ITB Strategic Planning - AI3-ITB

advertisement
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
4
Model Teknologi Informasi
ITB
Perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi
akan mengantarkan masyarakat dunia di awal abad ke-21 ke
dalam tatanan kehidupan yang kompleks, sarat perubahan
dan diwarnai oleh keterbukaan. Dasawarsa mendatang
merupakan masa transisi menuju masyarakat informasi
berteknologi maju yang bercirikan penggunaan intensif ilmu
pengetahuan dan teknologi, keterkaitan global, infrastruktur
yang terintegrasi, dan sumber daya manusia yang kreatif dan
inovatif.
Abad ke-21 akan merupakan era partisipasi, dimana
individu dan komunistas memberikan kontribusi keunikan
dan keunggulannya masing-masing untuk tujuan bersama,
yakni
peningkatan
kesejahteraan
umat
manusia.
Menghadapai perubahan yang cepat dan interaksi yang
kompleks, setiap individu dan komunitas perlu
mempertahakan
identitas dan jati dirinya. agar
keanekaragaman tetap terjaga dan kontribusinya pada
peningkatan kualitas kehidupan dapat terus ditingkatkan.
Dasawarsa mendatang akan ditandai oleh makin
terfragmentasinya permintaan, makin meluasnya keinginan
konsumen dan makin meningkatnya tuntutan atas jaminan
kualitas yang mengakibatkan dibutuhkannya sistem
produksi yang lebih efisien, tepat waktu dan fleksibel. Oleh
karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi
salah satu komoditas yang sangat penting. Peningkatan
efisiensi untuk menghasilkan barang dan jasa yang berdaya
saing dan bernilai tambah tinggi diharapkan dapat dicapai
melalui kompetisi yang produktif, sarat dengat kreatifitas
dan inovasi.
Perbedaan kemampuan serta potensi antar individu dan
kelompok dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pemilikan modal, potensi sumber daya alam dan
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
1
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
kualitas sumber daya manusia, serta kecenderungan
manusiawi untuk lebih mengutamakan kepentingan diri dan
kelompok, dapat menimbulkan persaingan yang bersifat
destruktif.
Kebutuhan Pada saat ini kebutuhan akan informasi yang sahih dan
Teknologi Informasi akurat semakin dirasakan penting. Keakuratan informasi
sangat diperlukan untuk berbagai aktivitas kampus, baik
berupa administrasi, pengajaran, penelitian, dan kegiatan
lainnya.
Saat ini informasi dalam ITB tersimpan dalam berbagai
format, media, dan tempat yang belum terstruktur dengan
baik dan terpadu. Format laporan antara satu unit kerja
dengan unit kerja yang lain masih sangat beragam dan
terkadang belum mengandung informasi penting yang
seharusnya dikandung dalam laporan yang bersangkutan.
Media penyimpanan sebagian besar masih berupa kertas,
sebagian lagi dalam bentuk terkomputerisasi, baik dalam
format sederhana maupun dalam basis data. Tempat
penyimpanan informasi juga tersebar di masing-masing unit
kerja.
Dalam keadaan yang demikian, referensi informasi yang
dimiliki oleh suatu unit kerja mungkin tidak sama dengan
informasi pada unit kerja lainnya Hal ini disebabkan karena
tidak terintegrasinya pengelolaan informasi tersebut,
perbedaan ketersediaan informasi, cara penyebaran, dan
kecepatan penyampaian informasi di antara masing-masing
unit berbeda.
Dalam hubungan dengan penyediaan informasi dalam
kampus ITB, saat ini informasi dikelola oleh masing-masing
unit kerja secara terpisah.
Pemanfaatan teknologi informasi oleh unit-unit kerja di ITB
masih sangat bervariasi. Ada sebagian unit kerja yang belum
memanfaatkan komputer sebagai alat untuk mengelola data
dan informasi. Di sisi lain terdapat beberapa unit kerja yang
telah banyak memanfaatkan komputer. Masing-masing unit
kerja
yang
memanfaatkan
komputer
tersebut
mengembangkan sistem-nya masing-masing tanpa atau
hanya sedikit memperhatikan keterhubungannya dengan
sistem lain yang terdapat pada unit kerja lain.
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
2
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Kebutuhan
Infrastruktur Teknologi
Informasi
Sistem Teknologi Informasi di masa mendatang
membutuhkan Jaringan Backbone ITB secara keseluruhan
yang menjangkau seluruh lokasi ITB yaitu: Kawasan
Kampus Pusat baik Kampus Timur ataupun Kampus Timur,
Sasana Budaya Ganesha, Lembaga Afiliasi Penelitian dan
Industri (LAPI), Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian
Masyarakat, Perpustakaan, Politeknik ITB, dan Boscha.
Di samping jaringan di dalam kampus, diperlukan pula
Jaringan Eksternal ITB yang memungkinkan terjalinnya
konektivitas ITB dengan pihak-pihak luar baik dengan
menggunakan jaringan telekomunikasi ataupun satelit.
Sebagai penunjang kegiatan akademis dana manajemen ITB,
perlu disediakan sarana multimedia, laboratorium komputer,
pusat penelitian, pusat produksi, dan pusat pelatihan yang
dapat dimanfaatkan oleh civitas akademika pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya.
Perangkat-perangkat utama yang dibutuhkan untuk
membangun sebuah Campus Backbone yang memadai
untuk kebutuhan saat ini dan tiga tahun mendatang antara
lain adalah:





Campus-wide Cabling System, yaitu sistem perkabelan
yang menjangkau ke seluruh kampus dengan
menggunakan kabel serat optik.
Intelligent Switched Hub, yaitu perangkat aktif yang
berfungsi untuk mentransfer sinyal-sinyal data
elektronik yang dilewatkan di atas kabel serat optik
maupun kabel tembaga
Multiprotocol Router, yaitu perangkat aktif yang
berfungsi untuk mengatur routing paket-paket data dari
tempat asal hingga ke tempat tujuannya
Perangkat
Keras
Pendukung
berupa
UPS
(Uninterruptable Power Supply), rak standar 19 inci, ,
kabel-kabel daya, dan berbagai perangkat lainnya yang
berfungsi untuk mendukung beroperasinya sebuah
Campus Backbone
Network Management System, yaitu suatu sistem
pengelolaan jaringan komputer secara elektronik yang
digunakan untuk deteksi dini terhadap suatu kerusakan,
pendokumentasian jaringan, pemantauan traffic dan
kegiatan perangkat jaringan, dan berbagai kegiatan lain
yang menjamin kelangsungan operasi jaringan
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
3
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Beberapa manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dengan
pengembagan Infrastruktur Teknologi Informasi ITBantara
lain adalah :

Mendukung proses belajar mengajar di ITB - Dengan
adanya fasilitas infrastruktur yang juga terhubung ke
jaringan internet, maka mahasiswa maupun dosen di ITB
dapat mengakses berbagai informasi yang tersebar luas
di seluruh dunia secara mudah, murah, dan cepat.

Peningkatan Informasi Manajemen - Penyediaan
prasarana komunikasi dapat dilakukan secara lebih cepat
dan akurat kepada manajemen ITB. Aliran informasi
atar Unit Kerja, Jurusan, maupun user-user individual di
ITB yang tersebar di berbagai lokasi dapat berlangsung
lebih cepat dan lebih terintegrasi, sehingga dapat
membantu manajemen dalam pengambilan keputusan
secara tepat guna.

Peningkatan pelayanan - Jaringan campus backbone
diharapkan dapat meningkatkan layanan kepada para
mahasiswa, dosen, manajemen, maupun masyarakat luas
yang membutuhkan jasa informasi dari ITB.
Kebutuhan Aplikasi Perencanaan Aplikasi Teknologi Informasi ini adalah untuk
Teknologi Informasi menciptakan suatu standar basis data yang dipergunakan
oleh seluruh biro, fakultas, jurusan, dan unit pelaksana.
Basis data ini tidak mengesampingkan basis data yang telah
terbentuk,
melainkan
melengkapinya
sehingga
memungkinkan untuk dipadukan dengan sistem lainnya.
Konsep University Data Warehousing (UDW) diperlukan
untuk pembangunan basis data ITB terpadu. Konsep ini
dapat mengantisipasi perkembangan masing-masing sistem
dan basis data yang tersebar di seluruh biro, fakultas,
jurusan dan unit pelaksana.
Gambar x : Transformasi Informasi
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
4
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Sistem-sistem yang berkembang pada masing-masing unit
kerja bertujuan hanya untuk memenuhi kebutuhan unit
tersebut akan informasi. Sementara manajemen data dan
cara pelaporan informasi ke unit lainnya belum
diperhatikan.
Hal ini telah lama dan banyak berkembang sehingga pada
saat ini, meskipun sebagian unit telah memanfaatkan
teknologi informasi tetapi masih belum optimal. Karena
ketidakpedulian hubungan antar sistem-sistem yang ada,
maka sekarang dialami kesulitan untuk mempertukarkan
data. Bahkan masih terjadi, pada saat akan mempertukarkan
data, diperlukan pengetikan ulang data. Transfer dengan
menggunakan disket yang berisi data format ASCII saja
sulit untuk dilakukan.
Selain itu masalah yang sering dihadapi oleh berbagai
institusi dan badan adalah integrasi, duplikasi, dan kevalidan
data. Integrasi data yang baik menjamin keterhubungan
antara satu data dengan data yang lain. Misalnya nomor
pegawai pada suatu unit kerja seharusnya tercatat pada Biro
Kepegawaian. Jika nomor tersebut tidak ditemukan, ini
menunjukkan integrasi data yang tidak baik. Duplikasi data
terjadi apabila masing-masing unit kerja menyimpan data
yang sama secara berulang-ulang. Masalah yang timbul
adalah data pada lokasi mana yang benar (valid). Jika
terdapat perubahan data pada suatu lokasi, lokasi yang lain
seharusnya juga diremajakan. Jika hal ini tidak terjadi maka
data yang tersimpan pada lokasi yang lain menjadi tidak
benar.
Hal lainnya adalah sistem yang telah dibangun dalam suatu
unit kerja akhirnya tidak dipergunakan lagi karena tidak ada
staf atau tim yang dapat mendukung pengoperasian sistem
tersebut.
Dapat dibayangkan bahwa keadaan tersebut sebagai pulaupulau informasi (islands of data) 1 2 yang terpisah-pisah.
Sangat sulit untuk menyatukan antar satu pulau dengan
pulau yang lain. Untuk itu harus ada suatu jembatan yang
dapat menghubungkan pulau-pulau.
Bontempo, Charles, George Zagelow, “The IBM Data Warehouse Architecture”, Communications Of The
ACM Vol.41 No.9, Page 42, September 1998.
2
Mulqueen, Tony, “New Directions in Messaging, Directory, and Telephony – From Banking to The
Internet and Beyond 2000”, ISOCOR Asia Pacific Executive Conference, Taipei, December 1998.
1
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
5
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Dari sisi Sumber Daya Manusia, diperlukan komitmen dan
usaha yang berkesinambungan untuk dapat melakukan
integrasi data dan informasi antar unit kerja. Untuk
melakukan hal ini harus diciptakan suatu mekanisme
pemanfaatan SDM dari professional atau mahasiswa
sehingga pengelolaan data dapat berlangsung dengan baik.
Jika perlu struktur organisasi ITB diubah untuk memberikan
tempat pada divisi Teknologi Informasi untuk lebih
memperjelas posisi, tugas, dan tanggung jawab.
Dari sisi sistem perangkat lunak, diperlukan suatu konektor
yang dapat menghubungkan pulau-pulau tersebut dan
memiliki satu tempat penyimpanan yang memuat data dan
informasi yang valid. Teknologi tersebut sudah tersedia.
Dari sistem infrastruktur jaringan, setelah unit-unit kerja
ITB terhubung dengan jaringan fiber optik maka akan
tersedia media untuk men-transfer data dan informasi.
Fasilitas ini sangat mendukung upaya pengintegrasian data
ITB. Dengan demikian dapat dibangun suatu sistem terpadu
antar unit-unit kerja.
Dari aturan dasar dan wewenang pengelolaan sistem, ITB
perlu untuk membuat aturan-aturan yang mendukung
terlaksananya sistem informasi yang terpadu. Aturan ini
mengatur jenis data dan laporan, cara pelaporan, alur
pelaporan, waktu pelaporan, tanggung jawab dan
wewenang.
ITB harus menyadari bahwa sistem-sistem yang telah
berkembang dan dipergunakan oleh unit-unit kerjanya tidak
dapat digantikan begitu saja dengan sistem baru. Banyak
faktor yang harus dipertimbangkan untuk melakukan hal
tersebut, antara lain: kesiapan sumber daya manusia,
kesiapan aturan-aturan untuk menjalankan sistem, konversi
data lama ke data baru, ketersediaan perangkat keras dan
perangkat lunak yang mendukung, dan upaya perawatan
sistem baru.
Mendapatkan perangkat lunak yang dapat sesuai 100 persen
dengan mekanisme dan aturan kerja yang berlaku dalam
ITB adalah tidak mungkin. Oleh karena itu harus dirancang
sistem baru yang cukup fleksibel dan terpadu berdasarkan
sistem yang telah ada di ITB saat ini.
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
6
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Sementara itu level manajerial membutuhkan data akurat
mengenai institusi yang dikelolanya sebagai contoh:
berbagai kegiatan yang sedang berjalan beserta dengan
kemajuannya, keadaan pengajaran, kegiatan mahasiswa dan
kampus, kegiatan penelitian, keadaan keuangan institusi,
kemajuan pelaksanaan proyek, dan lain sebagainya. Data ini
dipergunakan untuk dapat mengambil keputusan-keputusan
yang mendukung kelancaran terselengaranya segala
kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan memperhatikan kebutuhan dan kondisi tersebut
maka penting sekali untuk membangun sistem yang
menyimpan data dan informasi dan mampu beradaptasi
dengan kebutuhan dinamis ITB sebagai suatu institut.
Tempat penyimpanan data ini yang disebut dengan Data
Warehouse yang memuat data ringkasan, data rinci, dan
data histori yang dikonsolidasikan dari berbagai basis data
operasional dan basis data eksternal 3.
Data warehouse akan memuat data dan informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan dan mendukung analisa laporan dan
pengambilan keputusan pada level manajerial ITB.
Pembangunan Masyarakat masa depan adalah masyarakat yang
Masyarakat menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
Teknologi Informasi intensif dalam menghasilkan produk dan jasa. Selain
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi
sangat penting.
Kemampuan mengembangkan kerjasama dan penguasaan
teknologi informasi akan menjadi kunci keberhasilan untuk
maju dan menghadapi perubahan yang cepat. Landasan
(platform) komunikasi harus terbentuk sehingga partisipasi
dari bawah dan sinergi pemikiran multi-disiplin antar
komunikasi dapat dibina dan pemanfaatan bersama sumber
daya secara efisien dimungkinkan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
cepat
mengharuskan
masyarakat
untuk
terus
mengaktualisasi diri dan belajar sepanjang masa.
Sen, Arun, Varghese S. Jacob, “Industrial-Strength Data Warehousing”, Communication Of The ACM
Vol.41 No.9, Page 29, September 1998.
3
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
7
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Lingkungan belajar perlu diciptakan agar masyarakat tetap
kritis dan kreatif menghasilakn pemikiran baru.
ITB Menetapkan Langkah
Untuk Mengantisipasi
Kecenderungan
Masa Depan
Sebagai institusi pendidikan tinggi dan pusat pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terkemuka, Institut
Teknologi
Bandung
harus
dapat
mengantisipasi
kecenderungan
masa
depan.
Selain
mengikuti
perkembangan dan berperan dalam kemajuan ipteks dunia,
ITB
terutama
harus
mempunyai
kemampuan
mengembangkan dan menyebarkan ipteks yang diperlukan
seluruh lapisan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan
bangsa.
Teknologi informasi perlu dikuasai dengan baik, diterapkan
dan dimanfaatkan seluas-luasnya untu mendukung
pengembangan pendidikan dan pembangunan nasional. ITB
secara terpadu melalui organisasi yang terbuka, kokoh,
sinergi antar disiplin yang baik, sistem yang tidak dibatasi
oleh dimensi ruang dan waktu serta kewenangan yang
terdesentralisasi, harus berorientasi melayani kepentingan
masyarakat.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan dan pembangunan Teknologi Informasi di ITB,
salah satu di antaranya berkaitan dengan sumber daya
manusia. Baik mereka yang berperan sebagai pemakai akhir
(end user), pemerhati informasi (information analyst),
pengelola informasi (information specialist), maupun
pengelola sistem (system administrator).
Pentahapan pembangunan sistem informasi dapat dimulai
dengan memasyarakatkan penggunaan Teknologi Informasi
secara optimal di dalam kampus. Para civitas akademika
yang merupakan pelopor teknologi informasi di Nusantara
ini harus terbiasa memanfaatkan secara nyata Teknologi
Informasi untuk mendukung proses belajar, bekerja, dan
menyelesaikan permasalahan.
Usulan Pemasyarakatan Beberapa usulan pemanfaatan Teknologi Informasi adalah:
Teknolog Informasi 1. Pemanfaatan e-mail sebagai saran komunikasi kampus.
di ITB 2. Pembangunan direktori yang mencatat informasi
mengenai civitas akademika, fasilitas, dan kegiatan
rutin, sampai mencatat data para ahli di ITB.
3. Pengembangan isi Web kampus sehingga mencerminkan
keberadaan ITB secara keseluruhan dan partial (perjurusan/unit kerja).
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
8
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
4. Pemanfaatan aplikasi-aplikasi khusus yang mendukung
sistem administrasi, baik yang terhubung menggunakan
LAN atau Internet (WAN).
Penetapan Kebijakan Dalam mengembangkan teknologi informasi ini tidak boleh
Pendukung Sistem dilupakan mengenai aturan yang mendukung sistem
tersebut. Berikut ini dijabarkan usulan model pembentukan
aturan sistem yang memperhatikan feedback dari para
pemakainya.
Masyarakat
Kebijakan /
Regulasi
Competitive Action
Plan
Feedback untuk Policy
Gambar x : Penetapan Kebijakan Sistem Informasi Yang
Kompetitif.
Berbeda dengan pendekatan yang umumnya digunakan,
action plan yang diusulkan disini lebih ditujukan untuk
meletakkan dasar dari sebuah gerakan jangka panjang.
Fokus diletakan pada:
 Peletakan kebijaksanaan yang mendukung pembangunan
yang kondusif di dunia pendidikan khususnya dengan
cara menggunakan perpustakaan.
 Berbagai Action yang dilakukan untuk mengadopsi
konsep yang diusulkan dalam masyarakat akademis.
 Mekanisme untuk umpan balik yang cepat supaya
kebijakan dapat cepat beradaptasi dengan kondisi
masyarakat. Teknologi Informasi akan menjadi penting
untuk proses adaptasi yang sangat cepat seperti ini.
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
9
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Model Teknis Rencana dan rancangan Teknologi Informasi ITB secara
Teknologi Informasi keseluruhan ditunjukkan dalam gambar berikut. Teknologi
ITB Informasi dibagi ke dalam beberapa lapisan berdasarkan
tingkatan dalam wujud dan manfaat penggunaannya.
Gambar x : Lapisan Teknologi Informasi ITB
Lapisan –Lapisan Urutan lapisan-lapisan dari bawah ke atas adalah:
Teknologi Informasi 1. Lapisan Prasarana yang memuat semua komponen
ITB
Teknologi Informasi yang mendasari terselengaranya
sistem sistem di atasnya, berupa jaringan telepon,
jaringan komputer internal kampus (Campus Backbone),
jaringan komputer eksternal kampus (External
Backbone), jaringan komputer lokal (LAN) di masingmasing jurusan maupun unit kerja, beserta dengan
perangkat keras dan perangkat lunak pendukungnya.
2. Lapisan Fasilitas / Sarana yang memuat semua
komponen Teknologi Informasi dalam wujud sentra –
sentra fasilitas yang menyediakan lingkungan kerja,
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
10
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
perangkat komputer, dan perangkat lainnya sesuai
dengan fungsi sentra tersebut. Sentra-sentra fasilitas ini
dikelola oleh suatu badan khusus yang dibentuk oleh
ITB.
3. Lapisan Sistem Aplikasi yang memuat komponenkomponen Teknologi Informasi yang berupa perangkat
lunak lengkap dengan aturan dan cara pengelolaannya.
Sistem aplikasi ini mendukung berbagai macam
keperluan, baik untuk administrasi, pengajaran,
penyediaan
informasi
institut,
perpustakaan,
perencanaan, dan lain sebagainya.
4. Lapisan Sistem Komersil yang memuat komponenkomponen Teknologi Informasi yang harus dimiliki oleh
ITB agar dapat secara mandiri dan swadaya mengelola
keuangan dan keprofesionalan Institut.
Titik Berat Perencanaan Komponen-komponen yang terdapat dalam masing-masing
lapisan adalah komponen-komponen yang perlu dibangun
dan dikembangkan dalam suatu keterpaduan. Tentunya
pembangunan tersebut harus dilakukan secara bertahap.
Lingkup kerja perencanaan saat ini dititikberatkan pada
komponen-komponen yang diberi garis bawah.
Berikut ini secara singkat akan dijabarkan komponenkomponen yang terdapat dalam tiap “Lapisan Teknologi
Informasi ITB”.
Computer Network Tulang punggung jaringan komputer adalah jaringan
Backbone komputer yang menghubungkan berbagai lokasi melalui
saluran yang terpadu.
Ada dua macam Network Backbone di ITB:
 Campus Backbone (Internal Backbone)
 External Backbone (Internet Link)
Campus Backbone Campus Backbone adalah prasarana jaringan komputer yang
(Internal Backbone) menghubungkan gedung-gedung di kampus ITB, sehingga
memungkinkan pertukaran data antar komputer dari satu
gedung ke gedung lain.
Jaringan ini dapat dianalogikan sebagai ‘jalan tol’ yang
menghubungkan berbagai biro, jurusan, fakultas, dan
berbagai unit kerja lainnya. Di atas jalan tol tersebut akan
lalu-lalang berbagai data yang berpindah dari satu tempat ke
tempat lain. Campus backbone ini merupakan suatu jaringan
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
11
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
yang menghubungkan berbagai LAN (Local Area Network)
di unit-unit kerja sehingga membentuk suatu LAN yang
besar.
Campus Backbone ITB saat ini dibangun menggunakan
berbagai jenis kabel. Di masa mendatang akan diganti
seluruhnya dengan kabel serat optik.
Pengelolaannya akan dilakukan oleh UPT Komputer PIKSI.
External Backbone External Backbone adalah jaringan tulang punggung yang
menghubungkan berbagai jaringan komputer lain di dalam
maupun di luar negeri, yang memungkinkan pertukaran data
dengan berbagai universitas, perusahaan, instansi, maupun
institusi lain di seluruh dunia.
Salah satu fungsi dari External Backbone ini adalah
menyediakan akses ke Internet baik bagi para pemakai yang
terhubung di Jaringan Internal ITB maupun instansi-instansi
lain yang menggunakan jasa Jaringan External ITB.
Gambar berikut menunjukkan hubungan antara Internal
Backbone dan External Backbone ITB:
Jak arta - Iptek Ne t
IPTEKNet
Universitie s in
Indones ia
JAMUS
Processing Center
Gateway
Gateway
Computer Lab
Campus Backbone ITB
ITB-AI3
External Backbone ITB
Japan - AI3
Multimedia Center
Telk om Ne t
ITB-Telkom
Bandung - M AN
Metropolitan WaveLAN
Network
Radio Pack et
Backbone
Radio Packet Network
Singapore - NCB
Cooperation with NCB
Singapore
LAN UPT
Other Ne tw ork s
Other Cooperations
LAN Rektorat
Gateway
Production Center
Training Center
LAN Jurusan
Gateway
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
12
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Gambar x : Hubungan antara Internal Backbone dan
External Backbone di ITB
Saat ini External Backbone ini dikelola oleh kelompok AI3ITB yang lingkup pengelolaannya meliputi koneksi ke
Internet, koneksi ke perguruan-perguruan tinggi, dan
koneksi ke instansi-instansi pemerintahan maupun swasta.
Kerjasama antara ITB dengan badan-badan dunia yang
berhubungan dengan pendidikan, pengajaran, dan penelitian
perlu dikembangkan secara lebih serius agar ITB tetap upto-date dalam penguasaan teknologi.
Multimedia Center Menyediakan fasilitas Pusat Multimedia yang dapat
dimanfaatkan baik oleh kalangan ITB maupun umum.
Contoh fasilitas yang disediakan:
 Digital Photo / Video Editing
 Digital sound mixing
 Video conferencing
Processing & Menyediakan fasilitas berupa komputer-komputer dengan
Resource Sharing prosesor berkemampuan tinggi dan dapat bekerja secara
Center paralel yang dapat dimanfaatkan untuk proses-proses yang
membutuhkan kinerja tinggi seperti:
 Desain / engineering
 Code compiling
 Artificial neural network processing
Training Center Menyediakan fasilitas berupa tempat dan perangkat untuk
pendidikan dan pelatihan bidang keahlian komputer yang
meliputi antara lain:
 Data Entry Operator
 Programming
 Networking
 Database Administrator
 Data analisys
 CAD/CAM
Production Center Menyediakan fasilitas pembuatan produk-produk yang
dikeluarkan oleh ITB seperti:
 Pencetakan jurnal, manual, materi diklat, dsb.
 Perekaman data-data ke dalam CD-ROM
 Perekaman materi ke pita video
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
13
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB

Pembuatan dokumentasi penelitian
Knowledge Center Untuk mengelola informasi menjadi knowledge, diperlukan
suatu sentra pengelolaan. Knowledge management
memanfaatkan data yang telah tersimpan dalam data
warehouse. Jadi, data warehouse adalah sumber data untuk
membentuk knowledge. Penjelasan lebih jauh mengenai
knowledege base system dapat dilihat pada bagian
berikutnya.
Business Center
Menyediakan fasilitas berupa tempat dan perangkatperangkat untuk mendukung kepentingan bisnis, antara lain:
 Ruang rapat yang dapat menampung cukup banyak
peserta rapat (sekitar 30 orang)
 Papan tulis elektronik yang dapat langsung mencetak
 Video / Computer Projector dilengkapi dengan remotepointing device
 Pesawat video recorder
 Sound system
 Telepon dan Mesin Faksimili
 Komputer yang terhubung ke internet, printer, dan
aplikasi perkantoran standar
Computer
Laboratory
Menyediakan fasilitas tempat dan perangkat-perangkat
untuk mengadakan penelitian dan percobaan di bidang ilmu
dan rekayasa komputer (computer science and engineering),
antara lain:
 Berbagai jenis perangkat keras komputer seperti PC,
Komputer Mini, Mainframe, dsb.
 Berbagai jenis kit percobaan mikroprosesor
 Alat-alat pengukuran dan pengujian
 Berbagai jenis peripheral
 Berbagai jenis perangkat lunak aplikasi dan
pemrograman
Konfigurasi
Application-System
Layer
Berikut ini dijabarkan keterhubungan sistem-sistem aplikasi
yang terletak pada “Application-System Layer”.
Pada gambar 4 berikut, diperlihatkan hubungan komponenkomponen aplikasi sistem informasi secara lebih detail.
Pengambaran hubungan ini didasarkan pada fungsi masingmasing komponen dan alur data dan informasi mulai dari
level operasional ke level manajerial.
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
14
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Dalam gambar ini diperlihatkan empat kelompok sistem:
1. Sistem Operasional dan Transaksional yang meliputi
Sistem Informasi Administrasi Biro, Sistem Informasi
Layanan Lembaga, dan Sistem Perpustakaan Digital.
2. Sistem Penyimpanan Data
yang meliputi Data
Warehouse, Data Mart, Integrasi&Transformasi, dan
Operational Data Stores.
3. Sistem Informasi Eksekutif, Sistem Pengambil
Keputusan, dan Sistem Perencanaan Strategis.
4. Sistem Akses Data Publik meliputi Web Farming dan
Web Warehousing.
Gambar x : Konfigurasi Application-System Layer
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
15
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Data Warehouse Data warehouse dan data mart merupakan basis informasi
bagi Sistem Pengambil Keputusan, Sistem Informasi
Eksekutif, sistem analisis informasi lainnya, dan Web
Warehousing. Masing-masing akan dibahas pada bagian
berikut ini.
Alasan paling mendasar dalam membangun data warehouse
sebagai pusat data adalah untuk meningkatkan kualitas
informasi institut. Berikut ini didaftarkan keuntungan
penggunaan data warehouse:
 Menghemat waktu baik untuk pemasok data maupun
untuk pemakai data
 Informasi semakin banyak dan semakin baik
 Keputusan dapat diambil lebih baik
 Meningkatkan proses kerja institut secara keseluruhan
 Mendukung tercapainya tujuan rencana strategis institut
Knowledge Base Setelah terbentuk Data Warehouse, maka langkah
System berikutnya adalah membentuk Knowledge Base System.
Data, Informasi, dan Perbedaan antara data, informasi, dan knowledge 4 adalah:
Knowledge  Data tidak memiliki nilai terhadap individu atau


organisasi sampai terdapat usaha untuk mengubah data
menjadi informasi.
Informasi adalah data yang dapat mengubah keputusan.
Untuk dapat menjadi informasi data tersebut harus
ditransformasi sehingga sesuai dengan model kognitif si
pengambil keputusan.
Knowledge adalah informasi yang dapat mengubah
proses bisnis suatu lembaga. Knowledge mempengaruhi
penrubahan prosedur dan teknik yang digunakan suatu
organisasi untuk menghasilkan produk dan layanan.
Gambar berikut menunjukkan hubungan antara Data,
Informasi, dan Knowledge.
Gambar x : Transformasi Informasi 5
Hackathorn, Richard D., “Web Farming for The Data Warehouse ”, Page 32, Morgan Kaufmann
Publishers, Inc., California, 1999.
4
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
16
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Gambar x : Alur Proses Pembentukan Knowledge
Pemrosesan Data menjadi Knowledge meliputi:
 Pemrosesan Data (Processing Data)
Termasuk menangkap data dalam bentuk yang dikenal
mesin, validasi keakuratan data, penyaringan terhadap
data-data yang tidak relevan, menggabungkan data
yang telah tersaring ke dalam struktur yang konsisten.
 Pengelolaan Informasi (Managing Information)
Termasuk mentransformasikan data kedalam bentuk
yang bermanfaat sesuai dengan model aktivitas bisnis.
 Pembentukan Knowledge (Building Knowledge)
Termasuk menemukan informasi dinamis sebagai suatu
pola yang efektif untuk mengorganisasikan orang-orang
untuk mencapai tujuan organisasi.
Sistem Informasi Sistem informasi ini memuat semua informasi mengenai
Potensi ITB SDM (White Pages) di ITB:
 Peneliti
 Dosen
 Mahasiswa
Selain itu sistem ini memuat semua informasi mengenai
organisasi di ITB:
5
Hackathorn, Ibid, Page 17.
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
17
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB


Penelitian
Pelatihan
Sistem Informasi Perencanaan Sistem Informasi Kampus Terpadu yang
Administrasi Biro mencakup bidang akademik, kemahasiswaan, kepegawaian,
dan keuangan dengan menciptakan standar antarmuka antara
sistem-sistem informasi yang telah terbangun dalam kampus
baik di pihak rektorat, biro-biro, fakultas, jurusan, dan unit
pelaksana. Sistem-sistem tersebut menyimpan informasi
dalam basis data yang harus direncanakan dengan seksama.
Biro-Biro Administrasi Membangun Sistem Informasi yang terpadu antara 5 biro
ITB administrasi di ITB:





Biro Administrasi Akademik (BAA)
Biro Administrasi Kemahasiswaan (BAK)
Biro Administrasi Umum (BAU)
Biro Administrasi Keuangan (BAKU)
Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi
(BAPSI)
Sistem Informasi Biro ini tidak hanya dipergunakan di level
biro melainkan dijalankan di masing-masing unit kerja
untuk mendukung terselenggaranya sistem tersebut. Sistem
Informasi Biro ini mengumpulkan data dari berbagai unit
kerja.
Manfaat Sistem informasi ini dipergunakan untuk membantu
pencatatan dan pengelolaan kegiatan pengajaran dalam
suatu institusi. Sistem informasi ini juga memberikan
fasilitas untuk registrasi mahasiswa baru dan registrasi
ulang. Mahasiswa dapat memeriksa nilai, jadwal kuliah,
kursus, memperbaiki alamat rumah dan alamat e – mail.
Sistem informasi dipergunakan juga diharapkan dapat
mendukung kegiatan institusi yang lainnya seperti
penyediaan barang, pengelolaan data, keuangan institut, dan
lain sebagainya.
Sifat Sistem Yang Sifat Sistem Informasi Biro Administrasi yang akan
Diharapkan dibentuk antara lain:


Beriteraksi dengan pemakai akhir (end user)
Mengumpulkan data
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
18
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB








Mengubah data
Meng-audit data
Mengijinkan penyesuaian dan perbaikan
Mem-verifikasi transaksi
Menyimpan rekord akurat untuk suatu kejadian
Meyimpan data akurat yang online dengan tingkat
integritas yang tinggi
Menyediakan pengaksesan terhadap sebagian kecil data
Mengamankan data dan transaksi.
Sistem Informasi Sistem Informasi Layanan Lembaga memberikan layanan
Layanan Lembaga informasi untuk:
 Lembaga-lembaga yang terdapat dalam ITB, seperti:
Lembaga Penelitian (LP), Lembaga Pengabdian
Masyarakat (LPM), LAPI, LP3, PPE, dan PPAR.
 Unit-unit,
seperti: UPTOR, Boscha, PIKSI, dan
Perpustakaan.
 Fakultas dan Jurusan
Informasi lembaga dan unit ini berisi profil unit,
organisasi/staf, kegiatan, program, rencana, hasil, dan lainlain.
Informasi jurusan berisi profil jurusan, kurikulum,
organisasi/staf, kelompok bidang keahlian, laboratorium,
rencana, dan lain-lain.
Sistem Informasi Sistem Informasi jenis ini dibangun untuk para eksekutif
Eksekutif & Sistem dan pimpinan institut agar dapat mengakses keseluruhan
Pengambil Keputusan informasi secara langsung melalui satu titik masuk (single
point of access to wide range of data). Informasi tersebut
dipergunakan sebagai basis pengambilan keputusan pada
level pusat. Sistem Informasi Eksekutif (SIE) disediakan
khususnya bagi “Biro Adminstasi Perencanaan dan Sistem
Informasi” (BAPSI) dan “Biro Administrasi Umum” (BAU)
dalam mengelola keseluruhan data dan membentuk
informasi-informasi penting yang diperlukan pada level
eksekutif.
SIE memanfaatkan data-data yang terdapat pada sistem
informasi yang lain dengan menggunakan konsep ITB Data
Warehouse (ITB-DW), yaitu: suatu penyimpanan data
multi-subyek yang dirancang untuk menyediakan fasilitas
analisis dan pelaporan antar biro dan antar badan organisasi.
Data tersebut diekstrak dari berbagai basis data operational
dan disimpan pada basis data lainnya.
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
19
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Sistem ini menyajikan analisa informasi pada masingmasing biro untuk
 Perencanaan
 Pengambilan keputusan
Jenis Informasi Yang Para pemakai aplikasi Sistem Pengambil Keputusan berbeda
Dibutuhkan dengan pemakai aplikasi Sistem Operasional dan
Transaksional, yaitu mereka meneliti dan memberikan solusi
pertanyaan-pertanyaan jangka panjang.
Pemakai aplikasi Sistem Operasional dan Transaksional
hanya memperhatikan keputusan saat ini saja, seperti:
 Berapa banyak mahasiswa saat ini?
 Berapa banyak mahasiswa yang akan lulus tahun lalu?
 Berapa gaji karyawan A?
 Berapa biaya yang telah dikeluarkan institut?
Pemakai aplikasi Sistem Pengambil Keputusan dan Sistem
Informasi Eksekutif mempertimbangkan hal-hal yang lebih
luas dan bersifat jangka panjang, seperti:
 Jenis bidang usaha apa yang dapat menyerap lulusan
institut?
 Sampai selama ini, bagaimana aktivitas pendidikan dan
pola belajar mengajar berubah?
 Bidang kajian mana yang paling menonjol selama tiga
tahun terakhir?
 Kapan uang sekolah dapat dinaikkan, dan bagaimana
hubungannya dengan aktivitas kampus?
Peneliti aplikasi Sistem Pengambil Keputusan memiliki pola
pandang yang berbeda pada bagaimana menggunakan dan
nilai informasi yang disajikan. Peneliti ini akan
memperhatikan hal berikut:
 Informasi yang telah terintegrasi / terpadu dari seluruh
unit kerja.
 Informasi yang luas, bukannya informasi per divisi.
 Informasi yang cakupan waktunya panjang, daripada
data saat ini.
Peneliti aplikasi Sistem Pengambil Keputusan mencari
data/informasi secara heuristic, yaitu: langkah analisis
berikutnya tergantung pada hasil yang didapat pada tahap ini
dan tahap sebelumnya. Sehingga sering tidak dapat
diperkirakan bentuk dan jenis informasi yang akan
diperlukan berikutnya.
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
20
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Sistem Akses Perencanaan layanan informasi publik melalui Internet
Data Publik dengan menetapkan standar struktur dan isi data minimal
(Internet & WEB) yang harus disediakan masing-masing biro, fakultas,
jurusan, dan unit pelaksana. Selain itu direncanakan
pembentukan direktori yang memungkinkan pencarian
berbagai informasi dan potensi ITB secara keseluruhan.
Manfaat Manfaat sistem ini antara lain:




Penyediaan fasilitas bagi civitas dan umum untuk
mengakses informasi dari masing-masing fakultas,
jurusan, perpustakaan, dan unit kerja lainnya melalui
Internet
Memberikan panduan kerangka isi Web pada masingmasing unit kerja.
Menyediakan fasilitas E-mail pada tiap mahasiswa
Pemanfaatn data eksternal untuk sebagai pelengkap dan
feedback bagi sistem Institut.
Dalam melakukan pengelolaan Sistem Akses Data Publik
dikenal dua model baru yaitu:
1. Web Farming
2. Web Warehousing
Web Farming Web Farming
6
adalah upaya sistematik untuk menyaring
sumber informasi dan data eksternal di Web untuk
keperluan institut.
Data Eksternal didapat dari luar sistem institut. Data
eksternal ini merupakan salah satu kunci sumber data. Data
yang berasal dari luar ini harus diubah kunci pencariannya
sehingga berguna dan dapat dipadukan dengan data internal
institut. Biasanya pengubahan data ini dilakukan secara
manual.
Kombinasi Web dan Data Warehouse dapat meningkatkan
kualitas informasi. Data warehouse disebarkan lewat
intranet dan ekstranet, sedangkan Web menggunakan
Internet.
Web dapat memberikan perspektif eksternal terhadap sistem
dalam Institut. Data dan informasi yang terdapat dalam Web
kebanyakan tidak dapat dimasukkan langsung dalam data
warehouse. Ada dua variasi alur informasi dari Web ke
Hackathorn, Richard D., “Web Farming for The Data Warehouse ”, Page 11, Morgan Kaufmann
Publishers, Inc., California, 1999.
6
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
21
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
dalam sistem Institut: event alerting dan strategic
forecasting. Dengan menggunakan Strategic Modeling and
Forecasting, data hasil Web Farming System disimpan dulu
ke dalam data warehouse sebelum digunakan oleh institut.
Sedangkan dalam Event Alerting hasil Web Farming
langsung dipergunakan oleh pemakainya.
Web Farming merupakan pengolahan informasi, yang
mengubah data menjadi informasi dan kemudian menjadi
knowledge. Web Farming menyediakan fasilitas untuk
mengembangkan sistem data warehouse menjadi
Knowledge Management System.
Web Warehousing Web
Warehousing 7 didefinisikan sebagai data
warehousing yang menggunakan Web technology terutama
untuk mempublikasikan informasi dari data warehouse.
Arsitektur Web Warehousing dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar x : Arsitektur Web Warehousing 8
7
8
Hackathorn, ibid, Page 82.
Hackathorn, ibid, Page 83
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
22
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Oleh karena itu Web Warehousing harus mendukung hal
berikut:
 Basis Data dapat diakses dengan menggunakan generic
Web browser (Netscape Navigator atau MS Internet
Explorer).
 Web server terkoneksi ke Internet atau intranet.
 Isi data di-generate secara dinamik dari basis data sesuai
dengan permintaan.
Sistem Perpustakaan Sistem Informasi Perpustakaan Digital adalah sistem
Digital informasi yang terpadu, yaitu membantu pelaksanaan
operasional perpustakaan dan menyediakan layanan
informasi untuk publik. Selain itu, SIP juga menyediakan
fasilitas silang layan antara perpustakaan pusat ITB dengan
perpustakaan lain di lingkungan ITB maupun perpustakaan
lain di luar ITB.
Operasional perpustakaan yang akan didukung adalah
pengelolaan koleksi (pengadaan, perawatan, katalogisasi)
dan sirkulasi (peminjaman, pengembalian, pemesanan).
Selain itu, SIP harus mampu menangani pengamanan
koleksi dari pencurian, mendeteksi pinjaman koleksi yang
belum kembali dan memberikan peringatan, serta mengelola
informasi lokasi penyimpanan buku (rak, lemari, dan lainlain).
Layanan Sistem Layanan informasi untuk publik disediakan melalui web dan
Perpustakaan Digital terminal-terminal di lokasi perpustakaan. Informasi yang
disediakan terdiri koleksi perpustakaan dan informasi
kepakaran ITB, yang terdiri dari jurnal-jurnal, penelitian,
dan tesis program pascasarjana di lingkungan ITB.
Informasi kepakaran ITB disajikan dalam bentuk abstrak,
ringkasan isi, dan daftar isi. Selain itu,juga disajikan
keterkaitan antar informasi.
Silang layan antara perpustakaan pusat ITB dengan
perpustakaan lain di lingkungan ITB maupun perpustakaan
lain di luar ITB meliputi pencarian koleksi, pemesanan, dan
peminjaman antar perpustakaan.
 Memuat ringkasan, daftar isi buku, riwayat pengarang ke
dalam bentuk elektonik
 Memuat klasifikasi buku, tape, video, CD, dan sumber
informasi lainnya
 Membuat keterkaitan antar isi untuk memudahkan
pencarian informasi perpustakaan
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
23
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB

Memperluas koleksi perpustakaan dan hubungan dengan
pihak luar kampus
Untuk mendukung kegiatan di atas, maka SIP harus
merupakan sistem yang terdistribusi, yaitu menghubungkan
perpustakaan pusat ITB dengan seluruh perpustakaan yang
ada di lingkungan ITB, serta dengan perpustakaan lain di
luar ITB.
Aktivitas Sistem Aktivitas yang didukung Sistem Perpustakaan Digital
Perpustakaan Digital adalah:
1. Pengadaan Koleksi; meliputi pemesanan koleksi baru,
registrasi koleksi baru, penempatan koleksi baru di
tempat yang sesuai.
2. Katalogisasi; meliputi katalogisasi koleksi dan pencarian
koleksi, baik yang ada di perpustakaan pusat, maupun di
perpustakaan-perpustkaan lain di lingkungan ITB.
3. Sirkulasi; meliputi peminjaman dan pemesanan koleksi,
baik yang ada di perpustakaan pusat, maupun di
perpustakaan-perpustkaan lain di lingkungan ITB.
4. Silang layan; meliputi pencarian koleksi perpustakaan
lain, peminjaman koleksi perpustakaan lain, pemesanan
koleksi perpustkaan lain, dan pertukaran koleksi.
5. Layanan informasi publik; meliputi pencarian koleksi,
pencarian informasi mengenai hasil penelitian, isi jurnal
di ITB, dan tesis program pascasarjana di ITB.
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
24
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Model Manajemen Manajemen Infrastruktur Teknologi Informasi ITB meliputi:





Manajemen Internal Backbone
Manajemen External Backbone
Manajemen Multimedia Center
Manajemen Processing & Resource Sharing Centre
Manajemen Akses Data Publik
Gambaran umum dari tugas dan fungsi masing-masing
manajemen tersebut adalah sebagai berikut :
Manajemen Internal Tugas Manajemen Internal Backbone antara lain adalah:
Backbone 1. Mengelola dan merawat sambungan dan perangkatperangkat jaringan yang digunakan di dalam kampus
ITB.
2. Mengelola alokasi IP Address yang digunakan di
jaringan dalam kampus ITB.
3. Mengelola alokasi hostname dan penamaan situs web
(website) di dalam domain itb.ac.id.
4. Mengelola
perencanaan
dan
implementasi
pengembangan jaringan di dalam kampus ITB.
5. Mengelola pendanaan operasional jaringan di dalam
kampus ITB.
Manajemen External Tugas Manajemen External Backbone antara lain adalah:
Backbone 1. Mengelola kerjasama dengan pihak di luar ITB dalam
bidang jaringan komputer
2. Mengelola sambungan dan perangkat-perangkat yang
digunakan untuk menghubungkan jaringan internal ITB
ke jaringan di luar ITB
3. Mengelola alokasi IP Address yang digunakan pihak
selain ITB namun menggunakan alokasi IP ITB
(167.205).
4. Mengelola pendanaan operasional jaringan eksternal
ITB.
Manajemen Multimedia Tugas Manajemen Multimedia Center antara lain adalah:
dan
merawat
perangkat-perangkat
Center 1. Mengelola
multimedia
2. Menyediakan akses untuk civitas academika ITB untuk
menggunakan fasilitas multimedia yang berada dalam
pengelolaan Multimedia Center
3. Mengelola pendanaan operasional Multimedia Center.
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
25
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Manajemen Processing Tugas Manajemen Processing & Resource Sharing Centre
& Resource Sharing antara lain adalah:
Centre 1. Mengelola dan merawat perangkat-perangkat komputer,
printer, dan berbagai perangkat lain yang berada di
bawah wewenangnya
2. Mengkoordinasikan pemanfaatan sumber daya yang
dimilikinya untuk dapat digunakan bersama-sama
dengan pusat-puyat layanan lainnya
3. Menyediakan akses untuk civitas academika ITB untuk
menggunakan fasilitas perangkat-perangkat komputer,
printer, dan berbagai perangkat lain yang berada di
bawah wewenangnya
4. Mengelola pendanaan operasional Processing &
Resource Sharing Centre
Manajemen Akses
Data Publik
Tugas Manajemen Akses Data Publik antara lain adalah:
1. Mengelola akses fasilitas bagi civitas dan umum untuk
mengakses informasi dari masing-masing fakultas,
jurusan, perpustakaan, dan unit kerja lainnya melalui
Internet
2. Mengelola panduan kerangka isi Web pada masingmasing unit kerja.
3. Mengelola konsistensi penamaan e-mail Address yang
digunakan oleh civitas akademika ITB.
Manajemen Data Warehouse dikelola oleh satu organisasi yang disebut
Data Warehouse sebagai Data Warehouse Adminstrator (DWA).
Organisasi DWA memiliki banyak tugas yaitu:
1. Membangun data warehouse
2. Memantau dan memelihara perkembangan data
warehouse
3. Mengkoordinasikan penggunaan data warehouse
4. Me-manage umpan balik (feedback) baik kesuksesan
maupun kegagalan.
5. Berorietasi untuk mewujudnyatakan data warehouse
sebagai suatu sumber daya (resources).
6. Memilih platform hardware dan software.
Pemrosesan dalam data warehouse dibedakan menjadi 5
jenis:
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
26
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
1. Load data dari ODS dan I&T ke dalam data warehouse
2. Pemrosesan lanjut setelah loading data dan penurunan
(derivation) data, yaitu: scoring dan segmentation. Yang
dimaksud dengan penurunan data adalah pengubahan
relational model menjadi star-schema model.
3. Berbagai utility untuk memelihara dan mengoperasikan
data warehouse
4. Proses unload untuk membangun data mart
5. Pemrosesan query-query dari DSS
Utility untuk pemeliharaan dan pengoperasian seharusnya:
 Memantau jumlah data yang ditambahkan ke dalam data
warehouse
 Memantau kualitas data yang dimasukkan ke dalam data
warehouse
 Membentuk
katalog
untuk
isi
data
yang
mendeskripsikan apa yang terkandung dalam data
warehouse dan perkembangan proyek
 Mempersiapkan pemulihan (recovery) data jika terjadi
permasalahan dengan data
 Menghapus data dari data warehouse
 Membuat index.
Tantangan yang dihadapi oleh DWA adalah perubahan
teknologi dalam data warehouse untuk mengatasi kebutuhan
berikut:
1. Perkembangan teknologi data warehouse yang sangat
cepat
2. Bagaimana menangani jumlah data yang sangat besar
3. Perubahan proses penanganan data yang tidak
terkirakan.
Manajemen
Sistem Perpustakaan
Digital
Tugas manajemen Sistem Perpustakaan Digital antara lain:
1. Pengadaan Koleksi; meliputi pemesanan koleksi baru,
registrasi koleksi baru, penempatan koleksi baru di
tempat yang sesuai.
2. Katalogisasi; meliputi katalogisasi koleksi dan pencarian
koleksi, baik yang ada di perpustakaan pusat, maupun di
perpustakaan-perpustkaan lain di lingkungan ITB.
3. Sirkulasi; meliputi peminjaman dan pemesanan koleksi,
baik yang ada di perpustakaan pusat, maupun di
perpustakaan-perpustkaan lain di lingkungan ITB.
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
27
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
4. Silang layan; meliputi pencarian koleksi perpustakaan
lain, peminjaman koleksi perpustakaan lain, pemesanan
koleksi perpustkaan lain, dan pertukaran koleksi.
5. Layanan informasi publik; meliputi pencarian koleksi,
pencarian informasi mengenai hasil penelitian, isi jurnal
di ITB, dan tesis program pascasarjana di ITB.
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
28
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
29
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
30
Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Aplikasi
Teknologi Informasi - ITB
Tim Perencanaan Teknologi Informasi- ITB
31
Download