jurnal kedokteran dan kesehatan

advertisement
ISSN 0216-3942
JURNAL
KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Bayi Di RS Koja Tahun 2015
Fatimah dan Siti Nurhasiyah Jamil
Hubungan Faktor Risiko Dengan Kelahiran Makrosomia Pada Ibu Bersalin Di Rumah Sakit
Umum Daerah (Rsud) Koja, Jakarta Utara Periode Tahun 2013-2015
Elli Hidayati dan Retno Mulyaningsih
Hubungan Faktor Risiko Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2016.
Hamidah dan Riri Alviani Cyntia
Pengaruh Pemahaman Ibu Tentang Gizi Balita Terhadap Tumbuh Kembang Balita Tahun
2016
Hirfa Turrahmi
Faktor – faktor yang memengaruhi status kelengkapan imunisasi pada ibu yang memiliki bayi
umur 10-12 bulan di Puskesmas Cilincing, Jakarta Utara tahun 2016
Fakhriah dan Patmawati Hapandri
Pengaruh Perubahan Alat Pemipih Tangkil Terhadap Nyeri Tangan Pada Pekerja Industri
Emping Di Banten
Maria Eka Putri
Hubungan Inflammatory Bowel Disease Dengan Kanker Kolorektal
Sugiarto
Penyakit Kulit Frambusia
Heryanto
Implementasi Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di Safira Laundry
Saprita Aliance dan Maria Eka Putri
J. Kedokteran.
Kesehatan.
Vol. 12
No. 3
Hlm. 1-83
Edisi
Jakarta
Suplemen
November 2016
Jurnal
KEDOKTERAN
DAN KESEHATAN
ISSN 0216-3942
Daftar Isi
Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Bayi di RS Koja Tahun 2015
Fatima dan Siti Nurhasiyah Jamil
1-6
Hubungan Faktor Risiko dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas
Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2016.
Hamidah dan Riri Alviani Cyntia
7-12
Hubungan Faktor Risiko dengan Kelahiran Makrosomia Pada Ibu Bersalin Di Rumah Sakit
Umum Daerah (Rsud) Koja, Jakarta Utara Periode Tahun 2013-2015
13-22
Elli Hidayati dan Retno Mulyaningsih
Faktor – Faktor yang memengaruhi Status Kelengkapan Imunisasi pada Ibu yang memiliki
Bayi Umur 10-12 Bulan di Puskesmas Cilincing, Jakarta Utara tahun 2016
23-28
Fakhriah dan Patmawati Hapandri
Pengaruh Pemahaman Ibu Tentang Gizi Balita terhadap Tumbuh Kembang Balita Tahun
2016
29-36
Hirfa Turrahmi
Pengaruh Perubahan Alat Pemipih Tangkil terhadap Nyeri Tangan Pada Pekerja Industri
Emping Di Banten
37-47
Maria Eka Putri
Penyakit Kulit Frambusia
Heryanto
48-59
Hubungan Inflammatory Bowel Disease dengan Kanker Kolorektal
Sugiarto
60-73
Implementasi Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Safira Laundry
Saprita Aliance dan Maria Eka Putri
74-83
Volume 12, Nomor 3
November 2016
Susunan Redaksi
Penanggung Jawab
dr. Slamet Sudi Santoso, M.Pd.Ked (Dekan FKK UMJ)
Penasehat
dr. Amir Syafruddin, M.Med.Ed (Wakil Dekan I)
Pimpinan Redaksi
Tria Astika Endah Permatasari, SKM, MKM.
Redaksi Pelaksana
Asry Novianty, SST., MKM.
Anggota Redaksi
Lukman Effendi, S.Sos., M.Kes
dr. Jekti Teguh Rochani, Sp.MK, MS
Staf Pemasaran
Yuanita Sinta, SKM
Mitra Bestari pada edisi ini:
Prof. Dr. dr. Armen Muchtar, Sp.FK (FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta)
Prof. Dr. dr. Abdul Razak Thaha, M.Sc (FKM Universitas Hasanuddin)
Dr.dr. Ferial Hadipoetro Idris, Sp.RM (K)., M.Kes.(FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta)
Dr. Suherman, S.Pi, M.Sc (FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta)
dr. Nur Asikin, MD.Ph.D (FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta)
dr. Muhammad Fachri, Sp.P (FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta)
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, dengan frekuensi
penerbitan setiap 6 bulan sekali, dimaksudkan sebagai wadah publikasi hasil penelitian dan tulisan ilmiah
sivitas akademika Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK-UMJ).
Redaksi berhak memeriksa dan mengedit tulisa yang akan dimuat tanpa merubah maksud dan isinya. Tulisan
diketik 1,5 spasi dengan minimal 8 halaman dan maksimal 15 halaman.
PEDOMAN BAGI PENULIS
1. Jurnal kedokteran dan kesehatan merupakan jurnal publikasi ilmiah yang memuat naskah di
bidang ilmu kedokteran dan kesehatan.
2. Naskah yang diajukan dapat berupa artikel peelitian, artikel telaah, laporan kasus, editorial,
dan surat kepada redaksi
3. Jenis Naskah:
a. Artikel Penelitian
Artikel penelitian asli dalam ilmu kedokteran dan kesehatan.Format artikel penelitian
terdiri judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, diskusi, simpulan, saran, dan daftar
pustaka. Komponennya sebagai berikut:
 Judul dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ditulis maksimal 15 patah kata
 Identitas penulis ditulis dibawah judul memuat nama, alamat korespondensi, nomor
telepon, dan email.
 Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris maksimal 250 kata, dalam
satu alinia mencakup masalah, tujuan, metode, hasil, disertai dengan 3-5 kata kunci.
 Pendahuluan berisi latar belakang, tinjauan pustaka secara singkat dan relevan serta
tujuan penelitian
 Metode meliputi desain, populasi, sampel, sumber data, teknik/instrument
pengumpulan data, dan prosedur analisis data.
 Hasil adalah temuan penelitian yang disajikan tanpa pendapat.
 Diskusi menguraikan secara tepat dan argumentatif hasil penelitian dengan teori dan
temuan terdahulu yang relevan.
 Simpulan menjawab masalah penelitian tidak melampaui kapasitas temuan.
 Saran mengacu pada tujuan dan simpulan berbentuk narasi, logis, dan tepat guna.
b. Artikel Telaah
Artikel yang mengulas berbagai hal mutakhir.Format yang digunakan untuk artikel
telaah terdiri atas judul, abstrak, pendahuluan, isi, dan daftar pustaka.
c. Laporan Kasus
Artikel mengenai kasus dalam bidang ilmu kedokteran dan kesehatan yang perlu
disebarluaskan.Format laporan kasus terdiri atas judul, abstrak, pendahuluan, kasus,
diskusi, dan daftar pustaka.
d. Editorial
Membahas berbagai masalah kedokteran dan kesehatan yang menjadi topik hangat di
kalangan kedokteran dan kesehatan.
e. Surat kepada Redaksi
Sarana komunikasi pembaca dengan redaksi dan pembaca lain yang dapat berisi
komentar, sanggahan, atau opini mengenai isi artikel Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
sebelumnya atau usulan untuk selanjutnya.
4. Halaman Judul
Halaman Judul berisi judul artikel, nama penulis dengan gelar lengkap, lembaga afiliansi
penulis, nama dan alamat korespondensi, nomor telepon, nomor faksimili, serta alamat email. Judul artikel singkat dan jelas.
5. Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak untuk setiap artikel ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak
maksimal 200 kata, dalam satu alinea mencakup masalah, tujuan, metode, hasil, dan diskusi,
6.
7.
8.
9.
disertai 3-5 kata kunci.
Tabel
Tabel diketik 1 spasi dan diberi nomor urut sesuai penampilan dalam teks.Jumlah maksimal
6 tabel dengan judul singkat.
Gambar
Gambar yag pernah dipublikasi harus diberi acuan. Gambar harus diberi nomor urut sesuai
dengan pemunculan dalam teks.Jumlah gambar maksimal 6 buah.
Petunjuk Umum
Naskah maksimal 20 halaman A4 spasi ganda, ditulis dengan program komputer Microsoft
Word dan pdf, softcopy artikel dikirim via email atau dalam CD dan 1 (satu) eksemplar
dokumen tertulis melalui pos disertai surat pengantar, biodata, dan surat bebas plagiat yang
ditandatangani penulis bermaterai 6000 dan artikel akan dikembalikan jika ada permintaan
tertulis.
Daftar Pustaka
Rujukan sesuai aturan Vancouver, urut sesuai dengan pemunculan dalam keseluruhan teks,
dibatasi 25 rujukan dari terbitan maksimal 10 tahun terakhir dan diutamakan rujukan jurnal
terkini. Rujukan diupayakan dari jurnal dan maksimal 20% dari buku ajar. Cantumkan nama
belakang penulis dan inisial depan. Maksimal 6 orang, selebihnya diikuti “dkk (et al)”.
Huruf pertama judul acuan ditulis dengan huruf capital, selebihnya dengan huruf kecil,
kecuali nama orang, tempat, dan waktu. Judul tidak boleh digaris bawah dan ditebalkan
hurufnya.
Contoh bentuk referensi:
Artikel Ilmiah Penulis Individu:
Naftassa Z. Patogenitas entamoeba pada penderita amebiasis dengan dan tanpa
HIV/AIDS.Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. 2012; 8 (1): 16-23
Artikel Jurnal Penulis Organisasi:
Diabetes Prevention Program Research Group. Hypertension, insulin, and proinsulin in
participant with inpaired glucose tolerance, Hypertension. 2002; 40 (5): 679-86.
Buku yang ditulis Individu:
Murray PR, Rosenthal KS, Kobayashi GS, Pfaller MA.Medical microbiology. 4th ed. St.
Lois: Mosby; 2002.
Buku yang ditulis Organisasi dan Penerbit:
Royal Adelaide Hospital; University of Adelaide, Departement of Clinical
Nursing.Compendium of nursing research and practice development, 1999-2000. Adelaide
(Australia): Adelaide University; 2001.
Bab dalam Buku:
Meltzer PS, Kallioniemi A, Trent JM. Chromoso-me alterations in human solid tumor. In:
Vogelstein B, Kinzler KW, editors. The genetic basis of human cancer. New York: McGrawHill; 2002.p.93-113.
Materi Hukum atau Peraturan:
Regulated Health Professions Act, 1991, Stat. Of Ontario, 1991 Ch.18, as amended by 1993,
Ch. 37: office consolidation. Toronto: Queen’s Printer for Ontario; 1994.
CD-ROM:
Anderson SC, Poulsen KB. Anderson’s electronic atlas of hematology [CD-ROM].
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2002.
Artikel Jurnal di Internet:
Abood s. Quality improvement initiative in nursing homes: the ANA acts in an advisory role.
Am J Nurs [serial on the Internet]. 2002 Jun [cited 2002 Aug 12]; 102 (6); [about 3 p.].
available from: http://www.nursingword.org/AJN/2002/june/Wawatch.htm.
Buku di Internet:
Foley KM, Gelband H, editors. Improving palliative care for cancer [monograph on the
Internet]. Washington: National Academy Press; 2001 [cited 2002 Jul 9]. Available from:
http://www. nap.edu/books/0309074029/html/.
Ensiklopedia di Internet:
A.D.A.M. medical encyclopedia [Internet]. Atlanta; A.D.A.M., Inc.; c2005 [cited 2007 Mar
26]. Available from:
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/encyclopedia.html.
Situs Internet:
Canadian Cancer Society [homepage on the Internet]. Toronto: the Society; 2006 [ update
2006 May 12; cited 2006 Oct 17]. Available from: http://www.cancer.ca/.
Alamat Redaksi:
Unit Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. KH Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat
Tangerang Selatan, 15419
Telp: (021) 90523980, Mobile: 081291837183
e-mail: [email protected] atau [email protected]
Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Bayi Di RS Koja Tahun 2015
Fatimah1, Siti Nurhasiyah Jamil2
Program Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Jalan Cempaka Putih Tengah 1/1 Jakarta Pusat
Email : [email protected]
Abstrak
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat
yang mempunyai peranan penting terhadap kelangsungan generasi penerus bangsa. BBLR menjadi
faktor penentu penting morbiditas dan mortalitas masa kanak-kanak dan kelangsungan hidup anak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di
RSUD Koja Jakarta Utara Tahun 2015. Desain penelitian ini menggunakan jenis studi deskriptif.
Populasi penelitian yaitu sebanyak 547 bayi yang di lahirkan dengan berat badan lahir rendah (<
2500 gram). Sampel penelitian sebanyak 85 dengan tekhnik random sampling. Analisis yang
digunakan adalah analisi univariat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebanyak 96,5 % bayi
Berat badan lahir rendah pada umur kehamilan 37 – 41 minggu dan 65 % kejadian bayi berat badan
lahir rendah pada ibu yang anemia. Kejadian BBLR di RSUD masih sangat tinggi. Anemia
berdampak pada tingginya kejadian BBLR. Perlu adanya supervisi kepatuhan ibu dalam
mengkonsumsi suplemen Tabelt besi. Perlunya peran aktif tenaga kesehatan selama kunjungan Ante
Natal Care.
Kata Kunci: BBLR, Umur Kehamilan, Usia Ibu, Paritas dan Anemia
The incidence of low birth weight babies in Koja Hospital in 2015
Abstract
Infant low birth weight (LBW) is one of the problems of public health has an important role to the
survival of the next generation. LBW be an important determinant of morbidity and mortality of
childhood and child survival. The purpose of this study was to determine the incidence of low birth
weight infants (LBW) in Koja Hospital in North Jakarta Year 2015. This study design using this
type of descriptive study. The study population as many as 547 child born with low birth weight
(<2,500 g). Sample was 85 with a random sampling techniques. The analysis is a univariate analysis.
Based on the results as much as 96.5% Low birth weight infants at gestational age 37-41 weeks and
a 65% incidence of low birth weight babies in women with anemia. LBW in hospitals is still very
high, Anemia contributes to the high incidence of LBW. The need for supervision of compliance
mother in an iron Tabelt supplements. The need for an active role of health workers during a visit
Ante Natal Care.
Keywords: Low Birth Weight, Age Pregnancy, age of mother, parity and Anemia
Korespondensi: Fatimah, Program Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta, Jalan Cempaka Putih Tengah 1/1 Jakarta Pusat, Mobile : 08129890017, Email :
[email protected]
1
2
kehamilan ≤2 tahun (51,85%).Oleh karena itu
Pendahuluan
Kemajuan suatu bangsa dipengaruhi dan
, penelitian tentang bayi dengan Berat Badan
ditentukan oleh tingkat kesehatan masyarakat
Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Koja Jakarta
dimana salah satu indicator penting dari
Utara ta2015 penting untuk dilakukan. Tujuan
derajat kesehatan ditentukan oleh angka
penelitian
kematian bayi (AKB).1Angka kematian bayi
kejadian Bayi berat badan lahir rendah
di Indonesia mencapai 32 kematian per 1.000
(BBLR) di RSUD Koja Jakarta Utara Tahun
kelahiran hidup pada tahun 2013, sehingga
2015 .
menjadikan Indonesia sebagai salah satu
Metode
Negara dengan angka kematian bayi tertinggi
ini
adalah
untuk
mengetahui
Jenis penelitian ini adalah penelitian
di ASEAN.2 Salah satu penyebab angka
kuantitatif
kematian bayi di Indonesia adalah kejadian
deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui
berat badan lahir rendah (BBLR) sebesar
tentang gambaran karakteristik ibu yang
38,85%.
melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir
United Nations Internasional Children’s
Emergency Fund (UNICEF) menyebutkan
dengan
rancangan
penelitian
Rendah di RSUD Koja Jakarta Utara periode
Januari - Desember 2015.
angka kejadian BBLR di Indonesia sekitar
Populasi adalah keseluruhan subjek
11,1 % pada tahun 2011, tahun 2013 angka
penelitian apabila seorangi ngin meneliti
kejadian BBLR di Indonesia memang sedikit
semua elemen yang ada dalam wilayah
menurun, yaitu mencapai 10,2 %, tetapi angka
penelitian,
ini masih relatif tinggi jika dibandingkan
penelitian populasi. Sesuai dengan penelitian
angka kejadian BBLR di negara tetangga
sebelumnya maka populasi dalam penelitian
seperti Vietnam (5,3%) dan Thailand (6,6%).3
ini adalah seluruh ibu yang melahirkan bayi
Angka kejadian BBLR di Indonesia yang
dengan Berat Badan Lahir Rendah di RSUD
tertinggi di Provinsi Sulawesi Tengah (16,8%)
Koja
dan terendah Provinsi Sumatera Utara (7,2%).
Desember
Angka kejadian BBLR di sekitar Jakarta yang
melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir
tertinggi di Jakarta utara.
Rendah sebanyak 547 bayi Sampel adalah
Hasil
penelitian
maka
Jakarta
penelitian
Utara
2015.
periode
Populasi
merupakan
Januari
ibu
-
yang
sebelumnya
sebagian yang diambil dari keseluruhan
mengatakan bahwa di Rumah Sakit Koja
subjek yang diteliti dan dianggap mewakili
Jakarta Utara Berat Badan Lahir Rendah
seluruh populasi.
(BBLR) ditemukan bahwa umumnya umur
dengan Berat Badan Lahir Rendah di RSUD
kehamilan 20-36 minggu (56,8%), anemia
Koja dengan perhitungan rumus sebagai
(55,5%), paritas 2-4 (90,13%) dan jarak
berikut: jumlah sample yang diteliti yaitu
Jurnak Kedokteran Dan Kesehatan, Edisi Suplemen 2016
Sampel
yang diambil
3
sebanyak 85 bayi dengan menggunakan
Diskusi
random sampling. Data diperoleh melalui
Menunjukan penyebab angka kejadian
data khoror rekam medik RSUD Koja jakarta
berat badan lahir rendah yang tertinggi pada
Utara Variabel dalam penelitian inin adalah
usia kehamilan 37-41 minggu sebanyak 82
Berat Badan lahir bayi, Umur Ibu, Usia
kasus (96.4%). Hal ini menunjukkan bahwa
Kehamilan, Paritas, Anemia, Jarak kehamilan .
bayi yang lahir di usia 37-41 rentan terjadinya
kelahiran berat badan bayi rendah karena
Hasil
diusia itu perkembangan janin masih dalam
Tabel
1.
karakteristik
Responden
Variabel
n
Umur Kehamilan
37-41 minggu
82
> 42 minggu
3
Umur Ibu
< 20 tahun
8
20-35 tahun
55
> 35 tahun
22
Jarak kehamilan
< 2 tahun
42
2 – 4 tahun
24
> 4 tahun
19
Paritas
1
63
2–4
20
>4
2
Anemia
Tidak
29
Ya
56
Kehamilan
%
proses pembentukan berat badan. Hal ini
sesuai dengan definisi BBLR yaitu bayi baru
lahir yang berat badannya kurang dari 2500
96,5
3.5
gram tanpa memperhatikan usia kehamilan.
Menunjukan penyebab angka kejadian berat
9.4
64.7
25.9
49.4
28.2
22.4
74.1
23.5
2.4
badan lahir rendah yang tertinggi pada usia
ibu 20-35 tahun sebanyak 55 kasus (64.7%).
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan di daerah Kabupaten Sidoarjo,
kelahiran bayi BBLR lebih tinggi pada ibuibu muda berusia kurang dari 20 tahun karena
mereka belum memiliki sistem transfer
plasenta seefisien wanita dewasa dan ibu
34.1
65.9
dengan usia lebih dari 40 tahun kesehatannya
sudah
Berdasarkan tabel .1 dapat diketahui
mulai
menurun
sehingga
dapat
mempengaruhi perkembangan janin dalam
bahwa variabel umur kehamilan paling tinggi
rahim. Sedangkan
dari
hasil
penelitian
adalah usia kehamilan 37 – 41 minggu yaitu
kelahiran BBLR tampak meningkat pada
sebanyak 96 % .sedangakan untuk variabel
wanita yang berusia di luar usia 20 sampai 35
umur ibu paling tinggi pada usia 20 – 35
tahun.
tahun yaitu sebanyak 64.7 % , variabel jarak
Dapat disimpulkan bahwa ibu usia 20-
kehamilan yang tertinggi jarak kurang dari 2
35 tahun dapat melahirkan bayi dengan
tahun yaitu 49 %.
variabel paritas yang
BBLR karena disebabkan oleh faktor lain
tertinggi paritas satu yaitu sebanyak 74,1%
diantaranya gizi ibu dan status ekonomi.
dan variabel Anemia tertinggi yaitu 56 % .
Penyebab
angka
kejadian
BBLR
yang
tertinggi pada jarak kehamilan yaitu < 2 tahun
Fatimah dan Nurhasiyah, Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Bayi
4
sebanyak 42 kasus (49.4%). Hal ini sejalan
Hal
dengan penetilian di Puskesmas Kabupaten
Kabupaten Sumenep bahwa : “51,6% ibu-ibu
Banjarnegara
jarak
hamil dengan anemia melahirkan bayi BBLR”
kelahiran yang pendek akan menyebabkan
ibu hamil yang anemia akan mempunyai
seorang ibu belum cukup waktu untuk
risiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi
memulihkan
setelah
dengan BBLR. karena kadar hemoglobin
melahirkan sebelumnya. Ibu hamil dalam
yang rendah saat hamil dapat menghambat
kondisi tubuh kurang sehat inilah yang
proses pertumbuhan dan perkembangan janin,
merupakan
penyebab
bahkan dapat mengganggu kelangsungan
kematian ibu dan bayi yang dilahirkan serta
hidupnya.21Ini menunjukan sesuai dengan
resiko terganggunya system reproduksi. Jarak
teori yaitu anemia pada saat hamil dapat
yang dianjurkan untuk melahirkan berikutnya
mengakibatkan efek buruk baik pada ibu
berkisar 2-3 tahun karena alat reproduksi
maupun kepada bayi yang akan dilahirkannya.
sudah siap, rahim serta kondisi ibu sudah
Anemia dapat mengurangi suplai oksigen
pulih dan baik. Penyebab angka kejadian
pada metabolisme ibu karena kekurangan
berat badan lahir rendah yang tertinggi pada
kadar
ibu yang melahirkan kurang dari 2 kali
oksigen yang dapat mengakibatkan efek tidak
sebanyak 63 kasus (74.1%). Berdasarkan
langsung pada ibu dan bayi antara lain
penelitian di Kabupaten Belitung Timur
kematian bayi, bertambahnya kerentanan ibu
bahwa hasil penelitian ibu yang mempunyai
terhadap infeksi dan kemungkinan bayi lahir
paritas berisiko kasus lebih banyak 55%
premature.
menunjukan
kondisi
salah
satu
bahwa
tubuhnya
faktor
ini
sejalan
dengan
hemoglobin
untuk
penelitian
di
meningkatkan
(<2500 gram) dibandingkan dengan paritas
tidak berisiko lebih banyak sebesar 45%. Hal
Simpulan
ini tidak sesuai dengan teori paritas tinggi
Berdasarkan
penelitian
yang
telah
atau lebih dari 4 dapat menyebabkan kondisi
dilakukan di RSUD koja Jakarta Utara maka
kesehatan ibu menurun, keguguran, anemia,
dapat disimpulkan bahwa :
partus premature dan BBLR. Hal ini dapat
a.
Kejadian
berat
badan
lahir
rendah
terjadi
pada
ibu
dengan
lahir
rendah
disimpulkan bahwa kelompok ibu yang
banyak
paritas < 2 melahirkan bayi dengan BBLR
kehamilan 37-41 minggu
mungkin dapat disebabkan karena faktor lain
diantaranya umur kehamilan dan anemia.
Penyebab angka kejadian berat badan
lahir rendah yang tertinggi pada ibu yang
Anemia ringan sebanyak 56 kasus (65.9%).
Jurnak Kedokteran Dan Kesehatan, Edisi Suplemen 2016
b.
Kejadian
berat
badan
banyak terjadi pada ibu dengan usia 2035 tahun
5
c.
d.
e.
Kejadian
berat
rendah
3. Jumlah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
banyak terjadi pada ibu dengan jarak
Di Indonesia Cukup Tinggi Tersedia
kehamilan dekat < 2 tahun
dari :http://id.theasianparent.com/jumlah-
Kejadian
berat
badan
rendah
bayi-berat-lahir-rendah-bblr-di-indonesia-
banyak terjadi pada ibu dengan anak
cukup-tinggi/2/, [diunduh 05 februari
kurang dari 2
2016].
Kejadian
berat
badan
lahir
badan
lahir
lahir
rendah
banyak terjadi pada ibu dengan anemia.
4. Riskesdas.Infodatinanak.Tersediadari :ww
w.depkes.go.id[diunduh 05 februari 2016].
5. Maryunani, Anik. Asuhan Bayi dengan
Saran
Berat Badan LahirRendah. Trans Info
Dari hasil penelitian ini, diharapkan
bidan
sebagai
tenaga
kesehatan
dapat
meningkatkan pendidikan kesehatan pada ibu
hamil
untuk
menambah
pengetahuan
masyarakat melalui penyuluhan atau dengan
mendemontrasikan dan mampu mendeteksi
sedini mungkin pada ibu hamil untuk
menurunkan angka kejadian Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) dari awal masa
kehamila
Media. Jakarta. 2013
6. Kader M., Perera NKP. Socio-Economic
and Nutritional Determinants of Low
Birth Weight in India. North American
Journal of Medical Sciences. Vol. 6 : 7,
2014
7. Irma D.M Sianturi : Karakteristik Ibu
yang Melahirkan Bayi dengan Berat
Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit
Santa Elisabeth. 2007
8. Mocthar,
Daftar Pustaka
Paritasdan
Maternal
dengan
Kadar
HB
Kejadian
pada
BBLR.
Tersediadari :http://eprints.ums.ac.id/3947
1/, [diunduh 04 februari 2016].
di Indonesia Tertinggi di ASEAN.dkinsufa.info [diunduh 04 februari 2016].
:
9. Rukiyah, Ai Yeyen dan Lia Yulianti.
Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita.
Trans Info Media. 2010
10. Sulistyawati, A danNugraheny, E. Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Bersalin.Salemba
2. Dr. Wendy Hartanto. Angka Kematian Ibu
Tersediadari
Synopsis
Obstretri.EGC.Jakarta
1. Cahyani, W. Hubungan antara Pendidikan,
Umur,
Rustam.
http://dk-
insufa.info/berita/1298-angka-kematianibu-di-indonesia-tertinggi-di-asean-
Medika. Jakarta. 2010
11. Winkjosastro,
G.
Kegawatdaruratan
Obstretri dan Neonatal Serta Kontrasepsi.
YPKP. Jakarta. 2010
12. Surasmi, A. Perawatan Bayi Resiko
Tinggi. EGC. Jakarta. 2005
Fatimah dan Nurhasiyah, Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Bayi
6
13. Monitja, HE. Beberapa Aspek Kebutuhan
17. Sulistyorini, Dewie dan Shinta Siswoyo.
Bayi Kurang Bulan. Balai Penerbit. FKUI.
Analisis
Jakarta
Mempengaruhi
14. Prawiroharjo, S. Buku Asuhan Nasional
Pelayanan
Kesehatan
Maternal
Puskesmas
Faktor-Faktor
Yang
Kejadian
Kabupaten
Bblr
Di
Banjarnegar.
Dan
Tersedia dari :http://jurnal.unimus.ac.id/
Neonatal. Yayasan Bina Pusaka. Jakarta.
index.php/psn12012010/article/download/
2006
1197/1250, [diunduh 6 april 2016].
15. Linda, Mai DR. Pengaruh Karakteristik,
Perilaku,
dan
Sosial
Ekonomi
Ibu
Terhadap Kelahiran Bayi BBLR (Berat
Badan Lahir Rendah) di Kabupaten
18. Merzali, N. Kejadian Berat Badan Lahir
Rendah di Kabupaten Belitung Timur.
2012 [diunduh 20 maret 2016].
19. NS,Tawarto. Buku Saku Anemia pada Ibu
Sidoarjo.
Hamil Konsepdan Penatalaksanaan. Trans
Tersedia dari : http://ejournal.unesa.ac.id
Info Media. Jakarta. 2008
/index.php/swara-bhumi/article/view/923/
1679, [diunduh 6 april 2016].
BBLR
Karakteristik
Ibu
Yang
Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan
16. Rofiq, A. Kehamilan Yang Mempengaruhi
Terjadinya
20. Suryati.
Lahir Rendah (BBLR) di RSU Dr.
Tersedia
Pirngadi Medan Tahun 2012.Tersedia
dari :http://wordpress.com. [diunduh 20
dari :http://id.portalgaruda.org/index.php?
maret 2016].
ref=browse&mod=viewarticle&article=29
9212, [diunduh 8 april 2016].
Jurnak Kedokteran Dan Kesehatan, Edisi Suplemen 2016
Hubungan Faktor Risiko dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan
Cilincing Jakarta Utara Tahun 2016
1
1.2
Hamidah, 2Riri Alviani Cyntia
Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran Dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta
Abstrak
Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran (abortus), kelahiran
premature, persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim dalam berkontraksi (inersia uteri),
atonia uteri, syok, infeksi baik saat bersalin maupun pasca bersalin bahkan perdarahan postpartum.
Pada tahun 2007 anemia pada ibu hamil sebesar 51%. anemia pada ibu hamil menurun menjadi
14,8 % di tahun 2010. Namun pada tahun 2013 anemia pada ibu hamil naik menjadi 37,1%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara Periode Mei-Juni 2016. Jenis penelitian ini
menggunakan metode deskriptif sederhana dengan pendekatan cross sectional. Adapun populasi
berjumlah 277 ibu hamil dan sampel yang didapatkan berjumlah 74 orang dari jumlah ibu hamil
yang anemia. Teknik pengambilan sampel menggunakan kuesioner. Hasil penelitian Univariabel
didapatkan sebagian besar reponden yang memiliki pola makan yang baik yaitu 3 kali sehari 81%,
reponden yang patuh mengkonsumsi Tabelt Fe 62,2%, jarak kehamilan ≥ 2 Tahun 63,5%, dan yang
memiliki pengetahuan kurang tentang anemia 35,1%. Hasil penelitian Bivariabel didapatkan tidak
ada hubungan antara pola makan (0,120) dengan anemia, ada hubungan antara kepatuhan
mengkonsumsi Tabelt Fe (0,004) dengan anemia, Tidak ada hubungan antara jarak kehamilan
(0,255) dengan anemia. Tidak ada hubungan antara pengetahuan (0,476) dengan anemia. Simpulan
dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi Tabelt
Fe dengan anemia pada ibu hamil.
Kata Kunci : Anemia, ibu hamil, pola makan, kepatuhan konsumsi Tabelt Fe, jarak kehamilan.
Risk Factors Relationship with Genesis Anemia in Pregnant Women in District Health Clinics
cilincing 2016
Abstract
Anemia in pregnant women can increase the risk of miscarriage (abortion), premature birth, a long
labor due to fatigue in the uterine muscle contraction (uterine inertia), atonic, shock, infection either
during childbirth or postpartum even PPH. In 2007 anemia among pregnant women by 51%. anemia
in pregnant women decreased to 14.8% in 2010. But in 2013 anemia among pregnant women rose
to 37.1%. This study aims to determine the relationship of risk factors with the incidence of anemia
among pregnant women in health centers Cilincing, North Jakarta period May-June 2016. This
research uses a simple descriptive method with cross sectional approach. The population of 277
pregnant women and samples obtained amounted to 74 people from the number of pregnant women
are anemic. The sampling technique using a questionnaire. Univariable research results obtained
majority of respondents who have a good diet that is 3 times a day 81%, respondents who dutifully
consume 62.2% Fe Tabelt, pregnancy spacing ≥ 2 Years 63.5%, and who have less knowledge about
anemia 35, 1%. Bivariable research results obtained there is no relationship between diet (.120)
with anemia, there is a relationship between compliance consuming Fe Tabelt (0.004) with anemia,
was no association between pregnancy spacing (.255) with anemia. There is no correlation between
knowledge (.476) with anemia. The conclusions of this study indicate that the association between
adherence consuming Fe Tabelt with anemia in pregnant women.
Keywords: Anemia, pregnant women, diet, compliance Fe Tabelt consumption, distance pregnancy.
Korespondensi: Hamidah, Program Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta, Jalan Cempaka Putih Tengah 1/1 Jakarta Pusat, Mobile :081286583747,
Email : Hamidah _Silian @yahoo.Com
7
8
mengonsumsi Tabelt Fe, jarak kehamilan, dan
Pendahuluan
Angka anemia pada ibu hamil masih
pengetahuan tentang anemia. Populasi dalam
cukup tinggi. Pada tahun 2010 terdapat 40%
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang
ibu hamil yang mengalami anemia. Pada tahun
melakukan ANC di Puskesmas Kecamatan
2013 menjadi 37,1% ibu hamil yang terkena
Cilincing, Jakarta Utara pada bulan Mei-Juni
anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb
2016.
kurang dari 11,0 gram/dl, dengan proporsi
yang hampir sama antara di kawasan perkotaan
(36,4%)
dan
perdesaan
(37,8%).4
Sampel yang diteliti adalah ibu hamil
yang
melakukan
ANC
di
Puskesmas
Fakta
Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara pada bulan
tersebut menunjukan anemia pada ibu hamil
Mei-Juni 2016. Pengambilan sampel menurut,
masih cukup tinggi baik di daerah perkotaan
Taro
maupun di pedesaan
Penelitian
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana
fungsional
yang berfungsi sebagai pusat
Yamane
berjumlah
ini
mengumpulkan
dengan
variabel
data
72
responden.
dilakukan
dengan
primer
yang
sesuai
penelitian.
Data
primer
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan
diperoleh dari kuesioner secara langsung oleh
Peran Serta Masyarakat (PSM) dalam bidang
responden. Teknik pengambilan sampel dengan
kesehatan. Puskesmas Kecamatan Cilincing
cara Accidental Sampling dengan mengambil
merupakan salah satu puskesmas yang berada
kasus atau responden yang kebetulan ada di
di wilayah kota administrasi Jakarta Utara.
Puskesmas Kecamatan Cilincing. Pengolahan
Pada tahun 2013 dari 335 ibu hamil terdapat
data dengan menggunakan software statistic
128 (38%) ibu hamil yang menderita anemia,
dengan uji statistik Chi-square.P enelitian ini
dan pada tahun 2014 dari 182 ibu hamil
dilakukan di Puskesmas Kecamatan Cilincing,
sebanyak 51 (28%) ibu hamil yang menderita
Jakarta Utara.Waktu penelitian dilakukan pada
anemia dilihat dari kohort ibu hamil. Fakta ini
bulan Mei-Juni 2016.
menunjukan bahwa anemia pada ibu hamil di
Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara
menurun.
Metode
Jenis
penelitian
ini
menggunakan
rancangan studi cross sectional. Variable dalam
penelitian yaitu variable dependen anemia
pada ibu hamil, dan variable independennya
yaitu pola makan selama kehamilan, kepatuhan
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Edisi Suplemen 2016
9
Hasil
Tabel 2. Distribusi frekuensi anemia pada
Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian
ibu hamil
Karakteristik Subjek
Penelitian
Umur ibu
< 20 tahun
21-35 tahun
> 35 Tahun
Ẍ (SD) : 28,53 th (5,963)
Rentang : 16-44th
n
%
7
56
9
9,6
78,1
12,3
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
9
43
19
1
12,2
59,7
25,7
1,4
Pekerjaan
IRT
PNS
Karyawan Swasta
Wiraswasta
54
0
14
4
75,0
0
18,9
5,4
Variabel
Anemia
<11 gr%
≥11 gr%
n
Presentase
(%)
29
43
40,3
59,7
Pola Makan
≤ 2 kali sehari
≥ 3 kali sehari
13
59
18,1
81,9
Konsumsi Tabelt
Fe
Patuh
Tidak patuh
45
27
62,5
37,5
Jarak
Kehamilan
< 2 Tahun
≥ 2 Tahun
27
45
37,5
62,5
Pengetahuan
Baik
Kurang
48
24
64,7
33,3
Dari tabel 1 diatas menyajikan data
karakteristik subjek penelitian dari 72 ibu
hamil. Usia rata-rata subjek penelitian dapat
dilihat bahwa dari 72 ibu hamil yang paling
banyak menderita anemia adalah pada usia 2135 tahun adalah sebesar 56 orang (78,1%).
Berdasarkan
tabel
2
menunjukan
sebagian besar responden yang paling banyak
menderita anemia pada Hb terakhir 9-10 gr%
yaitu 27 orang (37,5%), dan yang memiliki Hb
terakhir 7-8 gr% yaitu 2 orang (2,8%) dan
sisanya tidak anemia yang memiliki Hb
terakhir >11 gr% sebesar 43 orang (59,7%).
Berdasarkan
tabel
2
bahwa
responden
memiliki jarak kehamilan < 2 Tahun sebesar 27
orang (37,5%), dan
≥ 2 Tahun sebesar 45
orang (62,5%).
Hamidah & Alviani, Hubungan Faktor Risiko Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
10
Tabel 3. Hubungan pola makan dengan
Tabel 6. Hubungan pengetahuan dengan
kejadian anemia
kejadian anemia
Anemia
< 11 gr%
≥ 11 gr%
Pola Makan
≤2 kali
≥3 kali Total
P
sehari
sehari
Value
n %
n
%
3
22,5 26 49,5
29
0,120
10
76,9 33 55,9
43
Pengetahuan
Anemia Kurang
Baik
Total P Value
n
%
n
%
29
< 11 gr% 12 50,0 17 35,4
0,476
43
≥ 11 gr% 12 50,0 31 64,6
Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dilihat
Berdasarkan Tabel 3. diatas dapat
dilihat bahwa tidak ada hubungan antara pola
bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan
(P Value = 0,476) dengan anemia.
makan (P Value = 0,120) dengan anemia.
Simpulan
Tabel 4. Hubungan konsumsi Tabelt Fe
dengan kejadian anemia
Anemia
< 11 gr%
≥ 11 gr%
Sebagian besar ibu hamil yang anemia
memiliki
Konsumsi Tabelt Fe
Tidak
Patuh
Total
Patuh
n
%
n
%
17
63
12 26,7
29
10 37,0 33 73,3
43
P
Value
0,004
pola makan
sehari).Memiliki
jarak
yang baik
(3kali
kehamilan
≥
2
tahun.Tidak patuh terhadap konsumsi Tabelt
Fe.Memiliki pengetahuan yang baik.Adanya
hubungan antara kepatuhan konsumsi Tabelt
Fe dengan anemia.
Berdasarkan Tabel 4. diatas dapat
dilihat bahwa ada hubungan antara kepatuhan
konsumsi Tabelt Fe (P Value = 0,004) dengan
anemia.
Saran
Dalam
Tabel 5. Hubungan jarak kehamilan dengan
kejadian anemia
Anemia
< 11 gr%
≥ 11 gr%
Jarak Kehamilan
<2
≥2
Tahun
Tahun
n
%
n
%
8 29,6 21 46,6
19 70,4 24 53,3
29
43
P
Value
0,255
ilmu
kebidanan
khususnya masa kehamilan dalam mengkaji
teori
Total
penerapan
tentang
sebaiknya
anemia
menyertakan
dalam
kehamilan
identifikasi
jarak
kehamilan dan kepatuhan konsumsi Tabelt Fe.
Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan
secara observasi langsung sehingga lebuh jelas
penyebab tentang anemia secara nyata.
Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat dilihat
bahwa tidak ada hubungan antara jarak (P
Value = 0,255) kehamilan dengan anemia.
Daftar Pustaka
1. Anderson, S. 1994. Patofisiologi: Konsep
Klinis Proses-proses Penyakit.Jakarta: EGC
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Edisi Suplemen 2016
11
2. Departemen Kesehatan RI. 2009. Profil
Kesehatan
Indonesia
2008.
Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Data Kesehatan KabupatenWonogiri 2009.
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Wonogiri.
Tengah. 2007. Profil KesehatanProvinsi
Tengah
Kesehatan
2006.
Semarang:
Dinas
Provinsi
Jawa
Pemerintah
Tengah.
5. Hidayat,
kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta: 2012
15. Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Rineka Cipta , Jakarta:
2006
4. Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa
Jawa
Jakarta: YBP-S
14. Notoatmodjo, S. Metodologi penelitian
3. Dinas kesehatan Kabupaten Wonogiri. 2010.
Wonogiri:
13. Wiknjosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan.
16. Arisman, Ilmu Gizi dalam Kehidupan.
Jakarta: Buku kedokteran EGC: 2007
17. Suryabrata. Metode Penelitian. Yogyakarta:
Media Pressind: 2009
18. Sugiyono.
A.
2009.
Metode
Penelitian
Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Metode
Penelitian
Bisnis.
Bandung: CV. Alfabeta;2013 Hal 215
19. Notoatmodjo, S. Metodologi penelitian
kesehatan. Edisi Revisi, Jakarta: 2008
6. JHPIEGO, POGI, JNPKR. 2007. Asuhan
Persalinan Normal. AsuhanEssential. Edisi
3. Jakarta: JHPIEGO, POGI, JNPKR.
7. Kenneth,I. 2009. Obstetri William: Panduan
ringkas, Edisi ke-21. Jakarta: EGC.
8. Manuaba, I.B.G. 2001. Kapita Selekta
Penatalaksanaan Rutin ObstetriGinekologi
dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC
9. Notoatmodjo,
S.
2002.
20. Suranto, S. Hubungan antara pola makan
dengan terjadinya anemia di Puskesmas
Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Tahun
2013.
Tersedia
di:
http://downloa.portalgaruda.org/article
21. Qudsiah C. Hubungan Antara Paritas dan
Umur Ibu dengan Anemia pada Ibu
Metodologi
hamil Tahun 2012. FIKES Universitas
Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Semarang 2012 [diperbaharui 05-09-2012,
Cipta.
di unduh 16 Juni 2016] tersedia dari:
10. Riduwan, Drs., M.B.A. 2007. Metode dan
Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
http;//download.portalgaruda.org/article.php
?article=98415&val=422
11. Saifuddin AB, dkk. 2002. Buku acuan
22. Amiruddin, W. Studi Kasus Kontrol Faktor
nasional pelayanan kesehatan maternaldan
Biomedis Terhadap Kejadian anemia Ibu
neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Hamil di Puskesmas Batimurung, 2011. Di
12. Suryabrata. Metode Penelitian Yogyakarta:
unduh 16 Juni 2016 [tersedia dari :
Media Pressind; 2009
http://ridwamiruddin.wordpress.com]
Hamidah & Alviani, Hubungan Faktor Risiko Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
12
23. Rofiq A. anemia pada ibu hamil di
dengan kepatuhan Mengkonsumsi Tabelt
Puskesmas Cerme di Kab. Bondowoso,
Zat Besi di Puskesmas Karangdowo, Klaten.
2008.
Di unduh 16 Juli 2016 [tersedia dari :
Tersedia
dari:
http://download.portalgaruda.org/article.
24. Iswanto B. Hubungan Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Anemia Defisiensi Zat Besi
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Edisi Suplemen 2016
http://download.portalgaruda.org/article
Download