Penerapan model pembelajaran langsung dalam mata pelajaran matematika SMP/MTs Oleh Dra. Theresia Widyantini, M.Si PPPPTK Matematika 1. Pendahuluan Jika kita mencermati Standar Isi Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 mata pelajaran matematika SMP/MTs dari kelas VII sampai dengan kelas IX termuat 59 kompetensi dasar (KD) yang akan diberikan kepada siswa SMP/MTs, dimana dari kompetensi dasar tersebut masih akan dijabarkan lagi dalam indikator-indikator pencapaian kompetensi dasar. Dalam membelajarkan 59 kompetensi dasar tersebut kepada siswa pastilah guru tidak lepas menggunakan model yang sudah tidak asing lagi yaitu model pembelajaran langsung. Istilah “model pembelajaran” berbeda dengan strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan prinsip pembelajaran. Model pembelajaran meliputi suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Menurut Rahmadi dalam bahan ajar ”Modelmodel Pembelajaran Matematika SMP” bahwa konsep model pembelajaran lahir dan berkembang dari para pakar psikologi dengan pendekatan dalam setting eksperimen yang dilakukan. Konsep model pembelajaran untuk pertama kalinya dikembangkan oleh Bruce dan koleganya (Joyce, Weil dan Showers, 1992). Terdapat beberapa pendekatan pembelajaran yang dikembangkan oleh Joyce dan Weil dalam penjelasan dan pencatatan tiap-tiap pendekatan dikembangkan suatu sistem penganalisisan dari sudut dasar teorinya, tujuan pendidikan, dan perilaku guru dan siswa yang diperlukan untuk melaksanakan pendekatan itu agar berhasil. 1 Menurut Ismail (2003) menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu yaitu: a. rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya b. tujuan pembelajaran yang hendak dicapai c. tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut berhasil d. lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai Beberapa model pembelajaran matematika antara lain: model penemuan terbimbing, model pemecahan masalah, model pembelajaran kooperatif, pembelajaran kontekstual, model missouri mathematics project, dan model pmbelajaran langsung. 2. Pembahasan Model Pembelajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi metode ceramah merupakan bagian dari model pembelajaran langsung. Metode ceramah merupakan cara penyampaian keterangan atau informasi secara lisan dari guru kepada siswa. Model pembelajaran langsung sangat diperlukan dalam membelajarkan materi mata pelajaran matematika terutama yang terkait dengan membelajarkan operasi (aturan pengerjaan hitung, aljabar, matematika, dll.). Operasi sering disebut dengan skill (keterampilan) yaitu keterampilan dalam matematika berupa kemampuan pengerjaan (operasi) dan melakukan suatu prosedur atau aturan yang harus dikuasai oleh siswa dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi untuk memperoleh suatu hasil tertentu. Beberapa keterampilan ditentukan oleh seperangkat aturan atau instruksi atau prosedur yang berurutan, yang disebut algoritma. Menurut Gagne dalam Ismail, 2003, pengetahuan dibagi menjadi dua macam yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan mengenai bagaimana orang melakukan sesuatu sedangkan pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu. Model pembelajaran langsung dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran berpusat pada guru atau guru mendominasi 2 kegiatan pembelajaran dan komunikasi terjadi satu arah, akan tetapi tetap harus menjamin keterlibatan siswa. Menurut Ismail(2003), fase dalam pembelajaran langsung adalah a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa b. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan c. Membimbing pelatihan d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik e. Memberikan latihan dan penerapan Dari fase di atas dengan mengacu standar proses yaitu Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 dapat dirinci sebagai berikut: Langkah-langkah dalam model pembelajaran langsung adalah 1. Langkah awal guru menyiapkan siswa baik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Langkah awal ini dilakukan untuk memberikan motivasi pada siswa untuk berperan penuh pada proses pembelajaran 2. Langkah berikutnya adalah guru mempresentasikan materi ajar atau mendemonstrasikan mengenai keterampilan tertentu. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan latihan dan memberikan umpan balik. guru memfasilitasi siswa untuk Dalam langkah ini dikaitkan mengeksplorasi, mengelaborasi dan mengonfirmasi proses pembelajaran. 3. Langkah akhir guru memberikan latihan untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari, membuat rangkuman bersama-sama siswa, melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah berlangsung, merencanakan kegiatan tindak lanjutnya, menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya Berikut ini aalah contoh penggalan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran hasil kerja salah satu kelompok peserta pada diklat yang diselenggarakan di PPPPTK Matematika dengan 3 menggunakan model pembelajaran langsung untuk kompetensi dasar 5.4 yaitu membagi sudut pada siswa kelas VII, semester dua. 4 5 6 7 Lampiran 1 8 9 3. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas, harapan kami bahwa bapak/ibu guru dapat memilih dan mengembangkan sendiri diantara 59 kompetensi dasar yang ada pada standar isi dimana kompetensi dasar masih dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator pencapaian kompetensi, yang sekiranya sesuai apabila materi tersebut menggunakan model pembelajaran langsung. Karena pemilihan model pembelajaran yang akan diterapkan guru di dalam kelas mempertimbangkan beberapa hal diantaranya tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, ketersediaan fasilitas, kondisi peserta didik, alokasi waktu yang tersedia serta kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas. 4. Daftar Pustaka a. Adiwijaya. 2011 Model-model Pembelajaran. Yogyakarta: PPPPTK Matematika b. Depdiknas. 2006 Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Depdiknas c. Ismail. 2003. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Direktorat PLP d. Kumpulan hasil kerja kelompok Silabus dan RPP peserta diklat kerjasama Kalimantan Timur. 2011. Makalah tidak dipublikasikan/untuk kalangan sendiri pada Diklat Kompetensi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Jenjang SMP Kerjasama Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur dengan PPPPTK Matematika, tanggal 16 Oktober s.d. 27 Oktober 2011 di PPPPTK Matematika. Yogyakarta: PPPPTK Matematika. e. Rahmadi. 2000. Model-model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: PPPPTK Matematika 10