TIME MANAGEMENT Pendahuluan Tujuan kita

advertisement
TIME MANAGEMENT
TIMA MANAGEMENT
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK DIPANEGARA
MAKASSAR
EKY SETIAWAN S.
e_mail: [email protected]
Pendahuluan
Tujuan kita menangani (manajemen) diri kita bukanlah untuk membuat kita susah,
tetapi justru membuat kita lebih efektif, berdaya guna, sekaligus kita bisa bersukacita
menikmati rizki yang disediakan bagi kita. Kita pun menyadari ada banyak hal yang
menarik untuk kita
kerjakan.
Kita harus belajar, tetapi juga kita senang bergaul,
bermain, berorganisasi, berceng kerema dengan teman-teman, dengan keluarga dan
handai tolan. Kita pun punya hobby dan ingin melakukannya. Namun demikian, waktu
yang kita miliki terbatas, satu tahun hanya 52 minggu, satu minggu 7 hari dan satu hari
24 jam, tidak lebih dan tidak kurang.
Di sisi lain, waktu itu mengalir, tidak bisa dibendung, tidak bisa ditabung. Dipakai
atau tidak, waktu akan mengalir dan berlalu, tidak pernah kembali. Oleh karena itu ,
yang dapat kita lakukan adalah meng-alokasikan nya - menjatahkan untuk sejumlah
kegiatan yang kita ingin kerjakan; kemudian mengontrolnya agar penggunaannya sesuai
dengan yang kita rencanakan. Sehingga tidak ada waktu yang berlalu tanpa kita sadari.
Hal ini tidak mudah, itu sebabnya kita perlu memiliki kemampuan/kecakapan untuk
mengelola waktu kita.
Batas-batas waktu yang kritis, prioritas-prioritas yang bersaing dan serumit surat
elektronik sering kali membuat orang merasa kewalahan. Mampu menetapkan prioritasprioritas dan mengalokasikan waktu secara layak merupakan keterampilan-keterampilan
yang sangat penting untuk mencapai tujuan-tujuan Anda.
Mengendalikan waktu dan jadwal Anda memungkinkan Anda untuk meningkatkan
produktivitas pribadi dan menambah kualitas hidup Anda.
Pendekatan yang unik terhadap manajemen waktu ini memberikan strategi-strategi,
teknik-teknik dan petunjuk-petunjuk guna menetapkan prioritas-prioritas dan mengelola
tekanan sehari-hari untuk memenuhi komitmen-komitmen yang penting dan
mendesak dalam hidup Anda.
Definisi Manajemen :
Suatu proses merancang dan memelihara suatu lingkungan dimana orang-orang yang
bekerja sama di dalam suatu kelompok dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan seefisien mungkin.
Definisi waktu:
seluruh rangkaian proses kejadian dalam skala waktu yang tertentu atau lama
berlangsungnya suatu kejadian.
Dapat disimpulkan manajemen waktu merupakan perencanaan dan pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi pendukung sumber
daya dalam meningkatkan kinerjanya demi mencapai suatu tujuan yang baik berdasarkan
waktu yang sudah seefisien mungkin untuk digunakan.
Hakikat Waktu - Beberapa prinsip Dasar.
Sebagaimana dikemukakan dalam pendahuluan, siapapun, dalam kapasitas apapun ( dari
tukang sapu sampai kepada presiden ), lelaki atau perempuan, muda atau tua , berpendidikan atau tidak, dosen atau mahasiswa, berhasil ataupun gagal, mempunyai jumlah
waktu yang sama setiap harinya adalah 24 jam, setiap minggunya 7 hari dan setahunnya
52 minggu. Yang membedakan orang yang satu dengan yang lainnya adalah bagaimana
ia
memanfaatkan
pengendaliannya.
waktu
yang
tersedia
tersebut,
baik
penjatahan
maupun
Bagaimana seseorang memanfaatkan waktu, tergantung pada
persepsinya tentang waktu itu sendiri, yang tentu saja dilatar belakangi oleh ‘mind-set’
yang ada padanya. Namun demikian secara umum ada beberapa hal prinsip yang bisa
dijadikan pegangan bersama. Berikut kita akan membahasnya satu-persatu.
Pertama, waktu memiliki kurun obyektif (chronos) yang sama bagi semua orang, akan
tetapi mempunyai pemaknaan subyektif yang berbeda beda dari orang ke orang , dari saat
ke saat. Itu sebabnya manajemen waktu sifatnya personal dan subyektif.
Kedua, waktu berbeda dengan komoditi lainnya, tidak bisa dilihat, diraba, tidak pernah
bisa di simpan, dikumpulkan atau di tabung. Kenyataan ini membuat kita sering tidak
menyadari bahwa kita memilikinya dan kelak mempertanggung- jawabkannya kepada
Sang Pencipta Pemberi waktu.
Ketiga, waktu sering dikatakan ’mengalir’, bergerak dan tidak pernah kembali ke titik
asal. Kita memanfaatkannya atau tidak, sama saja waktu segera berlalu dari hadapan
kita, menjadi ’masa lalu’ (Past time). Begitu pula kita merencanakan waktu di depan (
future time), tetapi selalu mungkin yang terjadi lain samasekali. Kita hanya bisa
memanfaatkan waktu dengan sebaiknya tepat pada saat kini, bukan beberapa saat yang
lalu ataupun beberapa saat kemudian. Bila demikian halnya, merupakan suatu kearifan
apabila kita berupaya selalu berada secara sadar di masa kini, sehingga dapat
menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Tentu saja ada saat-saat dimana kita perlu
’napak tilas’, menapaki kembali ’masa lalu’, untuk mengambil pelajaran dan manfaat
yang bisa diterapkan di masa kini. Begitu pula, kita kadang mencoba ’memasuki’ masa
depan ( future time), untuk mengantisipasi – mereka apa sekiranya yang akan terjadi
sehingga kita bisa mempersiapkan sejumlah rencana dengan segala alternatifnya. Namun
demikian, tentunya segala sesuatunya seyogyanya proporsional sesuai peruntukkan dan
keterbatasannya.
Ke-empat, kenyataan bahwa hanya masa kini yang dapat kita pergunakan sebaikbaiknya, perlu menjadi ingatan kita, terutama ketika kita merencanakan agenda dan
mengalokasikan serta men-jadwalkannya
(yang selalu merupakan waktu di masa
datang). Itu sebabnya perlu sekali kita memiliki skill alokasi dan kendali ( kontrol)
penggunaan waktu kita. Keduanya memungkinkan kita mengelola waktu kita dengan
lebih optimal
Ke-lima, berkaitan dengan butir- butir sebelumnya, maka dalam rangka alokasi dan
kontrol waktu ini, kita perlu saling menghargai bahwa setiap orang memiliki waktu yang
sama, tetapi mempunyai agenda yang berbeda-beda, dan setiap orang akan
mempertanggungjawabkan penggunaan waktu yang diberikan kepadanya masing-masing
dihadapan Yang Empunya Waktu. Oleh sebab itu, kita perlu menyadari bahwa tanggung
jawab pengaturan waktu ada pada diri kita, sehingga seyogyanya kita yang menentukan
penggunaan waktu kita. Namun demikian karena kita hidup bermasyarakat, hidup dalam
kebersamaan dengan orang lain, maka ada sejumlah waktu yang kita punya, menjadi
’waktu publik’ atau ’waktu bersama’ Tentu saja penggunaan waktu bersama diatur
bersama pula. Oleh karena itu pula, kita perlu saling menghargai waktu masing-masing,
tidak sembarangan mengambil/mencuri waktu sesama kita tanpa seijin penanggung
jawabnya. Hal ini berhubungan dengan respek diri. (self respect). Orang yang bisa
menghargai dirinya, akan bisa juga menghargai orang lain. Sebaliknya apabila kita selalu
bergaul dengan orang yang kurang respek diri, maka respek diri kitapun tercuri tanpa kita
sadari.
Kita perlu adil ke diri, tetapi juga adil ke orang lain, kita perlu menjaga
penggunaan waktu kita sendiri, tetapi juga menghargai penggunaan waktu orang lain.
Ke-enam, berbicara tentang pengalokasian waktu, artinya kita berbicara tentang prioritas.
Ketika kita menentukan prioritas, maka kita berhadapan dengan memilah mana yang
penting dan tidak penting, bagi kita dan bagi siapa orang lain yang kita anggap relevan.
Memilah pentingnya sesuatu bagi kita , amat ditentukan oleh tujuan yang hendak kita
tuju, dan nilai-nilai yang kita anut. Lagi-lagi secara ringkas, bisa kita katakan tergantung
’mind-set ’ kita. Penting menurut kita, belum tentu penting menurut orang lain; bahkan
yang kita anggap penting hari ini, belum tentu masih kita anggap penting di hari esok. Itu
sebabnya ketika kita merencanakan jadwal, kita perlu menyadari bahwa rencana itu kita
buat ’sat kini’ tetapi untuk diberlakukan ’saat depan’, yang belum tentu bermakna sama.
Jadi kita perlu menjaga komitmen tetapi juga membuka ruang fleksibilitas.
Ke-tujuh. selain mengalokasi, kita pun perlu mengontrol waktu kita. Dengan perkataan
lain, ketika kita sudah mengalokasikan waktu dengan baik untuk hal-hal yang kita anggap
penting, selalu mungkin kita terjebak masuk kedalam hal-hal yang begitu mendesak –
’urgent’ sehingga kita tidak kuasa menghindarinya, jadilah itu mengalahkan hal-hal
penting kita.. Lebih jelas bisa digambarkan dalam skema di halama berikut berikut .
Kwadran I, merupakan kwadran yang membuat kita ’heboh’ dan biasanya amat tertekan,
karena berisi hal-hal yang penting sekaligus mendesak, mau tidak mau harus
diselesaikan.
Sedangkan pada kwadran II, terdapat hal-hal yang penting, tetapi tidak mendesak,
sehingga sering terlupakan.
Padahal , apabila hal tersebut dilakukan, banyak kali
akan memudahkan kita mengerjakan segala sesuatu nya, sehingga waktu bisa
dipergunakan dengan lebih efisien. Sebagai contoh mengikuti pelatihan Basic Study
Skill, mungkin bagi sejumlah mahasiswa belum terlihat atau terasa urgensinya,
meski setuju bahwa hal ini penting.
Kalau dilakukan, maka sejumlah waktu bisa
diefisienkan karena ia memiliki keterampilan baru yang membuatnya membutuhkan
lebih sedikit waktu untuk menyelesaikan tugas/belajarnya. Pada
kwadran
ketiga
terdapat hal-hal yang tak bisa dihindari, karena mendesak, meskipun bagi Anda
tidak
penting.
Misalnya
ada
telepon
berdering
ditengah
kesibukkan Anda
mengerjakan tugas kwadran I, setelah diangkat ternyata salah sambung – amat sangat
tidak penting bagi Anda, tetapi tandi mendesak karena bunyi deringnya mengganggu
Anda.
Pada kwadra ke IV, berkumpul hal hal yang tidak mendesak maupun tidak
penting. Namun celakanya, bagi kebanyakan orang
merupakan hal-hal yang
mengasyikkan. Contohnya bergunjing, gosip . Kita sadar itu tidak penting, da
jugatidak
mendesak,
tetapi toch kita asyik melakukannya berjam-jam, sehingga
menggeser kegiatan penting kita masuk ke kwadran I., lalu kita menjadi heboh dan panik.
Kuis Manajemen Waktu
Sebelum memulai melakukan manajemen waktu, ada baiknya anda evaluasi terlebih
dahulu apa yang telah anda lakukan selama ini dengan menjawab pertanyaan berikut:
Pertama, lima kegiatan/aktivitas apa yang paling banyak menyita waktu anda (menonton
tv, main PS, jalan-jalan ke mall, belajar, tidur, ngobrol, atau apa?). Kedua, jawab
pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
•
Apakah anda mengestimasi berapa jam anda membutuhkan waktu untuk belajar
setiap minggu?
•
Apakah anda selalu tepat waktu dalam mengerjakan tugas?
•
Apakah anda mulai mengerjakan tugas akhir/penulisan ilmiah pada awal
semester?
•
Apakah anda membuat daftar apa yang harus dikerjakan (to do list)?
•
Apakah anda menentukan target tertentu untuk setiap periode studi?
•
Apakah anda memulai belajar dengan mengerjakan tugas/pr yang paling sulit?
•
Apakah anda menyelesaikan belajar anda selama jam produktif setiap harinya?
Kalau jawaban anda pada kuis di atas lebih banyak “Tidak” dari pada “Ya”, maka sudah
saatnya anda melakukan manajemen waktu yang baru.
Langkah untuk Meningkatkan Manajemen Waktu
1. Membuat Jadwal Semester
a. Catat tugas mata kuliah yang telah diketahui: paper, proyek penelitian, kuis, dan
sejenisnya. Mencatat tugas pada setiap awal semester membuat anda mengetahui
kapan anda membutuhkan waktu lebih banyak untuk kegiatan akademik dan
kapan anda punya waktu lebih longgar untuk aktivitas lainnya
b. Catat aktivitas ko-kurikuler termasuk hari kerja (jika bekerja), pertemuan atau
rapat organisasi, aktivitas sosial, jadwal keluar kota (pulang kampung di akhir
pekan
atau
liburan),
dan
sejenisnya.
Mencatat
aktivitas
ko-kurikuler
memungkinkan anda mendapat gambaran yang lebih akurat tentang seberapa
penuh atau seberapa luang jadwal anda selama satu semester. Aktivitas non
akademik ini penting untuk menciptakan keseimbangan pada jadwal anda
Penting untuk diingat bahwa setelah anda mempunyai jadwal kegiatan semesteran ini,
anda perlu memperbaharui jadwal semester ini secara berkala. Perubahan tenggat
waktu pengumpulan tugas, misalnya, atau tugas matakuliah yang baru dan aktivitas
lain yang perlu direncanakan, menyebabkan jadwal harus dikoreksi dan diperbaharui.
Mempunyai jadwal semester yang akurat penting untuk tahap berikutnya dari proses
ini, yaitu merencanakan beban kerja mingguan.
2. Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan
a. Buat daftar apa yang harus dikerjakan dalam minggu depan, termasuk tugas
kuliah, praktikum, kuis. Buatlah daftar ini inklusif, karena segala sesuatu
membutuhkan waktu, apakah itu membaca satu bab, mengerjakan soal latihan,
atau menulis outline untuk makalah penelitian
b. Masukkan dalam daftar apa yang harus dikerjakan minggu itu: aktivitas kokurikuler, jam kerja, olah raga, makan, dan kumpul dengan teman. Aktivitas
sehari-hari dan aktivitas ko-kurikuler penting dan menciptakan keseimbangan
hidup, walaupun itu berarti mengambil waktu belajar. Mempersiapkan makan dan
mandi, misalnya, atau menghadiri rapat organisasi bisa menghabiskan waktu
sebanyak waktu untuk membaca satu bab buku ajar
c. Estimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan. Setiap aktivitas
membutuhkan
waktu
yang
berbeda,
sehingga
penting
sekali
untuk
mengestimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan dan menyediakan
waktu untuk tugas tersebut. Bila anda tidak tahu berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, lebih baik mengestimasikan waktu secara
konservatif. Jika anda dapat menyelesaikan waktu 30 menit lebih cepat dari yang
anda perhitungkan, anda dapat menggunakan waktu sisanya untuk mengerjakan
apapun yang anda suka, tetapi jika anda tidak dapat menyelesaikan dalam waktu
yang telah direncanakan maka anda harus mengambil waktu dari kegiatan lain
untuk menyelesaikan tugas yang membutuhkan waktu lebih lama dari yang
direncanakan.
d. Identifikasi pada hari apa setiap tugas akan diselesaikan, selalu ingat waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas itu dan hal-hal lain yang juga harus
dikerjakan pada hari itu. Dengan melihat jadwal minggu itu dan menyadari apa
saja yang harus dikerjakan setiap harinya, tenggat tidak akan terlewati. Anda
dapat membuat penyesuaian pada minggu tersebut, misalnya, jika anda melihat
ada tugas yang membutuhkan waktu 6 jam untuk menyelesaikannya padahal
hanya ada waktu tiga jam sebelum tenggat.
Membuat jadwal minggu berikutnya setiap jumat petang atau jumat malam adalah
suatu kebiasaan yang baik. Karena jika minggu berikutnya jadwal sangat padat,
maka akan sangat membantu jika menyelesaikan sebagian tugas pada akhir pekan
itu agar tekanan pada minggu yang akan datang berkurang.
3. Jadwal Setiap Hari
a. Tulis jadwal harian pada setiap pagi. Termasuk tugas-tugas yang belum selesai
dari hari sebelumnya. Pembuatan jadwal harian ini hanya membutuhkan beberapa
menit saja karena anda sudah mempunyai jadwal mingguan sebagai pedoman.
Gunakan kartu indeks atau buku kecil atau notes untuk mencatat jadwal harian ini
agar anda dapat membawanya kemana-mana dan memeriksanya setiap saat untuk
menandai tugas mana saja yang sudah diselesaikan.
b. Berikan skala prioritas untuk setiap tugas harian yang telah ditulis. Beberapa
aktivitas harus dikerjakan hari itu dan sebagian lagi mungkin merupakan opsional
untuk diselesaikan hari itu. Anda dapat menggunakan sistem A,B, C untuk
memberi prioritas pada setiap tugas. A diberikan pada tugas yang harus
diselesaikan pada hari itu dan C adalah opsional, sedangkan B penting tetapi tidak
sepenting A. Cobalah untuk menyelesaikan semua tugas A sebelum mulai
mengerjakan tugas B, dan akhirnya yang C. Cara ini dapat mengurangi tingkat
stress karena beban tugas yang cukup banyak.
4. Evaluasi Setiap Jadwal
a. Evaluasi jadwal setiap pagi. Tanyakan pada diri sendiri apakah jadwal hari itu
cukup realistis. Tuliskan berapa jam setiap tugas akan diselesaikan. Jika dirasa
tidak mungkin diselesaikan, buang beberapa tugas dengan prioritas B dan C dari
jadwal
b. Evaluasi jadwal setiap malam. Apakah semua tugas dalam daftar telah
diselesaikan? Jika tidak, mengapa? Apakah karena jadwalnya tidak realistis atau
manajemen waktunya yang tidak efektif? Apa penyesuaian yang bisa dilakukan
agar di lain waktu anda dapat membuat jadwal yang lebih baik?
Mengupayakan agar Manajemen Waktu Berjalan dengan Baik
Menurut sistem kredit semester (SKS) mahasiswa belajar setidaknya dua jam di luar
kelas untuk setiap jam belajar di kelas (ada universitas yang merekomendasikan lebih
dari dua jam!). Jika seorang mahasiswa mengambil 18 SKS, yang berarti kuliah di kelas
18 jam per minggu, maka mahasiswa tersebut harus belajar sedikitnya 36 jam per minggu
di luar kelas secara mandiri. Jadi mahasiswa tersebut harus merencanakan total jam
belajar di kelas dan di luar kelas sebanyak 54 jam per minggu.
Pada awal tulisan, anda sudah mengidentifikasi lima kegiatan yang paling banyak
menyita waktu anda. Nah, apakah anda siap untuk mengurangi atau mengganti aktivitas
yang anda rasa dapat menggagalkan target belajar anda?
Berikut adalah beberapa strategi yang mungkin membantu membuat jadwal Anda
menjadi efektif dan efesien.
1. Identifikasi waktu terbaik pada setiap harinya.
Apakah Anda termasuk seorang “night person” atau “morning person”? Gunakan
kekuatan waktu tersebut untuk belajar. Belajar pada waktu terbaik setiap harinya apakah itu pagi (jika anda seorang “morning person”) atau malam hari (jika anda
seorang “night person”) - memungkinkan anda menyelesaikan tugas dalam waktu
yang lebih singkat.
2. Belajar subyek yang sulit atau membosankan lebih dulu.
Dalam keadaan segar, informasi dapat diproses lebih cepat dan anda jadi lebih
menghemat waktu. Alasan lainnya adalah lebih mudah mendapatkan motivasi
untuk mempelajari sesuatu yang menyenangkan pada saat lelah daripada
mempelajari subyek yang membosankan.
3. Pastikan bahwa lingkungan sekitar kondusif untuk belajar.
Perpustakaan adalah tempat yang baik untuk belajar karena satu-satunya yang
bisa dilakukan di perpustakaan adalah belajar. Tetapi jika perpustakaan tidak
memungkinkan untuk belajar (karena jam operasi yang terbatas, misalnya),
carilah tempat (dan waktu) yang memang benar-benar jauh dari gangguan.
4. Jangan tinggalkan rekreasi dan hiburan.
Kuliah di perguruan tinggi tidak berarti anda harus belajar sepanjang waktu. Anda
harus tetap mempunyai kehidupan sosial demi keseimbangan hidup anda. Jadi,
tidak ada salahnya anda menjadwalkan berkunjung dan mengobrol dengan teman
atau mengerjakan hobi anda yang lain.
5. Usahakan anda punya waktu tidur dan makan yang cukup dan berkualitas.
Tidur seringkali dianggap sebagai “bank” dalam manajemen waktu. Maksudnya,
setiap kali anda mendapat tugas yang membutuhkan waktu cukup banyak, anda
akan “mengambil” waktu tidur anda untuk mengerjakan tugas. Hal ini jelas tidak
efektif karena anda pasti akan memerlukan waktu yang lebih banyak lagi untuk
mengerjakan tugas karena tubuh anda kelelahan sehingga kurang konsentrasi. Jadi
kebutuhan tidur anda haruslah tetap diperhatikan.
6. Manfaatkan waktu menunggu atau kombinasikan dua kegiatan.
Jika anda menggunakan transpotasi umum untuk pergi dan pulang dari kampus
anda seringkali harus menunggu beberapa menit bahkan beberapa jam di halte
atau peron. Mengapa tidak manfaatkan waktu menunggu tersebut untuk
membaca? Bawalah catatan atau ringkasan kuliah kemana pun anda pergi dan
baca setiap ada kesempatan meskipun hanya satu paragraf.
Jika anda menggunakan kendaraan pribadi, mobil misalnya, jangan membaca sambil
mengemudi karena sangat berbahaya. Tapi tidak berarti tidak bisa belajar selama
perjalanan. Dengarkan saja rekaman belajar anda sendiri dari kaset.
Menguasai suatu mata kuliah tentunya butuh waktu dan kebiasan agar kita bisa fasih
sama halnya dengan mempraktekkan manajemen waktu, perlu waktu untuk membiasakan
diri tidak serta merta dapat diadopsi begitusaja.
Nah, anda sekarang sudah siap memanajemen waktu anda sendiri. Selamat belajar dan
semoga sukses!
Download