Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 2, Desember 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM MATERI AJAR MACAM-MACAM SUMBER ENERGI Ratno SD Negeri Wanatawang 03 Songgom Brebes *Diterima Juli 2016, disetujui September 2016, dipublikasikan Desember 2016 Abstrak Latar belakang masalah dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar dan motivasi siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran materi ajar macam-macam sumber energi. Masalah tersebut terjadi karena guru belum menggunakan teknik yang tepat dalam pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, penelituan ini menerapkan teknik pembelajaran example non example pada materi ajar macam-macam sumber energi. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama dua siklus. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan metode observasi dan tes hasil belajar. Analisis data yang digunakan yaitu dengan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian diketahui bahwa dari 25 siswa pada siklus I rata-rata kelas 69 dengan prosentase ketuntasan mencapai 64%. Pada siklus II keberhasilan siswa meningkat, yaitu rata-rata hasil belajar mencapai 84,6 dengan prosentase ketuntasan mencapai 88%. Hal tersebut menunjukkan bahwa teknik pembelajaran example non example dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam materi ajar macam-macam sumber energi. © 2016 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter Kata Kunci: Teknik Pembelajaran; Example Non Example; Macam-macam Sumber Energi PENDAHULUAN Dalam mata pelajaran IPA terdapat materi ajar yang dianggap sangat sulit bagi siswa, yaitu tentang macam-macam sumber energi. Hal ini diketahui dari hasil tes dan observasi yang dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata hasil belajar siswa pada materi ajar macam-macam sumber energi yaitu 60. Jumlah siswa yang mencapai nilai 70 hanya 10 siswa atau sebesar 40%. Padahal, kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran IPA di sekolah tersebut adalah 70. Hal ini menunjukkan bahwa banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Perolehan nilai yang rendah berbanding lurus dengan aktivitas belajar siswa yang rendah. Ketika mengikuti pembelajaran, perilaku siswa terlihat pasif dan menghiraukan materi yang disampaikan guru. Setelah dilakukan observasi, ternyata hasil tes dan aktivitas siswa yang rendah disebabkan karena guru belum menggunakan teknik yang tepat untuk pembelajaran tersebut. Teknik yang digunakan guru masih bersifat konvensional, atau pembelajaran masih terpusat kepada guru. Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan penting dalam pendidikan formal. Pada umumnya bagi peserta didik guru sering dijadikan tokoh teladan. Oleh sebab itu, guru sebaiknya memiliki perilaku dan kompetensi yang memadai untuk mengembangkan siswa secara utuh. Untuk PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM MATERI AJAR MACAM-MACAM SUMBER ENERGI Ratno 1 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 1 Nomor 2, Desember 2016 melaksanakan tugasnya secara baik dengan profesi yang dimilikinya, guru perlu menguasai berbagai hal terutama kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional (Satori Djam’an 2008: 21). Ketika kompetensi tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Jika ketiga kompetensi tersebut dimiliki oleh guru, maka kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan akan sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Keberhasilan pembelajaran adalah hal utama yang didambakan dalam melaksanakan metode yang diterapkan di sekolah. Lisfiyani, dkk (2016) berpendapat bahwa penggunaan metode yang tepat oleh guru akan membantu proses pengajaran sehingga dapat membuat siswa tertarik dengan apa yang dipelajari. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut Suyatno (dalam Yensy 2012), pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran berkelompok sehingga dapat mengaktifkan siswa sebab dalam kelompok mereka diharapkan dapat bekerja sama dan berdiskusi menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru. Bern dan Erickson (dalam Komalasari, 2010: 62) juga berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mengoorganisir pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil di mana siswa belajar dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu teknik dalam pembelajaran kooperatif adalah teknik example non example. Roger dan David Johnson (dalam Lie, Anita. 2002: 30-34) mengatakan bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur pembelajaran kooperatif teknik example non example harus diterapkan, diantaranya: (1) Saling Ketergantungan Positif, yaitu keberhasilan kelompok sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya dalam mencapai satu tujuan yang sama; (2) Tanggung jawab perseorangan, yaitu pembelajaran kooperatif teknik example non example membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan; (3) Tatap muka, yaitu hasil pemikiran orang akan lebih kaya dari pada hasil pemikiran dari satu orang saja, setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi; (4) Komunikasi antar anggota, yaitu keberhasilan suatu kelompok bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka mengutarakan pendapatnya; (5) Evaluasi proses lelompok, yaitu guru perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Model ini dapat melatih siswa untuk mendengarkan pendapat orang lain dan merangkum pendapat sendiri maupun orang lain dalam bentuk tulidan atau lisan. Dengan kajian tersebut, peneliti menerapkan metode pembelajaran kooperatif teknik Example non example. Pembelajaran kooperatif teknik Example non example teknik Example non example muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif teknik Example non example teknik Example non example. Dalam pembelajaran kelompok IPA dapat membantu para siswa meningkatkan sikap positif serta membangun kepercayaan diri dalam menyelesaikan masalah IPA. Pembelajaran kooperatif teknik Example non example merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat enam langkah utama dimulai dengan langkah guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar hingga di akhiri dengan langkah memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu. Pada intinya metode ini melatih siswa untuk bekerjasama dengan teman sejawatnya sehingga permasalahan yang dihadapi dapat lebih mudah diselesaikan bersama-sama. 2 PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM MATERI AJAR MACAM-MACAM SUMBER ENERGI Ratno Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 1 Nomor 2, Desember 2016 METODE PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wanatawang 03 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes. Waktu kegiatan dilaksanakan pada bulan September 2015 sampai Oktober 2015. 2. Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Wanatawang 03 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes. Jumlah siswa dalam kelas tersebut yaitu 25 siswa. 3. Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel yang bersifat bebas dalam penelitian ini adalah penerapan teknik pembelajaran example non example, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran materi ajar macam-macam sumber energi. 4. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data Ada dua jenis data dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data yang berupa angka yang berasal dari hasil tes. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data tentang aktivitas belajar siswa yang berasal dari hasil pengamatan guru pada kegiatan prasiklus sampai siklus II. 5. Indikator Keberhasilan Penelitian ini dikatakan berhasil apabila minimal 85% siswa memperoleh nilai 70 pada tes formatif pembelajaran materi pokok macam-macam sumber energi dengan menggunakan teknik Example non example. 6. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dirancang dalam dua siklus. Siklus I terdiri dari 4 pertemuan yaitu 3 pertemuan pembelajaran dan 1 pertemuan untuk ulangan atau tes formatif. Siklus II terdiri dari 3 pertemuan yaitu 2 pertemuan untuk pembelajaran dan 1 pertemuan untuk tes formatif. Setiap siklus melalui empat tahapan yaitu (1) perencanaan (2) pelaksanaan tindakan (3) Observasi dan (4) refleksi. Adapun langkah pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut. Pada tahap perencanaan, langkah pembelajaran yang dilaksanakan, yaitu: (1) Membuat rencana pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berupa benda-benda yang ada di lingkungan siswa yang berbentuk gas, cair, maupun padat untuk memudahkan siswa belajar tentang macam-macam sumber energi; (2) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika latihan atau melihat bagaimana metode tersebut diaplikasikan; (3) Membuat alat bantu mengajar; (4) Mendesain 2 alat evaluasi untuk melihat apakah kesalahan anak dalam mengidentifikasi macam-macam sumber energi sudah dapat diminimalkan apakah siswa telah mampu mencapai hasil belajar yang optimal. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pelaksanaan adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah di rencanakan. Selain itu, pada tahap ini dilaksanakan tes formatif unntuk mengukur hasil belajar siswa. Tahap pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Adapun hal yang diamati adalah aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran. Tahapan selanjutnya yaitu tahap refleksi. Hasil yang didapatkan dalam tahap pelaksanaan dan pengamatan dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil tes dapat diketahui apakah penerapan teknik example non example pada siklus I dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil observasi guru dapat merefleksikan diri dengan apakah kegiatan yang dilakukan telah meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Data-data tersebut digunakan sebagai acuan bagi guru untuk dapat mengevaluasi pembelajaran yang telah terlaksana. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM MATERI AJAR MACAM-MACAM SUMBER ENERGI Ratno 3 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 1 Nomor 2, Desember 2016 HASIL DAN PEMBAHASAN Prasiklus Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari hasil tes pada tahap prasiklus diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam materi ajar macam-macam sumber energi masih rendah. Rata-rata hasil belajar siswa hanya 60. Jumlah siswa yang mencapai nilai 70 hanya 10 siswa atau sebesar 40%. Prosentase tersebut tentu jauh dari prosentase yang ditetapkan pada indikator keberhasilan. Hasil belajar siswa pada tahap prasiklus dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Hasil Tes Formatif Siswa pada Prasiklus Jumlah Prosen Keterang Nilai Siswa tase an < 70 60% Belum 15 Tuntas ≥ 70 10 40% Tuntas Rata-rata 60 Kelas Siklus I Tes akhir siklus I terhadap 25 siswa untuk mengetahui hasil belajar akhir pada siklus I dilaksanakan dengan cara peneliti memberikan soal pilihan ganda dan utaian sebagai tes sumatif. Dari hasil tes tersebut, diketahui bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 69. Nilai tertinggi 88, sedangkan nilai terendah 56. Dari 25 siswa kelas IV SDN Wanatawang 03 yang mendapat nilai 70 atau sudah mencapai KKM sebanyak 16 siswa. Prosentase ketuntasan baru mencapai 64%. Artinya, hasil pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus I Nilai Jumlah Siswa Prosentase Keterangan < 70 9 36% Belum Mencapai KKM ≥ 70 16 64% Mencapai KKM Rata-rata Kelas 69 Siklus II Data hasil tes pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 84,6. Nilai tertinggi 90, sedangkan nilai terendah 67. Dari 25 siswa yang mendapat nilai 70 atau sudah mencapai KKM sebanyak 22 siswa, sedangkan yang belum mencapai KKM hanya 3 siswa. Prosentase ketuntasan mencapai 88%. Artinya, hasil tes yang dilaksanakan pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan. Adapun hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus I Nilai Jumlah Siswa Prosentase Keterangan < 70 3 12% Belum Mencapai KKM ≥ 70 22 88% Mencapai KKM Rata-rata Kelas 84,6 Lebih jelasnya, hasil tes formatif siswa kelas IV SDN Wanatawang 03 dalam materi ajar macam-macam sumber energi yang dilaksanakan pada siklus I dan II, adalah sebagai berikut. 4 PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM MATERI AJAR MACAM-MACAM SUMBER ENERGI Ratno Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 1 Nomor 2, Desember 2016 100 80 60 Prasiklus 40 Siklus I 20 Siklus II 0 Rata-rata Prosentase Ketuntasan Grafik 1. Hasil Tes Setiap Siklus Berdasarkan analisis data hasil tes siswa kelas IV SDN Wanatawang 03 dapat dinyatakan bahwa hasil belajar siswa pada materi ajar macam-macam sumber energi mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terjadi karena guru telah menerapkan teknik pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada materi tersebut. Teknik pembelajaran tersebut yaitu teknik example non example. Sebelum pembelajaran menggunakan teknik tersebut, hasil tes siswa sangat rendah. Nilai ratarata siswa hanya 60 dengan prosentase ketuntasan sebesar 40%. Selain hasil tes yang rendah, aktivitas belajar siswa pun rendah. Setelah guru menerapkan teknik example non example, hasil tes siswa pada siklus I meningkat. Berdasarkan data, diketahui bahwa rata-rata belajar siswa menjadi 69 dengan prosentase ketuntasan 64%. Hasil tersebut sudah meningkat. Namun, peningkatan tersebut belum terjadi secara optimal sehingga belum mencapai indikator keberhasilan. Dalam siklus I diketahui bahwa pembelajaran yang dilaksanakan belum dapat dikatakan melibatkan siswa sehingga siswa kurang termotivasi. Pada apersepsi awal pembelajaran juga belum sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Hal tersebut menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Adapun kesulitan yang masih dialami siswa, diantaranya: (1) Siswa masih mengalami kebingungan tentang cara yang digunakan dalam menentukan macam-macam energi; dan (2) Masih ada siswa yang bergantung dari hasil yang dikerjakan siswa lain. Hasil refleksi tersebut dijadikan acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya, yaitu siklus II. Langkah pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II hampir sama dengan siklus I. Namun, ada beberapa langkah perbaikan yang dilakukan. Langkah yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, adalah sebagai berikut: (1) Menuliskan bentuk soal macam-macam energi dan disertai gambar; (2) Menyusun langkah-langkah menyelesaikan soal tentang macam-macam energi; (3) Melatihkan berulang-ulang berupa latihan secara berkala menyelesaikan soal; (4) Membimbing secara individual pada saat siswa mengerjakan soal; (5) Menuliskan hasil akhir penyelesaian soal secara mandiri. Hasil yang diperoleh pada siklus II sangat memuaskan, karena hasil tes dan aktivitas belajar siswa mengalami kenaikan yang signifikan. Pada siklus II nilai rata-rata siswa naik menjadi 84,6 dengan prosentase ketuntasan sebesar 88%. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan teknik example non example menunjukkan adanya antusias yang tinggi. Keaktifan siswa mendorong tumbuhnya kreativitas siswa dan mencari dan menemukan sendiri jawaban dari permasalah yang sedang dipelajari. Dorongan menemukan apa yang dipelajari inilah menciptakan suasana belajar menjadi hidup dan bermakna. PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM MATERI AJAR MACAM-MACAM SUMBER ENERGI Ratno 5 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 1 Nomor 2, Desember 2016 SIMPULAN Simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, yaitu: (1) Hasil belajar siswa pada materi ajar sumber energi mengalami peningkatan setelah diterapkan teknik example non example. Pada siklus I sebanyak 6 siswa atau sebesar 33% yang mendapat nilai di atas KKM dengan rata-rata kelas sebesar 54,8. Pada siklus II ada 13 siswa yang mencapai KKM dengan nilai rata-rata 80,4. (2) Penerapan teknik example non example dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi ajar macammacam sumber energi. DAFTAR PUSTAKA Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo Lisfiyani, Eko Supraptono, dan Arofah. 2016. Penerapan Guided Discovery Dalam Pembelajaran Materi Ajar Mengidentifikasi Kategori Multimedia. Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 1, Januari 2016, https://i-rpp.com/index.php/dinamika/article/view/402. Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasinya. Bandung: PT. Refika Aditama. Satori Djam’an dkk, 2008, Profesi Keguruan Edisi I, Jakarta: Universitas. Yensy, Nurul Astuty. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VIII SMP N I Argamakmur. Jurnal Exacta.Vol. X No. 1. 6 PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM MATERI AJAR MACAM-MACAM SUMBER ENERGI Ratno