IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROGRAM ADIWIYATA MELALUI KEGITAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DI SMK NEGERI 1 TUREN THE IMPLEMENTATION OF CHARACTER IN THE ADIWIYATA PROGRAM’S TROUGH PARTI CIPATORY ENVIRONMENT ACTIVITIES IN SMKN 1 TUREN Reni Indrawati Pembimbing: Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si H. Moch. Yudhi Batubara, S.H., M.H Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No 5 Malang Email: [email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1). mendeskripsikan program; (2). Memaparkan implementasi program pendidikan karakter bangsa melalui program kegiatan lingkungan berbasis partisipatif; (3). memaparkan pelaksanaan pendidikan karakter dalam program Adiwiyata melalui kegiatan partisipasif di SMKN 1 Turen. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan pendekatan deskriptif kualitatif peneliti ingin memahami implementasi pendidikan karakter pada program Adiwiyata melalui kegiatan lingkungan berbasis partisipatif di SMK Negeri 1 Turen. peneliti sebagai instrument kunci dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata. mencatat informasi yang diberikan Bapak Ibu guru kordinator Adiwiyata, Kesiswaan, Siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi Kata Kunci: Pendidikan karakter, Program Adiwiyata, Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif Abstrak: this study aims to: (1) Describe the program; (2) Describes the implementation of educational programs character of the nation trough programs participatory environment activities; (3) Describes implementation of education character in the Adiwiyata programs through participatory environment activities in SMKN 1 Turen. This research uses qualitative descriptive approach, with a approach qualitative descriptive Researchers want to understand the implementasion of educational a character in the Adiwiyata program’s through participatory environment activities in SMK Negeri 1 Turen. Researchers as a key instrument in a manner described in the form of words. Noted the information provided Mr. Mrs. Adiwiyata teacher coordinator, Student, Students. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation Keywords: Character Education, programs Adiwiyata, participatory environ through activities PENDAHULUAN Pendidikan disekolah merupakan salah satu bagian dari kegiatan untuk mendidik penerus bangsa, dalam mengedepankan kecerdasan intelektual, mendidik moral, budi pekerti, dan watak atau karakter. Tujuan Pendidikan karakter adalah membangun karakter setiap siswa untuk membangun kepribadian dan perilaku yang bersifat positif melalui lingkungan hidup yang dapat mempengaruhi pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan manusia untuk melakukan aktifitas sosial. Berbicara mengenai pendidikan sangat menarik sekali jika membahas mengenai Pendidikan lingkungan yang diterapkan pada sekolah melalui program Adiwiyata yang di dalamnya mencangkup kegiatan lingkungan berbasis partisipatif adalah kegiatan yang melibatkan semua warga sekolah untuk ikut serta dalam pengelolahan lingkungan. Dengan adanya kegiatan lingkungan berbasis partisipatif mampu mengimplementasikan nilai karakter dalam berjalnnya kegiatan. LANDASAN TEORI Pendidikan Karakter adalah belajar mengenai kebiasaan dalam berfikir dan berperilaku untuk membentuk setiap individu untuk saling berkerjasama dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan karakter mengajarkan siswa berfikir cerdas, dan merupakan Pendidikan Budi Pekerti yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling) dan tindakan (action) tanpa aspek ini Pendidikan Karakter tidak akan berjalan efektif. Pendidikan Karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan akan menjadikan seorang siswa menjadi seseorang yang cerdas emosinya. Menurut Asmani (2012:35) Pendidikan Karater merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu siswa memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan. Kemudian nilai-nilai tersebut dapat terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hokum, tata krama, budaya dan adat istiadat. Dalam tujuan pendidikan karakter bangsa yang dituangkan oleh Asmani (2012:42) Tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil disekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter, diharapkan siswa mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuan, mengkaji dan menginteralisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga dapat terwujud dalam perilaku sehari-hari. Aqib (2010:65) tujuan dari pendidikan karakter adalah mendorong kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius, meningkatkan kemampuan untuk menghindari sifat-sifat tercela yang dapat merusak diri sendiri , orang lain dan lingkungan, memupuk ketegaran dan kepekaan siswa terhadap situasi sekitarnya sehingga tidak terjerumus kedalam perilaku yang menyimpang baik secara individual maupun secara sosial, menanamkan jiwa kepemimpinan dan tangung jawab siswa sebagai penerus bangsa. Menurut Soerjani (2009:52) Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) merupakan program Pendidikan untuk membina siswa agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap, perilaku yang rasional serta bertanggung jawab terhadap alam dan terlaksanakannya pembangunan yang berkelanjutan melalui program sekolah yang biasah disebut dengan program Adiwiyata, Menurut menurut Mahfud (Online Sumber: http:// Wahana guru.blogspot.com/2008/05/adiwiyata-cerminsekolah-peduli-dan-budaya-lingkungan) norma-norma dasar dalam kehidupan yang meliputi antara lain: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam serta tujuan dari program Adiwiyata adalah dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Menurut Kementerian Negara Lingkungan Hidup (2009:3) Pendidikan Lingkungan Hidup yang sudah dikembangkan semenjak tanggal 21 februari 2006 yang diterapkan melalui program Adiwiyata, dengan tujuan mendorong warga sekolah khususnya siswa untuk peduli dan berbudaya lingkungan sekaligus mendukung dan mewujudkan sumber daya manusia yang memiliki karakter bangsa terhadap perekembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. METODE Dalam Penelitian Implementasi pendidikan karakter pada program Adiwiyata melalui kegiatan lingkungan berbasis partisipatif di SMK Negeri 1 Turen ini menggunakan pendekataan deskriptif kualitatif karena penelitian ini tidak menggunakan angka dalam pengumpuan data melainkan data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata dari wawancara, gambar dengan demikian hasil penelitian akan berupa kutipan-kutipan data dan rangkuman dari dokumen. Kehadiran penelitian Sugiyono (2011: 222) menerangkan bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalididasi “ meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik secara akademik. Yang melakukan validasim adalah peneliti itu sendiri melalui evaluasi diri terhadap pemahaman bidang yang diteliti. Jadi pada konsepnya, kehadiran penelitian di SMKN 1 Turen adalah sebagai pengamat serta guru-guru pembina dan siswa merupakan subjek yang akan diteliti. Sumber data yang dibutuhkan kata-kata diperoleh dari wawancara dengan informan, data dari sumber tertulis yang sudah bisa dipastikan kebenarannya dan dokumentasi yang berupa semua rangkaian kegiatan yang sudah benar-benar dilakasanakan. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Turen yang beralamat Jl. Panglima Sudirman No. 41, Turen Jawa Timur. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini meliputiobservasi, wawancara, dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode Miles and Huberman (Sugiyono, 2011:246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Pengumpulan data Penyajiandat a Reduksi data Kesimpulankesipulan: Penarikan/Verivika si Sumber: Sugiyono, 2011:247 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Sugiyono (2011:268) mengatakan dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Tetapi kebenaran realitas data penelitian kualitatif bersifat jamak. Dalam pengecekan keabsahan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini meliputi, peningkatan ketekunan, triangulasi, Mengadakan membercheck HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Bagaimana program Pendidikan karakter bangsa melalui program kegiatan lingkungan berbasis partisipasif ? Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif ada empat program yang diteliti oleh peneliti diantarannya (1) Warga sekolah melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolahan lingkungan hidup yang terencana : memelihara dan merawat gedung dan lingkungan hidup yang terencana dimana fokus kegiatannya adalah Adanya kegiatan kebersihan kelas melalui jadwal piket, adanya kegiatan jum’at bersih yang di dukung jadwal jum’at bersih, adanya Kegiatan perawatan gedung dan sekolah, adanya kegiatan lomba kebersihan kelas memperingati hari ulang tahun sekolah, kegiatan perawatan taman kelas dengan pembagian kavling (2) Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah perlindungan dan pengelolahan LH (dampak yang di akibatkan oleh aktivitas sekolah: Menggunakan sarana transportasi sepeda motor harus di tuntun di sekitar sekolah, penanaman toga di kebun toga (3) Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolahan lingkungan hidup: Kegiatan penanaman dan perawatan toga, kegiatan kerja bakti dan penghijauan saat orientasi siswa baru, pembentukan kelompok kebersihan jasmani dan rohani melalui kegiatan ekstra BDI (badan dakwah islam), kegiatan pengembangan diri melalui ekstra PMR (4) Adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam upaya perlindungan dan pengelolahan lingkungan hidup: Pembuatan blogger Adiwiyata pada lomba pembuatan blogger dalam rangka HUT sekolah, pembuatan tas dari limbah kemasan deterjen dan minyak. 2. Implementasi program pendidikan karakter bangsa melalui program kegiatan lingkungan berbasis partisipatif Membentuk karakter siswa dapat di tuangkan dalam beberapa aspek kegiatan kegiatan sekolah. Berikut kegiatan lingkungan berbasis partisipatif di SMKN 1 Turen. (1) memelihara dan merawat gedung dan lingkungan hidup yang terencana melingkupi kegiatan kebersihan melalui jadwal piket, kegiatan jum’at bersih, kegiatan perawatan gedung dan sekolah,lomba kebersihan kelas, kegiatan perawatan taman kelas, sarana sepeda motor harus di tuntun, (2) memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah perlindungan dan pengelolahan LH (dampak yang di akibatkan oleh aktivitas sekolah) melingkupi penanaman toga dikebun toga, (3) mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolahan lingkungan hidup melingkupi kegiatan kerja bakti dan orientasi siswa baru, pembentukan kelompok kebersihan jasmani dan rohani melalui ekstra BDI, kegiatan pengembangan diri melalui ekstra PMR, (4) Adanya kreatifitas dan inovasi warga sekolah dalam upaya perlindungan dan pengelolahan lingkungan hidup melingkupi pembuatan lomba Blogge Adiwiyata, pembutan tas dari limbah. Secara umum nilai-nilai karakter yang tertanam dalam kegiatan lingkungan berbasis partisipatif adalah disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan,peduli sosial, cinta tanah air, kerja keras, bersahabat dan komunikatif, relijius, toleransi, kreatif, rasa ingin tau. 3. Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter dalam program Adiwiyata melalui kegiatan partisipatif di SMK negeri 1 Turen a. Pelaksanaan Kegiatan Berbasis Partisipatif Pelaksanaan kegiatan berbasis partisipatif dalam pendidikan karakter yang dilakukan sekolah sudah berjalan dengan baik, hampir semua kegiatan dapat di sangkutpautkan untuk membentuk watak anak menjadi pribadi yang sadar akan budaya cinta lingkungan dan meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan dan budaya, menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat siswa agara menjadi manusia yang berkreatifitas dan penuh dengan karya dan tidak lupa mengembangkan etika dan akhlak yang mengintegrasikan hubungan dengan Tuhan, manusia, alam semesta serta diri sendiri. b. Hambatan dan upaya dalam mengatasi hambatan dalam Pelaksanaan Kegiatan Berbasis Partisipatif Program sekolah yang begitu banyak nampaknya sangat didukung oleh semua anggota sekolah meskipun banyak hambatan yang di alami namun pihak sekolah selalu mengupayakan keberhasilan kegiatan yang direncanakan, seperti tidak semua komite sekolah satu pemikiran, disini semua anggota sekolah khususnya kepala sekolah dan guru serta staf sekolah mendiskusikan semua kegiatan agar mendapatkan kesepakatan bersama dan menjadi satu pemikiran untuk mendukung kegiatan, selain itu pihak sekolah mengadakan workshop atau penyuluhan bagi semua warga sekolah, kemudian kurangnya sarana dan prasarana pihak sekolah berupaya untuk memfasilitasi dan menambah peralatan yang dibutuhkan kemudian kegiatan berbenturan dengan kegiatan inti pembelajaran yaitu pihak sekolah mencari penyelesaian agar setiap program tetap dilaksanakan dengan cara mencari waktu tidak efektif untuk merealisaikan semua kegiatan melalui penyambutan HUT sekolah atau bisa dilaksanakan diluar jam sekolah, kurangnya dana pihak sekolah berupaya mengajukkan proposal sponsor kedinas tumbuhan untuk mendapatkan bibitbibit tanaman untuk mencari dana. elaksanaan pendidikan karakter melalui kegiatan lingkungan berbasis partsipatif di SMK Negeri 1 Turen nampak melalui proses praktek atau keikut sertaan siswa dalam menjalankan berbagai kegiatan yg diberikan oleh sekolah. Hambatan yang sering ditemui dalam pelaksanaan kegiatan berbasis partisipatif di SMKN 1 Turen antara lain: (a) fasilitas yang belum memadai, (b) dana, (c) kuranya pemahaman, (d) kreatifitas, (e) kesadaran (f) jadwal kegiatan yang bertabrakan, (g) tidak semua komite sekolah satu pemikiran. Upaya untuk mengatasi hambatan diantarannya adalah (a) pihak sekolah berupaya untuk memfasilitasi dan menambah peralatan, (b) pihak sekolah mengajukkan proposan sponsor kedinas tumbuhan untuk mendapatkan bibit tanaman, (c) mencari informasi melalui internet buku, media masa untuk menujang kelancaran kegiatan, (d) memberi motifasi dan contoh kepada siswa,(e) Pihak sekolah memberikan sosialisasi dan workshop kepada semua anggota sekolah, (f) program tetap dilaksanakan dengan cara mencari jam kosong, KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan yang dilakukan peneliti tentang Implementasi Pendidikan Karakter pada Program Adiwiyata melalui Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif di SMK Negeri 1 Turen, maka dapat disimpulkan bahwa perancaan pendidikan karakter bangsa melalui program kegiatan lingkungan berbasis partisipasif. 1. Penerapan pendidikan karakter bangsa melalui program kegiatan lingkungan berbasis partisipasif merupakan kegiatan yang melibatkan partisipasi semua anggota sekolah dalam melaksanakan berbagai tugas yang diberikan oleh sekolah, siswa dituntut untuk berperan aktif dalam mengikuti kegiatan partisipatif melalui budaya kebersihan. Dari adanya kegiatan partisipatif yang di adakan oleh sekolah dihapkan dapat membentuk karakter siswa menjadi siswa yang berbudi pekerti baik dan dapat terbentuk melalui budaya sekolah yang menomor satukan kebersihan dan keindahan sekolah dalam berbagai kegiatan. Dalam proses partispatif siswa dalam menjalankan tugas yang diberikan sekolah nantinya akan dapat membentuk karakter siswa yang dilakukan melalui pembiasan. 2. Penerapan kegiatan lingkungan berbasis partisispasif adalah bentuk partisipasi semua warga merupakan kegiatan yang diterapkan untuk membentuk perilaku empati atau kepedulian terhadap lingkungan bagi warga sekolah yang dapat mempengaruhi karakter siswa menjadi siswa yang cinta lingkungan yang diterapkan atau diamalkan setiap hari kepada siswa. Secara umum nilai-nilai karakter yang tertanam dalam berbagai kegiatan lingkungan berbasis partisipatif antara lain: (a) disiplin, (b) tanggung jawab, (c) peduli lingkungan (d) peduli sosial, (e) cinta tanah air, (f) kerja keras, (g) bersahabat dan komunikatif, (h) relijius, (i) toleransi, (j) kreatif, (k) rasa ingin tau 3. Pelaksanaan pendidikan karakter dalam program Adiwiyata melalui kegiatan partisipatif di SMK negeri 1 Turen, penanaman nilai pendidikan karakter dilakukan atau diterapkan pada proses atau dalam praktek siswa melalui keikut sertaan siswa dalam menjalankan berbagai kegiatan partsispatif yang di rencanakan oleh sekolah. Jadi pelaksanaan pendidikan karakter itu tidak hanya lewat perkataan tapi lebih ditekankan pada saat siswa terjun langsung dan melakukan kegiatan yang melibatkan partisipasi siswa. Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan berbasis partisipatif di SMKN 1 Turen antara lain: (a) fasilitas yang belum memadai, (b) keterbatasan dana, (c) kurangnya tenaga kerja yang memahami dalam setiap poin kegiatan, (d) kurangnya kreatifitas, (e) kurangnya kesadaran anggota masyarakat, (f) jadwal kegiatan yang bertabrakan, (g) tidak semua komite sekolah satu pemikiran . selain itu upaya dalam mengatasi hambatan yang terjadi pada kegiatan berbasis partisipatif diantarannya adalah (a) pihak sekolah berupaya untuk memfasilitasi dan menambah peralatan yang dibutuhkan, (b) pihak sekolah harus berusaha keras untuk dapat mendapatkan dana untuk memperlancar kegiatan sekolah dengan mengajukkan proposan sponsor seperti sekolah mengajukan proposal kedinas tumbuhan untuk mendapatkan bibit-bibit tanaman, (c) guru penangung jawab dari kegiatan harus mencari informasi baik itu melalui internet buku, media masa untuk menujang kelancaran kegiatan, (d) memberi motifasi dan contoh kepada siswa agar bersemagat untuk menciptakan suatu karya,(e) Pihak sekolah memberikan sosialisasi kepada semua anggota sekolah mengenai kurangnya kesadaran setiap pengguna kendaraan bermotor, (f) program tetap dilaksanakan dengan cara mencari jam kosong untuk dimanfaatkan dalam pengerjaan kegiatan, (g) Pihak sekolah mengadakan worksop atau penyuluhan bagi semua warga sekolah A. Saran Berdasarkan hasil temuan peneliti ini, maka agar implementasi pendidikan karakter pada program Adiwiyata melalui kegiatan lingkungan berbasis partisipatif di SMKN 1 Turen dapat terlaksana dengan baik dan lancar disarankan: 1. Kepala Sekolah Agar pelaksanaan implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dapat berjalan dengan lancar, hendaknya kepala sekolah dapat terus melakukan pemantauan terhadap perencanaan, pelaksanaan terhadap kegiatan yang direncanakan. 2. Guru SMKN 1 Turen Guru sebagai pendukung terlaksananya implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan lingkungan berbasis partisipatif di sekolah, hendaknya guru bisa menguasai tatacara pelaksanaan kegiatan yang akan diterapkan kepada siswa agar segala sesuatu yang kegiatan yang nantinya di berikan kepada siswa dapat berjalan dengan lancar 3. Peneliti Lain Agar dapat mengetahui lebih banyak tentang implementasi pendidikan karakter pada program Adiwiyata melalui kegiatan berbasis partisipatif yang dilakukan oleh sekolah-sekolah, hendaknya peneliti lain melakukan penelitian pengembangan dengan memperdalam topik dan permasalahan dan kajian teori lain. DAFTAR RUJUKAN Buku Aqib, Zainal. 2010. Pendidikan Karakter di Sekolah.PT Yrama Widya. Asmani, Ma’mur, Jamal, 2012. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. PT Diva Press. Kementrian Negera Lingkungan Hidup. 2009. Wujud Sekolah Perduli dan Berbudaya Lingkungan dilengkapai Panduan Materi Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta: Badan Lingkungan Hidup Jawa Timur. Soerjani, Mohamad. 2009. Pendidikan lingkungan sebagai dasar kearifan sikap dan prilaku bagi kelangsungan khidupan menuju pembangunan berkelanjutan. Universitas Indonesia (UI-Press) Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Onlaine Mahfud. Wahana guru (Online), (http:// Wahana guru.blogspot.com/2008/05/adiwiyata-cermin-sekolah-peduli-dan-budayalingkungan) diakses pada 9 September 2013