BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Fungsi utama komunikasi adalah untuk memperlancar jalannya proses RUA. Tetapi tidak berfungsi untuk menciptakan konflik antara sesama anggota PMKRI. Fungsi komunikasi harus tetap ada karena sama pentingnya bagi keperluan kedua pihak, komunikator dan komunikan. Caranya adalah dengan mengemas pesan sedemikian rupa yakni menggunakan metode penyajian tertentu dimana pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan tidak menimbulkan konflik. Berkomunikasi dalam suatu organisasi perlu mendapat perhatian lebih. Dalam hal ini komunikator dan komunikan harus saling memahami antara sesama anggota pada saat pelaksanaan RUA. Hal ini perlu, karena berkaitan dengan pesan yang disampaikan agar tidak menimbulkan konflik didalam organisasi. Dari hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa selama pelaksanaan Rapat Umum Anggota PMKRI Cabang Kupang tidak menunjukan komunikasi organisasi yang efektif. Kesimpulan di atas didasarkan pada tiga indikator efektifitas yakni : 1. Pelaksanaan Rapat Umum Anggota PMKRI Cabang Kupang periode 2010-2011 berlangsung dengan suasana yang ambivalen; menggembirakan dan bersemangat, sekaligus tidak menggembirakan dan tidak bersemangat akibat konflik kepentingan faksi-faksi dalam tubuh organisasi. 2. Proses komunikasi yang terbangun dalam pelaksanaan RUA PMKRI Cabang Kupang periode 2010-2011 adalah komunikasi atas dasar kepentingan faksi/kubu, sehingga menimbulkan kesalahpahaman yang berujung pada bentrokan/kericuhan bahkan perpecahan antara sesama anggota. 3. Dalam RUA PMKRI Cabang Kupang periode 2010-2011 tidak adanya desentralisasi dalam pengambilan keputusan karena keputusan tersebut merupakan kepentingan kubu yang dominan dalam organisasi. 6.2 Saran 1. Bagi Organisasi PMKRI Cabang Kupang Bagi organisasi PMKRI Cabang Kupang, disarankan agar sedapat mungkin menghindari praktek kubu/faksi dalam tubuh organisasi terkhususnya dalam proses pelaksanaan Rapat Umum Anggota sehingga dengan demikian komunikasi organisasi dapat berjalan dengan efektif. 2. Bagi Peneliti Lain Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang dinamika organisatoris dalam kaitannya dengan keberadaan kelompok/kubu dalam organisasi PMKRI Cabang Kupang pada saat proses pelaksanaan Rapat Umum Anggota. DAFTAR PUSTAKA Alo Liliweri , 2004 : Wacana Komunikasi Organisasi, Penerbit Mundur Maju. Bandung Arikunto, 1993 : Suharsimi Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek Rineka Cipta, Jakarta DeVito, Joseph A., 1996. Human Communication (Komunikasi Antar Manusia) Effendy U. Onong, 2008, Dinamika Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya, Cet. Ketujuh. Emerson, Komunikasi Politik, Bandung : Remaja Karya Hamidi. 2004. Metode Pnelitian Kualitatif (Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian). cet.2. Malang. UMM Press. Handoko, Hani. Manajemen edisi 1. 1995. BPFE, Yogyakarta Jalaluddin Rakhmat. 2000. Psikologi Komunikasi , Bandung: Pt Remaja Rosdakarya. Jalaluddin Rakhmat. 1989. Komunikasi Politik, Bandung : Remaja Karya James G. Bobbins, Barbara S. Jones. 2006. Komunikasi yang Efektif, untuk Pemimpin, Pejabat dan Usahawan, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya. Muhammad. 1989. Komunikasi Organisasi, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi : PT Bumi Aksara, Jakarta 2002 Muhammad, Arni, 2007 Komunikasi Organisasi, Jakarta, Bumi Aksara Mikhael, Komunikasi Politik, Bandung : remaja Karya Peter Salim. 1991 Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer , Jakarta: Modern English Press. Schram, Wilbur, 1973. Men, Message and Media. Harper and Row: New York. Suharsimi Arikunto. 1998 Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Suranto Aw, 2007. Komunikasi Efektif untuk Mendukung Kinerja Perkantoran (www.uny.ac.id, 9 Febuari 2007). Diakses tanggal 01/08/2010. Suranto, 2007. Membangun Komunikasi Efektif, (http://www.kapanlagi.com. 9/02/ 2007. Diakses tanggal 01/08/2010.) Syadily, Ensiklopedi Indonesia , Jakarta: Ichtiar Baruvan Hocve T. Hani Handoko. 1995. Manajemen, Yogyakarta: BPFE. Weyne, W. Daniel. Applied Nonparametric, USA: Georgia State University: Hougton Miffin Company, 1978 Widjaja. Drs. 2000. Komunikasi dan hubungan masyarakat, Jakarta : PT. Bumi. Wursanto. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi, Yogyakarta : Andi. Sumber – sumber lain : http://www.pdfmachine.com. 9/02/ 2007. Diakses tanggal 01/08/2010 http://www.broadgun.com. 9/02/ 2007. Diakses tanggal 01/08/2010. http://www.kapan lagi.com. 9/02/ 2007. Diakses tanggal 01/08/2010. http://www.pdfmachine.com. Diakses tanggal 01/08/2010 http://www.broadgun.com. Diakses tanggal 01/08/2010 http://www.rumahbuku.net/shop/detail/komunikasi-organisasi.html http://siglefighter.multiply.com/journal/item/23/Dinamika_Komunikasi_dalam_ Organisasi_Mahasiswa RUAC ADP KETUA UMUM MODERATOR BSO SEKJEN WAKIL SEKJEN IWAKIL SEKJEN II WAKIL SEKJEN III WAKIL SEKJEN IV WAKIL SEKJEN V BENDAHARA UMUM BENDAHARA I BENDAHARA II BENDAHARA III BENDAHARA IV PRESIDIUM PENDIDIKAN PRES. PENG PRES. PRES. HUB. ORGANISAS GERMAS PER. TINGGI I WAKIL WAKIL. WAKIL PRES. WAKIL PRES. PRES. PENG. PRES. HUB. P GERMAS PENDIDIKAN ORGA TINGGI A N G G T A Sumber : sekertariat PMKRI Cabang Kupang. Keteranga : Garis Komando. PRES. HUB. LUAR NEGERI WAKIL PRES. HUB. L NEGERI O PRES. PENG. EKONOMI WAKIL PRES. P EKONOMI Garis Konsultasi Pedoman Wawancara Identitas Responden 1) Nama : 2) Umur : 3) Jenis Kelamin : 4) Jabatan : Daftar Pertanyaan 1. Menurut teman pada saat pelaksanaan RUA apa saja yang dilaksanakan? 2. Bagaimana pendapat teman, kenapa pada saat RUA anda merasakan kegembiraan dan semangat? 3. Jika tidak, apa yang menjadi kendala utama sehingga tidak pernah merasakan kegembiraan dan semangat pada saat RUA? 4. Jika ia, bagaimana anda merasahkan kegembiraan dan semangat? 5. Menurut teman apa saja yang disiapkan sebelum RUA dilaksanakan? 6. Menurut teman, apakah komunikasi berjalan lancar pada saat RUA? 7. Bagaimana pendapat teman kenapa komunikasi tidak lancar pada saat RUA? 8. Menurut teman, apakah ada kesenjangan komunikasi yang dilakukan oleh temanteman yang lain? 9. Pada saat RUA apakah teman-teman merasahkan desentralisasi pada saat pengambilan keputusan pada saat RUA ? 10. Jika tidak, apa yang menjadi kendalanya ?