MATERI PERKULIAHAN HUKUM BISNIS Oleh: I S R O A H, M.Si. [email protected] _________________________________________________________________________ PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PRODI AKUNTANSI ____________________________________________________________________________ Subject : Business Laws Topic : SUMBER-SUMBER HUKUM BISNIS Hukum adalah keseluruhan peraturan yang dibuat penguasa (masyarakat dan negara) sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Unsur dari definisi tersebut: 1. Aturan tentang tingkah laku masyarakat 2. Dibuat oleh yang berwenang/berwajib 3. Berisi perintah atau larangan 4. Bersifat memaksa SISTEMATIKA HUKUM PERDATA Hk. Perorangan Hk. Kebendaan Hk. Material Hk. Perikatan (hk.sipil) Hk. Pembuktian & Daluwarsa Hk.Perdata Hk. Formal=Hk. Acara Perdata Dlm. Arti Luas Hk. Dagang Umum Hk. Dagang Hk. Pelayaran (perdt khusus) Hk. Kepailitan Hk.Perdata Dlm Arti Sempit=Hk Perdata saja=Hk perdata luas –Hk. Dagang Hukum Perdata: hukum yang mengatur hubungan perseorangan yang satu dengan perseorangan yang lain dalam segala usahanya untuk memenuhi kebutuhan yang diselenggarakan sesuai hematnya sendiri (Cansil). Hukum Perdata: rangkaian peraturan hukum yang mengatur hubungan hukum antara subjek hukum (orang dan badan hukum) yang satu dengan subjek hukum lain yang menitik beratkan pada kepentingan pribadi dari subjek hukum tersebut (Komariyah) Hukum Perdata Material: segala peraturan yang mengatur hubungan antara perorangan dalam, masyarakat dan kepentingannya dari tiap-tiap orang yang bersangkutan. Hukum perdata terdiri dari 4 Kitab/Buku: Buku I: Orang, memuat hukum tentang diri seseorang dan hukum kekeluargaan II: Perihal Benda, memuat hukum kebendaan dan warisan III: Perihal perikatan, memuat hukum kekayaan yang mengenal hak dan kewajiban yang berlaku terhadap orang-orang/pihak tertentu. IV: Perihal Pembuktian dan Daluwarsa, memuat alat-alat bukti dan akibat lewat waktu terhadap hukum. Hukum Perdata Formal: peraturan yang mengatur bagaimana caranya melaksanakan, mempertahankan dan memelihara hukum perdata material dalam praktik. Hukum Acara Perdata: cara-cara orang untuk mempertahankan hukum perdata materiil dengan perantaraan hakim atau pengadilan. Contoh: UU No 14 th.1970 L.N 1970 -74 tentang Ketentuan pokok kekuasaan kehakiman. Mengatur tentang: 1. Bagaimana suatu perkara diajukan ke pengadilan 2. Cara pemeriksaan perkara di pengadilan sampai dengan vonis 3. Cara menjalankan putusan hakim Pluralisme hukum Perdata: Pasal 163.I.S (Indishe Staatsregling) membagi penduduk menjadi beberapa golongan dalam hukum: I. Golongan Eropa terdiri: 1. Semua orang Belanda (Berlaku BW &WvK) 2. Semua orang Eropa tdk termasuk Belanda 3. Semua orang Jepang 4. Semua orang dari Negara lain yang negeranya berazazkan sama dengan Belanda 5. Anak-anak dr yang tersebut di atas yang lahir di Hindia Belanda. II. Golongan Bumi Putra (Berlaku Hukum Adat) III. Golongan Timur Asing; Bukan gol Eropa dan Bumi Putra : 1.Tionghoa (Berlaku BW &WvK) 2. Bukan Tionghoa (berlaku sebagian BW) Unifikasi Hukum: langkah penyeragaman hukum atau penyatuan suatu hukum untuk diberlakukan bagi seluruh bangsa di wilayah Negara tertentu sebagai hukum nasional. Contoh: 1. UU No.5 Th. 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria 2. UU No. 1 Th. 1974 tentang perkawinan 3. Berbagai UU lainnya misal: UU anti korupsi, UU anti subversi, UU Narkoba dll. Tujuan: 1. Menjamin kepastian berlakunya hukum bagi seluruh masyarakat karena hukum telah diseragamkan tanpa ada pembedaan suku, dolongan, agama dsb. 2. Memudahkan masyarakat dalam mengetahui dan mentaatinya. Kodifikasi hukum: pengkitaban hukum atau penulisan hukum ke dalam suatu kitab UU yang dilakukan resmi oleh pemerintah. Contoh: Hukum Pidana menjadi KUHP diKodifikasi & Unifikasi Hukum Dagang menjadi KUHD diKodifikasi & Unifikasi Hukum Perdata menjadi KUHPer diKodifikasi - Tidak Unifikasi Hukum Acara Pidana menjadi KUHAP diKodifikasi - Tidak Unifikasi Tujuan: 1. Menjamin kepastian hukum krn telah tertulis dalam suatu kitab UU 2. Mempermudah masyarakat untuk memiliki dan mempelajari 3. Dapat mencegah: a. Kesimpangsiuran pengertian pada hukum ybs. b. Berbagai kemungkinan penyelewengan dlm praktik c. Masyarakat yang buta hukum lebih mudah mempelajari. Manajemen: proses yang khas terdiri dari tindakan-tindakan planning, organizing, actuating & controlling dalam rangka mencapai tujuan. Bisnis ?????? Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi bisnis: 1. Sosial 2. Ekonomi 3. Teknologi 4. Etika 5. Politik dan hukum Business Laws/Bestuur Rech/Hukum Bisnis: keseluruhan dari peraturan hukum baik yang tertulis maupun tidak tertulis, mengatur hak dam kewajiban yang timbul dari perjanjian maupun perikatan yang terjadi dalam praktik bisnis. Fungsi Hukum Bisnis: sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis untuk memahami hak dan kewajibannya dalam praktik bisnis agar terwujud watak dan perilaku di bidang bisnis yang berkeadilan, wajar, sehat dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum) Sumber Hukum Bisnis; 1. Hukum Tertulis : a. KUHPer (BW; Burjelijk Weboek), 2,3,4 b. KUHD (WvK=Wetboek van Kophandel)1,3 c. UU No.1/1995 jo no 16/2007 (tentang PT) d. UU No.8/1995 (tentang Pasar Modal) e. UU No.4/1998 (tentang Kepailitan) f. UU tentang HaKI dll. 2. Hukum Tidak Tertulis : a. Yurisprudensi b. Kebiasaan c. Perjanjian UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PRODI AKUNTANSI D3 ____________________________________________________________________________ Subject : Business Laws Topic : SUBJEK DAN OBJEK HUKUM Subjek hukum: sesuatu yang menurut hukum dapat memiliki hak dan kewajiban yang memiliki kewenangan untuk bertindak. Subjek hukum terdiri dari: 1. Manusia (orang pribadi yang sehat rohani dan tidak dibawah pengampuan) 2. Badan Hukum (perkumpulan) Orang yang cakap dalam hukum: 1. orang dewasa menurut hukum dan berakal sehat 2. Belum berusia 21 tahun tetapi telah kawin atau pernah kawin Orang tidak cakap dalam hukum terdiri: 1. orang belum dewasa (belum mencapai usia 21 tahun) 2. orang ditaruh dibawah pengampuan (curatele) karena gangguan jiwa, pemabok dan pemboros. Badan Hukum: perkumpulan orang yang diciptakan oleh hukum dapat melakukan perbuatan hukum seperti manusia.(melalui perantara pengurusnya) Perkumpulan dapat disahkan menjadi badan hukum dengan cara: 1. didirikan dengan akta notaris 2. didaftarkan di kantor panitera pengadilan negeri setempat 3. dimintakan pengasahan anggaran dasar kepada Menteri Kehakiman dan HAM (khusus dana pensiun disahkan MenKeu) 4. diumumkan dalam Berita Negara RI Badan Hukum teriri dari: 1. Badan Hukum Publik : Badan Hukum yang didirkan berdasarkan hukum publik atau yang menyangkut kepentingan publik/orang banyak/negara pada umumnya 2. Badan hukum privat: Badan Hukum yang didirkan berdasarkan hukum sipil/perdata yang menyangkut kepentingan pribadi orang di dalam badan hukum tersebut. Objek hukum : segala sesuatu yang dapat berguna bagi subjek hukum dan dapat menjadi pokok suatu hubungan hukum yang diperlakukan oleh subjek hukum (benda atau hak yang dapat diwakili/dukuasai subjek hukum) Menurut KUHPer pasal 499 yang dimaksud dengan objek hukum adalah benda yaitu segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum atau menjadi pokok permasalahan dan kepentingan bagi para subjek hukum atau segala sesuatu yang menjadi objek dari hak milik (eigendom) Benda dapat dibedakan menjadi: 1. Benda yang bersifat kebendaan: suatu benda yang sifatnya dapat dilihat, diraba dan dirasakan dengan panca indra yang terdiri dari: a. benda bertubuh/berwujud meliputi: 1). Benda bergerak (tidak tetap) dibagi menjadi: a). benda bergerak karena sifatnya (meja, kursi) b). benda bergerak karena ketentuan undang-undang (hak pakai, saham PT) 2) Benda tidak bergerak (benda tetap) dibagi menjadi: a). benda tidak bergerak karena sifatnya (tanah dan segala yang melekat di atasnya) b). benda tidak bergerak karena tujuannya (mesin dipakai dalam pabrik) c). Benda tidak bergerak karena ketentuan undang-undang (hak hipotik) b. benda tidak bertubuh/berwujud (misal; surat berharga) 2. Benda bersifat tidak kebendaan: suatu benda yang hanya dapat dirasakan oleh panca indra saja (tidak dapat dilihat) kemudian dapat direalisasikan menjadi suatu kenyataan (misal hak merek, paten dll) Hak kebendaan adalah suatu kekuasaan mutlak yang diberikan kepada subjek hukum untuk menguasai suatu benda secara langsung dalam tangan siapa pun benda tersebut wajib diakui dan dihormati. Perlakuan atas hak kebendaan dapat dilakukan dengan empat cara: 1. Pemilikan (bezit) yaitu pemilik barang bergerak adalah mereka yang menguasai benda itu. 2. Penyerahan (levering) yaitu pemilikan benda bergerak dapat dilakukan dengan penyerahan secara nyata (dari tangan ke tangan) sedangkan untuk benda tidak bergerak dilakukan dengan balik nama. 3. Daluwarsa (verjaring) yaitu untuk benda bergerak tidak mengenal daluwarsa sebab bezit disini sama dengan eigendom (pemilikan) atas benda tersebut sedangkan untuk benda tidak bergerak mengenal daluwarsa. 4. Pembebanan (bezwaring) terhadap benda bergerak dilakukan dengan pand (gadai, fidusia, sedangkan untuk benda tidak bergerak dengan hipotik. Cara memperoleh hak milik suatu benda: 1. pelekatan 2. daluwarsa 3. pewarisan 4. penyerahan Hak kebendaan yang bersifat sebagai pelunasan utang (jaminan) adalah hak jaminan yang melekat pada kreditor yang memberikan kewenangan kepadanya untuk melakukan eksekusi kepada benda yang dijadikan jaminan jika debitor melakukan wanprestasi terhadap suatu perjanjian (prestasi) Gadai adalah hak yang diperoleh kreditor atas suatu benda bergerak yang diberikan kepadanya oleh debitor untuk menjamin suatu utang serta memberikan kewenangan pada kreditor untuk mendapatkan pelunasan lebih dahulu daripda kreditor lain. (setelah dikurangi dengan bea lelang dan bea untuk memelihara benda tersebut) Objek gadai adalah semua benda bergerak baik berwujud maupun tidak berwujud, Sifat Gadai: 1. berupa benda bergerak baik berwujud maupun tidak berwujud 2. sebagai accesoir yaitu merupakan tambahan dari perjanjian pokok yang dimaksudkan untuk menjaga jangan sampai debitur lalai membayar kembali utangnya. 3. adanya sifat kebendaan 4. syarat inbezitztelling yaitu benda gadai harus keluar dari kekuasaan pemberi gadai atau benda gadai diserahkan dari pemberi gada kepada pemegang gadai 5. hal untuk menjual atas kekuasaan sendiri 6. hak preferensi (hak didahulukan) 7. hak gadai tidak dapat dibagi-bagi artinya sebagian hak gadai tidak akan menjadi hapus dengan dibayarnya sebagian dari utang. Kewajiban pemegang gadai: 1. bertanggung jawab atas hilangnya atau merosotnya harga barang yang digadaikan jika terjadi atas kelalaiannya 2. memberitahukan pemberi gadai jika barang gadai terjual 3. bertanggung jawab atas hasil penjualan barang gadai 4. mengembalikan benda gadai jika debitor melunasinya. 5. memelihara benda gadai Hapusnya gadai karena: 1. hapusnya perjanjian pokok (utang piutang sudah dilunasi) 2. musnahnya benda gadai 3. pelaksanaan eksekusi 4. pemegang gadai telah melepaskan hak gadai secara sukarela 5. pemegang gadai telah kehilangan kekuasaan atas benda gadai 6. penyalahgunaan benda gadai Hipotik adalah suatu hak kebendaan atas benda tidak bergerak untuk mengambil penggantian dari padanya bagi pelunasan suatu perutangan Sifat-sifat hipotik 1. bersifat accesoir 2. memiliki sifat zaakgervelg (droit de suitr) yakni hak hipotik senantiasa mengikuti bendanya dalam siapa pun benda tersebut berada. 3. lebih didahulukan pemenuhannya dari piutang yang lain 4. objeknya benda-benda tetap Perbedaan gadai dengan hipotik: 1. gadai harus disertai dengan penyerahan kekuasaan atas barang yang digadaikan sedangkan hipotik tidak. 2. gadai hapus jika barang yang digadaikan berpindah ke tangan orang lain, sedang hipotik tidak, tetapi tetap mengikuti bendanya 3. satu barang tidak pernah dibebani lebih dari satu gadai walaupun tidak dilarang, tetapi beberapa hipotik yang bersama-sama dibebankan ke suatu benda adalah sudah biasa. 4. adanya gadai dapat dibuktikan dengan segala macam pembuktian yang dapat dipakai untuk membuktikan perjanjian pokok, sedangkan adanya hipotik dibuktikan dengan adanya akta otentik. Hak tanggungan adalah hak jaminan atas tanah yang dibebankan berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu untuk pelunasn utang dan memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kredtor-kreditor yang lain (UU Hak Tanggungan no 4/1996) Objek Hak Tanggungan: 1. Hak Milik (HM) 2. hak guna bangunan (HGB) 3. hak guna usaha (HGU) 4. rumah susun berikut tanah hak bersama serta hak milik atas satuan rumah susun (HMSRS) 5. hak pakai atas tanah negara Fidusia (FEO: Fiduciare Eigendoms Oveerdracht) adalah perjanjian accesoir antara debitor dengan kreditor tentang penyerahan hak milik secara kepercayaan atas suatu benda bergerak milik debitor kepada kreditor sebagai jaminan utang, namun benda tersebut masih dikuasai oleh debitor sebagai peminjam pakai sehingga yang diserahkan kepada kreditor adalah hak miliknya. Hapusnya jaminan fidusia: 1. hapusnya utang yang dijamin dengan fidusia 2. pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh debitor 3. musnahnya benda yang menjadi objek jaminan fidusia. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PRODI AKUNTANSI D3 ____________________________________________________________________________ Subject : Business Laws Topic : HUKUM PERIKATAN Perikatan adalah hubungan hukum yang terjadi antara dua orang/pihak atau lebih yang saling memenuhi prestasi secara timbal balik. Timbulnya perikatan karena: 1. persetujuan/perjanjian/kontrak 2. perbuatan yang melanggar hukum 3. pengurusan kepentingan orang lain yang tidak didasarkan persetujuan. Azas dalam hukum perjanjian: 1. Azas kebebasan berkontrak yaitu segala sesuatu perjanjian yang dibuat adalah sah bagi para pihak yang membuatnya dan berlaku sebagai undang-undang bagi mereka. 2. Azas konsensualisme yaitu [erjanjian lahir pada saat tercapainya kata sepakat antara para pihak mengenai hal-hal pokok dan tidak memerlukan formalitas. Azas kebebasan berkontrak adalah suatu azas yang memberikan kebebasan kepada para pihak untuk: 1. membuat atau tidak membuat perjanjian 2. mengadakan perjanjian dengan siapa pun 3. menentukan isi perjanjian, pelaksanaan dan persyaratannya 4. menentukan bentuk perjanjian tertulis atau lisan Azas kebebasan berkontrak dibatasi rambu-rambu hukum berikut: 1. harus memenuhi syarat sebagai kontrak 2. tidak dilarang oleh undang undang 3. tidak bertentangan dengan kebiasan yang berlaku 4. harus dilaksanakan dengan itikad baik Syarat sahnya perjanjian; 1. kata sepakat antar para pihak yang mengikatkan diri 2. cakap untuk membuat suatu perjanjian 3. mengenai suatu hal tertentu 4. suatu sebab yang halal Wanprestasi adalah suatu keadaan dimana salah satu pihak tidak melakukan apa yang telah dijanjikan (misal lalai atau ingkar janji) Bentuk wanprestasi: 1. tidak melakukan apa yang disanggupi 2. melakukan apa yang dijanjikan tetapi tidak sebagaimana yang dijanjikan 3. melakukan apa yang dijanjikan tetapi utan adanya keadaan terlambat 4. melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh. Akibat wanprestasi: 1. membayar kerugian yang diderita kreditur (gati rugi) terdiri: a. biaya yaitu segala pengeluaran yang nyata-nyata terjadi b. rugi yaitu kerugian karena kerusakan barang milik kreditur yang diakibatkan oleh debitur c. bunga yaitu kerugian yang berupa kehilangan keuntungan yang sudah diperhitungkan oleh kreditur. 2. pembatalan atau pemecahan perjanjian yaitu bertujuan untuk membawa kedua belah pihak kembali pada keadaan sebelum perjanjian diadakan. 3. peralihan risiko yaitu kewajiban untuk memikul kerugian jika terjadi suatu peristiwa di luar kesalahan salah satu pihak yang menimpa barang dan menjadi objek perjanjian Seorang debitu yangdituduh lalai dapat membela diri dengan mengajukan alasan yaitu: 1. mengajukan tuntutan adanya keadaan memaksa (force majeur) 2. mengajukan bahwa di kreditor sendiri juga telah lalai 3. pelepasan hak yaitu kesimpulan yang diambil oleh debitur bahea kreditor sudah tidak akan menuntut ganti rugi. Hapusnya perikatan: 1. pembayaran 2. penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan/penitipan 3. pembaharuan utang 4. perjumpaan utang/kompensasi 5. percamouran utang 6. pembebasan utang 7. musnahnya barang yang terutang 8. pembatalan 9. berlakunya syarat batal 10. lewat waktu/daluwarsa Memorandum of Understanding (MoU) adalah perjanjian pendaahuluan yang nantinya akan diikuti dan dijabarkan dalam perjanjian lain yang mengaturnya secara lebih rinci. Ciri-ciri MoU: 1. isinya ringan, seringkali hanya saatu halamn saja 2. berisi hal yang pokok saja 3. bersifat pendahuluan saja yang akan dikutii oleh perjanjian yang lebih rinci 4. ada jangka waktunya (1 bulan dst) jika dalam jangka waktu tersebut tidak ditindaklanjuti dengan penandatanganan suatu perjanjian yang lebih rinci maka perjanjian tersebut akan batal kecuali diperpanjang oleh para pihak 5. dibuat dalam bentuk perjanjian bawah tangan 6. tidak ada kewajiban yang bersifat memaksa kepada para pihak untuk melakukan suatu perjanjian yang lebih detail. Alasan dibuatnya MoU karena: 1. prospek bisnisnya belum jelas sehingga belum bisa dipastikan sehingga untuk pembatalan perjanjian dibuat MoU yang mudah dibatalkan 2. dianggap penandatanganan kontrak masih lama dengan negosiasi yang alot sehingga dibuat MoU berlaku sementara waktu. 3. tiap-tiap pihak dalam perjanjian masih ragu dan perlu waktu penandatanganan kontrak 4. MoU ditandatangani oleh para eksekutif maka perlu perjanjian yang lebih rinci yang dirancang dan negosiasi khusus. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PRODI AKUNTANSI D3 ____________________________________________________________________________ Subject : Business Laws Topic : ORGANISASI BISNIS Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba (pasal 1 ayat d UU No. 1982 tentang wajib Daftar Perusahaan) Pengusaha adalah setiap orang atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus, didirikan dan berkedudukan serta bekerja di wilayah negara Republik Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan. Kewajiban pengusaha: 1. membuat pembukuan (pasal 6 KUHD jo UU No 8/1977 tentang Dokumen perusahaan) 2. mendaftarkan perusahaan (UU No 3/1982 tentang wajib daftar perusahaan) KUHD pasal 6 dinyatakan makna pembukuan (dokumen) yakni mewajibkan setiap orang yang menjalankan perusahaan supaya membuat catatan atau pembukuan mengenai kekayaan dan semua hal yang berkaitan dengan perusahaan sehingga dapat diketahui hak dan kewajiban para pihak. Dokumen perusahaan terdiri: 1. dokumen keuangan terdiri dari catatan (neraca, Lap L/R, reking, jurnal) bukti transaksi dan data keuangan yang merupakan bukti adanya hak dan kewajiban serta kegiatan usaha perusahaan (wajib disimpan 10 tahun sejak akhir thun buku) 2. dokumen lainnya terdiri dari data atau tulisan yang berisi keterangan yang mempunyai nilai guna bagi perusahaan meskipun tidak terkait langsung dengan dokumen keuangan (disimpan 30 tahun) Kerahasiaan pembukuan dapat diterobos dengan cara: 1. Representation yaitu melihat pembukuan perusahaan denagn perantara hakim 2. Comunication yaitu pembukuan perusahaan dapat dilihat secara langsung tanpa perantara hakim oleh pihak yang berkepentingan (ahli waris, pesero/pendiri, kreditor dalam kepailitan, buruh yang upahnya ditentukan pada kemajuan perusahaan) Wajib daftar perusahaan adalah daftar secara resmi yang diadakan berdasarkan ketentuan undang undang yang memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oelh setiap perusahaandan disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan. Daftar perusahaan hapus jika perusahaan: 1. menghentikan segala kegiatan usahanya 2. berhenti pada waktu akta pendirian daluwarsa 3. dihentikan segala kegiatan usahany berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap. Bentuk bentuk perusahaan dapat dilihat dari: 1. Jumlah pemiliknya ter:bagi dalam: a. perusahaan perseorangan b. perusahaan persekutuan 2, Status hukumnya terbagi dalam: a. perusahaan ber badan hukum b. perusahaan bukan badan hukum 3. Status pemilik: a, perusahaan swasta: 1). Perusahan swasta nasional 2). Perusahaan swasta asing 3). Perusahaan patungan/campuran/joint venture b.perusahaan negara: 1) Perusahaan Jawatn (PERJAN) 2) Perusahaan Umum (PERUM) 3) Perusahaan Perseroan (PERSERO) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PRODI AKUNTANSI D3 ____________________________________________________________________________ Subject : Business Laws Topic : SURAT BERHARGA Surat berharga adalah surat bernilai uang yang dapat diperjual belikan atau digunakan sebagai agunan. Menurut UU No 7/1992 jo UU no 10/1998 Surat berharga Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap derivatif dari surat berharga dari penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkandalam pasar modal atau pasar uang. Jenis surat berharga: 1. wesel 2. promes /surat sanggup 3. cek 4. bilyet giro (BG) 5. commercial paper 6. surat berharga pasar uang 7. garansi bank 8. sertifikat bank Indonesia UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PRODI AKUNTANSI D3 ____________________________________________________________________________ Subject : Business Laws Topic : PASAR MODAL Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek atau perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya atau lembaga profesi yang berkaitan dengan efek untuk melakukan transaksi jual beli. Produk-produk yang terdapat dalam pasar modal: 1. saham yaitu penyertaan dalam modal dasar perseroan terbatas. Dengan hak pemilik sebagai berikut: a. memperoleh dividen b. suara dalam RUPS c. return jika saham diperjual belikan 2. Obligasi yaitu surat pernyataan utang dari perusahaan kepada para pemberi pinjaman/pemegang obligasi. Hak memilik obligasi: a. memperoleh bunga b. pelunasan utang c. peningakatan nilai modal jika diperjualbelikan. 3. Reksadana yatitu sertifikat yang menerangkan bahwa pemilik menitipkan uang kepada pengelola reksadana sebagai modal berinvestasi di pasar modal atau pasar uang. Hak pemilik adalah: a. dividen yang dibayarkan secara berkala b. peningkatan nilai modal jika diperjual belikan c. menjual kembali kepada PT Danareksa Pihak yang terlibat dalam kegiatan pasar modal: 1. Pelaku yaitu pemodal 2. Emiten yaitu pihak yang melakukan penawara umum dan memperoleh dana dari pasar modal. Ada dua kesempatan untuk menjadi pemodal melalui: a. pasar perdana merupakan pemodal saat saham belum dicatat dalam bursa (90 hari) b. pasar sekunder yaitu setelah 90 hari pasar perdana maka saham dapat diperdagangkan sesuai mekanisme pasar modal. 3. komoditi yaitu barang yang diperjualbelikan dapat berupa bursa uang, modal, timah, karet tembakau, minyak, emas, perkapalan, assuransi, perbankan dll. 4. lembaga penunjang yaitu terkait dengan kegiatan pasar modal serta lembaga swasta yang terkait dengan profesi penunjang 5. investasi yaitu kegiatan menanamkan modal baik secara langsung maupun tidak langsung dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan. Instansi yang terkait dengan pasar modal: 1. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) 2. Bursa Efek (BE) 3. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) 4. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) Larangan dalam pasar modal: 1. manipulasi dalam kegiatan perdagangan efek 2. perdagangan orang dalam (insider trading) SYARAT UMUM MENDIRIKAN PT GO PUBLIC Perusahaan Go Publik Setiap perusahaan harus memenuhi syarat-syarat agar dapat go publik. Syarat tersebut tercantum dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1998 tentang Pasar Modal. Syarat-Syarat Go Publik Undang-Undang No. 8 Tahun 1998 tentang Pasar Modal yang selanjutnya disebut UUPM mengatur mengenai syarat-syarat perusahaan untuk dapat go publik atau menjadi perusahan publik. Syarat-syarat tersebut tersirat dalam Pasal 1 Angka 22 UUPM, yaitu - saham perseroan sekurang-kurangnya dimiliki 300 pemegang saham dan memiliki modal disektor sekurang-kurangnya Rp3.000.000.000,00. - bagi perseroan yang berbentuk bank, laporan keuanganya harus mencatatkan laba selama tiga tahun berturut-turut - untuk perseroan nonbank, laporan keuanganya harus mencatatkan laba dua tahun berturut-turut - laporan keuangan yang disajikan harus diperiksa atau diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di pasar modal dengan pendapat wajar tanpa syarat. Selain itu, untuk mendirikan perseroan terbatas yang terbuka (go public), juga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Laporan Keuangan Harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik 2. Syarat-syarat administrasi pendirian PT harus lengkap (NPWP, Akta-akta pendirian perusahaan, dan surat-surat keputusan dari pemerintah) 3. Harus ada Underwriter atau penjamin yang akan melakukan penawaran Saham Perdana. (Initial Public Offering) 4. Track record perusahaan yang baik dari segi financial maupun kinerja perusahaan keseluruhan 5. Ada tujuan yang jelas Atas penerbitan Saham apakah untuk ekspansi atau tujuan lainnya Sedangkan akta-akta Notariil yang diperlukan untuk perusahaan yang akan melakukan GO PUBLIC (IPO = Initial Public Offering) di berbagai perusahaan (baik holding company maupun anak perusahaan), pada umumnya berupa : 1. Perjanjian Penjaminan EMISI OBLIGASI 2. Perjanjian PERWALIAMANATAN 3. Perjanjian AGEN PEMBAYARAN 4. Pengakuan Utang 5. Perubahan ADDENDUM (tambahan) PENJAMINAN EMISI OBLIGASI 6. Perubahan ADDENDUM PERJANJIAN AGEN PEMBAYARAN 7. Perubahan ADDENDUM PERJANJIAN 8. Perjanjian Kesanggupan Pembelian SISA TERBATAS 9. Pernyataan Kesanggupan 10. Pernyataan PENERBITAN WARAN 11. Perjanjan PENGADAAN BARANG CETAKAN Saham Penawaran UMUM 12. Perjanjian PENGELOLAAN ADMINISTRASI WARAN 13. Perjanjian PENGELOLAAN ADMINISTRASI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU DALAM PENAWARAN UMUM TERBATAS Proses Go Public Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity). Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go publik. Untuk go publik, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK)./ Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut: Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai dengan jumlah Efek yang tersedia; Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa. Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi empat tahapan berikut: 1. Tahap Persiapan Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling awal perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar yaitu: a. Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan. b. Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten. c. Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut; d. Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion). e. Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulennotulen rapat. 2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif. 3. Tahap Penawaran Saham Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurangkurangnya tiga hari kerja. Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek. 4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PRODI AKUNTANSI D3 ____________________________________________________________________________ Subject : Business Laws Topic : HUKUM ASSURANSI Assuransi/pertanggungan adalah suatu perjanjian dimana seorang penaggung dengan menikmati premi mengikatkan diri kepada tertanggung untuk membebaskannya dari kerugian, karena kehilangan, kerusakan atau ketiadaan keuntungan yang diharapkan dan yang akan dideritanya karena kejadian yang tidak pasti. Manfaat assuransi bagi tertanggung: 1. memberikan rasa aman dan perlindungan 2. berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan lain 3. sebagai alat penyebaran risiko apabila peristiwa tidak tertentu tersebut terjadi 4. sebagai pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil. Berdasarkan perjanjiannya, maka assuransi dapat digolongkan menjadi: 1. assuransi kerugian yaitu yang memberikan penggantian kerugian yang timbul pada harta kekayaan tertanggung 2. assuransi jumlah yaitu pembayaran sejumlah uang tertentu tidak tergantung kepada persoalan apakah terjadi kerugian atau tidak. Menurut sifat pelaksananya assuransi dapat digolongkan menjadi: 1. assuransi sukarela yaitu pertanggungan yang dilakukan dengan cara sukarela sematamata dilakukan atas suatu ketidakpastian pada suatu yang dipertanggungkan. 2. assuransi wajib yaitu assuransi yang wajib dilakukan oleh pihak terkait yang pelaksanaannya didasarkan perundang-undangan (Jamsostek, Askes) 3. assuransi kredit yaitu assuransi yang berkaitan dengan dunia perbankan yang menitikberatkan pada assuransi jaminan kredit berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak yang sewaktu-waktu dapat tertimpa risiko. Adapun fungsi assuransi kredit ini adalah: a. melindungi pemberi kredit b. membantu kegiatan, keamanan perrkreditan baik kredit perbankan maupun kredit lainya. Prinsip assuransi: 1. kepentingan yang dapat diassuransikan 2. indemnitas yaitu berdasarkan perjanjian assuransi bahwa penanggung memberikan proteksi kemungkinan kerugian ekonomi. 3. azas kejujuran sempurna/itikat baik 4. subrogasi bagi penanggung 5. proxima causa yaitu kerugian yang diderita tertanggung sendiri disebabkan oleh kebusukan, cacad karena sifat dari barangnya maka penaggung dapat dibebaskan tanggung jawabnya. 6. kontribusi Polis assuransi adalah kontrak tertulis antara maskapai assuransi dan pihak tertanggung yang berisi persyaratan dan ketentuan perjanjian. Fungsi polis: 1. bukti perjanjian pertanggungan 2. bukti jaminan dari penanggung kepada tertanggung akibat peristiwa yang tidak terduga sebelumnya. Dengan prinsip: a. mengembalikan tertanggung pada kedudukan semula sebelum mengalami kerugian b. menghindarkan tertanggung dari kebangkrutan. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PRODI AKUNTANSI D3 ____________________________________________________________________________ Subject : Business Laws Topic : Hak Kekayaan Intelektuan (HaKI) Hak kekayaan adalah kekayaan yang berupa hak yang mendapat perlindungan hukum, dalam arti orang lain dilarang menggunakan hak tersebut tanpa seizin pemiliknya. Sedangkan kekayaan intelektual berkenaan dengan kegiatan intelektual berdassarkan kegiatan daya cipta dan daya pikir dalam bentuk ekspresi, ciptaan dalam bidang teknologi dan jasa. Jadi HaKi adalah hak yang dari kemampuan berpikir atau olah pikir yang mrnghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Tujuan : 1. mendorong timbulnya inovasi, 2. pengalihan dan penyebaran teknologi, 3. diperolehya manfaat bersama antara penghasil dan penggunaan pengetahuan teknologi Prinsip-prinsip Hak kekayaan Intelektual 1. Prinsip Ekonomi 2. Prinsip Keadilan 3. Prinsip Kebudayaan 4. Prinsip Sosial Hak kekayaan intelektual dibagi dalam: 1. Hak cipta (copyright) 2. Hak kekayaan industri: a. Paten b. Merek c. Varietas tanaman d. Rahasia dagang e. Desain industri f. Desain tat letak sirkuit terpadu. Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan ijin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Masa berlaku hak cipta: 1. hak cipt atas suatu ciptaan berlaku selama hidup pencipta dan terus menerus berlangsung hingga 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia. (buku, lagu, drama dll) 2. hak cipta yang dimiliki atau dipegang oleh suatu badan hukum berlaku selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan (prograam komputer, fotografi, sinematografi, database,karya hasil pengalihan wujud) 3. perwajahan karya tulis yang diterbitkan berlaku selama 50 tahun sejak pertama kali diterbitkan. 4. ciptaan yang tidak diketahui siapa penciptanya dan peninggalan sejarah dan prasejarah dipegang oleh negara jangka waktu tidak terbatas. 5. ciptaan yang belum diterbitkan dipegang oleh negara, ciptaan yang sudah diterbitkan tidak diketahui pencipta dan penerbitnya dipegang oleh negara jangkaa waktu 50 tahun. 6. ciptaan yang sudah diterbitkan penerbit sebagai pemegang hak cipta jangka waktu berlaku, selama 50 tahun sejak pertama kali diterbitkan Hak paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invesinya di bidang teknologi selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invesinya atau memberikan persetujuan kepada pihak lain. Jangka waktu paten : selama 20 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu ini tidak dapat diperpanjang, sedangkan untuk paten sederhana jangka waktu 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu ini tidak dapat diperpanjang, Hak merek hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri Jenis-jenis merek: 1. merek dagang 2. merek jasa 3. merek kolektif Perlindungan varietas tanaman (PVT) adalah perlindungan khusus yang diberikan negara terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemulia tanaman Jangka waktu meberian hak PVT adalah 20 tahun untuk tanaman semusim dan 25 tahun untuk tanaman tahunan Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga kerhasiaannya oleh pemiliknya. Objek rahasia dagang: 1. formula 2. metode pengolahan bahan-bahan kimia dan makanan 3. metode dalam menyelenggarakan usaha 4. daftar konsumen 5. tingkat kemampuan debitor mengembalikan kredit 6. perencanaan, rencana usaha, renana arsitektur dll. Jangka waktu perlindungan rahasia dagang sampai dengan informasi tersebut milik publik. Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk konfigurasi, komposisi garis atau warna, garis dan warna atau gabungan yang berbentuk dua atau tiga dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam dua atau tiga dimensi yang dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan. Jangka waktu perlindungan desain industri. Selama 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan tercatat dalam daftar umum desain industri dan diumumkan dalam berita resmi. Desain tata letak sirkuit terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi yang didalamnya yang didalamnya terdapat berbagai elemen aktif sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu dalam sebuah semikonduktor guna menghasilkan fungsi elektrik Jangka waktu perlindungan desain tata letak sirkuit terpadu . Selama 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan tercatat dalam daftar umum desain industri dan diumumkan dalam berita resmi UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PRODI AKUNTANSI D3 ____________________________________________________________________________ Subject : Business Laws Topic : Perlindungan Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersdia dalam masyarkat, baik untuk kepentingan sendiri, keluarga, orang lain maupun makluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan, Pelaku usaha adalah orang atau lembaga yang berbentuk badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara R.I baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. Perlindungan konsumen diadakan berdasarkan azas:1) manfaat, 2) keadilan, 3) keseimbangan, 4) keamanan dan keselamatan konsumen, 5) kepastian hukum. Tujuan perlindungan konsumen: 1. meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri 2. mengangkat harkat martabat konsumen dengan cara menghindarkan diri ekses negatif dari konsumsi barang/jasa 3. meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut hak sebagai konsumen 4. menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapat informasi 5. menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berbisnis. 6. meningkatkan kualitas barang/jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang/jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen. Hak Konsumen: 1. aman, nyaman dan selamat dalam mengkonsumsi barang/jasa 2. memilih serta mendapatkan barang/jasa sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan. 3. memperoleh informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang/jasa 4. didengar pendapat dan keluhannya atas barang/jasa yang digunakan 5. mendapatkan advokasi perlindungan konsumen dan upaya menyelesaikan sengketa perlindungan konsumen secara patut. 6. mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen 7. diperlakukan/dilayani secara benar, jujur serta tidak dikriminatif berdasarkan suku, agama, budaya, daerah, kaya, miskin dan status sosial lainnya. 8. mendapat kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian jika barang/jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian /sebagaimana mestinya. Kewajiban konsumen: 1. membaca, mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaat barang/jasa demi keamanan dan keselamatan 2. beritikat baik dalam melakukan transaksi pembelian barang/jasa 3. membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati 4. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut. Hak pelaku usaha 1. menerima pembayaran sesuai dengan kesepakatan 2. mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikat tidak baik 3. memberla diri sepatutnya dalam pemyelesaian sengketa konsumen 4. rehabilitasi nama baik jika terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang/jasa yang diperdagangkan Kewajiban pelaku usaha: 1. beritikat baik dalam melakukan kegiatan usaha 2. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur tentang kondisi barang/jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan serta pemeliharaan 3. melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif serta tidak mebedabedakan konsumen dalam memberikan pelayanan 4. menjamin mutu bararang/jasa yang diproduksi/diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu yang berlaku. 5. memberi kesempatn kepada konsumen untuk menguji/mencoba barang/jasa Serta memberi jaminanian atas barang/jasa yang diperdagangkan 6. memberi kompensasi, ganti rugi/penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfatan barang/jasa 7. memberi kompensasi ganti rugi/penggantian atas kerugian jika barang/jasa tidak sesuai dengan perjanjian. Tanggung jawab pelaku usaha yaitu harus bertanggung jawab atas produk barang/jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. Pelaku usaha terbebas dari tanggung jawab atas kerugian yang diderita konsumen jika: 1. barang tersebut terbukti seharusnya tidak diedarkan atau tidak bermaksud untuk diedarkan 2. cacat barang timbul pada kemudian hari 3. cacat timbul akibat ditaatinya ketentuan mengenai kualifikasi barang 4. kelalaian yang dikibatkan oleh konsumen 5. lewatnya jangka wakti penuntutan 4 tahun sejak barang dibeli atau lewat waktu yang diperjanjikan. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PRODI AKUNTANSI D3 ____________________________________________________________________________ Subject : Business Laws Topic : Anti Monopoli dan Persaingan tidak sehat Kegiatan yang dilarang dalam praktik bisnis adalah Monopoli, monopsoni, penguasaan pasar, persekongkolan, posisi dominan, jabatan rangkap, pemilikan sahan mayoritas pada beberapa perusahaan sejenis. Monopoli adalah situasi pengadaan barang tertentu (di pasar lokal atau nasional) sekurangkurangnya sepertiga dikuasai oleh satu orang atau satu kelompok sehingga harga dapat dikendalikan Beberapa kriteri monopoli: 1. pelaku usaha menguasai atas produksi/pemasaran barang/jasa yang mengakibatkan terjadinya prkatik monopoli 2. pelaku usaha dianggap melakukan penguasaan produksi/pemasaran barang/jasa jika: a. barang/jas tersebut belum ada substitusinya b. mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk dalam persaingan barang/jasa yang sama c. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha mengusai 50% pangsa pasar atau jenis barang/jasa tertentu. Monopsoni adalah keadaan pasar yang tidak seimbang yang dikuasai oleh seorang pembeli Kriteria monopsoni; 1. melakukan penguasaan penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal barang/jasa 2. pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai 50% atau lebih pangsa pasar pasokan Penguasaan pasar adalah proses, cara atau perbuatan menguasai pasar dengan kriteria: 1. menolak/menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatn usaha yang sama pada pasar yang bersangkutan 2. menghalangi konsumen/pelanggan pelaku usaha untuk tidak melakukan hubungan dengan pelku usaha linnya pada pasar yang bersangkutan 3. melakukan praktik diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu Persekongkolan adalah berkomplot atau bersepakat melakukan kecurangan. Bentuk persekongkolan berupa: 1. mengatur/menentukan pemenang tender 2. bersekongkol mendapat informasi kegiatan usaha pesaing yang diklasifikasikan sebagai rahasia perusahaan 3. menghambat produksi/pemasaran barang/jasa pelaku usaha pesaing/jasa yang dengan maksud agar barang/jasa yang ditawarkan menjadi berkurang baik jumlah, kualitas maupun kecepatan waktu yang dipersyaratkan Posisi dominan adalah suatu keadaan dimana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti di pasar yang bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai (pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi di antara pesaingnya) dalam kaitan kemampuan keuangan, serta kemampuan menyesuaikan pasokan dan permintaan barang/jasa. Kriteria posisi dominan 1. menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk mencegah konsumen memperoleh barang/jasa pesaing baik dari segi harga/kualitas.kan teknologi 2. membatasi pasar dan mengembangan teknologi atau menghambat pelaku usaha lain masuk pasar yang bersangkutan. Jabatan rangkap yaitu seseorang yang menduduki jabatan sebagiai direksi atau komisaris suatu perusahaan pada waktu bersamaan juga menjadi direksi atau komisaris pada perusahaan lain jika perusahan itu: 1. berada dalam pasar yang sama 2. memiliki keterkaitan dalam bidang /jenis usaha 3. secara bersama dapat mengusai pangsa pasar tertentu yang dapat mengakibatkan praktik monopoli dan persingan tidak sehat Masalah persingan tidak sehat dinaytakan dalam KUHPidana pasal 382 bahwa seseorang dapat dikenakan sanksi pidana atas tindakan „persaingan curang“ dan harus memenuhi beberapa kriteria berikut: 1. adanya tindakan tertentu yang dikategorikan sebagai persaingan curang perbuatan persaingan curang dilkukan dalama rangka mendpatkan, melangsungkan dan memperluas hasil dagangan/perusahaan 2. perusahaan yang diuntungkan karena persiangan curang tersebut baik perusahaan si pelaku maupun perusahaan lain 3. perbuatan pidana persaingan curang dilakukan dengan cara menyesatkan khalayak umum/orang tertentu 4. akibat dari persaingan curang tersebut telah menimbulkan kerugian . UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PRODI AKUNTANSI D3 ____________________________________________________________________________ Subject : Business Laws Topic : Penyelesaian sengketa ekonomi Cara penyelesain sengketa ekonomi: 1. Negosiasi adalah proses tawar menawar dengan jalan pihak 2. berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lain 3. Mediasi adalah proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian suatu perselisihan sebagai penasehat. Unsur mediasi: a. merupakan sebuah proses penyelesaian sengketa berdasarkan perundingan b. mediatior terlibat dan diterima oleh para pihak yang bersengketa c. mediator membantu mencari penyelesaian d. mediasi bermaksud mencapai kesepakatan yang diterima kedua pihak 4. Konsililiasi adalah mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan penyelesaian 5. Arbitrase adalah usaha perantara dalam meleraikan sengketa di luar peradilan yang dipilih sendiri secara sukarela oleh pihak yang bersengketa. Perjanjian arbitrase tidak batal disebabkan keadaan berikut: a. meninggalnya salah satu pihak b. bangkrutnya salah satu pihak c. novasi (pembaruan utang) d. insolvensi salah satu pihak e. pewarisan f. berlakunya syarat hapusnya perikatan pokok g. pelaksana perjanian dialihtugaskan h. berakhirnya perjanjian pokok 6. Peradilan Umum adalah salah satu kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang pada umumnya mengenai perkara perdata dan pidana UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PRODI AKUNTANSI D3 ____________________________________________________________________________ Subject : Business Laws Topic : Kepailitan dan Penundaan Pembayaran Kepailtan adalah sita umum atas semua kekayaan debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh kurator di bawah pengawasan hakim pengawas sebagaimana diatur dalam undang undang Pihak yang dapat mengajukan pailit; 1. debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditur 2. kejaksaaan dapat mengengajukan pailit dengan alasan kepentingan umum 3. debitor adalah bank maka permohonan pailit wewenang BI 4. debitur perusahaan efek permohonan pailit oleh BAPEPAM 5. debitur perusahaan assuransi atau BUMN yang mengajuakan pailit Menteri Keuangan Penundaan kewajiban pembayaran utang ditetapkan oleh pengadilan berdasarkan: 1. persetujuan lebih dari ½ jumlah kreditur yang haknya diakui atau 2/3 bagian dari seluruh tagihan yang diakui 2. persetujuan lebih dari ½ jumlah kreditor tentang hak suara kreditor yang piutangnya dijamin dengan gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotik atau hak agunan atas kebendaan lainnya yang hadir dan mewakili paling sedikit 2/3 bagian dari seluruh tagihan kreditor Pencocokan piutang merupakan salah satu kegiatan penting dalam proses kepailitan paling lambat 14 hari sejak putusan pernyataan pailit. Maka hakim pengawas menetapkan: 1. batas akhir pengajuan tagihan 2. batas akhir verifikasi pajak 3. hari, tanggal, waktu dan tempat kreditor untuk mengadakan pencocokan utang