LAPORAN TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL SISTEM ANGKUR DAN INSERT KERAMIK PADA BETON BERTULANG SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK STPIL Disusun oleh : Budi Mulyanti 15096117 Cahjadi Setiawan 15096135 Pembimbing : Ir. Iswandi Imran, MASc., Ph.D. DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2002 ABSTRAK Angkur/insert adalah suatu elemen yang ditanam ke dalam beton untuk menyambung elemen struktur yang satu dengan yang lainnya. Selain itu, angkur/insert juga berfungsi untuk menyalurkan beban-beban yang bekerja kepadanya ke dalam sistem struktur tempat angkur ditanam. Angkur biasanya dibuat dari baja. Namun material baja ini dirasakan masih memiliki kekurangan, terutama dalam hal ketahanan terhadap lingkungan (durability). Dalam perkembangannya, telah diterapkan material baru yaitu keramik yang memiliki ketahanan terhadap lingkungan lebih baik dibandingkan dengan material baja. Material keramik ini memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan material baja, diantaranya yaitu lebih tahan terhadap suhu tinggi dan terhadap korosi. Dalam laporan tugas akhir ini diketengahkan hasil eksperimen sistem angkur pada beton bertulang dengan menggunakan angkur dan insert keramik yang dibebani tarik dan geser. Hasil eksperimen yang berupa kapasitas kekuatan sistem angkur dan insert keramik ini kemudian dibandingkan dengan basil analisis. Adapun hasil perhitungan analisis yang digunakan sebagai verifikasi adalah hasil perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus dari American Concrete Institute (ACI) 318-02, Appendix D; Load And Resistance Factor Design (LRFD) Structures Design Guidelines Revised ( January 1, 1999); dan Comite Euro-International Du Beton (CEB) Design Guide (1997). Dari hasil perbandingan antara hasil eksperimen dengan hasil perhitungan analisis menunjukkan bahwa rumus tank untuk sistem angkur pada beton yang mengalami keruntuhan kerucut beton dari American Concrete Institute (ACI) 318-02, Appendix D akurat bila digunakan untuk mendesain sistem angkur pada beton yang menggunakan insert keramik. Sedangkan untuk memperkirakan kekuatan geser dari sistem angkur pada beton (baik dengan angkur keramik maupun insert keramik) yang mengalami keruntuhan baja, maka rumus dari Comite Euro-International Du Beton (CEB) Design Guide (1997) adalah rumus yang hasil perhitungannya paling mendekati hasil uji eksperimen. Dari hasil eksperimen juga diketahui bahwa bentuk-bentuk keruntuhan yang terjadi didalam sistem angkur pada beton bertulang, dipengaruhi oleh kondisi pembebanan yang bekerja terhadapnya. Selain itu dari eksperimen juga didapatkan bahwa nilai kuat tekan beton ternyata ikut mempengaruhi kekuatan sistem angkur di dalam memikul beban-beban yang bekerja terhadapnya.