Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB 4 Model Teknologi Informasi ITB Perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi akan mengantarkan masyarakat dunia di awal abad ke-21 ke dalam tatanan kehidupan yang kompleks, sarat perubahan dan diwarnai oleh keterbukaan. Dasawarsa mendatang merupakan masa transisi menuju masyarakat informasi berteknologi maju yang bercirikan penggunaan intensif ilmu pengetahuan dan teknologi, keterkaitan global, infrastruktur yang terintegrasi, dan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif. Abad ke-21 akan merupakan era partisipasi, dimana individu dan komunistas memberikan kontribusi keunikan dan keunggulannya masing-masing untuk tujuan bersama, yakni peningkatan kesejahteraan umat manusia. Menghadapai perubahan yang cepat dan interaksi yang kompleks, setiap individu dan komunitas perlu mempertahakan identitas dan jati dirinya. agar keanekaragaman tetap terjaga dan kontribusinya pada peningkatan kualitas kehidupan dapat terus ditingkatkan. Dasawarsa mendatang akan ditandai oleh makin terfragmentasinya permintaan, makin meluasnya keinginan konsumen dan makin meningkatnya tuntutan atas jaminan kualitas yang mengakibatkan dibutuhkannya sistem produksi yang lebih efisien, tepat waktu dan fleksibel. Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi salah satu komoditas yang sangat penting. Peningkatan efisiensi untuk menghasilkan barang dan jasa yang berdaya saing dan bernilai tambah tinggi diharapkan dapat dicapai melalui kompetisi yang produktif, sarat dengat kreatifitas dan inovasi. Perbedaan kemampuan serta potensi antar individu dan kelompok dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemilikan modal, potensi sumber daya alam dan Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 1 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB kualitas sumber daya manusia, serta kecenderungan manusiawi untuk lebih mengutamakan kepentingan diri dan kelompok, dapat menimbulkan persaingan yang bersifat destruktif. Kebutuhan Pada saat ini kebutuhan akan informasi yang sahih dan Teknologi Informasi akurat semakin dirasakan penting. Keakuratan informasi sangat diperlukan untuk berbagai aktivitas kampus, baik berupa administrasi, pengajaran, penelitian, dan kegiatan lainnya. Saat ini informasi dalam ITB tersimpan dalam berbagai format, media, dan tempat yang belum terstruktur dengan baik dan terpadu. Format laporan antara satu unit kerja dengan unit kerja yang lain masih sangat beragam dan terkadang belum mengandung informasi penting yang seharusnya dikandung dalam laporan yang bersangkutan. Media penyimpanan sebagian besar masih berupa kertas, sebagian lagi dalam bentuk terkomputerisasi, baik dalam format sederhana maupun dalam basis data. Tempat penyimpanan informasi juga tersebar di masing-masing unit kerja. Dalam keadaan yang demikian, referensi informasi yang dimiliki oleh suatu unit kerja mungkin tidak sama dengan informasi pada unit kerja lainnya Hal ini disebabkan karena tidak terintegrasinya pengelolaan informasi tersebut, perbedaan ketersediaan informasi, cara penyebaran, dan kecepatan penyampaian informasi di antara masing-masing unit berbeda. Dalam hubungan dengan penyediaan informasi dalam kampus ITB, saat ini informasi dikelola oleh masing-masing unit kerja secara terpisah. Pemanfaatan teknologi informasi oleh unit-unit kerja di ITB masih sangat bervariasi. Ada sebagian unit kerja yang belum memanfaatkan komputer sebagai alat untuk mengelola data dan informasi. Di sisi lain terdapat beberapa unit kerja yang telah banyak memanfaatkan komputer. Masing-masing unit kerja yang memanfaatkan komputer tersebut mengembangkan sistem-nya masing-masing tanpa atau hanya sedikit memperhatikan keterhubungannya dengan sistem lain yang terdapat pada unit kerja lain. Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 2 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Kebutuhan Infrastruktur Teknologi Informasi Sistem Teknologi Informasi di masa mendatang membutuhkan Jaringan Backbone ITB secara keseluruhan yang menjangkau seluruh lokasi ITB yaitu: Kawasan Kampus Pusat baik Kampus Timur ataupun Kampus Timur, Sasana Budaya Ganesha, Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI), Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian Masyarakat, Perpustakaan, Politeknik ITB, dan Boscha. Di samping jaringan di dalam kampus, diperlukan pula Jaringan Eksternal ITB yang memungkinkan terjalinnya konektivitas ITB dengan pihak-pihak luar baik dengan menggunakan jaringan telekomunikasi ataupun satelit. Sebagai penunjang kegiatan akademis dana manajemen ITB, perlu disediakan sarana multimedia, laboratorium komputer, pusat penelitian, pusat produksi, dan pusat pelatihan yang dapat dimanfaatkan oleh civitas akademika pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Perangkat-perangkat utama yang dibutuhkan untuk membangun sebuah Campus Backbone yang memadai untuk kebutuhan saat ini dan tiga tahun mendatang antara lain adalah: Campus-wide Cabling System, yaitu sistem perkabelan yang menjangkau ke seluruh kampus dengan menggunakan kabel serat optik. Intelligent Switched Hub, yaitu perangkat aktif yang berfungsi untuk mentransfer sinyal-sinyal data elektronik yang dilewatkan di atas kabel serat optik maupun kabel tembaga Multiprotocol Router, yaitu perangkat aktif yang berfungsi untuk mengatur routing paket-paket data dari tempat asal hingga ke tempat tujuannya Perangkat Keras Pendukung berupa UPS (Uninterruptable Power Supply), rak standar 19 inci, , kabel-kabel daya, dan berbagai perangkat lainnya yang berfungsi untuk mendukung beroperasinya sebuah Campus Backbone Network Management System, yaitu suatu sistem pengelolaan jaringan komputer secara elektronik yang digunakan untuk deteksi dini terhadap suatu kerusakan, pendokumentasian jaringan, pemantauan traffic dan kegiatan perangkat jaringan, dan berbagai kegiatan lain yang menjamin kelangsungan operasi jaringan Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 3 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Beberapa manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dengan pengembagan Infrastruktur Teknologi Informasi ITBantara lain adalah : Mendukung proses belajar mengajar di ITB - Dengan adanya fasilitas infrastruktur yang juga terhubung ke jaringan internet, maka mahasiswa maupun dosen di ITB dapat mengakses berbagai informasi yang tersebar luas di seluruh dunia secara mudah, murah, dan cepat. Peningkatan Informasi Manajemen - Penyediaan prasarana komunikasi dapat dilakukan secara lebih cepat dan akurat kepada manajemen ITB. Aliran informasi atar Unit Kerja, Jurusan, maupun user-user individual di ITB yang tersebar di berbagai lokasi dapat berlangsung lebih cepat dan lebih terintegrasi, sehingga dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan secara tepat guna. Peningkatan pelayanan - Jaringan campus backbone diharapkan dapat meningkatkan layanan kepada para mahasiswa, dosen, manajemen, maupun masyarakat luas yang membutuhkan jasa informasi dari ITB. Kebutuhan Aplikasi Perencanaan Aplikasi Teknologi Informasi ini adalah untuk Teknologi Informasi menciptakan suatu standar basis data yang dipergunakan oleh seluruh biro, fakultas, jurusan, dan unit pelaksana. Basis data ini tidak mengesampingkan basis data yang telah terbentuk, melainkan melengkapinya sehingga memungkinkan untuk dipadukan dengan sistem lainnya. Konsep University Data Warehousing (UDW) diperlukan untuk pembangunan basis data ITB terpadu. Konsep ini dapat mengantisipasi perkembangan masing-masing sistem dan basis data yang tersebar di seluruh biro, fakultas, jurusan dan unit pelaksana. Gambar x : Transformasi Informasi Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 4 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Sistem-sistem yang berkembang pada masing-masing unit kerja bertujuan hanya untuk memenuhi kebutuhan unit tersebut akan informasi. Sementara manajemen data dan cara pelaporan informasi ke unit lainnya belum diperhatikan. Hal ini telah lama dan banyak berkembang sehingga pada saat ini, meskipun sebagian unit telah memanfaatkan teknologi informasi tetapi masih belum optimal. Karena ketidakpedulian hubungan antar sistem-sistem yang ada, maka sekarang dialami kesulitan untuk mempertukarkan data. Bahkan masih terjadi, pada saat akan mempertukarkan data, diperlukan pengetikan ulang data. Transfer dengan menggunakan disket yang berisi data format ASCII saja sulit untuk dilakukan. Selain itu masalah yang sering dihadapi oleh berbagai institusi dan badan adalah integrasi, duplikasi, dan kevalidan data. Integrasi data yang baik menjamin keterhubungan antara satu data dengan data yang lain. Misalnya nomor pegawai pada suatu unit kerja seharusnya tercatat pada Biro Kepegawaian. Jika nomor tersebut tidak ditemukan, ini menunjukkan integrasi data yang tidak baik. Duplikasi data terjadi apabila masing-masing unit kerja menyimpan data yang sama secara berulang-ulang. Masalah yang timbul adalah data pada lokasi mana yang benar (valid). Jika terdapat perubahan data pada suatu lokasi, lokasi yang lain seharusnya juga diremajakan. Jika hal ini tidak terjadi maka data yang tersimpan pada lokasi yang lain menjadi tidak benar. Hal lainnya adalah sistem yang telah dibangun dalam suatu unit kerja akhirnya tidak dipergunakan lagi karena tidak ada staf atau tim yang dapat mendukung pengoperasian sistem tersebut. Dapat dibayangkan bahwa keadaan tersebut sebagai pulaupulau informasi (islands of data) 1 2 yang terpisah-pisah. Sangat sulit untuk menyatukan antar satu pulau dengan pulau yang lain. Untuk itu harus ada suatu jembatan yang dapat menghubungkan pulau-pulau. Bontempo, Charles, George Zagelow, “The IBM Data Warehouse Architecture”, Communications Of The ACM Vol.41 No.9, Page 42, September 1998. 2 Mulqueen, Tony, “New Directions in Messaging, Directory, and Telephony – From Banking to The Internet and Beyond 2000”, ISOCOR Asia Pacific Executive Conference, Taipei, December 1998. 1 Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 5 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Dari sisi Sumber Daya Manusia, diperlukan komitmen dan usaha yang berkesinambungan untuk dapat melakukan integrasi data dan informasi antar unit kerja. Untuk melakukan hal ini harus diciptakan suatu mekanisme pemanfaatan SDM dari professional atau mahasiswa sehingga pengelolaan data dapat berlangsung dengan baik. Jika perlu struktur organisasi ITB diubah untuk memberikan tempat pada divisi Teknologi Informasi untuk lebih memperjelas posisi, tugas, dan tanggung jawab. Dari sisi sistem perangkat lunak, diperlukan suatu konektor yang dapat menghubungkan pulau-pulau tersebut dan memiliki satu tempat penyimpanan yang memuat data dan informasi yang valid. Teknologi tersebut sudah tersedia. Dari sistem infrastruktur jaringan, setelah unit-unit kerja ITB terhubung dengan jaringan fiber optik maka akan tersedia media untuk men-transfer data dan informasi. Fasilitas ini sangat mendukung upaya pengintegrasian data ITB. Dengan demikian dapat dibangun suatu sistem terpadu antar unit-unit kerja. Dari aturan dasar dan wewenang pengelolaan sistem, ITB perlu untuk membuat aturan-aturan yang mendukung terlaksananya sistem informasi yang terpadu. Aturan ini mengatur jenis data dan laporan, cara pelaporan, alur pelaporan, waktu pelaporan, tanggung jawab dan wewenang. ITB harus menyadari bahwa sistem-sistem yang telah berkembang dan dipergunakan oleh unit-unit kerjanya tidak dapat digantikan begitu saja dengan sistem baru. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk melakukan hal tersebut, antara lain: kesiapan sumber daya manusia, kesiapan aturan-aturan untuk menjalankan sistem, konversi data lama ke data baru, ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung, dan upaya perawatan sistem baru. Mendapatkan perangkat lunak yang dapat sesuai 100 persen dengan mekanisme dan aturan kerja yang berlaku dalam ITB adalah tidak mungkin. Oleh karena itu harus dirancang sistem baru yang cukup fleksibel dan terpadu berdasarkan sistem yang telah ada di ITB saat ini. Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 6 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Sementara itu level manajerial membutuhkan data akurat mengenai institusi yang dikelolanya sebagai contoh: berbagai kegiatan yang sedang berjalan beserta dengan kemajuannya, keadaan pengajaran, kegiatan mahasiswa dan kampus, kegiatan penelitian, keadaan keuangan institusi, kemajuan pelaksanaan proyek, dan lain sebagainya. Data ini dipergunakan untuk dapat mengambil keputusan-keputusan yang mendukung kelancaran terselengaranya segala kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan memperhatikan kebutuhan dan kondisi tersebut maka penting sekali untuk membangun sistem yang menyimpan data dan informasi dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan dinamis ITB sebagai suatu institut. Tempat penyimpanan data ini yang disebut dengan Data Warehouse yang memuat data ringkasan, data rinci, dan data histori yang dikonsolidasikan dari berbagai basis data operasional dan basis data eksternal 3. Data warehouse akan memuat data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan mendukung analisa laporan dan pengambilan keputusan pada level manajerial ITB. Pembangunan Masyarakat masa depan adalah masyarakat yang Masyarakat menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan Teknologi Informasi intensif dalam menghasilkan produk dan jasa. Selain penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi sangat penting. Kemampuan mengembangkan kerjasama dan penguasaan teknologi informasi akan menjadi kunci keberhasilan untuk maju dan menghadapi perubahan yang cepat. Landasan (platform) komunikasi harus terbentuk sehingga partisipasi dari bawah dan sinergi pemikiran multi-disiplin antar komunikasi dapat dibina dan pemanfaatan bersama sumber daya secara efisien dimungkinkan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mengharuskan masyarakat untuk terus mengaktualisasi diri dan belajar sepanjang masa. Sen, Arun, Varghese S. Jacob, “Industrial-Strength Data Warehousing”, Communication Of The ACM Vol.41 No.9, Page 29, September 1998. 3 Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Lingkungan belajar perlu diciptakan agar masyarakat tetap kritis dan kreatif menghasilakn pemikiran baru. ITB Menetapkan Langkah Untuk Mengantisipasi Kecenderungan Masa Depan Sebagai institusi pendidikan tinggi dan pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terkemuka, Institut Teknologi Bandung harus dapat mengantisipasi kecenderungan masa depan. Selain mengikuti perkembangan dan berperan dalam kemajuan ipteks dunia, ITB terutama harus mempunyai kemampuan mengembangkan dan menyebarkan ipteks yang diperlukan seluruh lapisan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Teknologi informasi perlu dikuasai dengan baik, diterapkan dan dimanfaatkan seluas-luasnya untu mendukung pengembangan pendidikan dan pembangunan nasional. ITB secara terpadu melalui organisasi yang terbuka, kokoh, sinergi antar disiplin yang baik, sistem yang tidak dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu serta kewenangan yang terdesentralisasi, harus berorientasi melayani kepentingan masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan dan pembangunan Teknologi Informasi di ITB, salah satu di antaranya berkaitan dengan sumber daya manusia. Baik mereka yang berperan sebagai pemakai akhir (end user), pemerhati informasi (information analyst), pengelola informasi (information specialist), maupun pengelola sistem (system administrator). Pentahapan pembangunan sistem informasi dapat dimulai dengan memasyarakatkan penggunaan Teknologi Informasi secara optimal di dalam kampus. Para civitas akademika yang merupakan pelopor teknologi informasi di Nusantara ini harus terbiasa memanfaatkan secara nyata Teknologi Informasi untuk mendukung proses belajar, bekerja, dan menyelesaikan permasalahan. Usulan Pemasyarakatan Beberapa usulan pemanfaatan Teknologi Informasi adalah: Teknolog Informasi 1. Pemanfaatan e-mail sebagai saran komunikasi kampus. di ITB 2. Pembangunan direktori yang mencatat informasi mengenai civitas akademika, fasilitas, dan kegiatan rutin, sampai mencatat data para ahli di ITB. 3. Pengembangan isi Web kampus sehingga mencerminkan keberadaan ITB secara keseluruhan dan partial (perjurusan/unit kerja). Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 8 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB 4. Pemanfaatan aplikasi-aplikasi khusus yang mendukung sistem administrasi, baik yang terhubung menggunakan LAN atau Internet (WAN). Penetapan Kebijakan Dalam mengembangkan teknologi informasi ini tidak boleh Pendukung Sistem dilupakan mengenai aturan yang mendukung sistem tersebut. Berikut ini dijabarkan usulan model pembentukan aturan sistem yang memperhatikan feedback dari para pemakainya. Masyarakat Kebijakan / Regulasi Competitive Action Plan Feedback untuk Policy Gambar x : Penetapan Kebijakan Sistem Informasi Yang Kompetitif. Berbeda dengan pendekatan yang umumnya digunakan, action plan yang diusulkan disini lebih ditujukan untuk meletakkan dasar dari sebuah gerakan jangka panjang. Fokus diletakan pada: Peletakan kebijaksanaan yang mendukung pembangunan yang kondusif di dunia pendidikan khususnya dengan cara menggunakan perpustakaan. Berbagai Action yang dilakukan untuk mengadopsi konsep yang diusulkan dalam masyarakat akademis. Mekanisme untuk umpan balik yang cepat supaya kebijakan dapat cepat beradaptasi dengan kondisi masyarakat. Teknologi Informasi akan menjadi penting untuk proses adaptasi yang sangat cepat seperti ini. Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 9 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Model Teknis Rencana dan rancangan Teknologi Informasi ITB secara Teknologi Informasi keseluruhan ditunjukkan dalam gambar berikut. Teknologi ITB Informasi dibagi ke dalam beberapa lapisan berdasarkan tingkatan dalam wujud dan manfaat penggunaannya. Gambar x : Lapisan Teknologi Informasi ITB Lapisan –Lapisan Urutan lapisan-lapisan dari bawah ke atas adalah: Teknologi Informasi 1. Lapisan Prasarana yang memuat semua komponen ITB Teknologi Informasi yang mendasari terselengaranya sistem sistem di atasnya, berupa jaringan telepon, jaringan komputer internal kampus (Campus Backbone), jaringan komputer eksternal kampus (External Backbone), jaringan komputer lokal (LAN) di masingmasing jurusan maupun unit kerja, beserta dengan perangkat keras dan perangkat lunak pendukungnya. 2. Lapisan Fasilitas / Sarana yang memuat semua komponen Teknologi Informasi dalam wujud sentra – sentra fasilitas yang menyediakan lingkungan kerja, Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 10 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB perangkat komputer, dan perangkat lainnya sesuai dengan fungsi sentra tersebut. Sentra-sentra fasilitas ini dikelola oleh suatu badan khusus yang dibentuk oleh ITB. 3. Lapisan Sistem Aplikasi yang memuat komponenkomponen Teknologi Informasi yang berupa perangkat lunak lengkap dengan aturan dan cara pengelolaannya. Sistem aplikasi ini mendukung berbagai macam keperluan, baik untuk administrasi, pengajaran, penyediaan informasi institut, perpustakaan, perencanaan, dan lain sebagainya. 4. Lapisan Sistem Komersil yang memuat komponenkomponen Teknologi Informasi yang harus dimiliki oleh ITB agar dapat secara mandiri dan swadaya mengelola keuangan dan keprofesionalan Institut. Titik Berat Perencanaan Komponen-komponen yang terdapat dalam masing-masing lapisan adalah komponen-komponen yang perlu dibangun dan dikembangkan dalam suatu keterpaduan. Tentunya pembangunan tersebut harus dilakukan secara bertahap. Lingkup kerja perencanaan saat ini dititikberatkan pada komponen-komponen yang diberi garis bawah. Berikut ini secara singkat akan dijabarkan komponenkomponen yang terdapat dalam tiap “Lapisan Teknologi Informasi ITB”. Computer Network Tulang punggung jaringan komputer adalah jaringan Backbone komputer yang menghubungkan berbagai lokasi melalui saluran yang terpadu. Ada dua macam Network Backbone di ITB: Campus Backbone (Internal Backbone) External Backbone (Internet Link) Campus Backbone Campus Backbone adalah prasarana jaringan komputer yang (Internal Backbone) menghubungkan gedung-gedung di kampus ITB, sehingga memungkinkan pertukaran data antar komputer dari satu gedung ke gedung lain. Jaringan ini dapat dianalogikan sebagai ‘jalan tol’ yang menghubungkan berbagai biro, jurusan, fakultas, dan berbagai unit kerja lainnya. Di atas jalan tol tersebut akan lalu-lalang berbagai data yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Campus backbone ini merupakan suatu jaringan Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 11 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB yang menghubungkan berbagai LAN (Local Area Network) di unit-unit kerja sehingga membentuk suatu LAN yang besar. Campus Backbone ITB saat ini dibangun menggunakan berbagai jenis kabel. Di masa mendatang akan diganti seluruhnya dengan kabel serat optik. Pengelolaannya akan dilakukan oleh UPT Komputer PIKSI. External Backbone External Backbone adalah jaringan tulang punggung yang menghubungkan berbagai jaringan komputer lain di dalam maupun di luar negeri, yang memungkinkan pertukaran data dengan berbagai universitas, perusahaan, instansi, maupun institusi lain di seluruh dunia. Salah satu fungsi dari External Backbone ini adalah menyediakan akses ke Internet baik bagi para pemakai yang terhubung di Jaringan Internal ITB maupun instansi-instansi lain yang menggunakan jasa Jaringan External ITB. Gambar berikut menunjukkan hubungan antara Internal Backbone dan External Backbone ITB: Jak arta - Iptek Ne t IPTEKNet Universitie s in Indones ia JAMUS Processing Center Gateway Gateway Computer Lab Campus Backbone ITB ITB-AI3 External Backbone ITB Japan - AI3 Multimedia Center Telk om Ne t ITB-Telkom Bandung - M AN Metropolitan WaveLAN Network Radio Pack et Backbone Radio Packet Network Singapore - NCB Cooperation with NCB Singapore LAN UPT Other Ne tw ork s Other Cooperations LAN Rektorat Gateway Production Center Training Center LAN Jurusan Gateway Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 12 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Gambar x : Hubungan antara Internal Backbone dan External Backbone di ITB Saat ini External Backbone ini dikelola oleh kelompok AI3ITB yang lingkup pengelolaannya meliputi koneksi ke Internet, koneksi ke perguruan-perguruan tinggi, dan koneksi ke instansi-instansi pemerintahan maupun swasta. Kerjasama antara ITB dengan badan-badan dunia yang berhubungan dengan pendidikan, pengajaran, dan penelitian perlu dikembangkan secara lebih serius agar ITB tetap upto-date dalam penguasaan teknologi. Multimedia Center Menyediakan fasilitas Pusat Multimedia yang dapat dimanfaatkan baik oleh kalangan ITB maupun umum. Contoh fasilitas yang disediakan: Digital Photo / Video Editing Digital sound mixing Video conferencing Processing & Menyediakan fasilitas berupa komputer-komputer dengan Resource Sharing prosesor berkemampuan tinggi dan dapat bekerja secara Center paralel yang dapat dimanfaatkan untuk proses-proses yang membutuhkan kinerja tinggi seperti: Desain / engineering Code compiling Artificial neural network processing Training Center Menyediakan fasilitas berupa tempat dan perangkat untuk pendidikan dan pelatihan bidang keahlian komputer yang meliputi antara lain: Data Entry Operator Programming Networking Database Administrator Data analisys CAD/CAM Production Center Menyediakan fasilitas pembuatan produk-produk yang dikeluarkan oleh ITB seperti: Pencetakan jurnal, manual, materi diklat, dsb. Perekaman data-data ke dalam CD-ROM Perekaman materi ke pita video Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 13 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Pembuatan dokumentasi penelitian Knowledge Center Untuk mengelola informasi menjadi knowledge, diperlukan suatu sentra pengelolaan. Knowledge management memanfaatkan data yang telah tersimpan dalam data warehouse. Jadi, data warehouse adalah sumber data untuk membentuk knowledge. Penjelasan lebih jauh mengenai knowledege base system dapat dilihat pada bagian berikutnya. Business Center Menyediakan fasilitas berupa tempat dan perangkatperangkat untuk mendukung kepentingan bisnis, antara lain: Ruang rapat yang dapat menampung cukup banyak peserta rapat (sekitar 30 orang) Papan tulis elektronik yang dapat langsung mencetak Video / Computer Projector dilengkapi dengan remotepointing device Pesawat video recorder Sound system Telepon dan Mesin Faksimili Komputer yang terhubung ke internet, printer, dan aplikasi perkantoran standar Computer Laboratory Menyediakan fasilitas tempat dan perangkat-perangkat untuk mengadakan penelitian dan percobaan di bidang ilmu dan rekayasa komputer (computer science and engineering), antara lain: Berbagai jenis perangkat keras komputer seperti PC, Komputer Mini, Mainframe, dsb. Berbagai jenis kit percobaan mikroprosesor Alat-alat pengukuran dan pengujian Berbagai jenis peripheral Berbagai jenis perangkat lunak aplikasi dan pemrograman Konfigurasi Application-System Layer Berikut ini dijabarkan keterhubungan sistem-sistem aplikasi yang terletak pada “Application-System Layer”. Pada gambar 4 berikut, diperlihatkan hubungan komponenkomponen aplikasi sistem informasi secara lebih detail. Pengambaran hubungan ini didasarkan pada fungsi masingmasing komponen dan alur data dan informasi mulai dari level operasional ke level manajerial. Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 14 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Dalam gambar ini diperlihatkan empat kelompok sistem: 1. Sistem Operasional dan Transaksional yang meliputi Sistem Informasi Administrasi Biro, Sistem Informasi Layanan Lembaga, dan Sistem Perpustakaan Digital. 2. Sistem Penyimpanan Data yang meliputi Data Warehouse, Data Mart, Integrasi&Transformasi, dan Operational Data Stores. 3. Sistem Informasi Eksekutif, Sistem Pengambil Keputusan, dan Sistem Perencanaan Strategis. 4. Sistem Akses Data Publik meliputi Web Farming dan Web Warehousing. Gambar x : Konfigurasi Application-System Layer Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 15 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Data Warehouse Data warehouse dan data mart merupakan basis informasi bagi Sistem Pengambil Keputusan, Sistem Informasi Eksekutif, sistem analisis informasi lainnya, dan Web Warehousing. Masing-masing akan dibahas pada bagian berikut ini. Alasan paling mendasar dalam membangun data warehouse sebagai pusat data adalah untuk meningkatkan kualitas informasi institut. Berikut ini didaftarkan keuntungan penggunaan data warehouse: Menghemat waktu baik untuk pemasok data maupun untuk pemakai data Informasi semakin banyak dan semakin baik Keputusan dapat diambil lebih baik Meningkatkan proses kerja institut secara keseluruhan Mendukung tercapainya tujuan rencana strategis institut Knowledge Base Setelah terbentuk Data Warehouse, maka langkah System berikutnya adalah membentuk Knowledge Base System. Data, Informasi, dan Perbedaan antara data, informasi, dan knowledge 4 adalah: Knowledge Data tidak memiliki nilai terhadap individu atau organisasi sampai terdapat usaha untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi adalah data yang dapat mengubah keputusan. Untuk dapat menjadi informasi data tersebut harus ditransformasi sehingga sesuai dengan model kognitif si pengambil keputusan. Knowledge adalah informasi yang dapat mengubah proses bisnis suatu lembaga. Knowledge mempengaruhi penrubahan prosedur dan teknik yang digunakan suatu organisasi untuk menghasilkan produk dan layanan. Gambar berikut menunjukkan hubungan antara Data, Informasi, dan Knowledge. Gambar x : Transformasi Informasi 5 Hackathorn, Richard D., “Web Farming for The Data Warehouse ”, Page 32, Morgan Kaufmann Publishers, Inc., California, 1999. 4 Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 16 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Gambar x : Alur Proses Pembentukan Knowledge Pemrosesan Data menjadi Knowledge meliputi: Pemrosesan Data (Processing Data) Termasuk menangkap data dalam bentuk yang dikenal mesin, validasi keakuratan data, penyaringan terhadap data-data yang tidak relevan, menggabungkan data yang telah tersaring ke dalam struktur yang konsisten. Pengelolaan Informasi (Managing Information) Termasuk mentransformasikan data kedalam bentuk yang bermanfaat sesuai dengan model aktivitas bisnis. Pembentukan Knowledge (Building Knowledge) Termasuk menemukan informasi dinamis sebagai suatu pola yang efektif untuk mengorganisasikan orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi. Sistem Informasi Sistem informasi ini memuat semua informasi mengenai Potensi ITB SDM (White Pages) di ITB: Peneliti Dosen Mahasiswa Selain itu sistem ini memuat semua informasi mengenai organisasi di ITB: 5 Hackathorn, Ibid, Page 17. Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 17 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Penelitian Pelatihan Sistem Informasi Perencanaan Sistem Informasi Kampus Terpadu yang Administrasi Biro mencakup bidang akademik, kemahasiswaan, kepegawaian, dan keuangan dengan menciptakan standar antarmuka antara sistem-sistem informasi yang telah terbangun dalam kampus baik di pihak rektorat, biro-biro, fakultas, jurusan, dan unit pelaksana. Sistem-sistem tersebut menyimpan informasi dalam basis data yang harus direncanakan dengan seksama. Biro-Biro Administrasi Membangun Sistem Informasi yang terpadu antara 5 biro ITB administrasi di ITB: Biro Administrasi Akademik (BAA) Biro Administrasi Kemahasiswaan (BAK) Biro Administrasi Umum (BAU) Biro Administrasi Keuangan (BAKU) Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) Sistem Informasi Biro ini tidak hanya dipergunakan di level biro melainkan dijalankan di masing-masing unit kerja untuk mendukung terselenggaranya sistem tersebut. Sistem Informasi Biro ini mengumpulkan data dari berbagai unit kerja. Manfaat Sistem informasi ini dipergunakan untuk membantu pencatatan dan pengelolaan kegiatan pengajaran dalam suatu institusi. Sistem informasi ini juga memberikan fasilitas untuk registrasi mahasiswa baru dan registrasi ulang. Mahasiswa dapat memeriksa nilai, jadwal kuliah, kursus, memperbaiki alamat rumah dan alamat e – mail. Sistem informasi dipergunakan juga diharapkan dapat mendukung kegiatan institusi yang lainnya seperti penyediaan barang, pengelolaan data, keuangan institut, dan lain sebagainya. Sifat Sistem Yang Sifat Sistem Informasi Biro Administrasi yang akan Diharapkan dibentuk antara lain: Beriteraksi dengan pemakai akhir (end user) Mengumpulkan data Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 18 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Mengubah data Meng-audit data Mengijinkan penyesuaian dan perbaikan Mem-verifikasi transaksi Menyimpan rekord akurat untuk suatu kejadian Meyimpan data akurat yang online dengan tingkat integritas yang tinggi Menyediakan pengaksesan terhadap sebagian kecil data Mengamankan data dan transaksi. Sistem Informasi Sistem Informasi Layanan Lembaga memberikan layanan Layanan Lembaga informasi untuk: Lembaga-lembaga yang terdapat dalam ITB, seperti: Lembaga Penelitian (LP), Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM), LAPI, LP3, PPE, dan PPAR. Unit-unit, seperti: UPTOR, Boscha, PIKSI, dan Perpustakaan. Fakultas dan Jurusan Informasi lembaga dan unit ini berisi profil unit, organisasi/staf, kegiatan, program, rencana, hasil, dan lainlain. Informasi jurusan berisi profil jurusan, kurikulum, organisasi/staf, kelompok bidang keahlian, laboratorium, rencana, dan lain-lain. Sistem Informasi Sistem Informasi jenis ini dibangun untuk para eksekutif Eksekutif & Sistem dan pimpinan institut agar dapat mengakses keseluruhan Pengambil Keputusan informasi secara langsung melalui satu titik masuk (single point of access to wide range of data). Informasi tersebut dipergunakan sebagai basis pengambilan keputusan pada level pusat. Sistem Informasi Eksekutif (SIE) disediakan khususnya bagi “Biro Adminstasi Perencanaan dan Sistem Informasi” (BAPSI) dan “Biro Administrasi Umum” (BAU) dalam mengelola keseluruhan data dan membentuk informasi-informasi penting yang diperlukan pada level eksekutif. SIE memanfaatkan data-data yang terdapat pada sistem informasi yang lain dengan menggunakan konsep ITB Data Warehouse (ITB-DW), yaitu: suatu penyimpanan data multi-subyek yang dirancang untuk menyediakan fasilitas analisis dan pelaporan antar biro dan antar badan organisasi. Data tersebut diekstrak dari berbagai basis data operational dan disimpan pada basis data lainnya. Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 19 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Sistem ini menyajikan analisa informasi pada masingmasing biro untuk Perencanaan Pengambilan keputusan Jenis Informasi Yang Para pemakai aplikasi Sistem Pengambil Keputusan berbeda Dibutuhkan dengan pemakai aplikasi Sistem Operasional dan Transaksional, yaitu mereka meneliti dan memberikan solusi pertanyaan-pertanyaan jangka panjang. Pemakai aplikasi Sistem Operasional dan Transaksional hanya memperhatikan keputusan saat ini saja, seperti: Berapa banyak mahasiswa saat ini? Berapa banyak mahasiswa yang akan lulus tahun lalu? Berapa gaji karyawan A? Berapa biaya yang telah dikeluarkan institut? Pemakai aplikasi Sistem Pengambil Keputusan dan Sistem Informasi Eksekutif mempertimbangkan hal-hal yang lebih luas dan bersifat jangka panjang, seperti: Jenis bidang usaha apa yang dapat menyerap lulusan institut? Sampai selama ini, bagaimana aktivitas pendidikan dan pola belajar mengajar berubah? Bidang kajian mana yang paling menonjol selama tiga tahun terakhir? Kapan uang sekolah dapat dinaikkan, dan bagaimana hubungannya dengan aktivitas kampus? Peneliti aplikasi Sistem Pengambil Keputusan memiliki pola pandang yang berbeda pada bagaimana menggunakan dan nilai informasi yang disajikan. Peneliti ini akan memperhatikan hal berikut: Informasi yang telah terintegrasi / terpadu dari seluruh unit kerja. Informasi yang luas, bukannya informasi per divisi. Informasi yang cakupan waktunya panjang, daripada data saat ini. Peneliti aplikasi Sistem Pengambil Keputusan mencari data/informasi secara heuristic, yaitu: langkah analisis berikutnya tergantung pada hasil yang didapat pada tahap ini dan tahap sebelumnya. Sehingga sering tidak dapat diperkirakan bentuk dan jenis informasi yang akan diperlukan berikutnya. Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 20 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Sistem Akses Perencanaan layanan informasi publik melalui Internet Data Publik dengan menetapkan standar struktur dan isi data minimal (Internet & WEB) yang harus disediakan masing-masing biro, fakultas, jurusan, dan unit pelaksana. Selain itu direncanakan pembentukan direktori yang memungkinkan pencarian berbagai informasi dan potensi ITB secara keseluruhan. Manfaat Manfaat sistem ini antara lain: Penyediaan fasilitas bagi civitas dan umum untuk mengakses informasi dari masing-masing fakultas, jurusan, perpustakaan, dan unit kerja lainnya melalui Internet Memberikan panduan kerangka isi Web pada masingmasing unit kerja. Menyediakan fasilitas E-mail pada tiap mahasiswa Pemanfaatn data eksternal untuk sebagai pelengkap dan feedback bagi sistem Institut. Dalam melakukan pengelolaan Sistem Akses Data Publik dikenal dua model baru yaitu: 1. Web Farming 2. Web Warehousing Web Farming Web Farming 6 adalah upaya sistematik untuk menyaring sumber informasi dan data eksternal di Web untuk keperluan institut. Data Eksternal didapat dari luar sistem institut. Data eksternal ini merupakan salah satu kunci sumber data. Data yang berasal dari luar ini harus diubah kunci pencariannya sehingga berguna dan dapat dipadukan dengan data internal institut. Biasanya pengubahan data ini dilakukan secara manual. Kombinasi Web dan Data Warehouse dapat meningkatkan kualitas informasi. Data warehouse disebarkan lewat intranet dan ekstranet, sedangkan Web menggunakan Internet. Web dapat memberikan perspektif eksternal terhadap sistem dalam Institut. Data dan informasi yang terdapat dalam Web kebanyakan tidak dapat dimasukkan langsung dalam data warehouse. Ada dua variasi alur informasi dari Web ke Hackathorn, Richard D., “Web Farming for The Data Warehouse ”, Page 11, Morgan Kaufmann Publishers, Inc., California, 1999. 6 Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 21 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB dalam sistem Institut: event alerting dan strategic forecasting. Dengan menggunakan Strategic Modeling and Forecasting, data hasil Web Farming System disimpan dulu ke dalam data warehouse sebelum digunakan oleh institut. Sedangkan dalam Event Alerting hasil Web Farming langsung dipergunakan oleh pemakainya. Web Farming merupakan pengolahan informasi, yang mengubah data menjadi informasi dan kemudian menjadi knowledge. Web Farming menyediakan fasilitas untuk mengembangkan sistem data warehouse menjadi Knowledge Management System. Web Warehousing Web Warehousing 7 didefinisikan sebagai data warehousing yang menggunakan Web technology terutama untuk mempublikasikan informasi dari data warehouse. Arsitektur Web Warehousing dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar x : Arsitektur Web Warehousing 8 7 8 Hackathorn, ibid, Page 82. Hackathorn, ibid, Page 83 Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 22 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Oleh karena itu Web Warehousing harus mendukung hal berikut: Basis Data dapat diakses dengan menggunakan generic Web browser (Netscape Navigator atau MS Internet Explorer). Web server terkoneksi ke Internet atau intranet. Isi data di-generate secara dinamik dari basis data sesuai dengan permintaan. Sistem Perpustakaan Sistem Informasi Perpustakaan Digital adalah sistem Digital informasi yang terpadu, yaitu membantu pelaksanaan operasional perpustakaan dan menyediakan layanan informasi untuk publik. Selain itu, SIP juga menyediakan fasilitas silang layan antara perpustakaan pusat ITB dengan perpustakaan lain di lingkungan ITB maupun perpustakaan lain di luar ITB. Operasional perpustakaan yang akan didukung adalah pengelolaan koleksi (pengadaan, perawatan, katalogisasi) dan sirkulasi (peminjaman, pengembalian, pemesanan). Selain itu, SIP harus mampu menangani pengamanan koleksi dari pencurian, mendeteksi pinjaman koleksi yang belum kembali dan memberikan peringatan, serta mengelola informasi lokasi penyimpanan buku (rak, lemari, dan lainlain). Layanan Sistem Layanan informasi untuk publik disediakan melalui web dan Perpustakaan Digital terminal-terminal di lokasi perpustakaan. Informasi yang disediakan terdiri koleksi perpustakaan dan informasi kepakaran ITB, yang terdiri dari jurnal-jurnal, penelitian, dan tesis program pascasarjana di lingkungan ITB. Informasi kepakaran ITB disajikan dalam bentuk abstrak, ringkasan isi, dan daftar isi. Selain itu,juga disajikan keterkaitan antar informasi. Silang layan antara perpustakaan pusat ITB dengan perpustakaan lain di lingkungan ITB maupun perpustakaan lain di luar ITB meliputi pencarian koleksi, pemesanan, dan peminjaman antar perpustakaan. Memuat ringkasan, daftar isi buku, riwayat pengarang ke dalam bentuk elektonik Memuat klasifikasi buku, tape, video, CD, dan sumber informasi lainnya Membuat keterkaitan antar isi untuk memudahkan pencarian informasi perpustakaan Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 23 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Memperluas koleksi perpustakaan dan hubungan dengan pihak luar kampus Untuk mendukung kegiatan di atas, maka SIP harus merupakan sistem yang terdistribusi, yaitu menghubungkan perpustakaan pusat ITB dengan seluruh perpustakaan yang ada di lingkungan ITB, serta dengan perpustakaan lain di luar ITB. Aktivitas Sistem Aktivitas yang didukung Sistem Perpustakaan Digital Perpustakaan Digital adalah: 1. Pengadaan Koleksi; meliputi pemesanan koleksi baru, registrasi koleksi baru, penempatan koleksi baru di tempat yang sesuai. 2. Katalogisasi; meliputi katalogisasi koleksi dan pencarian koleksi, baik yang ada di perpustakaan pusat, maupun di perpustakaan-perpustkaan lain di lingkungan ITB. 3. Sirkulasi; meliputi peminjaman dan pemesanan koleksi, baik yang ada di perpustakaan pusat, maupun di perpustakaan-perpustkaan lain di lingkungan ITB. 4. Silang layan; meliputi pencarian koleksi perpustakaan lain, peminjaman koleksi perpustakaan lain, pemesanan koleksi perpustkaan lain, dan pertukaran koleksi. 5. Layanan informasi publik; meliputi pencarian koleksi, pencarian informasi mengenai hasil penelitian, isi jurnal di ITB, dan tesis program pascasarjana di ITB. Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 24 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Model Manajemen Manajemen Infrastruktur Teknologi Informasi ITB meliputi: Manajemen Internal Backbone Manajemen External Backbone Manajemen Multimedia Center Manajemen Processing & Resource Sharing Centre Manajemen Akses Data Publik Gambaran umum dari tugas dan fungsi masing-masing manajemen tersebut adalah sebagai berikut : Manajemen Internal Tugas Manajemen Internal Backbone antara lain adalah: Backbone 1. Mengelola dan merawat sambungan dan perangkatperangkat jaringan yang digunakan di dalam kampus ITB. 2. Mengelola alokasi IP Address yang digunakan di jaringan dalam kampus ITB. 3. Mengelola alokasi hostname dan penamaan situs web (website) di dalam domain itb.ac.id. 4. Mengelola perencanaan dan implementasi pengembangan jaringan di dalam kampus ITB. 5. Mengelola pendanaan operasional jaringan di dalam kampus ITB. Manajemen External Tugas Manajemen External Backbone antara lain adalah: Backbone 1. Mengelola kerjasama dengan pihak di luar ITB dalam bidang jaringan komputer 2. Mengelola sambungan dan perangkat-perangkat yang digunakan untuk menghubungkan jaringan internal ITB ke jaringan di luar ITB 3. Mengelola alokasi IP Address yang digunakan pihak selain ITB namun menggunakan alokasi IP ITB (167.205). 4. Mengelola pendanaan operasional jaringan eksternal ITB. Manajemen Multimedia Tugas Manajemen Multimedia Center antara lain adalah: dan merawat perangkat-perangkat Center 1. Mengelola multimedia 2. Menyediakan akses untuk civitas academika ITB untuk menggunakan fasilitas multimedia yang berada dalam pengelolaan Multimedia Center 3. Mengelola pendanaan operasional Multimedia Center. Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 25 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Manajemen Processing Tugas Manajemen Processing & Resource Sharing Centre & Resource Sharing antara lain adalah: Centre 1. Mengelola dan merawat perangkat-perangkat komputer, printer, dan berbagai perangkat lain yang berada di bawah wewenangnya 2. Mengkoordinasikan pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya untuk dapat digunakan bersama-sama dengan pusat-puyat layanan lainnya 3. Menyediakan akses untuk civitas academika ITB untuk menggunakan fasilitas perangkat-perangkat komputer, printer, dan berbagai perangkat lain yang berada di bawah wewenangnya 4. Mengelola pendanaan operasional Processing & Resource Sharing Centre Manajemen Akses Data Publik Tugas Manajemen Akses Data Publik antara lain adalah: 1. Mengelola akses fasilitas bagi civitas dan umum untuk mengakses informasi dari masing-masing fakultas, jurusan, perpustakaan, dan unit kerja lainnya melalui Internet 2. Mengelola panduan kerangka isi Web pada masingmasing unit kerja. 3. Mengelola konsistensi penamaan e-mail Address yang digunakan oleh civitas akademika ITB. Manajemen Data Warehouse dikelola oleh satu organisasi yang disebut Data Warehouse sebagai Data Warehouse Adminstrator (DWA). Organisasi DWA memiliki banyak tugas yaitu: 1. Membangun data warehouse 2. Memantau dan memelihara perkembangan data warehouse 3. Mengkoordinasikan penggunaan data warehouse 4. Me-manage umpan balik (feedback) baik kesuksesan maupun kegagalan. 5. Berorietasi untuk mewujudnyatakan data warehouse sebagai suatu sumber daya (resources). 6. Memilih platform hardware dan software. Pemrosesan dalam data warehouse dibedakan menjadi 5 jenis: Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 26 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB 1. Load data dari ODS dan I&T ke dalam data warehouse 2. Pemrosesan lanjut setelah loading data dan penurunan (derivation) data, yaitu: scoring dan segmentation. Yang dimaksud dengan penurunan data adalah pengubahan relational model menjadi star-schema model. 3. Berbagai utility untuk memelihara dan mengoperasikan data warehouse 4. Proses unload untuk membangun data mart 5. Pemrosesan query-query dari DSS Utility untuk pemeliharaan dan pengoperasian seharusnya: Memantau jumlah data yang ditambahkan ke dalam data warehouse Memantau kualitas data yang dimasukkan ke dalam data warehouse Membentuk katalog untuk isi data yang mendeskripsikan apa yang terkandung dalam data warehouse dan perkembangan proyek Mempersiapkan pemulihan (recovery) data jika terjadi permasalahan dengan data Menghapus data dari data warehouse Membuat index. Tantangan yang dihadapi oleh DWA adalah perubahan teknologi dalam data warehouse untuk mengatasi kebutuhan berikut: 1. Perkembangan teknologi data warehouse yang sangat cepat 2. Bagaimana menangani jumlah data yang sangat besar 3. Perubahan proses penanganan data yang tidak terkirakan. Manajemen Sistem Perpustakaan Digital Tugas manajemen Sistem Perpustakaan Digital antara lain: 1. Pengadaan Koleksi; meliputi pemesanan koleksi baru, registrasi koleksi baru, penempatan koleksi baru di tempat yang sesuai. 2. Katalogisasi; meliputi katalogisasi koleksi dan pencarian koleksi, baik yang ada di perpustakaan pusat, maupun di perpustakaan-perpustkaan lain di lingkungan ITB. 3. Sirkulasi; meliputi peminjaman dan pemesanan koleksi, baik yang ada di perpustakaan pusat, maupun di perpustakaan-perpustkaan lain di lingkungan ITB. Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 27 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB 4. Silang layan; meliputi pencarian koleksi perpustakaan lain, peminjaman koleksi perpustakaan lain, pemesanan koleksi perpustkaan lain, dan pertukaran koleksi. 5. Layanan informasi publik; meliputi pencarian koleksi, pencarian informasi mengenai hasil penelitian, isi jurnal di ITB, dan tesis program pascasarjana di ITB. Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 28 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 29 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 30 Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi - ITB Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB 31