Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 A16 SISTEM REKOMENDASI PADA FITUR IKLAN ONLINE MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI DENGAN ALGORITMA CHAID 1) Feri Sulianta 1) Eka Angga Laksana 2) Teknik Informatika Universitas Widyatama Jl. Cikutra No. 204 A, Bandung, Indonesia email : [email protected] 2) Teknik Informatika Universitas Widyatama Jl. Cikutra No. 204 A, Bandung, Indonesia email : eka. [email protected] belahan bumi manapun. Menurut internetworldstats.com diperkirakan, bahwa pengguna internet di seluruh dunia sudah mencapai lebih dari dua miliar orang yang akan terus bertambah, dengan demikian penggunaan internet sebagai media promosi sangatlah menjanjikan. Setiap media sosial seperti televisi, radio, dan surat kabar memiliki porsi yang luarbiasa besar untuk dijadikan media informasi sebelum tahun 2000-an, tetapi porsinya terus mengalami degradasi dan penyusutan dengan diambil alihnya sebagian peran-peran dengan teknologi yang lebih baru dan multi fitur. Di tahun 2009 saja, pengguna Internet di seluruh dunia sebesar 6,7 miliar orang, sehingga penggunaan Internet sebagai media promosi penting peranannya[15][16]. Sehubungan dengan aplikasi yang hendak dibuat yang melibatkan advertising, yang dalam hal ini adalah online advertising, sangatlah beragam karena menggunakan media internet. Penerapan data mining terhadap iklan online merupakan strategi bisnis secara langsung yang dialamati pada pelanggan atau calon pelanggan dalam membuat keputusan membeli produk yang ditawarkan secara spesifik. Kondisi ini didapat karena sistem mempelajari pola perilaku pelanggan terhadap barang-barang yang dibeli secara online. Pembelajaran perilaku dilakukan pada data-data transaksi dalam kurun waktu tertentu. Berbagai karakteristik data yang dijadikan pembelajaran mencakup berbagai atribut barang dan juga riwayat pembelian pelanggan, misalnya saja seperti: harga produk, fungsi barang, warna, bahan, juga waktu dan prioritas konsumen dalam membeli barang. Semakin banyak atribut yang secara seksama dipertimbangkan dalam mempelajari pola, maka semakin tinggi tingkat akurasi dalam membentuk data yang berpengetahuan. ABSTRACT Dengan adanya perkembangnya teknologi komputer, terutama Internet, memampukan perusahaan untuk mengalamati manfaat bisnis terutama dalam aspek pemasaran selain dari pada kegiatan transaksi atau e-commerce secara general. Hal ini dalam terlihat dengan adanya berbagai iklan online atau banner ads yang disebarkan dalam berbagai portal dan kontenkonten internet. Iklan online pada dasarnya ditujukan untuk menarik para pengunjung atau konsumen guna bertransaksi pada situs-situs e-commerce. Dalam kasus ini, iklan onine harus ditayangkan secara selektif, sedemikian sehingga menarik bagi orang-orang yang melihatnya. Dalam kasus ini, sistem penunjang keputusan yang dibuat, akan merekomendasikan barang bagi konsumen. Langkah ini dapat dilakukan dengan menerapkan teknik data mining menggunakan metode klasifikasi, dan mengimplementasikan algoritma Chi-Squared Automatic Interaction Detector. Key words Data Mining, Sistem Pendukung Keputusan, Banner Ads, Klasifikasi, Algoritma Chaid, Chi-Squared Automatic Interaction Detector. 1. Pendahuluan Iklan atau advertising ditujukan untuk memperkenalkan produk dan jasa pada masyarakat luas dan merupakan hal esensial dalam divisi pemasaran pada sebuah perusahaan. Sedemikian hingga ragam inovasi terus dilakukan agar iklan dapat menarik perhatian konsumen atau calon konsumen. Implementasi teknologi informasi pada dunia periklanan merupakan salah satu inovasi yang dilakukan. Internet merupakan teknologi informasi yang berkembang pesat. Hal ini dikarenakan cakupannya yang sangat luas dan mudah diakses oleh siapa saja dari 2. Metode Teknik penambangan data guna menghasilkan pola data merupakan informasi berharga yang dipandang sebagai pengetahuan. Temuan data mining ini banyak 95 A16 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 digunakan dalam banyak kepentingan dalam ruang lingkupkecerdasan buatansemisal: analisis penjualan, industri periklanan, prediksi bencana, mendeteksi penyakit, mengelola pertanian dan lainnya [23][28]. Berbagai istilah menambangan data lain yang dikembangkan terhadap ragam data menambang pengetahuan, ekstraksi pengetahuan, analisa pola-pola data, data arkeologikal, dan sebaginya. Meskipun demikian banyak ahli menyatakan data mining sebagai Knowledge Discovery Database[3][11][19][29][30]. 2.1 Menambang Data Menambang data atau data mining, merupakan metoda yang ditujukan dalam menggali informasi yang sifatnya implisit dan tersembunyi pada database. Teknologi ini efektif bagi organisasi dalam memberdayakan data banyak, bisa berupa data yang disimpan pada warehouse atau data mart. Data mining mampu memprediksi tren, atau perilaku, sehingga memampukan perusahaan untuk semakin proaktif dan memperkaya pengetahuan dalam membuat keputusan. Data mining menganalisa prospektifitas dengan modus ‘riwayat masa lampau’ dengan tool retrospektif (yang melibatkan korelasi masa lampau/historis ) yang biasanya digunakan dalam sistem penunjang keputusan. Data mining dapat menjawab pertanyaan bisnis dengan cepat dan efisien jika dibandingkan dengan cara-cara tradisional. Tool ini akan menjelajahi pola-pola tersembunyi dari basis data guna menemukan informasi prediktif yang bisa jadi seorang manajer atau pakar akan melewatkan informasi tersebut karena diluar jangkauan ekspektasi mereka. Fungsi data mining yang digunakan untuk keperluan implementatif mencakup [3][29][30]: Mendeteksi pola kecurangan bertransaksi, klaim kartu kredit, dsb. Memodelkan pola dan perilaku pembeli/konsumen. Mengoptimasi performasi produk barang/jasa. Mendeteksi kejadian pada perilaku, seperti menelusuri riwayat akvitas yang unik atau tidak wajar. Memperlengkapi perusahaan dalam menemukan pola, dan korelasi data, yang menuntun pada pengetahuan dan temuan bernilai lainnya. Gambar 1. Menambang data ditujukan mengungkap pola dan pengetahuan dari data banyak[15][16] Sistem penunjang keputusan merupakan salah satu dari ragam jenis sistem informasi berbasiskan komputer (Computer Base Information System) yang ditujukan guna mendukung pembuat keputusan pada organisasi. Dalam kasus ini sistem penunjang keputusan ditujukan untuk membuat pertimbangan bagi pembuat keputusan yang sifatnya semi tertruktur bahkan tidak terstruktur, dalam arti sistem dibuat untuk menangani kondisi atau masalah dan kebutuhan yang spesifik non administratif. Sistem terkomputerisasi tersebut ditujukan untuk membuat keputusan dalam bereksperimen dengan data dan model untuk mengalamati masalah yang semi terstruktur atau tidak terstruktur. Sistem demikian umumnya digunakan oleh manejemen level menengah atau manajemen level puncak. Secara teknis, fitur ini memiliki kemampuan untuk menggabungkan data, basis data, model-model dan fitur analitik. Berbeda dengan sistem informasi lainnya, sistem penunjang keputusan memiliki fase sebagai berikut[3]: Penelusuran: Tahap ini ditujukan untuk mengalamati dan mendefinisikan masalah terkait solusi terhadap masalah yang saat ini terjadi. Perancangan: Pada tahap ini, dilakukan proses memodelkan sistem informasi menggunakan ragam perangkat permodelan terstruktur ataupun permodelan berbasiskan objek. Model yang dirancang harus terlebih dahulu diuji kemudian dilakukan proses validasi. Pemilihan: Tahap ini ditujukan untuk memilih berbagai karakteristik teknis sehubungan dengan model yang sudah divalidasi. Aspek teknis misalnya, memilih sistem operasi, bahasa pemrograman, kebutuhan processor bahkan hal-hal teknis lainnya yang terintegrasi menjadi sistem komputer yang bekerja. Implementasi: Tahap ini merupakan tahap akhir dan ditujukan untuk merealisasikan pilihan yang sudah dibuat. Berbagai proses uji dan pilot dilakukan pula pada tahap ini. Komputer semakin berkemampuan dan murah. Tekanan para pesaing semakin meningkat, dalam hal ini perusahaan perlu menciptakan sistem-sistem baru terkustomisasi untuk memampukan strategi bisnisnya (Misalnya: Customer Relationship Management, Sistem Informasi Manajemen, dsb) [15][16]. Analisis yang perihal pola berharga yang dilakukan oleh data mining, menjadi bagian inti dari sistem pendukung keputusan. Data Mining dapat memberikan solusi dan kaus bisnis yang jika dilakuan dengan mengandalkan cara-cara manual akan menyita banyak waktu dan biaya yang mahal. Hal ini dikarenakan kemampuan komputer dan teknik Data Mining yang mampu mengeksplorasi basis data untuk mengalamati pola-pola yang tersembunyi [2][8][18][29]. Data mining ditujukan untuk menemukan pola-pola tertentu dari kumpulan data banyak sehingga dapat diberdayakan untuk kemudian hari misalnya untuk membuat strategi bisnis dan kebijkan yang sifatnya strategis. Seiring fungsi dari data mining yang membentuk pengeahuan, maka data mining kerap kali dikenal dengan istilah Knowledge Discovery Databases 96 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 A16 (KDD). Meskipun istilah data mining dan KDD dianggap sama, tetapi keduanya memiliki konsep yang relatif berbeda. Dalam kasu ini sistem penunjang keputusan disebut pula sebagai recommerder system terhadap konsumen sewaktu berbelanja lewat portal online store. 2.3 Bahasa pemrograman untuk membangun aplikasi berbasis Web Sistem penunjang keputusan yang dibuat ditujukan pada online shop berbasis web. Banyak bahasa pemrograman berbasis skrip yang dapat digunakan untuk membangun website, misalnya: PHP. Hingga saat ini, PHP paling banyak digunakan karena kesederhanaan sintak dan kecepatan sewaktu dieksekusi. Pada dasarnya, PHP yang adalah kepanjangan dari Hypertext Preprocessor, merupakan bahasa pemrograman scripting yang dapat digunakan secara umum dan berbasis web dan dijalankan pada web browser sebagai antra muka aplikasi. Sedemikian sehingga PHP memilki berbagai fungsi dan fitur yang kaya untuk memprogram berbagai macam perangkat lunak. Proses kerja dalam mengakses skrip PHP adalah sebagai berikut: 1. Klien mengakses halaman web yang terdiri dari skrip PHP. 2. Jika file yang diakses didapat selanjutnya server akan meneruskannya ke PHP Interpreter (Penterjemah PHP) untuk menciptakan listing program HTML yang mengandung skrip PHP. 3. Jika didapati skrip yang meminta layanan basis data, maka akan diteruskan pada server basis data. 4. Listing program HTML hasil penerjemahan PHP Interpreter dikembalikan ke web server 5. Web server akan mengirimkan listing HTML ke kompter klien. Klasifikasi data dengan algoritma CHAID Data Transaksi Data Treatment Retrieve Knowledge Database oleh Recomender System Hasil Menambang Data Transformasi Flat File ke Knowledge Data Base Data Engine Transforming Gambar 2. Proses Menambang data hingga digunakan pada recomender sistem online shop 2.2 Algoritma CHAID Metode yang akan digunakan untuk menambang data dengan teknik data mining adalah metode klasifikasi. Dari berbagai algoritma data mining, CHAID (ChiSquared Automatic Interaction Detector) adalah salah satu algoritma yang ditujukan untuk melakukan klasifikasi data. Metode ini pun kerap kali disebut dengan metode pohon pengkelasan (Bahasa Inggris: Classification Tree Method) [1][4][27]. Dasar dari metode pohon klasifikasi ini adalah membagi data menjadi banyak kelompok-kelompok kecil berdasarkan keterhubungan antar variabel, yakni variabel dependen dan variabel independen. Berdasarkan penelitian terhadulu yang menggunakan metode CHAID, dikatakan bahwa metode ini akan efektif untuk diterapkan pada data yang berasal dari contoh yang sifatnya repetitif [16]. Algoritma ini akan melakukan teknik iterasi dengan menguji setiap variabel independen yang digunakan pada proses klasifikasi yang kemudian megalokasikannya yang mengacu pada derajat signifikansi terhadap variabel dependen. Proses inspeksi CHAID dijelaskan pada tiga acuan yakni[4]: Uji signifikan chi-kuadrat. Koreksi Bonferroni. Mengkombinasikan variabel. CHAID akan menciptakan fragmen yang akan membagi kumpulan data-data kedalam dua atau lebih kategori dengan spesifikasi tertentu, selanjutnya membagi kelompok-kelompok kedalam kelompok yang lebih kecil, mengacu pada variabel independen. Proses ini akan terus dilakukan hingga tidak lagi didapati variabel independen yang tidak konsisten terhadap kelompoknya [12][13][17][23][32][33]. Selanjutnya, web browser akan mengeksekusi sekaligus menampilkan skrip-skip HTML sebagai antarmuka interaktif dengan pengguna. 3. Implementasi Penelitian dilakukan dengan melakukan mining pada data dengan menggunakan tools Rapid Miner untuk membangun klasifikasi data menggunakan algoritma CHAID. Data diambil dari data-data transaksional online shop, dengan 19 atribut termasuk kelas atribut. yang dengan kolom-kolom data sebagai berikut: Tabel 1. Field yang terdapat pada database pelanggan Kolom userID; latitude; longitude; smoker; drink_level; dress_preference; ambience; transport; marital_status; hijos; birth_year; 97 Tipe Data Nominal Numeric Numeric Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal A16 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 Kolom interest; personality; religion; activity; color; weight; budget; height; data latih yang juga sama dengan data uji, dengan tingkat akurasi sebesar 97%. Hasil data klasifikasi ini akan disimpan dalam bentuk flat file yang akan dijadikan dasar oleh recommender system untuk memberikan usulan produk pada konsumen sewaktu konsumen mengakses portal online shop. Dengan data yang disimpan dalam database MySQL. Dalam database digunakan 4 fitur data, yaitu data barang, rekomendasi, user dan user_detail, yang digunakan dalam menyanggga proses bisnis dan rekomendasi terotomatisasi secara periodik untuk diretrive dan dimutakhirkan dari sistem yang berjalan menggunakan bagian dari fitur aplikasi yakni Data Engine Transforming. Database yang digunakan adalah Mysql dengan bahasa pemrograman PHP. Hasilnya ditampilkan pada web browser. Setelah login user akan di tujukan ke halaman utama web, dengan banner berisi produk yang direkomendasikan untuk user . Hasilnya dapat dilihat padaweb browser di area rekomendasi produk, beberapa produk terpilih untuk konsmeumsn wanita atau produk untuk pria. Pada tampilan home user, terdapat sugestion dari pihak produsen. Sugestion ini bukan produk random yang ditampilkan oleh sistem, bukan pula produk pilihan admin. Sugestion ini merupakan hasil dari sistem pendukung keputusan yang telah dibuat. Sugestion ini ditampilkan berdasarkan beberapa faktor yang telah dibahas sebelumnya. Mengacu pada sistem rekomendasi iklan online, dilakukan pengukuran secara kuantitatif, bahwa dari 45 konsumen yang melihat tayangan iklan online ini berbasiskan profiling pelanggan, 89% menyatakan diri tertarik akan rekomendasi yang ditawarkan dengan mengklik dan menindaklanjutinya dengan membeli produk yang ditawarkan dalam rekomendasi sistem. Tipe Data Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Numeric Nominal Numeric Setelah dilakukan mining, didapatkan decision tree yang kemudian diambil beberapa variabel data semisal: dress_preference, birth_year, color, budget, dsb karena sistem pendukung keputusan ini terfokus pada produk fashion. Langkah pertama dalam proses mining menggunakan rapid miner adalah menentukan data yang akan dipakai, setelah itu set role dan terakhir melakukan validasi menggunakan x-validation. Setelah itu dilanjutkan dengan memilih metode yang akan digunakan pada rapid miner. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode CHAID. Pada proses ini dilakukan pengolahan data dengan menggunakan metode CHAID untuk melihat pembagian segmentasi konsumen secara spesifik menggunakan tools rapid miner.Setelah mendapatkan dicision tree, penulis mulai membuat web menggunakan PHP. Dengan data yang disimpan dalam database MySQL. Dalam database digunakan 4 tabel, yaitu tabel barang, rekomendasi, user dan user_detail. 4. Kesimpulan Manfaat dari penelitian membuat sistem rekomendasi pada fitur iklan online menggunakan metode klasifikasi dengan algoritma CHAID ini adalah: Menentukan produk yang tepat dalam iklan, sehingga iklan yang ada tidak akan sia-sia dan dapat tepat sasaran sesuai segmentasi konsumen Membantu bagian pemasaran dalam tugasnya membuat iklan Meningkatkan profit perusahaan dari sisi pemasaran Mempermudah konsumen dalam melihat dan memilih produk dalam iklan, karena ditampilkan dalam segmentasi sesuai dengan konsumen. Gambar 2. Hasil membangkitkan pengetahuan mengunakan algoritma CHAID Berdasarkan decision tree tersebut, dibuat suatu contoh website yang menerapkan algoritma dari decision tree.Terdapat empat tabel pada database untuk sistem pendukung keputusan ini. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode CHAID. Pada proses ini dilakukan pengolahan data dengan menggunakan metode CHAID untuk melihat pembagian segmentasi konsumen secara spesifik menggunakan tools rapid miner. Menggunakan Hasil dari penelitian ini cukup mewakili konsep yang menjadi tujuan penelitian. Pengguna login pada website, dengan asumsi data profil user sudah tersimpan dalam database.Pengguna menginputkan username dan password untuk login. Ketika login dan masuk ke 98 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 A16 [7] homepage, banner ads yang ditampilkan dibagian kanan website dipilih berdasarkan data profil pengguna. Misalnya untuk pengguna berjenis kelamin wanita dengan gaya berpakain casual, banner ads menampilkan produk fashion yang bertipe casual juga. Advertising Produk Fashion Pada Web ditujukan untuk mengoptimalkan penayangan iklan rekomendasi pada website sebagai media pemasaran produk fashion. Dengan menggunakan sistem ini, produk yang ditawarkan akan lebih tepat sasaran, karena produk yang ditawarkan akan berdasarkan pada faktor-faktor yang ada pada konsumen. Dengan seperti itu tidak akan ada iklan produk yang salah sasaran kepada para konsumen, seperti penawaran produk dewasa kepada anak remaja, atau penawaran produk anak kecil kepada remaja. Sistem ini akan secara otomatis memunculkan produk yang sesuai dengan konsumen. [8] [9] [10] [11] [12] [13] 5. Saran Mengacu pada hasil penelitian perihal implementasi algoritma CHAID bagi iklan online, maka ada beberapa saran yang ingin diajukan oleh peneliti, yakni: Kemampuan dalam menganalisa dan memahami data pada saat melakukan data mining harus lebih ditingkatkan. Kriteria data profil pengguna dapat ditambahkan lagi macamnya agar banner ads yang ditampilkan bisa semakin mendekati selera dari pengguna yang sedang mengunjungi website tersebut. Rekomedasi barang yang ditawarkan dapat dibuat lebih spesifik lagi terhadap konsumen tertentu. Hasil rekomendasi ini dapat diujikan lebih lanjut secara kualitatif dan bukan kuantitatif saja minat konsumen setelah melihat iklan online tersebut. [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] REFERENSI [1] [2] [3] [4] [5] [6] [21] A CHAID Based Performance Prediction Model in Educational Data Mining. M. Ramaswami, Bhaskar. IJCSI International Journal of Computer Science Issues, Vol 7, Issue 1, No. 1, January 2010. A. Motro. Accommodating Imprecision in Database Systems: Issues and Solutions. SIGMOD Record. 1990. Agrawal, R., Srikant, R., Fast Algorithms for Mining Association Rules. IBM Almaden Research Center 650 Harry Road, San Jose, CA 95120. Proceedings of the 20th VLDB Conference Santiago, Chile. 1994. Baron, S., Phillips, D. (1994). Attitude survey data reduction using CHAID: An example in shopping centre market research. Journal of Marketing Management. Belson, William A. Matching and prediction on the principle of biological classification, Applied Statistics, Vol. 8 (1959). Brink, Susanne, Van Schalkwyk, Dirk J. Serum ferritin and mean corpuscular volume as predictors of bone marrow iron stores, South African Medical Journal, Volume 61, (1982). [22] [23] [24] [25] [26] 99 Campos, Marcos., Stengard,Peter. Milenova,Boriana., Data Centric Automated data Mining. Proceedings of the Fourth International Conference on Machine Learning and Applications. IEEE. 2005. Codd, E.F. Providing OLAP to User Analysts: an it Mandate. Technical Report, E.F. Codd and Associates. 1993. D. T. Pham , S S Dimov, C. D. Nguyen. Selection of K in K-means clusteringProc. J. Mechanical Engineering Science, Cardiff University. UK. 2004. D. Burdick, P. M. Deshpande, T. S. Jayram, R. Ramakrishnan, and S. Vaithyanathan. OLAP over uncertain and imprecise data. In VLDB 2005. D.N, Goswami., Anshu, Chaturvedi., C.S, Raghuvanshi., D.N, Goswami. An Algorithm for Frequent Pattern Mining Based On Apriori. (IJCSE) International Journal on Computer Science and Engineering Volume. 02. 2010. Evgeny Antipov, Elena Pokryshevskaya. Applying CHAID for logistic regression diagnostics and classication accuracy improvement. The State University Higher School of Economics. MPRA Paper No. 21499.2010. Evgeny, Antipov Elena, Pokryshevskaya; Applying CHAID for logistic regression diagnostics and classification accuracy improvement, Journal of Targeting, Measurement and Analysis for Marketing 18. 2010. Farajian, Moh Ali., Moh Shahriar., Mining the Banking Customer Behaviour Using Clustering and Association Rules Methods, International Journal of Industrial Engineering and Production Research.Volume 21..2010. Feri Sulianta. Excel Intelligent. Elexmedia Komputindo. Jakarta. 2012. Feri Sulianta. Data Mining. Elexmedia Komputindo. Jakarta. 2010. Gallagher, C.A. 2000. An Iterative Approach to Classification Analysis. Casualty Actuarial Society. 2014. Haery, A., Salmasi,N., Modarres Yazdi,M., Iranmanesh,H., Application of Association Rule Mining in Supplier Selection Criteria. World Academy of Science, Engineering and Technology. 2008. Han, Jiawei., Kamber, Micheline., Data Mining:Concepts & Techniques. Morgan Kaufmann Publishers 2006. Hawkins, Douglas M.; Young, S. S. & Rosinko, A.; Analysis of a large structure-activity dataset using recursive partitioning, Quantitative Structure-Activity Relationships, Volume 16. 1997. Hooton, Thomas M. Haley, Robert W.; Culver, David H.; White, John W.; Morgan, W. Meade; & Carroll, Raymond J.; The Joint Associations of Multiple Risk Factors with the Occurrence of Nosocomial Infections, American Journal of Medicine, Volume 70. 1981. Kass, Gordon V. An Exploratory Technique for Investigating Large Quantities of Categorical Data, Applied Statistics, Volume. 29. 1980. Magidson, Jay. The CHAID approach to segmentation modeling: chi-squared automatic interaction detection, in Bagozzi, Richard P. (ed); Advanced Methods of Marketing Research, Blackwell, Oxford, GB. 1994. McKenzie, Dean P. McGorry, Patrick D.; Wallace, Chris S.; Low, Lee H.; Copolov, David L.; & Singh, Bruce S.; Constructing a Minimal Diagnostic Decision Tree, Methods of Information in Medicine, Vol. 32 1993. Morgan, John A.; & Sonquist, James N.; Problems in the analysis of survey data and a proposal, Journal of the American Statistical Association, Volume 58. 1963. Press, Laurence I., Rogers, Miles S., Shure, Gerald H. An interactive technique for the analysis of multivariate data, Behavioral Science, Volume 14. 1969. A16 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 [27] Relational Databases. Data Knowledge. Eng., 7(3):239– 267. 1992. [28] Sulianta, Feri. Mining Food Industry’s Multidimensional [29] [30] [31] [32] Data to Produce Association Rules using Apriori Algorithm as a basis of Business Strategy. IEEE. 2013. Tan, P.-N., Steinbach, M., & Kumar, V. Introduction to Data Mining. Boston: Pearson Education,Inc. 2006. Witten,Ian., Frank, Eibe., Data Mining – Practical Machine Learning Tool & techniques. Morgan Kaufmann Publishers. 2005. Yan-yan SONG, Ying LU. Decision tree methods: applications for classification and prediction. Shanghai Arch Psychiatry. 2015. Yasmin Erika F. Metode Klasifikasi Berstruktur Pohon Dengan Algoritma Cruise, Quest & CHAID. Forum Statistika & Komputasi, April 2006, p:20-28. 100