Oil Used Analysis Vibration Monitoring Thermography Non Destructive Test PT PJB UP Gresik Kerusakan yang terjadi secara tiba – tiba di bagian yang terdapat proses perpindahan panas di dalamnya terkadang sulit untuk dideteksi secara langsung khususnya di bagian furnace boiler. Dikarenakan di bagian tersebut panas yang terjadi sangat tinggi, sehingga jika dilakukan pemeriksaan secara langsung dapat membahayakan operator maintenance • Bagaimana cara menganalisa Penyebab Kerusakan Di dinding Furnace Boiler • Bagaimana Cara Menanggulangi Kerusakan Di dinding Furnace Boiler? • Bagaimana cara menggunakan cara pengujian thermography? • Alat yang digunakan untuk thermography adalah Infrared Camera FLIR T400 • Komponen yang dianalisa adalah dinding luar dari furnace boiler unit 3 PLTU PT. PJB UP Gresik • Semua data didapat dari data – data yang ada pada Perpustakaan PT. PJB UP Gresik dan data dari operator predictive maintenance • Mampu memahami cara menggunakan Infrared Camera • Mengetahui kerusakan yang sering terjadi di furnace boiler • Mampu menganalisa kerusakan yang ada di furnace boiler • Mengetahui kerusakan – kerusakan yang sering terjadi, serta mengetahui bagaimana cara mengatasi kerusakan tersebut • Mengetahui kondisi yang sebenarnya dari keadaan sehingga jika mulai terjadi keabnormalan keadaan, kita dapat melakukan tindakan perbaikan secepatnya • Menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca makalah ini tentang thermography • Menambah perbendaharaan makalah mengenai thermography Mengetahui tingkat emisi energi inframerah (heat) pada suatu alat untuk menentukan kondisi operasinya dengan cara : Mendeteksi thermal anomaly pada tempat tertentu yang menunjukkan adanya kerusakan yang dikarenakan : • Gesekan • Penyumbatan di pipa furnace • Masalah Isolasi • Longgarnya sambungan di kabel listrik • dll 1.Tidak adanya kontak secara langsung dalam pemakaian : - Menjauhkan operator dari bahaya - Operator tidak mempengaruhi target pengukuran 2. Hasilnya bersifat 2 dimensi - Pola panas dapat divisualisasikan dengan baik - Dapat dibandingkan dengan area dari target - Gambar yang dihasilkan sangat jelas 3.Hasilnya bersifat real time - Mampu melihat obyek yang bergerak cepat - Mampu menangkap pola panas yang berubah dengan cepat - Mampu melihat panas dengan cepat pada target yang diam Infrared Camera Line Scanner Infrared Camera FLIR T400 3 sumber energi panas yang dapat dideteksi dari setiap obyek yaitu : 1. Energi yang dipancarkan oleh obyek 2. Energi yang dipantulkan dari obyek 3. Energi yang ditransmisikan dari obyek A R T Berikut adalah persamaan Stefan Boltzman Keterangan : Q= Laju Perpindahan Panas (Watt) ε = Emisivitas Suatu benda σ = Konstanta Stefant Boltzman (5.67x10-8 W/m2.K4) A = Luas Permukan (m2) Ts4= Temperatur Absolut dari Permukaan Benda (oK) • Low : Monitoring dan diperbaiki kalau memungkinkan • Medium : Perbaiki dalam waktu selama 6 bulan • High : Jadwalkan shutdown untuk perbaikan selama 30 hari • Critical : Perbaiki secepatnya Mulai Studi Literatur di Perpustakaan PT.PJB UP Gresik, Mentoring dengan teknisi predictive maintenance Observasi data di PT. PJB UP. Gresik Persiapan peralatan, dan Perijinan pada bagian operasi A A Pengambilan Gambar Aktual Pengambilan Gambar Thermography Dokumen Temperatur Kerja Normal Tidak Analisa Hasil Apakah Data Sesuai? Ya C B C B Ya Proses Perbaikan Apakah Ada Kerusakan? Tidak Data Hasil Maintenance, Inspection Report Selesai • Pada Gambar 1, kerusakan terjadi karena rusaknya batu tahan api karena lifetime. Setelah dilakukan penggantian batu tahan api, temperatur di titik yang terjadi kebocoran menurun. • Pada Gambar 2, kerusakan terjadi disebabkan rusaknya isolasi sehingga terjadi konsentrasi panas di banyak titik. Setelah dilakukan penggantian isolasi, anomali panas yang menyebar di beberapa titik temperaturnya menjadi normal kembali • Pada Gambar 3, kerusakan terjadi karena rusaknya isolasi yang mengakibatkan kebocoran gas buang. Setelah dilakukan perbaikan isolasi dengan cara mengganti dengan isolasi yang baru, maka temperatur dari titik – titik yang sebelumnya temperaturnya sangat tinggi, menurun secara drastis. Selain itu, tidak ada lagi kebocoran gas buang. • Pada Gambar 4, kerusakan terjadi karena kerusakan isolasi yang juga mengakibatkan kebocoran gas buang. Setelah dilakukan penggantian isolasi, temperatur di bagian yang terjadi kerusakan isolasi menurun • Setelah mengetahui kerusakan yang terjadi, disarankan waktu untuk perawatan preventif diperbanyak lagi supaya dapat menanggulangi kerusakan yang lebih parah di bagian furnace wall boiler • Untuk pengelasan di dinding – dinding boiler disarankan supaya pegawai yang melakukan pengelasan merupakan pegawai yang ahli dalam bidang tersebut. Hal itu guna meminimalisasikan kerusakan yang terjadi karena jeleknya kualitas hasil pengelasan • Untuk pemasangan isolasi, disarankan untuk memilih bahan yang mempunyai lifetime lebih lama. Selain itu ketika dilakukan pemasangan isolasi, proses pemasangannya diharapkan lebih teliti dan hati – hati supaya tidak terjadi kebocoran yang menyebabkan isolasi rusak.