BAB II MENINGKATNYA PEREDARAN NARKOBA DI NIGERIA DAN DAMPAKNYA TERHADAP STABILITAS KEAMANAN AMERIKA SERIKAT Pada bab ini, penulis menggambarkan Nigeria sebagai negara produsen narkoba dan negara transit bagi peredaran narkoba internasional dengan tujuan Amerika Serikat. Peredaran narkoba di Amerika Serikat asal Nigeria dan dampaknya bagi stabilitas keamanan Amerika Serikat menjadi penutup dalam bab ini. II.1. Nigeria sebagai Produsen dan Distributor Narkoba Nigeria merupakan wilayah yang menjadi jalur utama perdagangan narkoba di Afrika Barat. Heroin yang berasal dari Afganistan dan kokain yang berasal dari Amerika Selatan transit di Nigeria sebelum dibawa ke Amerika Serikat dan Eropa. Heroin yang berasal dari Nigeria membawa dampak yang signifikan terhadap stabilitas keamanan Amerika Serikat. Terkait dengan hal tersebut, UNODC (2014) menyatakan bahwa perdagangan narkoba menjadi suatu bentuk bisnis yang paling menguntungkan bagi pelaku kejahatan khususnya sindikat narkoba. Perdagangan narkoba dianggap sebagai kegiatan yang dapat membawa keuntungan besar. Nigeria merupakan wilayah dengan tingkat produsen dan distributor cukup besar. Salah satu obat-obatan terlarang di Nigeria yang dibudidayakan dengan jumlah besar adalah Cannabis sativa (ganja) dan opium 18 19 (heroin). Ganja dan heroin merupakan jenis obat terlarang yang paling umum yang diekspor ke negara tetangga di Afrika Barat, Eropa dan Amerika Serikat. Kondisi perekonomian yang lemah, maraknya korupsi dan pengangguran merupakan salah satu faktor tingginya angka perdagangan narkoba di Nigeria. Hal tersebut diikuti dengan lemahnya penegakan hukum di Nigeria yang dikenal sebagai wilayah yang menjadi akses narkoba terbesar ke pasar global (United State Departement of State, 2009). Berdasarkan artikel yang berjudul Inside Nigeria’s illicit drug business dalam Tribune (2014) menyatakan bahwa: The Nigerian illicit drug network is internationally described as among the most sophisticated and finely-tuned trans-shipment, money-moving and document-forging organisations in the world. Artikel tersebut menjelaskan bahwa jaringan perdagangan narkoba di Nigeria digambarkan sebagai salah satu jaringan yang paling canggih dalam mencari cara dalam menjalankan misinya. Pengedar narkoba memanfaatkan kelemahan penegakan hukum di Nigeria untuk membangun gudang narkoba. Kemudian narkoba tersebut diperdagangkan ke negara-negara maju. Selain itu, kurang efektifnya pengawasan perbatasan Nigeria yang luas menyebabkan mudahnya melakukan perdagangan narkoba. Adapun penggolongan narkoba yang disalahgunakan di Nigeria disajikan pada Tabel 2. kerap diperdagangkan dan 20 Tabel 2. Jenis-jenis Narkoba yang Diperdagangkan oleh Sindikat Nigeria Kategori Cannabinoids Nama Narkotika Marijuana Nama Ilmiah Blunt, dope, ganja, grass, herb, joint, bud, Mary Jane, pot, reefer, green, trees,smoke, sinsemilla, skunk, weed. Opioids Heroin Diacetylmorphine: smack, horse, brown sugar, dope, H, junk, skag, skunk, white horse, China white; cheese (with OTC cold medicine and antihistamine) Stimulants Cocaine Cocaine hydrochloride: blow, bump, C, candy, Charlie, coke, crack, flake, rock, snow, toot. Methamphetamine Shabu Sumber: National Institute on Drug Abuse (2011) Tabel 2 menjelaskan mengenai jenis narkoba yang kerap diperdagangkan di wilayah Nigeria. Kokain merupakan senyawa sintesis yang dapat memicu sel metabolisme dengan sangat cepat dan didapat dari Erythroxylon coca. Heroin merupakan senyawa yang berasal dari bunga Papaver somniferum dan ganja berasal dari daun tanaman cannabis yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Jenis-jenis narkoba tersebut apabila dikonsumsi tidak sesuai dosis atau berlebihan dapat menyebabkan kematian pada pemakainya. Jenis-jenis narkoba yang paling sering ditemukan dan diperdagangkan di Nigeria. 21 Gambar 1. Kokain, ganja dan heroin Source: National Institute on Drug Abuse (2011) Banyak terdapat lahan budidaya ganja hingga berhektar-hektar di Nigeria. Ganja tersebut juga dijual dengan harga yang rendah dan dijadikan sebagai bisnis yang menguntungkan bagi sindikat narkoba. Cannabis dan kokain merupakan jenis obat-obatan terlarang yang paling banyak dibudidayakan dan diperdagangkan di wilayah Nigeria. Tercatat bahwa pengguna kokain di wilayah tersebut mencapai 1.5 juta orang (Leo&Okafor, 2012). 22 Tabel 3. Jumlah pengguna Narkoba di Nigeria yang berumur 15-64 tahun (data dalam bentuk persen) Sumber: Global Drug Policy Observatory (2013) Data diatas menunjukkan bahwa Nigeria merupakan salah satu wilayah dengan pengguna narkoba terbesar di Afrika. Terjadi peningkatan terhadap pengguna narkoba pada usia dewasa dari tahun 2011 hingga 2013 baik dalam konsumsi kokain maupun ganja. 3,7% dari jumlah warga Nigeria yang berusia 1564 tahun menggunakan narkoba dan alcohol pada kehidupan sehari-hari mereka. Pembuatan methapethamine di Nigeria sekitar 64% akan diperdagangkan ke wilayah Amerika Serikat (Global Drug Policy Observacy, 2013) Sebagian besar pengiriman narkoba tersebut akan dikirim lewat pelabuhan. DOD berperan penting dalam upaya penanggulangan narkoba di kawasan Nigeria ini, melalui program pengawasan dan deteksi di wilayah bandara dan pelabuhan. Masalah yang kini marak terjadi di Nigeria adalah meningkatnya jumlah pabrik yang memproduksi obat-obatan terlarang jenis metamphetamie (shabu) dan heroin. Jenis metamphetamie merupakan jenis obat yang berwarna putih, tidak berbau, dan pahit. Obat ini mudah larut dalam air dan alkohol, dapat digunakan dengan cara merokok atau dihirup (Oseghale,2013). Jenis metamphetamie 23 menjadi populer di kalangan pengguna narkoba di Nigeria untuk kapasitas meningkatkan kinerja seksual dan penghilang rasa sakit. Aliran obat-obatan terlarang, methamphetamine dan heroin sebagian besar diarahkan ke negara-negara Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Sebelumnya pada tahun 2005, UNODC telah memberikan suatu peringatan keras terhadap pabrik shabu ilegal di Nigeria. Menurut laporan yang diterbitkan oleh NDLEA pada tahun 2011 bahwa terjadi peningkatan dalam permintaan obat-obatan terlarang dari Asia dan Amerika Serikat. Tingginya jumlah permintaan obat-obatan terlarang, membuat semakin gencar pabrik obat-obatan terlarang di Nigeria memproduksi barang. Sindikat narkoba mulai memperluas jaringan mereka untuk mempermudah dalam menyebarkan narkoba dan memasukkan produksi shabu ke negara yang dituju. Pada tahun 2011 ditemukan lima pabrik shabu di Nigeria. Empat pabrik illegal ditemukan di Lagos dan satu pabrik ditemukan di Anambra (NDLEA,2011). Semua pabrik shabu di Lagos berlokasi di daerah yang berkembang. Sedangkan pabrik shabu di Nnewi, menggunakan sebuah apartement bawah tanah di rumah salah satu keluarga pelaku yang dijadikan sebagai sebuah lab. Pabrik-pabrik shabu yang berada di Nigeria ini memiliki dampak yang serius terhadap lingkungan dan kesehatan (Oseghale,2013). Gas yang dilepaskan oleh produksi shabu dapat menyebabkan keracunan dan dapat menyebabkan kanker kulit apabila terkena kulit manusia. Methamphetamine (shabu) yang dihasilkan oleh Nigeria sangat menguntungkan untuk bisnis perdagangan narkoba. Methamphtamine dijual 24 dengan harga $200,000 per kg. Drug Enforcement Administration (DEA) melaporkan bahwa Nigeria merupakan negara asal terbesar dalam pengiriman Methamphetamine ke wilayah Asia dan Amerika Serikat (US Senate,2013). Pada Juni 2011 ditemukan bahwa labolatorium methamphetamine di Nigeria menghasilkan sekitar 200 kg per minggu. Berikut adalah gambar dari labolatorium methamphetamine di Lagos, Nigeria, pada Juli 2011 dengan kapasitas produksi 150-200 kg per minggu. Gambar 2. Pabrik Methaphetamine di Lagos, Nigeria Source: Nigerian National Drug Law Enforcement Agency (2011) Nigeria tidak hanya sebagai penghasil methamphetamine, namun juga sebagai zona transit dalam penyebaran heroin dan kokain. Heroin dan kokain awalnya diperdagangkan dari Afganistan ke negara-negara Afrika seperti Nigeria, 25 Kenya dan Zambia untuk konsumsi lokal. Namun, negara-negara di Afrika Timur dan Afrika Barat juga dijadikan sebagai zona angkutan untuk heroin yang disebarkan ke wilayah di luar Afrika. Organisasi perdagangan narkoba di Nigeria menyebarkan heroin melalui udara dan darat ke wilayah lainnya di Afrika Barat seperti Benin dan Ghana. Sasaran utama dari pengiriman heroin dan kokain ini adalah Eropa dan Amerika Serikat. Tabel 4 menunjukkan jumlah kokain yang disita oleh DEA yang berasal dari Nigeria tahun 2003-2011. Grafik 1 . Jumlah kokain yang disita yang berasal dari Nigeria di Amerika Serikat 2.500 2.000 1.500 2093 1436 1000 847 500 0 568 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Source: UNODC Regional Office for West and Central Africa seizure database (2011) Grafik diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan terhadap penyebaran narkoba dari Nigeria di Amerika Serikat. Pada tahun 2005 dan 2006 disita sebanyak 1436 kg kokain yang berasal dari Nigeria. Jumlah yang 26 paling tinggi ditemukan pada tahun 2011 dengan kokain sebesar 2093 kg. Hal inilah yang kemudian menjadi ancaman bagi pemerintah Amerika Serikat jika tidak segera ditanggulangi. Nigeria memiliki reputasi yang sangat buruk oleh badan pengawasan narkoba internasional. Selama bertahun-tahun Nigeria dikenal sebagai tempat transit untuk obat-obatan terlarang menuju Amerika Serikat dan Eropa (African Narco News, 2013). Namun, kini Nigeria memperluas perannya dalam perdagangan narkoba internasional yaitu sebagai kurir dan distributor. Jangkauan sindikat narkoba asal Nigeria sangatlah luas. 40% heroin dan kokain yang memasuki Amerika Serikat diperkirakan berasal dari Nigeria (African narco news,2013). Grafik 2. Tingkat Pengguna Narkoba di Nigeria Source: NDLEA Annual report (2010) 27 Grafik 2 memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan terhadap penggunaan obat-obatan terlarang di Nigeria. Peningkatan dari tahun 2007-2010 sebesar 2.551kg. Penyelundupan narkoba ini sebagian besar dilakukan melalui jalur darat dan pengirimannya dilakukan bersamaan dengan pengiriman semen. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kecurigaan dalam pemeriksaan jalur darat (NDLEA,2010). II.1.1. Nigeria sebagai wilayah transit Sejak tahun 1990an, Nigeria merupakan wilayah yang terlibat dalam perdagangan narkoba internasional yaitu sebagai wilayah transit. International Narcotic on Board (2012) mengatakan bahwa Nigeria hingga saat ini masih menjadi negara transit terbesar untuk obat-obatan terlarang yang diperdagangkan ke Amerika Serikat dan pasar Eropa. Penegakan hukum dan peradilan yang lemah membuat mudahnya mobilisasi perdagangan narkoba di wilayah tersebut. Hal tersebutlah yang kemudian memberi keuntungan terhadap sindikat-sindikat narkoba untuk menguasai wilayah Nigeria dengan mudah. Sebagian besar obatobatan terlarang yang sering ditemukan di Nigeria adalah cannabis, kokain, heroin dan methamphetamine. Perdagangan kokain di Nigeria diperkirakan menghasilkan keuntungan hampir USD 900 juta setiap tahunnya. Amerika Serikat merupakan target utama penjualan nakoba oleh sindikatsindikat narkoba di seluruh dunia (DEA, 2010). Amerika Serikat dianggap sebagai pasar narkoba terbesar oleh organisasi perdagangan narkoba. Selain itu, Amerika Serikat juga merupakan negara dengan tingkat konsumsi narkoba mencapai 42,4%. Angka tersebut merupakan jumlah yang sangat besar dibandingkan 28 negara-negara lainnya di dunia (Nazario, 2008). Sindikat narkoba kini memanfaatkan wilayah-wilayah dengan penegakan hukum lemah untuk melakukan transit kemudian mendistribusikan narkoba. Nigeria merupakan salah satu wilayah yang banyak dilirik oleh para sindikat narkoba di dunia sebagai wilayah transit. Selain penegakan hukum yang lemah, Nigeria juga memiliki tingkat keamanan yang rendah. Sehingga pelaku sindikat narkoba mudah untuk melakukan mobilisasi perdagangan narkoba. Nigeria mendistribusikan kokain dan heroin ke Amerika Serikat, Amerika Selatan, Arab Saudi, dan Eropa (Thomas, 2011). The US Bureau for International Narcotics Law Enforcement Affairs (2012) melaporkan bahwa sindikat narkoba asal Nigeria sering kali ditemukan terlibat dalam perdagangan narkoba di Amerika Serikat, terutama di wilayah timur dan utara. Sindikat tersebut juga bergerak di daerah perbatasan Amerika Serikat dan Mexico. Tabel 4 merupakan data jumlah penyelundupan narkoba yang ditemukan oleh National Drug Law Enforcement Agency (NDLEA) di Nigeria. Tabel 4. Jumlah Narkoba yang disita di Nigeria 2010 6299 laki-laki dan 492 perempuan Jumlah narkoba yang disita 178,120.73 kg 2011 6400 laki-laki dan 500 perempuan 190,200.15 kg Tahun Jenis Kelamin Sumber : National Drug Law Enforcement Agency, (2011). Terjadi peningkatan dari tahun 2010 dan 2011 terhadap jumlah penyitaan narkoba sebesar 12.080 kg. Pada tahun 2010 tercatat bahwa ditemukan 178,120.73 kg obat-obatan terlarang dengan rincian sebagai berikut: ganja sebesar (174,661.59 29 kg), kokain sebesar (706.433 kg), heroin sebesar (202.08 kg) dan zat psikotropika sebesar (2,550.622 kg). Sindikat-sindikat narkoba yang transit di Nigeria sebagian besar menggunakan transportasi udara untuk memperlancar bisnis mereka. Tahun 2010 tercatat bahwa sekitar 80% pedagang kokain dan heroin melakukan perjalanan lewat udara (Kujenya&Thomas,2011). The Nnamdi Azikiwe International Airport (NAIA) mengumumkan penangkapan enam tersangka penyelundupan narkotika yang terdiri dari 6,35 kg kokain dan heroin sebesar 1,16 kg pada tahun 2011. Pada tahun 2013 The UN office on Drugs and Crimes melaporkan bahwa Nigeria menjadi wilayah yang penting dalam perdagangan narkoba global. Pengguna ganja di wilayah Nigeria berada di atas rata-rata yaitu sekitar 12,4%. Bahkan ditemukan berhektar-hektar budidaya ganja pada tahun 2011 dan 2012 oleh NDLEA yaitu sekitar 5.738hektar (Africa Review,2015). II.1.1.1. Sindikat Narkoba di Nigeria Organisasi kriminal asal Nigeria biasanya tidak bersifat formal, namun terorganisir dengan baik karena anggota-anggotanya sebagian besar berasal dari anggota keluarga atau kerabat terdekat. Kelompok kriminal yang beranggotakan keluarga menjadikan kelompok kejahatan ini sangat sulit untuk diatasi (Sorte, 2006). Sebagian besar sindikat kejahatan terorganisir di Nigeria yaitu berasal dari wilayah Igbo dan Yoruba. Salah satu sindikat kejahatan yang terkenal di Nigeria adalah Geng Confratenities yang beroperasi hampir diseluruh dunia. Salah satu bagian dari Geng Confraternities adalah Neo Black Movement of Africa (UN High 30 Commissioner for Refugees, 2012). Pemimpin dari gerakan Neo Black Movement of Africa adalah Augustus Bemigho-Oyeoyibo yang berasal dari Nigeria. Kelompok kriminal ini berperan penting dalam perdagangan narkoba di Nigeria. Neo Black Movement of Africa memiliki jaringan yang luas di seluruh dunia, sehingga sindikat-sindikat narkoba yang ada di dalam kelompok tersebut dapat secara mudah untuk mobilisasi perdagangan narkoba. Jumlah tingkat kejahatan yang dilakukan oleh sindikat narkoba seperti pembunuhan dan perdagangan manusia meningkat setiap tahunnya. Kejahatan seperti diatas mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2008 hingga tahun 2011 (Mike, 2006). II.2. Dampak Terhadap Keamanan Amerika Serikat Produksi, perdagangan dan penyalahgunaan narkoba sangat marak terjadi di Amerika Serikat. Jenis narkoba yang biasanya disalahgunakan ialah methamphetamine, heroin dan kokain. Methamphetamine banyak tersebar di wilayah Georgia dan Florida. US Drug Enforcement Agency (2004) memperkirakan bahwa sekitar 65% methamphetamine ini diperdagangkan oleh kartel narkoba asal Nigeria. Masuknya organisasi kriminal Nigeria ke Amerika Serikat membuat bertambahnya penyediaan obat-obatan terlarang jenis ini. DEA (2008) melaporkan bahwa terjadi peningkatan pada jumlah penyitaan methamphetamine di Amerika Serikat dari tahun 2001-2008. Pada tahun 2008 terjadi peningkatan sebesar 40,1%. Jumlah tersebut merupakan angka terbesar yang diperoleh oleh DEA dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. 31 Selain methamphetamine, jenis obat-obatan terlarang lainnya yang banyak tersebar di Amerika Serikat adalah kokain. Perbatasan Amerika Serikat merupakan titik utama masuknya pengiriman kokain yang diselundupkan ke Amerika Serikat. Menurut penilaian dari inteligen Amerika Serikat bahwa sekitar 65% kokain yang diselundupkan ke Amerika Serikat melintasi perbatasan Southwest. Kokain sudah tersedia di seluruh kota besar di Amerika Serikat. Sekitar 45% kokain yang tersedia di Amerika Serikat disebarkan oleh kartel yang berasal dari Nigeria (US Drug Enforcement Agency, 2004). Kerjasama bilateral antara Amerika Serikat dan Nigeria terfokus terhadap upaya penanggulangan narkoba. Semenjak tahun 2003 kasus perdagangan narkoba di Amerika Serikat terus meningkat. Jenis narkoba yang paling sering ditemukan adalah Methaphetamine, kokain, dan heroin. Berikut ini merupakan data masuknya narkoba ke Amerika Serikat. Tabel 5. Jumlah Narkoba yang masuk ke wilayah Belize melalui Nigeria Belize 2012 Drug Group ATS Cannabistype 2011 CocaineType Drug Group ATS Cannabistype Drug Methampheta mine Cannabis Plants Marijuana (herb) Cocaine salts Crack Drug Cannabis Plants Marijuana (herb) CocaineCocaine salts Type Crack Source : Drug seizures Report, 2012 Quantity Unit 4.9 Kilogram 4.132.5 Kilogram 19.1 Ton 114.9 Kilogram 1.4 Kilogram Quantity Unit 2.963.5 Kilogram 372.4 Kilogram 300 Kilogram 0.2 Kilogram 32 Data pada Tabel 5 merupakan data yang mengenai jumlah narkoba yang masuk ke wilayah Amerika yaitu di wilayah Belize. Tabel 7 menunjukkan terjadi peningkatan yang signifikan terhadap masuknya obat-obatan terlarang ke wilayah Amerika terutama untuk jenis marijuana dan methaphetamine. Menurut dari data Drug Seizures Report (2012) bahwa sekitar 60% obat-obatan terlarang tersebut dibawa oleh kartel narkoba asal Nigeria. Tabel 6. Jumlah Narkoba yang masuk ke wilaya El Savador melalui Nigeria El Salvador 2012 Drug Group ATS Cannabistype Drug Marijuana (herb) Quantity Unit 1.248.43 Kilogram CocaineType Cocaine salts Crack 373.52 Kilogram 1.3 Kilogram Opioids Heroin 2011 Drug Group ATS Cannabistype 14.48 Kilogram Drug Cannabis Plants Marijuana (herb) CocaineCocaine salts Type Crack Source: Drug seizures Report, 2012. Quantity Unit 58.2 Kilogram 1.093.3 Kilogram 649.8 Kilogram 3.6 Kilogram Tabel 6 menguraikan mengenai Wilayah El Savador mengalami peningkatan narkoba yang cukup siginifikan terutama untuk jenis kokain. Perdagangan narkoba yang diarahkan ke Amerika Serikat seluruhnya dikontrol oleh pemimpin dari kartel narkoba yang berada di Colombia. DEA (2012) 33 melaporkan bahwa sekitar 40% pelaku penyebaran narkoba yang ditangkap, adalah kartel narkoba yang berasal dari Nigeria. Sindikat narkoba yang berasal dari Nigeria memiliki berbagai cara untuk mengirimkan narkobanya ke Amerika Serikat, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara untuk dikirim ke kota-kota besar di Amerika Serikat. Kartel narkoba asal Nigeria juga bekerjasama dengan kartel yang beroperasi di Kolombia dalam penyebaran kokain ke Amerika Serikat. Manager kartel Kolombia berfungsi untuk mengawasi penyebaran kokain secara keseluruhan. Distribusi kokain ini banyak diarahkan ke kota-kota seperti; Boston, Miami, Newark, New York dan Philadelphia (UNODC,2008). Tidak hanya kokain, perdagangan heroin juga marak terjadi di Amerika Serikat. Seperti yang diungkapkan oleh DEA tahun 2008 bahwa sekitar 50% heroin berasal dari Nigeria. Kartel narkoba yang berasal dari Nigeria bekerja sama dengan kartel Kolombia untuk memperlancar bisnis mereka. Tingginya tingkat ketersediaan heroin dan kokain, membuat pemerintah Amerika Serikat mulai merasa terancam. Karena sasaran utama konsumen heroin dan kokain adalah anak muda yang berusia 15-25 tahun (Fearon&Laitin,2003). Tingginya tingkat perdagangan narkoba membuat banyaknya anak usia muda mengalami ketergantungan bahkan hingga kematian. Data mengenai peningkatan jumlah kematian akibat heroin di Amerika Serikat akan disajikan pada grafik 3. 34 Grafik 3. Jumlah Kematian akibat Heroin tahun 20002013 di Amerikat Serikat Source: CDC/NCHS, National Vital Statistic System, Mortality (2013) Laporan terbaru dari Pusat Statistik Kesehatan Nasional Amerika Serikat menunjukkan bahwa kematian akibat heroin pada tahun 2010-2013 meningkat empat kali lipat. Jumlah tersebut meningkat sebesar 0,7 kematian per 100.000 penduduk menjadi 2,7 kematian per 100.000 penduduk. Jumlah ini meningkat di segala usia dan lebih banyak pada kaum laki-laki (NCHS,2015). Jumlah pengguna obat-obatan ini meningkat 17% menjadi 37% dari tahun 2000-2010 (Hendrik,2015). Jumlah ketergantungan pada pengguna narkoba juga meningkat pada tahun 2011-2013 hingga 40%. Selain mengalami ketergantungan, perdagangan narkoba yang meluas di Amerika Serikat juga menyebabkan meningkatnya tingkat kriminal kekerasan dan pembunuhan. Berbagai tindak kriminal yang terjadi di Amerika Serikat, sebagian besar memiliki keterkaitan dengan aktivitas perdagangan narkoba. Tindak kriminal terjadi antar kartel narkoba yang ingin menguasai wilayah tertentu. 35 Kekerasan yang dilakukan oleh indikat narkoba terus meningkat pasca tahun 2009 (DEA, 2011). Berbagai tindak kriminal terkait perdagangan narkoba terus terjadi karena sindikat-sindikat narkoba ingin bersaing untuk mengembangkan wilayah operasional dan mengembangkan bisnis mereka. Seperti yang disebutkan dalam United Nations Convention against Illict Traffic in Narcotic Drugs and Psychtropic Susbtance pada tahun 1988 bahwa berbagai tindakan kekerasan terkait perdagangan narkoba dapat menimbulkan ancaman bagi kemanan nasional. Hal tersebutlah yang kemudian membuat Pemerintah Amerika Serikat memandang perlunya kerjasama dengan Nigeria dalam upaya penanggulangan narkoba.