KRISTOLOGI OLEH : ABU ZAHRA ------------------------------------------------------------------------------------------------I. PENDAHULUAN Bayangkan, apabila ada seorang Kristiani bertanya kepada Anda (umat Islam) tentang beberapa hal sebagai berikut, bagaimana Anda dapat menjawabnya : 1. Lebih mulia mana orang yang mati dengan orang yang hidup ? 2. Bagaimana mungkin Nabi Muhammad SAW bisa menyelamatkan umat manusia, sedangkan beliau sendiri minta dido’akan keselamatannya oleh umatnya ( baca shalawat ). Sementara Yesus adalah anak Tuhan yang bersedia berkorban diatas tiang salib demi menebus dosa manusia. 3. Kalau umat Islam merasa umat yang paling baik, mengapa selalu membaca istighfar? bukankah itu berarti masih merasa banyak dosa. Sementara umat kristen dijamin keselamatannya dan dosanya dihapuskan karena ada pengampunan dosa. 4. Katanya Islam itu haram menyembah berhala (batu), tetapi mengapa shalatnya menyembah batu (menghadap ke kiblat dimana terletak kabah/ hajar aswad), bahkan pada musim haji orang-orang Islam berebut untuk menciumi batu itu (hajar aswad). PENJELSANAN ---------------------1. Berkenaan dengan nabi Isa a.s., kebanyakan umat Islam memiliki kesamaan pendapat (yang keliru) tentang kewafatannya, yakni bahwa nabi Isa atau Yesus masih hidup sampai sekarang, karena Allah telah mengangkatnya ke langit dengan badan kasarnya, dan akan turun lagi di akhir zaman. Sedangkan nabi Muhammad SAW dimana umat Islam meyakini bahwa beliau adalah nabi yang paling mulia dan hamba yang paling dikasihi Allah Ta’ala, wafat dibumi ini juga dan dikuburkan secara biasa. Kalau benar bahwa nabi Isa a.s., masih hidup di langit, berarti jawaban yang logis dari pertanyaan di Kristologi 1 Abu Zahra atas, adalah (naudzubillah) bahwa nabi Isa a.s., lebih mulia dari nabi Muhammad SAW., karena beliau SAW meninggal di bumi ini juga, sementara nabi Isa a.s., diangkat oleh Allah ke langit dan masih hidup sampai sekarang. 2. Umat Islam senantiasa menyampaikan salawat kepada junjungan Rasulullah SAW, kerena yakin melalui salawat itu, manfaatnya akan kembali kepada yang membacanya. Sebagaimana halnya kita menuangkan air kedalam gelas yang sudah penuh terisi air, maka airnya akan tumpah kembali kepada yang menuangkannya. Melalui salawat kita berharap bahwa segala dosa yang ada pada kita akan diampuni Allah Ta’ala. Sedangkan umat Kristiani, secara otomatis dosa-dosa mereka (khususnya dosa bawaan / dosa besar ) terhapus melalui kematian Yesus diatas tiang salib, karena tujuan penyaliban Yesus adalah untuk menebus dosa manusia (umat Kristiani). 3. Membaca istighfar yang dilakukan oleh umat Islam bertujuan sebagai pernyataan penyesalan atas dosa yang telah dilakukan. Sebagai manusia yang lemah, tentunya tidak luput dari salah dan dosa. Maka oleh karena itu sebagai perwujudan rasa penyesalan, umat Islam senantiasa membaca istighfar (mohon ampun) kepada Allah, dengan harapan dosa-dosanya bisa diampuni. Sementara umat Kristiani untuk menghapus dosanya, cukup datang ke Gereja dan melakukan pengakuan dosa kepada Pasteur, dan dosanya secara otomatis akan diampuni. 4. Menghadap kiblat dalam shalatnya umat Islam bertujuan untuk menyeragamkan arah bersembahyang, agar satu sama lainnya tidak saling berlawanan arah. Dan Baitullah / Hajar Aswad adalah sebagai simbol rumah Allah. Apabila seorang muslim ingin bertemu dengan Allah (melalui shalatnya) maka syari’atnya menghadapkan wajahnya ke kiblat / baitullah, tetapi pada hakikatnya menghadapkan hati dan segenap jiwanya kepada Allah Ta’ala yang letaknya sangat dekat dengan diri manusia, bahkan lebih dekat dari urat lehernya. Tidak jarang banyak umat-umat Islam yang bingung atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, karena mereka pun meyakini bahwa tentulah orang yang hidup adalah lebih mulia dari pada orang yang mati. Berarti (naudzubillah) nabi Isa a.s., lebih mulia daripada nabi Muhammad SAW. Yang akhirnya karena kebingungan melihat kenyataan ini, cukup banyak umat Islam yang kurang kuat imannya, beralih keyakinan dan masuk ke dalam agama Kristen. Memang benar apabila kita masih beranggapan bahwa nabi Isa a.s., masih hidup di langit sampai sekarang, tentulah kita harus mengakui bahwa nabi Isa lebih mulia dari nabi Muhammad SAW, artinya Kristologi 2 Abu Zahra bahwa Tuhan lebih menyayangi nabi Isa ketimbang nabi Muhammad SAW. Dan umat Islam yang beranggapan seperti ini secara tidak langsung telah merendahkan martabat junjungan kita nabi besar Muhammad SAW sebagai nabi yang termulia dari antara nabi-nabi yang diciptakan Allah Ta’ala dimuka bumi ini (khatamannabiyyin). Kalau untuk menyelamatkan nabi Isa saja Tuhan harus mengangkatnya ke langit, mengapa junjungan kita nabi agung Muhammad Rasulullah SAW tidak bisa diangkat kelangit juga tatkala beliau dihadapkan pada kesulitankesulitan / penindasan-penindasan ??? Dan logiskah hal itu, bahwa untuk menyelamatkan nabi Isa dari hukuman tiang salib, Tuhan harus bersusah payah mengangkatnya ke langit. Tidak bisakah Tuhan menyelamatkan nabi Isa di bumi ini juga ??? Naudzubillah!!!.... Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, terlebih dahulu kita harus memahami peristiwa yang sebenarnya dari “Kewafatan nabi Isa dan proses Penyalibannya” secara benar dan dapat diterima akal sehat, termasuk ritual penebusan dosa yang biasa dilakukan oleh umat Kristiani. Begitu mudahnyakah Pengampunan Dosa ?.... hanya dengan membayar beberapa rupiah kepada sang Pasteur dan mengakui dosa-dosanya, maka secara otomatis dosanya terhapuskan. Begitu hebatkah seorang Pasteur, sehingga mendapat wewenang dari Tuhan untuk mengampuni dosa manusia??? Mari kita tela’ah lebih dalam dengan pengkajian secara ilmiah, logis dan benar dari setiap peristiwa, agar menghasilkan suatu kesimpulan yang benar. Perlu dipahami bahwa AL KITAB ( Injil) yang digunakan kaum Nasrani saat ini adalah Al Kitab yang sudah berulang kali dilakukan perubahan-perubahan dan penyesuaian-penyesuaian oleh “PAUS PAULUS” atau Dewan Gerejanya. Disesuaikan dengan kondisi zaman yang berkembang, sehingga banyak keterangan yang sudah tidak sesuai dengan kitab aslinya. Sebegitu mudahnyakah yang namanya kitab suci diubah-ubah ???. Kebetulan hamba yang lemah ini memiliki INJIL terbitan tahun 1964, dimana Al Kitab tersebut masih cukup otentik dan belum mengalami perubahan-perubahan yang terlalu mencolok. Di dalamnya berisikan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama / Wasiat yang Lama, berisikan : a. TAURAT ( diturunkan kepada Nabi Musa ) terdiri dari 18 Kitab b. ZABUR ( diturunkan kepada Nabi Dawud ) terdiri dari : 21 - 20 Kitab ( diantaranya 16 Kitab Nabi-nabi ) - 1 Surat ( Amtsal Sulaiman ) Perjanjian Baru / Wasiat yang Baru, berisikan : Kristologi 3 Abu Zahra - 4 Kitab - 1 Kisah Perbuatan Rasul-rasul - 21 Surat-surat - 1 Wahyu kepada Yahya Didalam Al Kitab tersebut banyak ditemui kebenaran-kebenaran tentang proses penyaliban nabi Isa a.s., yang ternyata tidak menunjukan mati ditiang salib dan tidak pula diangkat ke langit. Selain itu didapati pula keterangan-keterangan tentang akan datangnya utusan Allah setelah beliau, yakni tentang kedatangan nabi Muhammad SAW dan tentang kedatangan utusan lain yang memiliki sifat-sifat seperti nabi Isa yang akan turun di akhir zaman ( Al Masih yang dijanjikan ). Untuk lebih jelasnya mari kita bahas topik demi topik, agar kita dapat mengerti dengan sebenar-benarnya tentang ajaran Kristiani yang sebenarnya. Dan kita akan dapat melihat dengan jelas bahwa ajaran Kristiani saat ini adalah ajaran yang penuh kebohongan semata, karena sudah bukan bersumber dari ajaran nabi Isa / Yesus yang sebenarnya. Kristologi 4 Abu Zahra II. PERISTIWA PENYALIBAN YESUS Tugas utama nabi Isa a.s., diutus ke dunia ini oleh Allah Ta’ala adalah khusus untuk kaum Bani Israil, sebagaimana yang diuraikan dalam Injil, bahwa tugasnya adalah untuk mencari domba-domba yang sesat dari antara kaum Bani Israil ( Matiur 15 : 24). Nabi Isa a.s., dilahirkan dari seorang dara suci bernama Hz. Siti Mariam (Maria). Proses kehamilan beliau tidak melalui pernikahan atau hubungan badan dengan seorang lelaki, sebagaimana layaknya umat manusia pada umumnya, tetapi proses kehamilannya adalah merupakan suatu keajaiban Tuhan. Tuhan ingin memperlihatkan kuasaNya, bahwa apa yang Dia lakukan tidak terikat oleh aturan-aturan apapun, tetapi kita pun yakin bahwa apa yang dilakukanNya pun tidak akan pernah menyalahi hukum-hukum yang telah dibuatNya. Sebenarnya proses kehamilan seperti itu, dalam ilmu kedokteran bukanlah suatu hal yang terlalu luar biasa. Dalam ilmu kedokteran tidak menolak kemungkinan dengan adanya gejala alami parthenogenesis (pembuahan sepihak). Ahli kedokteran menarik kesimpulan dengan adanya akibat dari jenis tumor tertentu yang kadangkala terdapat pada pinggul atau bagian bawah wanita, yang dikenal sebagai “arrhenoblastoma” yang mempunyai kesanggupan menjadikan sel-sel sperma jantan. Bila sel-sel sperma jantan yang hidup diproduksi dalam tubuh wanita oleh arrhenoblastoma, maka kemungkinan pembuahan pada diri seorang wanita tanpa perantaraan laki-laki tidak dapat ditolak. Banyak contoh manusia di muka bumi ini yang memiliki kesamaan dengan nabi Isa a.s., yaitu lahir tanpa seorang ayah. Diantaranya adalah : Sri Kresna, Codom, Zoroaster, Apponius, Lao tze, Plato, Montezuma, Quetzalcohualt, Yulius Caesar, Alexander, Cyrus, GenGhis Khan, Congchobar dll. ( buku “The Coilled Serphant Van Vliet – hal 15. Dikutip dari majalah Ttheosofi – Surabaya (lembaran persaudaraan) JYOTTY No. 86 – 87 – 88 bulan Agustus, September, Oktober 1967 Th VII ). Ajaran yang dibawa oleh nabi Isa a.s., adalah ajaran cinta kasih. Melalui ajaran yang dibawa beliau yang penuh cinta kasih dan kedamaian ini, cukup menarik banyak kaum bani Israil yang tertarik kepada ajaran beliau. Diantara murid-murid beliau yang kemudian dibaptis dan diberi tugas untuk mencari domba-domba yang sesat dari kalangan kaum Bani Israil adalah : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Simon alias Petrus Andreas (saudara Petrus) Yakub bin Zabdi Yahya bin Zabdi (bukan penulis Injil Yahya) Philipus Bartolomius Thomas Kristologi 5 Abu Zahra 8) 9) 10) 11) 12) Matius Yakub bin Alpius Tadius Simon (orang Kanani) Yudas Iskariot (diganti Matius) ( tidak terdapat nama Yohanes Paulus diantara murid-murid yang dibaptis oleh hazrat Isa a.s. ). Kaum Yahudi yang tidak suka akan pengaruh yang ditimbulkan oleh ajaran Yesus ini, sangat ingin menangkap beliau, terutama kaum ulama Yahudi. Dan atas desakan ulama Yahudi tersebut, Pilatus sebagai pejabat kerajaan, memerintahkan tentaranya untuk mencari Yesus dan menangkapnya untuk disalibkan. REKONSTRUKSI PENYALIBAN YESUS Pada saat Yesus diangkat ke tiang gantungan, disamping tiang salibnya ada dua orang pencuri yang sudah lebih dulu digantung ditiang salib, jadi Yesus adalah orang ketiga yang ketika itu disalibkan. Penyaliban Yesus ini jelas bukanlah untuk menebus dosa manusia sebagaimana yang dipercaya oleh umat Kristiani sekarang ini. Terbukti beberapa waktu sebelum beliau ditangkap, beliau menjerit kepada Allah dan berdo’a di taman Getsemani, bahwa sekiranya mungkin agar cawan (kematian diatas salib) ini dilepaskan dari diri beliau (Matius 26 : 39). Beliau berdo’a kepada Allah dengan kegelisahan yang amat sangat. Dan itu membuktikan bahwa beliau sangat tidak ingin dan takut untuk disalibkan, karena beliau memahami betul bahwa kematian ditiang salib adalah kematian terkutuk (Ulangan 21 : 23). Kalau seandainya kematian di atas salib ini adalah salah satu misi beliau untuk menebus dosa manusia, tentunya beliau akan sangat senang, karena tugas beliau dalam membebaskan manusia dari dosa akan segera terlaksana. Proses penyaliban beliau ditiang salib tidak berjalan lama sebagaimana mestinya, karena ternyata baru beberapa jam saja, beliau sudah pingsang (mati suri), sementara kedua orang pencuri yang digantung disamping beliau masih dalam keadaan hidup. Keadaan pingsan beliau dianggap oleh tentara Yahudi sudah meninggal, sehingga akhirnya diperintahkan untuk diturunkan dari tiang salib dan diserahkan kepada Yusuf Arimatea, salah seorang murid beliau. Sebelum diturunkan dari tiang salib ada salah seorang tentara Yahudi yang penasaran atas kematian beliau yang dianggapnya begitu singkat. Dengan tombaknya dia menusuk bagian lambung Yesus yang masih tergantung ditiang salib. Dan keluarlah cairan dan darah segar dari lambung beliau. Hal itu sebenarnya menandakan bahwa Yesus masih hidup, karena seorang yang sudah mati tidak mungkin mengeluarkan darah segar. Ini adalah merupakan salah satu bentuk pertolongan Tuhan sebagaimana yang Kristologi 6 Abu Zahra difirmankan dalam Al Qur’an, bahwa beliau tidak mati ditiang salib melainkan disamarkan seakan-akan mati. “Padalah mereka tidak membunuhnya dan tidak pula mematikannya di atas salib, akan tetapi ia disamarkan kepada mereka seperti yang mati di atas salib. Malahan Allah telah meninggikan derajatnya kepadaNya”. [Q.S. An Nisa 159-160]. Setelah diturunkan dari tiang salib, beberapa orang murid beliau membawanya ke sebuah gua yang biasa digunakan untuk menyimpan orang-orang yang sudah meninggal. Didalam gua itu beliau diobati dengan salep dan rempah-rempah obat sebanyak 100 kati (campuran mur dan gaharu / myrrh and aloes) dibalutkan pada luka-lukanya, dan dibungkus dengan kain kafan berukuran panjang 4,36m lebar 1,10m. Pada hari ketiga beliau sembuh dan meninggalkan gua. Beberapa hari kemudian salah seorang murid beliau bernama Peterus hendak menjenguknya ke dalam gua, namun didapatinya bahwa beliau sudah tidak ada lagi di dalam gua, yang ada hanya kain kafan bekas pembungkus beliau yang sudah tergulung rapih. Melihat kenyataan ini para muridnya amat terkejut, jangan-jangan tubuh Yesus dicuri orang atau dimakan binatang buas. Beberapa hari kemudian Yesus mendatangi murid-murid beliau yang sedang berkumpul di salah satu rumah murid beliau yang biasa digunakan untuk berkumpul. Mereka sangat terkejut melihat kenyataan bahwa Yesus ada di hadapan mereka. Mereka menyangka bahwa itu adalah hantu Yesus. Namun Yesus menegaskan kepada mereka bahwa ia adalah Yesus. Untuk meyakinkan para muridnya, beliau meminta makanan untuk dimakannya, karena kalau dia sudah menjadi hantu tidak mungkin bisa memakan makanan. Maka diberinya sepotong ikan goreng, dan dimakannya [ Matius 24 : 41-43 ]. Akhirnya para muridnya yakin bahwa ternyata Yesus masih hidup dan sudah sembuh dari lukalukanya. Untuk meneruskan misi ajarannya, beliau berembuk dengan para muridnya, dan diputuskan bahwa beliau berencana untuk meninggalkan Palestina dan melakukan perjalanan jauh untuk mencari kaum Bani Israil lainnya yang ada diluar Palestina. Seperti diketahui bahwa suku Bani Israil semuanya berjumlah dua belas, dan yang ada di Palestina hanya ada dua suku, sedangkan sepuluh suku lainnya menyebar diluar Palestina. Untuk menghilangkan jejak Yesus dan menghindari pengejaran tentara-tentara Yahudi dibuatlah strategi. Para muridnya membuat cerita palsu bahwa Yesus telah mati dan bangkit pada hari ketiga yang kemudian naik ke Langit. Dan cerita inilah yang kemudian berkembang dikalangan kaum Kristiani. Mereka meyakini bahwa Yesus bangkit pada hari ketiga dan diangkat Allah ke langit. Yang sangat menyedihkannya lagi adalah cerita ini pun diyakini pula oleh sebagian umat Islam pada masa kini. Mereka pun meyakini bahwa nabi Isa naik ke langit dan akan Kristologi 7 Abu Zahra turun lagi pada akhir zaman. Umat Islam mengartikan kata “rrofa’a” dalam Al Qur’an surat An Nisa 159 sebagai “diangkat ke langit”. Padalah tidak ada kata “langit” dalam surah tersebut, melainkan “rrofa’allohu” artinya “diangkat kepada Allah” atau diangkat derajatnya. Berkenaan dengan kain kafan Yesus, ada suatu penemuan yang menakjubkan. Pada sekitar tahun 1969 dalam suatu pameran di suatu gereja dipamerkan bekas kain kafan Yesus, berukuran panjang 4,36m dan lebar 1,10m. Atas perintah Gereja Katolik, kain kafan itu dipotret oleh salah seorang photographer bernama Gueseppe Enrie. Ketika dicuci hasilnya sungguh sangat menakjubkan, karena potret itu menunjukan bekas wajah serta tubuh seseorang yang persis wajah Yesus. Mereka meyakini bahwa wajah dalam potret tersebut adalah memang wajah Yesus ketika dibalut dengan kain kafan tersebut. Rupanya bekas balutan obat-obatan ketika itu menimbulkan efek photografis seperti photo copy sekarang. Para ilmuwan melakukan penelitian terhadap kain kafan tersebut, dan didapati bukti bahwa kain kafan itu benarlah kain kafan bekas pembungkus Yesus. Melihat tetesan darah yang ada pada kain kafan tersebut, yaitu 12 tetesan darah dari luka bekas mahkota duri yang dipakaikan ke kepala Yesus ketika disalib dan 16 tetesan darah bekas paku di kaki dan tangan dan bekas luka di lambung yang disebabkan tusukan tombak salah seorang tentara Yahudi, membuktikan bahwa darah itu adalah darah orang yang masih hidup. Kesimpulan membuktikan bahwa ketika Yesus diturunkan dari tiang salib adalah masih dalam keadaan hidup. Kesimpulan ini disetujui oleh seorang mahaguru universitas Turin, Prof. Yudicia-Cordiglia, yang berkata tentang noda darah itu bahwa “…. Sifat darah ini menarik hati sekali karena dari luka-luka di kepala, yang jelas disebabkan oleh mahkota duri, kita dapat melihat bahwa ia adalah darah dari seorang yang masih hidup, karena kita melihat area disekitar noda darah berwarna gelap yang timbul dari serum darah yang hanya terjadi pada orang hidup”. Kristologi 8 Abu Zahra III. KETERANGAN DARI AL KITAB TENTANG HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN KRISTOLOGI A. TRINITAS – KETUHANAN YESUS Menurut Kristen : -----------------------1. Trinitas : berarti Tuhan itu tiga, yakni ketuhanan itu tiga oknum : Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Suci. Masing-masing memiliki semua sifat ketuhanan dan merupakan wujud sendiri-sendiri. Tuhan itu tiga, namun tiga itu satu adanya. Seperti halnya satu keluarga terdiri dari tiga anggota. 2. Yesus adalah anak Tuhan, yaitu anak Tuhan Bapak. a. Matius 17 : 5 – berbunyi : “ Inilah anakku yang kukasihi”. b. Yesus dapat menghidupkan yang mati ( satu orang telah dihidupkan melalui Yesus, yaitu Lazarus ). a. Dalil – Yahya 11 : 25 : “ Aku inilah kebangkitan dan hidup, siapa yang percaya akan daku, walaupun sudah mati, ia akan hidup.” [P.B]. (Tetapi pada pasal berikutnya telah disabdakan pula : “ Dan barang siapa yang hidup serta percaya akan daku, tiadalah ia akan mati selama-lamanya.” Yahya 11 : 26 ). c. Yesus berkuasa atas unsur alam, umpamanya beliau dapat menghentikan taufan. Bantahan : -------------1. Tercantum dalam Kitab Bybel : a. Tuhanpun telah berkata kepada nabi lain dengan sebutan Anak, sbb : Kristologi Keluaran 4 : 22 – ( Tuhan berkata kepada Yakub ) berbunyi : “Maka pada masa itu hendaklah katamu pada Firaoun demikian : „Inilah firman Tuhan bahwa Israil (Yakub) itulah anakku laki-laki, yaitu anakku yang sulung”. [P.L] Zabur (Mazmur ) 2 : 7 – ( Pada Dawud pun Tuhan berkata ) - berbunyi : “Bahwa aku hendak menyatakan takdir, Tuhan telah berfirman kepadaku demikian :‟ Engkaulah anakku, pada hari ini juga Aku memperanakkan dikau‟”. Ungkapan “anak Tuhan” yang dikatakan Tuhan pada nabinabiNya adalah sebagai pernyataan kasih Tuhan kepada orang-orang yang benar dan terpilih, seperti tercantum pada : Yahya 2 : 29 – berbunyi : “Kamu mengetahui juga 9 Abu Zahra bahwa tiap-tiap orang yang berbuat benar, ialah berasal dari padaNya.” b. Markus 12 : 29 & 32 - berbunyi : 29. Hukum yang terutama inilah. Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah kita ialah Tuhan Yang Esa. [P.B] 32. Lalu kata ahli Taurat itu kepadanya, “ Ya Guru, amat benarlah segala kata guru bahwa Allah itu Esa adanya, dan tiada lain melainkan Allah.” [P.B] c. Yahya 17 : 3 - berbunyi : “Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka itu mengenal Engkau, Allah Yang Esa dan benar, dan Yesus Kristus yang Engkau suruhkan itu.” [P.B] 2. Nabi-nabi lainpun dapat melakukan seperti yang dilakukan Yesus, tetapi mereka tidak mengklaim sebagai Tuhan. a. Nabi lain yang dapat menghidupkan yang mati. Elisa dapat juga menghidupkan yang mati. Tercantum dalam Kitab Raja-Raja II – 4 : 32- 35. [P.L] 32. Setelah Elisa masuk kedalam rumah, sesungguhnya didapatinya akan budak itu sudah mati, terhantar pada tempat tidurnya. 33. Maka masuklah ia, dikancingkanya pintu dibelakang keduanya, lalu dipintanya doa kepada Tuhan. 34. Maka naiklah ia dan dibentangkannya dirinya diatas budak itu, dikenakannya mulutnya pada mulut budak itu dan matanyapun pada mata budak itu dan tangannyapun pada tangan budak itu dan ditiarapkannya dirinya diatas budak itu, lalu suhulah pula tubuh budak itu. 35. Setelah itu maka pergilah ia. Lalu berjalan dalam rumah sekali pergi-datang, kemudian naiklah ia pula dibentangkannya dirinya diatasnya, maka budak itupun bersinlah sampai tujuh kali, lalu dibukakannya matanya. Kristologi Yehezkiel juga dapat membangkitkan hidup tulang-tulang kering dari orang-orang mati. Tercantum dalam Kitab Yehezkil 37 : 9 – 10. [P.L] 9. Lalu firmannya kepadaku : “Bernubuwatlah engkau pada roh itu, bernubuatlah hai anak Adam, katakanlah kepada roh itu : “Demikianlah firman Tuhan Hua : Hai roh ! marilah daripada keempat mata angin, dan hembuslah kepada orang-orang mati ini, supaya mereka itu hidup pula. 10 Abu Zahra 10. Maka bernubuatlah aku seperti yang sudah dipesan kepadaku, lalu datanglah roh kedalamnya dan sekaliannyapun hiduplah pula dan berdiri dengan kakinya, suatu tentara yang amat besar sekali. b. Kristologi Tentang kemampuan seorang nabi dalam menguasai unsur alam, terdapat dalil-dalil sebagai berikut : Keluaran 10 : 22 – berbunyi : “ Demi ditunjuk Musa tangannya ke arah langit, maka datanglah kelam kabut yang amat gelap gulita atas seluruh mesir tiga hari lamanya.” [P.L] Yusak 10 : 13 – berbunyi : “Maka mataharipun berhentilah dan bulanpun tetaplah sampai sudah orang banyak itu membalas musuhnya. Bukanhak hal ini tersebut dalam Kitab al Mustakim? Maka mataharipun berhentilah ditengah-tengah langit dan tiada bersegera ia masuk sehari suntuk.” [P.L] Keluaran 8 : 17 – berbunyi : “Maka diperbuatnyalah demikian, karena dikedangkan Harun tangannya dengan tongkatnya, lalu dipalunya akan lebu tanah, maka dijadikan beberapa tuma pada manusia dan pada segala binatang, segala lebu tanah itu berubah menjadi tuma dalam seluruh negeri Mesir.” [P.L] 11 Abu Zahra B. PENEBUSAN DOSA ( Kematian Yesus Sebagai Penebus Dosa Manusia ) Menurut Kristen : ----------------------Definisi dosa ialah pelanggaran terhadap Tuhan. Dosa itu ada 3 macam : 1. Dosa Asli / Warisan : telah diwarisi dari Adam atau dosa akibat yang diperbuat Adam. 2. Dosa Maut : yaitu pelanggaran yang berat sekali yang meluputkan manusia dari rahmat dan memisahkan manusia dari Tuhan. 3. Dosa yang dapat dimaafkan : yaitu pelanggaran-pelanggaran kecil yang tidak menyenangkan Tuhan, meskipun tidak sama sekali memisahkan manusia dari Tuhan. Dosa ke 2 dan 3 dapat dimaafkan melalui “Pengampunan Dosa”, namun Dosa Warisan tidak dapat diampuni sebelum masa kedatangan Yesus. Dosa warisan hanya bisa dihapuskan melalui kematian Yesus diatas salib. Sebagai akibat dari dosa yang diperbuat Adam, maka akibatnya : 1. Wanita akan merasakan kesusahan dan kesakitan saat mengandung dan melahirkan anak. Tercantum dalam Kitab Kejadian 3 : 16 – berbunyi : “Maka firman Tuhan kepada perempuan itu : bahwa Aku akan menambahi sangat kesusahanmu pada masa engkau mengandung, maka dengan kesusahanpun engkau akan beranak, dan engkau akan takluk kepada lakimu dan iapun akan memerintahkan dikau”. [P.L] 2. Laki-laki akan merasakan kesusahan dalam mencari nafkah. Tercantum dalam Kitab Kejadian 3 : 17 – berbunyi : “Lalu firman Allah kepada Adam : bahwa sebab telah engkau mendengar akan kata binimu serta sudah makan buah pohon, yang telah kupesan kepadamu jangan engkau makan dia, maka terkutuklah bumi itu karena sebab engkau, maka dengan kesusahan engkau akan makan hasilnya seumur hidupmu.” [P.L] Kematian Yesus adalah merupakan penebusan dosa atas dosa yang pernah dilakukan Adam dan telah pula dosa itu berakibat kepada semua manusia keturunan Adam harus memikul dosa itu, sehingga dosa itu dianggap sebagai dosa warisan yang tidak bisa dihapus oleh apapun kecuali melalui kematian Yesus Kristus yang merupakan Anak Tuhan. Tuhan ingin menunjukkan betapa besar kasih sayangNya terhadap umat manusia, sehingga dia harus mengorbankan “AnakNya” sebagai penebusan dosa. Kristologi 12 Abu Zahra Bantahan : -------------1. Sebagai Tuhan, tentunya Yesus sudah ada sebelum masa kejadian / penciptaan alam semesta. Mengapa dosa yang diperbuat Adam tidak segera diampuninya sebelum manusia berkembang biak lebih banyak, sehingga tidak menimbulkan kesusahan bagi umat manusia anak keturunan Adam. Sebagai anak Tuhan tentunya Yesus dapat memintakan ampunan itu untuk Adam. 2. Seandainya manusia telah diampuni dosanya setelah penebusan dosa melalui kematian Yesus di atas salib, tetapi mengapa siksa Adam masih belum juga hilang hingga saat ini, yaitu : wanita masih tetap mengalami kesakitan ketika melahirkan demikian pula laki-laki masih harus bersusah payah untuk mencari nafkah. 3. Apakah untuk penebusan dosa manusia yang ada sejak lahir ( karena merupakan warisan dari Adam) harus dilakukan melalui penyembelihan Anak Tuhan sendiri. Apakah tidak ada cara lain yang lebih bijak dan aman bagi semuanya, misalkan Tuhan cukup mengampuni Adam tanpa harus mengorbankan AnakNya. Dan kita yakin bahwa Tuhan mampu melakukan itu. 4. Kalau seandainya benar bahwa penyaliban Yesus adalah merupakan pengorbanan beliau untuk menebus dosa manusia, tentunya beliau faham betul meksud penyaliban beliau adalah sebagai penggenapan tugas mulia beliau. Tetapi mengapa beliau malah gelisah ketika menghadapi saat-saat penyaliban beliau, bukankah seharusnya beliau merasa gembira karena beliau akan menyempurnakan tugas beliau melalui kematian beliau ? Tetapi beliau malah menjerit kepada Tuhan Bapak dengan penuh kecemasan. Matius 26 : 39 – berbunyi : “ Maka berjalanlah Ia kehadapan sedikit, lalu sujudlah ia berdoa, katanya : „ Ya Bapaku, jikalau boleh biarlah kiranya cawan ini lepas daripadaku, tetapi didalam itupun bukannya kehendakku, melainkan kehendakmu juga.” [P.B] Terdapat pula dalam Markus 14 : 36. [P.B] Matius 27 : 46 – berbunyi : “Maka kira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara yang nyaring, katanya : „Eli, Eli lama sabachtani !‟ artinya „ya Tuhanku, ya Tuhanku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku?’”. [P.B] C. KEMATIAN YESUS & KENAIKANNYA KE SORGA Kristologi 13 Abu Zahra Menurut Kristen : Yesus telah mati di atas tiang salib demi untuk menebus dosa manusia akibat perbuatan Adam, yaitu melanggar larangan Tuhan memakan buah pohon. Tetapi Yesus bangkit dari kematian dengan mengalahkan maut dan kemudian menampakkan diri kepada para muridnya. Pada hari ke tiga Yesus naik ke sorga. 1. Markus 16 : 19 – 20 - berbunyi : 19. Setelah Tuhan (Yesus) bersabda demikian kepada mereka itu, maka terangkatlah Ia naik ke surga, lalu duduk disebelah kanan Allah. 20. Maka segala orang itupun pergilah, serta memberitakan dimana-mana, maka Tuhan membantu mereka itu dan meneguhkan firman itu dengan sekalian tanda ajaib yang mengiringi dia. 2. Lukas : 24 : 51 - berbunyi : “Maka sambil ia memberkati mereka itu, Ia bercerai dari pada mereka itu, lalu terangkat naik ke surga.” Bantahan : -------------Yesus sebagai utusan Tuhan tidak mungkin mati diatas kayu salib (dalam keadaan terkutuk). Alasannya sbb : 1. Kematian di atas salib adalah merupakan kematian terkutuk. Tidak mungkin seorang utusan Tuhan mati dalam keadaan terkutuk. Tertulis dalam Kitab Ulangan 21 : 22 + 23 – berbunyi : 22. Maka jikalau barang seorang telah berbuat dosa yang patut ia mati dibunuh, dan jika hukumannya kamu menggantungkan dia pada kayu. 23. Tiada boleh matinya bermalam pada kayu itu, melainkan hendaklah kamu mengkuburkan dia pada hari itu juga, karena orang yang tergantung itu kutuklah bagi Tuhan Allah. Maka sebab itu janganlah kamu menajiskan tanahmu yang telah dikaruniakan Tuhan Allahmu kepadamu akan bahagian pusaka. 2. Menurut kitab Injil Yesus paling lama hanya enam jam tinggal di palang salib. Jangka waktu itu terlalu singkat untuk menyebabkan kematian dalam keadaan demikian. Bahkan dua orang penyamun yang disalib bersama dengan Yesus tidak mati. 3. Menyemburnya darah dan air yang keluar dari lambung Yesus ketika ditusuk oleh seorang prajurit adalah merupakan tanda yang nyata bahwa Yesus masih hidup. Seorang yang mati tidak mungkin mengeluarkan darah segar. Kristologi 14 Abu Zahra 4. Do’a Yesus agar cawan kematiannya diatas salib dihindarkan daripadanya. Tidak mungkin do’a seorang utusan Tuhan tidak dikabulkan Tuhan. Tercantum dalam Iberani 5 : 7 – berbunyi : “Maka Ia pun , tatkala di dalam keadaan manusia sudah mempersembahkan doa dan permintaan kepada Yang Berkuasa menyelamatkan Dia daripada maut, dengan teriakan yang kuat, dan dengan air matanya, maka doanya dikabulkan dari sebab ketakutannya akan Allah.” [P.B]. Dengan adanya teriakan keras justru menjadi bukti bahwa Yesus pada saat itu mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk berteriak keras. Dalam keadaan demikian tidak memungkinkan Yesus segera mati. Sebenarnya kematian di kayu salib itu diakibatkan oleh kekejangan yang perlahan-lahan menjalar di dalam tubuh. Kematian demikian paling lambat, karena si korban menjadi lemah dan letih, yang menyebabkan ia kehilangan kekuatan untuk berteriak keras sebelum akhirnya mati. 5. Perumpamaan Yesus seperti Yunus yang selamat dari perut ikan. Tercantum dalam Matius 16 : 4 – berbunyi : “ Suatu bangsa yang jahat dan berzinah menuntut barang tanda ajaib, maka tiada diberi tanda kepadanya, melainkan tanda ajaib nabi Yunus. Kemudian ditinggalkannya mereka itu serta pergi.” [P.B]. Nabi Yunus masuk ke perut ikan dalam keadaan hidup, tinggal disana hidup sekali pun dengan tidak sadarkan diri, dan keluar dari sana juga dalam keadaan hidup. Dengan begitu Yesus diturunkan dari salib pun harus juga dalam keadaan hidup sekalipun tidak sadarkan diri, tinggal di gua kuburan dalam keadaan hidup, dan keluar dari sana pun dalam keadaan hidup. Sekiranya ia mati di atas salib maka tidak ada persamaan diantara keadaannya dengan Nabi Yunus. 6. Kabar tentang kenaikan Yesus ke sorga adalah merupakan trik yang dilakukan oleh murid-murid Yesus untuk mengelabui tentara Yahudi. Kalaupun benar bahwa Yesus naik ke sorga, mengapa Matius dan Yahya sama sekali tidak pernah menceritakannya. Hanya Lukas dan pengikutnya lah yang mengatakan peristiwa yang penuh kerahasiaan itu. Sekiranya peristiwa yang menggemparkan dan menakjubkan berkenaan dengan kenaikan Yesus ke sorga itu betulbetul terjadi, tentu Matius dan Yahya pun tidak akan ketinggalan menceritakannya. 7. Timbul pertanyaan, kalau Yesus tidak pergi ke sorga, kemanakah beliau pergi setelah peristiwa penyaliban itu ?. Tertulis dalam Matius 15 : 24 – berbunyi : “Tiadalah Aku disuruhkan kepada yang lain, hanya kepada segala domba yang sesat dari antara bani Israil.” [P.B]. Hanya ada 2 suku bani Israil yang menetap di Palestina. Kitab Tawarich menerangkan bahwa 10 suku dari 12 suku bani Israil telah ditawan oleh Shalmanesser, Raja Assyria dan dibawa ke bagian timur ke Afganistan dan Kashmir, dimana mereka sejak lama menetap. Tugas Yesus tidak mungkin sempurna kalau beliau tidak pergi kepada bani Israil itu seperti beliau katakan dalam Kitab Kristologi 15 Abu Zahra Yahya 10 : 16 – berbunyi : “Ada lagi padaku domba lain, yang bukan masuk kandang domba ini, maka sekalian itu juga wajib Aku bawa dan domba-domba itu kelak mendengar akan suaraku”. [P.B]. 8. 9. Setelah sembuh dari luka-luka akibat penyaliban, Yesus dengan menyamar keluar dari gua dan mendatangi murid-muridnya, sehingga Maryam yang datang untuk melihatnya ke dalam goa tidak mengenalinya. Maryam menyangka bahwa Yesus itu tukang kebun. Markus 16 : 12 – berbunyi : “Kemudian daripada itu kelihatanlah Yesus dengan rupa yang lain kepada dua orang dari pada mereka itu, tatkala keduanya berjalan menuju ke dusun.” [P.B]. Lukas 24 : 36-43 - berbunyi : 36. Sedang mereka itu lagi bercakapkan segala perkara itu, tiba-tiba berdirilah Yesus ditengah-tengah mereka itu. 37. Tetapi terkejutlah mereka itu dengan sangat ketakutan, sebab disangkanya hantu. 38. Lalu Yesuspun bertanya kepada mereka itu : “apakah sebabnya kamu terkejut Dan Apakah sebabnya timbul wasangka didalam hati kamu?”. 39.Tengoklah tanganku dan kakiku. Inilah Aku sendiri. Jamahlah Aku, dan lihatlah, karena hantu tiada berdaging dan tulang seperti yang kamu lihat ada padaku. 40. Setelah Ia berkata demikian ditunjukkannya kepada mereka itu tangannya dan kakinya. 41. Maka sedang mereka itu lagi belum percaya dari sebab suka cita dan herannya, bertanyalah Ia kepada mereka itu : “Adakah kamu menaruh makanan disini?” 42. Lalu diberinya Dia ikan goreng sepotong. 43. Maka Iapun menyambut, lalu dimakannya dihadapan mereka itu. …. 46. Sambil bersabda kepada mereka itu : “Adalah tersurat bahwa Kristus wajib merasai sengsara, kemudian bangkit pula dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Setelah memperlihatkan bukti-bukti kepada para muridnya bahwa ia tidak mati di atas salib, maka Yesus memutuskan untuk meninggalkan Palestina dan pergi menjelajahi berbagai negeri dimana berdiam suku-suku bani Israil yang hilang, sehingga dapat menyampaikan pesan Tuhan kepada mereka. Dan akhirnya Yesus menetap di Kashmir India dan meninggal disana. Usia beliau ketika meninggal adalah 120 tahun, sebagaimana tercantum dalam Kitab Kejadian 6 : 3 – berbunyi : “Maka firman Tuhan : Bahwa Rohku tiada akan berbantah-bantah selama-lamanya dengan manusia, Kristologi 16 Abu Zahra karena hawa nafsu jua adanya, melainkan tingal lagi panjang umurnya seratus dua puluh tahun.” [P.L] D. KEDATANGAN UTUSAN TUHAN SETELAH YESUS D.1. KEDATANGAN NABI MUHAMMAD SAW 1. P.B. - Matius 24 : 44 – berbunyi : “Oleh sebab itu hendaklah kamu juga bersedia, karena anak manusia akan tiba pada suatu saat yang tiada kamu sangka-sangka.” 2. P.B. - Matius 25 : 31 – berbunyi : “Apabila anak manusia datang kelak dengan kemuliaannya, dan segala malaikatpun besertanya, lalu ia akan duduk diatas tahta kemuliaannya.” 3. P.B. Yahya 14 : 16 – 17 – berbunyi : 16. Dan Aku akan mintakan kepada Bapa, maka Ia akan mengaruniakan kepada kamu Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. 17. Yaitu Roh Kebenaran yang dunia ini tiada dapat menyambut, oleh sebab tiada ia nampak Dia, dan tiada kenal Dia, tetapi kamu ini kenal Dia, karena Ia tinggal beserta dengan kamu dan Ia akan ada didalam kamu. 4. P.B. – Yahya 16 : 12 – 14 – berbunyi : 12. Banyak lagi perkara yang Aku hendak katakan kepadamu, tetapi sekarang ini tiada dapat kamu menanggung dia. 13. Akan tetapi apabila Ia sudah datang, yaitu Roh kebenaran maka Ia pun akan membawa kamu kepada segala kebenaran, karena tiada ia berkata-kata dengan kehendaknya sendiri, melainkan barang yang didengarnya itu juga akan dikatakannya dan dikabarkannya kepadamu segala perkara yang akan datang. 14. Maka Ia akan memuliakan Aku karena ia akan mengambil daripada hak Aku, lalu mengkabarkan kepadamu. 5. P.B. - Iberani 5 : 11 – 12 – berbunyi : 11. Adapun dari halnya itu banyak yang hendak kita katakan, tetapi susah akan menerangkan dia, sebab sudah berat pendengaranmu. 12. Jikalau ditimbang lamanya patut kamu menjadi guru, tetapi wajib pula orang (itu) mengajarkan kepadamu segala perkara alif-ba-ta dari firman Allah, maka kamu telah menjadi seperti yang wajib mendapat air susu, dan bukannya makanan yang biasa. Kristologi 17 Abu Zahra 6. P.B. - Matius 23 : 39 – berbunyi : “Karena Aku berkata kepadamu, bahwa daripada masa ini tiada lagi kamu melihat Aku, sehingga kamu berkata : ”Mubaraklah Ia yang datang dengan nama Tuhan.”. D.2. KEDATANGAN YESUS UNTUK KEDUA KALINYA. 1. P.L. – Ulangan 18 : 15, 18 – 20 – berbunyi : 15. Bahwa seorang Nabi dari tengah-tengah kamu, dari antara segala saudaramu, dan yang seperti aku ini, yaitu akan dijadikan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu, maka akan Dia patutlah kamu dengar. 18. Bahwa Aku akan menjadikan bagi mereka itu seorang Nabi dari antara segala saudaranya, yang seperti engkau dan Aku akan memberi segala firmanku dalam mulutnya dan iapun akan mengatakan kepadanya segala yang kusuruhkan akan dia. 19. Bahwa sesungguhnya barang siapa yang tiada mau dengar akan segala firmanku, yang akan dikatakan olehnya dengan Namaku, niscaya Aku menuntutnya kelak kepada orang itu. 20. Tetapi adanya nabi yang melakukan dirinya dengan sombong dan mengatakan firman dengan namaku, yang tiada kusuruh katakan, atau yang berkata dengan nama dewa-dewa, niscaya orang nabi itu akan mati dibunuh hukumnya. Tanda-tanda Kedatangan Yesus yang kedua --------------------------------------------------------2. P.B. Matius 24 : 3 – 13 – berbunyi : 3. 4. 5. 6. Kristologi Tatkala Ia duduk diatas bukit Zaitun, maka murid-murid itu datang kepadanya ketika sama sendiri, serta berkata : „Nyatakanlah kiranya kepada kami, masa manakah perkara ini berlaku kelak, dan apakah alamat kedatanganmu dan kesudahan alam ini. Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu „ Ingatlah baik-baik, jangan barang seorang menyesatkan kamu. karena banyak orang akan datang dengan Namaku, katanya „Aku inilah Kristus!‟ maka mereka itu menyesatkan banyak orang. Maka kamu akan mendengar dari hal peperangan dan kabar peperangan, ingatlah jangan kamu terkejut, karena 18 Abu Zahra 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 3. tak dapat tiada segala perkara ini akan berlaku tetapi itupun belum sampai kepada kesudahan itu. Karena bangsa akan berbangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan, maka akan jadi bala kelaparan dan gempa disana-sini. Tetapi semuanya itu hanya permulaan sengsara. Pada masa itu kamu akan diserahkan orang akan disengsarakan dan kamu akan dibunuh orang dan kamu akan dibenci oleh segala bangsa sebab Namaku. Dan kemudian daripada itu banyaklah orang menaruh syak lalu seorang akan menyerahkan seorang yang lain, dan seorang akan membenci seorang yang lain. Maka banyak nabi palsu akan terbit kelak, dan akan menyesatkan beberapa banyak orang. Dan sebab makin bertambah dosa, maka kasih orang banyak tawarlah kelak. Tetapi barang siapa yang bertekun sampai ke akhir, ialah akan diselamatkan. P.B. – Matius 24 : 23 – 31 – berbunyi : 23. Jikalau pada ketika itu ada seorang berkata kepadamu, tengoklah, inilah Kristus ! atau Itulah Kristus !, janganlah kamu percaya. 24. Karena beberapa Kristus palsu dan nabi palsu akan terbit, serta mengadakan pekerjaan yang ganjil sekali dan perbuatan yang heran, supaya menjesatkan, jikalau boleh orang yang terpilih itu juga. 25. Perhatikanlah, Aku sudah mengatakan itu kepadamu terlebih dahulu. 26. Sebab itu, jikalau kata orang kepadamu, tengoklah, Ia ada di padang belantara, janganlah kamu pergi kesana, atau tengoklah Ia ada didalam bilik, janganlah kamu percaya. 27. karena seperti kilat memancar dari timur,d an bercahaya sampai kebarat, demikian juga kedatangan anak manusia. 28. Karena barang dimana ada bangkai disitulah juga berkerumun burung nazar. 29. Maka sejurus kemudian dari pada ketika sengsara itu, matahari akan dikelamkan, dan bulan juga tiada bercahaya, dan segala bintang dilangit akan gugur, dan segala kuat kuasa yang dilangit itupun akan berguncangguncang. 30. Setelah itu kelak kelihatan tanda Anak manusia dilangit, maka segala bangsa manusia yang dibumi akan meratap, lalu mereka itu akan memandang Anak manusia datang diatas awan dari langit, dengan kuasa dan kemualiaan yang besar. 31. Maka Iapun akan menyuruhkan malaikat meniup sangkala yang besar bunyinya, dan akan menghimpunkan sekalian Kristologi 19 Abu Zahra orangnya yang terpilih daripada keempat penjuru alam, yaitu dari tepi langit sampai ketepinya yang lain. E. PERKARA-PERKARA PENTING LAINNYA Murid-murid Yesus diperintahkan pula mencari domba-domba yang hilang. Ke dua belas orang itu adalah : 1. Simon alias Petrus 2. Andreas (saudara Petrus) 3. Yakub bin Zabdi 4. Yahya bin Zabdi (bukan penulis Injil Yahya) 5. Philipus 6. Bartolomius 7. Thomas 8. Matius 9. Yakub bin Alpius 10. Tadius 11. Simon (orang Kanani) 12. Yudas Iskariot (diganti Matius) Matius 10 : 1 – 4 – berbunyi : 1. Maka Yesus memanggil kedua belas muridnya, lalu diberinya kuasa kepada mereka itu atas segala setan, akan membuangkan dia dan menyembuhkan segala penyakit, dan melenyapkan segala aib tubuh orang. 2. Maka inilah nama-nama kedua belas rasul, yaitu : Pertamatama Simon yang disebut Peterus, dan Andrereas saudaranya, dan Yakub anak Zaibdi, dan Yahya saudara Yakub. 3. dan Pilipus dan Bartolomius, dan Tomas, dan Matius, pemungut cukai itu, dan Yakub anak Alpius, dan Tadius 4. dan Simon orang Kanani, dan Judas Iskariot, yaitu yang menyerahkan Yesus. 5. Maka kedua belas orang inilah disuruhkan oleh Yesus dengan pesannya demikian : ”Janganlah kamu pergi kenegeri orang kafir dan jangan kamu masuk negeri orang Samaria. 6. Melainkan pergilah kamu kepada segala domba kaum Israil yang sesat itu. Asal mula lahirnya bangsa Israel Pertengkaran sengit antara Nabi Yakub as dengan saudara kembarnya Isu (Esau). Untuk menyelamatkan diri, Yakub as berjalan pada malam hari (“isra”) ke kampung pamannya di Laban. Israil berati juga “orang yang berjuang keras di jalan Allah”. Keturunan Yakub as (a.l. Yusuf as, Yudha dsb.) disebut Bani Israil. Kristologi 20 Abu Zahra Yahudi Yahudha (Yudha atau Yudas), yaitu nama putera ke4 Nabi Yakub as (cucu Nabi Ibrahim as). Nama kerajaan Bani Israel di Selatan. Penghuninya disebut Yahudi. Tuhan menyebut Anak Allah kepada para NabiNya : 1) Lukas 3 :38 … Adam anak Allah 2) I-Tawarikh 28:6 .. Soleiman…, menjadi anak bagiku dan Aku pun menjadi bapa baginya 3) Lukas 3 :22 … Engkau (Yesus) inilah anakku yang Kukasihi 4) Keluaran 4:22 .. Israil anakku laki-laki yang sulung 5) Yermia 31:9… Efrayim anak sulung 6) Rum 8:14…yang dipimpin roh Allah adalah anak-anak Allah Keterangan tentang kenaikan Yesus ke langit terdapat dalam Markus 16:19 dan Lukas 24:51. Tetapi tidak tegas, siapa yang melihat terangkatnya Yesus ke langit? Siapa yang menyampaikan berita terangkatnya Yesus ke langit? Kristologi 21 Abu Zahra PERBEDAAN AJARAN YESUS DENGAN AJARAN PAULUS (Encyclopaedie ENSIE Jilid I hal. 326) No 1 2 3 4 5 6 Ajaran Yesus Menekankan akan datangnya kerajaan Allah Tidak pernah membicarakan dosa warisan. Mengajarkan pengampunan dari Tuhan atas dasar penyesalan dan tobat Tetap mengakui hukum Taurat berlaku bagi para pengikutnya (Matius 5 :17-18) Mengajarkan Injil hanya dalam lingkungan Yahudi (Matius 10: 5-6; dan Matius 15:24-26). Mewajibkan pengikutnya meneruskan tradisi Ibrahim as dalam bersunat 7 Nabi Isa as menolak dirinya dipertuhan (Matius 7:21-22). 8 Nabi Isa as tidak memberi nama apapun untuk kelompok jemaatnya (12 Hawarin) Kristologi Ajaran Paulus Menitik-beratkan kedatangan kembali Isa as Membicarakan dosa warisan. Menyandarkan pengampunan Tuhan pada penyaliban Isa as Mengganti hukum Taurat dengan iman pada penyaliban Yesus untuk menebus dosa manusia (Rum 3 :21-28). Syariat Taurat tidak berlaku lagi dengan penebusan Isa as (Rum 7 : 4-6) Mengajarkan Injil pada orang kafir diluar Yahudi (Kisah 13:46 dan Kisah 14:27) Membatalkan bersunat (Rum 3 :30) Paulus mengangkat Isa as sebagai tuhan (I korintus 1 :1-9; 12 :3) Paulus menganggap dirinya sebagai penjelmaan Isa as (Galatia 2:19,20). Pada masa Paulus, pertama kali istilah muncul “Kristen“ atau Christian, pengikut Kristus. (Kisah Para Rasul 11:26) 22 Abu Zahra