pengaruh sikap konsumen pada online video

advertisement
PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA ONLINE VIDEO
ADVERTISING “NIKMATI OREO SESUKAMU” PADA SITUS
YOUTUBE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
GESTI RIZKY SALASI HARITA
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Pengaruh Sikap
Konsumen Pada Online Video Advertising “Nikmati Oreo Sesukamu” pada situs
YouTube Terhadap Keputusan Pembelian adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2015
Materai
Gesti Rizky Salasi Harita
NIM H24110118
ABSTRAK
GESTI RIZKY SALASI HARITA. Pengaruh Sikap Konsumen Pada Online Video
Advertising “Nikamti Oreo Sesukamu” Pada Situs YouTube Terhadap Keputusan
Pembelian. Dibimbing oleh MA’MUN SARMA.
Pergeseran penggunaan media oleh berbagai kalangan dalam mengakses
informasi dari media tradisional ke media digital yang berbasis internet dan
besarnya penggunaan internet di Indonesia menjadikan Indonesia sebagai pasar
yang sangat potensial bagi digital advertising. Oreo merupakan salah satu merek
produk makanan ringan dari Mondelēz International yang menggunakan online
video advertising pada situs sharing-video YouTube dalam memasarkan produknya.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui tanggapan serta sikap konsumen
dan pengaruh online video ads terhadap keputusan pembelian. Model analisis
menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan Partial Least Square
(PLS) dengan bantuan SmartPLS 3.2.1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
konsumen menyukai keseluruhan aspek dari tayangan iklan, namun cenderung
kurang menyukai penayangan In-stream video ad pada YouTube, sehingga
konsumen cenderung tidak menonton tayangan iklan di YouTube hingga akhir.
Selanjutnya, sikap konsumen pada iklan “Nikmati Oreo Sesukamu” di YouTube
memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci: Keputusan Pembelian, Online Video Ad, Oreo, SEM, Sikap Konsumen
ABSTRACT
GESTI RIZKY SALASI HARITA. Influence of Consumer Attitudes on Online
Video Advertising “Nikmati Oreo Sesukamu” at YouTube toward Purchasing
Decision. Supervised by MA’MUN SARMA.
Shift in media usage by various groups in accessing information from
traditional media to digital media based internet and the amount of internet usage
in Indonesia to make Indonesia as a potential market for digital advertising. Oreo is
a brand from Mondelēz International that utilize online video advertising at
YouTube video-sharing site in marketing their products. The aim of this study was
to determine the response as well as consumer attitudes and online video ads
influence on purchasing decisions. Model analysis using Structural Equation Model
(SEM) with the Partial Least Square (PLS) with SmartPLS 3.2.1 software. These
results indicate that consumers like the whole aspect of the ads, but tend to be less
like toward In-stream video ads at YouTube, so consumers tend not to watch the
commercials at YouTube until the end. Furthermore, consumer attitudes on
advertising "Nikmati Oreo Sesukamu" at YouTube has a positive influence toward
purchase decisions.
Keywords: Consumer Attitudes, Puchasing Decision, Online Video Ad, Oreo, SEM
PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA ONLINE VIDEO
ADVERTISING “NIKMATI OREO SESUKAMU” PADA SITUS
YOUTUBE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
GESTI RIZKY SALASI HARITA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2015 ini ialah online
advertising, dengan judul Pengaruh Sikap Konsumen Pada Online Video
Advertising “Nikmati Oreo Sesukamu” Pada Situs YouTube terhadap Keputusan
Pembelian.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Ma’mun Sarma, MS, MEc
selaku dosen pembimbing. Di samping itu, ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak, Ibu, Kakak, Adik, serta seluruh keluarga, atas segala
doa dan kasih sayangnya. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
teman, dosen, dan staf Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor atas segala
doa dan dukungannya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Juli 2015
Gesti Rizky Salasi Harita
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Rumusan Masalah
4
Tujuan Penelitian
4
Ruang Lingkup Penelitian
4
TINJAUAN PUSTAKA
5
Advertising
5
Online Advertising
5
Sikap Konsumen
6
Keputusan Pembelian
7
Penelitian Terdahulu
7
METODE PENELITIAN
9
Kerangka Pemikiran Penelitian
9
10
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis dan Sumber Data
10
Metode Penarikan Sampel
11
Metode Pengumpulan Data
11
Pengujian Kuesioner
11
Pengolahan dan Analisis Data
13
HASIL DAN PEMBAHASAN
14
Gambaran Umum Perusahaan
14
Karakteristik Responden
15
Sikap Konsumen Pada Online Video Advertising “Nikmati Oreo Sesukamu”
di Situs YouTube
16
Hasil Analisis Structural Equation Model – Partial Least Square
18
Implikasi Manajerial
22
SIMPULAN DAN SARAN
23
Simpulan
23
Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN
26
RIWAYAT HIDUP
31
DAFTAR TABEL
1 Pertumbuhan Pengeluaran Digital ad di Asia-Pacific, berdasarkan
Negara, 2013-2018
2 Total Pengeluaran Iklan pada Media, Digital, dan Internet Mobile di
Indonesia, 2013-2018
2
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Penelitian Terdahulu
Tabel Skala Likert
Hasil Uji Validitas
Hasil Uji Reliabilitas
Karakteristik Responden
Hasil Faktor Kesukaan dari Sikap Terhadap Iklan
Hasil Faktor Kecenderungan dari Sikap Terhadap Iklan
Hasil Average Variance Extracted
Hasil Composite Reliability
Nilai R-Square
Nilai Path Coefficient
7
11
12
13
15
16
17
19
20
20
21
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
Penggunaan Waktu pada Online Media Vs Tradisional Media
Pengunjung Facebook VS YouTube Berdasarkan Regional
Model of The Response Process
Model respon kognitif
Kerangka Penelitian
Model Analisis Penelitian
Model akhir pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan pembelian
1
3
6
7
10
14
22
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
Tabel outer loading convergent validity
Gambar Awal Outer Model
Gambar Akhir Outer Model
Gambar Hasil Bootstrapping
27
28
29
30
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan teknologi dan informasi,
aliran informasi dituntut untuk dapat bergerak lebih cepat dan lebih luas setiap
harinya. Pemanfaatan media informasi menjadi sangat penting dalam mempercepat
dan memerluas jangkauan informasi. Dalam dunia marketing khususnya dalam
penyampaian informasi terkait pada produk melalui iklan, penetapan media
menyampaian informasi kepada konsumen merupakan hal yang sangat diperlukan
agar pesan dan informasi dapat tersampaikan dengan baik. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan GlobalWebIndex (GWI) tahun 2014 mengenai konsumsi media
secara global, media terbagi menjadi dua jenis yakni, media tradisional dan media
digital. Media tradisional mengacu kepada cara konvensional media massa seperti
yang dilakukan oleh berbagai komunitas global dan berbagai budaya dari zaman
dahulu, seperti tv, radio, koran, majalan dan media cetak lainnya (Encyclopedia of
Life Support Systems). Sedangkan, media digital mengacu kepada berbagai bentuk
dan perkembangan terus menerus dari alat komunikasi, dari websites, intranets dan
alat media sosial, mobile communication, smartphones dan apps (Health Service
Executive Communications Directorate). Namun, dari waktu ke waktu kini lebih
banyak orang menghabiskan waktunya pada media online dibandingkan media
tradisional.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh GWI Q3 tahun 2014 dari 32
negara, 26 negara merupakan negara dengan penduduk yang menghabiskan waktu
setiap harinya lebih banyak dengan online dibandingkan melalui media tradisional.
Secara global, para Netizen (pengguna internet) rata-rata menghabiskan 6.09 jam
per hari pada media online, meningkat dibandingkan tahun 2012 5.55 jam per hari.
Indonesia merupakan salah satu dari 26 negara dengan pendudukan yang
menghabiskan waktu lebih lama secara online yakni mencapai ± 7 jam per hari,
dibandingkan media tradisional yang mencapai ± 4 jam per hari. Grafik penggunaan
media dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Penggunaan Waktu pada Online Media Vs Tradisional Media
(Global Web Index Q3, 2014)
Tercatat (Adways Indonesia) pada tahun 2014 jumlah Netizen (internet
users) di Indonesia mencapai 32.6% dari seluruh populasi di Indonesia, meningkat
2
sebanyak 3.9% dibandingkan tahun 2013, yakni mencapai 82 juta orang. Selain itu,
Negara Indonesia merupakan salah satu Negara dengan netizen teraktif di dunia.
Indonesia menempati peringkat 5 sebagai pengguna Twitter terbanyak se-dunia,
peringkat 4 sebagai pengguna Facebook se-dunia, peringkat 3, 2, dan 1 pada Line,
Kakaotalk, dan Path. Besarnya penggunaan internet di Indonesia menjadikan
Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial bagi digital advertising. Indonesia
juga menempati posisi tertinggi dalam pertumbuhan digital ad di Asia-Pacific. Hal
tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 yang merupakan perkiraan tentang pengeluaran
paid media di seluruh dunia.
Tabel 1 Pertumbuhan Pengeluaran Digital Ad di Asia-Pacific, Berdasarkan
Negara, 2013-2018 (%)
Indonesia
2013
70.0
2014
75.0
2015
72.0
2016
66.0
2017
60.0
2018
50.0
India
33.0
30.0
26.0
24.0
23.0
20.0
China*
36.0
22.0
18.0
12.0
9.0
7.0
Australia
19.3
18.0
11.0
9.8
8.0
7.0
South Korea
13.0
15.0
13.0
12.0
10.0
11.0
Japan
-10.9
7.5
6.0
5.3
5.0
4.5
Other
4.5
23.9
21.1
15.4
14.6
13.4
Asia-Pacific
14.3
18.3
15.3
11.9
10.4
9.4
Sumber: eMarketer, September 2014
Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa berdasarkan forecasting eMarketer
terhadap pertumbuhan pengeluaran digital ad di Asia-Pacific, jika dibandingkan
dengan Negara lain di kawasan Asia-Pacific Indonesia menempati posisi tertinggi
dalam petumbuhan digital ad, diikuti oleh India pada posisi kedua. Namun, pada
Tabel 2 dapat dilihat bahwa anggaran belanja untuk digital ad di Indonesia saat ini
masih tergolong rendah, bahkan tidak mencapai 5% dari total keseluruhan belanja
iklan di Indonesia.
Tabel 2
Total Pengeluaran Iklan pada Media, Digital, dan Internet Mobile di
Indonesia, 2013-2018 (%)
Total media ad
spending* (billions)
−% change
Digital ad spending**
(billions)
−% change
−% of total media ad
spending
Mobile internet ad
spending
−% change
−% of digital ad
spending
−% of total media ad
spending
2013
$ 9.14
2014
$ 11.16
2015
$ 12.94
2016
$ 15.01
2017
$ 17.26
2018
$ 19.51
20.0
$ 0.27
22.0
$ 0.53
16.0
$ 0.95
16.0
$ 1.61
15.0
$ 2.66
13.0
$ 3.99
90.0
2.9
98.0
4.7
80.0
7.3
70.0
10.7
65.0
15.4
50.0
20.4
$ 0.01
$ 0.02
$ 0.05
$ 0.12
$ 0.27
$ 0.55
110.0
3.7
130.0
4.3
130.0
5.5
130.0
7.4
130.0
10.3
100.0
13.7
0.1
0.2
0.4
0.8
1.6
2.8
Sumber: eMarketer, Desember 2014
3
Digital advertising/online advertising dapat disebut juga iklan pada media
digital seperti internet. Terdapat beragam bentuk iklan pada media online seperti,
banner ads, social ads, video ads, dan berbagai bentuk online advertising lainnya.
Berdasarkan digital video platform status report dari IAB, video advertising
merupakan salah satu dengan peluang pertumbuhan online paling cepat saat ini, dan
juga merupakan salah satu bentuk online advertising yang paling menjanjikan.
Indonesia tercatat (TubeMogul) sebagai negara dengan pertumbuhan iklan video
tercepat untuk real-time buying di Asia Tenggara, yakni meningkat sebesar 607%
pada tahun 2014.
YouTube merupakan salah satu dari situs yang dikelola oleh Google. Inc, di
luncurkan pada tahun 2005. YouTube memungkinkan miliaran orang menemukan,
menonton dan berbagai original-created videos. Berdasarkan GWI Q1 tahun 2015,
YouTube memimpin pada 30 dari 33 negara (selain Belanda, Indonesia, dan Afrika
Selatan). Secara global dari 4 social platfroms terbesar YouTube juga memimpin
dengan jumlah visitor terbanyak yakni 81% sedangkan pada posisi kedua ditempati
oleh Facebook dengan 73%. Walaupun YouTube tidak memimpin di Indonesia,
namun YouTube dikunjungi oleh 89% dari pengguna internet Indonesia. Gambar 2
menunjukan peta pengunjungan situs Facebook dan YouTube di penjuru dunia.
Gambar 2 Pengunjung Facebook VS YouTube Berdasarkan Regional
(Global Web Index Q1, 2015)
Kepopuleran YouTube menjadikannya sebagai media yang sangat potensial
untuk online video ads. Setiap hari orang menonton selama ratusan juta jam di
YouTube dan menghasilkan miliaran penayangan. Selain itu, jumlah jam tontonan
di YouTube setiap bulan naik 50% dari tahun ke tahun dan setiap menitnya 300 jam
video diupload ke YouTube. Terdapat lebih dari satu juta advertisers menggunakan
platform iklan Google yang sebagian besar merupakan bisnis skala kecil. Pada
YouTube 85% dari TrueView in-stream ads pada situs ini skippable.
Mondelēz International merupakan perusahaan global yang menjadi rumah
produksi dari berbagai produk snack, coklat, permen, dan minuman. Penggunaan
iklan dalam bentuk video merupakan kunci pendorong pertumbuhan bagi berbagai
brand produk mereka. Beralihnya konsumsi media yang terjadi pada konsumen ke
media digital mejadikan perusahaan untuk berinvestasi lebih pada iklan digital,
khususnya online video. Online video dianggap sangat penting bagi brand
4
produknya, dengan menggeser lebih dari pengeluaran untuk online video, akan
secara signifikan meningkatkan ROI dan menjadi tenaga untuk membantu
meningkatkan kekuatan dari brand produk yang diproduksi oleh perusahaan
Mondelēz International (Mondelez International, 2014).
Oreo merupakan salah satu merek produk makanan ringan dari Mondelēz
International yang menggunakan online video advertising pada situs YouTube
dalam memasarkan produknya. Dalam video iklannya yang berjudul Nikmati Oreo
Sesukamu, Oreo mengajak konsumennya untuk bermain bersama Oreo dan ikut
menikmati Oreo sesuai dengan keinginan mereka dan ikut berbagi cara menikmati
Oreo dengan memberikan hashtag “Nikmatioreosesukamu” pada posting-an cara
konsumen menikmati Oreo diberbagai social network, seperti Facebook, Twitter,
dan Instagram.
Berdasarkan uraian tersebut, Indonesia merupakan negara yang
mengahabiskan waktu lebih lama pada media digital dengan jumlah netizen lebih
dari 32% populasi Indonesia. Selain itu, Indonesia merupakan pasar potensial untuk
digital ads dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, namun anggaran belanja
digital ads tergolong rendah, yakni <5%. Pertumbuhan iklan digital yang tinggi dan
bentuknya yang beragam akan membentuk sikap konsumen yang mempengaruhi
keputusan pembelian dari konsumen.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, perumusan
masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana
tanggapan dan sikap konsumen terhadap online video advertising “Nikmati Oreo
Sesukamu” pada situs YouTube; (2) Apakah terdapat pengaruh sikap konsumen
pada penggunaan online video advertising “Nikmati Oreo Sesukamu” pada situs
YouTube terhadap keputusan pembelian produk Oreo.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan di
atas, tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti ialah untuk: (1) Mengetahui
tanggapan dan sikap konsumen terhadap online video advertising “Nikmati Oreo
Sesukamu” pada situs YouTube; (2) Menganalisis pengaruh sikap konsumen pada
penggunaan online video advertising “Nikmati Oreo Sesukamu” pada situs
YouTube terhadap keputusan pembelian produk Oreo.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memfokuskan untuk menganalisis pengaruh sikap konsumen
pada online video advertising “Nikmati Oreo Sesukamu” di situs YouTube
terhadap keputusan pembelian produk Oreo terutama mengkhususkan untuk
konsumen Oreo yang ikut berpartisipasi dalam berbagi cara-cara menikmati Oreo
pada Social Networking System (SNS) atau yang dikenal media sosial.
5
TINJAUAN PUSTAKA
Advertising
Advertising atau yang lebih dikenal dengan istilah iklan merupakan suatu
hal yang dibaca, tonton, dengar, dan lihat sejak kecil. Namun, ‘apakah iklan itu?’
Iklan tidak hanya sebuah pesan penjualan yang menempati ruang di dalam dan
sekitar berita di web, fitur majalah, dan program TV. Melainkan, iklan merupakan
bentuk kompleks dari komunikasi yang teroperasi dengan tujuan dan strategi,
mengarah pada berbagai jenis dampak terhadap pemikiran, perasaan, dan tindakan
pengguna.
Secara sederhana, iklan adalah pesan yang dibayar oleh sponsor yang
dirancang untuk memromosikan ide, barang, atau jasa untuk ditukar. Menurut The
Australian Association of National Advertisers (AANA), menyatakan bahwa,
advertising atau komunikasi pemasaran berarti materi yang disiarkan menggunakan
media mapun aktivitas apapun yang ditangani oleh advertiser, dan di mana
advertiser tingkat kontrol yang wajar, serta menarik ketertarikan publik dengan cara
dihitung untuk memromosikan atau menentang suatu produk, jasa, orang,
organisasi atau baris perilaku secara langsung maupun tidak langsung (Moriarty et
al. 2014).
Online Advertising
Saat menggunakan media digital untuk mengakses informasi melalui
internet, biasanya (disadari atau pun tidak disadari) terdapat berbagai iklan pada
aplikasi yang digunakan. Iklan-iklan ini memiliki bentuk-bentuk yang bervariatif
dan dapat ditempatkan dan disisipkan diberbagai bagian dari aplikasi berbasis
internet tersebut. Iklan-iklan pada media berbasis intenet tersebut dikenal dengan
istilah digital advertising atau online advertising. Saat mengunjungi suatu situs,
dapat dilihat terdapat iklan-iklan pada situs tersebut yang dikenal dengan istilah
online advertising. Sederhananya menurut Stroke 2010, online advertising adalah
iklan pada internet. Online advertising meliputi iklan-iklan pada halaman hasil
mesil pencarian, iklan pada e-mails, dan cara-cara lain di mana advertiser’s
menggunakan internet sebagai media iklan.
Online advertiser’s menggunakan berbagai variasi bentuk iklan dengan
karakter yang unik. Berikut ini berbagai bentuk dari online advertising:
a. Search Engine Advertising (Iklan pada mesin pencarian), termasuk di
dalamnya Keyword-Matching Advertising dan Content-Targeted Advertising.
b. Display atau Iklan Banner.
c. Rich Media, termasuk di dalamnya Pop-Ups, Interstitials, Supertitials, Video
Ads.
d. Websites dan Sponsored Sites
e. Blogs dan Podcasts
f. E-mail Advertising, termasuk di dalamnya Opt-in versus Spam, E-zines.
g. Mobile Advertising
h. Advertising via Behavioral Targeting
6
Sikap Konsumen
Sikap merupakan salah satu konsep yang paling sering dipelajari dalam
perilaku konsumen. Sikap disebut juga sebagai konsep paling khusus dan sangat
dibutuhkan dalam psikologis sosial kontemporer. Berdasarkan definisi klasik
Gordon Allport’s (dalam Belch & Belch, 2004), sikap merupakan kecenderungan
belajar untuk merespon obyek. Sedangkan sikap konsumen adalah faktor penting
yang akan mempengaruhi keputusan konsumen dan dapat diartikan sebagai
evaluasi dari seseorang.
Sejumlah model telah dikembangkan untuk menggambarkan tahapan yang
mungkin telah dilewati oleh konsumen dalam pergerakan dari suatu keadaan tidak
menyadari sebuah perusahaan, produk, atau brand dari perilaku pembelian aktual.
Gambar 3 menunjukan model hirarki respon yang dikembangkan dengan berbagai
tujuan berbeda.
Gambar 3 Model of the response process (Belch dan Belch, 2004)
Salah satu metode yang paling banyak digunakan untuk memeriksa proses
kognitif konsumen terhadap pesan iklan adalah dengan penilaian respon kognitif,
pikiran konsumen saat membaca, melihat, dan / atau mendengar suatu komunikasi.
Pendekatan banyak digunakan dalam penelitian oleh akademisi dan praktisi
periklanan. Fokus untuk menentukan jenis respon yang ditimbulkan oleh pesan
iklan dan bagaimana tanggapan tersebut berhubungan dengan sikap terhadap iklan,
sikap terhadap brand, dan sikap terhadap niat membeli. Gambar 4 menggambarkan
tiga kategori dasar respon kognitif yang telah diidentifikasi oleh peneliti–
produk/pesan, orientasi sumber, dan eksekusi pikiran dari iklan–dan bagaimana
ketiga kategori tersebut dapat berhubungan dengan sikap dan niat.
7
Gambar 4 Model respon kognitif (Belch dan Belch, 2004)
Keputusan Pembelian
Proses pengambilan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan.
Suatu keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan.
Begitu pula saat melakukan proses pembelian.
Dalam proses pembelian, pada suatu titik seorang pelanggan perlu berhenti
mencari dan mengevaluasi informasi tentang alternatif brand yang didapatkan dari
proses pencarian Informasi untuk membuat suatu keputusan pembelian. Sebagai
dampak dari tahap evaluasi alternatif, dapat memunculkan niat beli (purchase
intention) dari pelanggan atau gambaran untuk membeli suatu brand tertentu.
Secara general suatu niat beli didasari oleh mencocokan motif pembelian (purchase
motives) dengan pertimbangan atribut atau karakteristik dari suatu brand.
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu berikut (Tabel 3) dapat menjadi referensi yang relevan
dan sumber informasi mengenai sikap konsumen pada iklan dan keputusan
pembelian.
Tabel 3 Penelitian Terdahulu
No
1
Judul Penelitian
Septiany Utami Dewi
(2009) melakukan
penelitian dengan
judul “Pengaruh
Sikap Konsumen
Pada Iklan Terhadap
Keputusan Pembelian
(Studi pada Iklan
Cetak Twining Tea
Varian Four Red
Fruits di Majalah
Cosmopolitan Edisi
Januari 2009)”
Jumlah
Responden
88 responden
Teknik Sampling
dan Alat Analisis
Teknik sampling
non probability
sampling dengan
metode purposive
sampling
menggunakan
analisis univariat,
bivariat, dan
multivariat
Hasil
Hasil
penelitian,
ditemukan
bahwa
konsumen memiliki sikap
positif terhadap iklan dan
merek
namun,
hal
tersebut belum tentu
dapat
menyebabkan
pembelian, masih ada
faktor-faktor
lainnya
yang
dapat
mempengaruhi
keputusan
pembelian
konsumen
8
Lanjutan Tabel 3
No
Judul Penelitian
Jumlah
Responden
100
responden
Teknik Sampling
dan Alat Analisis
Teknik sampling
non probability
sampling dengan
metode quota
sampling dengan
alat analisis SEM
2
Viana Ananta Siska
Simanjuntak (2014)
melakukan penelitian
dengan
judul
“Analisis Pengaruh
Iklan
Rokok
di
Televisi
Terhadap
Keputusan Pembelian
Rokok Siswa SMA di
Kota Madya Jakarta”
3
Danny
Pradana
(2013)
melakukan
penelitian
dengan
judul “Viral Video Ad
Produk AXE Provoke
Versi “Heaven on
Earth” (Uncut) di
situs YouTube dalam
Membentuk
Sikap
dan
Keputusan
Pembelian”
50 responden
Tenik sampling non
probability
sampling dengan
metode purposive
sampling dengan
metode kuantitatif
menggunakan
pendekatan
deskriptif
4
Eko Wibowo (2014)
melakukan penelitian
dengan
judul
“Pengaruh
Sikap
Konsumen dan Brand
Awareness melalui
Online Advertising
pada Situs Jejaring
Sosial
Maya
Facebook
terhadap
Minat
Beli
Konsumen”
200
responden
Teknik sampling
non probability
sampling dengan
metode purposive
sampling dengan
alat analisis SEM
Hasil
Hasil penelitian ini
menunjukkan: 1. Iklan
rokok berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian rokok siswa
SMA di Jakarta, 2. Baik
faktor internal, eksternal
atau exposure iklan
sama-sama berpengaruh
positif dan signifikan
membentuk iklan dalam
mempengaruhi
keputusan pembelian,
namun demikian faktor
internal merupakan
faktor yang paling
dominan, kemudian
faktor yang paling
kurang dominan adalah
faktor eksternal.
hasil penelitian ini
adalah aspek pesan,
aspek sumber (model
iklan), aspek eksekusi
iklan (tanggapan
mengenai eksekusi iklan)
pada viral video ad AXE
Provoke versi “Heaven
on Earth” tidak
membentuk keputusan
pembelian. Meskipun
demikian ternyata unsur
dewasa berlebihan yang
ada pada iklan AXE
Provoke versi ini tidak
membuat nama AXE
menjadi jelek di
kalangan khalayak.
Hasil penelitian
menunjukan bahwa:
sikap konsumen atas
online ads tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
brand awareness, brand
awareness berpengaruh
secara signifikan
terhadap minat beli
konsumen serta sikap
konsumen berpengaruh
positif secara signifikan
terhadap minat beli
konsumen
9
Penelitian terdahulu menggunakan jumlah responden yang berbeda mulai
dari 50 responden sampai dengan 200 responden, sedangkan teknik sampling
menggunakan non probability sampling dengan metode dominan pada purposive
sampling dan untuk alat analisis yang digunakan juga beragam. Penelitian ini
memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu dengan menggunakan teknik
purposive sampling dengan jumlah sampel yang digunakan 50 responden
berdasarkan teori Fraenkel dan Wallen (2009). Perbedaan dari penelitian ini dengan
penelitian terdahulu terdapat pada alat analisis yang digunakan, yaitu menggunakan
Structural Equation Model (SEM) dengan Partial Least Square (PLS).
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Penelitian
Iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran. Penggunaan
iklan merupakan suatu cara menginformasikan produk kepada konsumen yang
ditargetkan oleh perusahaan dengan harapan dapat menaikkan penjualan produk
dengan menyakinkan konsumen untuk membeli produk tersebut. Dalam penelitian
ini akan dilihat bagaimana pengaruh sikap konsumen pada online video advertising
di situs YouTube yang dikelola oleh perusahaan Google, Inc. oleh biscuit sandwich
Oreo yang merupakan salah satu brand makanan ringan/snack dari perusahaan
Mondelēz International terhadap keputusan pembelian produk Oreo dengan
menggunakan model respon kognitif Belch & Belch (2004).
Model respon kognitif pada penelitian ini digunakan untuk menentukan jenis
respon yang ditimbulkan oleh pesan iklan video online “Nikmati Oreo Sesukamu”
dan bagaimana tanggapan tersebut berhubungan dengan sikap pada iklan, sikap
pada merek, dan sikap terhadap keputusan pembelian dari produk Oreo. Sikap pada
iklan terdiri atas aspek kesukaan (Liking), dan kecenderungan (Preference) dilihat
dari penelitian terdahulu oleh Simanjuntak (2014). Sikap pada merek terdiri atas
aspek kesukaan (Liking), kecenderungan (Preference), dan keyakinan (Conviction)
dilihat dari model hierarki efek pada tahap afeksi. Faktor sikap pada iklan akan
mempengaruhi sikap pada merek, dan kedua faktor sikap tersebut akan
mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. Keputusan pembelian
tersebut dapat disebabkan karena adanya perhatian (Attention), ketertarikan
(Interest), keinginan (Desire), dan tindakan (Action). Data yang diperoleh diolah
dengan structural equation model (SEM) dengan partial least square (PLS). Hasil
yang didapatkan nantinya dapat menjadi rekomendasi bagi iklan video online
khususnya iklan Oreo. Kerangka penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5.
10
Komunikasi Pemasaran
Online Video Advertising
“Nikmati Oreo Sesukamu”
Respon Kognitif
Pemikiran Terhadap
Eksekusi Iklan
Pemikiran Terhadap
Sumber
Pemikiran Terhadap
Produk/Pesan
Sikap pada merek
Oreo
Sikap pada iklan
Oreo
Analisis Model
Struktural (SEM)
Keputusan Pembelian
Produk Oreo
Keterangan:
Lingkup Respon
Kognitif
Rekomendasi
Gambar 5 Kerangka Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan secara online pada situs YouTube dan Social
Networking System (SNS). Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan
bahwa video iklan “Nikmati Oreo Sesukamu” ditayangkan pada situs YouTube dan
event sharing cara menikmati Oreo dilakukan diberbagai Social Networking System
(SNS), seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Penelitian dilakukan pada bulan
Mei 2015 hingga bulan Juni 2015
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Data primer
didapatkan dari hasil pengisian kuesioner kepada responden yaitu konsumen Oreo
yang memberi komentar pada iklan Oreo di Youtube dan/atau mengikuti event
sharing cara menikmati Oreo pada SNS. Data sekunder didapatkan melalui studi
literatur dari berbagai sumber seperti buku, penelitian terdahulu, internet, dan
berbagai sumber lainnya.
11
Metode Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik non-probability
sampling, yaitu metode purposive sample yang merupakan teknik pengambilan
sampel di mana elemen dari populasi dipilih dengan pertimbangan peneliti.
Penelitian ini beranggapan bahwa responden mengetahui iklan Oreo di situs
YouTube dan/atau ikut serta dalam event share cara menikmati produk Oreo pada
social network.
Pada penelitian ini ukuran sampel yang digunakan ialah sebanyak 50
responden. Penentuan ukuran sampel pada penelitian ini sesuai dengan pendapat
Fraenkel dan Wallen (2009), menyatakan bahwa dibutuhkan minimal 50 sampel
untuk studi korelasional. Responden dalam penelitian ini diperoleh melalui
pencarian pada SNS (Social Network System) termasuk didalamnya media sosial
seperti Instagram, Facebook, dan Twitter dengan kata kunci atau hashtag
“NikmatiOreoSesukamu”. Selain itu responden juga diperoleh melalui homepage
dari Oreo Asia.
Metode Pengumpulan Data
Data merupakan salah satu komponen riset. Data yang digunakan dalam
riset harus berdasarkan fakta dan benar. Kumpulan beberapa data yang sudah diolah
dinamakan informasi, oleh sebab itu data dalam riset harus benar karena jika data
salah maka akan meghasilkan informasi yang salah juga. Pada penelitian ini
pengumpulan data dilakukan dengan cara survei melalui pengisian kuesioner atau
angket online dengan bantuan Google Docs.
Kuesioner dalam penelitian ini berisikan daftar pertanyaan yang tersusun
berdasarkan literatur-literatur yang berkaitan dengan sikap konsumen dan
keputusan pembelian. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai sikap konsumen
terhadap iklan video produk Oreo di situs YouTube, dan sikap konsumen terhadap
merek Oreo terhadap keputusan pembelian dari produk Oreo. Setiap skor dari
pertanyaan ditentukan menggunakan Skala Likert pada Tabel 4.
Tabel 4 Skala Likert
Skor
5
4
3
2
1
Kode
SS
S
KS
TS
STS
Keterangan
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Pengujian Kuesioner
Setiap instrumen atau butir pertanyaan yang ada pada kuesioner kemudian
diuji validitas dan reliabilitasnya menggunakan program Excel 2013 dan Statistical
Product and Service Solution (SPSS) versi 22.
12
Uji Validitas
Menurut Fraenkel dan Wallen (2009), validitas mengacu pada kesesuaian,
ketepatan, kebermaknaan, dan kegunaan dari kesimpulan tertentu peneliti membuat
berdasarkan data yang mereka kumpulkan. Validitas adalah hal yang paling penting
untuk dipertimbangkan ketika memilih alat untuk digunakan, sehingga informasi
yang diperoleh peneliti dapat memenuhi tujuan yang dimiliki peneliti. Pada uji
validitas suatu instrument pertanyaan dinyatakan valid jika r-hitung lebih besar dari
r-tabel dengan signifikansi 10% sebesar 0.3061, uji validitas dilakukan pada 30
sampel data. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Hasil Uji Validitas
Variabel
Indikator
Sikap
Terhadap
Iklan
Liking
Preference
Sikap
Terhadap
Merek
Liking
Preference
Conviction
Keputusan
Pembelian
Attention
Interest
Sub
Indikator
AL01
R Hitung
R Tabel
Hasil
0.4884
0.3061
Valid
AL02
0.6847
0.3061
Valid
AL03
0.6118
0.3061
Valid
AL04
0.5367
0.3061
Valid
AL05
0.7963
0.3061
Valid
AL06
0.6406
0.3061
Valid
AL07
0.7329
0.3061
Valid
AL08
0.6974
0.3061
Valid
AP01
0.3464
0.3061
Valid
AP02
0.5233
0.3061
Valid
AP03
0.4752
0.3061
Valid
AP04
0.4187
0.3061
Valid
AP05
0.7170
0.3061
Valid
BL01
0.3862
0.3061
Valid
BL02
0.5549
0.3061
Valid
BL03
0.4910
0.3061
Valid
BL04
0.4564
0.3061
Valid
BL05
0.7436
0.3061
Valid
BL06
0.6703
0.3061
Valid
BP01
0.7260
0.3061
Valid
BP02
0.7740
0.3061
Valid
BP03
0.6971
0.3061
Valid
BP04
0.7029
0.3061
Valid
BC01
0.6408
0.3061
Valid
BC02
0.5680
0.3061
Valid
BC03
0.7029
0.3061
Valid
PA01
0.6163
0.3061
Valid
PA02
0.7290
0.3061
Valid
PI01
0.7986
0.3061
Valid
PI02
0.7629
0.3061
Valid
13
Lanjutan Tabel 5
Variabel
Indikator
Keputusan
Pembelian
Desire
Action
Sub
Indikator
PD01
R Hitung
R Tabel
Hasil
0.6907
0.3061
Valid
PD02
0.8025
0.3061
Valid
PD03
0.6322
0.3061
Valid
PAc01
0.3753
0.3061
Valid
PAc02
0.4432
0.3061
Valid
PAc03
0.3231
0.3061
Valid
Keterangan: AL (advertising liking); AP (advertising preference); BL (brand liking); BP (brand preference); BC (brand
conviction); PA (purchase attention); PI (purchase interest); PD (purchase desire); dan PAc (purchase action)
Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4, dapat disimpulkan bahwa
semua butir pertanyaan kuesioner yang diajukan kepada responden sudah
memenuhi syarat validitas.
Uji Reliabilitas
Menurut Fraenkel dan Wallen (2009), reliabilitas mengacu pada konsistensi
skor yang diperoleh−cara yang konsisten mereka untuk setiap individu dari satu
administrasi instrumen yang lain dan dari satu set item yang lain. Pada uji
reliabilitas instrument dikatakan baik dapat dilihat dari nilai cronbach’s alpha lebih
dari 0.60. Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada penelitian ini yang dilakukan pada
30 sampel data, diperoleh nilai cronbach’s alpha 0.912 sehingga dapat disimpulkan
bahwa semua instrument pertanyaan pada kuesioner reliable. Hasil pengujian dapat
dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.912
36
Pengolahan dan Analisis Data
Studi korelasional, seperti studi kausal-komparatif merupakan contoh dari
apa yang sering disebut associational research. Dalam studi asosiasional, hubungan
di antara dua atau lebih variabel dipelajari tanpa bermaksud mempengaruhi. Dalam
bentuk paling sederhana, studi korelasional menyelidiki kemungkinan hubungan
antara dua variabel, meski demikian penyelidikan lebih dari dua variabel
merupakan hal yang biasa terjadi. Berbeda dengan studi eksperimental, namun,
tidak ada manipulasi variabel pada studi korelasional.
Data-data relevan yang diperoleh dari survei yang dilakukan dengan
pengisian kuesioner oleh responden diolah dengan metode analisis Structural
Equation Modeling (SEM), SEM merupakan metode untuk menjelajahi dan
mengonfirmasi kemungkinan penyebab di antara beberapa variabel. Dapat
dikatakan bahwa metode ini merupakan penggabungan dari regresi berganda,
14
analisis jalur, dan analisis faktor dengan perhitungan yang sangat sederhana dengan
menggunakan bantuan program computer, dalam penelitian ini perhitungan SEM
menggunakan bantuan Partial Least Square (PLS).
Kesukaan
Kecenderungan
Sikap
Terhadap
Merek
Perhatian
Ketertarikan
Keyakinan
Keputusan
Pembelian
Keinginan
Kesukaan
Kecenderungan
Sikap
Terhadap
Iklan
Tindakan
Gambar 6 Model Analisis Penelitian
Hipotesis
Hipotesis penelitian merupakan dugaan awal penelitian yang menyatakan
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen sebelum
dilakukannya penelitian, yang kemudian akan dibuktikan kebenarannya dari hasil
penelitian. Berdasarkan kerangka pemikiran pada penelitian ini, disusun hipotesis
sebagai berikut:
H0: Sikap terhadap iklan tidak berpengaruh positif terhadap sikap terhadap merek.
H1: Sikap terhadap iklan berpengaruh positif terhadap sikap terhadap merek.
H0: Sikap terhadap iklan tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H2: Sikap terhadap iklan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H0: Sikap terhadap merek tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H3: Sikap terhadap merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
Mondelēz International adalah perusahaan multinasional dari Amerika
Utara yang bergerak dibidang produksi makanan dan minuman, berkantor pusat di
Northfield, Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Perusahaan ini diluncurkan pada
tanggal 1 Oktober 2012 dengan jumlah pegawai lebih dari 100,000 orang di seluruh
penjuru dunia. Perusahaan ini secara resmi menggantikan Kraft Foods Inc.
Mondelēz International mengelola berbagai merek makanan ringan di
seluruh dunia, termasuk cookies dan crackers (Oreo, Chips Ahoy!, TUC, Belvita,
Triscuit, Club Social, Barni, Peek Freans), cokelat (Milka, Côte d'Or, Toblerone,
Cadbury Dairy Milk, Lacta), dan permen (Trident, Dentyne, Chiclets, Halls, Stride,
Cadbury Dairy Milk Eclairs).
15
Mondelēz merupakan salah sastu perusahaan produsen makanan terbesar di
dunia. Mondelēz terdaftar di NASDAQ. Pada tahun 1988, Altria Group (ketika itu
masih bernama Philip Morris) mengakuisisi Kraft senilai 12.9 miliar USD. Pada
tahun 2000, Altria Group mengakuisisi produsen biscuit Nabisco dan
menggabungnya dengan Kraft. Saat ini Kraft telah menjadi perusahaan mandiri
yang terpisah dari Altria Group, setelah seluruh sahamnya pada Kraft dilepas ke
publik. Pada bulan Juli 2007, Kraft mengumumkan bahwa perusahaan tersebut
telah mengakuisisi divisi biskuit milik Danone di seluruh dunia yang kemudian
menjadikan Kraft sebagai produsen biskuit terbesar di dunia.
Mondelēz International merupakan produsen berbagai snack, makanan,
permen, coklat, dan minuman ini penggunaan iklan dalam bentuk video merupakan
kunci pendorong pertumbuhan bagi berbagai brand produk mereka. Beralihnya
konsumsi media yang terjadi pada konsumen ke media digital mejadikan
perusahaan untuk berinvestasi lebih pada iklan digital, khususnya online video.
Online video dianggap sangat penting bagi brand produknya, dengan menggeser
lebih dari pengeluaran untuk online video, akan secara signifikan meningkatkan
ROI dan menjadi tenaga untuk membantu meningkatkan kekuatan dari brand
produk yang diproduksi oleh perusahaan Mondelēz International. Oleh karenanya,
perusahaan ini melakukan kerjasama dengan Google, Inc untuk mengelola iklaniklan dari produknya pada media digital.
Karakteristik Responden
Responden penelitian ini berasal dari konsumen produk Oreo yang
mengetahui iklan “Nikmati Oreo Sesukamu” di situ YouTube. Karakteristik
responden diperoleh berdasarkan identitas konsumen. Setiap Perubahan yang
terjadi pada karakteristik responden akan berpengaruh terhadap hasil analisis
karena hal tersebut mewakili sikap konsumen terhadap pernyataan-pernyataan yang
diajukan. Adapun karakteristik responden secara keseluruhan dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel 7 Karakteristik Responden
Jumlah (orang)
Persentasi (%)
Laki-laki
Perempuan
15-17
18-20
21-23
24-26
18
32
6
6
35
3
36
64
12
12
70
6
< 2 Jam
2 - 3 Jam
4 - 5 Jam
> 5 Jam
1 - 2 Kali
3 - 4 Kali
5 - 6 Kali
≥ 7 Kali
5
19
10
16
14
13
6
17
10
38
20
32
28
26
12
34
Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
Usia
Time spend on Online
Media/day
Frekuensi Visiting
Youtube/Week
16
Berdasarkan Tabel 7, responden yang mengisi kuesioner didominasi oleh
perempuan dengan rentan usia 21-23 tahun, menghabiskan waktu sebanyak 2-3
jam/hari pada media online, dan mengunjungi situs YouTube secara frequenly atau
daily, yakni ≥ 7 kali/minggu.
Sikap Konsumen pada Online Video Advertising “Nikmati Oreo Sesukamu”
di Situs YouTube
Tanggapan dan sikap konsumen pada penggunaan online video advertising
oleh Mondelēz International terhadap produk Oreo di situs YouTube dilihat
berdasarkan aspek kesukaan (liking),dan kecenderungan (preference). Kedua aspek
ini menjadi indikator pengukur tanggapan dan sikap konsumen pada iklan produk
Oreo yang ditayangkan pada situs YouTube.
Kesukaan
Aspek kesukaan terhadap online video advertising “Nikmati Oreo
Sesukamu” di situs YouTube diukur berdasarkan kesukaan konsumen terhadap
konsep iklan, alur cerita, tokoh, pesan, elemen iklan, slogan/tagline, musik, dan
visualisasi. Adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Hasil Aspek Kesukaan dari Sikap Terhadap Iklan
No.
Kode
1
AL01
2
3
4
AL02
AL03
AL04
Pertanyaan
Saya menyukai konsep dari
iklan Oreo di YouTube
Alur cerita iklan Oreo di
Youtube sangat menarik
Saya menyukai tokoh yang
digunakan pada iklan Oreo di
Youtube karena lucu dan
menghibur
Pesan yang disampaikan oleh
tokoh dalam iklan Oreo di
Youtube mudah dimengerti
Jawaban
SS
Jumlah
(orang)
8
Persentasi
(%)
16
S
35
70
KS
6
12
TS
1
2
STS
0
0
SS
5
10
S
33
66
KS
9
18
TS
3
6
STS
0
0
SS
7
14
S
31
62
KS
11
22
TS
1
2
STS
0
0
SS
10
20
S
30
60
KS
8
16
TS
2
4
STS
0
0
17
Lanjutan Tabel 8
No.
Kode
Pertanyaan
Jawaban
5
AL05
Saya sangat menyukai elemenelemen yang digunakan pada
iklan Oreo di Youtube
6
7
8
AL06
AL07
AL08
Saya menyukai slogan/tagline
iklan Oreo di Youtube
Saya menyukai musik yang
digunakan dalam iklan Oreo di
Youtube
Visualisasi/ilustrasi dari iklan
Oreo di Youtube sangat
menarik
SS
Jumlah
(orang)
6
Persentasi
(%)
12
S
31
62
KS
10
20
TS
3
6
STS
0
0
SS
13
26
S
32
64
KS
4
8
TS
1
2
STS
0
0
SS
15
30
S
29
58
KS
3
6
TS
3
6
STS
0
0
SS
14
28
S
28
56
KS
5
10
TS
3
6
STS
0
0
Keterangan: SS (sangat setuju); S (setuju); KS (kurang setuju); TS (tidak setuju); dan STS (sangat tidak setuju)
Berdasarkan Tabel 8, hasil jawaban konsumen terkait aspek kesukaan dari
sikap konsumen pada online video ad “Nikmati Oreo Sesukamu” pada situs
YouTube didominasi oleh jawaban setuju pada kedelapan instrumen pada aspek
kesukaan pada sikap konsumen pada iklan. Sehingga dapat dikatakan bahwa,
kebanyakan dari responden memiliki tanggapan positif dan menyukai konten iklan
video dari Oreo.
Kecenderungan (Preference)
Aspek kecenderungan (preference) terhadap online video advertising
“Nikmati Oreo Sesukamu” di situs YouTube diukur berdasarkan 5 instrumen
kecenderungan, Adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 9
Tabel 9 Hasil Aspek Kecenderungan dari Sikap Terhadap Iklan
No.
Kode
Pertanyaan
Jawaban
SS
Jumlah
(orang)
0
Persentasi
(%)
0
1
AP01
Saya cenderung lebih suka
melihat penayangan iklan Oreo di
YouTube sebelum, saat, dan/atau
setelah video yang saya tonton
S
16
32
KS
19
38
TS
13
26
STS
2
4
18
Lanjutan Tabel 9
No.
Kode
2
AP02
3
4
5
AP03
AP04
AP05
Pertanyaan
Saya cenderung lebih suka iklan
Oreo dibandingkan iklan lain
yang ada di Youtube
Saya cenderung lebih suka
menonton iklan Oreo di YouTube
dari awal hingga akhir iklan
tersebut
Saya cenderung melihat tokoh
yang digunakan dalam sebuah
iklan yang tayang di YouTube
Saya cenderung menyukai cerita
dari iklan Oreo di YouTube
Jawaban
SS
Jumlah
(orang)
1
Persentasi
(%)
2
S
12
24
KS
18
36
TS
17
34
STS
2
4
SS
3
6
S
19
38
KS
17
34
TS
9
18
STS
2
4
SS
5
10
S
30
60
KS
10
20
TS
5
10
STS
0
0
SS
1
2
S
36
72
KS
9
18
TS
3
6
STS
1
2
Keterangan: SS (sangat setuju); S (setuju); KS (kurang setuju); TS (tidak setuju); dan STS (sangat tidak setuju)
Berdasarkan Tabel 9, hasil jawaban konsumen terkait aspek kecenderungan
dari sikap konsumen pada online video ad “Nikmati Oreo Sesukamu” pada situs
YouTube. Terdapat 5 instrumen pada aspek kecenderungan ini, pada instrument
pertama dan kedua didominasi oleh jawaban kurang setuju dari responden,
sedangkan pada instrument ketiga sampai dengan kelima didominasi oleh jawaban
setuju dari responden. Sehingga dapat dikatakan bahwa, kebanyakan dari responden
cenderung menyukai cerita dari iklan Oreo juga cenderung melihat tokokh yang
digunakan dalam iklan, namun responden cenderung kurang menyukai model iklan
in-stream sehingga lebih cenderung menggunakan fasilitas skip yang diberikan oleh
situs YouTube.
Hasil Analisis Structural Equation Model – Partial Least Square
Analisis SEM dengan menggunakan Partial Least Square digunakan untuk
mengetahui hubungan antar variabel-variabel laten serta variabel laten dengan
indikatornya. Variabel laten yang digunakan yaitu sikap terhadap iklan, sikap
terhadap merek, dan keputusan pembelian. Sedangkan untuk indikator yang
digunakan sebanyak 9 indikator terdiri dari 2 indikator sikap terhadap iklan, 3
indikator sikap terhadap merek dan 4 indikator keputusan pembelian.
19
Analisis Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Evaluasi pada model pengukuran (outer model) digunakan untuk menilai
validitas dan reliabilitas model. Model pengukuran terlebih dahulu dievaluasi
melalui convergent validity (Lampiran 1) terdiri dari loading factor dan Average
Variance Extracted (AVE), discriminant validity terdiri dari cross loading, serta
reliabilitas terdiri dari composite reliability dan cronbach’s alpha.
Pengujian pertama yaitu melakukan penghapusan terhadap indikator yang
memiliki nilai loading factor dibawah 0.7. Apabila terdapat indikator yang nilainya
masih dibawah 0.7 harus dilakukan calculating kembali terhadap model sampai
hasil seluruh indikator bernilai lebih dari 0.7. Model Analisis SEM-PLS dapat
dilihat pada lampiran 2 dan lampiran 3.
Hasil Model pengukuran (Outer Model)
Variabel sikap terhadap iklan dalam memperngaruhi sikap terhadap merek
dan keputusan pembelian, alur cerita dari iklan (AL02) merupakan sub indikator
tertinggi dengan nilai 0.852. Dalam indikator ad liking, visualisasi dari iklan
(AL08) merupakan sub indikator tetinggi dengan nilai 0.882, dan pada indikator ad
preference, kecenderungan menyukai cerita dari iklan (AP05) merupakan sub
indikator tertinggi dengan nilai 1.00. Variabel sikap terhadap merek dalam
memperngaruhi keputusan pembelian, keyakinan akan kualitas dari produk (BC01)
merupakan sub indikator tertinggi dengan nilai 0.774, sedangkan dalam indikator
brand liking, kemudahan memperoleh produk (BL06) merupakan sub indikator
tertinggi dengan nilai0.851, pada indikator brand preference, kecenderungan
menyukai varian produk (BP03) merupakan sub indikator tertinggi dengan nilai
0.881, dan pada indikator brand conviction, keyakinan akan kualitas produk (BC01)
merupakan sub indikator tertinggi dengan nilai 0.939. Variabel keputusan
pembelian dicerminkan oleh sub indikator perhatian terhadap iklan karena menarik
(PA01), dan perhatian terhadap iklan karena mengekspresikan kebebasan
menikmati produk (PA02). Perhatian terhadap iklan karena menarik (PA01)
merupakan sub indikator tertinggi dengan nilai 0.913.
Pengujian kedua untuk validitas convergent yaitu melihat nilai Average
Variance Extraxted (AVE). Syarat model memiliki validitas yg baik apabila
masing-masing variabel laten memiliki AVE diatas 0.5. Berdasarkan niali AVE
pada Tabel 10 terlihat bahwa seluruh variabel laten telah memenuhi uji validitas
karena nilai AVE telah lebih besar dari 0.5.
Tabel 10 Nilai Average Variance Extracted (AVE)
Variabel laten
Ad Liking
Ad Preference
AVE
0.688
1.000
Brand Liking
Brand Preference
Brand Conviction
Keputusan Pembelian
Sikap terhadap Iklan
Sikap terhadap Merek
0.716
0.736
0.872
0.784
0.637
0.552
Berikutnya adalah menentukan reliabilitas konstruk dengan nilai composite
reliability yang harus lebih besar dari 0.7. Berdasarkan nilai composite reliability
20
pada Tabel 11, seluruh konstruk telah memenuhi uji reliabilitas karena nilai
composite reliability telah lebih besar dari 0.7.
Tabel 11 Nilai composite realibility
Variabel Laten
Ad Liking
Ad Preference
Brand Liking
Brand Preference
Brand Conviction
Keputusan Pembelian
Sikap terhadap Iklan
Sikap terhadap Merek
Composite Realiability
0.898
1.000
0.834
0.893
0.931
0.879
0.898
0.896
Berdasarkan uraian evaluasi outer model di atas, masing-masing model
SEM telah memenuhi uji validitas dan uji reliabilitas.
Analisis Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
Langkah awal dalam evaluasi Model Struktural (inner model) yaitu uji
goodness-fit model dengan melihat nilai R-Square. Nilai R-square digunakan untuk
menjelaskan variabel laten eksogen tertentu terhadap variabel laten endogen. Nilai
R-Square pada setiap model dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Nilai R-Square uji goodness-fit model
Variabel Laten
Ad Liking
Ad Preference
Brand Liking
Brand Preference
Brand Conviction
Keputusan Pembelian
Sikap Terhadap Merek
R Square
0.949
0.581
0.800
0.732
0.636
0.521
0.007
Berdasarkan hasil perhitungan SEM-PLS, nilai R Square dari ad liking dan
ad preference memiliki nilai 0.949 dan 0.581, sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel sikap terhadap iklan mampu menjelaskan faktor ad liking dan ad
preference secara kuat dan moderate. Sedangkan, brand liking, brand preference,
dan bran conviction memiliki nilai 0.800, 0.732, dan 0.636, sehingga dapat
dikatakan variabel sikap terhadap merek mampu menjelaskan ke-tiga faktor
tersebut secara kuat, kuat, dan moderate. Pada variabel keputusan pembelian
memiliki nilai 0.521, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel sikap terhadap iklan
dan sikap terhadap merek mampu menjelaskan variabel keputusan pembelian
secara moderate sebanyak 52,1%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Sedangkan, untuk sikap terhadap merek
diperoleh nilai 0.007 atau dapat dikatakan bahwa sikap terhadap iklan kepada sikap
terhadap merek berada di bawah 0.19 yang merupakan kategori dengan kemampuan
menjelaskan lemah (Chin dan Peter dalam Ghozali dan Latan 2015). Sehingga
dapat dikatakan bahwa sikap terhadap iklan mampu menjelaskan sikap terhadap
merek dengan sangat lemah.
21
Tabel 13 Nilai Path Coefficient
Original
Sample
Sample
Mean
Standard
Error
(STERR)
t statistic
Sikap Iklan -> Ad Liking
0.974
0.974
0.1
99.143
0
Sikap Iklan -> Ad Preference
0.762
0.759
0.086
8.826
0
Sikap Iklan -> keputusan Pembelian
0.671
0.676
0.154
4.363
0
Sikap Iklan -> Sikap Merek
0.086
0.088
0.139
0.62
0.268
Sikap Merek -> Brand Liking
0.894
0.894
0.029
31.25
0
Sikap Merek -> Brand Preference
0.856
0.854
0.042
20.214
0
Sikap Merek -> Brand Conviction
Sikap Merek -> Keputusan
Pembelian
0.798
0.801
0.054
14.658
0
0.216
0.199
0.144
1.512
0.065
Aliran Hubungan Variabel
P
Value
Nilai t-statistik diperoleh melalui metode bootstrapping (Lampiran 4) yang
dijadikan sebagai acuan menilai signifikansi statistik model penelitian dengan
menguji hipotesis untuk setiap jalur hubungan. Berdasarkan hasil path coefficient
terdapat enam jalur yang mempunyai pengaruh signifikan (lebih besar dari nilai ttabel yaitu 1.65) dan dapat dilihat bahwa variabel sikap terhadap iklan tidak
berpengaruh signifikan terhadap sikap terhadap merek dengan nilai t-statistics yang
dihasilkan 0.62 < 0.165. Selanjutnya untuk variabel sikap terhadap merek juga tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai tstatistics yang dihasilkan 1.512 < 0.165. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh yang
terdapat hanya berlaku pada sampel atau tidak dapat digeneralisasi. Sedangkan
untuk path coefficient lainnya berpengaruh signifikan dengan nilai t-statistics yang
dihasilkan > 0.165, yang berarti pengaruh yang diperoleh dapat digeneralisasi.
Berdasarkan hasil bootstrapping, maka dapat ditarik kesimpulan dari
analisis sikap konsumen terhadap keputusan pembelian produk Oreo bahwa:
1. Variabel sikap terhadap iklan memiliki pengaruh positif terhadap variabel
sikap terhadap merek sebesar 0.086, namun pengaruh yang dimilikinya tidak
signifikan karena nilai t-statistics yang diperoleh < 0.165 (H1 diterima)
2. Variabel sikap terhadap iklan memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel keputusan pembelian produk Oreo sebesar 0.671 dengan nilai
t-statistics > 0.165 (H2 diterima)
3. Variabel sikap terhadap merek memiliki pengaruh positif terhadap variabel
keputusan pembelian produk Oreo sebesar 0.216, namun pengaruh yang
dimilikinya tidak signifikan karena nilai t-statistics yang diperoleh < 0.165 (H3
diterima)
22
Model akhir pengaruh sikap terhadap iklan dan sikap terhadap merek
terhadap keputusan pembelian dapat dilihat pada Gambar 7 di bawah ini.
Kesukaan
Kecenderungan
Sikap
Terhadap
Merek
Keyakinan
Kesukaan
Kecenderungan
Keputusan
Pembelian
Sikap
Terhadap
Iklan
: Mempunyai pengaruh signifikan
: Tidak Mempunyai pengaruh signifikan
Gambar 7 Model akhir pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan pembelian
Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, implikasi manajerial
yang dapat diberikan kepada lembaga periklanan, perusahaan (pengiklan, agencies,
dan publishers), dan konsumen pengguna digital media. Bagi lembaga periklanan
DPI (Dewan Periklanan Indonesia), berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
sikap konsumen pada iklan dalam hal ini iklan video online, memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. DPI selaku
lembaga periklanan perlu melakukan pengawasan dan penetapan sanksi kepada
pengiklan yang melanggar etika periklanan yang berlaku pada ruang digital di
Indonesia sebagai lankah pencegahan perilaku penipuan yang mungkin dilakukan
pengiklan terhadap konsumen.
Sedangkan bagi perusahaan, baik perusahaan pengiklan, agencies, dan
publishers’ penggunaan iklan online bisa menjadi solusi periklanan yang efektif
dan efisien mengingat biaya dann jangkauannya cukup luas. Namun, perlu
diperhatikan bentuk, lokasi (situs pemasangan iklan), dan iklan seperti apa yang
tepat untuk produk yang akan diiklankan, sehingga iklan yang dipasang dapat
diterima dengan baik oleh konsumen dan tepat sasaran.
Bagi konsumen pengguna media digital, media digital memang merupakan
media solutif dalam pencarian informasi, namun dalam penggunaannya selain
manfaat media digital juga memiliki dampak negatif untuk menanggulangi dan
meminimalisir berbagai dampak negatif yang mungkin timbul dari penggunaan
media digital, konsumen harus semakin cerdas agar tidak tertipu dengan iklan-iklan
di ruang digital yang melanggar etika. Selain itu, konsumen juga perlu melakukan
pegawasan ekstra terhadap pengguna internet di bawah umur, agar mereka tidak
melihat, membaca, dan/atau menonton sesuatu pada media digital yang tidak sesuai
dengan usia mereka.
23
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Tanggapan serta sikap konsumen pada penggunaan online video advertising
“Nikmati Oreo Sesukamu” di situs YouTube jika dilihat dari faktor kesukaan
terhadap tayangan iklan, konsumen lebih banyak menyukai iklan dari Oreo yang
berjudul nikmati oreo sesukamu di YouTube. Namun, konsumen kurang setuju
terhadap penempatan iklan secara in-stream iklan, sehingga konsumen lebih
cenderung menggunakan fasilitas skip yang diberikan YouTube pada tayangan instream video ad dibandingkan menonton tayangan iklan hingga akhir.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini, sikap
konsumen pada online video advertising “Nikmati Oreo Sesukamu” di situs
YouTube memiliki pengaruh positif terhadap sikap konsumen terhadap merek
produk Oreo, namun pengaruh yang dimilikinya tidak signifikan sehingga pengaruh
yang ada tidak dapat digeneralisasi. Sedangkan, terhadap keputusan pembelian
sikap konsumen pada online video advertising milik Oreo yang berjudul “Nikmati
Oreo sesukamu” di YouTube ini memiliki pengaruh positif dan signifikan sehingga
pengaruh yang ada dapat digeneralisasi. Sikap konsumen pada merek Oreo juga
memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, namun pengaruh yang
dimiliki tidak signifikan sehingga pengaruh yang ada tidak dapat digeneralisasi.
Saran
1.
2.
3.
Iklan pada media digital/online merupakan solusi efektif dan efisien dalam
periklan untuk mencapai konsumen pada lingkup yang lebih luas. Oleh karena
itu, perusahaan perlu mencari ide kreatif periklanan, sehingga iklan yang
dipasang pada media digital dapat menarik perhatian dari konsumen.
Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan jenis media pengiklanan yang
sesuai bagi produknya dan jenis atau bentuk iklan seperti apa yang tepat bagi
produknya, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima oleh
konsumen sesuai target yang dimiliki perusahaan.
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan cangkupan yang lebih
luas tidak hanya iklan video online pada suatu situs tertentu, sehingga ukuran
sampel bisa lebih besar dan penelitian bisa lebih bersifat umum.
DAFTAR PUSTAKA
Belch G, Belch M. 2004. Advertising and Promotion 6th Ed. New York [US]:
Mc.Graw-Hill
[DPI] Dewan Periklanan Indonesia. 2014. Etika Pariwara Indonesia: Amandemen
2014, Edisi 2. Jakarta [ID]: Dewan Periklanan Indonesia.
Dewi SU. 2009. Pengaruh Sikap Konsumen Pada Iklan Terhadap Keputusan
Pembelian (Studi pada Iklan Cetak Twining Tea Varian Four Red Fruits di
24
Majalah Cosmopolitan Edisi Januari 2009) [Skripsi]. Depok [ID]: Universitas
Indonesia
Digital News Asia. Februari 19, 2015. Indonesia posts 607% increase in video ads:
TubeMogul [Internet]. [diakses 2015 april]. Tersedia pada:
https://www.digitalnewsasia.com/media/indonesia-posts-607-per-centincrease-in-video-ads-tubemogul
eMarketer. Desember 18, 2014. Digital Grabs a Sliver of Ad Spend in India,
Indonesia [Internet]. [dikunjungi 2015 maret]. Tersedia pada:
http://www.emarketer.com/Article/Digital-Grabs-Sliver-of-Ad-Spend-IndiaIndonesia/1011747
eMarketer. September 17, 2014. Indonesia Posts Highest Digital Ad Growth in
APAC. [Internet]. [dikunjungi 2015 Februari]. Tersedia pada:
http://www.emarketer.com/Article/Indonesia-Posts-Highest-Digital-AdGrowth-APAC/1011212
Fraenkel J, Wallen N. 2009. How to Design and Evaluate Research in Education
7th Ed. New York [US]: Mc. Graw-Hill
Ghozali I. 2008. Structural Equation Modeling Metode Alternatif Dengan Partial
Least Square (PLS) Edisi ke-2. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Ghozali I, Latan H. 2015. Partial Least Squares Konsep, Teknik, dan Aplikasi
Menggunakan Program SmartPLS 3.0 untuk Penelitian Empiris. Edisi ke-2.
Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
[GWI] GlobalWebIndex. 2014. Digital vs Traditional Media Consumption
Summary. [internet]. [diunduh 2015 februari]. Tersedia pada:
https://www.globalwebindex.net/
[GWI] GlobalWebIndex. 2014. GlobalWebIndex’s Quarterly Report on The Latest
Trends in Social Networking. [Internet]. [diunduh 2015 februari]. Tersedia
pada: https://www.globalwebindex.net/
[GWI] GlobalWebIndex. 2015. GlobalWebIndex’s Quarterly Report on The Latest
Trends in Social Networking. [Internet]. [diunduh 2015 Juni]. Tersedia pada:
https://www.globalwebindex.net/
HSE Communications Directorate. 2011. Digital communication Strategy.
[Internet].
[diunduh
2015
februari].
Tersedia
pada:
http://www.hse.ie/eng/staff/Resources/socialmedia/DigitalCommunications
Strategy.pdf
[IAB] Interactive Advertising Bureau. Januari, 2008. IAB Platform Status Report:
A Digital Video Advertising Overview [Internet]. [diunduh 2015 Maret].
Tersedia pada: https://www.iab.net/
Lukman E. Desember 5, 2014. FYI: Bagaimana Perkembangan Netizen di
Indonesia tahun 2014? (Infografis). [Internet]. [dikunjungi 2015 februari].
Tersedia pada: http://id.techinasia.com/infografis-adways-indonesia-netizenindonesia-2014/
Mondelez International. Oktober 1, 2014. Mondelez International Announces Deal
with Google To Accelerate Online Video Investment. [internet]. [diunduh
2015 maret]. Tersedia pada: http://www.mondelezinternational.com/
Moriarty S, Mitchell N, Wells W, Crawford R, Brennan L, Spence-Stone R. 2015.
Advertising: Principles and Practice. Melbourne [AU]: Pearson Australia.
25
Pradana D. 2013. Viral Video Ad Produk AXE Provoke Versi “Heaven on Earth”
(Uncut) di situs YouTube dalam Membentuk Sikap dan Keputusan Pembelian
[SKRIPSI]. Bandung [ID]: Universitas Padjadjaran.
Setiadi NJ. 2010. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan,
dan Keinginan Konsumen. Jakarta [ID]: Kencana
Shimp T, Andrews J. 2013. Advertising, Promotion, and Other Aspects of
Integrated Marketing Communication 9th ed. South-Western [US]: Cengage
Learning.
Simanjuntak VAS. 2014. Analisis Pengaruh Iklan Rokok di Televisi Terhadap
Keputusan Pembelian Rokok Siswa SMA di Kota Madya Jakarta [SKRIPSI].
Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor.
Strokes R. 2010. eMarketing: The Essential Guide to Online Marketing v.1.0.
Washington, D.C [US]: Flat World Education
Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran, Edisi 2. Bogor [ID]: Ghalia Indonesia
UNESCO – EOLSS. SAMPLE CHAPTERS JOURNALISM AND MASS
COMMUNICATION – Vol. I - Traditional and Modern Media - Debashis
"Deb" Aikat [internet]. [diunduh 2015 februari]. Tersedia pada:
http://www.eolss.net/sample-chapters/c04/e6-33-02-04.pdf
Usman. 2009. Mencermati Arti Tanda Panah Dalam Relasi Antar Variabel
[JURNAL]. Semarang [ID]: P3M STEI BDP JATENG
Wibowo E. 2014. Pengaruh Sikap Konsumen dan Brand Awareness melalui Online
Advertising pada Situs Jejaring Sosial Maya Facebook terhadap Minat Beli
Konsumen [SKRIPSI]. Salatiga [ID]: Universitas Kristen Satya Wacana.
Wordstream. Online Advertising: How to Create Effective Online Advertising.
[Internet].
[diakses
2015
maret].
Tersedia
pada:
http://www.wordstream.com/online-advertising
26
LAMPIRAN
27
Lampiran 1.a Tabel outer loading convergent validity variabel sikap terhadap iklan
Nilai Convergent Validity
Konstruk
Indikator
Liking
AL02
Sikap terhadap
Iklan
0.852
AL08
0.810
AL07
0.792
AL05
0.772
Ad Liking
Ad Preference
AP05
Preference
0.762
AL02
0.801
AL05
0.806
AL07
0.827
AL08
0.882
AP05
1.000
Lampiran 1.b Tabel outer loading convergent validity variabel sikap terhadap
merek
Nilai Convergent Validity
Konstruk
Indikator
Conviction
BC01
Brand
Liking
Brand
Preference
Brand
Conviction
Sikap terhadap
Merek
0.774
BC01
0.939
BC02
0.713
BC02
Liking
0.928
BL05
BL05
0.744
0.841
BL06
BL06
Preference
0.768
0.851
BP01
0.724
BP01
0.821
BP02
0.763
BP02
0.870
BP03
0.713
BP03
0.881
Lampiran 1.c Tabel outer loading convergent validity variabel keputusan
pembelian
Nilai Convergent Validity
Konstruk
Indikator
Keputusan Pembelian
Attention
PA01
0.913
PA02
0.858
28
Lampiran 2. Gambar Awal Outer Model
29
Lampiran 3. Gambar Akhir Outer Model
30
Lampiran 4. Gambar Hasil Bootstrapping
31
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Gesti Rizky Salasi Harita, dilahirkan di Bogor pada tanggal
30 September 1993 dari pasangan Harun, SE dan Roosila Sistinita. Penulis adalah
anak ketiga dari lima bersaudara. Bertempat tinggal di Sukaraja RT 06 RW 05
No.11 Desa Cikeas, Sukaraja-Bogor.
Riwayat pendidikan penulis bermula dari TK Permata, kemudian
dilanjutkan di SDN Bangka 3 Bogor hingga lulus pada tahun 2005. Penulis
melanjutkan jenjang pendidikan ke SMPN 18 Bogor hingga lulus pada tahun 2008
dan melanjutkan lagi ke SMAN 7 Bogor lulus pada tahun 2011 dan pada tahun yang
sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui ujian
tertulis SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan diterima
di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen hingga lulus pada
tahun 2015. Selama tahun pertama perkuliahan, penulis aktif sebagai keanggotaan
pada divisi vokal dari ADC (Art Dormitory Club) angkatan 48 yang kini telah
berganti nama menjadi MDC (Music Dormitory Club) dan ikut perpartisipasi dalam
kontes seni IPB untuk kategori grup vokal. Pada tahun kedua perkuliahan penulis
tergabung dalam COAST (Community of Art, Sport, and Culture) dan ikut
berpartisipasi dalam kompetisi olahraga tingkat fakultas dan IPB untuk kategori
Tennis Meja Putri.
Download