BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter`s Five Forces

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
1.1
Porter’s Five Forces
Analisis kompetitif dengan menggunakan model Lima Kekuatan Porter
adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dibanyak
perusahaan(David, 2011). Persaingan itu, menurut Porter adalah sebagai berikut :
1. Persaingan antar perusahaan pesaing
2. Potensi masuknya pesaing baru
3. Potensi pengembangan produk pengganti
4. Daya tawar pemasok
5. Daya tawar konsumen
Gambar 2.1 Porter's Five Forces
Source : (David, 2011)
1.1.1 Persaingan antar Perusahaan Pesaing
Merupakan kekuatan terbesar dari lima kekuatan kompetitif lainnya. Strategi
yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika perusahaan
memberikan
keunggulan
kompetitif
dibandingkan
dengan
perusahaan
pesaing..Seperti penurunan harga, peningkatan kualitas, penambahan fitur, penyedia
layanan, perpanjangan garansi, dan pengintensifan iklan.
1.1.2 Potensi Masuknya Pesaing Baru
Semakin mudahnya perusahaan baru masuk ke suatu industri tertentu, maka
intensitas persaingan antarperusahaan akan meningkat. Hambatan bagi masuknya
perusahaan baru dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi secara
7
8
cepat, kebutuhan untuk menguasi teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya
pengalaman, loyalitas konsumen yang tinggi, preferensi merek yang kuat,
persyaratan modal yang besar, kurangnya saluran distribusi yang memadai, kebijakan
regulative pemerintah, kurangnya akses ke bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi
yang kurang menguntungkan, serangan balik dari perusahaan yang diam-diam
berkubu, dan potensi penyaring pasar.
1.1.3 Potensi Pengembangan Produk Pengganti
Di banyak industri, perusahaan berkompetinsi ketat dengan produsen produkproduk pengganti. Dimana akan sangat berpengaruh apabila produk pengganti
tersebut memiliki harga yang lebih murah dan biaya peralihan konsumen juga turun.
1.1.4 Daya Tawar Pemasok
Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industry
khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika hanya terdapat
sedikit bahan mentah pengganti yang bagus, atau ketika biaya peralihan ke bahan
mentah lain sangat tinggi.
Di dalam banyak industry, perusahaan membentuk kemitraan strategis
dengan memilih pemasok dalam upaya mengurangi persediaan biaya logistic,
mempercepat ketersediaan komponen generasi berikutnya, meningkatkan kualitas
suku cadang dan komponen yang disediakan dan mengurangi tingkat cacat, dan yang
terakhir yaitu penghematan biaya yang penting bagi perusahaan dan juga pemasok
mereka.
1.1.5 Daya Tawar Konsumen
Daya tawar pelanggan merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi
intensitas persaingan dalam suatu industry ketika kelompok pembeli terpusat atau
membeli dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak
teridentifikasi, ketika switching costyang dikeluarkan pelanggan kecil, ketika
pelanggan menjadi sangat penting bagi pembeli, dan ketika pelanggan mengetahui
informasi yang lengkap mengenai pembeli (produk, harga, biaya).
9
2.2
Business Model Canvas
Model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi
menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai.Model bisnis ibarat cetak biru
sebuah strategi yang diterapkan melalui struktur organisasi, proses, dan sistem.
Model bisnis kanvas merupakan bahasa yang dapat mendeskripsikan dan
memanipulasi model bisnis, serta menciptakan strategi baru.Model bisnis dapat
dijelaskan melalui Sembilanblok bangunan dasar yang memperlihatkan cara berpikir
bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan uang. Kesembilan blok tersebut
mencakup empat bidang utama dalam suatu bisnis, yaitu pelanggan, penawaran,
infrastruktur, dan kelangsungan financial.
Gambar 2.2 Business Model Canvas
Source : (Osterwalder & Pigneur, 2012)
2.2.1. Customer Segments
Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau
organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan.Pelanggan
adalah inti dari semua model bisnis.Tanpa pelanggan (yang dapat memberikan
keuntungan), tidak ada perusahaan yang mampu bertahan dalam waktu lama. Untuk
lebih memuaskan pelanggan, perusahaan dapat mengelompokkan mereka dalam
segmen-segmen berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan, prilaku, dan atribut lain.
Sebuah model bisnis dapat menggambarkan satu atau beberapa segmen pelanggan,
besar ataupun kecil.Suatu organisasi harus memutuskan segmen mana yang dilayani
dan mana yang diabaikan.Setelah memutuskan, bisnis model dapat dirancang dengan
hati-hati serta dengan pemahaman yang tepat mengenai kebutuhan spesifik
pelanggan.(Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 20-21)
10
2.2.2. Value Propositions
Blok bangunan proposisi nilai menggambarkan gabungan antara produk dan
layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik. Proposi nilai
adalah alasan yang membuat pelanggan beralih dari satu perusahaan ke perusahaan
lain. Proposisi nilai dapat memecahkan masalah pelanggan atau memuaskan
kebutuhan pelanggan, setiap proposisi nilai berisi gabungan produk atau jasa tertentu
yang melayani kebutuhan segmen pelanggan spesifik.Dalam hal ini, proposisi nilai
merupakan kesatuan, atau gabungan, manfaat-manfaay yang ditawarkan perusahaan
kepada pelanggan.Beberapa proposisi nilai menjadi inovatif dan mewakili sebuah
penawaran baru atau mengubah penawaran yang ada. Proposisi nilai lain mungkin
sama saja dengan penawaran pasar yang sudah ada, tetapi dengan fitur dan atribut
tambahan. (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 22-23)
Proposisi nilai menciptakan nilai untuk segmen pelanggan melalui panduan
elemen-elemen berbeda yang melayani kebutuhan segmen tersebut.Nilai dapat
bersifat kuantitatif (misalnya harga dan kecepatan layanan) atau kualitatif (misalnya
desain dan pengalaman pelanggan). Beberapa elemen yang dapat berkontribusi pada
penciptaan nilai pelanggan, yaitu :
1. Sifat baru
2. Kinerja
3. Penyesuaian atau Kustomisasi
4. “Menyelesaikan pekerjaan”
5. Desain
6. Merek atau status
7. Harga
8. Pengurangan biaya
9. Pengurangan resiko
10. Kemampuan dalam mengakses
11. Kenyamanan atau kegunaan
2.2.3. Channels
Blok bangunan saluran menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan
berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk
memberikan proposisi nilai.Saluran komunikasi, distribusi, dan penjualan merupakan
11
penghubung antara perusahaan dan pelanggan.Saluran adalah titik sentuh pelanggan
yang sangat berperan dalam setiap kejadiaan yang mereka alami.
Saluran menjalankan beberapa fungsi, termasuk :
1. Meningkatkan kesadaran pelanggan atas produk dan jasa perusahaan.
2. Membantu pelanggan mengevaluasi proposisi nilai perusahaan.
3. Memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa yang spesifik.
4. Memberikan proposisi nilai kepada pelanggan.
5. Memberikan dukungan purnajual kepada pelanggan.
Saluran memiliki lima fase yang berbeda. Masing-masing saluran dapat
mencakup sebagian atau bahkan kelima fase tersebut.Saluran dapat membedakan
antara salura langsung dan tidak langsung, dan antara saluran yang kita miliki dan
yang dimiliki
mitra.
Gambar 2.3 Channel
Source : (Osterwalder & Pigneur, 2012)
2.2.4. Customer Relationships
Blok bangunan hubungan pelanggan menggambarkan berbagai jenis
hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik
(Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 28-29).Sebuah perusahaan harus menjelaskan
jenis hubungan yang ingin dibangunnya bersama segmen pelanggan.Hubungan dapat
bervariasi mulai dari yang bersifat pribadi sampai otomatis. Hubungan pelanggan
dapat didorong oleh motivasi berikut :
1. Akuisisi pelanggan
2. Retensi (mempertahankan) pelanggan
12
3. Peningkatan penjualan (upselling)
Hubungan pelanggan yang diterapkan dalam model bisnis suatu perusahaan
sangat mempengaruhi pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
Hubungan pelanggan dapat dibedakan dalam beberapa kategori, yang
mungkin sudah ada dalam hubungan perusahaan dengan segmen pelanggan,
diantaranya :
1. Bantuan personal
2. Bantuan personal yang khusus
3. Swalayan
4. Layanan otomatis
5. Komunitas
6. Kokreasi
2.2.5. Revenue Streams
Blok bangunan arus pendapatan menggambarkan uang tunai yang dihasilkan
perusahaan dari masing-masing segment pelanggan (biaya harus mengurangi
pendapatan untuk menghasilkan pemasukan) (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 3031).Jika pelanggan adalah inti dari model bisnis, arus pendapatan adalah urat
nadinya.Perusahaan harus bertanya kepada dirinya sendiri, untuk nilai apakah
masing-masing segmen pelanggan benar-benar bersedia membayar?Terjawab dengan
tepat perusahaan dapat menciptakan satu atau lebih arus pendapatan dari masingmasing segmen pelanggan.Masing-masing arus pendapatan mungkin memiliki
mekanisme penetapan harga yang berbeda, seperti daftar harga yang tetap,
penawaran, pelelangan, kebergantungan pasar, kebergantungan volume, atau
manjemen hasil.
Model bisnis melibatkan dua jenis arus pendapatan, yaitu :
1. Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran
pelanggan.
2. Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan baik
untuk
memberikan
proposisi
nilai
kepada
menyediakan dukungan pelanggan pasca-pembelian.
pelanggan
maupun
13
Beberapa cara membangun arus pendapatan, yaitu :
1. Penjualan asset
2. Biaya penggunaan
3. Biaya berlangganan
4. Pinjaman atau penyewaan atau Leasing
5. Lisensi
6. Biaya komisi
7. Periklanan
Masing-masing arus pendapatan memiliki mekanisme penetapan harga yang
berbeda.Jenis mekanisme penetapan harga yang dipilih dapat membedakan
pendapatan yang dihasilkan.
Terdapat dua jenis mekanisme penetapan harga, yaitu penetapan harga tetap
dan penetapan harga dinamis.
Gambar 2.4 Pricing Mechanism
Source : (Osterwalder & Pigneur, 2012)
2.2.6. Key Resources
Blok bangunan sumber daya utama menggambarkan asset-aset terpenting
yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi (Osterwalder & Pigneur,
2012, pp. 34-35).Setiap model bisnis memerlukan sumber daya utama.Sumber daya
memungkinkan
perusahaan
menciptakan
dan
menawarkan
proposisi
nilai,
manjangkau pasar, mempertahankan hubungan dengan segmen pelanggan, dan
14
memperoleh pelanggan. Kebutuhan sumber daya utama berbeda-beda sesuai jenis
model bisnis.
Sumber daya utama dapat dimiliki atau disewa oleh perusahaan atau
diperoleh dari mitra utama. Sumber daya utama dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Fisik
2. Intelektual
3. Manusia
4. Financial
2.2.7. Key Activities
Blok bangunan aktivitas kunci menggambarkan hal-hal terpenting yang harus
dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja (Osterwalder & Pigneur,
2012,
pp.
36-37).Setiap
model
bisnis
membutuhkan
sejumlah
aktivitas
kunci.Aktivitas kunci diperlukan untuk menciptakan dan memberikan proposisi nilai,
menjangkau pasar, mempertahankan hubungan pelanggan, dan memperoleh
pendapatan. Aktivitas kunci bergantung pada jenis model bisnisnya.
Kategori aktivitas kunci, antara lain :
1. Produksi
2. Pemecahan masalah
3. Platform atau jaringan
2.2.8. Key Partnerships
Blok bangunan kemitraan utama menggambarkan jaringan pemasok dan
mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp.
38-39).Perusahaan membentuk kemitraan dengan berbagai alasan, dan kemitraan
menjadi landasan dari berbagai model bisnis.Perusahaan menciptakan aliansi untuk
mengoptimalkan model bisnis, mengurangi resiko, atau memperoleh sumber daya
mereka.
Terdapat empat jenis kemitraan, yaitu :
1. Aliansi strategis antara non-pesaing.
2. Coopetition : kemitraan strategis antarpesaing.
3. Usaha patungan untuk mengembangkan bisnis baru
15
4. Hubungan pembeli-pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat
diandalkan.
2.2.9. Cost Structure
Struktur biaya menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk
mengoperasikan model bisnis (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 40-41).Blok
bangunan ini menjelaskan biaya terpenting yang muncul ketika mengoperasikan
model bisnis tertentu.Menciptakanan dan memberikan nilai, mempertahankan
hubungan pelanggan, dan menghasilkan pendapatan, menyebabkan timbulnya
biaya.Perhitungan biaya relative lebih mudah setelah sumber daya utama, aktivitasaktivitas kunci, dan kemitraan utama ditentukan.
Struktur biaya dibedakan dalam dua kelas, yaitu :
1. Terpacu biaya (cost-driven)
2. Terpacu nilai (value-driven)
Karakteristik struktur biaya :
1. Biaya tetap
2. Biaya variable
3. Skala ekonomi
4. Lingkup ekonomi
2.3
Consumer Behaviour Analysis
Model perilaku pelanggan
Perilaku pelanggan adalah perilaku yang ditampilkan oleh pelanggan dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa
yang mereka perkirakan akan memuaskan kebutuhan mereka(Sciffman, 2010).
2.3.1 Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah proses dalam membagi pasar kedalam beberapa
kategori pelanggan dengan kebutuhan umum atau karakteristik.
2.3.2 Target pasar
Target pasar adalah pemilihan satu atau lebih segmen yang diidentifikasikan
untuk dilakukan persuasi.
1.
Positioning
16
Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang
konsumen dari sebuah nama perusahaan, produk atau jasa. Positioning
adalah bagaimana sebuah produk atau jasa dimata konsumen yang
membedakannya dengan produk pesaing.
2.
Nilai pelanggan
Nilai pelanggan dapat dipikirkan sebagai rasio antar manfaat yang
didapatkan oleh pelanggan dengan sumberdaya yang dikeluarkan
untuk mendapatkan manfaat tersebut.
3.
Kepuasan pelanggan
Kepuasaan pelanggan merupakan persepsi setiap pelanggan terhadap
kemampuan dari produk atau jasa dengan persepsi yang mereka
harapkan.
2.4
Healthy (Kesehatan)
Terdapat empat komponen utama dalam pengertian kesehatan menurut WHO
(World Health Organization), yaitu :
1. Sehat jasmani, komponen utama dalam makna sehat sepenuhnya,
berbentuk sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata
bercahaya, rambut tersisir rapi, kenakan pakaian rapi, berotot, tak gemuk,
nafas tak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit serta semua
manfaat fisiologi badan jalan normal.
2. Sehat mental, sehat mental serta sehat jasmani senantiasa dikaitkan
keduanya dalam pepatah kuno Men Sana In Corpore Sano yang berarti
jiwa yang sehat ada didalam badan yang sehat. Atribut seseorang insane
yang mempunyai mental yang sehat yaitu seperti berikut :
•
Senantiasa merasa senang dengan apa yang ada pada dianya, tak
sempat menyesal serta kasihan pada dirinya sendiri, senantiasa senang,
enjoy serta mengasyikkan dan tak ada sinyal tanda konflik kejiwaan.
•
Bisa bergaul dengan baik serta bisa terima kritik dan tak gampang
tersinggung serta geram, senantiasa pengertian serta toleransi pada
keperluan emosi orang lain.
•
Bisa mengontrol diri serta tak gampang emosi dan tak gampang takut,
cemburu, tidak suka dan hadapai serta bisa merampungkan persoalan
dengan cara cerdik serta bijaksana.
17
3. Kesejahteraan sosial, batasan kesejahteraan sosial yang ada di tiap-tiap
area atau negara susah diukur serta benar-benar bergantung pada kultur,
kebudayaan serta tingkat kemakmuran penduduk setempat. Dalam makna
yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial yaitu situasi kehidupan berbentuk
perasaan aman damai serta sejahtera, cukup pangan, sandang serta papan.
Dalam kehidupan penduduk yang sejahtera, penduduk hidup teratur serta
senantiasa menghormati kebutuhan orang lain dna penduduk umum.
4. Sehat spiritual, komponen penambahan pada pengertian sehat oleh WHO
(World Health Organization) serta mempunyai makna utama dalam
kehidupan keseharian penduduk. Tiap-tiap individu butuh memperoleh
pendidikan resmi ataupun informal, peluang untuk liburan, mendengar
alunan lagu serta music, siraman rohani seperti ceramahan agama serta
yang lain supaya berlangsung keseimbangan jiwa yang dinamis serta tak
monoton.
Ke empat komponen ini dikenal untuk sehat positif atau dikatakan “Positive
Health”.
2.5
Natural Diet
Diet sering disalah artikan sebagai usaha mengurangi makan untuk
mendapatkan berat tubuh yang ideal, yang menyalahartikan arti berat badan sendiri,
atau untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.Padahal berdasarkan asal sarapan
katanya, arti ini yang sebenarnya adalah mengatur pola makan.Tentu saja saat ini
masih banyak orang yang menyalahartikan arti berat badan sendiri.Oleh karena itu
perlu diluruskan mengenai arti menurunkan berat badan yang sebenarnya.
Dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009 keluaran Persatuan
Ahli Gizi Indonesia, diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi
makanan serta minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi atau
diperolehkan dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita,
kesehatan atau penurunan berat badan.
Oleh karena itu diet dapat didefinisikan sebagai usaha seseorang dalam
mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk mendapatkan berat badan yang
ideal.
2.6
Lean Startup
Lean startup diambil dari konsep lean yang digunakan untuk revolusi dalam
bidang manufaktur. Konsep lean tersebut dikembangkan oleh Taiichi Ohno dan
18
Shigeo Shingo di Toyota.Prinsipnya adalah menghasilkan pengetahuan dan
kreativitas setiap pekerja, penyusutan, ukuran tiap batch, just in time production,
control terhadap inventori dan akselerasi cycle time. Konsep ini menekankan
perbedaan antara aktivitas-aktivitas yang menghasilkan nilai dan yang tidak berguna
sehingga dapat mengasilkan produk berkualitas.
Lean startup mengadaptasi konsep ini kedalam bidang kewirausahawan.
Konsep ini menghimbau para wirausahawan untuk menilai pencapaian mereka
dengan cara berbeda dengan cara konvensional yang disebut validated learning.
Dengan pembelajaran secara ilmiah sebagai tolak ukurnya, dapat ditemukan dan
dieleminasi sumber dari hal tidak berguna yang ada pada kewirausahawan.
2.7
Mobile Application Development
Mobinex, penyedia terkemuka aplikasi mobile perangkat solusi online,
berkomitmen untuk meningkatkan pendapatan dari operator seluler, penyedia konten,
perusahaan media, dan perusahaan dengan pengalaman pengguna(Pavaloaia,
2013).Metodologi yang diusulkan pada tahun 2009 (diperbaharui pada tahun 2010
(http://docslide.us/documents/mobile-application-development-methodologyv3.html)) untuk tujuan pengembangan aplikasi mobile.Fase utama metodologi
diwakili dalam Gambar 2.5.
19
Gambar 2.5 Fase Mobile Application Development
Source : (Pavaloaia, 2013)
Need Assessment
Fase ini harus mengedepankan scenario tentang bagaimana aplikasi akan
digunakan dalam kehidupan nyata. Pada fase ini pertanyaan-pertanyaan berikut akan
menjawab:
•
Fitur pengguna mana yang akan dikembangkan untuk segmen?
•
Layanan apa yang akan diintegrasikan ke aplikasi?
•
Bagaimana pengguna tersegmentasi akan menggunakan aplikasi
secara real time?
•
Apaskenario kegunaan aplikasi? (sambil berjalan, didalam mobil,
lingkungan, lingkungan kerja, dll)
•
Tentukan informasi offline/online?
•
Platform yang akan didukung?
•
Memutuskan metode distribusi aplikasi?
Storyboarding
20
Storyboarding digunakan ntuk menentukan interface dan karakteristik
struktural dan alur kerja aplikasi.Ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
•
Bagaimana akan menjadi flow chart aplikasi?
•
Apa jenis informasi akan dimasukkan pada halaman?
•
Model yang akan digunakan untuk presentasi konten?
Pada fase ini, item berikut harus ditentukan:
•
Struktur dari halaman dalam aplikasi
•
Navigasi tombol dan halaman
•
Aliran halaman dalam lingkup aplikasi
Server/Client UML flow
Server/Client UML flow menunjukkan operasi pada sumber data dan
penggunaannya, dan juga diagram yang menentukan sumber daya yang akan
memberikan data dinamis.
Design
Design adalah hasil desain visual antarmuka aplikasi. Ini akan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut :
•
Apa yang akan menjadi ‘Nama Merek’ untuk aplikasi? (misalnya
Nama aplikasi, Nama merek, Brand Image, dll)
•
Bagaimana segmen akan dirancang?
•
Apa media visual dan audio yang akan digunakan dalam aplikasi?
•
Apa jenis ponsel yang akan digunakan untuk aplikasi ini?
Offline/Online Development
Fase tersebut mengalir dari aplikasi offline untuk versi online dengan
terintegrasi data dinamis ini.
•
Apa kriteria keberhasilan untuk kinerja aplikasi?
•
Metode pengiriman apa yang akan digunakanuntuk aplikasi ini?
Test
Ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
•
Apa yang akan menjadi kasus test (menulis uji kasus harus mulai dari
awal pengembangan dan akan berkembang dalam setiap langkah)
•
Apakah aplikasi memenuhi persyaratan kinerja yang akan ditetapkan?
•
Masalah yang telah terjadi selama test?
21
•
Masalah yang dapat terjadi selama pengiriman aplikasi?
Signing process
Apakah apkikasi memenuhi kriteria tertentu seperti fungsi, visual, dan atau
kegunaan?
•
Dimana platform mobile, proses penandatanganan akan dioperasikan?
•
Apakah perubahan dalam fungsi secara visual dan atau kegunaan
dalam aplikasi setelah penandatanganan?
Application distribution
•
Bagaimana aplikasi disampaikan? (Wireless Application Protocol
(WAP), download, dll))
•
Bagaimana menghindari kesulitan selama pengiriman aplikasi?
Regular updates
Struktur organisasi digunakan untuk melakukan update konten secara berkala
dari aplikasi.
•
Apa yang akan menjadi periode pembaruan aplikasi?
•
Siapa yang akan bertanggung jawab untuk update?
•
Apa yang dibutuhkan untuk pembaruan aplikasi?
22
2.8
Kerangka Berpikir
Topik :
Startup E-Business : Analisa
dan Perancangan Aplikasi
Mobile Healthy Natural DIet
Berbasis Android
Mobile Application
Development
Storyboarding
Server / Client UML
Flow
Design UI
Analisis Industri
Porter`s Five Forces
Offline / Online
Development
Testing of the developed
application
Consumer Behaviour
Signing Process : Process
of Encoding Certificate
into Application
Analisis Industri
Customer Segments
Application Disribution
Regular Update
Customer Relationship
Key Activities
Implementation :
Prototype
Key Partnerships
Key Resources
Revenue Streams
Value Propositions
Cost Structure
Channels
Penurunan hasil analisa ke
dalam perancangan
Penjelasan kerangka berpikir
2.6Berpikir
dijelaskan bahwa penulisan ini
Gambarpada
2. 6 Gambar
Kerangka
dimulai dengan melakukan analisis dengan menggunakan Porter’s Five Forces dan
Consumer Behaviour. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk menganalisa
23
kelayakan ide, memberikan gambaran umum tentang industri yang akan dimasuki,
pelanggan yang akan dilayani, dan memilih strategi yang tepat untuk melaksanakan
ide tersebut.
Setelah melakukan analisis industri, dilanjutkan dengan membuat bisnis
model dengan menggunakan Business Model Canvas. Business Model Canvas
dilakukan untuk menggambarkan bagaimana ideakan dilaksanakan sebagai sebuah
bisnis. Tahap selanjutnya dari analisa industri dan melakukan bisnis model yaitu
desain sistem, dimana semua hasil analisis akan digunakan dan diubah menjadi
desain sistem.
Analisa sistem dan desain akan dibuat dengan menggunakan Need
Assessment dan Mobile Application Development yang diwakili oleh Storyboarding,
Server / client UML flow, Design UI, Offline / online development, Testing of the
developed application, Signing process : process of encoding certificate into
application, Application distribution, dan Regular update.Setelah sistem tersebut
dirancang maka rencana dari aplikasi tersebut akan dilaksanakan.
Download