Oleh Pengurus Dana Pensiun 1 Maksud pembetukan Dana Pensiun adalah untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti, dengan tujuan memberikan kesinambungan penghasilan bagi peserta dan pihak yang berhak. 2 Pensiun selalu disebut Purnabakti pada hakekatnya merupakan masa yang paling membahagiakan, namun sebagian pekerja ada yang merasakan bahwa Pensiun atau Purnabakti merupakan masa yang menakutkan Berbahagialah kita sebagai Pegawai PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri yang melalui Pengurusnya ( Dewan Komisaris dan Direksi ) telah membuktikan perhatian kepada pegawainya dengan mendirikan Yayasan Kesejahteraan Karyawan, Dana Pensiun dan Koperasi Karyawan PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri. Melalui 3(tiga) wadah yang didirikan oleh PT Bank Riau Kepri diatas, kita pegawai Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri dapat menikmati fasilitas -fasilitasnya. 3 Dana Pensiun didirikan oleh Bank untuk pertama kali pada hari Kamis Tanggal 17 Januari 1985 dalam bentuk “ YAYASAN DANA PENSIUN DAN JAMINAN HARI TUA BANK PEMBAGUNAN DAERAH RIAU “ dihadapan Notaris, Singgih Susilo SH. Akta No.100. Selanjutnya pada hari Selasa Tanggal 22 Januari 1991 atas permintaan Dewan Pengurus dihadapan Notaris Singgih Susilo SH No 88 berubah nama menjadi “ YAYASAN DANA PENSIUN BANK PEMBANGUNAN DAERAH RIAU “ 4 Semenjak terbitnya Undang Undang Republik Indonesia No 11 Tahun 1992 Tanggal 20 April 1992 Tentang Dana Pensiun dan Pada Bab VIII Pasal 61 ayat 7 berbunyi : Dana Pensiun Karyawan yang telah ada dalam bentuk apapun, hanya dapat menamakan dirinya sebagai Dana Pensiun bila penyelenggaraannya didasarkan pada Undang undang ini. Maka berdasarkan Undang undang tersebut diterbitkan Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Riau No 17/KEPDIR/1993 tentang : Peraturan Dana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Riau, selanjutnya pada pasal 2(dua) ayat 2(dua) berbunyi : Dana Pensiun tersebut berdasarkan undang-undang no 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun berubah statusnya menjadi badan hukum dan diberi nama : Dana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Riau yang selanjutnya disebut Dapenria 5 Seiring bejalannya waktu Dana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Riau telah mengalami beberapa kali perubahan Peraturan Dana Pensiun dan telah disahkan oleh keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia yaitu : 1. Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Riau No 17/KEPDIR/1993 tanggal 01 April 1993 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri keuangan Republik Indonesia Nomor : Kep292/KM.17/1993 tanggal 24 Desember 1993. 6 2. Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Riau No 42/Kepdir/1998 tanggal 28 Desember 1998 yang telah mendapat pengesahan Menteri keuangan Republik Indonesia No KEP-055/KM.17/2000 Tanggal 14 Februari 2000. 3. Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Riau No 02/KEPDIR/2001 tanggal 02 Januari 2001 yang telah mendapat pengesahan Menteri Keuangan Republik Indonesia No : KEP-106/KM.6/2001 tanggal 14 Mei 2001. 7 4. Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Riau No 37/Kepdir/2004 tanggal 09 Januari 2004 yang telah mendapat pengesahan Menteri Keuangan Republik Indonesia No KEP-373/KM.6/2004 Tanggal 14 September 2004. 5. Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Riau No 01/KEPDIR/BPDR/2010 tanggal 31 Maret 2010 yang telah mendapat pengesahan Menteri Keuangan Republik Indonesia No : 10/2010 tanggal 29 Oktober 2010. 6, Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri No 01/PENDIRI/BRK/2013 tanggal 29 Mei 2013 yang telah mendapat pengesahan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No : KEP527/NB.1/2013 tanggal 27 September 2013. 8 Pada Kesempatan sosialisasi ini kami dari Dana Pensiun Bank Riau Kepri ingin menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan di Dana Pensiun dalam rangka Persiapan Masa Pensiun bagi para peserta. Adapun hal-hal dimaksud adalah : 1. Kondisi terkini Dana Pensiun. 2. Ketentuan –ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembayaran Manfaat Pensiun. 9 Kepesertaan Jumlah Peserta s/d Desember 2015 sebanyak : 1208 Orang yang terdiri : Peserta aktif Peserta Pensiun Pensiun Tunda Pensiun Sekaligus : : : : 970 191 46 1 Orang. Orang. Orang Orang 10 Manfaat Pensiun Manfaat Pensiun yang telah dibayarkan selama tahun 2015 kepada 191 Orang peserta adalah sebesar Rp.8.148.818.000,00. Iuran . Iuran yang telah diterima selama tahun 2015 dari 970 orang peserta dan pendiri adalah sebesar Rp.5.081. 565.000,00 dengan perincian : Iuran Normal peserta : Rp.1.946.959.000,00 Iuran Normal pendiri : Rp.3.134.606.000,00 Iuran Tambahan Pendiri : Rp. 0,00 11 Investasi dana Pensiun berpedoman pada SK Menteri Keuangan RI No 199/PMK.010/2008 tanggal 05 Desember 2008 tentang Investasi Dana Pensiun dan SK Pendiri Nomor 23/Pendiri/DP-BPDR/2009 tanggal 30 April 2009 tentang arahan investasi Dana Pensiun PT Bank Riau Kepri 12 Adapun jenis-jenis Investasi yang dilakukan saat ini Posisi Desember 2015 ( Rp.000 ) adalah : 1. Deposito sebesar Rp. 145.830.000 2. Deposit on call Rp. 30.500.000 3. Obligasi Rp. 92.335.000 4. SUN Rp. 29.996.212 5. Penempatan Langsung Pada saham Rp. 4.000.000 5. Tanah dan bangunan Rp. 476.090..735 6. Penyusutan Rp. (222.115) 7. Tabungan Rp. 209.888 Jumlah Rp. 303.125.076 13 Aktivitas keuangan dan Ratio-ratio Penting per 31 Desember 2016 : Total Pendapatan : Rp.30.474.053.613 Total Biaya : Rp. 4.585.040.403 Laba sebelum Pajak : Rp.25.889.013.210 Aktiva bersih Kew. Aktuaria : Rp.307.976.131.562 : Rp.249.443.673.000 Rasio Kecukupan Dana : 123,47 % 14 ROI = Pendapatan Investasi- beban investasi Rata-rata Investasi Pendapatan Investasi : Rp.30.382.557.099 Beban Investasi : Rp. 109.077.022 Rata-rata Investasi : Rp.252.830.003.136 ROI = 8,72 % 15 DASAR HUKUM Undang-undang Republik Indonesia No 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 76 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja. Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Riau selaku Pendiri Dana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Riau No 01/Pendiri/BRK/2013 Tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Riau yang mendapat pengesahan dari Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP527/NB.1/2013 Tanggal 27 September 2013. 16 Pendiri/Pemberi Kerja adalah PT Bank Pembangunan Daerah Riau yang dalam hal ini diwakili oleh Direksi; Dana Pensiun adalah Dana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Riau; Peraturan adalah Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri Pegawai adalah Pegawai Bank yang telah diangkat menjadi pegawai tetap, sesuai ketentuan kepegawaian PT Bank Pembangunan Daerah Riau; Peserta adalah Pegawai yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan dan telah terdaftar pada Dana Pensiun; 17 Pensiunan adalah Peserta yang telah menerima pembayaran Manfaat Pensiun sesuai Peraturan; Janda/Duda adalah Isteri/suami yang sah dari Peserta atau Pensiunan yang meninggal dunia dan telah terdaftar pada Dana Pensiun sebelum Peserta berhenti bekerja atau meninggal dunia atau pensiun; Anak adalah Semua anak yang sah dari peserta atau pensiunan yang telah terdaftar pada Dana Pensiun sebelum Peserta berhenti bekerja atau meninggal dunia atau pensiun; Pihak Yang Berhak adalah Janda/duda, Anak atau Pihak Yang Ditunjuk; Pihak Yang Ditunjuk adalah Seseorang yang ditunjuk oleh Peserta ketika yang bersangkutan masih menjadi Pegawai dalam hal Peserta tidak menikah dan tidak mempunyai anak; 18 Imbalan Kerja (IK) adalah Komponen utama dalam gaji/penghasilan pegawai yang diberikan atas dasar bobot tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai dasar utama; Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) dalam rangka perhitungan Iuran Pensiun adalah Imbalan Kerja bulan terakhir Peserta sesuai dengan peraturan penggajian PT Bank Pembangunan Daerah Riau; Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) dalam rangka perhitungan Manfaat Pensiun adalah Imbalan Kerja bulan terakhir Peserta sesuai dengan peraturan penggajian PT Bank Pembangunan Daerah Riau, kecuali bagi peserta yang diangkat menjadi Direksi maka Penghasilan dasar pensiun (PhDp) adalah imbalan kerja pada skala tertinggi pegawai ketika diangkat menjadi Direksi; 19 Masa Kerja adalah Suatu jangka waktu yang dihitung sejak tanggal penetapan menjadi Pegawai Bank sampai dengan tanggal penetapan berhenti menjadi Pegawai termasuk masa kepesertaan dengan dana yang dibawa dari Dana Pensiun Lembaga Lain; Faktor Penghargaan adalah Penghargaan Masa Kerja per tahun yang ditetapkan dalam persentase; Cacat adalah cacat total dan tetap yang menyebabkan seseorang tidak mampu lagi melakukan pekerjaan yang memberikan penghasilan yang layak diperoleh sesuai dengan pendidikannya, keahlian, keterampilan dan pengalamannya sesuai dengan Surat Keterangan Dokter yang ditunjuk Bank; Anak Cacat adalah Anak yang cacat total dinyatakan oleh dokter perusahaan yang tidak mampu melakukan pekerjaan yang memberikan penghasilan yang layak diperoleh sesuai dengan pendidikan, keahlian, ketrampilan dan pengalamannya. Peserta adalah Pegawai yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan dan telah terdaftar pada Dana Pensiun; 20 1. 2. 3. Setiap pegawai berhak menjadi Peserta. Untuk menjadi Peserta, wajib mendaftarkan diri dan menyatakan kesediaannya untuk dipotong gajinya guna membayar iuran kepada Dana Pensiun. Kepesertaan pada Dana Pensiun dimulai sejak terdaftar sebagai Peserta dan berakhir pada saat meninggal dunia atau berhenti bekerja atau pensiun dan telah mengalihkan haknya ke Dana Pensiun lain. 21 4 Setiap Peserta diberikan bukti kepesertaan dari Dana Pensiun. 5 Seorang Peserta tidak dapat mengundurkan diri atau menuntut haknya dari Dana Pensiun apabila ia masih memenuhi syarat kepesertaan. 6 Pegawai yang diangkat menjadi anggota Direksi, kepesertaannya pada Dana Pensiun berakhir. 22 (1) Masa Kerja Peserta yang digunakan dalam perhitungan Manfaat Pensiun adalah Masa Kerja Peserta pada Pendiri dan Masa Kerja di luar Pendiri yang diakui oleh Pendiri. (2). Dalam hal Pegawai sebelumnya telah menjadi Peserta pada Dana Pensiun Pemberi Kerja lain dan mengalihkan dananya kepada Dana Pensiun, dan dana yang dialihkan tersebut melebihi kecukupan dana berdasarkan peraturan Dana Pensiun, maka Masa Kerja di luar pemberi kerja tersebut diperhitungkan lebih lama dari Masa Kerja yang sebenarnya. (3). Dalam hal Pegawai sebelumnya telah menjadi Peserta Dana Pensiun Pemberi Kerja lain dan mengalihkan dananya kepada Dana Pensiun, dan dana yang dialihkan tersebut kurang dari kecukupan dana berdasarkan peraturan Dana Pensiun, maka kekurangan dana dimaksud menjadi tanggung jawab pemberi kerja, berdasarkan keputusan Pemberi Kerja. (4). Dalam perhitungan Masa Kerja, maka pecahan bulan dibulatkan ke atas menjadi sebulan penuh. 23 (1). Iuran Pensiun berasal dari iuran Peserta serta iuran Pendiri. (2). Setiap Peserta wajib membayar iuran sebesar 5,00% (lima perseratus) dari PhDP. (3). Kewajiban membayar iuran dimulai pada bulan sejak diterima menjadi Peserta dan berakhir pada bulan Peserta meninggal dunia atau berhenti bekerja atau pensiun. (4). Pendiri wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria. (5). Pendiri wajib menyetor seluruh iuran Peserta yang dipungutnya dan iuran Pendiri kepada Dana Pensiun setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya. (6). Iuran Peserta dan Pendiri yang belum disetor setelah melampaui 2,5 (dua koma lima) bulan sejak jatuh tempo dinyatakan : a. Sebagai utang Pendiri yang dapat segera ditagih dan dikenakan bunga deposito berjangka 1 (satu) bulan bank umum milik Pemerintah, yang paling menguntungkan Peserta, yang dihitung sejak hari pertama dari bulan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5); dan b. Sebagai piutang Dana Pensiun yang memiliki hak utama dalam pelaksanaan eksekusi putusan pengadilan, apabila Pendiri dilikuidasi. 24 1. 2. Usia Pensiun Normal ditetapkan 56 (lima puluh enam ) tahun. Usia Pensiun Dipercepat ditetapkan ( empat puluh enam ) tahun 46 25 1. 2. Peserta berhak atas Manfaat Pensiun Normal atau Manfaat Pensiun Dipercepat atau Manfaat Pensiun Cacat atau Pensiun Ditunda. Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai usia Pensiun Normal berhak atas Manfaat Pensiun Normal. 26 3. Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai usia Pensiun yang Dipercepat tetapi belum mencapai usia Pensiun Normal, berhak atas Manfaat Pensiun Dipercepat. 4. Dalam hal Peserta berhenti bekerja karena mengalami cacat, berhak atas Manfaat Pensiun Cacat. 27 5. Peserta yang berhenti bekerja dan belum mencapai usia Pensiun Dipercepat dan telah memiliki masa kepesertaan sekurangkurangnya 3(tiga) tahun berhak atas Pensiun Ditunda 6. Peserta yang berhenti bekerja dan memiliki masa kepesertaan kurang dari 3(tiga) tahun berhak atas akumulasi iuran peserta ditambah bunga yang layak, dan dibayarkan sekaligus. 28 Besarnya faktor penghargaan ditetapkan sebesar 2,5% ( dua koma lima persen ) pertahun masa kerja. 29 1. Besarnya Manfaat Pensiun Normal ( MPN ) dihitung dengan menggunakan rumus : MPN = ( Faktor Penghargaan x Masa kerja x Penghasilan Dasar Pensiun ) 2. Besarnya Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) setinggi-tingginya 80% (delapan puluh perseratus) dari Penghasilan Dasar Pensiun ( PhDp ) 30 Besarnya Manfaat Pensiun Dipercepat ( MPD ) dihitung dengan menggunakan rumus : MPD = ( Faktor Penghargaan x Masa Kerja x Penghasilan dasar Pensiun ) 31 1. Besarnya hak atas Pensiun Ditunda ( PD ) dihitung dengan menggunakan rumus : Nilai sekarang x (Faktor Penghargaan x Masa Kerja x Penghasilan dasar Pensiun ) 2. Pensiun ditunda sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibayarkan apabila peserta mencapai usia pensiun dipercepat atau setelahnya , berdasarkan pilihan peserta. 32 3. Berdasarkan pilihan peserta, pensiun ditunda dapat : hak atas a. Tetap dibayar oleh dana pensiun ; atau b. Dialihkan ke Dana Pensiun Pemberi kerja lain atau c. Dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan ( DPLK ); dengan ketetentuan Peserta masih hidup dalam waktu 30 ( tiga puluh ) hari setelah berhenti bekerja 33 4. Dalam hal peserta memilih untuk mengalihkan hak atas pensiun ditunda ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan atau ke Dana Pensiun Pemberi Kerja lain, dana yang dialihkan adalah sebesar hak atas Pensiun Ditunda sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dengan nilai sekarang pada saat pengalihan. 34 Besarnya manfaat Pensiun cacat ( MPC) sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ayat (3) dihitung dengan menggunakan rumus : MPC = ( Faktor Penghargaan x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun ) Masa Kerja dihitung sampai usia Pensiun Normal. 35 1. Dalam hal Peserta/Pensiun meninggal dunia, maka Janda/Duda berhak atas Manfaat Pensiun Janda/Duda. 2. Dalam hal peserta/Pensiun meninggal dunia dan tidak mempunyai Janda/Duda, atau Janda/Duda meninggal dunia atau kawin lagi , maka Manfaat Pensiun dibayarkan kepada anak. 36 3. Manfaat Pensiun anak wajib dibayarkan sampai anak mencapai usia 21(duapuluh satu) tahun. 4. Pembayaran Manfaat Pensiun Anak sebagaimana dimaksud dalam ayat(3) dilanjutkan apabila anak mencapai umur 25(dua puluh lima ) tahun dengan ketentuan : a. Tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan Masih sekolah tapi belum pernah menikah. 5. Dalam hal anak cacat sebagaimana dimaksud pasal 1 butir 23, Manfaat Pensiun Anak wajib dibayarkan seumur hidup. 37 1. Dalam hal peserta meninggal dunia dan belum mencapai usia pensiun dipercepat maka Janda/Duda berhak atas Manfaat Pensiun dihitung dengan menggunakan rumus : 80% X Nilai Sekarang ( faktor penghargaan X Masa Kerja X PhDP ). Masa Kerja dihitung seolah-olah Peserta Mencapai Usia Pensiun Normal. 38 2. Dalam hal Peserta meninggal Dunia dan telah mencapai usia Pensiun Dipercepat maka Janda/Duda berhak atas Manfaat Pensiun dihitung dengan menggunakan rumus : 80% X ( Faktor Penghargaan X Masa Kerja Maksimal X PhDP ) Masa Kerja dihitung seolah-olah Peserta Mencapai Usia Pensiun Normal 39 3. Dalam hal Pensiun meninggal dunia, maka manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada Janda/Duda sebesar 80% ( Delapan puluh perseratus ) dari Manfaat Pensiun yang diterima oleh Pensiunan. 4. Besarnya Manfaat Pensiun Anak sama dengan besarnya Manfaat Pensiun Janda/Duda. 40 1. Dalam hal besarnya Manfaat Pensiun lebih kecil dari manfaat yang dapat dibayarkan secara sekaligus sebagaimana ditetapkan oleh Menteri, maka berdasarkan pilihan Peserta/Pensiunan atau Janda/Duda atau anak atas Manfaat Pensiun, nilai sekarang dari Manfaat Pensiun dapat dibayarkan secara sekaligus atau secara bulanan. 2. Berdasarkan pilihan Peserta pada Peserta berhenti bekerja, atau pilihan Janda/Duda pada saat peserta meninggal dunia, atau pilihan anak pada saat peserta meninggal dunia dan tidak ada Janda/Duda , sebanyak-banyaknya 20% ( dua puluh perseratus ) dari nilai sekarang Manfaat Pensiun dapat dibayarkan sekaligus. 41 3. Dalam hal Peserta meninggal dunia dan tidak mempunyai janda/Duda dan Anak maka nilai sekarang dari hak atas pensiun dibayarkan sekaligus kepada Pihak yang ditunjuk oleh Peserta yang penunjukannya dilaksanakan oleh peserta ketika yang bersangkutan masih menjadi Pegawai 42 4. Dalam hal pembayaran Manfaat Pensiun kepada Peserta/Pensiunan, Janda/Duda atau anak telah berakhir dan ternyata jumlah seluruh Manfaat Pensiun yang dibayarkan kurang dari jumlah akumulasi iuran peserta beserta hasil pengembangannya sampai pada saat dimulainya pembayaran Manfaat Pensiun, maka selisih jumlah tersebut wajib dibayarkan sekaligus kepada ahli waris yang sah dari peserta. 43 5. Peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia Pensiun Dipercepat dan memiliki masa kepesertaan kurang dari 3(tiga) tahun, kepadanya dibayarkan secara sekaligus jumlah iuran Peserta sendiri ditambah bunga yang layak, yaitu bunga deposito berjangka 1(satu) bulan pada Bank Umum milik pemerintah yang paling menguntungkan bagi peserta selama priode kepesertaan 44 Nilai Sekarang sebagaimana dimaksud dalam Peraturan ini ditetapkan dengan menggunakan asumsi aktuaria yang sama pada perhitungan aktuaria terakhir. 45 1. Manfaat Pensiun Nomal, Manfaat Pensiun Dipercepat, Manfaat Pensiun Cacat mulai dibayarkan sejak Peserta berhenti bekerja. 2. Pensiun Ditunda mulai dibayarkan sejak Peserta mencapai Usia Pensiun Dipercepat atau setelahnya berdasarkan pilihan Peserta. 3. Pembayaran Manfaat Pensiun Peserta berakhir pada bulan Peserta meninggal dunia 46 1. Mannfaat Pensiun Janda/Duda mulai dibayarkan sejak Peserta meninggal dunia. 2. Manfaat Pensiun Janda/Duda mulai dibayarkan setelah 3(tiga) bulan Pensiunan meninggal dunia 3. Pembayaran manfaat Pensiunan Janda/Duda atau kawin lagi. 47 1. Manfaat Pensiun anak mulai dibayarkan sejak peserta/Pensiunan meninggal dunia dan mempunyai Janda/Duda, atau Janda/Duda meninggal dunia, atau Janda/Duda kawin lagi. 2. Pembayaran Manfaat Pensiun anak berakhir pada akhir bulan anak meninggal dunia atau tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 ayat (3) dan ayat (4) atau Manfaat Pensiun Janda /Duda dan Manfaat Pensiun Anak pada ayat tersebut. 48 1. 2. 3. 4. Kenaikan manfaat Pensiun bagi Pensiunan, Janda/Duda dan anak untuk setiap 2(dua) tahun dinaikkan sebesar 5%( lima perseratus) dari besarnya Manfaat pensiun yang diterima bulan terakhir atau dihitung secara proporsional bagi yang mencapai 24( dua puluh empat ) bulan. Kenaikan manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud ayat 1(satu) berlaku mulai 1 Januari 2013 dan kenaikan selanjutnya setiap 2(dua) tahun sekali pada tanggal 1 Januari. Kenaikan Manfaat Pensiun diluar ketentuan ayat(1) dan ayat(2) pasal ini diberikan kepada pensiunan yang menerima manfaat Pensiun dibawah Rp.1.000.000,dinaikkan menjadi sebesar Rp.1.000.000,-. Besarnya Manfaat Pensiun yang dibayarkan setelah disyahkan peraturan ini olej OJK, jika Manfaat Pensiunnya dibawah Rp.1.000.000,ditetapkan menjadi Rp.1.000.000,-. 49 1. 2. Pembayaran Manfaat Pensiun dibayarkan secara bulanan, kecuali pembayaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 34 ( Pembayaran Manfaat Pensiun Secara Sekaligus ) Manfaat Pensiun yang jatuh Tempo harus dibayarkan kepada Peserta/ Pensiunan atau Pihak yang berhak atas manfaat Pensiun tepat pada waktunya oleh Pengurus. 50 1. 2. Tanggal kelahiran atau usia Peserta untuk menetapkan hak atas Manfaat Pensiun ditentukan atas dasar tanggal kelahiran yang disebut dalam surat pengangkatan sebagai pegawai menurut bukti-bukti yang sah. Tanggal kelahiran atau usia Janda/Duda dan anak ditentukan atas dasar tanggal kelahiran yang terdaftar pada Dana Pensiun menurut bukti-bukti yang sah 51 1. Hak atas Manfaat Pensiun yang dibayarkan oleh Dana Pensiun tidak dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman dan tidak dapat dialihkan maupun disita. 2. Semua transaksi yang mengakibatkan penyerahan, pembebanan, pengikatan, pembayaran Manfaat Pensiun yang diperoleh dari Dana Pensiun, dinyatakan batal berdasarkan Undang-undang Dana Pensiun. 52 1. 2. Pajak penghasilan atas Manfaat Pensiun dibebankan kepada Peserta atau Pihak yang Berhak atas manfaat Pensiun pada saat Pembayaran Manfaat Pensiun. Dana Pensiun sebagai wajib pungut atas pajak penghasilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib menyetorkannya kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. 53 1. Peserta wajib memberitahukan secara tertulis kepada Dana Pensiun tentang perubahan susunan keluarganya, seperti pernikahan, perceraian,perujukan , kematian dan kelahiran dalam waktu 30 (tiga puluh ) hari setelah terjadinya perubahan. 2. Peserta yang tidak mempunyai isteri/suami dan anak dapat menunjuk seseorang yang berhak atas manfaat Pensiun apabila peserta meninggal Dunia, dengan surat penunjukan 54 3. Peserta wajib memberitahukan pihak yang ditunjuk sebagaimana dimaksud dimaksud dalam ayat (2) kepada Dana Pensiun selambatlambatnya 30 ( tiga puluh ) hari sejak ditunjukkan. 4. Apabila terjadi Perubahan Pihak yang ditunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Peserta wajib memberitahukan kepada Dana Pensiun dalam waktu 30 ( tiga puluh ) hari setelah terjadi perubahan penunjukan. 55 TAHUN BUKU DANA PENSIUN PDP Pasal 46 Tahun Buku Dana Pensiun dimulai dari tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember setiap tahun. 56 (1). Perubahan Peraturan hanya dapat dilakukan oleh Pendiri dan harus mendapat pengesahan Menteri. (2). Perubahan Peraturan tidak boleh mengurangi Manfaat Pensiun yang menjadi hak Peserta yang diperoleh selama kepesertaannya sampai pada saat pengesahan Menteri atas perubahan tersebut. 57 Demikian dan atas perhatian para Peserta Persiapan Masa Pensiun kami selaku pengurus mengucapkan TERIMA KASIH 58