mengoptimalkan kecerdasan naturalis anak melalui metode

advertisement
MENGOPTIMALKAN KECERDASAN NATURALIS
ANAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA
KELOMPOK B1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
KEMALA BHAYANGKARI 26
KOTA BENGKULU
SKRIPSI
Oleh
Lestari Oktafiah
NPM. A1I010031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
BENGKULU
2014
MENGOPTIMALKAN KECERDASAN NATURALIS
ANAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA
KELOMPOK B1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
KEMALA BHAYANGKARI 26
KOTA BENGKULU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persayaratan Memeperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh
Lestari Oktafiah
NPM. A1I010031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
BENGKULU
2014
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Lestari Oktafiah
NPM
: A1I010031
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Mahasiswi
Prodi
: Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas
: FKIP UNIB
Menyatakan dengan kesungguhannya skripsi yang saya tulis ini adalah Karya Saya
sendiri dan bebas dari segala macam bentuk plagiat atau tindakan yang melanggar
etika keilmiahan.
Jika kemudian hari ternyata pernyataan saya ini tidak benar, semua akibat yang
ditimbulkannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya sendiri dan saya bersedia
menerima sanksi sesuai hukuman yang berlaku.
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Kecerdasan tidak akan optimal jika kita hanya berdiam diri tanpa adanya rangsangan yang
diberikan.
Persembahan
Puji syukur atas nikmat dan karunia tyang telah Allah SWT, berikan kepada saya sehingga
perjalanan dan penantianku dengan skripsi telah selesai. Dengan segala kerendahan hati
kupersembahkan karya kecil ku ini untuk :
1. Ayahandaku tersayang Nurdin dan Ibundaku tercinta Darita yang selalu memberikan
motivasi, dukungan, do’a dan semuanya demi anaknya. Terima kasih atas apa yang
telah kalian berikan padaku. Semoga Allah selalu membalas semua kebaikan bapak dan
ibu berikan kepada ku.
2. Ayuk ku tercinta Yuniar bersama Suaminya Mardi Susanto, SE, dan keponakanku yang
lucu, imut dan ngegemesin Ayesha Fildzah Mardi yang selalu memberikan motivasi
bagiku untuk memperjuangkan apa yang aku impikan, menguatkan aku disaat aku
merasa lemah sehingga aku bisa menyelesaikan pendidikan ku. Terima kasih buat kalian
semua.
3. Kakak ku yang paling keras kepala, Fitra Wijaya dan Adikku yang sulit dimengerti,
Dedi Hermanto, yang telah membantu dalam menyelesaikan pendidikanku. Meskipun
kadangkala, membuat aku merasa kesal. Namun, aku bersyukur atas bantuan yang telah
kakak dan adikku berikan.
4. Untuk semua sepupu-sepupuku yang mampu memberikan keramaian di hatiku.
5. Seluruh keluarga besarku yang telah memberikan bimbingan dan perlindungan sepanjang
perjalananku serta selalu berdoa untuk kesuksesanku
6. Untuk sahabat-sahabatku, Indah, Inga Rini, Novita, Madya, Wa Sari, Ayuk diana,
Sholika, yang akan selalu aku rindukan. Terima kasih atas apa yang kalian berikan
padaku.
7. Teman-teman KKN di Penum 2 (Lini, Fia, Nia, Bobi, Deki, Novri, dan Dang Engki).
8. Teman-teman PPL PAUD Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu (Indah, Rini, Renti,
Elsa, dan Nike).
9. Teman-teman seperjuanganku S1 PAUD 2010 kalian yang terbaik. Selalu rindu kalian.
10. Dosen-dosenku tercinta dan mbak Yosi tersayang.
11. Masa depanku dan Almamaterku tersayang.
vii
MENGOPTIMALKAN KECERDASAN NATURALIS ANAK MELALUI
METODE EKSPERIMEN
(Penelitian Tindakan Kelas Kelompok B1 Pendidikan Anak Usia Dini
Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu)
Lestari Oktafiah
NPM. A1I010031
ABSTRAK
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah apakah melalui
metode eksperimen dapat mengoptimalkan kecerdasan naturalis anak pada kelompok
B1 Pendidikan Anak Usia Dini Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu?. Penelitian
tindakan kelas ini bertujuan untuk mengoptimalkan kecerdasan naturalis anak usia
dini melalui metode ekperimen menanam. Subjek penelitian ini yaitu kelompok B1
berjumlah 22 orang anak yang terdiri dari 10 orang anak perempuan dan 12 orang
anak laki-laki. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan
dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data secara deskriptif kuantitatif. Penelitian
tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dan setiap siklusnya dilakukan 3 kali
pertemuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan eksperimen sebagai
metode yang digunakan dalam pembelajaran dapat mengoptimalkan kecerdasan
naturalis anak usia dini. Terbukti dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa
kecerdasan naturalis anak, baik pada aspek kepekaan anak terhadap tanaman maupun
keahlian anak dalam membedakan jenis-jenis tanaman mencapai nilai ketuntasan
sebesar 82,38% dengan kriteria sangat baik. Dari hasil penelitian ini disarankan
kepada guru bahwa dengan menggunakan metode eksperimen dapat mengoptimalkan
kecerdasan naturalis anak.
Kata Kunci : Kecerdasan naturalis, Metode eksperimen
viii
OPTIMIZE NATURALIST INTELLEGENT CHILDREN
BY EXPERIMENT METHOD
A Classroom Action Research at Group B1 Early Childhood of Education Kemala Bhayangkari
26 Bengkulu City
Lestari Oktafiah
NPM A1I010031
ABSTRACT
The problem formulation in the classroom action research is did
experiment method can optimize the naturalist intelligent children in group B1
PAUD Kemala Bhayangkari 26 Bengkulu city? The research purposed to optimize
naturalist intelligent of children trough plant experiment method. The subject of this
research is group B1 consist of 22children, 10 girls and 12 boys. Observation and
documentation is done for collecting data , while technique of analysis data is done
by descriptively and qualitatively. The research is done with 2 cycles and every cycle
is done 3 meetings. The result of the research showed that the experiment as a
method used in studying can optimize the naturalist intelligent of children. Has been
proven by the result showed that intelligence naturalist children, either on the aspect
of sensibility children against plants and expertise child in distinguish the kinds of
plant reached ketuntasan value amounting to 82,38 % with criteria very well. From
the result of the research. teacher is suggested for using the experiment method in
order to optimize the naturalist intelligent of children.
Key Words: Naturalist intelligent, Experiment Method
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Mengoptimalkan Kecerdasan Naturalis
Anak Melalui Metode Eksperimen pada Kelompok B1 di Pendidikan Anak Usia
Dini Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Bengkulu.
Selama menyelesaikan skripsi ini, peneliti telah banyak menerima
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala hormat dan
kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1.
Prof. Dr. Rambat Nursasongko, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu.
2.
Dr. Manap Soemantri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu.
3.
Drs. H. M Nasirun, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Anak Usia
Dini Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bengkulu, sekaligus dosen pembimbing utama yang telah banyak
meluangkan waktu memberikan bimbingan, arahan dan koreksi selama
penelitian dan penyusunan skripsi ini.
x
4.
Dra. Hj. Yulidesni, M.Ag., selaku dosen pembimbing pendamping yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan koreksi selama
penyusunan skripsi ini.
5.
Drs. Delrefi D, M.Pd., selaku pembimbing akademik yang telah memberikan
bimbingan, masukan, arahan, motivasi dan koreksi selama penelitian dan
penyusunan skripsi ini.
6.
Dr. Nina Kurniah, M.Pd., selaku penguji pertama seminar proposal yang telah
memberikan banyak masukan, bimbingan dan koreksi sehingga penelitian dan
penyusunan skripsi ini berjalan dengan baik dan lancar.
7.
Dra. Sri Saparahayuningsih, M.Pd., selaku penguji pertama sidang skripsi dan
penguji kedua seminar proposal yang telah memberikan banyak masukan,
bimbingan dan koreksi sehingga penelitian dan penyusunan skripsi ini berjalan
dengan baik dan lancar.
8.
Wembrayarli, S.Pd. M.Sn., selaku penguji kedua sidang skripsi yang telah
memberikan banyak masukan dan perbaikan sehingga penyusunan skripsi ini
berjalan dengan baik dan lancar.
9.
Dosen Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Bengkulu yang banyak memberi bekal pengetahuan
kepada peneliti selama proses perkuliahan.
10. Yosi Komala Sari selaku Staf Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
Universitas Bengkulu yang telah banyak membantu kelancaran dalam
administrasi dan semua hal yang berurusan dengan prodi.
xi
11. Yuliana, S.Pd. AUD., selaku Kepala Sekolah PAUD Kemala Bhayangkari 26
Kota Bengkulu, yang telah memberikan tempat penelitian dan informasi data
dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
12. Sri Untari Werdini, selaku teman sejawat yang telah memberikan bantuan serta
masukan dalam proses penelitian.
13. Keluarga besar PAUD Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu yang telah
membantu penulis selama penelitian sehingga penelitian ini bisa berjalan dengan
baik dan lancar.
14. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penyelesaian
penulisan
skripsi ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan
saran dan kritik yang sifatnya membangun dan memberikan perbaikan pada masa
mendatang. Akhirnya peneliti juga berharap semoga skripsi ini dapat memberikan
sumbangan yang bermanfaat bagi pembaca.
Bengkulu,
Juni 2014
Peneliti
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................
ABSTRAK .........................................................................................................
ABSTRACT .......................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR BAGAN ...........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
Halaman
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xiii
xv
xvi
xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................... .
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................
D. Kegunaan Penelitian ..........................................................................
E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................
1
1
5
6
6
7
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................
A. Deskripsi Teoritik ..............................................................................
1. Kecerdasan Naturalis ....................................................................
a. Pengertian Kecerdasan Naturalis ..............................................
b. Komponen Kecerdasan Naturalis .............................................
c. Sistem Neurologis Kecerdasan Naturalis ..................................
d. Indikator Kecerdasan Naturalis Anak Usia Dini ......................
e. Cara Mengoptimalkan Kecerdasan Naturalis Pada Anak Usia
Dini ...........................................................................................
2. Metode Eksperimen .......................................................................
a. Pengertian Metode Eksperimen ................................................
b. Keunggulan Metode Eksperimen..............................................
c. Kelemahan Metode Eksperimen ...............................................
d. Langkah-Langkah Metode Eksperimen ....................................
3. Penerapan Metode Eksperimen Dalam Mengoptimalkan
Kecerdasan Naturalis ....................................................................
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ..........................................................
C. Paradigma Penelitian .........................................................................
D. Hipotesis Penelitian ...........................................................................
9
9
9
9
10
11
11
xiii
13
15
15
16
17
18
19
21
22
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................
A. Rancangan Penelitian .........................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................
1. Tempat Penelitian ...........................................................................
2. Waktu Penelitian ............................................................................
C. Subjek Penelitian ................................................................................
D. Prosedur Penelitian .............................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen
Penelitian ............................................................................................
1. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
2. Pengembangan Instrumen Penelitian..............................................
F. Teknik Analisis Data ...........................................................................
G. Peran Peneliti ......................................................................................
H. Indikator Keberhasilan Tindakan .......................................................
I. Pertanggungjawaban Peneliti ..............................................................
24
24
25
25
26
26
26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................
A. Hasil Penelitian .................................................................................
1. Deskripsi Siklus 1 .......................................................................
2. Deskripsi Siklus 2 .......................................................................
B. Pembahasan ......................................................................................
39
39
39
72
108
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................
A. Kesimpulan .......................................................................................
B. Saran ..................................................................................................
114
114
114
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
LAMPIRAN .......................................................................................................
116
118
xiv
32
32
34
34
37
37
38
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas...................................
Tabel 3.2 Kategori Skor Hasil Observasi Tiap Siklus .........................................
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Anak Secara Klasikal Siklus 1 Pertemuan 1 ..........
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Anak Secara Individual Siklus 1 Pertemuan 1 .......
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus 1 Pertemuan 1 ...................................
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Anak Secara Klasikal Siklus 1 Pertemuan 2 ..........
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Anak Secara Individual Siklus 1 Pertemuan 2 .......
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus 1 Pertemuan 2 ....................................
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Anak Secara Klasikal Siklus 1 Pertemuan 3 ..........
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Anak Secara Individual Siklus 1 Pertemuan 3 .......
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Guru Siklus 1 Pertemuan 3 ....................................
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Anak Secara Klasikal Siklus 1 ..........
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Anak Secara Individual Siklus 1 ......
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus 1 ...................................
Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Anak Secara Klasikal Siklus 2 Pertemuan 1 ..........
Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Anak Secara Individual Siklus 2 Pertemuan 1 .......
Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Guru Siklus 2 Pertemuan 1 ...................................
Tabel 4.16 Hasil Pengamatan Anak Secara Klasikal Siklus 2 Pertemuan 2 ..........
Tabel 4.17 Hasil Pengamatan Anak Secara Individual Siklus 2 Pertemuan 2 .......
Tabel 4.18 Hasil Pengamatan Guru Siklus 2 Pertemuan 2 ....................................
Tabel 4.19 Hasil Pengamatan Anak Secara Klasikal Siklus 2 Pertemuan 3 ..........
Tabel 4.20 Hasil Pengamatan Anak Secara Individual Siklus 2 Pertemuan 3 .......
Tabel 4.21 Hasil Pengamatan Guru Siklus 2 Pertemuan 3 ....................................
Tabel 4.22 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Anak Secara Klasikal Siklus 2 ..........
Tabel 4.23 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Anak Secara Individual Siklus 2 .......
Tabel 4.24 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus 2 ....................................
Tabel 4.25 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Anak Secara Klasikal
Siklus 1 dan 2 .......................................................................................
Tabel 4.26 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Anak Secara Individual
Siklus 1 dan 2 .................................................................................. .....
Tabel 4.27 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus 1 dan 2 ...........................
xv
26
36
42
44
45
51
54
55
61
63
64
67
70
71
75
78
79
84
87
88
93
96
97
99
103
104
105
106
107
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Paradigma Penelitian ............................................................................. 22
Bagan 3.1 Model Kegiatan PTK ............................................................................. 25
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ..................... 119
Lampiran 2 Daftar Nama Anak Kelompok B1 ................................................... 120
Lampiran 3 Lembar Observasi Kecerdasan Naturalis Pada Aspek Kepekaan
Anak terhadap Tanaman Siklus 1 Pertemuan 1 ............................... 121
Lampiran 4 Lembar Observasi Kecerdasan Naturalis Pada Aspek Kepekaan
Anak terhadap Tanaman Siklus 1 Pertemuan 2 ............................... 123
Lampiran 5 Lembar Observasi Kecerdasan Naturalis Pada Aspek Kepekaan
Anak terhadap Tanaman Siklus 1 Pertemuan 3 ............................... 125
Lampiran 6 Lembar Observasi Kecerdasan Naturalis Pada Aspek Keahlian
Anak dalam Membedakan Jenis-Jenis Tanaman
Siklus 1 Pertemuan 1 ........................................................................ 127
Lampiran 7 Lembar Observasi Kecerdasan Naturalis Pada Aspek Keahlian
Anak dalam Membedakan Jenis-Jenis Tanaman
Siklus 1 Pertemuan 2 ........................................................................ 129
Lampiran 8 Lembar Observasi Kecerdasan Naturalis Pada Aspek Keahlian
Anak dalam Membedakan Jenis-Jenis Tanaman
Siklus 1 Pertemuan 3 ........................................................................ 131
Lampiran 9 Lembar Observasi Kecerdasan Naturalis Pada Aspek Kepekaan
Anak terhadap Tanaman Siklus 2 Pertemuan 1 ............................... 133
Lampiran 10 Lembar Observasi Kecerdasan Naturalis Pada Aspek Kepekaan
Anak terhadap Tanaman Siklus 2 Pertemuan 2 ............................... 135
Lampiran 11 Lembar Observasi Kecerdasan Naturalis Pada Aspek Kepekaan
Anak terhadap Tanaman Siklus 2 Pertemuan 3 ............................... 137
Lampiran 12 Lembar Observasi Kecerdasan Naturalis Pada Aspek Keahlian
Anak dalam Membedakan Jenis-Jenis Tanaman
Siklus 2 Pertemuan 1 ........................................................................ 139
Lampiran 13 Lembar Observasi Kecerdasan Naturalis Pada Aspek Keahlian
Anak dalam Membedakan Jenis-Jenis Tanaman
Siklus 2 Pertemuan 2 ........................................................................ 141
Lampiran 14 Lembar Observasi Kecerdasan Naturalis Pada Aspek Keahlian
Anak dalam Membedakan Jenis-Jenis Tanaman
Siklus 2 Pertemuan 3 ........................................................................ 143
Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 ..................................... 145
Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus 2 ..................................... 147
Lampiran 17 Kriteria Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Anak ..................... 149
Lampiran 18 Kriteria Penilaian Aktivitas Guru .................................................... 152
Lampiran 19 Rencana Kegiatan Mingguan Siklus 1 dan Siklus 2 ........................ 156
Lampiran 20 Rencana Kegiatan Harian Siklus 1 Pertemuan 1 ............................. 161
Lampiran 21 Foto-Foto Penelitian ........................................................................ 180
Lampiran 22 Surat Izin Penelitian Fakultas .......................................................... 193
Lampiran 23 Surat Izin Penelitian Provinsi .......................................................... 194
Lampiran 24 Surat Izin Penelitian Kota ................................................................ 195
xvii
Lampiran 25 Surat Keterangan Selesai Penelitian ................................................
Lampiran 26 Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Teman Sejawat ....................
Lampiran 27 Riwayat Hidup .................................................................................
xviii
196
197
198
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu petumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan pada anak usia dini pada hakekatnya merupakan
pendidikan yang sangat penting dimana pada masa ini sangat menentukan
bagi perkembangan dan pertumbuhan anak selanjutnya karena merupakan
masa peka dan masa emas (golden age). Dengan demikian perlu dilakukan
dengan memberikan fasilitas yang menunjang atau mengasah pengetahuan
dan keterampilan, pengetahuan dan keterampilan akan terealisasi jika
program pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan kurikulum dan dapat
mengembangkan potensi anak didik yang meliputi nilai agama dan moral
agama, social-emosional, bahasa, kognitif, dan fisik (Depdiknas, 2003).
Mengacu pada Kurikulum hasil belajar (Kurikulum Berbasis
Kompetensi) Balitbang Depdiknas, pendidikan anak usia dini bertujuan untuk
mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik, intelektual,
1
2
emosional, moral, dan agama secara optimal dalam lingkungan pendidikan
yang kondusif, demokratis dan kompetitif (Rahman, 2005:6).
Hasil penelitian para ahli Bloom, dkk dalam Kurniah (2008:1),
mengemukakan bahwa pada usia anak 0-8 tahun merupakan usia yang sangat
menentukan dalam pembentukan kecerdasan seorang anak hingga 80%. Usia
ini merupakan masa terpenting bagi pengembangan berbagai kecerdasan
(intelegensi) dan karakter pada diri anak karena mereka memiliki kemampuan
tinggi untuk menyerap berbagai informasi.
Menurut
Gardner
dalam
Musfiroh
(2008:1.30-1.31),
bahwa
kecenderungan kecerdasan anak ditemukan dan dijadikan dasar untuk
membuat program pengembangan. Berbagai kegiatan dan variasinya
digunakan untuk merangsang kemunculan dan penguatan setiap indikator
yang dimiliki anak. Pendidikan yang berbasis dengan Multiple Intelligences,
berpeluang memberikan pengalaman hidup yang menyenangkan bagi anak
dan memantik kecerdasan mereka. Multiple Intelligences mengarahkan
kegiatan pengembangan anak, kerena strategi dalam stimulasi kecerdasan
berefek langsung pada perkembangan anak.
Menurut Gardner dalam Suyadi (2009:25) memahami bahwa yang
disebut dengan kecerdasan itu mempunyai beberapa kemampuan sebagai
berikut: 1) kemampuan untuk memecahkan suatu masalah, 2) kemampuan
untuk menciptakan suatu masalah baru untuk dipecahkan, 3) kemampuan
untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu pelayanan yang berharga
dalam suatu kebudayaan masyarakat. Gardner menyebut konsep kecerdasan
3
dengan istilah Multiple Intelligence yaitu kecerdasan linguistik (cerdas kata),
logika-matematika (cerdas angka), intrapersonal (cerdas diri), interpersonal
(cerdas sosial), musikal (cerdas musik-lagu), visual-spasial (cerdas gambarwarna), kinestetik (cerdas gerak), naturalis (cerdas alam), dan eksistensial
(cerdas hakikat).
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali berbagai
jenis flora (tanaman), fauna (hewan), dan fenomena alam lainnya, seperti asal
usul binatang, pertumbuhan tanaman, terjadinya tata surya, berbagai galaksi,
dan lain sebagainya (Suyadi, 2009:371). Kecerdasan naturalis inilah yang
akan menjadi objek dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti.
Kecerdasan naturalis ini merupakan suatu kemampuan yang sangat perlu
dioptimalkan sejak anak masih usia dini sehingga pemahaman anak akan
dunia lingkungan sekitarnya lebih berkembang secara optimal.
Menurut Armstrong dalam Musfiroh (2008:8.3) bahwa komponen inti
dalam kecerdasan naturalis adalah kepekaan terhadap alam (flora, fauna,
formasi awan, gunung-gunung), keahlian membedakan anggota-anggota
suatu spesies, mengenali eksistensi spesies lain, dan memetakan hubungan
antara beberapa spesies, baik secara formal atau informal. Dalam penelitian
yang dilaksanakan ini, peneliti meneliti dua aspek kecerdasan naturalis yaitu
kepekaan terhadap alam (tanaman) dan keahlian membedakan anggotaanggota suatu spesies (jenis-jenis tanaman).
4
Berdasarkan pengamatan peneliti ketika melakukan kegiatan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) pada kelompok B1 yang terdiri dari 22 orang
anak (10 orang anak perempuan dan 12 orang anak laki-laki) di PAUD
Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu menunjukkan kemungkinan bahwa
tingkat kecerdasan naturalis anak belum berkembang secara optimal. Hal ini
ditunjukan banyak diantara anak-anak yang belum memahami lingkungan
sekitar termasuk didalamnya mengenal berbagai jenis tanaman. Ketidak
optimalnya kecerdasan naturalis anak disebabkan kurangnya pemahaman
serta pengetahuan anak akan lingkungan sekitarnya. Penggunaan media
gambar hanya mengembangkan kemampuan anak akan dunia yang abstrak.
Sehingga diperlukannya media yang nyata supaya anak mendapatkan
pengalaman secara langsung dan pemahamannya akan lebih optimal.
Dalam proses belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar
siswa dapat belajar secara efektif dan efisien mengenai pada tujuan yang
diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus
menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasa disebut metode mengajar
(Roestiyah,
2001:1).
Pada
penelitian
yang
dilakukan
ini,
peneliti
menggunakan metode ekperimen untuk mengoptimalkan kecerdasan naturalis
anak. Metode ekperimen merupakan metode yang sangat cocok dalam
mengoptimalkan kecerdasan naturalis anak. Melalui metode eksperimen ini
anak akan memperoleh pengalaman secara langsung dan menyenangkan.
Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen, anak diberi
pengalaman untuk mengalami sendiri tentang suatu objek, menganalisis,
5
membuktikan, dan menarik kesimpulan tentang suatu obejek keadaan.
Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak akan
mendapatkan pengalaman secara langsung melalui eksperimen menanam
tanaman. Anak akan belajar secara langsung mengenai pengenalan tanaman
yang ada di lingkungan sekitarnya
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka peneliti
mengangkat judul yang diteliti yaitu “Mengoptimalkan Kecerdasan Naturalis
Anak Melalui Metode Eksperimen Pada Kelompok B1 Di PAUD Kemala
Bhayangkari 26 Kota Bengkulu”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
secara umumnya yaitu: Apakah melalui metode eksperimen dapat
mengoptimalkan kecerdasan naturalis anak pada kelompok B1 PAUD
Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu ?
Secara lebih khusus permasalahan yang akan diteliti yaitu :
1. Apakah melalui metode eksperimen dapat mengoptimalkan kecerdasan
naturalis pada aspek kepekaan anak terhadap tanaman pada kelompok B1
PAUD Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu ?
2. Apakah melalui metode eksperimen dapat mengoptimalkan kecerdasan
naturalis pada aspek keahlian anak dalam membedakan jenis-jenis
tanaman pada kelompok B1 PAUD Kemala Bhayangkari 26 Kota
Bengkulu ?
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu
untuk
mengetahui kecerdasan naturalis anak dapat dioptimalkan melalui metode
eksperimen pada kelompok B1 PAUD Kemala Bhayangkari 26 Kota
Bengkulu.
Secara lebih khusus tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui melalui metode eksperimen dapat mengoptimalkan
kecerdasan naturalis pada aspek kepekaan anak terhadap tanaman pada
kelompok B1 PAUD Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu.
2. Untuk mengetahui melalui metode eksperimen dapat mengoptimalkan
kecerdasan naturalis pada aspek keahlian anak dalam membedakan jenisjenis tanaman pada kelompok B1 PAUD Kemala Bhayangkari 26 Kota
Bengkulu.
D. Kegunaan Penelitian
1.
Bagi Anak
a. Dapat mengoptimalkan kecerdasan naturalis anak melalui metode
eksperimen dalam proses pembelajaran.
b. Mengoptimalkan kepekaan anak terhadap tanaman melalui metode
ekperimen dalam proses pembelajaran.
c. Mengoptimalkan keahlian anak dalam membedakan jenis- jenis
tanaman melalui metode ekperimen dalam prose pembelajaran.
d. Anak didik lebih termotivasi untuk bereksperimen dalam melakukan
berbagai kegiatan yang ada dalam proses pembelajaran.
7
e. Anak didik lebih mendapatkan pengalaman secara langsung melalui
kegiatan bereksperimen.
2.
Bagi Guru
a. Guru dapat mengetahui perkembangan kecerdasan naturalis anak.
b. Memperoleh pengalaman untuk mengoptimalkan kecerdasan naturalis
anak melalui metode eksperimen.
c. Bertambahnya wawasan untuk perbaikan pola mengajar di PAUD
dalam mengoptimalkan kecerdasan naturalis anak melalui metode
eksperimen.
d. Memudahkan guru dalam mengoptimalkan kecerdasan naturalis anak
melalui metode eksperimen dalam proses pembelajaran.
3.
Bagi Sekolah
a. Metode eksperimen dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran di
Pendidikan Anak Usia Dini dalam mengoptimalkan kecerdasan
naturalis anak.
b. Memudahkan sekolah memberikan metode pembelajaran dalam
mengoptimalkan kecerdasan naturalis Anak Usia Dini.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Menurut Armstrong dalam Musfiroh (2008: 8.3) bahwa komponen inti
dalam kecerdasan naturalis adalah kepekaan terhadap alam (flora, fauna,
formasi awan, gunung-gunung), keahlian membedakan anggota-anggota
suatu spesies, mengenali eksistensi spesies lain, dan memetakan hubungan
antara beberapa spesies, baik secara formal atau informal. Namun karena
8
keterbatasan pengetahuan dan waktu dalam penelitian, maka peneliti hanya
mengoptimalkan 2 aspek kecerdasan naturalis saja yaitu kepekaan terhadap
alam (tanaman) dan keahlian anak dalam membedakan anggota-anggota
spesies (jenis-jenis tanaman).
Dalam penelitian mengoptimalkan kecerdasan naturalis ini, peneliti
mengambil objek yang akan diteliti yaitu spesies tanaman. Penelitian ini akan
dilakukan pada anak kelompok B1 yang berjumlah 22 orang anak terdiri dari
10 orang anak perempuan dan 12 orang anak laki-laki di PAUD Kemala
Bhayangkari 26 Kota Bengkulu.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Kecerdasan Naturalis
a. Pengertian Kecerdasan Naturalis
Menurut
Armstrong
(2013:7),
mengemukakan
bahwa
kecerdasan naturalis merupakan keahlian dalam mengenali dan
mengklasifikasikan berbagai spesies flora dan fauna, dari sebuah
lingkungan individu. Hal ini juga mencakup kepekaan terhadap
fenomena alam lainnya (misalnya, formasi-formasi awan, gunung,
dll), dan dalam kasus tumbuh di lingkungan perkotaan, kemampuan
untuk membedakan benda-benda mati seperti mobil, sepatu, dan
sampul CD (compact disc).
Prasetyo
(2009:85)
mengemukakan
bahwa
kecerdasan
naturalis (naturalist intelligence) adalah kapasitas untuk mengenali
dan mengelompokkan fitur tertentu di lingkungan fisik sekitarnya,
seperti binatang, tumbuhan, dan kondisi cuaca.
Dalam Safaria (2010:29) menguraikan bahwa kecerdasan
naturalis (alam) adalah kemampuan menunjukkan kemampuan anak
dalam memahami gejala-gejala alam, memperlihatkan kesadaran
ekologis, dan menunjukkan kepekaan terhadap bentuk-bentuk alam,
misalnya anak memahami keterkaitan ekologis binatang-binatang,
9
10
siklus hidupnya, memahami kebiasaan-kebiasaan hewan di alam liar,
dan merasa memiliki ikatan batin dengan hewan-hewan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
kecerdasan naturalis adalah suatu kemampuan yang dimiliki
seseorang
dalam
mengenali
lingkungan
alam
sekitar
yang
berhubungan dengan flora (tumbuhan), fauna (hewan), maupun
geologi (gejala-gejala alam).
b. Komponen Kecerdasan Naturalis
Komponen inti kecerdasan naturalis menurut Armstrong, 2003
dalam Musfiroh (2008:8.3):
1) Kepekaan terhadap alam (flora, flora, formasi awan, gununggunung).
2) Keahlian membedakan anggota-anggota suatu spesies.
3) Mengenali eksistensi spesies lain.
4) Memetakan hubungan antara beberapa spesies, baik secara formal
atau informal.
Menurut Armstrong dalam Musfiroh (2008:8.3) komponen
kecerdasan naturalis yang lain adalah perhatian dan minat mendalam
terhadap alam, serta kecermatan menemukan ciri-ciri spesies dan
unsur alam lain. Bagi individu yang tinggal di kota besar, kecerdasan
naturalis akan muncul dalam bentuk kemampuan membedakan bendabenda tak hidup.
11
c. Sistem Neurologis Kecerdasan Naturalis
Armstrong dalam Musfiroh (2008:8.3) menguraikan bahwa
sistem neurologis kecerdasan naturalis di wilayah lobus pariental kiri
yang penting untuk membedakan “makhluk hidup” dengan “benda
mati”.
Sefrina
(2013:149),
menyatakan
bahwa
perkembangan
kecerdasan naturalis dipengaruhi oleh perkembangan kognitif
(pemikiran) anak, dimana semakin tinggi tingkatan kognitifnya,
semakin baik pula kecerdasan naturalnya.
Menurut Wilson dalam Musfiroh (2008:8.3) kecerdasan
naturalis berkaitan dengan wilayah otak yang peka terhadap
pengenalan bentuk atau pola, membuat hubungan yang sangat tidak
kentara, peka terhadap sensori persepsi dan bagian otak yang
berkaitan dengan membedakan dan mengklasifikasikan sesuatu, yaitu
otak bagian kiri.
d. Indikator Kecerdasan Naturalis Anak Usia Dini
Menurut Prasetyo (2009:86) seseorang naturalis memiliki
beberapa indikator diantaranya :
1) Memiliki kepekaan terhadap alam dan lingkungan didalamnya
2) Memelihara binatang dan merawat tumbuhan
3) Mengetahui perubahan cuaca dan lingkungan alam
4) Mengelompokkan objek yang ada di dalam sesuai dengan cirinya
masing-masing
12
5) Mengenal dan mengelompokkan berbagai makhluk hidup yang
berbeda
6) Berpetualang di alam terbuka dan suka bertanya tentang alam.
7) Peduli dengan keadaan lingkungan alam beserta isinya
8) Memahami fenomena yang terjadi di alam, seperti siklus kehidupan
makhluk hidup
9) Memahami bagaimana sesuatu di alam itu bekerja
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58
tentang Standar PAUD, adapun indikator dari kecerdasan naturalis
dapat dilihat pada aspek kognitif diantaranya; (1) menunjuk benda
berdasarkan fungsi, (2) mengelompokkan benda menurut fungsi, (3)
menyebutkan dan menceritakan perbedaan dua benda, (4) mencoba
menceritakan proses terjadinya tanaman, (5) menunjuk benda (hewan
dan tanaman) yang mempunyai ciri-ciri tertentu.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator
dari kepekaan anak terhadap alam sesuai dengan metode eksperimen
yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu; (1) perhatian anak
yang mendalam terhadap tanaman, (2) bertanya mengenai tanaman,
(3) mengamati proses pertumbuhan tanaman, (4) merawat tanaman,
sedangkan indikator keahlian membedakan anggota-anggota suatu
spesies yaitu (1) mengenali jenis tanaman yang dieksperimenkan, (2)
menganalisis karakteristik tanaman sebelum melakukan percobaan
(biji-bijian), (3) menganalisis karakteristik tanaman setelah melakukan
13
percobaan (tanaman), dan (4) menganalisis persamaan dan perbedaan
tanaman
e. Cara Mengoptimalkan Kecerdasan Naturalis pada Anak Usia
Dini
Menurut Armstrong (2013:69) bahwa cara mengoptimalkan
kecerdasan naturalis menggunakan metode-metode pengajaran seperti:
Akuarium, terrariums, dan ekosistem portabel lainnya, Kelas stasiun
pemantau cuaca, Eco-Studi, Berkebun, Perangkat lunak yang
berorientasi alam, Peralatan untuk mempelajari alam, video, film
alam, jalan-jalan di alam terbuka, hewan peliharaan di dalam ruang
kelas, tanaman sebagai alat peraga.
Dalam kadar kecil, kecerdasan naturalis dapat diwujudkan
dalam
kegiatan
investigasi,
eksperimen,
menemukan
elemen,
fenomena alam, pola cuaca, atau kondisi yang mengubah karakteristik
sebuah benda misalnya es mencair ketika terkena panas matahari
(Hutinger dalam Musfiroh, 2008:8.4).
Kecerdasan naturalis pada anak usia dini dapat dioptimalkan
dengan berbagai cara, seperti teka-teki, cerita integratif, bercakapcakap, observasi perilaku binatang, kategorisasi, melihat film, meniru
gerak binatang, tebak cuaca, tebak musim, proyek bertanam, proyek
aquarium, dan menikmati gambar (Musfiroh, 2008:8.12).
14
1) Kepekaan terhadap alam
Kepekaan terhadap alam meliputi kepekaan terhadap gejala alam
(gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longsor, hujan dan
angin ribut), musim (penghujan, kemarau, salju, dan gugur), unsur
alam (tanah, air, batu, pasir, udara, tanaman, dan hewan). Kepekaan
terhadap alam dapat dirangsang melalui berbagai cara, yakni tebak
cuaca, tebak musim, ada dimana.
2) Keahlian membedakan kehidupan spesies
Keahlian ini meliputi kemampuan mengidentifikasi tempat hidup
binatang dan tumbuhan, ciri khas dari tumbuhan dan binatang,
makanan binatang, dan cara berkembang biak. Beberapa kegiatan
dapat dipilih dalam mengembangkan kemampuan ini, yakni
kegiatan bermain teka-teki.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kepekaan terhadap tanaman merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang dalam merespons atau menanggapi suatu rangsangan
terhadap tanaman.
Sedangkan keahlian membedakan tanaman
merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam
mengidentifikasi, menganalisis serta mengelompokkan jenis-jenis
tanaman berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki tanaman tersebut.
15
2. Metode Eksperimen
a. Pengertian Metode Ekperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian
pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar
mengajar dengan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses,
mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau proses
sesuatu (Djamarah dan Aswan, 2010:84).
Roestiyah, (2008:80) mengemukakan bahwa eksperimen
merupakan salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu
percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan
hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke
kelas dan dievaluasi oleh guru.
Menurut Djamarah dan Aswan (2010:100), bahwa metode
eksperimen adalah metode yang siswanya mencoba mempraktikan
suatu proses tersebut, setelah melihat/mengamati apa yang telah
dilakukan untuk membuktikan kebenaran sesuatu dan menguji sebuah
hipotesis.
16
Metode eksperimen merupakan suatu bentuk pembelajaran
yang melibatkan siswa dengan benda-benda, bahan-bahan, dan
peralatan laboratorium, baik secara perorangan maupun kelompok.
(Faizi, 2013:87).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode
eksperimen adalah suatu aktivitas yang melibatkan peserta didik
dalam melakukan sebuah percobaan dengan mengamati proses serta
membuktikan suatu konsep-konsep yang ada.
b. Keunggulan Metode Eksperimen
Roestiyah, (2001:82), menguraikan beberapa keunggulan
dalam menggunakan metode eksperimen, yaitu :
1) Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah
dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya
pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah
percaya pula kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya.
2) Mereka lebih aktif berfikir dan berbuat; hal mana itu sangat
dikehendaki oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, dimana
siswa lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru.
3) Siswa
dalam
melaksanakan
proses
eksperimen
disamping
memperoleh ilmu pengetahuan; juga menemukan pengalaman
praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat percobaan.
17
4) Dengan eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran sesuatu
teori, sehingga akan mengubah sikap mereka yang tahayul, ialah
peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal.
c. Kelemahan Metode Eksperimen
Faizi, (2013:89), menguraikan beberapa kelemahan dalam
menggunakan metode eksperimen, yaitu :
1) Apabila sarana tidak tersedia atau kurang memadai proses
eksperimen akan menjadi tidak efektif.
2) Metode ini dilaksanakan bila siswa belum matang untuk
melaksanakan
eksperimen.
Hal
ini
berarti
melaksanakan
eksperimen memerlukan keterampilan yang mahir dari pihak guru.
3) Memerlukan waktu yang panjang. Keterbatasan waktu dalam
eksperimen dapat berakibat terputusnya pemahaman siswa
terhadap topik yang menjadi pokok bahasan, sehingga tujuan
pengajaran tidak tercapai dengan baik.
4) Memerlukan keterampilan atau kemahiran dari pihak guru dalam
menggunakan serta membuat alat-alat ekperimen.
5) Bagi guru yang telah terbiasa dengan menggunakan metode
ceramah secara rutin, cenderung memandang metode eksperimen
sebagai suatu pemborosan dan memberatkan.
18
d. Langkah-Langkah Metode Eksperimen
Menurut Roestiyah (2001:81) mengemukakan bahwa bila
siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu memperhatikan
prosedur sebagai berikut :
1) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka
harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui
eksperimen.
2) Kepada siswa perlu diterangkan pula tentang :
a) Alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam
percobaan.
b) Agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui
variabel-variabel yang harus dikontrol dengan ketat.
c) Urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung.
d) Seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan
dicatat.
e) Perlu menentapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian,
perhitungan, grafik dan sebagainya.
3) Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan
siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang
kesempurnaan jalannya eksperimen.
4) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil
penelitian siswa, mendiskusikan ke kelas, dan mengevaluasi
dengan tes atau sekedar tanya jawab.
19
Pembelajaran dengan metode eksperimen menurut Palendeng
(2003:82) meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1) Percobaan awal. Pembelajaran diawali dengan melakukan
percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati
fenomena alam.
2) Pengamatan. Kegiatan ini dilakukan siswa saat guru melakukan
percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat
peristiwa tersebut.
3) Hipoteis awal. Siswa dapat merumuskan hipotesis sementara
berdasarkan hasil pengamatannya.
4) Verifikasi. Kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan
awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja
kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan
membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya.
5) Aplikasi konsep. Setelah siswa merumuskan dan menemukan
konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini
merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari.
6) Evaluasi. Merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.
3. Penerapan Metode Ekperimen dalam Mengoptimalkan Kecerdasan
Naturalis
Penerapan
bertujuan
supaya
metode
anak
eksperimen
lebih
dalam
termotivasi
proses
pembelajaran
melakukan
kegiatan
20
bereksperimen demi tercapainya pengoptimalan kecerdasan naturalis
anak. Menurut Sudjana
dalam Faizi (2013:26), terdapat bermacam-
macam metode dalam mengajar, yaitu metode ceramah, tanya jawab,
diskusi, resitasi, kerja kelompok, demonstrasi, eksperimen, sosiodrama
(role-playing), probelng solving, sistem regu (team teaching), latihan
(drill), karyawisata (field-trip), survei masyarakat, dan metode stimulasi.
Salah satu diantara metode-metode yang diuraikan adalah metode
eksperimen. Metode eksperimen merupakan salah satu metode atau cara
yang dapat digunakan dalam mengoptimalkan kecerdasan naturalis anak.
Menurut Sefrina (2013:145), bahwa kecerdasan naturalis sangat erat
kaitannya dengan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan
alam sekitarnya. Melalui metode eksperimen ini, anak-anak mendapatkan
pengalaman secara langsung mengenai lingkungan sekitarnya yang
berkaitan dengan kecerdasan naturalis anak.
Pada penelitian ini anak diajak melakukan percobaan sendiri yang
dibimbing oleh guru secara langsung dengan melakukan aktivitas seperti :
melakukan percobaan, mengamati percobaan, serta menyimpulkan hasil
percobaan, yang disesuaikan dengan aktivitas yang telah disediakan oleh
guru.
Pada
penerapan
metode
ekperimen
ini,
peneliti
akan
mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan
eksperimen yang akan dilakukan. Eksperimen yang akan dilakukan yaitu
kegiatan berekperimen menanam. Dimana anak nantinya akan melakukan
kegiatan menanam, mengamati prosesnya, dan menyimpulkan hasil dari
21
percobaannya. Kegiatan ini disesuaikan dengan tema yang akan
digunakan yaitu tema tanaman dengan subtema sayur-sayuran. Melalui
kegiatan bereksperimen ini, diharapkan dapat menumbuhkan kepekaan
anak terhadap tanaman dan keahlian anak dalam membedakan jenis-jenis
tanaman sehingga kecerdasan naturalis anak dapat berkembang secara
optimal.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1.
Hasil penelitian Heristi (2012) membuktikan bahwa keberhasilan
peningkatan kecerdasan naturalis anak melalui metode Inquiri pada anak
usia 5-6 tahun di TK AL-Rahman Ketapang Program studi Pendidikan
Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tanjungpura Pontianak.
2.
Hasil penelitian Aprina, (2013) membuktikan bahwa keberhasilan
peningkatan kecerdasan naturalis anak melalui metode eksperimen
percampuran warna di TK Islam Terpadu Auladuna Program Studi
Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bengkulu.
Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan di atas disimpulkan
bahwa kecerdasan naturalis anak usia dini dapat dikembangkan secara
optimal melalui berbagai metode termasuk didalamnya menggunakan
metode eksperimen.
22
C. Paradigma Penelitian
Belum
optimalnya
kecerdasan
naturalis anak
usia dini
dalam
pembelajaran
Metode
Eksperimen
Komponen
naturalis:
kecerdasan
1. Kepekaan terhadap
tanaman
2. Keahlian anak dalam
membedakan jenisjenis tanaman
Kecerdasan naturalis
berkembang secara
optimal
1. Kepekaan anak
terhadap tanaman
2. Keahlian anak dalam
membedakan jenisjenis tanaman
Bagan 2.1 Paradigma Penelitian
Berdasarkan paradigma penelitian di atas, maka dapat digambarkan
mengenai pengoptimalan kecerdasan naturalis anak melalui metode
ekperimen yang terdiri dari variabel yang diteliti. Sebagai variabel terikat
dalam penelitian ini adalah mengoptimalkan kecerdasan naturalis anak.
Dimana komponen dalam kecerdasan naturalis terdiri dari 4 komponen yaitu :
kepekaan terhadap alam, keahlian membedakan anggota-anggota suatu
spesies, mengenali eksistensi spesies lain, dan memetakan hubungan
beberapa spesies. Dan variabel perlakuan dalam penelitian yang akan
dilakukan ini adalah melalui metode eksperimen.
23
Melalui penerapan metode eksperimen ini, maka akan dioptimalkan 2
komponen kecerdasan naturalis. Komponen pertama adalah kepekaan
terhadap alam (tanaman), dengan fokus yang akan diteliti yaitu perhatian
anak mendalam terhadap tanaman, bertanya mengenai tanaman, mengamati
proses pertumbuhan tanaman, dan merawat tanaman. Komponen yang kedua
adalah keahlian membedakan anggota-anggota suatu spesies (jenis-jenis
tanaman), dengan fokus yang akan diteliti yaitu mengenali jenis tanaman
yang dieksperimen, menganalisis karakteristik tanaman sebelum percobaan
(biji-bijian), menganalisis karakteristik tanaman setelah percobaan (tanaman),
dan menganalisis persamaan dan perbedaan tanaman.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian relevan yang telah
diuraikan di atas, jika penelitian dengan metode eksperimen ini diterapkan,
maka dapat mengoptimalkan kecerdasan naturalistik anak kelompok B1
Pendidikan Anak Usia Dini Bhayangkari 26 Kota Bengkulu.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Rancangan Penelitian
Rancangan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas. Dimana penelitian tindakan kelas ini merupakan
penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa
meningkat (Aqib, dkk, 2009:3).
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang
paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas
lembaga dapat meningkat. Penelitian tindakan kelas ini juga dimaksudkan
sebagai suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang
menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang
diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian, setelah
sampai pada tahap kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan,
melaksanakan prosedur ini (Sugiono, 2010:9).
24
25
Adapun siklusnya, yaitu:
Perencanaan
Refleksi
Siklus l
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus ll
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Arikunto, (2011:16)
Bagan 3.1 Model Kegiatan PTK
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
1.
Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Kelompok B1 PAUD
Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu, yang terletak di Jalan Prof.
Dr. Hazairin SH Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Teluk Segara Kota
Bengkulu.
26
2.
Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah bulan Desember sampai Juni
2014.
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Si
Pertemuan
Tema/ Subtema
Fokus yang diteliti
Ket
kl
us
1
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
2
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Tanaman/Sayursayuran
 Cabe dan
Sawi
 Sawi dan
Bayam
 Bayam dan
Kangkung
Tanaman/ Sayursayuran



C.
Terong dan
Bayam
Bayam dan
Sawi
Sawi dan
Kangkung


Kepekaan terhadap tanaman
Keahlian anak dalam
membedakan jenis-jenis
tanaman
 Kepekaan terhadap tanaman
 Keahlian anak dalam
membedakan jenis-jenis
tanaman
Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh anak kelompok
B1 PAUD Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu yang berjumlah 22
orang anak, terdiri dari 12 anak laki-laki dan 10 anak perempuan.
D.
Prosedur Penelitian
1. Perencanaan (Planning)
Pada tahapan perencanaan mencakup semua langkah-langkah
tindakan yang dilakukan peneliti secara rinci dimulai dari membuat
27
Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana Kegiatan Harian (RKH),
tema, alat peraga yang digunakan, rancangan pembelajaran yang
dilakukan, metode atau tehnik mengajar, pendekatan pembelajaran,
mengalokasikan waktu penelitian, tehnik observasi yang digunakan,
penilaian dan evaluasi.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti melaksanakan atau
mengimplementasikan perencanan yang telah dibuat dalam rangkaian
suatu kegiatan pembelajaran. Dimana proses pembelajaran yang
dilakukan sesuai dengan rancangan perencanaan yang dibuat sehingga
hasil yang diharapkan dapat mengoptimalkan kecerdasan naturalis anak.
3. Observasi
Pada tahap observasi ini, peneliti melakukan pengamatan
terhadap apa yang dinilai bersamaan dengan tahap pelaksanaan yang
dilakukan dalam proses pembelajaran. Observasi ini dilakukan agar
peneliti mendapatkan data yang diinginkan. Data yang didapatkan
nantinya merupakan hasil dari pelaksaan serta perencanaan yang telah
dibuat. Data yang dikumpulkan ini berupa kuantitatif. Dimana data
kuantitatif ini
merupakan data yang telah dianalisis dengan
menggunakan angka-angka dalam bentuk persentase.
4. Refleksi
Pada tahap refleksi ini, peneliti dan teman sejawat melakukan
proses menganalisis dan mengolah nilai yang telah didapatkan dari hasil
28
observasi. Setelah peneliti melakukan analisis tersebut, hasil analisis
kemudian ditafsirkan sebagai bahan refleksi peneliti terhadap penilaian
yang dilakukan agar peneliti mengetahui apa saja yang diperlukan dalam
proses pembelajaran yang dilakukan pada tahap selanjutnya.
Tahap Pelaksanaan Penelitian
Siklus Pertama
1.
Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan dalam penelitian ini peneliti harus
mempersiapkan: (1) rencana kegiatan mingguan (RKM) sesuai dengan
tema Tanaman subtema Sayur-sayuran, (2) rencana kegiatan harian
(RKH) sesuai dengan tema Tanaman subtema Sayur-sayuran, (3)
membuat atau menyediakan media pembelajaran yang digunakan dalam
eksperimen (tanah, polibag, dan biji-bijian) , (4) merumuskan instrumen
observasi dan penilaian.
2.
Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan model pembelajaran yang diterapkan di sekolah
masih menggunakan model pembelajaran klasikal. Langkah-langkah
dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
a. Pembukaan (± 30 menit)
Kegiatan pembukaan dimulai dengan guru membimbing
anak berbaris di luar kelas dengan rapi, masuk kedalam kelas, guru
menyapa dan memberikan salam kemudian berdo’a bersama
sebelum belajar, bernyanyi, pengenalan hari, tanggal, bulan dan
29
tahun, melakukan kegiatan motorik. Kemudian guru mengenalkan
sayur-sayuran yaitu cabe dan sawi yang akan diajarkan dengan
memperlihatkan berbagai macam biji-bijian cabe dan sawi berserta
tanaman. Guru menjelaskan langkah-langkah eksperimen menanam
dimulai dari bagaimana cara merapikan polibag, memasukan tanah,
sampai pada akhirnya menanam biji-bijian sehingga mereka
mengerti tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti (± 60 menit)
Pada kegiatan inti, guru berperan sangat penting dalam
memulai proses pembelajaran. Dimana peneliti membimbing anak
dalam melakukan kegiatan eksperimen (menanam biji-bijian).
Sebelum kegiatan ini dimulai, terlebih dahulu guru
menjelaskan secara rinci tentang kegiatan yang akan dilakukan
yaitu
pengenalan
tanaman
dan
memberikan
contoh
cara
berekperimen (menanam biji-bijian) seperti mempraktekkan cara
merapikan polibag, cara memasukkkan tanah dan biji-bijian
kedalam polibag. Setelah guru memberikan contoh cara melakukan
eksperimen (percobaan), guru membagi anak menjadi 2 kelompok
(setiap
kelompok menanam biji yang berbeda). Pada setiap
pertemuan tanaman yang diberikan berbeda-beda (pertemuan
pertama menanam biji cabe dan sawi, pertemuan kedua menanam
biji sawi dan bayam, pertemuan ketiga menanam biji bayam dan
kangkung).
30
Pada saat anak melakukan kegiatan percobaan/eksperimen
peneliti akan menilai kemampuan anak dalam kepekaannya
terhadap tanaman (perhatian anak mendalam terhadap tanaman,
bertanya mengenai tanaman, mengamati proses pertumbuhan
tanaman, merawat tanaman) dan keahlian anak dalam membedakan
jenis-jenis tanaman (mengenali jenis tanaman yang dieksperimen,
menganalisis karakteristik tanaman sebelum percobaan (bijibijian), menganalisis karakteristik tanaman setelah percobaan
(tanaman), menganalisis persamaan dan perbedaan tanaman)
melalui metode eksperimen. Aspek yang diamati berlangsung
selama proses pertumbuhan tanaman.
c. Istirahat/Makan (± 30 menit)
Pada kegiatan ini anak diberi kesempatan untuk bermain
diluar ruang kelas dan peneliti mengamati serta mengawasi anakanak yang sedang bermain. Selesai melakukan kegiatan bermain
anak diperintahkan untuk mencuci tangan
mereka secara
bergantian, kemudian masuk kedalam kelas untuk makan bersama.
Sebelum makan, guru membimbing anak-anak membaca do’a
sebelum dan sesudah makan.
d. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir atau kegiatan penutup, guru mengajak
anak-anak untuk melakukan tanya jawab dari hasil pembelajaran
yang telah dilakukan yaitu melakukan kegiatan eksperimen
31
menanam biji-bijian yang telah dilaksanakan anak. Setelah itu guru
menyampaikan kegiatan untuk esok harinya, pesan dan kesan,
bernyanyi, membaca do’a pulang, salam, dan pulang.
3.
Observasi
Selama melakukan pelaksanaan proses pembelajaran peneliti
juga melakukan observasi, yaitu mengamati aktivitas dan proses belajar
serta menilai kemampuan anak dalam kepekaannya terhadap tanaman
(perhatian anak mendalam terhadap tanaman, bertanya mengenai
tanaman, mengamati proses pertumbuhan tanaman, merawat tanaman)
dan keahlian anak dalam membedakan jenis-jenis tanaman (mengenali
jenis tanaman yang dieksperimen, menganalisis karakteristik tanaman
sebelum percobaan (biji-bijian), menganalisis karakteristik tanaman
setelah percobaan (tanaman), dan menganalisis persamaan dan
perbedaan tanaman) melalui metode eksperimen.
4.
Refleksi
Pada tahap refleksi ini, peneliti melakukan proses mengolah dan
menganalisis data yang diperoleh dari hasil observasi yang telah
dilakukan. Refleksi ini dilakukan peneliti dibantu oleh teman sejawat.
Dari hasil olah data dan analisis, peneliti dapat mengkaji kekurangan
maupun kelebihan yang ada dalam melakukan proses penelitian.
Sehingga, peneliti dapat memberikan rekomendasi dari kekurangan
yang ada. Hasil dari refleksi ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam
menetapkan langkah-langkah berikunya. Selain itu, peneliti dapat
32
melihat kelemahan pada anak dan guru, jika belum tercapai maka akan
dilanjutkan pada siklus kedua.
Siklus Kedua
Siklus kedua dilakukan jika hal yang diteliti belum mencapai tingkat
pencapaian yang ditentukan. Siklus kedua ini dilakukan dengan melakukan
suatu perubahan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan
refleksi pada siklus pertama. Langkah-langkah pelaksanaan yang dilakukan
sesuai dengan siklus pertama seperti: 1) Perencanaan (Planning), 2)
Pelaksanaan Tindakan (Acting), 3) Observasi, 4) Refleksi. Pelaksanaan
disetiap siklus dilakukan untuk mengetahui tingkat kecerdasan naturalis
yang dimiliki anak. Tahap refleksi dilaksanakan dari hasil analisis yang
telah ditafsirkan peneliti berdasarkan observasi yang dilakukan. Jika
terdapat kekurangan, maka peneliti memberikan masukan maupun
rekomendasi sebagai bahan perbaikan dalam penelitian.
E.
Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan
kelas yang dilaksanakan pada kelompok B1 Pendidikan Anak Usia Dini
Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu adalah :
33
a. Observasi
Teknik observasi ini digunakan sebagai teknik pengumpulan
data yang mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik
yang lain (Sugiono, 2010:165). Selain itu pendapat lain mengatakan
bahwa observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara
langsung dan alamiah untuk mendapatkan data dan informasi
tentang perkembangan anak dalam berbagai situasi dan kegiatan
yang dilakukan (Pedoman penilaian di taman kanak-kanak, 2010:8).
Dengan menggunakan teknik observasi ini, memudahkan
peneliti mendapatkan data yang diinginkan dengan melihat,
mengamati aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran di
kelompok B1 Pendidikan Anak Usia Dini Kemala Bhayangkari 26
Kota Bengkulu.
b. Dokumentasi
Teknik kedua yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
dokumentasi. Dokumentasi ini yang mendukung berjalannya
penelitian ini, meliputi nama-nama anak sebagai subjek penelitian,
foto-foto proses pembelajaran berlangsung dan data-data yang
mendukung lainnya untuk dianalisis pada tahapan awal (Dariyo,
2007:56).
34
2. Pengembangan Instrumen Penelitian
Instrumen yang diamati dalam penelitian ini adalah penerapan
metode eksperimen dalam mengoptimalkan kecerdasan naturalis anak.
Penelitian ini meliputi 2 aspek kecerdasan naturalis yang diamati yaitu
kepekaan anak terhadap tanaman dan keahlian anak dalam membedakan
jenis-jenis tanaman. Dari hasil yang dicapai masing-masing anak dalam
kegiatan eksperimen, maka peneliti memasukan penilaian kedalam
kategori sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Adapun
instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi guru dan
lembar observasi anak.
1) Lembar observasi guru
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui serta menilai
aktivitas
proses
pembelajaran
yang
dilakukan
guru
dalam
menerapkan metode eksperimen guna megoptimalkan kecerdasan
naturalis anak.
2) Lembar observasi anak
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui serta menilai
aktivitas anak sesuai dengan aspek-aspek kecerdasan naturalis yang
ingin dinilai.
F.
Teknik Analisis Data
1. Analisis Data
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis deskriptif
kuantitatif. Dimana penelitian ini menganalisis kecerdasan naturalis
35
anak pada kelompok B1 PAUD Kemala Bhayangkari 26 Kota
Bengkulu. Menurut Wirodikromo (2004:8) menyatakan bahwa rataan
(mean) dari suatu data adalah perbandingan jumlah semua nilai datum
(data) dengan banyak nilai datum (data). Analisis dalam penelitian ini
menggunakan nilai rata-rata skor dan persentase.
a. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Untuk menghitung nilai rata-rata lembar observasi guru dengan skor
tertinggi tiap butir observasi adalah 5 dan skor terendah tiap butir
observasi adalah 1 dengan kriteria 5 (sangat baik), 4 (baik), 3
(cukup), 2 (kurang) dan 1 (sangat kurang).
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Untuk melihat peningkatan hasil data observasi aktivitas guru dan
anak, serta data observasi aktivitas anak secara klasikal dan
perorangan dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Nilai rata-rata :
𝑋=
.
∑𝑥
∑𝑛
Keterangan :
X = Nilai rata-rata
∑x = Jumlah semua nilai siswa
∑n = Jumlah Siswa
(Aqib, dkk, 2009: 204)
36
Lembar observasi pengelolaan pembelajaran penemuan terbimbing:
NR =
𝑃 1+𝑃 2
2
Keterangan : P1 = Pengamat 1
P2 = Pengamat 2
(Daryanto, 2011: 191-192)
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus
sebagai berikut :
𝑓
𝑃 = 𝑛 𝑥100%
Keterangan :
P = Angka persentase
f = Number of case (jumlah frekuensi)
n = Frekuensi
100% = Bilangan konstan.
(Aqib, dkk, 2009: 205)
Tabel. 3.2 Kategori Skor Hasil Observasi Tiap Siklus
Interval
Kriteria
80% -100%
Sangat baik
70% - 79%
Baik
60% - 69%
Cukup
50% -59%
Kurang
Kurang dari 50%
Sangat kurang
(Aqib, dkk, 2009: 41)
Hasil analisis dijadikan sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki
rancangan pembelajaran, serta dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam penentuan model pembelajaran yang tepat (Aqib, dkk. 2009: 41).
37
G.
Peran Peneliti
Dalam penelitian ini peneliti saling berinteraksi kepada pihak
sekolah yang bersangkutan PAUD Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu,
agar peneliti dapat melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Pada
penelitian ini, peneliti memiliki peran yaitu sebagai guru dan observer.
Sebagai guru, peneliti memberikan bimbingan, dukungan serta motivasi
kepada anak dalam melakukan proses pembelajaran. Sebagai observer,
peneliti merancang kegiatan penelitian, melakukan pelaksanaan dalam
proses pembelajaran, menganalisis hasil observasi. Dalam melakukan
penelitian ini, peneliti bekerjasama dengan teman sejawat dalam melakukan
proses penelitian ini.
H.
Indikator Keberhasilan Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil jika tingkat hasil
capaian perkembangan kecerdasan naturalis anak baik pada aspek kepekaan
anak terhadap tanaman maupun pada aspek keahlian anak
dalam
membedakan jenis-jenis tanaman berhasil mencapai ≥ 75 %.
I.
Pertanggung Jawaban Peneliti
Berdasarkan penelitian yang berjudul “Mengoptimalkan Kecerdasan
Naturalis Anak Melalui Metode Eksperimen Pada Kelompok B1 di PAUD
Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu ini, peneliti bertanggung jawab
terhadap data yang didapatkan dari hasil observasi dalam menerapkan
metode eksperimen pada proses pembelajaran.
Download