajikan secara instan yang kecerdasan memilih menggunakan terjadi saat ini. Pada era globalisasi media untuk bukan contoh karena strategi ini diri dalam persaiangan global yang dengan dituntut ketepatan dalam memilih strategi. keterampilan yang serba canggih guru permasalahan- permasalahan yang termuat dalam dapat contoh-contoh dalam bentuk gambar. mengaktualisasikan diri dan ikut Langkah menjadi bagian kemajuan zaman. ini akan memberikan deskripsi kepada siswa Keterampilan menulis didapat untuk menulis serta meningkatkan bukan dengan cara belajar sepintas, keterampilan karena dalam keterampilan menulis kelancaran harus belajar terus menerus untuk dalam memperoleh hasil yang bagus dan hal siswa dalam hal berkomunikasi baik mencurahkan ide, penalaran, atau gagasan informasi. maksimal. Guru masih menggunakan Selain itu siswa juga akan aktif strategi pembelajaran Konvensional berperan dalam pembelajaran di sehingga membuat siswa jenuh dan kelas, karena siswa akan diberi kurang minat dalam pembelajaran contoh gambar untuk memudahkan sastra khususnya menulis. Banyak dalam memahami strategi yang dapat digunakan untuk dan membuat karangan. Gambar tersebut tentu meningkatkan minat belajar siswa. yang berhubungan dengan tema yang Tentunya strategi yang digunakan akan dijadikan teks cerpen, dengan pertimbangan 1 tersebut peneliti mengangkat judul “Keefektifan dapat menganalisis gambar tersebut Strategi Contoh Bukan Contoh dalam untuk kemudian dideskripsikan Pembelajaran Menulis Cerita Pendek singkat perihal isi dari sebuah Siswa Kelas X SMA N 1 Lendah gambar. Gambar ini bisa disajikan KulonProgo”. melalui OHP, proyektor, atau yang Penelitian ini memiliki dua paling sederhana tujuan, yaitu: (1) Mendeskripsikan poster yang perbedaan menulis Gambar ini harus jelas supaya siswa cerita pendek antara siswa yang dalam satu kelas bisa mengamatinya pembelajaran menggunakan strategi dengan teliti dan optimal (Huda, contoh bukan contoh dengan yang 2014: 234). kemampuan menggunakan berukuran besar. menggunakan strategi Konvensional. (2) Mendeskripsikan efektivitas 2. penggunaan strategi contoh bukan Kelebihan dan Kelemahan Strategi Contoh Bukan Contoh contoh dalam pembelajaran menulis 1) Kelebihan Strategi Contoh Bukan Contoh Adapun kelebihan dari cerita pendek siswa Kelas X SMA N 1 Lendah. strategi contoh bukan contoh, yaitu siswa B. KAJIAN TEORI 1. Pengertian Strategi Bukan Contoh Contoh bukan merupakan strategi akan menganalisis Contoh lebih kritis gambar, dalam siswa mengetahui aplikasi dari materi contoh berupa contoh gambar, siswa diberi pembelajaran kesempatan untuk mengemukakan yang menggunakan gambar sebagai pendapatnya (Huda, 2014: 236). media untuk menyampaikan materi pelajaran. Strategi ini bertujuan berpikir kritis dengan memecahkan 2) Kelemahan Strategi Contoh Bukan Contoh Adapun kelemahan dari permasalahan-permasalahan yang strategi contoh bukan contoh yaitu contoh-contoh tidak semua materi pelajaran bisa gambar yang disajikan. Penggunaan disajikan dengan strategi ini. Selain media gambar dirancang agar siswa itu waktu yang digunakan juga lama untuk termuat mendorong siswa belajar dalam 2 karena harus mempersiapkan yang pernah dialami berdasarkan terlebih dahulu. contoh gambar. 8. Siswa diminta menulis unsur- 3. unsur Penerapan Strategi Contoh Bukan Contoh dalam Menulis Cerpen pembangun cerpen berdasarkan pengalaman yang pernah dialami. 1. Guru membuka pelajaran dan memotivasi siswa agar 9. Setiap siswa secara individu siap diminta membuat cerpen sesuai untuk belajar. dengan tema dan unsur-unsur 2. Guru menyampaikan kompetensi dasar, materi, dan pembangun cerpen seperti yang tujuan sudah ditulis sebelumnya. pembelajaran. 10. Siswa 3. Guru mempersiapkan gambargambar yang sesuai diteliti. 11. Guru menutup pelajaran. membagikan gambar kepada seluruh siswa. 5. Guru membentuk 4. Menulis Cerita Pendek kelompok- Menurut Tarigan (1986: 3), kelompok yang masing-masing menulis merupakan kegiatan yang terdiri dari 2-3 siswa. produktif 6. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan setiap kelompok kepada untuk melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa 7. Setiap kelompok mencatat dan memperhatikan, ekspresif. secara otamatis, melainkan harus menganalisis gambar. hasil dan Keterampilan ini tidak akan datang memperhatikan, mengamati, dan menulis hasil karangannya kepada guru untuk dengan tujuan pembelajaran. 4. Guru mengumpulkan diskusi menulis dari adalah mengemukakan mengamati suatu aktivitas gagasan melalui bahasa dari proses berpikir yang pada kertas, dan siswa diminta teratur, yakni berupa kegiatan yang untuk mengingat pengalaman produktif dan ekspresif. 3 Menulis cerita pendek pembelajaran menulis cerita pendek, berbeda dengan menulis prosa fiksi sedangkan kelompok kontrol adalah yang lain, karena dalam penulisan kelompok cerita pendek harus memperhatikan strategi unsur-unsur pembangun cerpen dan pembelajaran menulis cerita pendek. jalan ceritanya juga harus menarik Desain Penelitian Control Group supaya cerpen dapat diminati banyak Pretest dan Posttest Design. yang menggunakan Konvensional dalam pembaca. Pada dasarnya tulisan yang Populasi dalam penelitian ini baik adalah tulisan yang dapat adalah seluruh siswa Kelas X SMA berkomunikasi dengan baik dan N 1 Lendah yang terdiri dari enam efektif dengan pembaca, sehingga kelas yang berjumlah 170 siswa. pesan yang akan disampaikan penulis Sampel dalam penelitian ini diambil dapat dengan dimengerti oleh para pembacanya. cara Cluster Random Sampling. Cluster Random Sampling adalah pengambilan sampel yang memiliki skala besar dengan cara C. METODE PENELITIAN acak. Pengambilan pertama dijadikan Penelitian ini menggunakan sebagai penelitian kuantitatif dengan uji coba eksperimen kuasi. yaitu sample sebagai berikut. kelas X-C sebagai kelas eksperimen dan kelas keefekifan X-E sebagai kelas kontrol. strategi contoh bukan contoh dalam Teknik pengumpulan data pembelajaran menulis cerita pendek. yang digunakan dalam penelitian ini Maka penelitian eksperimen kuasi ini adalah tes menulis. Instrumen yang melibatkan dua kelompok, yaitu digunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok dan kelas kontrol. Alur pengambilan berupa angka. Sesuai dengan judul ini eksperimen pengambilan yang kedua sebagai Pendekatan kuantitatif ini menggunakan data penelitian kelas dalam penelitian ini adalah soal tes menulis cerpen. eksperimen Teknik analisis data dalam penelitian adalah kelompok yang menggunakan ini strategi contoh bukan contoh pada menggunakan uji-t. Uji-t digunakan untuk menguji perbedaan 4 kemampuan menulis cerpen antara Tabel tersebut menunjukkan kelompok eksperimen dan kelompok adanya peningkatan pada kelompok kontrol. Uji persyaratan analisis data eksperimen dan kelompok kontrol digunakan dengan menggunakan uji dalam pembelajaran menulis cerpen. normalitas dan uji homogenitas. Peningkatan yang kelompok eksperimen signifikan D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian terjadi setelah pada lebih mendapatkan pembelajaran menggunakan strategi yang contoh bukan contoh. menggunakan desain Pretest-Posttest ini menghasilkan skor keterampilan 2. Uji Persyaratan Analisis Data menulis cerita pendek dari kelompok a. Uji Normalitas Sebaran Data kontrol dan kelompok eksperimen. Data pada uji normalitas diperoleh Masing-masing dari berupa tes awal skor pretest dan posttest menulis cerita pendek (pretest) dan keterampilan menulis cerita pendek tes akhir menulis cerita pendek pada (posttest). kelompok eksperimen. Data tersebut Hasil penelitian pada kelompok kontrol kelompok kontrol dan kelompok diolah eksperimen disajikan sebagai berikut. komputer program SPSS 16.0. 1. Perbandingan Skor Kelompok Kontrol dengan Kelompok Eksperimen N Skor Tertinggi Skor Terendah Mean Median Mode Standar Deviasi Pretest Kontr ol Eksper imen Posttest Kontr ol Eksperi men 28 60 47 52,03 52 47 4,21 28 60 43 52,67 54 47 5,04 28 73 58 63,42 63 63 3,56 28 75 60 68,07 68 64 5,04 bantuan 1) Uji Normalitas Sebaran Data Pretest Keterampilan Menulis Cerita Pendek Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Tabel 1. Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Cerita Pendek Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Data menggunakan dan Tabel 2. Uji Normalitas Sebaran Data Pretest Keterampilan Menulis Cerita Pendek Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen 5 Data N Pretest Kel. Kontrol Pretest Kel. Eksperimen 28 Tara f Signi fika n 5% 28 5% Sig (2taile d) Krit eria Ketera ngan 0,58 7 0,16 7 P>0, 05 P>0, 05 Normal Normal Berdasarkan data pretest tailed) sebesar 0,745. Hal tersebut keterampilan menulis cerpen dalam menunjukkan bahwa data posttest tabel di atas dapat dilihat bahwa menulis kelompok kontrol memperoleh sig kelompok dinyatakan berdistribusi (2-tailed) sebesar 0,587 sedangkan normal karena sig (2-tailed) yang kelompok eksprimen memperoleh diperoleh lebih besar dari alpha 5% sig (2-tailed) sebesar 0,167. Hal (sig(2-tailed)>0,050). tersebut menunjuk pretest menulis bahwa cerpen data cerita pendek kedua Berdasarkan hasil kedua perhitungan normalitas sebaran data kelompok dinyatakan berdistribusi pretest dan posttest keterampilan normal karena sig (2-tailed) yang menulis cerita pendek siswa kelas X diperoleh lebih besar dari alpha 5% SMAN 1 Lendah pada kelompok (sig (2-tailed)>0,050). kontrol maupun kelompok eksperimen dapat diketahui bahwa 2) Uji Normalitas Sebaran Data Posttest Keterampilan Menulis Cerita Pendek Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen data yang dikumpulkan dari pretest maupun menulis N keterampilan pendek ini dalam mempunyai distribusi normal. 3. Uji Homogenitas Varian Krit eria Ketera ngan P>0, 050 P>0, 050 Normal normalitas sebaran data, selanjutnya Normal dilaksanakan uji homogenitas varians posttest dengan bantuan program SPSS 16.0. keterampilan menulis cerita pendek dihasilkan skor yang menunjukkan dalam tabel di atas dapat dilihat varians bahwa kontrol varians dikatakan homogen adalah memperoleh sig (2-tailed) sebesar apabila nilai signifikan hitung lebih 0,113 besar dari taraf signifikan 0,05 (5%). Posttest Kel. Kontrol Posttest Kel. Eksperimen Taraf Signifi kan cerita pembelajaran Tabel 3. Uji Normalitas Sebaran Data Posttest Keterampilan Menulis Cerita Pendek Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Data posttest 2 8 2 8 5% 5% Sig (2taile d) 0,11 3 0,74 5 Berdasarkan data kelompok sedangkan eksperimen memperoleh Setelah kelompok sig (2- 6 yang dilaksanakan homogen. uji Syarat 1) Uji Homogenitas Varians Data Pretest Keterampilan Menulis Cerpen pendek dalam penelitian ini mempunyai varians yang homogeny karena signifikan 0,161 lebih besar Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varians Data Pretest Keterampilan Menulis Cerita Pendek Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Data Pretest Levene statistic df1 3.675 1 df2 55 Asymp. Sig. (2tailed) 0,060 dari 0,05 (Sig. > alpha). Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas varians pretest dan posttest keterampilan Keterangan menulis cerpen dengan program Sig. 0,060 > 0,05 = homogen SPSS 16.0 dalam penelitian ini Berdasarkan tabel rangkuman menunjukkan bahwa kedua data hasil perhitungan program SPSS 16.0 tersebut telah memenuhi syarat untuk di atas, dapat diketahui bahwa data dianalisis karena nilai signifikansi pretest keterampilan menulis cerita hitung pendek signifikansi 0,05 (5%). dalam penelitian ini lebih besar dari taraf mempunyai varians yang homogen karena signifikan 0,060 lebih besar 4. Pengujian Hipotesis dari 0,05 (Sig, > alpha). a. Hasil Uji Hipotesis Pertama Perhitungan uji-t dilakukan 2) Uji Homogenitas Varians Data Posttest Keterampilan Menulis Cerpen dengan bantuan program komputer SPSS versi 16.0. Syarat data bersifat signifikan apabila p lebih kecil dari Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varians Data Posttest Keterampilan Menulis Ceita Pendek Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Data Levene statistic df1 df2 Posttest 2.020 1 54 Asymp. Sig. (2tailed) 0,161 0,05. Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji-t Posttest Kemampuan Menulis Cerpen Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Keterangan Data Posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Sig. 0,161 > 0,050 = homogen Berdasarkan tabel rangkuman t 4,616 db 54 p 0,000 Keterangan p > 0,050 = Signifikan Berdasarkan tabel di atas hasil perhitungan program SPSS 16.0 dapat diketahui besar t adalah 4,616 di atas, dapat diketahui bahwa data dengan db 54 diperoleh nilai p posttest keterangan menulis cerita 7 sebesar 0,000. Nilai p lebih kecil dari tes 0,05 (p<0,50). Hasil uji-t tersebut diperoleh nilai t adalah -15,148 menunjukkan dengan df 27 diperoleh nilai p 0,000. bahwa perbedaan antara eksperimen yang perlakuan strategi terdapat kelompok Nilai mendapatkan contoh perlakuan p kelompok lebih eksperimen kecil dari taraf signifikansi 5% (0,000 < 0,05) bukan menyatakan pembelajaran di kelas contoh dan kelompok kontrol yang dalam akhir eksperimen lebih efektif. mengunakan Penggunaan strategi contoh strategi Konvensional. bukan contoh pada kelompok eksperimen lebih efektif apabila b. Hasil Uji Hipotesis Kedua rerata gain ternormalisasi kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan Tabel 7. Perbandingan Hasil Uji-t Data Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Cerita Pendek Kelompok Kontrol dan Eksperimen Data t df Kelompok Kontrol -11,767 2 7 Kelompok Eksperimen -15,148 2 7 Sig. (2tailed) ,000 ,000 rerata gain ternormalisasi kelompok kontrol. Gain score kelompok eksperimen yaitu 0,32066797 dan Keterangan gain score kelompok kontrol yaitu 0,000 < 0,05 = signifikan 0,23232816 dalam perhitungannya 0,000 < 0,05 = signifikan gain eksperimen > gain kontrol = hasil efektif. Demikian, hasil perhitungan posttest gain score menunjukkan strategi kelompok kontrol dan kelompok contoh bukan contoh lebih efektif eksperimen digunakan Berdasarkan perhitungan pretest dan diketahui besarnya dalam pembelajaran perhitungan uji-t pada kelompok menulis cerpen siswa kelas X SMAN kontrol diperoleh nilai t adalah - 1 Lendah. 11,767 dengan df 27 diperoleh nilai p 5. Perbedaan Kemampuan Menulis Cerita Pendek antara Kelas Eksperimen dan Kontrol 0,000. Nilai p lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (0,000 < 0,05) menyatakan pembelajaran di kelas kontrol efektif. Hasil pretest kemampuan Pada kelompok diketahui besarnya menulis cerita pendek kelompok perhitungan uji-t pada tes awal dan kontrol dan kelompok eksperimen eksperimen 8 menunjukkan tidak ada perbedaan keterampilan menulis cerita pendek kemampuan menulis karena pada ke siswa dua kelompok sama-sama belum perhitungan mendapatkan Setelah nilai t adalah -11,767 dengan df 27 pretest dilakukan kemudian kedua diperoleh nilai p 0,000. Nilai p lebih kelompok kecil dari taraf signifikansi 5% perlakuan. tersebut mendapatkan perlakuan. kelompok (0,000 Perbedaan menulis cerita keterampilan pendek kontrol. Hasil menunjukkan < 0,05) bahwa menyatakan pembelajaran di kelas kontrol efektif. antara Dengan demikian, hasil uji-t kelompok kontrol dengan kelompok menunjukkan eksperimen diketahui dengan rumus keterampilan menulis cerita pendek uji-t. Uji-t data pretest keterampilan siswa adanya kelompok perbedaan kontrol antara menulis teks cerita pendek kelompok sebelum dan sesudah mendapatkan kontrol dan kelompok eksperimen perlakuan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan Pembelajaran keterampilan pada yang perolehan nilainya besar. taraf Uji-t signifikasi 5% dan df 54 adalah kelompok signifikansi yang menunjukan bahwa terdapat perbedaan untuk yang pendek antara siswa kelompok posttest mengetahui dilakukan perbedaan kelas eksperimen. menunjukkan Hasil bahwa nilai t adalah -15,148 dengan df 27 Uji-t data pretest dan posttest diperoleh nilai p 0,000. Nilai p lebih keterampilan menulis teks cerita kecil dari taraf signifikansi 5% pendek kelompok kontrol dilakukan mengetahui eksperimen perhitungan eksperimen dan kelompok kontrol. untuk dan keterampilan menulis cerita pendek signifikan kemampuan menulis teks cerita pretest keterampilan menulis cerita pendek 0,607. Nilai p lebih besar dari taraf tidak kontrol perolehan nilai di kelas eksperimen nilai t adalah 0,518 dengan df 54. (2-tailed) kelas nilainya tidak besar. Berbeda dengan tersebut. Hasil menunjukkan bahwa Sig di Konvensional. memang efektif namun perolehan menulis awal antara kedua kelompok Skor strategi (0,000 perbedaan < 0,05) menyatakan pembelajaran di kelas eksperimen 9 lebih efektif. Dengan demikian, hasil menggunakan uji-t. Analisis ini akan uji-t tersebut menunjukkan terdapat membandingkan data perolehan nilai perbedaan pretest dan posttest antara kelompok cerita keterampilan pendek eksperimen siswa antara menulis kelompok sebelum kontrol dengan kelompok dan eksperimen. Perbandingan hasil uji-t sesudah mendapat perlakuan dengan diketahui besarnya perhitungan uji-t strategi contoh bukan contoh. pada pretest dan posttest kelompok kontrol diperoleh nilai t adalah 11,767 dengan df 27 diperoleh nilai p 6. Tingkat Keefektifan Strategi Contoh Bukan Contoh pada Pembelajaran Menulis Cerpen di Kelas X SMAN 1 Lendah 0,000. Nilai p lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (0,000 < 0,05). Pada perhitungan uji-t pretest dan posttest Tingkat keefektifan kelompok eksperimen diperoleh nilai penggunaan strategi contoh bukan t adalah -15,148 dengan df 27 contoh pada pembelajaran menulis cerita pendek diketahui diperoleh nilai p 0,000. Nilai p lebih dari kecil dari taraf signifikansi 5% perbandingan rata-rata pretest dan posttest kelompok kontrol (0,000 dan tersebut dapat menunjukkan efektif digunakan dalam dibandingkan tinggi dengan kelompok eksperimen, pada yaitu terbukti perolehan nilainya lebih tinggi daripada kelompok kontrol. E. SIMPULAN, DAN SARAN kontrol. Untuk membuktikan bahwa IMPLIKASI, 1. Kesimpulan strategi contoh bukan contoh lebih Berdasarkan hasil penelitian dan efektif dalam pembelajaran menulis cerita pendek bahwa menulis cerita pendek lebih efektif Terbukti perolehan nilai kelompok lebih Dengan kelompok yang dalam pembelajaran pembelajaran menulis cerita pendek. eksperimen diketahui kelompok penggunaan strategi contoh bukan contoh 0,05). membandingkan hasil uji-t tersebut kelompok eksperimen. Hasil dari pengujian < pembahasan yang telah diuraikan dilakukan analisis 10 pada bab sebelumnya, maka dapat menulis cerita pendek kelas X diambil kesimpulan sebagai berikut. SMAN I Lendah lebih efektif. Hal 1) Kemampuan menulis cerita ini terbukti dari perhitungan pendek pada kelas eksperimen pretest dan posttest kelompok berbeda signifikan dengan kelas kontrol dan kelompok eksperimen kontrol. Hal itu dapat dilihat dari diketahui besarnya perhitungan hasil uji-t perhitungan uji-t skor pada kelompok kontrol posttest kelompok eksperimen dan diperoleh nilai t adalah -11,767 posttest kontrol dengan df 27 diperoleh nilai p menghasilkan nilai t adalah 4,616 0,000. Nilai p lebih kecil dari taraf dengan df 54 diperoleh nilai p signifikansi 5% (0,000 < 0,05) sebesar 0,000. Nilai p lebih kecil menyatakan pembelajaran di kelas dari 5% (p< 0,05). Dengan kontrol efektif. Sedangkan pada demikian ,hipotesis nihil (Ho) kelompok eksperimen diketahui menyatakan “Tidak ada perbedaan besarnya perhitungan uji-t pada pada kemampuan menulis cerita tes awal dan tes akhir kelompok pendek eksperimen kelompok antara menggunakan kelas diperoleh nilai t contoh adalah -15,148 dengan df 27 yang diperoleh nilai p 0,000. Nilai p menggunakan strategi lebih kecil dari taraf signifikansi Konvensional” ditolak. 5% (0,000 < 0,05) menyatakan Sementara itu, hipotesis alternatif pembelajaran di kelas eksperimen (Ha) yang menyatakan “Terdapat lebih efektif. Dengan demikian, perbedaan hipotesis bukan strategi yang contoh pada dan kemampuan nihil (Ho) yang menulis cerita pendek antara kelas menyatakan “Penggunaan strategi yang contoh menggunakan strategi bukan contoh contoh bukan contoh dan kelas pembelajaran menulis yang tidak efektif menggunakan strategi Konvensional” diterima. pembelajaran 2) Penggunaan strategi contoh bukan contoh pada lebih pembelajaran 11 menulis pada cerpen daripada cerpen menggunakan strategi Konvensional” ditolak. Sementara itu, hipotesis alternatif yang (Ha) Konvensional. yang “Penggunaan menyatakan strategi cerpen lebih staregi contoh bukan contoh pada pembelajaran menulis menggunakan 3. Saran efektif Berdasarkan simpulan dan daripada pembelajaran menulis implikasi di atas, dapat disarankan cerpen beberapa hal. menggunakan Konvensional” diterima. 1) Guru Bahasa Indonesia sebaiknya menggunakan strategi contoh 2. Implikasi bukan contoh dalam pembelajaran 1) Implikasi Teoretis menulis cerpen. Secara teoretis, peneliti 2) Guru menerapkan strategi contoh bukti tentang bukan contoh dalam pembelajaran memberikan keefektifan strategi contoh bukan menulis contoh meningkatkan pada pembelajaran menulis cerita pendek. Buktinya strategi contoh efektif bukan digunakan pembelajaran menulis pada bahwa ini cerita Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penelitian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Graha Ilmu. hasil membuktikkan pembelajaran menulis Tarigan, Henry Guntur. 1986. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung : Angkasa. cerita pendek yang menggunakan strategi contoh bukan contoh lebih efektif daripada kemampuan F. DAFTAR PUSTAKA 2) Implikasi Praktis penelitian untuk contoh Lendah praktis, pendek menulis cerita pendek pada siswa. pendek siswa kelas X SMAN 1 Secara cerita pembelajaran 12