kemanfaatan pembangunan jejaring penatalaksanaan obat hewan

advertisement
KEMANFAATAN PEMBANGUNAN JEJARING PENATALAKSANAAN
OBAT HEWAN DAN ALAT KESEHATAN HEWAN
MOCHAMAD LAZUARDI
Cabang Ilmu Farmasi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Univ. Airlangga
Jl. Mulyorejo, Kampus C UNAIR, Surabaya – Indonesia (60115)
e-mail : [email protected]
ABSTRAK
Diketahui bahwa pada hakekatnya obat adalah rancun ibarat pedang
bermata dua yang bekerja ditempat sasaran dan non tempat sasaran, maka
penatalaksanaan obat hewan dan alat kesehatan hewan (ALKESWAN)
harus bersifat logis dan bertanggungjawab.
hewan
dan
ALKESWAN
dapat
Sebab dengan mudah obat
disalahgunakan
(abused)
ataupun
digunasalahkan (missused). Oleh sebab itu penggunaan obat hewan dan
ALKESWAN
yang
berorientasi
sesuai
kaidah-kaidah
pengembangan
Maximum Asclepiades akan lebih bersifat universal. Makna universal itulah
yang akhirnya merupakan ekspresi menunjang kontribusi peningkatan
kesehatan umat manusia, keamanan pangan dan keseimbangan lingkungan.
Pembangunan jejaring penatalaksanaan obat hewan dan ALKESWAN
(JPOA), pada prinsipnya dapat dilakukan dengan meliput tingkat (i) lokal, (ii)
nasional, (iii) regional dan (iv) global. Wujud jejaring tersebut berupa tautan
informasi antar komunitas yang berdomisili di tingkat lokal hingga global. Ada
20 kemanfaatan dampak terbentuk JPOA yaitu pengendalian isu (1)
pemalsuan,
(2)
kerusakan
kualitas,
(3)
penyalahgunaan,
(4)
penggunasalahan, (5) adverse drug reaction, (6) residu obat hewan, (7)
cemaran lingkungan, (8) re-evaluasi regimentasi dosis, (9) drug discovery,
(10) inovasi derivatisasi penggunaan, (11) harmonisasi regulasi, (12)
monitoring terapi obat, (13) knowledge sharing, (14) analisis kebiasaan sosial
pengguna obat hewan, (15) control competitive fairness antar produsen obat
hewan,
(16)
memunculkan
invosasi
penggunaan
obat
alami,
(17)
meningkatkan empati respon sosial industri obat hewan dan ALKESWAN,
(18) menghilangkan perilaku monopoli perdagangan, (19) membangun
Disampaikan dalam Konggres Nasional Pertama
Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia
Denpasar 25 Maret 2011
1
perilaku kolaborasi, (20) mendorong kemunculan wirasusahawan baru.
Terbentuknya JPOA sekaligus merupakan sumber rujukan universal, serta
serta tidak menutup kemungkinan bertindak sebagai Vet. Drug Watch.
Key words : Tatalaksana obat hewan, kolaborasi, Vet drug watch, jaringan
kerja obat hewan
Disampaikan dalam Konggres Nasional Pertama
Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia
Denpasar 25 Maret 2011
2
Download