AKTIVITAS PEMERINTAH DALAM PENYAMPAIAN PEMBANGUNAN KEPADA MASYARAKAT (STUDI KOMUNIKATOR PADA DESA LOGHIYA KECAMATAN LOHIA KABUPATEN MUNA) *Ibrahim Rasidin** Muh. Najib Husain***Joko Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo, Kampus Bumi Thridharma Anduonohu, Kendari. [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Aktivitas Pemerintah dalam Penyampaian Pembangunan Kepada Masyarakat Desa Loghiya Kecamatan Lohia Kabupaten Muna.Teori yang digunakan dalam penelitian ini ‘’yaitu teori komunikasi organisasi.Penelitian ini dilaksanakan di Desa Loghiya Kecamatan Lohia Kabupaten Muna.Teknik penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling (secara sengaja)yaitu informan dipilih berdasarkan tujuan dan kebutuhan peneliti, dengan pertimbangan bahwa informan mampu memberikan keterangan terhadap permasalahan yang diteliti dengan jumlah informan sebanyak 7 orang. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas komunikasi yang diterapkan oleh pemerintah Desa Loghiya adalah dalam bentuk komunikasi informatif dilakukan melalui musyawara mufakat dan pengumuman yang ditempel dipapan pengumuman, bentuk persuasif dilakukan dengan mendatangi rumah warga untuk memberikan pemahaman dan bentuk koersif sangat jarang dilakukan. Kata Kunci: Aktivitas Pemerintah, penyampaian pembangunan, organisasi PENDAHULUAN Menyampaikan kepada masyarakat, informasi tentang pembangunan nasioanl, agar mereka memusatkan perhatian pada kebutuhan akan perubahan, kesempatan dan cara mengadakan perubahan, sarana-sarana perubahan, dan membangkitkan aspirasi nasional. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk megambil bagian secara aktif dalam proses pembuatan, memperluas dialog agar melibatkan semua pihak yang akan membuat keputusan mengenai perubahan, memberi kesempatan pada para pemimpin masyarakat untuk memimpin dan mendengarkan pendapat rakyat kecil, dan menciptakan arus informasi yang berjalan lancar dari bawah ke atas. Schramm (Nasution, 2004). Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan anggaran keuangaan yang diberiakan pemerintah kepada desa yang mana sumbernya berasal dari bagi hasil pajak daerah serta dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten.Sesuai dengan peraturan menteri dalam negeri No. 37 tahun 2007 tentang pedoman pengelolan keuangan dana desa dalam pasal 18 menyatakan bahwa,” alokasi dana desa berasal dari APBD kabupaten/kota yang bersumber dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota untuk desa paling sedikit 10% (sepuluh persen). Alokasi Dana Desa dapat menjadi upaya yang berefek pada perwujudan edentitas desa/kelurahan yang memiliki kemampuan mengoah diri (self governance). Bila dana Rp.700 juta yang proses pencairanya dalam dua tahapan sebagai sumberdaya (resources/R) dapat dikelola oleh organisasi (organization/O) desa/kelurahan yang berkapasitas cukup berdasarkan aturan main (norms/N) yang mendorong kepercayaan diri, otonomi lokal dan keswadayaan, maka bukan mustahil desa/kelurahan dapat menjelma sebagai entitas yang memiliki sistem pengelolaan diri yang berkelanjutan. Peta kondisi demikianlah yang dihadapi bagi pengalokasian dana desa. Ia hadir disaat sebenarnya masyarakat desa/kelurahan kini dalam kondisi hig- supply (banyak penawaran) bantuan keuangan. Kegiatan Bantuan Keuangan untuk Desa/Kelurahan, sebagai bagian dari Paket ADD Jadi, nuansa harapan peningkatan kapasitas pemerintah daerah bawahan, dalam hal ini kepemerintahan desa/kelurahan menjadi tujun utama dari program ini. Sangat diharapkan dari bantuan Rp.700 juta tersebut Desa Loghiya menjadi desa yang makmur tapi pada kenyataannya tak satu pun pembangunan yang terlaksana dengan baik di Desa Loghiya. Potensi pembangunan yang ada di Desa Loghiyaberadasrkan pada kondisi objektif yang ada di lapangan menunjukkan bahwa pelaksaan pembangunan di Desa LoghiyaKecamtanLohia Kabupaten Muna khususnya dalam pembangunan infrasruktur belum sesuai dengan keinginan masyarakat setempat. Sangat menyedihkan setelah 71 tahun Indonesia merdeka, masih saja ditemukan perkampungan yang tidak memiliki sarana tansportasi( jalan dan jembatan ) yang memadai. Apalagi temuan ini ada di sebuah daerah yang kaya akan sejarah dan budaya yakni di Desa LoghiyaKecamatan Lohia Kabupaten Muna. Itulah faktanya.Di perkampungan di Desa Loghiya Kecamatan Lohia Kabupaten Muna masih belum tersentuh sarana pembangunan yang memadai.Bangunan jembatan yang tidak layak pakai menjadi satu – satunya sarana transportasi yang menghubungkan beberapa desa. Bertolak dari alur pemikiran di atas maka dalam penelitian ini penulis akan mengkaji secara mendalam mengenai aktivitas pemerintahan dalam penyampaian pembangunan kepada masyarakat Desa Loghiya Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Teori Komunikasi Organisasi Beberapa model yang dikenal dalam komunikasi, namun yang erat kaitannya dengan komunikasi organisasi adalah model yang diungkapkan bersumber dari senjaja (1994). Model ini memiliki beberapa unsur; diawali sumber (source) baik individu maupun kelompok yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain. Langkah pertama yang dilakukan oleh sumber adalah ideantian yaitu penciptaan suatu gagasan atau penelitian seperangkat informasi yang dikomunikasikan.Ideantian ini merupakan landasan bagi suatu pesan yang disampaikan. Langkah kedua, dalam menciptakan suatu pesan, adalah encoding yaitu sumber yang menerjemakan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kata, tanda-tanda maupun lambang-lambang yang disengaja atau menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek kepada orang lain. Dimana pesan adalah alat atau sarana untuk mengekspresikan gagasan dalam bentuk lisan, bahasa tertulis ataupun prilaku nonverbal seperti bahasa isyarat, ekspresi wajah ataupun gambar. Langkah ketiga, dalam komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang telah disandi (encode). Sumber penyampaian pesan kepada penerima dengan cara berbicara, menulis, menggambarkan ataupun melalui suatu tindakan tertentu. Pada langkah ketiga ini dikenal dengan istilah channel atau saluran, yaitu alat-alat untuk menyampaikan suatu pesan saluran atau komunikasi lisan adalah komunikasi tatap muka, radio, telepon. Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis meliputi suatu materi yang tertulis ataupun sebuah media yang dapat memproduksi kata-kata tertulis seperti televisi, komputer, kaset, video ataupun OHP (over head projector). Langkah keempat, perhatian dialihkan kepada penerima pesan.Jika pesan ini bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak mendengar pesan tersebut aka hilang. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Loghiya Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, dengan pertimbangan bahwa Desa Loghiya merupakan salah satu desa yang masih tertinggal dalam pembangunan, serta untuk mengetahui sejauh mana partisipasi masyarakat dalam pembanngunan desa.Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa peneliti ingin mengetahui bagaimana aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam menyampaikan Informan Informan penelitian ini sebanyak 7 orang. Informan penelitian ini terdiri dari 1 orang Kepala Desa, 1 orang Sekretaris Desa, 3 orang Kepala Bagian, dan 2 orang Kepala Dusun. Karena penelitian ini dilaksanakan pada instansi Pemerintah Desa (Kantor Desa). Teknik Pengumpulan Data 1. Pengamatan Sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu peneliti melakukan pengamatan secara langsung di tempat penelitian dengan ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai kepala pemerintahan. 2. Wawancara, Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik wawancara.Wawancara secara garis besarnya dibagi dua, yakni wawancara tak terstruktur dan wawancara terstruktur.Wawancara tak terstruktur sering juga disebut wawancara mendalam, wawancara intensif, wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka (opended interview). Sedangkan wawancara terstruktur sering juga disebut wawancara baku (standardized interview), yang susunannya sudah ditetapkan sebelumnya (biasanya tertulis) dengan pilihan-pilihan jawaban yang juga telah tersedia (Mulyana, 2001:180). Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara terstruktur atau sering juga disebut wawancara baku. 3. Dokumentasi, Untuk mendapatkan data-data sekunder guna menunjang penelitian ini peneliti melakukan studi kepustakaan.Studi kepustakaan merupakan suatu metode pengumpulan data untuk memperoleh informasi melalui buku-buku literatur-literatur, dokumen dan laporan yang berhubungan dengan masalah penelitian, terutama yang berhubungan dengan masalah pemberian informasi pembangunan dari pemerintah desa terhadap masyarakat. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dimana penulis mengumpulkan data yang ada, menyusun secara sistematis, kemudian mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan gambaran atau data yang didapatkan ketika penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Komunikasi tatap muka dipergunakan apabila kita mengharapkan efek perubahan tingkah dari komunikasi, karena sewaktu berkomunikasi mengharapkan umpan baliklangsung dan saling melihat. Sebagai komunikatot tentu dapat mengetahui apakah komunikan memperhatikan dan mengerti apa yang dikomunikasikan. Jika umpan baliknya positif, maka strategi berkomunikasi perlu dipertahankan, namun bil terjadi sebaliknya maka komunikator perlu merubah dan mengganti strategi berkomunikasi sehingga tujuan komunikasi mencapai hasil yang optimal. Komunikasi yang mengalir dalam suatu tingkat dalam suatu kelompok atau organisasi dalam suatu tingkat yang lebih bawah.Dimana model ini digunakan oleh pemimpin kelompok untuk berkomunikasi kepada bawahanya, dalam lingkup pemerintahan.Sedangkan komunikasi keatas mengalir suatu tingkat yang lebih tinggi dalam kelempok atau organisasi itu. Model ini bias digunakan mayarakat untuk melakukan umpan balik kepada pemerintah Desa. Administrasi Desa adalah keseluruhan proses kegiatan pencatatan dan informasi mengenai penyelenggaraan pemerintah Desa pada buku desa. Admistrasi umum adalah keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai kegiatan pemerintahan Desa pada buku admistrasi umum Tujuan yang akan dicapai pemerintah akan mendorong tercapainya program penyampaian informasi pembangunan kepada masyarakat, salah satu yang harus ditempuh adalah dengan pola penerapan teknik komunikasi yang sesuai dengan kondisi masyarakat. Sedangkan tehnik komunikasi yang dianggap mampu adalah tehnik komunikasi secara informatif, persuasif dan koersif; Devito (Effendy, 1998). Komunikasi Informatif merupakan teknik komunikasi yang bersifat memberikan keterangan-keterangan (fakta-fakta), kemudian komunikan (masyarakat) mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri. Komunikasi Persuasif merupakan tehnik komunikasi yang bersifat bujukan yakni membagikan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberi perubahan sikap, tetapi perubahan itu atas kehendak sendiri bukan paksaan. Sedangakan Komunikasi Koersif adalah komunikasi yang bersifat memaksa dan dengan menggunakan sanks–sanksi apabila tidak dilaksanakan. Sesekali Kepala Desa berjalan dari rumah kerumah mengadakan pemantauan kepada keadan masyarakat yang serta memperhatikan aktivitas masyarakatnya. Terlebih memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan terlebih masyarakat yang berada atau berdomisili dipinggir sungai akan pentingnya tidak membuang samapah di sungai dan memberikan pengertian kepada masyarakat yang sama sekali tidak mengikuti musywarah pada setiap diadakanya musyawarah mufakat menjelaskan pentingnya partisipasi masyarakat. Bentuk komunikasi koersif yang sangat jarang dilakukan di desa ini, itu disebabkan karena keadaan masyarakat di desa ini sanat patuh dengan peraturan ataupun hal-hal yang menyangkut pemberitahuan yang harus dilaksanakan, dengan senang hati masyarakat pun akan melaksanakannya selama tidak mengganggu aktivas keseharian masyarakat yang bergerak pertanian, perkebunann, dan nelayan. Musyawarah yang dilakukan sangat diharapkan partisipasi dari masyarakat, dalam musyawarah tersebut masyarakat dapat memberiakan sumbangan berupa sumbangan pemikiran untuk lebih meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Selain tatap muka langsung oleh pemerintah (Kepala Desa) tatap muka dengan perangkat Desa sering kali terjadi apabila Kepala Desa berhalangan hadir untuk memimpin rapat maka biasa di wakili oleh perangkat Desa itu sendiri. Musyawarah yang dilakukan agarmasyarakat dapat menyalurkan ide, gagasanya dalam pertemuan tersebut, pemerintah juga sering memberikan pengarahan tentang bagaimana dampak dari pembangunan yang akan dilaksanakan apakah menguntungkan, bagi masyarakat atau malah merugikan. Selain yang dilakukan oleh perangkat desa yang lainya, perangkat desa paling bawah pun sering mengadakan pertemuan dengan tokoh-toktoh masyarakat setempat untuk membicarakan apa yang menjadi permasalahan di daerah tersebut. Selama ini aktivitas komunikasi tampak seolah-olah sudah cukup banyak digerakan, namun sebagian besar pada dasarnya adalah sekedar penyampaian informasi secara sepihak dari lembaga-lembaga pembangunan kepada masyrakat. Pasangan kegiatan itu, yakni kegiatan untuk mengetahui langsung apa yang menjadi keinginan atau aspirasi masyarakat, masih jarang kalaupun ada masih belum sepadan. Padahal sebenarnya, para komunikator pembangunan mesti membekali inti kegiatan dengan “umpan muka” atau “feedforward” supaya tahu persis kebutuhan masyarakat, Tujuan yang akan dicapai pemerintah akan mendorong tercapainya program penyampaian informasi pembangunan kepadamasyarakat, salah satu yang harus ditempuh adalah dengan pola penetapan tehnik komunikasi yang sesuai dengan kondisi masyarakat. Sedangkan tehnik komunikasi yang dianggap mampu adalah tehnik secara informatif, persuasif, dan koersif; Devito (effendi, 1998). Komunikasi Informatif merupakan tehnik komunikasi yang bersifat memberikan keterangan-keterangan (fakta-fakta), kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri. Dalam hal ini antara komunikasi informatif dan persuasive seiring sejalan tetapi tidak untuk komunikasi koersifkomunikasi ini sangat jarang dilakukan Pemerintah Desa telah menyampaikan informasi-informasi pembangunan melalui pengumuman yang ditempel di papan pengumuman balai Desa tersebut, dan juga memberikan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pembangunan yang akan dilakukan tersebut. Berdasarkan fakta-fakta yang ada, ada beberapa pengumuman yang tertempel di papan pengumuman mengenai informasi pembangunan yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat Desa Loghiya itu dikarenakan tidak semua masyarakat berkesempatan hadir pada pertemuan atau rapat-rapat yang diadakan. Komunikasi persuasif merupakan tehnik komunikasi yang bersifat bujukan yakni membangitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang telah disampaikan dapat memberikan perubahan sikap, tetapi perubahan itu kehendak sendiri bukan paksaan. Dalam hal ini pemerintah telah melakukan kegiatan yang sifatnya persuasif. Pemerintah khususnya perangkat Desa melakukakan kegiatan persuasif misalnya mendatangi rumah-rumah warga, secara tatap muka, atau memberikan himbauan kepada masyarakat saat shalat jumat apabila ada informasi yang perlu diketahui secepatnya oleh masyarakat, ini dimaksudkan agar masyarakat lebih mudah dan lebih cepat mendapatkan informasi tersebut. Kegiatan yang bersifat persuasif sebenarnya sangat jarang dilakukan karena keadaan wilayah tempat tinggal masyarakat dari rumah ke rumah sedikit berjauhan keadan ini juga beralasan karena masyarakat Desa Loghiya berada di pesisir suangai dan dipegunungan yang mana rumah merekan dirikan dengan alasan mempermudah proses aktivitas keseharian. Sedangkan komunikasi Koersif adalah komunikasi yang bersifat memaksa dan dengan menggunakan sanksi-sanksi apa bila tidak dilaksanakan. Bentuk komunikasi ini sangat jarang dilaksanakan karena pada masyarakat pedesaan umumnya menggunakan komunikasi informatif dan persuasif. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Aktivitas pemerintah dalam penyampaian pembanguanan yang terjadi di Desa Loghiya tentang penyampaian informasi melalui tiga bentuk komunikasi yakni komunikasi informatif, persuasif dan koersif. 1. Secara Informatif, dalam proses penyampaian pesan mengenai pembangunan di Desa Loghiya sudah dilaksanakan dengan baik dengan menggunakan media Desa informasi mengenai pembangunan disampaikan secara transparansi. 2. Secara Persuasif, Kepala Desa dan jajaranya mengadakan pertemuan langsung di balai pada hari jumat atau minggu untuk memberikan arahan atau menyampaikan langusngmegenai dampak-dampak pembangunan yang ada di Desa Loghiya. 3. Komunikasi Koersif, bentuk komunikasi ini sangat jarang di lakukan karena bersifat memaksa sebab masyarakat Loghiya patuh dengan aturan atau himbauan pemerintah mengenai informasi pembagunan. Penyampaian informasi pembangunan di Desa Loghiyasudah berjalan sebagaimana mestinya baik informasi kemasyarakatan, pembangunan maupun administrasi desa tinggal bagaimana merealisasikan pembangunan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro dan Erdinaya Lukiati Komala. 2004 Komunikasi Massa (suatu pengantar). PT.Simbiosi Rekatama Media. Bandung Arifin Anwar.1988. Ilmu Komunikasi (sebuah pengantar).CV Rajawali.Jakarta. ………………..1984 StrategiKomunikasi (sebuah pengantar ringkas), amico. Bandung. Cangara,Hafied. 2004 PengantarIlmu Komunikasi.PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Effendy,Onong.1986.Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikolagis, CV. Remaaja Karya, Bandung. ……………..1998.Ilmu Komunikasi.(teori dan praktek), PT. Remaja rosda Karya. Bandung. Haryanto. 2004.Sistem Politik, PT. Liberti Karya. Yogyakarta. Hasan,Erliana.2005. Komunikasi Pemerintahan ,PT. Refika Aditama. Bandung. Jahi.Amri,1988.Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-Negara Dunia ketiga, PT. Gramedia ,Jakarta. Kincaid D.L and W.Scramm.1977 Azas-Azas Komunikasi Antar Manusia.LP3ES,Jakarta. Liliweri, Alo.2004 Wacana Komunikasi Organisasi.PT.Mandar Maju. Bandung. Liliweri, Alo.1997.Komuniksi Antar Pribadi, PT. Citra Aditia Bakti. Bandung. Mulyana,Deddy M,A.2012 Ilmu Komunikasi (suatupengantar). PT Remaja Rosda Karya, Bandung Mulyana, DeddyM,A.2007 Ilmu Komunikasi (suatu pengantar). PT Remaja Rosdakarya, Bandung. ……………dan Soalatun.2007.Metode Penelitian Komunikasi.PT. Remaja RosdaKarya. Bandung. Nasutian, Zulkarimen. 2004 Komunikasi Pembangunan, (pengenalan teori dan penerapanya). PT Raja Grafindo Persada Jakarta. ……………..1992. Komunikasi Pembangunan, (pengenalan teori dan penerapanya). PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta. Nugroho, Riant D. 2004. Komunikasi Pemerintahan. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.Jakarta Praktikto, Riyonon.1987.Berbagai Ilmu Komunikasi.CV.Remadja Karya. Bandung Rahmat, Jalaludin.1990. Teori Komunikasi.PT Remaja Rosda Karya.Bandung. Roggers, Everett M. 1992. Komunikasi dan Pembangunan Perespektif Kritis, LP3ES.Jakarta. Sandjaja, S. Djuarsa. Dkk. 1994. Teori Universitas Terbuka Depdikbud.Jakarta. Susanti, Astrid. S. 1997 Komunikasi Kontonporer.Binacipta.Bandung. Widjaja,H.W. 1988 Ilmu Komunikasi, Rineke Cipta, Bandung..