RENCANA KEGIATAN PRAKTIKUM GENETIKA PERSILANGAN MONOHIBRID DISUSUN OLEH: WINDA WINARSIH NIKEN HERNI LIDYA ILHAM FATURROHMAN RISMA SILVIANA TUJUAN Melihat pewarisan satu sifat beda pada keturunan ke-1 (F1) dan keturunan ke-2 (F2). Mengetahui perbandingan fenotip F2 pada persilangan mutan ebony dan normal Drosophyla melanogaster. TINJAUAN PUSTAKA Monohibrid Persilangan monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan satu sifat beda. Persilangan monohIbrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segresi. Hukum ini berbunyi, “Pada pembentukan gamet untuk gen yang merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua anakan.” Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat ini di dalam persilangan monohybrid selalu berlaku hukum Mendel I. Sesungguhnya di masa hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan modern, belum diketahui adanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukleat yang membina bahan genetic itu. Mendel menyebut bahan genetic itu hanya factor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor. Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet (Yatim,1986). Monohibrid Pada Tumbuhan Karakter batang tinggi yang dominant terhadap batang rendah berlaku pada umumnya tumbuhan, termasuk jagung. Pada jagung juga dikenal adanya karakter pertumbuhan batang seperti tebu. Pada jamur roti neurospora dikenal pula karakter warna mycelium yang merah dominant terhadap yang putih. Monohibrid Pada Hewan Pada marmot, seperti juga pada hewan lainnya, gen dominant menyebabkan pigmentasi normal dan alelnya menyebabkan albino. Marmot yang berpigmentasi normal adalah yang berbulu hitam. Dikawinkan marmot hitam dengan marmot albino. Anak-anaknya semua hitam. Jika anaknya itu dikawini sesamanya maka akan menghasilkan hitam : putih 3 : 1. Monohibrid Pada Manusia Semacam bahan kimia sintesis bernama PTC, ada segolongan orang yang bisa mengecapnya akan merasakan pahit dan segolongan orang yang tidak bisa mengecapnya akan merasakan ambar. Rasa pahit disebabkan karena adanya gen dominant. Selain pengecapan banyak sifat lainnya yang mengikuti sifat persilangan monohybrid, yaitu: polydactyly, phenylketonuria, gigi coklat huntington’s chorea, crstic fibrosis. Beberapa hal penting tentang perkawinan monoibrid: Semua indifidu F1 adalah seragam. Jika dominansi tampak sepenuhnya, maka indifidu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominant. Pada waktu F1 yang heterozygote membentuk gamet-gamet, terjadilah pemisahan alel, sehingga gamet hanya mempunyai salah satu alel saja. Jika dominasi nampak sepenuhnya, maka perkawinan monohybrid menghasilkan keturunan dengan perbandingan 3:1 Mutan ebony pada Drosophyla melanogaster Perubahan perubahan dalam materi hereditas disebut dengan mutasi (Tjan,1995). Mutasi adalah sumber utama dari semua variasi genetic, karena menyediakan bahan baku bagi evolusi. Bila tak ada mutasi maka semua gen akan satu bentuk, tak ada alelnya, sehingga tak mungkin mengadakan analisis genetic. Dan yang penting lagi organisme tak mampu berevolusi dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Ebony body colour pada Drosophyla melanogaster di sebabkan oleh mutasi somatic pada kromosom ketiga. Sifat morpologi yang tampak pada Drosophyla tersebut adalah tubuh tampak berwarna hitam. ALAT DAN BAHAN Botol kultur. Sumbat busa. Botol eter. Eter. Kuas kecil. Loop. Kertas tissue. Medium. Alat tulis dan label. PROSEDUR Ambil masing masing 5 pasang betina virgin dari ebony dan jantan normal. Masukkan lima pasang Drosophyla tersebut kedalam botol yang telah diberi kertas tissue dan medium. Setelah tujuh hari, terbentuk pupa, matikan parental. Hewan yang keluar diamati fenotipnya. Pada medium baru silangkan antara F1 sebanyak 5 ekor. Setelah tujuh hari matikan F1. Amati hewan yang menetas, hitung F2 selama 8 hari berturut-turut. Lakukan uji statistic untuk mengetahui apakah persilangan ini benar.