peningkatan kualitas pembelajaran berkarakter pada perkuliahan

advertisement
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN
BERKARAKTER PADA PERKULIAHAN INTENSIVE
COURSE.
Sofi Yunianti, Teguh Adimarta, Vega Hesmatantya.
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Mata kuliah Intensive Course bertujuan untuk membekali kemampuan bahasa Inggris
mahasiswa semester I. Namun, seringkali menemui perbedaan kemamampuan yang signifikan.
Selain itu, ada 3 mahasiswa semester I tahun ajaran 2014/2015 yang berasal dari Thailand
yang dihadapkan pada prose adaptasi. Sehingga, dibutuhkan teman yang saling mendukung.
Maka, pelaksanaan lesson study menekankan pada aspek kognitif dan karakter. Penelitian
ini bertujuan untuk; (1) mendiskripsikan bagaimana penerapan lesson study dalam
meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris melalui mata kuliah Intensive Course, (2)
Mendiskripsikan peningkatan karakter mahasiswa melalui penerapan lesson study yang
meliputi Ketulusan hati/Kejujuran (Honesty), Belas Kasih (Compassion), Kegagahberanian
(Courage), Kasih Sayang (Kindness), Kontrol diri (Self-Control), Kerjasama (Cooperation),
dan Kerja Keras (Deligence/Hardwork). Penelitian ini menggunakakan pendekatan student-centered learning, penelitian ini memfokuskan pada empat siklus lesson study, yang
masing-masing siklus terdiri dari perencanaan (plan), pelaksanaan (do/open lesson), dan
refleksi (see). Hasil penelitian menujukkan bahwa lesson study efektif dipraktikkan guna
meningkatkan pembelajaran berkarakter pada mata kuliah Intensive Course karena
menujukkan peningkatkan kemampuan bahasa inggris sebesar 33,3 % dan peningkatan
karakter ketulusan dari siklus 1- 4 menujukkan peningkatan 17,6 belas kasihan 26,5
keberanian 17,6 kasih sayang 8,8 kontrol diri 17,6 kerjasama 25,6 kerja keras 17,6.
Kata kunci : Lesson study, student center learning, karakter
PENDAHULUAN
kuliah Intensive Course mahasiswa semes-
Intensive Course merupakan mata ku-
ter I dapat memliki kemampuan bahasa Inggris
liah untuk meningkatkan kemampuan skill ba-
yang sama rata dan tidak ada perbedaan ke-
hasa Inggris Mahasiswa semester I. Diha-
mampuan yang signifikan. Apalagi, beberapa
rapkan setelah mahasiswa menempuh mata
mahasiswa yang berasal dari Thailand juga
44
mengikuti mata kuliah Intensive Course.
faat bagi para guru lainnya dalam melaksana-
Mahasiswa dari Thailand mengalami lebih ba-
kan pembelajaran; (3) meningkatkan pembe-
nyak kesulitan karena mereka memahami dua
lajaran secara sistematis melalui inkuiri ko-
bahasa asing (bahasa Indonesia dan bahasa
laboratif. (4) membangun sebuah pengetahuan
Inggris) dalam waktu yang sama. Mereka juga
pedagogis, di mana seorang guru dapat me-
harus beradaptasi pada lingkungan baru. Ma-
nimba pengetahuan dari guru lainnya. Manfaat
ka, dibutuhkan teman yang saling mendukung
yang dapat diambil Lesson Study, di antara-
dan saling bekerjasama. Dan, pembelajaran
nya: (1) guru dapat mendokumentasikan ke-
lesson study diharapkan dapat meningkatkan
majuan kerjanya, (2) guru dapat memperoleh
kualitas kognitif dan karakter.
umpan balik dari anggota lainnya, dan (3) guru
Lesson study adalah salah satu upaya un-
dapat mempublikasikan dan mendiseminasi-
tuk meningkatkan kualitas pengajaran dan
kan hasil akhir dari Lesson Study. Lesson Stu-
hasil pembelajaran yang dilaksanakan oleh pa-
dy dapat dilakukan melalui dua tipe yaitu ber-
ra guru secara kolaboratif dan berkelanjutan.
basis sekolah/kampus dan berbasis MGMP.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20
Melalui pelaksanaan lesson study, guru/
Tahun 2003 pasal 39 ayat 2 dan Undang-
dosen dapat melakukan review terhadap ki-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru
nerjanya yang selanjutnya dapat digunakan se-
dan dosen pasal 8, berkaitan dengan tugas
bagai masukan untuk memperbaiki kinerjanya.
guru dalam pembelajaran, maka dapat diambil
Dengan melaksanakan lesson study, wawas-
dua hal yang penting yaitu guru sebagai agen
an guru/dosen akan berkembang dan termo-
pembelajaran dan kemampuan guru dalam
tivasi untuk selalu berinovasi yang selanjutnya
merancang pembelajaran. Pelaksanaan Les-
hasil yang diharapkan adalah meningkatnya
son Study dapat menjawab permasalahan
keprofesionalan guru/dosen. Melalui kegiatan
bagaimana meningkatkan kompetensi guru
lesson study, guru/dosen dapat saling belajar
dalam mempersiapkan dan melaksanakan
satu sama lain bagaimana membelajarkan sis-
pembelajaran bagi peserta didik. Tujuan uta-
wa dan menyediakan kondisi yang baik untuk
ma Lesson Study yaitu untuk : (1) memper-
siswa belajar.
oleh pemahaman yang lebih baik tentang ba-
Berikut ini adalah daur studi pembelajaran
gaimana siswa belajar dan guru mengajar; (2)
(lesson study) terorientasi pada praktik me-
memperoleh hasil-hasil tertentu yang berman-
nurut Saito, dkk (2005)
45
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
Lesson Study dilakukan berdasarkan
Setelah tiga tahapan dilaksanakan maka perlu
tahapan-tahapan secara siklik, yang terdiri
ditentukan untuk tidak lanjutnya. Hasil dari
dari: (1) perencanaan (plan); (b) pelaksanaan
cycle sebelumnya akan digunakan sebagai
(do); refleksi (check); dan tindak lanjut (act).
pedoman untuk mengembangkan rencana
Pada tahap perencanaan (plan) para
pembelajaran yang akan diterapkan pada
guru/dosen duduk bersama mendiskusikan
cycle berikutnya.
rencana pembelajaran yang akan diterapkan
Pembelajaran yang berpusat pada siswa
di kelas. Pada tahap ini, setiap guru/dosen
(Student Centered Learning) memiliki lang-
yang terlibat diharapkan untuk memberikan
kah-langkah yang yang menuntut partisipasi
saran dan masukan terkait dengan strategi dan
aktif dari siswa, sebagai berikut (Afiatin, Tina,
teknik pengajaran, guru/dosen model hendak-
2009):
nya mencatat dan mempertimbangkan saran
a. berbagi informasi (Information Sharing)
dan masukan yang sudah disampaikan. Ke-
dengan cara curah gagasan (Brainstorm-
mudian pada tahap pelaksannan (do), guru/
ing), kooperatif, kolaboratif, diskusi ke-
dosen model mengajar dengan menerapkan
lompok (Gruop Discussion), diskusi
rencana pembelajaran yang sudah dibuat.
panel (Panel Discussion), simposium, dan
Pada tahap ini rekan guru/dosen bertindak se-
seminar;
bagai observer, duduk dibelakang kelas
b. belajar dari pengalaman (Experience Ba-
sambil memperhatikan jalannya pembelajaran
sed) dengan cara simulasi, bermain peran
dan mencocokkan dengan rencana pembe-
(Roleplay), permainan (Game), dan
lajaran yang sudah didiskusikan pada tahap
kelompok temu;
sebelumnya. Tahap berikutnya adalah refleksi
c. pembelajaran melalui pemecahan masalah
(see/check), tahap ini dilaksanakan tepat se-
(Problem Solving Based) dengan cara
telah tahap pelaksanaan selesai dilakukan.
studi kasus, tutorial, lokakarya.
46
Menurut Brandes (2001) pada pene-
belas kasih, (3) keberanian, (4) kasih sayang,
rapan student centred learning dosen ber-
(5) kontrol diri, (6) kerjasama, (7) kerja
peran sebagai fasilitator dan sumber belajar.
keras.
Sementara tanggung jawab untuk menentukan
apa yang akan dipelajari ada pada mahasiswa.
METODE
Keinginan belajar harus diawali dari kebutuh-
Lesson study atau studi pembelajaran
an dan keinginan mahasiswa. Oleh karena itu
(Jugyokenkyu) adalah kegiatan pembelajaran
materi ajar harus relevan dan memiliki makna
secara kolaboratif untuk memperbaiki/
yang penting bagi kehidupan mahasiswa.
meningkatkan kualitas pembelajaran. Pelak-
Pelaksanaan kegiatan Lesson Study me-
sanaan lesson study di program studi pendi-
rupakan upaya untuk meningkatkan kemam-
dikan bahasa Inggris di laksanakan pada se-
puan skill bahasa inggris mahasiswa semes-
mester gasal tahun akademik 2014-2015.
ter I di unversitas Muhammadiyah Surabaya
Kegiatan lesson study ini diterapkan pada
terutama dalam kemampuan tata bahasa,
perkuliahan Intensive Course. Mata kuliah
mendengarkan teks lisan dan memahami teks
Intensive Course adalah mata kuliah wajib
tulis. Penerapan Lesson Study adalah salah
dengan bobot 8 sks yang harus ditempuh oleh
satu cara untuk bekerjasama dalam pelaksa-
mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa
naan pembelajaran karena terdapat kegiatan
Inggris semester I dengan tujuan membekali
do, see dan refleksi. Ketiga kegiatan tersebut
skill Bahasa Inggris yang mencakup 4 skill
terdapat masukan agar pembelajaran pada
utama yaitu speaking, listening, reading dan
siklus sebelumnya lebih baik. Pada Pelak-
writting. Mata kuliah ini disampaikan oleh 4
sanaan Lesson Study diharapkan mahasiswa
dosen dan proses pengajarannya dilakukan
dan pengajar dapat berkerjasama apalagi ter-
secara tim/kolaboratif.
dapat mahasiswa yang berasal dari Thailand.
Subjek penelitian adalah mahasiswa Pro-
Pelaksanaan lesson study ini menfokuskan
gram Studi Pendidikan Bahasa Inggris yang
pada tiga hal yaitu, (1) mendiskripsikan ba-
mengambil mata kuliah Intensive course pa-
gaimana penerapan lesson study dalam
da semester genap tahun akademik 2013/
meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris
2014. Penelitian dilaksanakan di Program
melalui mata kuliah Intensive Course, (2)
Studi Pendidikan Bahasa Inggirs, FKIP,
Mendiskripsikan peningkatan karakter
UMSurabaya. Waktu pelaksanaan penelitian
mahasiswa melalui penerapan lesson study
ini ditentukan pada perkuliahan semester ganjil
yang meliputi (1) ketulusan hati/kejujuran, (2)
tahun akademik 2013/2014, dimulai dari
47
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
tanggal 1 Oktober 2014 sebagai kegiatan
sistem pembelajaran yang diterapkan dalam
plan siklus pertama dan 7 Oktober 2014
penelitian ini adalah lesson research dengan
sebagai kegiatan do dan refleksi siklus
lesson study model Lewis (2002). Pelaksa-
pertama. Kegiatan plan siklus kedua dilak-
naanya direncanakan berlangsung dalam 4
sanakan pada 9 Oktober 2014 dan pelak-
siklus yang disesuaikan dengan alokasi waktu
sanaan do dan refleksi pada tanggal 13
dan pokok bahasan yang dipilih. Dalam setiap
Oktober 2014. Kegiatan plan siklus ketiga
siklus terdiri dari 3 kegiatan, yaitu : 1)
dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2014
Perencanaan (plan) ; 2) Pelaksanaan dan Ob-
dan kegiatan do dan refleksi dilaksanakan
servasi (do); 3) Refleksi (see).
pada 30 Oktober 2014. Siklus keempat, pe-
Berikut ini adalah tabel pelaksanaan rang-
laksanaan plan pada 7 November 2014 dan
kaian kegiatan lesson study yang dilakukan
pelaksanaan do dan refleksi dilaksanakan
sebanyak 4 siklus. Setiap siklusnya meliputi
pada 19 November 2014. Prosedur peneli-
kegiatan perancanaan (plan), pelaksanaan
tian menggunakan Metode pengembangan
(do) dan refleksi (see).
Siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus
III
Siklus
IV
Nama Dosen
Model
Teguh
Adimarta,
S.Pd, M.Pd
Sofi Yunianti
S.S, M.Pd
Vega
Hesmatantya
, S.Pd, M.Pd
Teguh
Adimarta,
S.Pd, M.Pd
Perencananaan
(Plan)
1 Oktober 2014
Pelaksanaan
(Do)
7 Oktober
2014
Refleksi
(See)
7 Oktober
2014
Materi
Pembelajaran
Unit 2
Career Moves
9 Oktober 2014
13 Oktober
2014
30 Oktober
2014
13 Oktober
2014
30 Oktober
2014
19
November
2014
19
November
2014
Unit 2
Career Moves
Unit 5
Crossing
Culture
Unit 6
What’s wrong
with it
29 Oktober
2014
7 November
2014
Pengumpulan data dilakukan dengan
digunakan untuk menganalisa permasalahan
teknik observasi dan perekaman. Instrumen
juga berfokus pada aktivitas mahasiswa yang
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
tercatat dalam lembar observasi motivasi be-
lembar observasi (Plan, Do dan See), rekam-
lajar mahasiswa. Adapun indikator penilaian
an pelaksanaan tiap siklus, soal pretest dan
sebagaimana tercatat dalam lembar observasi
post-test. Karena subyek lesson study ada-
tersebut adalah: Ketulusan hati/Kejujuran
lah mahasiswa, maka indikator yang
(Honesty), Belas Kasih (Compassion),
48
Kegagahberanian (Courage), Kasih Sayang
tampak pada tahap-tahap pelaksanaan kuliah
(Kindness), Kontrol diri (Self-Control),
yang ada pada SAP. Selanjutnya, kegiatan
Kerjasama (Cooperation), dan Kerja Keras
plan juga merancang media pembelajaran
(Deligence/Hardwork). Semua indikator
yang digunakan yakni berupa materi yang
tersebut diamati, dihitung secara kuantitas dan
dituangkan dalam bentuk power point pre-
kualitas. Analisis data untuk peningkatan
sentation.
karakter menggunakan prosentase kenaikan
Tahap kedua pada lesson study adalah
dari siklus pertama sampai siklus keempat.
kegiatan pelaksanaan perkuliahan yang
Sedangkan untuk kemampuan kognitif
disampaikan oleh dosen model yang telah
menggunakan presentase kenaikan rata-rata.
disepakati, sekaligus merupakan kegiatan
observasi oleh dosen observer. Yang harus
HASIL DAN PEMBAHASAN
dicatat pada kegiatan pelaksanaan ini adalah
Berikut ini adalah hasil dari penelitian dan
bahwa yang menjadi pengamatan bukan cara
pengamatan yang dilakukan selama Lesson
mengajar dosen model namun lebih pada
Study melalui tiga tahapan, yakni kegiatan pe-
aktivitas mahasiswa.
rencanaan (plan), kegiatan pelaksananaan
(do), dan refleksi (see).
Dalam kegiatan pelaksanaan dan observasi, dosen model melakukan penyelenggaraan PBM dan observer melakukan ob-
a. Siklus I
servasi dengan mencatat apa saja yang di-
Tahap pertama pada lesson study ini
amati saat proses pembelajaran ber langsung
dilakukan untuk menyusun rencana pembe-
sesuai poin-poin yang telah tersedia dalam
lajaran, menyiapkan perangkat pembelajaran
lembar observasi.
termasuk media yang digunakan. Langkah
Open lesson dibuka oleh dosen model
pertama yang dilakukan pada tahap ini adalah
dengan menginfomasikan tentang esensi les-
menyusun RPP berdasar kompetensi IC yang
son study yang akan dilakukan pada perte-
hendak ditanamkan pada perkuliahan berba-
muan kali tersebut. Kemudian dosen me-
sis lesson study kali ini. Penyusunan ini dila-
nyampaikan tujuan pembelajaran, dilanjutkan
kukan oleh tim lesson study IC dengan meng-
dengan menjelaskan materi pelajaran dan dii-
adaptasi SAP yang telah disusun oleh Dosen
kuti tanya jawab. Dalam proses tersebut ob-
Model yang secara kebetulan merupakan do-
server mengamati dan mencatat aktivitas ma-
sen pengampu mata kuliah Intensive Course
hasiswa dalam lembar obser vasi. Selain pen-
dan menambah nilai-nilai karakter yang
catatan dalam lembar observasi dilakukan
49
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
juga proses perekaman.
bangan karakter dalam aktivitas mahasiswa
Berdasar hasil observasi, perkem-
tercatat sebagai berikut:
Grafik peningkatan karakter pada sikus I
Hasil refleksi dari siklus I ini mencatat
mahasiswa hanya duduk berkumpul dengan
beberapa hal. Hal pertama adalah mengenai
mahasiswa lain yang ber gender sama. Se-
keaktifan mahasiswa yang masih belum begitu
hingga ada tim yang semua anggotanya wanita
tampak. Hal ini disebabkan karena peran-
dan tim lain yang semua anggotanya pria.
cangan denah kelas yang kurang kondusif, di
Selain itu, pembagian tim masih terlalu
mana dosen model menunjuk pembagian tim
besar jumlahnya, di mana dalam satu tim ter-
masih berdasarkan posisi duduk apa adanya
dapat delapan sampai sepuluh mahasiswa,
para mahasiswa pada saat itu, sehingga tim
sehingga banyak mahasiswa yang merasa
mahasiswa yang duduk di baris belakang
tidak mampu, merasa tidak perlu terlalu aktif
kurang tampak keaktifannya, fakta bahwa
dalam kegiatan kelompok, karena sebagian
mereka merasa kurang mampu membuat me-
besar jawaban bisa di jawab oleh teman me-
reka secara intuisi mengambil tempat duduk
reka yang lain yang lebih mampu dalam me-
di bagian belakang supaya menghindari pe-
nangkap materi pembelajaran. Selain itu, ma-
nunjukan oleh dosen. Tercatat dalam lembar
hasiswa juga masih kurang aktif untuk me-
observasi, tim mahasiswa yang aktif rata-ra-
nyampaikan pendapat ataupun mempresen-
ta mahasiswa yang berada di baris depan dan
tasikan hasil diskusi kepada temannya.
tengah. Dan juga ada kecendrungan para
50
Solusi yang disarankan adalah, pemba-
gian tim dalam kelas harus lebih kecil jumlah
lebih jelas dalam menyampaikan tujuan dan
anggota per timnya, di mana diputuskan da-
maksud pembelajaran sebelum KBM dan
lam satu kelas ada delapan tim, yang masing-
agar setelah KBM akan lebih baik apabila
masing tim terdiri dari empat anggota. Jumlah
yang memberikan kesimpulan dari seluruh
anggota yang kecil ini akan lebih memaksi-
KBM pada hari itu adalah bukan dari dosen
malkan keaktifan mahasiswa yang terlibat di
model melainkan dari pihak para mahasiswa
dalam tim tersebut. Lalu untuk memastikan
itu sendiri, dengan begitu maka akan bisa ter-
adanya keseimbangan karateristik kemampu-
lihat sejauh mana keberhasilan dosen model
an mahasiswa dan gender dalam setiap tim,
mengajarkan pemahaman KBM kepada para
maka pembagian tim tidak lagi berdasarkan
mahasiswa.
posisi duduk mahasiswa apa adanya pada sa-
Yang terpenting adalah bagaimana dosen
at itu, namun ditentukan dengan cara meminta
model bisa memaksimalkan keberhasilan
seluruh mahasiswa di dalam kelas mulai dari
KBM dengan mengatur durasi waktu pe-
barisan bangku depan sampai barisan bangku
nyampaian materi secara efektif dan efisien,
belakang secara berurutan menyebutkan ang-
di mana akan lebih efisien apabila durasi wak-
ka dari satu sampai delapan. Kemudian para
tu kegiatan pembuka KBM tidak lebih pan-
mahasiswa dikelompokkan berdasarkan ang-
jang dibandingkan dengan durasi waktu yang
ka dari satu sampai delapan yang mereka su-
diperlukan pada waktu kegiatan inti KBM de-
dah mereka sebutkan. Sehingga akhirnya ka-
ngan mengurangi materi-materi pembuka
rakteristik para mahasiswa di masing-masing
yang terlalu lama dan dirasa kurang begitu
tim sangat bervariasi dan lebih seimbang, di
perlu.
mana dalam tiap tim ada mahasiswa yang kurang begitu cepat menangkap pelajaran, ada
b. Siklus 2
juga yang cepat menangkap pelajaran, sehing-
Siklus kedua juga dilaksanakan seperti
ga akhirnya para mahasiswa bisa saling mem-
siklus pertama, terdiri dari tiga tahap; plan,
bantu, berdiskusi dan bekerja sama dengan
do dan refleksi . Tahap pertama adalah plan.
lebih aktif, selain itu juga pada akhirnya jumlah
Pada tahapan kedua, dosen model mata
mahasiswa dan mahasiswi dalam tiap tim juga
kuliah Intensive Course mempresentasikan
menjadi lebih merata.
RPP yang telah disusun dengan memperhati-
Selain komposisi pembagian tim tadi, be-
kan hasil refleksi pada siklus pertama agar
berapa masukan lainnya yang disarankan oleh
lebih mengoptimalkan kegiatan belajar me-
para dosen observer adalah agar dosen model
ngajar. Berdasarkan hasil refleksi siklus
51
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
pertama, siklus kedua menekankan pada
RPP yang telah disepakati. Namun, pada saat
pembagian jumlah mahasiswa per kelompok.
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dosen
Pembagian kelompok pada siklus pertama,
model melakukan perubahan pada penekanan
satu kelas hanya dibagi menjadi dua ke-
materi. Penekanan materi dilakukan karena
lompok. Oleh karena itu, masih belum mak-
dalam kegiatan evaluasi masih, dosen model
simal dalam mengetahui pemahaman masing-
masih menemui banyak kesalahan dalam pe-
masing mahasiswa dan belum bisa mendorong
ngerjaan soal. Hal ini menyebabkan pelaksa-
mahasiswa yang tidak terlalu aktif. Berdasrkan
naan kegiatan pembelajaran lebih lama dari
diskusi plan siklus kedua, menghasilkan RPP
waktu yang ditentukan. Sementara, observer
yang menekankan pada karakter mahsiswa
hadir di dalam kelas dan mencatat aktifitas
dan memperkaya materi dan perbaikan lang-
mahasiswa dalam kegitan pembelajaran.
kah pembelajaran agar dapat meningkatkan
pemahaman mahasiswa.
Berdasar hasil observasi, perkembangan
karakter dalam aktivitas mahasiswa tercatat
Tahap do dilaksanakan sesuai dengan
sebagai berikut:
Grafik peningkatan karakter pada sikus 2
Tahap refelksi, mendiskusikan bahwa
tahukan akan memberikan nilai tambah pada
permasalahan yang muncul pada siklus sebe-
kelompok yang dapat menjawab pertanyaan.
lumnya dapat diatasi. Permasalahan belum
Sehingga, semakin meningkatkan keaktifan
bisa maksimal dalam mengetahui pemahaman
mahasiswa. Namun, masih terdapat kele-
mahasiswa karena pembagian kelompok ter-
mahan karena pembagian kelompok berda-
lalu besar. Selain itu, dosen model memberi-
sarkan kedekatan tempat duduk belum mak-
52
simal. Mahasiswa yang memiliki kemampuan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang juga
lebih akan cenderung berkelompok dengan
menekankan pada karakter mahsiswa yang
mahasiswa yang juga memiliki kemampuan le-
tercantum dalam indikator penilaian sikap dan
bih. Pelaksanaan kegiatan siklus kedua juga
kegiatan pembelajaran.
memiliki kelemahan dalam manajemen waktu.
Tahap do dilaksanakan sesuai dengan
RPP yang telah disepakati. Namun, pada saat
c. Siklus 3
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dosen
Siklus ketiga juga dilaksana seperti siklus
model melakukan perubahan karena terdpat
pertama dan kedua yang terdiri dari tahapan
kendala teknis. Sehingga, berpengaruh pada
plan, do dan refleksi. Pada tahap plan dosen
beberapa kegiatan langkah pembelajaran. Pa-
model mata kuliah Intensive Course mem-
da kegiatan do siklus ketiga juga dihadiri ob-
presentasikan RPP yang telah disusun dengan
server di dalam kelas. Observer mencatat ak-
memperhatikan hasil refleksi pada siklus
tivitas mahasiswa dalam kegiatan pembela-
pertama dan kedua. Berdasarkan hasil refleksi
jaran.
siklus pertama, siklus kedua menekankan ma-
Berdasar hasil observasi, perkembangan
najemen waktu agar tidak melebihi seperti sik-
karakter dalam aktivitas mahasiswa tercatat
lus kedua. Sehingga, plan siklus kedua, meng-
sebagai berikut:
hasilkan RPP memperinci instruksi dalam
Grafik peningkatan karakter pada sikus 3
53
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
Setelah tahap do dilaksanakan tahap
dalam denah kelas. Tahap Plan siklus keempat
refelksi. Pada tahap ini mendiskusikan bahwa
menghasilkan SAP berkarakter, pembagian
permasalahan yang muncul pada siklus
tim lebih seimbang dalam hal karateristik ke-
sebelumnya dapat diatasi. Pada siklus kedua,
mampauan mahasiwa serta gender dalam
hanya beberapa siswa yang menonojol, pada
setiap tim, setipa tim duduk membentuk ling-
siklus ketiga dosen model dapat memotivasi
karan kecil untuk memudahkan diskusi, hand
lebih banyak mahasiswa. Namun, pada
out untuk mahasiswa juga diberikan pada saat
kegiatan siklus ketiga masih terdapat
diperlukan, metode pengajaran yang mem-
beberapa kelemahan seperti adanya beberapa
fokuskan pada student-centered learning
langkah kegiatan pembelajaran yang tidak
dengan melibatkan mahasiswa secara aktif
dilakukan dan terdapat kekurangan pada
dari masing-masing tim untuk saling berdiskusi
kegiatan penguatan penguasaan konsep
dengan rekan satu tim dan berani berkompe-
materi.
tisi dengan mahasiswa dari tim lain.
Sebagaimana siklus sebelumnya, pada
d. Siklus 4
tahapan ini dosen model melaksanakan per-
Pada siklus ke empat ini tahapan Plan
kuliahan berdasar SAP yang telah disepakati
dilakukan dengan mengevaluasi SAP yang
saat perencanaan. Sementara, observer kem-
telah disusun oleh Dosen Pengampu Mata
bali mengamati dan mencatat jalannya per-
Kuliah Intensive Course dengan menekan-
kuliahan dengan memfokuskan pada aktivitas
kan karakter yang hendak dikembangkan
mahasiswa.
dalam pelaksanaan perkuliahan. Pada tahap-
Berdasar hasil observasi, perkembangan
an ini juga mempertimbangkan hasil refleksi
karakter dalam aktivitas mahasiswa tercatat
pada siklus sebelumnya untuk lebih mengop-
sebagai berikut:
timalkan kegiatan belajar mengajar utamanya
Grafik Peningkatan Karakter Siklus 4
54
Permasalahan yang muncul pada siklus
batkan mahasiswa secara aktif, di mana setiap
sebelumnya, yakni mengenai beberapa ma-
kali selesai penyampaian materi, dosen model
hasiswa yang tidak secara aktif mengikuti
akan langsung menguji pemahaman mahasis-
perkuliahan dikarenakan lokasi duduk yang
wa dari masing-masing tim dengan memberi-
berada di baris belakang, dapat diatasi pada
kan soal untuk di kerjakan di papan tulis dan
open lesson siklus keempat ini. Pengaturan
langsung meminta respon para mahasiswa dari
letak duduk tim-tim mahasiswa berbentuk
tim lain. Karena situasi dalam kelas dibuat se-
lingkaran-lingkaran kecil memudahkan in-
olah-olah masing-masing tim saling berkom-
teraksi baik antara mahasiswa dalam satu tim
petisi satu sama lain, maka tiap tim saling ber-
yang sama, maupun antara mahasiswa dengan
saing untuk bisa memberikan jawaban yang
dosen model, karena dosen model bisa ber-
lebih benar dengan cara saling membantu te-
keliling dari satu tim ke tim lainnya untuk me-
man satu tim untuk bisa lebih memahami materi
ngamati proses diskusi. Hasil refleksi juga me-
pelajaran, agar ketika mahasiswa tersebut
nunjukkan bahwa mahasiswa mulai menun-
diminta maju, dia sudah siap dan bisa mem-
jukkan rasa percaya diri untuk bertanya kepa-
berikan jawaban yang benar supaya timnya
da dosen model untuk hal-hal yang tidak di-
mendapatkan point lebih tinggi dibandingkan
mengerti, memberikan pendapat ketika dosen
tim lain.
bertanya dan juga dengan aktif berdiskusi
dalam kelompok.
Berdasarkan pada grafik peningkatan
karakter dari siklus 1–4, presentase kenaik-
Proses penyampaian materi juga meli-
annya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel Presentase Kenaikan Karakter
Karakter
cycle 1-2
cycle 2-3
cycle 3-4
cycle 1-4
Ketulusan
2,941176 5,8823529
8,823529412 17,64706
Belas
kasihan
5,882353 8,8235294
11,76470588 26,47059
Keberanian
5,882353 5,8823529
5,882352941 17,64706
Kasih
sayang
2,941176 2,9411765
2,941176471 8,823529
Kontrol diri
5,882353 5,8823529
5,882352941 17,64706
Kerjasama
2,941176 8,8235294
11,76470588 23,52941
Kerja keras
2,941176 5,8823529
8,823529412 17,64706
55
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
Penerapan lesson study nampak memiliki
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil
dampak positif terhadap peningkatan
pre-test dan post-test mahasiswa seperti yang
kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa.
terlihat di grafik berikut ini.
Grafik Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris dilihat dari rata – rata nilai
pre-test dan post-test
Grafik diatas menunjukkan peningkatan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa se-
dan pengembangan karakter bagi mahasiswa
mester 1 dilihat dari hasil pre-test dan post
semester I pada mata kuliah Intensive
test. Pada hasil pre-test diketahui bahwa nilai
Course. Pengembagan karekater yang
tertinggi adalah 77,8, untuk terendah adalah
ditekankan adalah Ketulusan hati/Kejujuran
39 sehingga dapat diketahui rata-ratanya
(Honesty), Belas Kasih (Compassion),
adalah 53,8. Kemudian untuk hasil post-test
Kegagahberanian (Courage), Kasih Sayang
terdapat peningkatan hasil nilai tertinggi adalah
(Kindness), Kontrol diri (Self-Control),
95, untuk terendah adalah 44,7 dan rata-rata
Kerjasama (Cooperation), dan Kerja Keras
adalah 71,7. Dari hasil presentase pretest dan
(Deligence/Hardwork). Pembelajaran yang
postest terdapat peningkatan sebesar 33, 3
berkualitas juga melibatkan kolaborasi antara
persen.
dosen model, sebagai dosen muda dan observer, sebagai dosen senior, untuk
KESIMPULAN DAN SARAN
memberikan masukan agar meningkatkan
Berdasarkan uraian diatas, pembelajaran
kualitas pembelajaran. Diharapkan penelitian
berbasis lesson study menjadi salah satu cara
selanjutnya, dapat lebih mengoptimalkan pada
56
kulitas karakter yang disertai dengan
pengembangan karakter.
DAFTAR PUSTAKA
Afiatin, Tina. 2009. Pembelajaran Berbasis
Student-Centered Learning. Diunduh
dari www.parametric.com
Brandes, Dona. Glinnis,Paul. 1996. A Guide
to Student-Centred Learning. Cheltenham: Athenaeum Press
ume 14 Nomor 1, Juni 2014 hal. 269288
Hurd, Jacqueline. Lewis, Catherine. 2012.
Lesson Study Step by Step:How Teacher
learning Communities Improve Instructions. Portsmounth. Heinemann.
Lickona, Thomas. 1991. Educating for
Character: How Our School Can Teach
Respect and Responsibility. New York.
Bantam Books.
Eisuke Saito, (2012) “Strategies to promote
lesson study in developing countries”, International Journal of Educational Management, Vol. 26 Iss: 6, pp.565 - 576
Dalmeri. 2014. Pendidikan Untuk Pengembangan Karakter. Jurnal Al-Ulum Vol-
57
Download