KELAIKAN OPERASI INSTALASI TENAGA LISTRIK JUNIKO PARHUSIP, ST Inspektur Ketenagalistrikan Pertama Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan EDUKASI DAN SOSIALISASI PENGGUNAAN ANEKA ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Solo, 21 November 2013 Pendahuluan 2 Pendahuluan 3 Pendahuluan 4 Pendahuluan 5 Pendahuluan 6 Permasalahan Pertumbuhan Beban Yang Cukup Tinggi Memerlukan Pertumbuhan Instalasi Penyediaan Yang Cukup Tinggi Instalasi Tenaga Listrik yang beroperasi tetap harus andal, aman, akrab lingkungan Diperlukan regulasi yang mendukung pertumbuhan sektor ketenagalistrikan namun tetap menjamin keandalan, keamanan, dan perlindungan lingkungannya. 7 Definisi Kelaikan Operasi Instalasi Tenaga Listrik merupakan bagian dari pemenuhan Ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan menurut UU Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan; Kelaikan Operasi Instalasi Tenaga Listrik diwujudkan dengan kewajiban kepemilikian Sertifikat Laik Operasi; Setiap instalasi tenaga Listrik yang beroperasi wajib memiliki sertifikat laik operasi 8 REGULASI SEKTOR KETENAGALISTRIKAN UU No 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan Bidang Keteknikan Ketenagalistrikan 1. PP No 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2. PP No 42 Tahun 2012 tentang Jual Beli Listrik Antar Negara 3. PP No 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik 1. Rancangan Permen ESDM Tentang Tatacara Akreditasi, Sertifikasi Ketenagalistrikan dan Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik. 2. Rancangan Permen ESDM tentang Keselamatan Ketenagalistrikan. 3. Rancangan Permen ESDM tentang Penetapan Lembaga Inspeksi Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah. 9 Dasar Hukum Kelaikan Operasi 1. UU Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan 2. PP Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 3. PP Nomor 62 Tahun 2012 Tentang Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik 4. Permen ESDM Nomor 0045 Tahun 2005 tentang Instalasi Ketenagalistrikan sebagaimana telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 0046 Tahun 2006 10 Ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan UU 30 Tahun 2009, Pasal 44 : 1. Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan; 2. Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki sertifikat laik operasi; 3. Setiap peralatan dan pemanfaat tenaga listrik wajib memenuhi ketentuan standar nasional Indonesia; 4. Setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi 11 Instalasi Tenaga Listrik PP No. 14 Tahun 2012, Pasal 45: 1. Instalasi tenaga listrik terdiri atas instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik. 2. Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik meliputi: a. Instalasi pembangkit tenaga listrik b. Instalasi transmisi tenaga listrik c. Instalasi distribusi tenaga listrik 3. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik meliputi: a. Instalasi konsumen tegangan tinggi b. Instalasi konsumen tegangan menengah c. Instalasi konsumen tegangan rendah 12 Instalasi Tenaga Listrik (lanjutan) INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK Pembangkit Tersebar *) Pembangkit Melekat Pembangkit Kecil PEMANFAAT (Appliances) Saklar Instalasi Pembangkit Trafo Tegangan Kerja (TK) Instalasi Distribusi Instalasi Transmisi APP : Alat Pengukur dan Pembatas Trafo : Transformator APP Instalasi Pemanfaatan TR Trafo Trafo • Tegangan Tinggi (TT) • Tegangan Ekstra Tinggi (TET) Instalasi Pemanfaat (fixed) Tegangan Menengah (TM) Tegangan Rendah (TR) .. APP Kotak Instalasi Kontak Pemanfaatan TM APP Instalasi Pemanfaatan TT Pemanfaat (mobile) APP *) Distributed generation, milik perusahaan distribusi atau Small Power Producers (Produsen Menengah / Kecil) 13 Pelaksanaan Sertifikasi Laik Operasi (lanjutan) 14 Pelaksanaan Sertifikasi Laik Operasi PP No. 14 Tahun 2012, Pasal 46 : 1. Instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki sertifikat laik operasi. 2. Untuk memperoleh sertifikat laik operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan pemeriksaan dan pengujian oleh lembaga inspeksi teknik yang terakreditasi. 3. Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh Menteri. 4. Dalam hal suatu daerah belum terdapat lembaga inspeksi teknik yang terakreditasi, Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dapat menunjuk lembaga inspeksi teknik. 5. Dalam hal suatu daerah belum terdapat lembaga inspeksi teknik yang dapat ditunjuk oleh Menteri, gubernur atau bupati/Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dapat menunjuk pejabat yang bertanggung jawab mengenai kelaikan operasi. 15 Pelaksanaan Sertifikasi Laik Operasi (lanjutan) PP No. 14 Tahun 2012, Pasal 46 : 6. Pemeriksaan dan pengujian instalasi penyediaan tenaga listrik dan pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan menengah dilaksanakan oleh lembaga inspeksi teknik terakreditasi. 7. Pemeriksaan dan pengujian instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah dilaksanakan oleh lembaga inspeksi teknik dan ditetapkan oleh Menteri. 16 Pelaksanaan Sertifikasi Laik Operasi (lanjutan) Permen No. 0045 Tahun 2005 : Pasal 7 ayat (1) Instalasi penyediaan tenaga listrik yang selesai dibangun dan dipasang, direkondisi, dilakukan perubahan kapasitas, atau direlokasi wajib dilakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap kesesuaian dengan ketentuan standar yang berlaku Pasal 11 ayat (1) Instalasi pemanfaatan tenaga listrik yang telah selesai dibangun dan dipasang wajib dilakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap kesesuaian dengan standar yang berlaku Pasal 16 ayat (1) Instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik hanya dapat dioperasikan setelah mendapatkan sertifikat laik operasi Item Uji untuk Uji Laik Operasi Instalasi Tenaga Listrik terdapat dalam Lampiran Peraturan Menteri tersebut 17 Pelaksanaan Sertifikasi Laik Operasi (lanjutan) Lembaga Inspeksi Teknis merupakan Badan Usaha Jasa Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Tenaga Listrik PP No.62 Tahun 2012, Pasal 6 ayat (1): Usaha jasa pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik diklasifikasikan dalam bidang: a. Pembangkit tenaga listrik b. Transmisi tenaga listrik c. Distribusi tenaga listrik d. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik 18 Pelaksanaan Sertifikasi Laik Operasi (lanjutan) PP No. 62 Tahun 2012, Pasal 6 ayat (2): Usaha jasa pemeriksaan dan pengujian di bidang pembangkit tenaga listrik diklasifikasikan dalam sub bidang: a. pembangkit listrik tenaga uap b. pembangkit listrik tenaga gas; c. pembangkit listrik tenaga gas-uap; d. pembangkit listrik tenaga panas bumi; e. pembangkit listrik tenaga air; f. pembangkit listrik tenaga air skala kecil dan menengah; g. pembangkit listrik tenaga diesel; h. pembangkit listrik tenaga nuklir; dan i. pembangkit listrik tenaga energi baru lainnya dan tenaga energi terbarukan lainnya 19 Pelaksanaan Sertifikasi Laik Operasi (lanjutan) PP No. 62 Tahun 2012, Pasal 6 ayat (3): Usaha Jasa Pemeriksaan dan Pengujian di Bidang Transmisi tenaga Listrik dibagi dalam sub bidang: a. jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi dan/atau tegangan ekstra tinggi; dan b. gardu induk. 20 Pelaksanaan Sertifikasi Laik Operasi (lanjutan) PP No. 62 Tahun 2012, Pasal 6 ayat (4): Usaha Jasa Pemeriksaan dan Pengujian di bidang Distribusi Tenaga Listrik dibagi dalam sub bidang: a. jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah; dan b. jaringan distribusi tenaga listrik tegangan rendah. 21 Pelaksanaan Sertifikasi Laik Operasi (lanjutan) PP No. 62 Tahun 2012, Pasal 6 ayat (5): Usaha Jasa Pemeriksaan dan Pengujian di Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dibagi dalam sub bidang: a. Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Tinggi; b. Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Menengah; dan c. Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah. 22 Pelaksanaan Sertifikasi Laik Operasi (lanjutan) Lembaga Inspeksi Teknik terakreditasi melaksanakan pemeriksaan dan pengujian instalasi: a. Pembangkit Tenaga Listrik b. Transmisi Tenaga Listrik; c. Distribusi Tenaga Listrik; d. Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Tinggi e. Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Menengah Lembaga Inspeksi Teknik yang ditetapkan oleh Menteri melaksanakan pemeriksaan dan pengujian hanya untuk Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah 23 Penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO) Kewenangan Penerbitan SLO berdasarkan kewenangan penerbitan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yaitu: 1. SLO diterbitkan oleh Menteri untuk instalasi yang: a. Beroperasi lintas provinsi: b. Dimiliki dan/atau dioperasikan oleh badan usaha milik negara c. Terhubung dengan jaringan milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik atau izin operasi, yang izinnya diberikan oleh Menteri 2. SLO diterbitkan oleh Gubernur untuk instalasi yang: a. Beroperasi lintas kabupaten/kota b. Terhubung dengan jaringan milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik atau izin operasi, yang izinnya diberikan oleh Gubernur 24 Penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO) (lanjutan) 3. SLO diterbitkan oleh Bupati/Walikota untuk instalasi yang: a. Beroperasi dalam kabupaten/kota b. Terhubung dengan jaringan milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik atau izin operasi, yang izinnya diberikan oleh Bupati/Walikota 25 Contoh Item Uji Sertifikasi Laik Operasi 26 Sertifikat Laik Operasi Sertifikat Laik Operasi yang Diterbitkan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan 27 Sertifikat Laik Operasi (lanjutan) Sertifikat Laik Operasi yang Diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi 28 Sertifikat Laik Operasi (lanjutan) Sertifikat Laik Operasi yang Diterbitkan oleh Pemerintah Kota Batam 29 Penutup 1. Pemberlakuan Sertifikasi Laik Keselamatan Ketenagalistrikan; Operasi merupakan implementasi 2. Pemberlakuan Sertifikasi Laik Operasi diwajibkan bagi instalasi tenaga listrik yang beroperasi yang meliputi instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik; 3. Sertifikat Laik Operasi instalasi tenaga listrik diterbitkan Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya; oleh 30 www.djlpe.esdm.go.id Lembaga Inspeksi Teknik DAFTAR LEMBAGA INSPEKSI TEKNIK (Per 18 September 2013) NO. NAMA PERUSAHAAN 1 PT SILMA INSTRUMENTAMA NOMOR DAN TANGGAL SK MASA BERLAKU DIRJEN No. 898/K/20/DJL.4/2013 8 Juli 2013 s/d Tgl. 8 Juli 2013 8 Juli 2016 LINGKUP PEMERIKSAAN/PENGUJIAN Instalasi Pemanfaatan T.L. (TM) 2 PT CENTRAL ENERGY POSITIVE No. 1003 K/20/DJL.4/2013 Tgl. 22 Agustus 2013 22 Agustus 2013 s/d 22 Agustus 2016 Instalasi Distribusi T.L. (TM), Pemanfaatan T.L. (TM). 3 PT ANDALAN MUTU ENERGI No. 1002 K/20/DJL.4/2013 22 Agustus 2013 s/d Tgl. 22 Agustus 2013 22 Agustus 2016 Instalasi Pembangkit T.L. (PLTU,PLTG, PLTD, PLTA), Transmisi T.L. (TT/TET, GI), Distribusi T.L. (TM), Pemanfaatan T.L. (TT, TM). 4 PT PLN JASA SERTIFIKASI No. 374-12/20/600.4/2010 Tgl. 16 Juli 2010 16 Juli 2010 s/d 16 Juli 2013 Instalasi Pembangkit, Transmisi, Distribusi, Pemanfaatan T.L. (TT, TM) 5 PT MASARYO GATRA NASTITI No. 05-12/20/600.4/2011 Tgl. 5 Januari 2011 5 Januari 2011 s/d 5 Januari 2014 Instalasi Pembangkit, Transmisi, Distribusi TL. 6 PT TRIJAYA SAMPURNA No. 547-12/20/600.4/2010 Tgl. 19 November 2010 19 November 2010 s/d Instalasi Distribusi, Pemanfaatan T.L. (TM) 19 November 2013 7 PT KATA UTAMA No. 558-12/20/600.4/2010 Tgl. 26 November 2010 26 November 2010 s/d Instalasi Pembangkit, Transmisi, Distribusi, Pemanfaatan T.L. (TM) 26 November 2013 8 PT SANGGADELIMA NUSANTARA No. 65-12/20/600.4/2011 Tgl. 8 Februari 2011 8 Februari 2011 s/d 8 Februari 2014 Instalasi Transmisi, Distribusi, Pemanfaatan T.L. (TM) 32 Lembaga Inspeksi Teknik (lanjutan) DAFTAR LEMBAGA INSPEKSI TEKNIK (Per 18 September 2013) NO. NAMA PERUSAHAAN NOMOR DAN TANGGAL SK DIRJEN MASA BERLAKU LINGKUP PEMERIKSAAN/PENGUJIAN 9 PT MULTI ENERGYTAMA NUSANTARA No. 291-12/20/600.4/2011 8 April 2011 s/d Tgl. 8 April 2011 8 April 2014 Instalasi Transmisi, Distribusi, Pemanfaatan T.L. (TM) 10 PT FAKOM HESTI LABORA KRIDA No. 232-12/20/600.4/2011 26 April 2011 s/d Tgl. 26 April 2011 26 April 2014 Instalasi Distribusi, Pemanfaatan T.L. (TM) 11 PT KENCANA ANDALAS RIAU MANDIRI No. 418-12/20/600.4/2011 15 Juni 2011 s/d Tgl. 15 Juni 2011 15 Juni 2014 Instalasi Distribusi, Pemanfaatan T.L. (TM) PT SERTIFIKASI MANDIRI 12 SEJAHTERA Instalasi Distribusi, Pemanfaatan T.L. (TM) 654-12/05/600.4/2011 Tgl. 4 Oktober 2011 Tgl. 4 Oktober 2011 s/d Tgl. 4 Oktober 2014 13 PT LINTAS PRIMA ENERGI 1038-12/20/640.5/2012 Tgl. 31 Juli 2012 Tgl. 31 Juli 2012 s/d Tgl. 31 Juli 2015 Instalasi Pembangkit, Distribusi, Pemanfaatan TT, Pemanfaatan TM 14 KONSUIL Keputusan Menteri ESDM No. 1567 K/20/MEM/2010 21 Maret 2010 s/d 21 Maret 2013 Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah 15 PPILN (Perkumpulan Perlindungan Instalasi Listrik Nasional) Keputusan Menteri ESDM No. 0994 K/20/MEM/2012 16 Maret 2012 s/d 16 Maret 2017 Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah 33 Masa Berlaku Sertifikat Laik Operasi Permen No. 0045 Tahun 2005, Pasal 9 ayat (1): No. OBYEK INSTALASI MASA BERLAKU SLO (TAHUN) 1 Instalasi pembangkitan tenaga listrik 5 2 Instalasi transmisi tenaga listrik 10 3 Instalasi distribusi tenaga listrik 10 4 Instalasi konsumen tegangan tinggi 15 5 Instalasi konsumen tegangan menengah 15 6 Instalasi konsumen tegangan rendah 15 34