Pertemuan 5 Ekonomi Pertanian PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM USAHATANI Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri Definisi Usahatani (pertanian rakyat/farm) : Suatu tempat atau bagian dari permukaan bumi dimana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu (pemilik, penyakap atau manager yang digaji). Bentuk Usaha : bercocok tanam atau memelihara ternak Prinsip-prinsip ekonomi yang perlu dipahami : Manajemen Usahatani (Farm Management) Adalah : bagian dari ilmu ekonomi pertanian yang mempelajari caracara petani menyelenggarakan usahatani dgn melaksanakan prinsip2 ilmu ekonomi mikro yang diterapkan pada produksi pertanian. Untuk skala besar (perusahaan) namanya : “Pengelolaan Perkebunan (estate management)” Manajemen U.T. yg telah dilakukan petani : • petani selalu menginginkan hasil panen yg besar (cukup untuk menghidupi keluarga s/d panen berikutnya) artinya keuntungan maks. • petani mengadakan perhitungan-perhitungan ekonomi dan keuangan walaupun tidak tertulis (bisa menghitung untung-rugi dalam penggunaan saprosi), artinya : petani telah membandingkan antara revenue dgn cost (produksi = hasil yg diharapkan,biaya yg dikeluarkan = biaya produksi) Manajemen usahatani yg baik : menghasilkan U.T yg produktif (efisien) = produktivitasnya tinggi, dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen (POAC) yang baik Fungsi Produksi Yaitu : suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik (output) dengan faktor-faktor produksi (input). Secara matematis : Y = f (x, x …….. x) Y = Hasil produksi fisik x … x = faktor-faktor produksi Secara grafis : kurva melengkung dari kiri bawah ke kanan atas, yg setelah sampai titik ttt kemudian berubah arah sampai titik maks. dan kemudian berbalik turun. Prod. Y fisik titik maks. 0 X (faktor-faktor prod.) NOTE : Hubungan fungsional ini berlaku untuk semua faktor-faktor produksi (tanah, pupuk, t.k, pestisida, dsb), artinya : Penambahan dari setiap factor produksi akan meningkatkan produksi fisik s/d titik maks., setelah itu prod. akan menurun Efisiensi produksi : banyaknya hasil produksi fisik yg dapat diperoleh dari satu kesatuan faktor produksi (input), bila dinilai dengan uang : efisiensi ekonomi. Hasil produksi tidak semua diterima petani, karena : Hasil tsb harus dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan : - biaya pengolahan tanah - biaya pembelian bibit - biaya pupuk, pestisida - biaya tenaga kerja Biaya dalam usahatani (penggolongan biaya produksi): biaya uang dan biaya in-natura • biaya uang : biaya yg berupa uang tunai contoh : biaya upah t.k, biaya bibit, upah, dsb. • biaya in-natura : biaya yg dikeluarkan dari perhitungan banyaknya hasil produksi yg diperoleh. Contoh : biaya-biaya panen, bagi hasil, pajak, dsb. biaya tetap dan biaya variabel • biaya tetap : jenis biaya yg besar kecilnya tidak tergantung pada besar kecilnya produksi. Contoh : sewa tanah, penyusutan alat. • biaya variabel : biaya yg besar kecilnya berhubungan langsung dengan besar kecilnya produksi . contoh : biaya bibit, pupuk, dsb. Penggolongan kedua biaya ini hanya berlaku untuk jangka pendek karena untuk jangka panjang semua biaya adalah biaya variabel. Biaya rata-rata dan biaya marginal • Biaya rata-rata (harga pokok) : biaya produksi total dibagi dengan jumlah produksi (berbeda untuk daerah dan petani yg berbeda), sehingga sulit untuk dijadikan patokan dlm menentukan HP, selain itu petani sering tidak memasukan biaya TK keluarga. • Biaya marginal “ tambahan biaya yg harus dikeluarkan untuk menghasilkan tambahan pendapatan” Hy BM BR BVR 0 Y Fungsi Biaya secara grafis : KOMBINASI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI : Untuk menghasilkan suatu hasil produksi (output) diperlukan bantuan kerjasama beberapa faktor-faktor produksi sekaligus (kombinasi faktor-faktor produksi). Untuk mencapai keuntungan maks., persamaan yg harus dilakukan dlm mengkombinasikan faktor-faktor prod. : Hry HsPPx1 HsPPx2 HsPPx3 Hry Hry 1 Hrx1 Hrx3 Hrx3 rasionya harus sama Dimana : HsPPx1, HsPPx2, HsPPx3 adalah tambahan hasil produksi fisik karena tambahan satu-satuan faktor produksi (x1, x2, x3). Hrx = harga faktor produksi masing-masing Hry = harga hasil produksi KOMBINASI HASIL-HASIL PRODUKSI Secara teoritis, komoditi yg dihasilkan petani (usahatani) hanya satu komoditi, tetapi kenyataan pada saat ini : “petani menghasilkan lebih dari satu komoditi” Tujuan : mendapatkan hasil produksi yg optimal dari sawah atau ladang yg sempit menjamin tersedianya bahan makanan sepanjang tahun (karena tanaman yg diusahakan berbeda umur tanam) mengurangi resiko kegagalan mengisi waktu luang (karena pertanian bersifat musiman) Hubungan Fisik antar Komoditi : Komoditi gabungan (joint product), adalah : • Komoditi yg diusahakan bersama-sama dalam satu kali proses produksi. Contoh : ubi kayu : umbi dan daun, kelapa komoditi yang bebas bersaing, adalah : • komoditi-komoditi yang diusahakan saling berdiri sendiri bahkan cenderung saling bersaing, dimana untuk menghasilkan satu komoditi maka komoditi saingannya harus dikorbankan. Contohnya : penyewaan lahan untuk tanaman tebu akan mengorbankan tanaman padi yg biasa ditanam komoditi komplementer, adalah : • komoditi yang diusahakan saling membantu (melengkapi) kebutuhan komoditi yang lain. Contoh : kacang-kacangan dan tanaman peneduhnya (ubi kayu) komoditi suplementer, adalah : komoditi yang diusahakan secara bersama-sama tanpa saling merugikan atau saling menguntungkan. Contoh : menanam padi dan beternak atau kerajinan tangan.