Piper Betle Linn

advertisement
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
September 2015
INHIBITION OF BETEL LEAF EXTRACT (Piper Betle Linn)
AGAINST Candida Albicans
Siti Chairunnisa*, Tri Setyawati**, Nursyamsi***
*
**
Medical Student, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako University
Biochemistry Department, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako
University
*** Biochemistry Department, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako
University
ABSTRAK
Latar Belakang : Candida albicans adalah jamur yang dapat menyebabkan
infeksi pada bagian superfisial tubuh kita. Beberapa faktor dapat memicu kearah
patogen yang lebih serius. Umumnya, jamur ini merupakan flora normal. Pada
kebanyakan individu justru kurang menguntungkan. Salah satu tumbuhan yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah daun sirih (Piper betle linn) yang
dapat dijumpai di daerah tropis. Daun sirih diyakini memiliki khasiat karminatif,
afdrodisiak, antioksidan, tonik, laksatif, dan meningkatkan nafsu makan.
Kandungan minyak atsirinya juga dapat bekerja sebagai antikuman dan
antijamur.
Tujuan : Untuk mengetahui efek antijamur ekstrak daun sirih (Piper betle linn)
terhadap jamur Candida albicans
Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental posttest control group only
design dengan pengujian aktivitas antijamur menggunakan metode difusi agar
dengan mengukur zona hambat yang terbentuk. Konsentrasi ekstrak daun sirih
yang diuji adalah 10%, 20%, 40%, dan 100% dengan Ketokonazole sebagai
kontrol positif dan akuades kontrol negatif. Masing-masing perlakuan direplikasi
sebanyak enam kali.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih (Piper betle linn)
dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans pada semua
konsentrasi yang di ujikan. Dari hasil ini diperoleh nilai kadar hambat minimal
(KHM) adalah 10%. Hasil uji statistik dengan menggunakan one-way ANOVA
didapatkan nilai signifikasi p < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan signifikan
pengaruh ekstrak daun sirih yang diberikan kepada jamur Candida albicans.
Kesimpulan : Ekstrak daun sirih ( Piper betle linn ) memilki efek antijamur
terhadap jamur Candida albicans
Kata kunci : Candida albicans, ekstrak daun sirih, Piper betle linn, antijamur,
Kadar hambat minimal (KHM).
25
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
September 2015
ABSTRACT
Background: Candida albicans can cause infections that range from superficial
infections of the skin to life-threatening systemic infections. Several factors and
activities have been identified which contribute to the pathogenic potential of
this fungus. The polymorphic fungus Candida albicans is a member of the
normal human microbiome. In most individuals, C. albicans resides as a
lifelong, harmless commensal. One of the plants that can be used as an herbal
remedy is a betel leaf (Piper betle linn) that can be found in the tropics. The
content of volatile oil can also function as an antiseptic and antifungal.
Objective: To determine the effects of antifungal extract of betel leaf (Piper betle
Linn ) against the fungus Candida albicans
Methods: The study is a posttest control group only experimental design by
using agar diffusion method for antifungal activity test and measure the
inhibition area. The concentrations extract of Betel leaf that tested were 10 % ,
20 % , 40 % , and 100 % with Ketokonazole as a positive control and distilled
water as a negative control . Each the concentration was replicated six times.
Results: The results showed that the extracts of betel leaf (Piper betle Linn) may
inhibit the growth of Candida albicans in all concentration tested. Results
obtained from the value of the minimum inhibitory concentration (MIC ) was
10%. Results of statistical test by using one-way ANOVA significance value of p
<0.05, which means that there are significant differences in the effect of betel
leaf extract given to the fungus Candida albicans.
Conclusion: The extract of betel leaf ( Piper betle Linn ) has an antifungal effect
against the fungus Candida albicans
Keywords: Candida albicans , betel leaf extract , Piper betle linn , antifungal,
Minimum Inhibitory Concentration (MIC).
Indonesia tumbuhan obat digunakan untuk
PENDAHULUAN
Obat tradisional atau yang biasa
dikenal
dengan
jamu
telah
diakui
keberadaanya sejak zaman dahulu baik di
indonesia maupun negara-negara lainnya
dan sampai sekarang tetap dimanfaatkan
dan bahkan cenderung meningkat. Di
26
meningkatkan
memulihkan
pencegahan
kesehatan
kesehatan
penyakit
(promotif),
(rehabilitatif),
(preventif)
dan
penyembuhan luka (kuratif)[1]
Salah satu tanaman obat yang
biasa dipakai adalah daun sirih. Daun sirih
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
September 2015
(Piper betle L) sudah lama dipakai oleh
diseluruh dunia dan dapat menyerang
orang Indonesia dan bangsa-bangsa Asia
semua usia baik perempuan maupun laki-
lainnya sebagai bahan unntuk mengobati
laki[4,5].
penyakit. Daun sirih diyakini memiliki
khasiat
karminatif,
antioksidan,
tonik,
afdrodiasik,
genus jamur yang termasuk golongan
dan
khamir (yeast like coloni). Jamur ini telah
meningkatkan nafsu makan. Kandungan
dikenal dan dipelajari sejak abad ke 17,
minyak atsirinya juga dapat bekerja
dan
sebagai antikuman dan antijamur. Oleh
dihubungkan dengan higenis yang tidak
sebab itu, sirih dapat digunakan untuk
baik. Candida albicans merupakan salah
menghilangkan
satu penyebab penyakit infeksi pada organ
bau
laksatif,
Candida merupakan salah satu
badan
yang
disebabkan oleh bakteri dan jamur. Daun
penyakit
yang
disebabkannya
kewanitaan dan organ lain[4].
sirih juga dapat menghentikan pendarahan
Ekstrak
kasar
dilaporkan
kulit, mengatasi gangguan saluran cerna,
antibakteri terhadap Streptococcus mutans
mengerutkan jaringan (adstringen), dan
dengan mempengaruhi pertumbuhan dan
mengeluarkan sputum (eskpektoran)[2,3]
pembentukan glukan. Komponen kimia
satu
penyakit
yang
daun
sirih
berfungsi
sirih
(hemostatik), menyembuhkan luka pada
Salah
dapat
daun
adalah
sebagai
minyak
disebabkan oleh jamur adalah kandidiasis.
seskuiterpen,
Penyakit ini bersifat akut atau subakut
sitosterol
yang disebabkan oleh Candida albicans
Aktivitas anti cendawan diduga berasal
yang dapat menyerang mulut, saluran
dari minyak atsiri daun sirih yiatu
cerna,
isoeugenol,
vagina, kulit, kuku, paru atau
organ tubuh yang lain. Candida albicans
triterpen,
atsiri,
terpenoid
neolignan dan krotepoksid.
limonene,
β-pinen,
dan
kariofilena[6,2]
dapat menyebabkan infeksi utama dimulut
Berdasarkan uraian diatas, penulis
dan di vagina yang pada manusia dikenal
tertarik
dengan oral candidiasis dan vaginal
mengetahui apakah ekstrak Daun Sirih
candidiasis.
27
Kandidiasis
melakukan
penelitian
untuk
terdapat
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
September 2015
(Piper betle Linn) memiliki efek antifungi
mikropipet, kemudian diinkubasi dalam
terhadap jamur Candida albicans.
inkubator pada suhu 370 C selama 24 jam.
Setelah 24 jam, dilakukan pengukuran
METODE
diameter zona hambat (zona jernih) di
Desain
penelitian
ini
adalah
sekitar sumuran menggunakan mistar
eksperimental laboratorium posttest only
berskala mm dengan mengukur secara
control group. Penelitian dilakukan pada
horizontal, vertikal, dan diagonal.
bulan juli 2015. Pengambilan daun sirih
dilakukan
di
palu
sulawesi
Data
penelitian
yang
diperoleh
tengah,
berupa diameter zona hambat selanjutnya
Kecamatan mantikulore. Ekstraksi dan
dianalisis menggunakan program SPSS.
pengujian aktivitas antijamur dilakukan di
Analisis statistik yang digunakan adalah
Laboratorium Kesehatan Daerah.
one-way ANOVA yang dilanjutkan dengan
Uji mikrobiologi yang digunakan
post hoc test yaitu LSD (Least significant
untuk melihat efek antijamur dari ekstrak
difference) untuk mengetahui perlakuan
daun sirih (Piper betle L) terhadap jamur
yang lebih efektif (bermakna).
Candida albicans adalah metode difusi
agar
dengan
Sabouraud
menggunakan
Dextrose
HASIL
(SDA).
Hasil uji aktivitas antijamur pada
Konsentrasi ekstrak yang diuji adalah
semua kelompok perlakuan dapat diamati
100%, 40%, 20%, 10%. Selain itu,
pada Gambar 1. Berdasarkan hasil uji
terdapat pula kelompok kontrol dimana
aktivitas antijamur menunjukkan adanya
Ketokonazole 2% sebagai kontrol positif
efek antijamur dari ekstrak daun Sirih
dan aquades sebagai kontrol negatif. Cara
(Piper betle linn) konsentrasi 10%, 20%,
pengujiannya
40%, dan 100% terhadap jamur Candida
yaitu
Agar
media
dengan
membuat
sumuran pada media SDA yang telah
albicans
distreaking dengan jamur
Candida
hambat (area jernih/zona bening) di
Albicans kemudian diteteskan larutan uji
sekitar sumuran (hole). Adapun, pada
sebanyak
ketokonazole 2% sebagai kontrol positif
28
100
µl
menggunakan
dengan
terbentuknya
zona
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
September 2015
juga menunjukkan terbentuknya zona
zona hambat yang terbentuk di sekitar
hambat. Sedangkan, pada aquades sebagai
sumuran. Rerata diameter zona hambat
kontrol
yang terbentuk pada konsentrasi 100%,
negatif
tidak
terdapat
zona
hambat.
40%, 20% dan 10% berturut-turut yaitu
28,01 mm, 21,76 mm, 17,3 mm dan 13,62
mm. Selanjutnya, dilakukan analisis data
menggunakan SPSS.
(-) dan (+)
20% dan 10%
100% dan 40%
Gambar 1 Hasil Uji efek daun sirih
(Piper Betle Linn) berbagai konsentrasi
terhadap jamur Candida Albicans
Tabel 1. Hasil pengukuran diameter
zona hambat ekstrak daun Sirih (Piper
betle linn) dan kelompok kontrol
terhadap jamur Candida albicans
Diameter zona hambat (mm)
Replikasi sampel
Perlakuan
1
Kontrol (+)
38,23
Kontrol (-)
-
100%
2
37,
73
3
SPSS pada uji LSD dan Anova
Rer
ata
4
5
6
37,
56
37,9
8
38,83
37,56
38
-
-
-
-
-
27,83
28
27,56
28,1
28,
56
28,
03
28,0
1
40%
21,86
21,
23
21,76
21,83
21,
9
22
21,7
6
20%
17,3
17,
5
17,6
17
17,
13
17,
86
17,3
10%
13,6
13,
53
13,3
13,9
13,
83
13,
6
13,6
2
-
Sumber: Data Primer, 2015
Tabel 1 di atas menunjukkan rerata
diameter zona hambat yang terbentuk dari
tiap konsentrasi. Dari hasil tersebut dapat
dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi
ekstrak maka semakin besar diameter
29
Tabel 2 Hasil analisis data menggunakan
Keterangan:
M
: Merupakan mean (rerata) yang
dapat digunakan untuk menila
perbedaan signifikan pada
setiap kelompok perlakuan
Sd
: Standar deviasi
Sig (p) : Nilai signifikan dari Post hoc
test LSD
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
P
: Nilai signifikan uji One way
ANOVA
Uji
One
tabel 2 hasil uji post hoc LSD terlihat
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
digunakan jika distribusi data normal dan
pada tiap kelompok perlakuan dilihat dari
varians
perbedaan tiap kolom tabel diatas.
sama.
ANOVA
bila nilai signifikasinya p < 0,05. Dari
dapat
data
way
September 2015
Distribusi
ditentukan menggunakan
data
uji Shapiro-
Wilk dengan nilai signifikansi p > 0,05.
PEMBAHASAN
Dari uji Shapiro-Wilk didapatkan nilai p >
Penelitian ini dilakukan
untuk
0,05 untuk keenam kelompok data, hal ini
mengetahui efek antimaur ekstrak daun
berarti distribusi data normal. Selanjutnya
sirih (Piper Betle linn) terhadap jamur
dilakukan uji homogenitas (lampiran)
Candida albicans serta mengetahui nilai
untuk
kadar
menentukan
varians
data.
hambat
minimal
(KHM)
dari
Signifikansi uji homogenitas diperoleh
ekstrak tersebut. Sebelum melakukan uji
nilai p = 0,077 (p > 0,05) yang
efektivitas antijamur dengan berbagai
menunjukkan bahwa varians data sama.
konsentrasi ( 40%, 20%, 10%). Dilakukan
Berdasarkan
Tabel
2
nilai
uji pendahuluan terlebih dahulu. Uji
signifikansi untuk uji one way ANOVA
pendahuluan
yaitu p = 0.000 (p<0,05) yang artinya
konsentrasi ekstrak 100%, pembuatan
terdapat perbedaan yang bermakna pada
kontrol positif dan pembuatan kontrol
keenam kelompok perlakuan. Hal tersebut
negatif untuk mengatahui apakah ekstrak
menunjukkan bahwa keenam kelompok
memiliki efek antijamur terhadap jamur
perlakuaan ekstrak daun sirih memiliki
uji. Kontrol positif yang digunakan yaitu
efek antifungi,dengan kata lain H0 ditolak
ketokonazole
dan H1 diterima.
positif didasarkan pada cara kerjanya yang
Untuk
melihat
seberapa
besar
dilakukan
2%.
dengan
Pemilihan
kontrol
sama dengan ekstrak. Ketokonazol bekerja
perbedaan efektivitas antifungi dari setiap
dengan
kelompok maka dilakukan uji post hoc
ergosterol yang merupakan sterol utama
LSD. Perbedaan signifikan dapat dilihat
untuk
30
cara
menghambat
mempertahankan
biosintesis
integritas
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
membran
sel
jamur.
September 2015
Ketokonazol
hambat minimal ekstrak terhadap Candida
menginhibisi enzim sitokrom P-450,C-14-
albicans dari penelitian ini adalah pada
α-demethylase
konsentrasi 10%.
yang bertanggungjawab
merubah lanosterol menjadi ergosterol,
Katergori daya hambat bakteri dapat
hal ini akan mengakibatkan dinding sel
ditentukan dengan melihat rerata diameter
jamur menjadi permeabel dan terjadi
zona hambat dari setiap konsentrasi
penghancuran jamur. Pada pengujian,
ekstrak daun sirih (Piper
ketokonazol
hasil
Menurut Davis dan Stout berdasarkan
terbentuknya zona hambat pada medium
zona jernihnya, daya hambat dibagi atas :
dengan rerata diameter yang lebih besar
sangat kuat > 20 mm, kuat 10-20 mm,
dibanding ekstrak yaitu 37, 98 mm.
sedang 5-10 mm dan lemah < 5 mm[7].
Sedangkan
kontrol
digunakan
adalah
memberikan
betle L)
negatif
yang
Kontrol positif tergolong dalam sediaan
aquades
tidak
yang memberikan daya hambat sangat
menunjukkan adanya aktivitas antijamur
kuat yaitu 37,98 mm. Ekstrak sirih 100%
karena hanya merupakan pelarut yang
dan 40% termasuk dalam sediaan yang
tidak memiliki efek antijamur.[7]
memberikan daya hambat sangat kuat
Setelah dilakukan uji pendahuluan
kemudian
ekstrak
dilakukan
menjadi
uji
pengenceran
berbagai
yaitu 28,01 mm dan 21,76 mm. Untuk
ekstrak daun sirih 20% dan 10% termasuk
variasi
dalam sediaan yang memberikan daya
konsentrasi yaitu 40%, 20%, dan 10%
hambat kuat yaitu 17,3 mm, dan 13,62
untuk menentukan kadar hambat minimal
mm.
(KHM) dari ekstrak. Hasil uji zona
Berdasarkan penelitian yang telah
hambat untuk konsentrasi yang lebih
dilakukan diperoleh hasil bahwa ekstrak
rendah diperoleh rerata diameter zona
daun sirih
hambat yaitu 21,76 mm pada konsentrasi
menghambat pertumbuhan jamur Candida
40%, 17,2 mm pada konsentrasi 20%, dan
albicans. Ini dapat dilihat dari adanya
13,62
mm
Sehingga,
31
pada
dapat
konsentrasi
10%.
zona
disimpulkan
kadar
kecilnya
(Piper
hambat
betle L)
yang terbentuk.
zona
hambat
mampu
Besar
tersebut
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
September 2015
dipengaruhi oleh konsentrasi ekstrak yang
daya bakterisida lima kali lebih kuat
diberikan.
zat
dibandingkan fenol. Kehadiran fenol dan
antimikroba dipengaruhi oleh konsentrasi
clavikol yang merupakan senyawa toksik
zat tersebut. Meningkatnya konsentrasi
mengakibatkan
ekstrak
meningkatnya
protein terganggu dan terbuka menjadi
kandungan bahan aktif yang berfungsi
struktur acak tanpa adanya kerusakan
sebagai
sehingga
pada struktur kerangka kovalen. Hal ini
kemampuannya dalam membunuh atau
menyebabkan protein terdenaturasi. Deret
menghambat pertumbuhan suatu mikroba
asam amino protein tersebut tetap utuh
juga semakin besar. Kandungan zat dari
setelah
ekstrak daun sirih (Piper betle L) juga
biologisnya
diduga menjadi faktor yang menghambat
protein yang terdapat pada mikroba tidak
pertumbuhan jamur Candida albicans
dapat melakukan fungsinya[4]
Efektivitas
menyebabkan
antimikroba
suatu
diantaranya minyak atsiri. Minyak atsiri
struktur
didenaturasi,
dimensi
namun
aktivitas
rusak
sehingga
menjadi
Dengan
tiga
melihat
fakta
hasil
daun sirih (Piper betle L) mengandung
penelitian yakni adanya area zona hambat
minyak terbang (betlefenol), seskuiterpen,
pertumbuhan jamur Candida albicans
pati, diastase, gula, zat samak dan kavikol
seiring dengan peningkatan konsentrasi
serta vitamin C. Sirih dapat membantu
ekstrak daun sirih yang diperkuat dengan
mengurangi peradangan, pembengkakan,
hasil analisis statistik dan data literatur
menghilangkan
mengenai bahan aktif ekstrak daun sirih
gatal,
bakteriosida,
antiseptik, anti jamur dan stimulans. [4,9]
Beberapa
hasil
penelitian
yang mampu menghambat pertumbuhan
jamur Candida albicans, maka dapat
menemukan bahwa minyak atsiri dari
dikatakan
bahwa
ekstrak
daun
sirih
daun sirih memiliki aktivitas sebagai
memiliki efek antifungi terhadap jamur
antijamur dan antibakteri. Komponen
Candida albicans. Hal ini menunjukkan
utama minyak atsiri terdiri dari fenol dan
bahwa hipotesis penelitian yang telah
senyawa turunannya. Salah satu senyawa
disusun sebelumnya adalah benar.
turunan itu adalah clavikol yang memiliki
32
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun
sirih (Piper betle linn) memiliki efek
antifungi dan dapat menghambat jamur
Candida albicans. Kadar terendah yang
dapat menghambat pertumbuhan jamur
Candida albicans yaitu pada konsentrasi
10%.
Saran
untuk
peneliti
lain
yaitu
diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
memisahkan
penyusun
masing-masing
ekstrak
menentukan
daun
aktivitas
senyawa
sirih
dan
antijamur
dari
masing-masing senyawa tersebut serta
perlu dilakukan pengujian efek ekstrak
daun
sirih
secara
in
vivo
sebelum
digunakan sebagai pengobatan alternatif
di masyarakat.
REFERENSI
1. Badan pom ri. 2005, Standardisasi
Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia
Salah Satu Tahapan Penting Dalam
Penembangan Obat Asli Indonesia,
6(4), Badan Pom Ri.
2. Moeljano & Mulyono. 2003, Khasiat
Dan Manfaat Daun Sirih Obat
Mujarab Dari Masa Ke Masa, Penerbit
Agromedia Pustaka, Jakarta, pp 1-12.
33
September 2015
3. Latief, 2014, Obat Tradisional,
Penerbit Egc, Jakarta, pp 239-340
4. Mudatsir, susanti, hafnati. 2007, Uji
Aktivitas Antimikroba Ekstrak Metanol
Daun Sirih (Piper Betle L) Terhadap
Candida Albicans Secara In Vitro,
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 7(3),
Pp 117-130
5. Mayer FL., Wilson, D., and Hube B.
2013. Candida albicans pathogenicity
mechanisms. J. Of Virulence, 4 (2):
119-128.
6. Nalina & Rahim. 2006, Effect Of Piper
Betle L, Leaf Extraxt On The Virulence
Activity Of Streptococcus Mutans An In
Vitro Study, Pakistan Journal Of
Biological Science, 9(8), pp 14701475.
7. Indriana. 2006. Uji Banding Efektivitas
Ekstrak
Rimpang
Temu
Kunci
(Kaemferia Pandurata Roxb) 10%
Dengan Ketokonazol 2% Secara In
Vitro Terhadap Pertumbuhan Candida
Albicans Pada Kandidiasis Vaginalis
8. Arista YN. Formulasi dan uji aktivitas gel
antijerawat ekstrak umbi bakung (Crinum
asiaticum
L.)
terhadap
bakteri
Staphylococcus aureus secara in vitro.
Pharmacon Jurnal Ilmiah FarmasiUNSRAT. 2013; (02): 18-26.
9. Jawets, Melnick, Adelberg. 2008,
Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23,
Penerbit Egc, Jakarta, pp 658.
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
Download