BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Keadaan ekonomi di suatu negara dipengaruhi oleh benyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan ekonomi disuatu negara adalah faktor politik. Fenomena politik di suatu negara seringkali mempengaruhi pergerakan harga saham perusahaan. Walaupun tidak mempengaruhi pergerakan saham secara langsung, informasi mengenai peristiwa politik diserap oleh pelaku pasar modal sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan. Menurut Marzuki Usman (dalam Nunung Nurhaeni, 2009), dipandang dari sudut pemegang saham ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap harga saham. Faktor tersebut yaitu faktor yang bersifat fundamental, faktor yang bersifat teknis, dan faktor lingkungan yang berkaitan dengan peristiwa ekonomi, politik, dan keamanan negara. Fokus dalam penelitian ini lebih kearah faktor lingkungan yang berkaitan dengan peristiwa ekonomi, politik, dan keamanan negara. Faktor lingkungan yang dibahas lebih mengarah pada keadaan lingkungan di luar keadaan pasar saham yang dapat mempengaruhi perubahan harga saham. Faktor tersebut meliputi tingkat inflasi yang terjadi, kebijakan moneter yang dibuat oleh pemerintah, neraca pembayaran luar negeri dan APBN, kondisi perekonomian nasional dan keadaan politik suatu negara. Suwardjono (2010) menyebutkan bahwa teori akuntansi pragmatik memusatkan perhatian pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai. Teori yang berkaitan dengan pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai khususnya pemakai informasi di pasar modal adalah hipotesis pasar efisien. Teori pasar yang efisien bergantung pada asumsi bahwa semua pelaku pasar mengolah informasi secara rasional dan secara rata-rata semua informasi yang diperoleh pelaku pasar adalah benar sehingga semua informasi atau signal yang tersedia direfleksikan dalam harga saham. Dalam bukunya yang berjudul 1 “Teori Akuntansi”, Suwadjono (2010) menyebutkan ada tiga bentuk efisiensi pasar. Ketiga bentuk tersebut antara lain bentuk lemah, bentuk semi kuat, dan bentuk kuat. Pasar adalah efisien dalam bentuk lemah jika harga sekuritas merefleksikan secara penuh informasi harga dan volume sekuritas masa lalu. Dalam bentuk ini, dianggap pelaku pasar hanya menggunakan data pasar modal historis untuk menilai investasinya sehingga data tersebut tidak bermanfaat lagi untuk memprediksi perubahan harga di masa mendatang. Bentuk yang kedua yaitu bentuk semi kuat. Pasar adalah efisien dalam bentuk semi kuat jika harga sekuritas merefleksikan secara penuh semua informasi yang tersedia secara publik termasuk data laporan keuangan. Sedangkan pasar adalah efisien dalam bentuk kuat jika harga sekuritas merefleksikan secara penuh semua informasi termasuk informasi pribadi atau yang tidak dipublikasikan atau off the records. Jogiyanto (2013) menyebutkan bahwa studi peristiwa (event studies) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Jika pengumuman suatu peristiwa mengandung informasi, maka pasar akan bereaksi atas peristiwa yang diumumkan tersebut. Salah satu fenomena politik yang menarik dan direspon oleh pelaku pasar modal adalah pemilihan umum (pemilu). Pemilihan umum (Pemilu) merupakan salah satu alat demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat untuk menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat dalam mengelola sistem pemerintahan di suatu negara. Pada dasarnya, pemilu dilakukan untuk memilih wakil rakyat misalnya DPR, DPRD, serta pemimpin ataupun presiden. Pada penelitian ini, akan dibahas lebih mendalam tentang pemilihan umum legislatif. Pemilihan umum 2014 merupakan pemilu yang bisa dikatakan fenomenal. Tidak sama dengan pemilu biasanya, pada pemilu 2014 hanya terdapat 12 partai yang disahkan oleh KPU untuk berpartisipasi dalam pemilu legislatif. Serta terdapat dua kubu calon presiden dan calon wakil presiden untuk pemilihan presiden. Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu yaitu pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, kemudian calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua yaitu Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Sosok pertama merupakan seorang negarawan yang dikenal tegas, berwibawa, dan berani. Sosok kedua merupakan sosok seorang 2 yang sederhana, merakyat, dan rendah hati. Sosok kedua ini yang dirasa merupakan sosok yang diinginkan pasar. Terbukti dengan respon positif yang diberikan oleh pasar saham atas pencalonan Jokowi sebagai calon presiden. Pada tanggal 14 Maret 2014 saat Joko Widodo mendapatkan mandat dari Ketua Umum partai PDIP Megawati Soekarno Putri untuk menjadi calon presiden, IHSG pun menguat sebesar 152,47 poin menjadi 4.878,64, sementara nilai rupiah terhadap dollar Amerika menguat hingga sampai angka 11.386 (Kompas, 14 Maret 2014). Hal ini terjadi karena beliau dinilai merupakan sosok yang bersih, tegas, dan prorakyat. Popularitas Jokowi yang diangkat oleh partai PDI-P menjadikan partai tersebut menjadi salah satu kandidat kuat sebagai partai pemenang pemilu legislatif 2014. Berita tentang pemilihan umum legislatif memiliki kandungan informasi yang mendapatkan respon dari pasar. Menurut Nurhaeni (2009), situasi selama pemilu merupakan situasi yang tidak menentu sehingga beberapa investor menarik modal mereka. Jika pemenang pemilu legislatif merupakan partai yang diinginkan pasar, maka pasar modal akan kembali ke keadaan semula. Bahkan bisa jadi keadaan pasar modal akan semakin membaik. Pada penelitian ini, peneliti ingin meneliti pengaruh dari pemilihan umum legislatif terhadap abnormal return pada perusahaan yang terdaftar dalam kelompok perusahaan LQ 45. Jika pemilihan umum legislatif memiliki kandungan informasi, maka pasar akan bereaksi terhadap peristiwa pemilu dan akan mempengaruhi abnormal return saham yang terdaftar di kelompok saham LQ 45. Menurut Jogiyanto (2013) dalam bukunya yang berjudul “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, pasar modal di Indonesia sebagian besar sekuritasnya kurang aktif diperdagangkan. Sehingga IHSG yang mencakup semua saham yang tercatat dianggap kurang tepat sebagai indikator kegiatan pasar modal. Peneliti ingin melakukan penelitian atas pengaruh calon presiden terhadap abnormal return pada perusahaan yang terdaftar dalam kelompok perusahaan LQ 45 sebab menurut Jogiyanto (2013) saham LQ 45 merupakan 45 saham teraktif yang 3 diperdagangkan di bursa efek dan memiliki likuiditas yang tinggi. Dengan alasan tersebut, peneliti memilih saham kelompok LQ 45 sebagai objek penelitian. Dari uraian diatas penelitian ini menarik untuk diteliti, sehingga peneliti tertarik untuk membahas penelitian ini dengan mengambil judul “ Pengaruh Pemilihan Umum Legislatif 2014 terhadap Abnormal Return pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ”. (Studi Pada Kelompok Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia) II. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat rata-rata abnormal return bernilai negatif signifikan disekitar tanggal peristiwa pemilihan umum legislatif 2014? 2. Apakah terdapat perbedaan signifikan rata-rata abnormal return saham LQ 45 pada sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif 2014 di Bursa Efek Indonesia? III. Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menguji apakah terdapat rata-rata abnormal return bernilai negatif signifikan disekitar tanggal peristiwa pemilihan umum legislatif 2014. 2. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan signifikan rata-rata abnormal return saham LQ 45 pada sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif di Bursa Efek Indonesia. IV. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain: 4 1. Manfaat Praktis Bagi investor yang melakukan investasi dengan membeli saham, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi jika terjadi fenomena politik yang dapat mempengaruhi harga saham pada bursa efek. Selain itu, agar investor dapat memiliah informasi yang ada dipasar modal sebab tidak selalu informasi yang ada dipasar modal berharga dan memiliki kandungan informasi yang cukup untuk membuat pasar bereaksi sehingga dalam pengambilan keputusan investasi oleh investor, keputusan yang diambil adalah keputusan yang baik dan rasional. 2. Manfaat Akademis a. Bagi penulis, penelitian ini menambah wawasan penulis mengenai dampak fenomena sosial, ekonomi dan politik seperti pengaruh dari peristiwa politik seperti pencalonan presiden terhadap abnormal return. Selain itu, peneliti juga memperoleh wawasan tentang perilaku masyarakat menanggapi fenomena sosial, ekonomi, dan politik tersebut. b. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pemikiran pengembangan riset tentang keuangan, khususnya pada penelitian dengan topik kajian yang sama. V. Sistematika Penulisan Secara garis besar, penelitian ini terdiri atas lima bab dengan beberapa sub bab didalamnya. Berikut adalah gambaran umum dari isi dari setiap bab dalam penulisan penelitian ini: 1.) Bab I. Pendahuluan 5 Pada bab ini, materi yang dibahas terkait latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan skripsi, serta sistematika penulisan skripsi. 2.) Bab II. Landasan Teori Bab kedua pada penelitian ini membahas teori yang melandasi penelitian ini. Teori yang dibahas diantaranya teori tentang pasar modal, teori hipotesis pasar efisien, teori mengenai abnormal return yang didalamnya membahas mengenai expected return dan actual return, indeks LQ 45, dan teori mengenai pemilihan umum. Adapun penelitian terdahulu yang dibahas dalam bab kedua dalam penelitian ini. Pertama penelitian terkait reaksi pasar modal atas pemilihan gubernur. Penelitian kedua membahas reaksi pasar modal atas pemilihan umum legislatif 2009. Hipotesis dalam penelitian ini juga dirumuskan pada bab kedua penelitian ini. 3.) Bab III. Metode Penelitian Pada bab tiga penelitian ini dibahas lebih lanjut tentang metode penelitian. Uraian lengkap tentang populasi dalam penelitian ini, bagaimana teknik pengambilan sampelnya, bagaimana penelitian ini dilakukan, serta apa alat uji yang digunakan tertera dalam bab tiga penelitian ini. 4.) Bab IV. Analisis dan Pembahasan Bab keempat pada penelitian ini membahas tentang analisis dan pembahasan mengenai hasil penelitian. Pada bab ini, dijelaskan bagaimana pengaruh dari peristiwa pemilihan umum legislatif terhadap abnormal return. Kebenaran atas hipotesis juga dikemukakan dalam penelitian ini. Kebenaran atas hipotesis yang dibuat didasarkan atas bukti yang terdapat pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab empat penelitian ini. 5.) Bab V. Simpulan dan Saran 6 Bab lima pada penelitian ini berisi tentang kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. 7