asuhan kebidanan ibu hamil pathologi trimester iii pada ny.p

advertisement
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATHOLOGI TRIMESTER III
PADA NY.P G3P1A1 UMUR 34 TAHUN UMUR KEHAMILAN 31+3
MINGGU DENGAN PRESENTASI BOKONG
DI RB AN-NUUR SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Suci Arinda M. Nur
NIM B.12045
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATHOLOGI TRIMESTER III
PADA NY. P G3P1A1 UMUR 34 TAHUN UMUR KEHAMILAN 31+3
MINGGU DENGAN PRESENTASI BOKONG
DI RB AN-NUUR SURAKARTA
Diajukan Oleh :
Suci Arinda M. Nur
NIM B12.045
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal……………….
Pembimbing
Anis Nurhidayati SST. M.Kes
NIK. 200685025
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATHOLOGI TRIMESTER III
PADA NY. P G3P1A1 UMUR 34 TAHUN UMUR KEHAMILAN 31+3
MINGGU DENGAN PRESENTASI BOKONG
DI RB AN-NUUR SURAKARTA
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh :
Suci Arinda M. Nur
NIM B12. 045
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III kebidanan
Pada Tanggal…………
PENGUJI I
PENGUJI II
Ika Budi Wijayanti, SST., M.Sc
Anis Nurhidayati, SST., M.Kes
NIK. 200680024
NIK. 200685025
Tugas Akhir ini diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi DIII Kebidanan
Retno Wulandari, SST
NIK 200985034
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pathologi Trimester III pada Ny.P
G3P1A1 Umur 34 tahun Umur Kehamilan 31+3 Minggu dengan Presentasi Bokong
Di RB An-Nuur Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III
Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Hj.Sri Surti Mulyani Amd.Keb selaku pemillik RB An-Nuur Surakarta yang
telah memberi ijin melakukan penelitian.
5. Ny. P yang telah bersedia menjadi responden dalam pembuatan Karya Tulis
Ilmiah.
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi
Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas bantuan yang telah diberikan.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan
penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Surakarta, Juni 2015
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Suci Arinda M. Nur
B12045
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATHOLOGI TRIMESTER III
PADA NY. P G3P1A1 UMUR 34 TAHUN UMUR KEHAMILAN 31+3
MINGGU DENGAN PRESENTASI BOKONG
DI RB AN-NUUR SURAKARTA
Xi + 89 halaman + 13 lampiran
INTISARI
Latar Belakang : Berdasarkan SDKI 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia 359/100 ribu kelahiran hidup, penyebab utama yaitu perdarahan (27%),
eklampsia (23%), infeksi (11%), partus lama (5%), abortus (5%), dan lain-lain
(11%). Kehamilan dengan presentasi Bokong jika tidak ditangani dapat
menyebabkan komplikasi yaitu solusio plasenta, komplikasi pada tali pusat,
perdarahan, ketuban pecah dini yang dapat menyebabkan kematian ibu. Data yang
diperoleh di RB An-Nuur Surakarta, angka kejadian hamil presentasi bokong 25
orang (8,45%).
Tujuan : Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan presentasi
bokong dengan pendekatan manajeman kebidanan menurut varney.
Metode Penelitian : Jenis studi kasus ini adalah laporan studi kasus dengan metode
deskriptif. Lokasi pengambilan kasus di RB An-Nuur Surakarta, pada tanggal 6
April- 4 Mei 2015. Subjek studi kasus adalah ibu hamil Ny. P dengan Presentasi
Bokong. Instrument yang digunakan dalam pengambilan data studi kasus ini yaitu
format asuhan kebidanan pada ibu hamil. Teknik pengumpulan data meliputi data
primer dan data sekunder. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan
kasus yaitu alat wawancara dan alat observasi.
Hasil penelitian : Setelah dilakukan asuhan kebidanan dengan tindakan knee chest
selama 4 minggu maka evaluasi yang didapat keadaan umum baik, ibu tidak
khawatir, tidak terjadi komplikasi dan presentasi janin menjadi presentasi kepala
Kesimpulan : pada kasus ibu hamil Ny. P umur 34 tahun dengan presentasi bokong
tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, hamil, presentasi bokong.
Kepustakaan : 20 literatur (Tahun 2006 s/d 2014)
vi
MOTTO
Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik
daripada menjaga lidah. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun
tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasehat baik. Aku mencari
segala bentuk rezeki, tapi tidak menemukan Rezeki yang lebih baik daripada
sabar. (khalifah ‘Umar)
TERSENYUMLAH !!!
tipu semua orang supaya mereka menganggapmu baik baik saja
Success never comes to the indolance
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :
1. Terimakasih Kepada Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan setiap
kesulitan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Bapak dan mama tercinta yang selalu menjadi sosok terhebat dalam hidupku
selalu memberi semangat dan dukungan yang tiada hentinya, terima kasih telah
menyanyangi ku.
3. Bu Ambarsari selaku pembimbing akademik yang sudah mendampingi dan
membimbing ku.
4. Bu Surti, mbak Ida, teteh Opah terima kasih atas ilmu dan semangat yang
kalian beri selama ini.
5. Neny, Yory, Riski, Wati Dangke selalu jadi sahabat dan penyemangat dalam
hidup ini.
6. Sahabat sahabat tercinta Lina, Hana, Diana, Linda, Ike, Rina terima kasih atas
kebaikan kalian yang selalu membantu dan selalu memberi semangat.
7. Almamater Tercinta.
vii
CURICULUM VITAE
Nama
: Suci Arinda M. Nur
Tempat / Tanggal Lahir
: Elat, 15 Februari 1994
Agama
: Islam
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Griya Purwosuman Asri Sidoharjo RT 08 Sragen.
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri 2 DOBO Kab.Kep Aru
LULUS TAHUN 2006
2. SMP Negeri 1 DOBO Kab.Kep Aru
LULUS TAHUN 2009
3. SMA Negeri 1 DOBO Kab.Kep A ru
LULUS TAHUN 2012
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2012
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
INTI SARI…………………………………………………………………….
vi
MOTTO………………………………………………………………………. vii
PERSEMBAHAN…………………………………………………………….. vii
CURRICULUM VITAE…………………………………………………….. . viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................
1
B. Perumusan Masalah ..................................................................
4
C. Tujuan Studi Kasus ..................................................................
4
D. Manfaat Studi Kasus ................................................................
5
E. Keaslian Studi Kasus ................................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis ...............................................................................
8
B. Teori Manajemen Kebidanan .................................................... 22
C. Landasan Hukum ...................................................................... 43
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus ...................................................................... 46
B. Lokasi Studi Kasus .................................................................... 46
C. Subyek Studi Kasus .................................................................. 47
D. Waktu Studi Kasus .................................................................... 47
E. Instrumen Studi Kasus .............................................................. 47
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 48
G. Alat Yang Digunakan ................................................................ 51
ix
H. Jadwal Studi Kasus ................................................................... 52
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus……………………………………………….. . 53
1. Pengkajian ……………………………………………….. . 53
2. Interpertasi data…………………………………………… 66
3. Diagnosa potensial………………………………………… 68
4. Tindakan segera…………………………………………… 68
5. Rencana tindakan………………………………………….
68
6. Implementasi / pelaksanaan……………………………….. 69
7. Evaluasi…………………………………………………... . 70
B. Pembahasan…………………………………………………... 80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………. 87
B. Saran………………………………………………………….. . 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat permohonan ijin penggunaaan lahan
Lampiran 5. Surat Balasan ijin penggunaan lahan
Lampiran 6. Surat permohonan menjadi Responden
Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 8. Lembar Pedoman Wawancara ( Format Askeb)
Lampiran 9. Lembar Observasi
Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 11. Leaflet
Lampiran 12 Dokumentasi Studi Kasus (Foto, Foto copy buku KIA responden,dll)
Lamoiran 13. Lembar Konsultasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama
kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial
ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian
berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan
fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri. Berdasarkan
SDKI 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359/100ribu
kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007
yang mencapai 228 per 100 ribu. Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun
2012 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran
hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011
sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup (Dinkes, 2012). Penyebab kematian maternal
di Indonesia terkait kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan (27%), eklampsia
(23%), infeksi (11%), partus lama (5%), abortus (5%), dan lain-lain (11%) (Depkes,
2012).
Pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil sangat perlu dilakukan secara
teratur. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu
dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan
anak yang sehat. Selain itu juga untuk mendeteksi dini adanya kelainan, komplikasi
dan penyakit yang biasanya dialami oleh ibu hamil sehingga hal tersebut dapat dicegah
ataupun diobati. Dengan demikian angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi dapat
berkurang. kelainan letak janin adalah salah satu komplikasi dan penyulit kehamilan
1
2
yang bisa terjadi pada ibu hamil yaitu presentasi bokong atau letak sungsang dan letak
lintang (Marmi, 2011).
Kehamilan Presentasi Bokong merupakan suatu letak dimana bokong bayi
merupakan bagian rendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana janin terletak
memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum
uteri) (Marmi, 2011). Sebelum umur kehamilan 28 minggu, kejadian presentasi
bokong berkisar antara 25-30 %, dan sebagian besar akan berubah menjadi presentasi
kepala setelah umur kehamilan 34 minggu (Prawirohardjo, 2008). Kehamilan
presentasi bokong bisa menyebabkan komplikasi yaitu solusio plasenta, komplikasi
pada tali pusat, perdarahan, ketuban pecah dini yang dapat menyebabkan kematian ibu
(Wiknjosastro, 2010).
Persalinan dengan presentasi bokong tidak menyebabkan bahaya bagi ibu tetapi
menimbulkan hal yang serius bagi bayinya. Kematian bayi pada persalinan sungsang
4 kali lebih besar daripada persalinan biasa. Pelepasan plasenta dapat terjadi pada kala
II akibat tarikan dari tali pusat. Setelah kepala masuk ke dalam rongga panggul dapat
terjadi tekanan pada kepala, pada tali pusat dan ini akan menyebabkan hipoksia janin.
Bahaya lain adalah fraktur, ruptur organ abdomen dan banyak bahaya untuk otot
syaraf (Marmi, 2011).
Peran bidan dalam upaya menurunkan AKI adalah menghindari terjadinya
komplikasi bagi ibu maupun bayinya. Untuk mengurangi terjadinya komplikasi atau
resiko kehamilan letak sungsang tersebut maka perlu dilakukan pemeriksaan
kehamilan yang berkualitas. Pemeriksaan kehamilan yang berkualitas diharapkan
mampu dapat mendeteksi secara dini adanya kelainan letak sungsang agar tidak terjadi
persalinan sungsang (Wiknjosastro, 2005).
3
Hasil Studi Pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 17 November 2014 di RB
An-Nuur Surakarta, diperoleh data jumlah ibu hamil yang berkunjung pada bulan
Januari sampai September 2014 terdapat 499 ibu hamil, ibu hamil Normal 203 orang
(40%) dan ibu hamil patologi 296 orang (59,3%). Ibu hamil patologi terdiri dari
Anemia 103 orang (34,80%), hipertensi 99 orang (33,44%), kekurangan energi protein
(KEP) 64 orang (21,62%), hamil presentasi bokong atau letak sungsang 25 orang
(8,45%), hamil letak lintang 5 orang (1,69%).
Berdasarkan latar belakang diatas angka kejadian kehamilan dengan presentasi
bokong masih cukup banyak dan persalinan dengan presentasi bokong
dapat
menyebabkan komplikasi serius pada bayi sehingga penulis tertarik untuk mengambil
judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pathologi Trimester III pada Ny. P G3P1A1
Umur 34 Tahun Umur Kehamilan 31+3 Minggu dengan Presentasi Bokong di RB AnNuur Surakarta”.
B.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam studi kasus ini adalah
“Bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pathologi Trimester III pada Ny.P
G3P1A1 Umur 34 Tahun Umur Kehamilan 31+3 Minggu dengan Presentasi Bokong di
RB An-Nuur Surakarta menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah
Varney ?.
C. TUJUAN STUDI KASUS
1. Tujuan Umum
Melaksanakan Asuhan Kebidahan Ibu Hamil Pathologi Trimester III pada Ny. P
G3P1A1 umur 34 Tahun Umur kehamilan 31+3 Minggu dengan presentasi bokong
4
di RB An-Nuur Surakarta menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7
langkah Varney.
2. Tujuan Khusus
a.
Mahasiswa mampu:
1) Melaksanakan pengkajian pada Ny. P G3P1A1 dengan presentasi
bokong di RB An-Nuur Surakarta
2) Menginterpretasi data pada Ny. P G3P1A1 dengan presentasi bokong di
RB An-Nuur Surakarta yang meliputi diagnosa kebidanan, masalah dan
kebutuhan.
3) Mengidentifikasi diagnosa potensial pada Ny.P G3P1A1 dengan
presentasi bokong di RB An-Nuur Surakarta.
4) Melakukan antisipasi terhadap masalah yang muncul pada Ny.P
G3P1A1 dengan presentasi bokong di RB An-Nuur Surakarta.
5) Membuat perencanaan yang sesuai dengan diagnosa kebidanan dan
masalah yang terjadi pada Ny.P G3P1A1 dengan presentasi bokong di
RB An-Nuur Surakarta.
6) Melaksanakan rencana tindakan yang efisien dan aman pada Ny.P
G3P1A1 dengan presentasi bokong di RB An-Nuur Surakarta.
7) Mengevaluasi dari tindakan yang telah dilakukan pada Ny.P G3P1A1
dengan presentasi bokong di RB An-Nuur Surakarta.
b.
Menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lahan praktek
pada Ny.P G3P1A1 dengan presentasi bokong di RB An-Nuur Surakarta.
5
D. MANFAAT STUDI KASUS
1.
Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman langsung dalam melakukan asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan presentasi bokong.
2.
Bagi Profesi
Memberikan wawasan bagi profesi atau tenaga kesehatan lain dalam memberikan
asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil dengan presentasi bokong.
3. Bagi Instansi Rumah Bersalin
Meningkatkan Mutu Pelayanan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
hamil khususnya pada ibu hamil dengan presentasi bokong.
4. Bagi institusi pendidikan
Sebagai sumber atau referensi tentang Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan
presentasi bokong.
E.
KEASLIAN STUDI KASUS
1. Nurul Malikah (2013), dari STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul
“Asuhan kebidanan ibu hamil patologi trimester III pada Ny. R G1 P0 A0 Umur 20
tahun umur kehamilan 33+3 Minggu dengan letak sungsang di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta”. Jenis Karya Tulis Ilmiah adalah Studi Kasus, tempat dan
lokasi penelitian di RSUD Dr. MOEWARDI Surakarta,Waktu penelitian pada
tanggal 5-23 Juli 2013. Asuhan yang diberikan yaitu memberi motivasi tentang
kecemasan ibu dan informasi tentang posisi knee chest. Setelah dilakukan asuhan
selama 4 minggu didapatkan hasil, ibu sudah tidak cemas akan kehamilannya dan
bagian terbawah janin berubah menjadi kepala (presentasi kepala).
6
2. Ika Susilowati (2012), dari STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul
“Asuhan Kebidanan pada ibu hamil Ny. S G2P1A0 Trimester II-III dengan letak
sungsang di Pos Kesehatan Desa (PKD) Ngudi Waras Plupuh Sragen”. Jenis
Karya Tulis Ilmiah adalah studi kasus, tempat dan lokasi penelitian di Pos
Kesehatan Desa (PKD) Ngudi Waras Plupuh Sragen, waktu pnelitian pada tanggal
23 Mei-18 Juni 2012. Asuhan yang diberikan yaitu memberi KIE tentang letak
sungsang dan penkes tentang posisi Knee chest. Setelah dilakukan asuhan selama
4 minggu didapatkan hasil posisi bayi berhasul dengan baik menjadi presentasi
kepala.
3. Sri Wulandari (2012), dari POLITEKNIK Harapan Bersama Tegal dengan judul
“Asuhan Kebidanan Ibu Hamil TM III dengan Letak Sungsang di Puskesmas
Kaladawa Kecamatan Talang Kabupaten Tegal Tahun 2012”. Jenis Karya Tulis
Ilmiah adalah studi kasus, tempat dan lokasi penelitian di Puskesmas Kaladawa
Kecamatan Talang Kabupaten Tegal dan di BPS Ny E Desa Pacul Kecamatan
Talang Kabupaten Tegal. Waktu Penelitian pada tanggal 16 Maret – 6 April 2012
pada Ny.N sedangkan Ny S pada tanggal 31 Maret – 20 Mei. Asuhan yang
diberikan KIE tentang faktor resiko ditinjau dari usia, paritas dan presentasi pada
janin dan Penkes tentang Knee chest. Setelah di lakukan Asuhan pada Ny. N
selama 3 minggu dan pada Ny S selama 7 minggu didapatkan hasil posisi bayi
berubah menjadi letak kepala.
Persamaan Karya Tulis Ilmiah ini dengan keaslian diatas yaitu melakukan
Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan presentasi bokong. Perbedaan dengan
keasliaan diatas yaitu lokasi, waktu, subyek studi kasus serta lama asuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan
keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh didalam rahim
seorang wanita (Waryana, 2010).
Kehamilan adalah hasil konsepsi didefenisikan sebagai pertemuan
antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini
merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur
dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan
implantasi embrio didalam uterus (Sujiyatini dkk, 2008).
Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di
hitung dari hari pertama haid terakhir
(Saifuddin, 2006).
b. Pembagian Umur Kehamilan
Pembagian umur kehamilan menurut Manuaba (2010), yaitu
Trimester I
: antara 0 – 12 minggu
Trimester II
: antara 12-28 minggu
7
Trimester III
: antara 28 – 40 minggu
c. Tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan menurut Walsh (2007), meliputi :
1) Tanda tidak pasti kehamilan
a) Amenore (tidak datang bulan)
Faktor kondisi kesehatan penyebab hilangnya periode yang paling
umum adalah sebuah siklus tidak adanya ovulasi.
b) Perubahan payudara
Nyeri tekan atau kesemutan pada payudara mirip dengan yang dialami
pada beberapa wanita sebelum haid yang disebabkan oleh perubahan
hormon dalam kehamilan.
c) Mual Muntah
Pengaruh hormon pada sistem gastrointestinal mungkin menyebabkan
mual muntah (morning sickness) yang muncul kira-kira pada minggu
kelima atau ke enam yang terus berlanjut sampai minggu keempat belas
kehamilan.
d) Sering berkemih
Penekanan pada kandung kemih disebabkan oleh awalnya, antefleksi
posisi uterus ke arah anterios, dan kemudian pada trimester pertama
karena pembesaran uterus menyebabkan peningkatan frekuensi
berkemih.
e) Kelelahan yang berlebihan
Kelelahan yang berlebihan dirasakan pada umur kehamilan enam
minggu, kelelahan karena sering bangun untuk berkemih akan menjadi
masalah kehamilan.
8
9
f) Presepsi ibu tentang gerakan janin
Presepsi pertama dari adanya gerakan sering di sibut quickening dan
dapat digunakan dengan parameter lain untuk menentukan kehamilan.
2) Tanda –tanda dugaan hamil
a) Perubahan uterus
b) Pada pemeriksaan dalam di jumpai
(1) Tanda hegar
Pelunakan ismus uterus mempalpasi servik yang kenyal dan ismus
yang lunak.
(2) Tanda piscaseck
Uterus membesar kesalah satu jurusan menonjol jelas kejurusan
pembesaran tersebut.
(3) Kontraksi braxton-hicks
Bila terus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas dalam
masa hamil.
(4) Teraba ballotement
Lentingan janin dalam uterus saat palpasi.
3) Tanda pasti kehamilan
a) Teridentifikasinya bunyi denyut janin yang berbeda dengan denyut
jantung ibu.
b) Dirasakan gerakan janin oleh pemeriksa.
c) Gambaran janin melalui pemeriksaan ultra suara atau teknik
radiografi.
10
d. Tanda-tanda bahaya atau komplikasi kehamilan
Tanda-tanda bahaya atau komplikasi kehamilan menurut Ari Sulistyawati
(2009) yaitu :
1. Kehamilan Muda
a. Perdarahan per vagina :
1) Abortus (keguguran)
2) Kehamilan Mola ( hamil anggur)
3) Kehamilan Ektopik (kehamilan diluar kandungan)
b. Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga
menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat
membahayan kehidupan.
2. Kehamilan Lanjut
a. Perdarahan per vagina
1) Plasenta previa keadaan dimana plasenta berimplantasi pada
tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.
2) Solusio plasenta keadaaan dimana plasenta yang letaknya normal
terlepas sebagian atau seluruhnya sebelum janin lahir, biasanya
dihitung sejak usia kehamilan lebih dari 28 minggu.
b.
Preeklamsia
Gejalanya yaitu sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak
diwajah dan jari tangan, keluar cairan pervagina dan gerakan janin
tidak terasa.
11
c.
Kelainan Letak (Marmi, 2011)
1) Presentasi bokong atau letak sungsang
Kelainan letak presentasi bokong yaitu pada persalinan sungsang
tidak menyebabkan bahaya bagi ibu tetapi menimbulkan hal
serius bagi bayinya.
2) Letak Lintang
Kelainan letak lintang paling sering terjadi pada wanita paritas
tinggi (grande multipara). Penyebabnya adalah kelemahan otot
uterus dan abdomen.
2. Kehamilan letak sungsang atau presentasi bokong
a. Pengertian
1) Letak sungsang merupakan letak longitudinal dengan bokong janin
dikutub bawah uterus (Marmi, 2011).
2) Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian
yang terendah ( presentasi bokong) (Sastrawinata,2005).
3) Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur)
dalam rahim, kepala janin berada di fundus dan bokong dibawah
(Susilowati dkk, 2009).
b. Klasifikasi letak sungsang
Beberapa klasifikasi letak sungsang menurut Marmi (2011), yaitu:
1) Complete (flexed brech)
Posisi ini paha dan lutut bayi fleksi dan kaki menutupi bokong. Tipe ini
sering pada multigravida.
12
2) Extended brech (frank breech)
Pada bayi fleksi, tetapi pada kaki ekstensi, sehingga kaki berada dekat
kepala, sering terjadi pada primi yang prematur.
3) Presentasi kaki, 1 atau kedua kaki dibawah bokong
Presentasi kaki, 1 atau kedua kaki dibawah bokong yaitu disebut letak
bokong kaki sempurna atau tidak sempurna kalau disanping bokong
teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
4) Presentasi lutut
Presentasi lutut yaitu janin berada dalam posisi 1 atau kedua lutut berada
dibawah bokong.
c. Etiologi letak sungsang
Presentasi bokong terjadi kurang lebih 3% pada semua persalinan,
penyebab pasti dari presentasi bokong belum diketahui secara pasti tetapi
dapat terjadi pada persalinan prematur, uterus bikornis, insufisiensi cairan
ketuban, plasenta letak rendah atu tumor yang menghalangi jalan lahir. Selain
itu kelainan-kelainan seperti hidrosefalus, grande multi, polihidramnion
memungkinkan terjadinya malpresentasi (Marmi, 2011).
Menurut Rukiyah dan Yulianti (2010), penyebab letak sungsang antara
lain disebabkan oleh prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong,
air ketuban masih banyak dan kepala relatif besar, hidramnion karena anak
mudah bergerak, plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala
kedalam pintu atas panggul, bentuk rahim yang abnormal, kelainan bentuk
kepala seperti anensefalus dan hidrosefalus.
Faktor-faktor penyebab letak sungsang menurut Manuaba (2008), dapat
berasal dari :
13
1) Sudut ibu
a)
Keadaan rahim
(1) Rahim arkuatus
Rahim arkuatus yaitu kelainan pada bentuk rahim, yaitu pada
bagian fundus (atap) nya melengkung seperti tertekan kebawah
karena rahim menjadi lebih sempit dari seharusnya, maka
kejadian keguguran atau kelahiran sebelum waktunya lebih
sering pada wanita dengan anomali uterus (rahim) ini. Bila
wanita hamil, kejadian kehamilan dengan letak sungsang juga
sering terjadi. Sebagian wanita dengan uterus arkuatus
melahirkan dengan operasi (bedah sesar), tetapi ada juga yang
melahirkan melalui jalan lahir normal
(Prawirohardjo, 2009).
(2) Septum pada rahim
Septum pada rahim yaitu kelainan rahim yang sebagian atau
seluruh dindingnya terbelah (seolah olah mempunyai sekat)
menjadi 2 bagian. Padahal, bagian luarnya tampak normal saja
kelainan ini dapat didiagnosis dengan pemeriksaan dalam tetapi
terkadang tidak diketahui sampai wanita yang bersangkutan
mengalami hambatan atau gangguan kehamilan. Misalnya, sulit
hamil
atau
sering
(Prawirohardjo, 2009).
mengalami
keguguran
berulang
14
(3) Uterus dupleks
Uterus dupleks yaitu kelainan rahim yang memiliki 2 leher rahim
sebagian besar kasus ini mempunyai dinding yang memisahkan
vagina menjadi 2 bagian. Wanita dengan kelainan ini tidak
mengalami gejala apapun. Namun disayangkan sampai saat ini
penyebab dari berbagai jenis kelainan rahim tersebut belum
diketahui pasti (Prawirohardjo, 2009).
(4) Mioma pada kehamilan
Menurut Manuaba (2013), kehamilan bersama dengan mioma
uteri hanya mungkin terjadi bila miomanya dalam situasi mioma
uteri intramural, mioma uteri subserosa, mioma uteri yang
bertangkai sehingga ketika bentuk mioma uteri ini tidak
mengganggu implantai hasil konsepsi. Letak mioma uteri yang
dapat mengganggu terjadinya kehamilan adalah bila letaknya
intramural sehingga menutupi lumen tuba sehingga tuba tidak
berfungsi sama sekali, atau letak submukosa yang dapat
mengganggu implantasi hasil konsepsi.
b)
Keadaan plasenta
(1) Plasenta letak rendah
(2) Plasenta previa
c)
Keadaan jalan lahir
(1) Kesempitan panggul
(2) Defomitas tulang panggul
(3) Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke
posisi kepala.
15
2) Sudut janin
Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang
yaitu:
a)
Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
b)
Hidrocepalus atau anensefalus
c)
Kehamilan kembar
d)
Hidramion atau oligohidramion
e)
Prematuritas
d. Diagnosa
Menurut Marmi (2011), Diagnosa kehamilan letak sungsang
dapat
ditegakkan melalui beberapa pemeriksaan yaitu :
1) Pemeriksaan Abdominal
a)
Letaknya adalah memanjang
b)
Diatas panggul teraba massa lunak, irreguler dan tidak terasa seperti
kepala, dicurigai adalah bokong. Pada presentasi bokong murni otototot paha terengang diatas tulang-tulang dibawahnya, memberikan
gambaran keras menyerupai kepala dan menyebabkan kesalahan
diagnosa.
c)
Punggung ada disebelah kanan dekat garis tengah. Bagian-bagian
kecil ada disebelah kiri. Jauh dari garis tengah dan belakang.
d)
Kepala teraba difundus uteri, mungkin kepala sukar diraba bila kepala
ada dibawah hepar atau iga-iga. Kepala lebih keras dan lebih bulat
dari
pada
bokong
dan
kadang-kadang
dapat
dipantulkan
(ballotement). Kalau di fundus uteri teraba masa yang dapat
dipantulkan, harus dicurigai presentasi bokong.
16
e)
Benjolan kepala tidak ada dan bokong tidak dapat dipantulkan.
2) Denyut jantung janin
Denyut janin terdengar paling keras pada atau diatas umbilicus dan
pada sisi yang sama dengan punggung pada RSA (Right Sacrum Anterior)
denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadran kanan atau perut
ibu. Kadang-kadang denyut jantung janin terdengar dibawah umbilicus,
dalam hal ini banyak diagnosa yang dibuat dengan palpasi jangan dirubah
oleh sebab itu denyut jantung janin terdengar tidak ditempat biasa (Walsh,
2007).
3) Pemeriksaan dalam
a) Bagian terendah teraba tinggi
b) Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garis
sutura dan fontanella. Hasil pemeriksaan negatif ini menunjukkan
adanya mal presentasi.
c) Bagian terendahnya teraba lunak dan inreguler. Anus dan
tuberishiadicum terletak pada satu garis. Bokong dapat dikelirukan
dengan muka.
d) Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik
dibawah dan teraba oleh jari-jari pemeriksa, ia dapat dikelirukan
dengan kepala oleh karena tulang yang keras.
e) Sacrum ada di kuadran kanan dan panggul dan diameter
bitrochanteria ada pada diameter obliqua kanan.
f) Kadang-kadang teraba kaki dan harus dibedakan dengan tangan.
4) Pemeriksaan sinar –X
17
Sinar –X berguna baik untuk menegakkan diagnosa maupun untuk
menentukan perkiraan dan konfigurasi panggul ibu. Pemeriksaan sinar – X
harus dikerjakan pada senua primigravida dan multipara yang mempunyai
riwayat persalinan sukar atau bayi-bayi yang lahirkan sebelum kecil
semua, sinar – X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin,
demikian pula kelainan-kelainan seperti hydrochepalus.
5) Ultrasonografi
Pemeriksaan seksama dengan ultrasonografi akan memastikan letak
janin yang tidak normal. Letak sungsang dikenal pula dengan istilah
kelahiran bokong dengan empat kemungkinan. Kemungkinan pertama,
ditemukan bokong sempurna atau bokong kaki, jika kedua tungkai terlipat
didepan perut. Kedua, bokong murni, kalau kedua tungkai menekuk lurus
kearah depan tubuh hingga bekerja sebagai badai mengurangi kebebasan
gerak lahir. Terakhir, bokong lutut, satu atau dua lutut menghadap jalan
lahir (Wiknjosastro, 2005).
e. Komplikasi hamil letak sungsang
Posisi janin sungsang tentunya dapat mempengaruhi proses persalinan.
Proses persalinan yang salah jelas menimbulkan resiko, seperti pada ibu
mengalami perdarahan, trauma persalinan dan infeksi, sedangkan pada bayi
terjadi perdarahan, infeksi pasca partus seperti meningitis dan trauma
persalinan seperti kerusakan alat vital, trauma ektermitas dan trauma alat
vesera seperti lever ruptur dan lien rupture (Manuaba, 2008).
f.
Penatalaksanaan
18
Penatalaksanaan untuk kehamilan dengan letak sungsang menurut
Chapman (2006), asuhan mandiri yang bersifat menyeluruh dari langkahlangkah sebelumnya yaitu :
1) Beri informasi kehamilannya dan dukungan moril
2) Lakukan postural posisi knee chest serta anjurkan untuk dilaksanakan
dirumah.
3) Bila diperlukan kolaborasi dengan dokter dan kapan ibu harus segera
datang ketempat pelayanan kesehatan.
Menurut Mufdlilah (2009), penatalaksanaan untuk kehamilan letak
sungsang adalah posisi knee chest.
1) Langkah-langkah knee chest
a) Ibu dengan posisi menungging (seperti sujud)
b) Lutut dan dada menempel pada lantai.
c) Lutut sejajar dengan dada.
d) Lakukan 3-4 x/hari selama 10-15 menit
e) Lakukan pada saat sebelum tidur, sesudah tidur, sebelum mandi dan
selain itu juga telah melakukan posisi knee chest secara tidak
langsung pada waktu melakukan sholat.
2) Syarat-syarat knee chest
a) Pada kehamilan 7-7,5 bulan masih dapat dicoba
b) Melakukan posisi knee chest 3-4 x/hari selama 10-15 menit.
c) Latihan ini hanya efektif jika usia kehamilan maksimal 35-36
minggu.
d) Situasi yang masih longgar diharapkan dapat memberikan peluang
kepada turun menuju pintu atas panggul.
19
e) Dasar pertimbangan kepala lebih berat daripada bokong sehingga
dengan hukum alam akan mengarah ke pintu atas panggul.
B. Teori Manajemen Kebidanan
1. Pengertian Manajemen Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, temuan, serta ketrampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk
mengambil suatu keputusan yang berfokus pada pasien. Manajemen kebidanan
terdiri atas tujuh langkah yang berurutan, diawali dengan pengumpulan data
sampai dengan evaluasi (Sulistyawati, 2009).
Menurut Varney (2008), manajemen kebidanan adalah metode kerja
profesional dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah,
sehingga merupakan alat kerja dan pengorganisasian, pemikiran serta
langkah-langkh dalam suatu urutan yang logis yang menguntungkan bagi
pasien maupun bidan.
2. Proses Asuhan Kebidanan
Proses manajemen kebidanan menurut Sulistyawati (2009), terdiri dari 7
langkah yaitu: mengumpulkan semua data, menginterpretasi data, mengidentifikasi
diagnosa, menetapkan tindakan segera, menyusun rencana asuhan, pelaksanaan
dan mengevaluasi.
a. Langkah I: Pengkajian
Langkah ini mengumpulkan semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk
20
memperoleh data dilakukan melalui cara Anamnesa data subjektif dan
data obyektif dari pasien (Jannah, 2012).
Pengkajian pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan
mengumpulkan data dasar dan semua informasi yang diperlukan untuk
mengevaluasi klien. Pengkajian ibu hamil dengan presentasi bokong:
1) Identitas
a) Nama
Untuk dapat mengenal atau memanggil nama ibu dan untuk
mencegah
kekeliruan
bila
ada
nama
yang
sama
(Romauli, 2011).
b) Umur
Untuk mengetahui apakah klien dalam kehamilan yang beresiko
atau tidak, usia dibawah 16 tahun dan diatas 35 tahun (Astuti,
2012).
c) Agama
Dalam hal ini berhubungan dengan perawatan penderita yang
berkaitan dengan ketentuan agama. Antara lain dalam keadaan
yang gawat ketika memberi pertolongan dan perawatan dapat
diketahui dengan siapa harus berhubungan, misalnya agama islam
memanggil ustad dan sebagainya (Romauli, 2011).
d) Suku bangsa
Untuk mengetahui kondisi social budaya ibu yang mempengaruhi
perilaku kesehatan (Romauli, 2011).
21
e)
Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat intelektual, tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang (Romauli,
2011).
f)
Pekerjaan
Untuk mengetahui taraf hidup dan social ekonomi agar nasehat kita
sesuai (Romauli, 2011).
g)
Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada
ibu yang namanya sama (Romauli, 2011).
2) Keluhan Utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke
fasilitas pelayanan kesehatan dan untuk mengetahui sejak kapan
seorang klien merasakan keluhan tersebut (Romauli, 2011). Keluhan
utama pada ibu hamil dengan presentasi bokong adalah gerakan janin
terasa lebih banyak bagian bawah dan terasa penuh dibagian atas
(Winknjosastro, 2005).
3) Riwayat Menstruasi
Data yang kita peroleh akan mempunyai gambaran tentang keadaan
dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang harus kita peroleh
dari riwayat menstruasi antara lain : menarche, siklus, volume dan
keluhan (Sulistyawati, 2009).
4) Riwayat Hamil ini
Dikaji untuk mengetahui keadaan kehamilan itu saat ini terutama mengenai
keteraturan ibu dalam memeriksakan kehamilannya, karena dari
22
pemeriksaan ANC yang rutin dapat diketahui keluhan-keluhan yang
dirasakan (Prawirohardjo, 2010).
5) Riwayat Penyakit
a)
Riwayat penyakit sekarang
Dikaji tanda-tanda dan gejala-gejala yang ditemukan ibu hamil
untuk petunjuk dini adanya respon wanita tersebut terhadap
kehamilannya, mungkin diperlukan terapi untuk mengatasi gejala
dini atau penyelidikan lebih lanjut jika terdapat gejala abnormal
(sujiayatini dkk, 2008).
b)
Riwayat penyakit sistemik
Untuk mengetahui apakah ibu menderita penyakit jantung, ginjal,
asma/TBC,
hepatitis,
DM,
Hipertensi
dan
epilepsi
(Prawirohardjo, 2008).
c) Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita
penyakit menular dan penyakit menurun seperti hipertensi, DM,
jantung, TBC (Prawirohardjo, 2008).
d)
Riwayat keturunan kembar
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga mempunyai keturunan
kembar atau tidak (Marmi dkk, 2011).
e)
Riwayat Operasi
Untuk mengetahui apakah ibu pernah melakukan operasi atau
tidak yang berhubungan dengan tindakan kebidanan (Sujiyatini
dkk, 2008).
23
6)
Riwayat Perkawinan
Untuk mengetahui usia nikah pertama kali, status pernikahan sah atau
tidak, lama pernikahan, ini suami yang ke berapa (Sulistyawati, 2009).
7)
Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah ibu sebelum hamil pernah menggunakan
KB atau belum, jika pernah lamanya berapa tahun, dan jenis KB yang
digunakan (Varney, 2007)
8)
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
(a) Kehamilan
Adakah gangguan seperti mual, muntah berlebihan, hipertensi
dan perdarahan pada kehamilan (Varney, 2007).
(b) Persalinan
Spontan atau buatan, lahir aterm aterm atau prematur, ada
perdarahan waktu persalinan atau tidak, ditolong oleh siapa dan
dimana tempat melahirkan (Varney, 2007).
(c) Nifas
Adakah terjadi perdarahan, infeksi dan bagaimana laktasinya
(Varney, 2007).
(d) Anak
Jenis kelamin, hidup atau mati,berat badan waktu lahir, panjang
badan, lingkar kepala dan lingkar dada
(Varney, 2007).
24
9) Pola kebutuhan sehari-hari
a) Nutrisi
Untuk mengetahui status gizi ibu, apakah sudah memenuhi
standar makanan yang dibutuhkan seorang ibu hamil, kekurangan
atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak
diinginkan pada wanita hamil, kekurangan makanan dapat
menyebabkan anemia, abortus prematurus, insersia uteri,
hemoragia post partum dan sepsis peurperalis, sedangkan
makanan berkelebihan karena salah mengerti ia makan untuk dua
orang dapat pula mengakibatkan komplikasi antara lain
preeklamsi, bayi terlalu besar sebaiknya makan secukupnya
(Prawirohardjo, 2005).
b)
Eliminasi
BAK ditanyakan adakah perubahan pola BAK sebelum dan
sesudah hamil, sering kencing terjadi karena rahim ke depan
menyebabkan kandung kemih teras penuh pada triwulan kedua
sudah menghilang. BAB pada wanita hamil terjadi atau obstipasi
karena pengaruh progesteron dapat mengambat peristaltik usus
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar (Prawirohardjo,
2005).
c)
Aktivitas
Untuk mengetahui aktivitas ibu berlebihan atau tidak dan adakah
trauma atau kecelakaan kerja (Sujiyatini dkk, 2006).
25
d)
Istirahat
Wanita hamil dianjurkan untuk istirahat untuk merencanakan
istirahat yang cukup yang teratur khususnya seiring kemajuan
kehamilan. Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan
baik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan
dan perkembangan janin (Marmi, 2011).
e)
Seksualitas
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan
seksual dalam seminggu dan apakah ada keluhan
(Varney, 2007).
f) Personal Hygiene
Dikaji kebiasaan ibu dalam menjaga kebersihan dirinya yaitu
kebiasaan mandi, gosok gigi, bila kerusakan gigi tidak
diperhatikan
mengakibatkan
komplikasi
seperti
nefritis,
septikemia, oleh karena infeksi di rongga mulut dapat menjadi
sarang infeksi yang menyebar kemana-mana, ganti baju, dan
penggunaan alas kaki
(Prawirohardjo, 2005).
g)
Psikososial budaya
Perlu dikaji untuk mengetahui bahwa kehamilannya diterima oleh
dirinya, suami dan keluarga atau tidak karena apabila ibu tidak
mendapat dukungan sehingga psikologi ibu terganggu dan dapat
mengganggu kehamilannya (Prawirohardjo, 2005).
26
h) Penggunaan obat-obatan atau rokok
dikaji untuk mengetahui apakah ibu mengkonsumsi jamu atau
obat sehingga membahayakan kehamilannya karena dapat
menimbulkan kelainan organ pada janin (Wiknjosastro, 2005).
10) Pemeriksaan Fisik
a) Status Generalis
(1) Keadaan umum
Untuk mengetahui keadaan ibu apakah baik, sedang, buruk.
Pada kasus ibu hamil normal keadaan umum baik (Saifuddin,
2006). Pada kasus kehamilan sungsang kesadaran umum
adalah baik.
(2) Kesadaran
Untuk
mengetahui
tingkat
kesadaran
ibu
apakah
composmentis, somnolen, koma. Pada ibu hamil letak
sungsang adalah Composmentis (Wiknjosastro, 2005).
(3) Tekanan darah
Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90
mmHg. Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30
mmHg atau lebih, dan atau diastolic 15 mmHg atau lebih,
kelainan ini dapat berlanjut menjadi preeklamsi dan eklamsi
kalau tidak ditangani dengan tepat (Romauli, 2011).
(4) Nadi
Pada ibu hamil nadi dikatakan normal 80-84 x/menit. Batas
normal 60-100 x/menit (Wiknjosastro, 2005).
27
(5) Suhu
Suhu normal pada ibu hamil adalah 36 0 C – 370 C, jika
keadaan suhu tinggi menunjukkan adanya infeksi (Marmi,
2011).
(6) Pernafasan
Apabila ibu sesak nafas akan berpengaruh pada janin dan
sering terjadi keguguran atau berat badan janin tidak sesuai
dengan usia kehamilan batas nor al 12-20 x/menit
(Prawirohardjo, 2005).
(7) Berat Badan
Untuk mengetahui berat badan pasien selama hamil kenaikan
berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg.
Kenaikan berat badan yang berlebihan kemungkinan bayi
besar, sebab janin besar dapat menyebabkan disproporsi,
meskipun ukuran panggul normal (Wiknjosastro, 2005).
(8) Tinggi Badan
Berkaitan dengan kemungkinan panggul sempit bila tinggi
badan kurang (Wiknjosastro, 2005).
(9) LILA
Untuk mengetahui keadaan gizi ibu, LILA normal pada ibu
hamil tidak kurang dari 23,5 cm
(Wiknjosastro, 2005).
b) Pemeriksaan sistematis
Menurut Sulistyawati (2009), pemeriksaan kepala meliputi:
28
(1) Kepala
(a) Rambut
Dikaji untuk mengetahui warna rambut klien, kebersihan
rambut dan rambut mudah rontok atau tidak.
(b) Telinga
Dikaji kebersihan dan ada tidak gangguan pendengaran.
(c) Mata
Dikaji untuk mengetahui warna konjungtiva dan sklera,
kebersihan mata, ada kelainan atau tidak dan adakah
gangguan penglihatan.
(d) Hidung
Dikaji untuk mengetahui kebersihan hidung klien, ada
benjolan atau tidak, apakah klien alergi terhadap debu atau
tidak.
(e) Mulut
Dikaji untuk mengetahui keadaan bibir, lidah dan gigi
klien. Mengkaji warna bibir, integritas jaringan (lembab,
kering atau pecah-pecah), mengkaji lidah klien tentang
warna
dan
kebersihannya
serta
gigi
klien
tentang
kebersihan, caries atau gangguan pada mulut (bau mulut).
(2) Leher
Dikaji untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar limfe,
pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena atau tumor
(Astuti, 2012).
29
(3) Dada dan Axilla
Dikaji untuk menentukan bentuk dada, simetris/ tidak, payudara
(bentuk, simetris/ tidak, hiperpigmentasi areola payudara, teraba
massa, nyeri atau tidak, kolostrum, keadaan puting (menonjol,
datar, atau masuk kedalam), kebersihan, bentuk BH) serta
mengkaji denyut jantung dan gangguan pernafasan (Sulistyawati,
2009).
(4) Ekstremitas
Dikaji ekstremitas atas dan bawah. Atas dikaji ada atau tidak
gangguan/ kelainan dan bentuk. Bawah dikaji bentuk, oedema dan
varices (Sulistyawati, 2009).
c)
Pemeriksaan khusus obstetri
Pemeriksaan obstetri dilakukan untuk mengetahui keadaan
kehamilan dan persalinan meliputi :
(1) Abdomen
(a) Inspeksi
Inspeksi adalah memeriksa dengan cara melihat atau
memandang. Tujuannya untuk melihat keadaan umum
klien, gejala kehamilan dan adanya kelainan pada
abdomen untuk mengetahui bentuk, bekas luka operasi,
terdapat
linea
nigra,
striae
livida
dan
terdapat
pembesaran abdomen (Romauli, 2011).
(b) Palpasi
Adanya massa atau tumor selain kehamilan seperti mioma
uteri atau tumor jalan lahir merupakan penyebab letak
30
sungsang, sedangkan adanya jaringan parut atau luka
bekas operasi diperut harus dikaji lebih jauh untuk
melaksanakan selanjutnya.
Menurut Jannah (2012), pemeriksaan palpasi dengan cara
leopold pada letak sungsang , adalah :
(1) Leopold I
Untuk menentukan tinggi fundus uteri. Pada kasus
letak sungsang Bagian janin yang ada di fundus
secara khas ditemukan bahwa kepala janin yang keras
dan bulat dengan ballotemen sudah menempati
bagian fundus uteri.
Pada Kehamilan sungsang, kepala janin berada
difundus (Susilowati dkk, 2009).
(2) Leopold II
Untuk menentukan batas samping uterus dan dapat
pula ditentukan letak punggung janin yang membujur
dari atas kebawah menghubungkan bokong dengan
kepala menunjukkan punggung sudah berada satu sisi
dengan abdomen dan bagian-bagian kecil pada sisi
yang lain.
Menurut Marmi (2010), punggung ada disebelah
kanan dekat garis tengah. Bagian-bagian kecil ada
disebelah kiri. Jauh dari garis tengah dan belakang.
(3) Leopold III
31
Untuk
mengetahui
bagian
apa
yang
menjadi
presentasi bagian terbawah janin.
Pada kehamilan letak sungsang teraba bagian besar
yang tidak bulat, tidak rata dan tidak melenting yaitu
bokong (Mufdlilah, 2009).
(4) Leopold IV
Untuk mengetahui seberapa jauh masuknya bagian
terendah janin kedalam pintu atas panggul (Rukiyah
dan Yulianti, 2010).
Menurut Marmi (2010), pada presentasi bokong
murni otot-otot paha terengang diatas tulang-tulang
dibawahnya,
memberikan
gambaran
keras
menyerupai kepala.
(5) TBJ (tafsiran berat janin) ini hanya berlaku untuk
janin dengan presentasi kepala. Rumusnya adalah
sebagai berikut :
(TFU (cm) – n) x 155 = Berat (gram)
Bila kepala belum masuk panggul makan n-12, jika
kepala
sudah
masuk
panggul
maka
n-11
(Astuti, 2012).
(c) Auskultasi
Dilakukan untuk mengetahui normal terdengar denyut
jantung di bawah pusat ibu (baik dibagian kiri atau
dibagian kanan) mendengarkan denyut jantung bayi
32
meliputi frekuensi dan keteraturannya. DJJ dihitung
selama 1 menit penuh. Jumlah DJJ normal antara 120
sampai 140 x/menit (Suryati, 2011). Pada kasus
kehamilan presentasi bokong denyut jantung janin pada
umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi
daripada umbilicus (Wiknjosastro, 2009).
(2)
Pemeriksaan panggul : kesan panggul, distansia spinarum
normal 23-26 cm, distansia kristarum normal 26-29 cm,
conjugata eksterna normal 18-20 cm dan lingkar panggul
normal 80 cm (Wiknjosastro, 2011).
(3)
Anogenital
Adakah varices, luka, kemerahan, nyeri, kelenjar bartholini,
atau kelainan yang lain juga perinium elastis atau tidak
(Nursalam, 2007).
(4)
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menegakkan diagnosa
dan untuk menentukan adakah faktor resiko meliputi USG untuk
memastikan perkiraan klinis presentasi bokong dan juga untuk
mengidentifikasi setiap kelainan janin, pada trimester III bagian
terendah janin tidak berubah lagi (Prawirohardjo, 2005).
Pada
kasus
kehamilan
letak
sungsang
pemeriksaan
ultrasonografi tampak kepala janin dibagian atas fundus
(Manuaba, 2007).
33
b. Langkah II : Interpretasi data
Terdiri dari diagnosa kebidanan dari diagnosa, masalah dan
kebutuhan pada langkah ini data dasar yang sudah dikumpulkan
diinterpretasikan menjadi diagnosa dan masalah. Masalah tersebut
membutuhkan penanganan yang akan dituangkan kedalam rencana
asuhan kebidanan (Janah, 2011).
1)
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam
lingkungan praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur
diagnosa kebidanan yang ditemukan dari hasil pengkajian atau
yang menyertai diagnosa (Varney, 2007).
Diagnosa Kebidanan :
Ny. X G P A Umur... Tahun, Umur Kehamilan... Minggu, janin
Tunggal/ganda, Hidup/mati, Intra/ekstauteri, punggung kanan/kiri,
dengan presentasi bokong.
Data Subyektif :
a) Pernyataan ibu tentang jumlah kehamilan
b) Pernyataan ibu tentang jumlah persalinan
c) Pernyataan ibu tentang jumlah abortus
d) Pernyataan ibu yang berkaitan dengan HPHT
e) Keluhan pasien terasa sesak pada abdomen bagian atas
(Manuaba, 2007).
Data Obyektif :
a) Pemeriksaan TTV
(a) Kesadaran Umum
34
Menurut Saifuddin (2006), keadaan umum pada kehamilan
letak sungsang kesadaran umum adalah baik.
(b) Kesadaran pada ibu hamil letak sungsang adalah
composmentis (Wiknjosastro, 2005).
(c) Tekanan darah batas normal antara 90/60 mmHg sampai
130/90 mmHg dan peningkatan diastolik tidak lebih dari
150 mmHg dari keadaan pasien normal
(Wiknjosastro, 2005).
(d) Nadi pada ibu hamil nadi dikatakan normal 80-84 x/menit.
Batas suhu normal adalah 60-100 x/menit
(Wiknjosastro, 2005).
(e) Suhu normal adalah 36 0 C – 37 0 C
(Wiknjosastro, 2005).
(f) Pernafasan pada ibu hamil batas normal 12-20 x/menit
(Prawirohardjo, 2005).
b) Palpasi
a) Pemeriksaan Leopold I :
Pada kehamilan letak sungsang adalah kepala janin berada
difundus dan bokong dibawah
(Susilowati dkk, 2009)
b) Pemeriksaan Leopold III :
Pada kehamilan letak sungsang teraba bagian besar yang
tidak bulat, tidak rata dan tidak melenting yaitu bokong
(Mufdlilah, 2009).
35
Pada palpasi dibagian bawah teraba bagian yang kurang
keras dan kurang bundar, sementara di fundus teraba bagian
yang keras, bundar dan melenting (Marmi, 2011).
c) Auskultasi
Pada kehamilan presentasi bokong denyut jantung janin pada
umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi dari pada
umbilicus (Wiknjosastro, 2007).
d) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan USG, pada kasus kehamilan letak sungsang
pemeriksaan ultrasonografi tampak kepala janin dibagian atas
abdomen (Manuaba, 2012).
2) Masalah
Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang
ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis.
(Salmah dkk, 2006). Masalah pada ibu hamil dengan letak presentasi
bokong yaitu merasa cemas atau khawatir dengan kehamilannya
(Prawirohardjo, 2009)
3) Kebutuhan
Hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum teridentifikasi dalam
diagnosa dan masalah yang didapatkan melakukan analisis data.
Kebutuhan ibu hamil dengan presentasi bokong yaitu memberikan
KIE tentang presentasi bokong
(Salmah dkk, 2006).
c. Langkah III : Diagnosa Potensial
36
Pada langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial
berdasarkan diagnosa masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan,
sambil mengamati klien. Bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila
diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi (Varney, 2007).
Menurut Manuaba (2012), pada saat persalinan dengan letak
sungsang dapat terjadi perdarahan intrakranial, aspirasi air ketuban,
ketuban pecah dini.
d. Langkah IV : Tindakan segera
Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melalui konsultasi,
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
Tindakan segera pada kehamilan letak sungsang yaitu knee chest position
(Prawirohardjo, 2009)
e. Langkah V : Perencanaan
Menurut Chapman (2006), perencanaan yang bersifat menyeluruh
dari langkah-langkah sebelumnya, yaitu :
1)
Beri informasi KIE dan motivasi kepada ibu tentang kehamilan
presentasi bokong.
2)
f.
Beri penkes tentang pelaksanaan posisi knee chest.
Langkah VI : Pelaksanaan
Melaksanakan perencanaan asuhan menyeluruh. Implementasi
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang tetap dan sesuai. Dengan
kewenangan bidan dan kompetensi bidan (Salmah dkk,
Pelaksanaan pada kasus kehamilan prsentasi bokong yaitu :
2006).
37
1) Memberi informasi KIE dan motivasi kepada ibu tentang kehamilan
presentasi bokong.
2) Memberi penkes tentang pelaksanaan knee chest.
g. Langkah VII : Evaluasi
Evaluasi Merupakan langkah pengecekkan apakah rencana asuhan
benar-benar telah terpenuhi kebutuhan sebagai mana telah diidentifikasi
dalam masalah diagnosa. Hasil asuhan yang diharapkan pada Ny.X GPA
Umur...tahun Umur kehamilan... Minggu dengan presentasi bokong yaitu
keadaan umum baik, ibu tidak merasa cemas, bagian terbawah adalah
kepala
(Varney, 2007).
3. Data perkembangan
Menurut Varney (2007), metode pendokumentasian yang digunakan
dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan presentasi bokong adalah
SOAP, adalah sebagai berikut:
S
:
Subjektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien
melalui anamnesa.
O :
Objektif
Menggambarkan dokumentasi hasil pemeriksaan fisik klien, hasil
laboraturium, dan uji diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
fokus untuk mendukung asuhan.
38
A :
Assesment
Menggambarkan dokumentasi hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi.
P :
Planning
Menggambarkan keterkaitan antara manajemen kebidanan sebagai
pola pikir dengan pendokumentasian sebagai catatan dari asuhan
pendekatan manajemen kebidanan.
C. Landasan Hukum
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
yang disebutkan pada :
Pasal 9
Bidan dalam menjalankan praktek berwenang untuk memberikan pelayanaan
yang meliputi:
a.
Pelayanan kesehatan ibu
b.
Pelayanan kesehatan anak
c.
Pelayanan kesehatan reproduksi dan KB
Pasal 10
a.
Pelayanan kesehatan ibu dimaksud pada pasal 9 huruf a diberi pada masa
prahamil, kehamilan, persalian, dan nifas, menyusui, dan masa diantara 2
kehamilan.
Dan
berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
369/MENKES/SK/III/2007 tanggal 27 maret 2007 tentang praktek bidan
mengenai wewenang bidan yaitu pasal 14, pasal 15 ayat 2, pasal 16 ayat 1.
39
1. Pasal 14
Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan
pelayanan kebidanan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan
masyarakat.
2. Pasal 15 ayat 2
Pelayanan kepada ibu diberikan pada masa pra nikah, pra hamil, masa
kehamilan, masa persalinan, masa nifas, menyusui dan masa antara (periode
interval).
3. Pasal 16 ayat 1
Pelayanan kebidanan pada ibu meliputi : penyuluhan dan konseling
pemeriksaan fisik, Pelayanan pada kehamilan abdormal yang mencakup ibu
hamil dengan abortus imminens, hyperemesis tingkat 1, sungsang,
preeklamsi, ringan dan anemia ringan.
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus
Jenis Karya Tulis Ilmiah ini adalah studi kasus dengan metode deskriptif.
Metode deskriptif adalah suatu metode studi kasus yang dilakukan dengan
tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan
secara objektif. Dalam studi ini menggunakan metode deskriptif dengan
rancangan studi kasus yaitu laporan yang dilakukan dengan cara meneliti suatu
permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal (Notoatmodjo,
2012). Studi kasus ini dilakukan pada Ibu Hamil Pathologi Trimester III pada Ny.
P G3P1A1 Umur 34 Tahun Umur Kehamilan 31+3 Minggu dengan Presentasi
Bokong di RB AN-NUUR Surakarta dengan manajemen 7 langkah Varney dan
data perkembangan dengan SOAP.
B. Lokasi Studi Kasus
Lokasi studi adalah tempat untuk melakukan laporan untuk studi kasus
(Notoatmodjo, 2012). Lokasi yang digunakan dalam melaksanakan pengambilan
kasus ini adalah di RB AN-NUUR Surakarta.
40
C. Subyek Studi Kasus
Subyek merupakan hal atau orang yang akan dikenai kegiatan pengambilan
kasus (Notoatmodjo, 2012). Subjek yang digunakan dalam studi kasus ini adalah
ibu hamil Ny.P G3P1A1 dengan presentasi bokong.
D. Waktu Studi Kasus
Waktu pelaksanaan merupakan batas waktu yang digunakan penulis untuk
melakukan pengambilan kasus yang diambil (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus
ini dilaksanakan pada tanggal 6 April-4 Mei 2015.
E. Instrumen Studi Kasus
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
suatu penelitian dan penilaian. Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan informasi kuantitatif dan kualitatif tentang variasi
karakteristik variabel penelitian secara objektif (Notoatmodjo, 2012).
Pengambilan data untuk kasus ini menggunakan format dokumentasi asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan metode 7 langkah Varney dan data
perkembangan SOAP.
F.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara penelitian untuk mengumpulkan
data yang akan dilakukan dalam penelitian
(Hidayat, 2007).
Ada 2 metode untuk memperoleh data, yaitu :
41
42
1. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari obyek penelitia n oleh
peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2013). Data primer dalam
penelitian ini meliputi :
a. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik meliputi :
1) Inspeksi
Inspeksi adalah memeriksa dengan cara melihat atau
memandang. Tujuannya untuk melihat keadaan umum klien, gejala
kehamilan dan adanya kelainan (Romauli, 2011). Inspeksi ibu hamil
dengan presentasi bokong yaitu dilakukan untuk mengetahui
pembesaran perut, bentuk perut, adanya linea alba/nigra, ada strie
albican/livide, kelainan dan pergerakan anak.
2) Palpasi
Palpasi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara
meraba tujuannya untuk mengetahui adanya kelainan, mengetahui
perkembangan kehamilan (Romauli, 2011). Palpasi pada kasus ibu
hamil dengan presentasi bokong yaitu pemeriksaan leopold I-IV.
3)
Perkusi
Menurut Romauli (2011), perkusi adalah teknik pemeriksaan
pada reflek patella, dikatakan Normal bila tungkai bawah akan
bergerak sedikit ketika tendon diketuk, bila gerakannya berlebihan
dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda preeklamsi, bila
reflek patella negative kemungkinan pasien mengalami kekurangan
43
vitamin B1. Perkusi pada ibu hamil presentasi bokong yaitu
dilakukan pemeriksaan reflek patella.
4)
Auskultasi
Auskultasi
Merupakan
teknik
pemeriksaan
dengan
menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi yang dihasilkan
oleh tubuh (Nursalam, 2008). Auskultasi pada kasus ibu hamil
dengan presentasi bokong yaitu mendengarkan detak denyut jantung
janin.
b. Wawancara
Menurut Notoatmodjo (2012), wawancara adalah suatu metode
yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, di mana peneliti
mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seorang sasaran
penelitian, atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut
(face to face). Wawancara ini dilakukan secara langsung dengan pasien
dan keluarga pasien di RB An-Nuur Surakarta untuk menilai keadaan
atau masalah pada pasien.
c. Observasi
Menurut Notoatmodjo (2012), observasi adalah suatu prosedur yang
berencana meliputi melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah situasi
tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Pada kasus
presentasi bokong observasi dilakukan untuk mengetahui presentasi janin
atau bagian terbawah janin dengan cara palpasi dan perkusi.
2. Data sekunder
44
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan
pihak lain dengan berbagai metode baik secara komersil maupun non
komersil (Riwidikdo, 2013). Data sekunder diperoleh dengan cara :
a. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah setiap bahan tertulis yang disiapkan
karena adanya permintaan seorang penyidik. Pada laporan kasus ini
penulis mendokumentasikan setiap tahapan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan sistem SOAP (Nursalam, 2013). Pengambilan studi kasus
ini menggunakan catatan informasi dan catatan medik yang ada di RB
An-Nuur Surakarta berupa nomor registrasi pasien, riwayat kesehatan,
buku periksa pasien, buku KIA.
b. Studi kepustakaan
Bahan pustaka merupakan hal yang penting dalam menunjang latar
belakang teoritis dari suatu kasus (Notoatmodjo, 2013). Studi kasus ini
diambil dari buku-buku referensi tentang ibu hamil dengan presentasi
bokong tahun 2006 - 2014.
G. Alat yang Digunakan
Alat yang dibutuhkan dengan teknik pengumpulan data antara lain:
1. Alat dan bahan untuk wawancara:
a. Alat tulis (buku dan bolpoint).
b. Buku register di RB AN-NUUR Surakarta.
2. Alat dan bahan untuk pemeriksaan ibu hamil
a. Timbangan berat badan.
b. Alat pengukur tinggi badan.
45
c. Methline.
d. Tensimeter.
e. Stetoskop.
f.
Termometer.
g. Jangka panggul
h. Jam tangan
H. Jadwal Studi kasus
Jadwal penelitian adalah dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan
dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,
beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo,
2012). Jadwal pelaksanaan studi kasus terlampir.
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Ruang
: KIA
Tanggal masuk : 6 April 2015
No. Register
:-
A. TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
Identitas Suami
1. Nama : Ny. P
Nama
2. Umur : 34 Tahun
3. Agama
: Tn. K
Umur
: 31 Tahun
: Islam
Agama
4. Suku Bangsa : Jawa Indonesia
: Islam
Suku Bangsa :Jawa Indonesia
5. Pendidikan
: SMA
Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan
: Swasta
Pekerjaan
7. Alamata
: Kerten RT 3 / RW 8 Sumber, Surakarta
: Swasta
b. Anamnesa (Data Subyektif)
Tanggal
: 6 April 2015
Pukul : 19.15 WIB
1. Keluhan utama pada waktu masuk
:
a. Ibu mengatakan sesak diperut bagian atas dan merasa kurang
nyaman karena gerakan bayi nya sangat aktif.
b. Ibu mengatakan hasil pemeriksaan USG pada tanggal 4 April
2015 posisi janinnya Bokong
46
47
2. Riwayat menstruasi
a. Menarche
: Ibu mengatakan haid pertama umur 15
tahun.
b. Siklus
: Ibu mengatakan jarak haidnya ± 28 hari.
c. Lama
: Ibu mengatakan lama haidnya 6-7 hari.
d. Banyaknya
: Ibu mengatakan ganti pembalut 2-3 kali
sehari
e. Teratur / tidak : Ibu mengatakn haidnya teratur.
f.
Sifat darah
: Ibu mengatakan darah haidnya encer dan
berwarna merah segar.
g. Dismenorhoe
: Ibu mengatakan tidak pernah nyeri perut
saat haid hingga mengganggu aktivitas.
3. Riwayat hamil ini
a. HPHT
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir pada tanggal 29
Agustus 2014
b. Gerakan janin
Ibu mengatakan pertama kali merasakan gerakan janin pada
usia kehamilan 20 minggu (5 bulan).
c. Vitamin / jamu yang dikonsumsi
Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi jamu dan
hanya mengkonsumsi vitamin dan obat dari bidan.
d. Keluhan-keluhan pada
Trimester I
: Ibu mengatakan mual, muntah dan pusing
Trimester II
: Ibu mengatakan tidak ada keluhan
48
Trimester III
: Ibu mengatakan terasa sesak di perut
bagian atas.
e. ANC
Trimester I
: 7 kali di RB An Nuur teratur.
: 3 kali saat usia kehamilan 6,8 dan 10
minggu.
Trimester II
: 3 kali saat usia kehamilan 17+4, 20+3, dan
26 minggu.
Trimester III
f.
: 1 kali saat usia kehamilan 31+3 minggu.
Penyuluhan yang pernah didapat
Ibu mengatakan sudah pernah mendapatkan penyuluhan
tentang mual muntah dipagi hari, dan manfaat Tablet FE,
g. Imunisasi TT
Ibu mengatakan sudah imunisasi TT lengkap
h. Kekawatiran khusus
Ibu mengatakan merasa cemas karena letak janinnya
bokong.
4. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini sedang tidak sakit seperti demam,
batuk, pilek dan lainnya.
b. Riwayat penyakit sistemik
1)
Jantung
: Ibu mengatakan tidak merasakan nyeri
dada sebelah kiri dan tidak berdebardebar.
2) Ginjal
: Ibu mengatakan tidak pernah merasakan
49
sakit pada pinggang sebelah kanan dan
kiri.
3) Asma/TBC : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas
dan batuk dalam waktu yang lama ± 3
bulan.
4) Hepatitis
: Ibu mengatakan tidak pernah menderita
penyakit kuning.
5) DM
: Ibu mengatakan tidak sering kencing
dimalam hari dan tidak mudah haus
dan lapar.
6) Hipertensi
: Ibu mengatakan tidak pernah
mengalami tekanan darah tinggi atau
lebih dari 140/90 mmHg.
7) Epilepsi
: Ibu mengatakan tidak pernah kejang
disertai keluar busa pada mulutnya.
8) Lain-lain
: Ibu mengatakan tidak mempunyai
penyakit seperti AIDS, IMS atau ISK
c. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya serta suaminya tidak
ada yang mempunyai riwayat penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, dan penyakit menurun seperti DM, Hipertensi.
d. Riwayat keturnan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya dan keluarga suaminya
tidak ada riwayat keturunan kembar.
e. Riwayat operasi
50
Ibu mengatakan tidak pernah operasi apapun.
5. Riwayat Perkawinan
a. Status perkawinan : Sah kawin : 1 kali
b. Kawin I : umur 24 Tahun, dengan suami umur 21 Tahun
Lamanya : 10 Tahun mempunyai anak 1 berumur 9
Tahun
6. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu mengatakan menggunakan alat kontrasepsi suntik 3
bulanan. Lamanya 9 tahun, tidak ada keluhan, alasan berhenti
karena sedang hamil.
7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
No
Tgl/thn
Tempat
partus
partus
1.
2006
BPS
2.
2014
RS
3
Hamil ini
UK (bln)
Jenis partus
aterm
5 mgg
Penolong
Normal
bidan
Abortus
Dokter
Anak
Nifas
JK
BB
PB
Nifas
laktasi
sekarang
L
3000
50
normal
lancar
hidup
8. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum hamil
: Ibu mengatakan makan 3 kali sehari
porsi Sedang menu nasi, sayur, lauk
dan minum air putih ± 9 gelas.
Selama hamil
Keadaan anak
: Ibu mengatakan 3 kali sehari porsi
Sedang 1 piring, sayur, lauk, buah dan
minum air putih ± 9 gelas sehari dan
minum 1 gelas susu.
meninggal
51
b. Eliminasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari
konsentrasi lunak, kekuningan dan
BAK 4-5 kali sehari warna jernih
kekuningan.
Selama hamil
: Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari
konsentrasi lunak, kekuningan dan
BAK 5-6 kali sehari warna jernih
kekuningan.
c. Aktifitas
Sebelum hamil
: Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan
rumah sendiri.
Selama hamil
: Ibu mengatakan suami membantu
melakukan pekerjaan rumah.
d. Istirahat / Tidur
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur selama ± 8 jam
sehari
Selama hamil
: Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam
dan malam ± 6-8 jam
e. Seksualitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan
hubungan 2 kali dalam 1 minggu
dan tidak ada keluhan.
Selama hamil
: Ibu mengatakan melakukan
Hubungan 1 kali dalam 1 minggu
52
dan tidak ada keluhan.
f.
Personal Hygiene
Sebelum hamil
: Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari
Gosok Gigi 2 kali sehari dan ganti baju
1 kali sehari.
Selama hamil
: Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari
Gosok Gigi 2 kali sehari dan ganti baju
2 kali sehari.
g. Psikososial budaya
1)
Perasaan tentang kehamilan ini
Ibu mengatakan cemas atau takut dengan
kehamilannya yang letak bokong.
2) Kehamilan ini direncanakan / tidak
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan.
3) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan ingin mempunyai anak perempuan.
4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung
kehamilannya.
5) Keluarga lain yang tinggal serumah
Ibu mengatakan hanya tinggal serumah dengan
suaminya.
6) Pantangan makanan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun.
7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan
53
Ibu mengatakan ada kebiasaan adat istiadat mitoni
atau 7 bulanan pada kehamilan pertama.
h. Penggunaan obat-obatan / rokok
:
Ibu mengatakan dia dan suaminya tidak pernah
mengkonsumsi obat-obatan sembarang dan merokok.
c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)
1. Status Generalis
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV
: TD : 120/80 mmHg N : 85 x/m
S : 36,7ºC
d. TB
R : 24 x/m
: 161 cm
e. BB sebelum hamil : 45 kg
f.
BB sekarang
: 56 kg
g. LLA
: 24 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
1) Rambut
: bersih, tidak rontok dan tidak
ketombe.
2) Muka
: tidak ada cloasma gravidarum dan
tidak ada oedem.
3) Mata
a) Oedema
: tidak ada pembengkakkan
b) Conjungtiva : warna merah muda
c) Sklera
: putih
54
4) Hidung
: bersih, tidak ada benjolan,
simetris.
5) Telinga
: bersih, tidak ada serumen,
simetris.
6) Mulut /gigi /gusi : tidak stomatitis, tidak caries,
Lidah bersih, gusi tidak
berdarah
b. Leher
1) Kelenjar Gondok : tidak ada pembesaran.
2) Tumor
: tidak ada tumor.
3) Pembesaran Kelenjar Limfe : tidak ada
pembesaran.
c. Dada dan Axilla
1) Mammae
a) Membesar
: pembesaran normal.
b) Tumor
: tidak ada benjolan.
c) Simetris
: simetris kanan dan kiri.
d) Areola
: bersih, hiperpigmentasi.
e) Puting susu
: menonjol.
f) Kolostrum
: belum keluar.
2) Axilla
a) Benjolan
: tidak ada
b) Nyeri
: tidak ada
d. Ekstremitas
1) Atas
: simetris, kuku bersih, dan jari
55
lengkap.
2) Bawah
a) Varices
: tidak terdapat varices.
b) Oedema
: tidak ada oedem.
c) Reflek Patella : positif kanan dan kiri.
d) Kuku
: merah muda dan bersih.
3. Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)
a. Abdomen
1) Inspeksi
a) Pembesaran Perut
: Sesuai dengan umur
kehamilan
b) Bentuk perut
c) Linea alba / nigra
: memanjang.
: linea alba.
d) Strie albican / livide : tidak ada strie
e) Kelainan
f) Pergerakan anak
: tidak ada.
: tidak terlihat pada saat
dilakukan pemeriksaan.
2) Palpasi
a) Kontraksi
: tidak ada kontraksi saat
dilakukan pemeriksaan.
b) Leopold I
: TFU 3 jari diatas pusat
bagian fundus teraba bulat,
keras, melenting (kepala).
c) Leopold II
: kanan : Teraba bagian-
56
bagian kecil janin
(ekstermitas).
kiri : teraba tahanan keras
dan memanjang (punggung).
d) Leopold III
: bagian terendah teraba
bulat lunak, tidak melenting
(bokong).
e) Leopold IV
: bagian terbawah janin
belum masuk panggul.
f) TFU Mc Donald
: 22 cm.
g) TBJ
: (22-12) x 155 = 1,838 cm.
3) Auskultasi
DJJ Punctum maximum
: sebelah kiri atas umbilicus.
Frekuensi
: 140 x/menit.
Teratur / Tidak
: teratur.
b. Pemeriksaan Panggul
1) Kesan panggul
: Ginekoid
2) Distantia Spinarum
: 25 cm.
3) Distantia Kristarum
: 28 cm.
4) Konjugata Eksterna
: 21 cm.
5) Lingkar Panggul
: 89 cm.
c. Anogenital
1) Vulva Vagina
a) Varices
: tidak ada.
b) Luka
: tidak ada.
57
c) Kemerahan
: tidak kemerahan.
d) Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
e) Kelenjar Bartolini
: tidak ada pembesaran.
f) Pengeluaran Pervaginam
: tidak ada.
2) Perineum
a) Bekas Luka
b) Lain – lain
: tidak ada.
: tidak ada.
3) Anus
a) Haemoroid
: tidak ada.
b) Lain – lain
: tidak ada.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium : tidak dilakukan.
b. Pemeriksaan penunjan lain : tidak dilakukan.
2. INTERPRETASI DATA
Tanggal : 6 April 2015
Pukul : 19.20 WIB
A. Diagnosa Kebidanan
Ny. P G3P1A1 umur 34 tahun umur kehamilan 31+3 Minggu janin tunggal,
hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi bokong, bagian
terbawah belum masuk PAP.
Data Dasar :
DS : 1. Ibu mengatakan ini hamil ketiga dan sudah pernah sekali
keguguran
2. Ibu mengatakan terasa sesak atau ampek pada perut bagian
atas.
58
3. Ibu mengatakan menstruasi terakhir tanggal 29 Agustus 2014.
4. Ibu mengatakan hasil USG terakhir tanggal 4 April 2015
posisi bayinya presentasi bokong.
DO :
Keadaan Umum : Baik.
Kesadaran
: Composmentis.
TTV
: TD : 120/80 mmHg
S : 36,7ºC
N : 85 x/m
R : 24 x/m
Pemeriksaan palpasi
Leopold I
: TFU 3 jari diatas pusat, bagian fundus teraba
bulat,
Keras, melenting ( kepala).
Leopold II
: Kanan : teraba bagian kecil janin
(ekstremitas).
Kiri
: teraba tahanan keras memanjang
(punggung).
Leopold III
: teraba bulat, lunak, tidak melenting
(bokong).
Leopold IV
: bagian terbawah belum masuk panggul.
TFU (MC Donald)
: 22 cm
TBJ
: (22-12) x 155 = 1.838 gram.
Auskultasi
: DJJ punctum maximum : sebelah kiri diatas
pusat.
Frekuensi
HPL
: 140 x/menit teratur.
: 18 Juni 2015
59
Umur kehamilan : 31+3 Minggu.
B.
Masalah
1. Ibu merasa khawatir dengan posisi bayinya yang presentasi bokong.
2. Ibu merasa sesak dan ampek diperut bagian atas
C.
Kebutuhan
1. Beri motivasi tentang kekhawatiran ibu
2. Beri informasi tentang posisi knee chest.
3. DIAGNOSA POTENSIAL
a. Pada ibu terjadi perdarahan, trauma persalinan, dan infeksi
b. Pada bayi bisa terjadi gawat janin (perdarahan, infeksi pascapartus, dan
trauma persalinan).
4. TINDAKAN SEGERA
Informasikan pendidikan kesehatan tentang posisi knee chest.
5. RENCANA TINDAKAN
Tanggal 6 April 2015
Pukul : 19.30 WIB
a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
b. Beri motivasi pada ibu agar tidak terlalu khawatir
c. Ajarkan ibu untuk posisi knee chest (menungging) dan mempraktekkan 3-4
kali sehari selama 10-15 menit.
d. Beri KIE tentang gizi ibu hamil.
e. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatannya dan istirahat yang cukup.
60
f.
Berikan terapi obat berupa tablet Fe, dan kalk, anjurkan ibu untuk minum
obat.
g. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 7 hari lagi.
6. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
Tanggal : 6 April 2015
Pukul:19.35 WIB
a. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, bahwa posisi janin nya dalam
keadaan letak sungsang dimana bagian terbawah adalah bokong.
b.
Memberi motivasi pada ibu agar tidak terlalu khawatir dengan
kehamilannya.
c.
Mengajarkan ibu untuk posisi knee chest (menungging), dimana dada dan
lutut sejajar dengan lantai, lutut sejajar dengan dada. Dilakukan 3-4 kali
sehari selama 15 menit yaitu pada saat sebelum mandi dan sesudah mandi.
d.
Memberi KIE tentang gizi ibu hamil yang meliputi pengertian nutrisi sehat,
macam nutrisi, sumber makanan yang sehat, cara mengolah makanan yang
sehat, contoh menu ibu hamil yang seimbang dan akibat kurang nutrisi pada
saat hamil.
e.
Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatannya dan istirahat yang
cukup.
f.
Memberikan terapi obat tablet Fe 60 mg/hari 30 tablet 1x1 pada malam hari
dan Kalk 500 mg 30 tablet 1x1 pada pagi hari.
g.
Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 7 hari lagi.
7. EVALUASI
61
Tanggal : 6 April 2015
a.
Pukul 19.40 WIB
Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan, bahwa posisi janin nya dalam
keadaan sungsang dimana bagian terbawah adalah bokong.
b.
Ibu mengatakan khawatir dengan keadaan yang dialami
c.
Ibu sudah bisa dan bersedia melakukan posisi knee chest dengan anjuran 3-4
kali sehari selama 15 menit.
d.
Ibu sudah mengerti tentang gizi ibu hamil dan bersedia mengkonsumsi nya.
e.
Ibu bersedia untuk menjaga kesehatannya dan istirahat cukup.
f.
Terapi sudah diberikan dan ibu bersedia minum obat yang diberikan .
g.
Ibu sudah mengetahui bahwa 7 hari lagi dilakukan kunjungan rumah pada
tanggal 13 April 2015
62
DATA PERKEMBANGAN I
(KUNJUNGAN RUMAH)
Tanggal : 13 April 2015
Pukul : 15.00 WIB
S : Subyektif
1. Ibu mengatakan merasakan gerakan janin yang berlebihan.
2. Ibu mengatakan sudah melakukan posisi knne chest atau nungging dirumah
dan dilaksanakan 5-7 kali sehari selama 10-15 menit.
3. Ibu mengatakan sudah tidak merasakan cepat lelah saat beraktivitas.
4. Ibu mengatakan sudah minum obat sesuai dosis dan petunjuk yang
diberikan.
O : Obyektif
1. Keadaan Umum
: Baik
2. Kesadaran
: Composmentis
3. Vital Sign
: TD : 110/70 mmHg
R : 22 x/menit
S : 36.5ºC
N : 87 x/menit
4. Palpasi
Leopold I
: TFU 3 jari diatas pusat, bagian fundus teraba bulat,
keras melenting (kepala).
Leopold II
: Kanan : Teraba bagian kecil janin (ekstremitas).
Kiri
: Teraba tahanan keras memanjang (punggung)
Leopold III
: Teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold IV
: bagian terbawah belum masuk panggul
TFU (Mc Donald)
: 26 cm
5. DJJ
: 135 x/menit, teratur
63
6. Punctum maximum : sebelah kiri atas umbilicus
A : Assesment
Ny. P G3P1A1 umur 34 tahun umur kehamilan 32+3 Minggu janin tunggal, hidup, intra
uteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi bokong, bagian terbawah belum masuk
PAP.
P : Planning
Tanggal : 13 April 2015
Pukul : 15.10 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, bahwa posisi janin masih dalam
keadaan sungsang yaitu bagian terbawah adalah bokong.
2. Memberi motivasi ibu agar tidak terlalu khawatir dengan kehamilannya.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan posisi knee chest (menungging).
4. Menganjurkan ibu untuk tetap melanjutkan minum obat dari bidan.
5. Memberitahu ibu 7 hari lagi akan dilakukan kunjungan ulang.
EVALUASI
Tanggal : 13 April 2015
Pukul : 15.15 WIB
1. Ibu sudah mengerti hasil pemeriksaan nya yang masih presentasi bokong.
2. Ibu mengatakan tidak khwatir lagi setelah mendapat penjelasan.
3. Ibu bersedia melakukan knee chest dirumah.
4. Ibu bersedia minum obat dari bidan.
5. Ibu sudah tau akan dilakukan kunjungan ulang lagi dan bersedia untuk
dilakukan pemeriksaan pada tanggal 20 April 2015.
64
DATA PERKEMBANGAN II
(KUNJUNGAN RUMAH)
Tanggal : 20 April 2015
Pukul : 14.05 WIB
S : Subyektif
1. Ibu mengatakan sudah tidak merasakan gerakan janin yang berlebihan.
2. Ibu mengatakan sudah melakukan posisi knee chest di rumah dan dilakukan 5-7
kali sehari selama 10-15 menit.
3. Ibu mengatakan sudah minum obat yang diberikan sesuai dosis dan petunjuk.
O : Objektif
1. Keadaan umum : baik.
2. Kesadaran
: composmentis
3. Vital sign
: TD : 120/80 mmHg
R : 24 x/menit
S : 36,5ºC
N : 85 x/menit
4. Palpasi
Leopold I
: TFU 3 jari diatas pusat, bagian fundus teraba bulat,
Keras melenting (kepala).
Leopold II
: Kanan : Teraba bagian kecil janin (ekstremitas).
Kiri : Teraba tahanan keras memanjang
(punggung)
Leopold III
: Teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold IV
: bagian terbawah belum masuk panggul.
TFU (Mc Donald)
: 29 cm
4. DJJ
: 130 x/menit, teratur.
5. Punctum maximum
: Sebelah kiri atas umbilicus.
65
A : Assesment
Ny. P G3P1A1 umur 34 tahun umur kehamilan 33+3 Minggu janin tunggal, hidup, intra
uteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi bokong, bagian terbawah belum masuk
PAP.
P : Planning
Tanggal : 20 April 2015
Pukul : 14.15 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, bahwa posisi janin masih dalam
keadaan sungsang yaitu bagian terbawah adalah bokong.
2. Memberi motivasi ibu agar tidak terlalu khawatir dengan kehamilannya.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan posisi knee chest (menungging).
4. Menganjurkan ibu untuk tetap melanjutkan minum obat dari bidan.
5. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang di RB AN NUUR pada tanggal 4 Mei
2015.
EVALUASI
Tanggal : 20 April 2015
Pukul : 14.25 WIB
1. Ibu sudah mengerti hasil pemeriksaan nya yang masih presentasi bokong.
2. Ibu mengatakan tidak khawatir lagi setelah mendapat penjelasan
3. Ibu bersedia melakukan knee chest dirumah.
4. Ibu bersedia minum obat dari bidan.
5. Ibu bersedia kunjungan ulang di RB AN NUUR pada tanggal 4 Mei 2015
66
DATA PERKEMBANGAN III
(KUNJUNGAN ULANG DI RB AN NUUR)
Tanggal : 4 Mei 2015
Pukul :19.00 WIB
S : Subyektif
1. Ibu mengatakan tidak ada keluhan
2. Ibu mengatakan sudah melakukan posisi knee chest di rumah dan dilakukan 5-7
kali sehari selama 10-15 menit.
3. Ibu mengatakan sudah minum obat yang diberikan sesuai dosis dan petunjuk.
O : Objektif
1. Keadaan umum : baik.
2. Kesadaran
: composmentis
3. Vital sign
: TD : 120/80 mmHg
R : 24 x/menit
S : 36,5ºC
N : 85 x/menit
4. Palpasi
Leopold I
: TFU pertengahan pusat dengan procesus
Xyphoideus, Bagian fundus teraba bulat, lunak
tidak melenting, (bokong).
Leopold II
: Kanan : Teraba tahanan keras memanjang
(punggung)
Kiri
Leopold III
: Teraba bagian kecil janin (ekstremitas).
: Teraba bulat, keras, melenting (kepala), masih
dapat digoyangkan.
Leopold IV
: Kepala belum masuk panggul.
TFU (Mc Donald)
: 31 cm
67
4. DJJ
: 140 x/menit, teratur.
5. Punctum maximum
: Sebelah kiri bawah pusat.
6. Hasil USG
: DJJ +, UK 35+3 , plasenta normal, kehamilan
tunggal, cairan ketuban normal, tidak ada kelainan
letak janin, presentasi kepala, jenis kelamin lakilaki.
A : Assesment
Ny. P G3P1A1 umur 34 tahun umur kehamilan 35+3 Minggu janin tunggal, hidup, intra
uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah belum masuk
panggul.
P : Planning
Tanggal : 4 Mei 2015
Pukul : 19.15 WIB
1. Memberi tahu ibu bahwa hasil pemeriksaan kehamilannya sudah kembali
normal yaitu kepala sudah berada dibagian bawah.
2. Memberi tahu ibu bahwa posisi knee chest sudah berhasil merubah posisi bayi
jadi tidak perlu dilakukan lagi.
3. Memberi terapi obat berupa tablet Fe 60 mg/hari 30 tablet 1 x 1 pada malam
hari, dan Kalk 500 mg 30 tablet 1 x 1 pada pagi hari. dan menganjurkan ibu
untuk minum obat .
68
EVALUASI
Tanggal : 4 Mei 2015
Pukul : 19.20 WIB
1. Ibu sudah tahu bahwa kehamilannya sudah kembali normal dimana kepala bayi
sudah berada dibagian bawah.
2. Ibu bersedia untuk tidak mengerjakan posisi knee chest lagi dirumah.
3. Ibu bersedia minum obat yang diberikan sesuai dosis dan petunjuk.
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas dan menguraikan Karya Tulis Ilmiah
khususnya tinjauan kasus untuk melihat kesenjangan-kesenjangan yang terjadi pada
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan presentasi bokong. Pada pembahasan ini
penulis juga membandingkan teori – teori medis dengan kasus yang ada dilapangan.
Pembahasan ini dibuat menurut tahapan tujuan langkah manajemen kebidanan menurut
7 langkah Varney yang dimulai dari pengkajian sampai evaluasi, yaitu sebagai berikut
:
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 06 April 2015 pukul 19.00 WIB. Identitas
Pasien Nama Ny. P, Umur 34 tahun kehamilan ke 3 dan pernah mengalami Abortus
(keguguran) 1 kali. Alasan Ny. P pada waktu masuk yaitu Ibu ingin memeriksakan
kehamilannya dengan keluhan mengatakan sesak diperut bagian atas dan merasa kurang
nyaman karena gerakan bayi nya sangat aktif. Data Obyektif didapatkan keadaan umum
baik, Kesadaran Composmentis, Tekanan Darah 120/80 mmHg N: 85 x/menit, Suhu
36°C, respirasi 24 x/menit. Pada pemeriksaan palpasi didapatkan Leopold I : TFU 3 jari
diatas pusat, bagian fundus teraba bulat, keras, melenting (kepala). Leopold II : kanan :
69
Teraba bagian kecil janin (ekstremitas). Kiri : teraba tahanan keras memanjang
(punggung). Leopold III : teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong). Leopold IV :
bagian terbawah belum masuk panggul.
Menurut Winknjosastro (2005), Keluhan utama kehamilan presentasi bokong yang
dirasakan ibu adalah gerakan janin terasa lebih banyak bagian perut bagian bawah dan
terasa penuh dibagian atas. Pemeriksaan palpasi Leopold I : secara khas ditemukan
bahwa kepala janin yang keras dan bulat dengan balloteman sudah menempati bagian
fundus uteri, Leopold II : menunjukkan punggung sudah berada satu sisi dengan
abdomen dan bagian-bagian kecil pada sisi yang lain, Leopold III : untuk menentukan
bagian terbawah bokong janin masih dapat digerakkan di atas pintu atas panggul
selama engagemen belum jelas terjadi, Leopold IV : memperlihatkan posisi bokong
yang mapan di bawah simpisis.
Berdasarkan data diatas, pada langkah 1 (pengkajian data) tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan praktek.
2. Interprestasi Data
Menurut Janah (2011), interpertasi data terdiri dari diagnosa, masalah dan
kebutuhan. Pada langkah ini data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan
menjadi diagnosa dan masah. Masalah tersebut membutuhkan penanganan yang akan
dituangkan kedalam rencana asuhan kebidanan.
Interpretasi Data pada tanggal : 6 April 2013 Pukul 19 :15 WIB, diagnosa kebidanan
pada kasus ini adalah Ny. P G3P1A1 umur 34 tahun, umur kehamilan 33+3 minggu,
janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kiri, bagian terbawah
belum masuk PAP dengan presentasi bokong. Masalah yang timbul adalah ibu merasa
khawatir dengan keadaan kehamilannya dan merasa kurang nyaman karena gerakan
70
bayinya sangat aktif. Kebutuhan yang diberikan pada ibu berupa informasi tentang
kehamilan dengan presentasi bokong atau letak sungsang dan beri motivasi pada ibu.
Menurut Varney (2007), Diagnosa kebidanan yaitu hasil dari pengkajian Ny. X G
P A Umur… Tahun, Umur
intra/ekstrauteri,
punggung
Kehamilan… Minggu, janin Tunggal/ganda,
kanan/kiri,
dengan
presentasi
bokong.
Menurut
Prawirohardjo (2009), masalah pada ibu hamil dengan letak sungsang yaitu merasa
cemas atau khawatir dengan kehamilannya. Kebutuhan ibu hamil dengan letak sungsang
yaitu memberikan KIE tentang presentasi bokong (Salmah dkk, 2006).
Berdasarkan data diatas, pada langkah II (Interpretasi Data) tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan praktek.
3. Diagnosa Potensial
Diagnosa Potensial yang di tegakkan pada kasus Ny. P dengan presentasi bokong
adalah pada ibu terjadi perdarahan, trauma persalinan, dan infeksi. Pada bayi bisa terjadi
gawat janin (perdarahan, infeksi pascapartus, dan trauma persalinan). Tetapi pada kasus
ini tidak terjadi diagnosa potensial karena umur kehamilan pasien kurang dari 36
minggu sehingga memungkinkan janin untuk masih bisa berputar setelah dilakukan
Asuhan kebidanan yaitu dengan mengajarkan posisi knee chest dan pasien bersedia
melakukannya dengan baik dan benar.
Menurut Wiknjosastro (2005), pada kasus ibu hamil dengan presentasi bokong,
masalah potensial muncul jika umur kehamilan lebih dari 36 minggu sedangkan janin
masih dalam keadaan letak sungsang dan bagian terbawah janin belum masuk pintu atas
panggul. Diagnosa potensial yang terjadi pada ibu hamil dengan presentasi bokong
menurut Manuaba (2008), adalah ibu terjadi perdarahan, trauma persalianan, infeksi dan
71
bagi bayi bisa menimbulkan hal yang serius seperti perdarahan, pascapartus seperti
meningitis, trauma persalinan seperti kerusakan alat Vital, dan trauma ektermitas.
Berdasarkan data diatas, pada langkah III (Diagnosa Potensial) tidak di temukan
kesenjangan antara teori dan praktek.
4. Antisipasi
Pada kasus ibu hamil dengan presentasi bokong pada Ny.P G3P1A1 Trimester III
antisipasi yang diberikan adalah pendidikan kesehatan tentang posisi knee chest.
Menurut Prawirohardjo (2009), Antisipasi untuk menetapkan kebutuhan terhadap
tindakan segera yaitu melalui konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
berdasarkan kondisi klien. Tindakan segera dari kehamilan letak sungsang yaitu
memberikan KIE dan posisi knee Chest tentang letak sungsang.
Berdasarkan data diatas, pada langkah IV (Antisipasi) tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dan praktek.
5. Perencanaan
Pada kasus Ny. P G3P1A1 dengan presentasi bokong rencana tindakan yang
diberikan yaitu :
a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
b. Beri motivasi pada ibu agar tidak terlalu khawatir
c. Ajarkan ibu untuk posisi knee chest (menungging) dan mempraktekkan
3-4 kali sehari selama 10-15 menit.
d. Beri KIE tentang gizi ibu hamil.
e. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatannya dan istirahat yang
72
cukup.
f. Berikan terapi obat berupa tablet Fe, dan kalk, anjurkan ibu untuk minum
obat.
g. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 7 hari lagi.
Menurut Chapman (2006), perencanaan dilakukan untuk menerapkan tindakan
yang berkaitan dan bersifat menyeluruh dari langkah–langkah sebelumnya, yaitu :
memberi informasi KIE dan motivasi kepada ibu tentang kehamilan presentasi bokong,
beri penkes tentang pelaksanaan posisi knee chest.
Berdasarkan data diatas, pada langkah V (Perencanaan) tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan praktek.
6. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana sebelumnya, baik terhadap
masalah pasien ataupun diagnosis yang ditegakkan. Pelaksanaan tanggal 6 April 2015
pukul 19.35 WIB, telah sesuai dengan perencanaan yang telah di susun berupa :
a. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
b. Memberi motivasi pada ibu agar tidak terlalu khawatir
c. Mengajarkan ibu untuk posisi knee chest (menungging) dan mempraktekkan 3-4
kali sehari selama 10-15 menit.
d. Memberi KIE tentang gizi ibu hamil
e. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatannya dan istirahat yang cukup.
f.
Memberikan terapi obat berupa tablet Fe, dan Kalk, menganjurkan ibu untuk
minum obat.
g. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 7 hari lagi.
73
Pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang tetap dan sesuai dengan
kewenangan bidan dan kompetensi bidan (Salmah dkk, 2006).
Berdasarkan data diatas, pada langkah VI (Pelaksanaan) tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dan praktek.
7. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah pengecekan apakah rencana asuhan bener- bener telah
terpenuhi kebutuhan sebagai mana telah diidentifikasi dalam masalah diagnosis. Hasil
akhir asuhan kebidanan ibu hamil dengan presentasi bokong yaitu keadaan umum baik, ibu
tidak merasa cemas, bagian bawah sudah kembali normal dimana kepala sudah berada
dibagian bawah (Varney, 2007).
Setelah dilakukan asuhan kebidanan ibu hamil dengan presentasi bokong pada Ny. P
G3P1A1 di RB An-Nuur Surakarta selama 4 Minggu evaluasi yang didapat adalah ibu
sudah mengerti bahwa kehamilannya saat ini sudah kembali normal keadaan umum baik,
ibu tidak cemas, dan bagian terbawah adalah kepala. Ibu sudah mengerti bahwa posisi knee
chest tidak perlu dilakukan lagi dirumah, ibu bersedia untuk melanjutkan minum obat yang
diberikan sesuai petunjuk : Tablet FE 60 mg/hari 30 tablet 1 x 1 pada malam hari, dan Kalk
500 mg/hari 30 tablet 1 x 1 pada pagi hari. Ibu juga sudah paham dan dapat menjelaskan
kembali tentang gizi ibu hamil dan bersedia untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi.
Berdasarkan data diatas, pada langkah VII (Evaluasi) tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dan praktek.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil Ny.
P G3P1A1 Trimester III dengan letak presentasi bokong di RB AN NUUR
Surakarta, maka penulis menyimpulkan beberapa kesimpulan dan saran yang
meningkatkan mutu asuhan kebidanan khususnya pada kehamilan dengan
presentasi bokong.
1. Pengkajian didapatkan data subyektif yaitu ibu mengatakan sesak diperut bagian
atas dan merasa kurang nyaman karena gerakan bayi nya sangat aktif. Data
obyektif yaitu keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, tekanan darah
120/80 mmHg. Nadi 85 x/menit, suhu 36° C, pernafasan 24 x/menit. Leopold I:
bagian fundus teraba bulat, keras, melenting (kepala). Leopold II: kanan : teraba
bagian-bagian kecil janin (ekstermitas). Kiri : teraba tahanan keras memanjang
(punggung). Leopold III : bagian terendah teraba bulat, lunak, tidak melenting
(bokong). Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk panggul,
auskultasi : DJJ sebelah kiri atas umbilicus frekuensi 140 x/ menit teratur.
2. Interprestasi data Ny. P G3P1A1 umur 34 tahun umur kehamilan 31+3 Minggu janin
tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi bokong,
bagian terbawah belum masuk panggul.
3. Diagnosa Potensial yang di tegakkan yaitu pada ibu terjadi perdarahan, Pada bayi
bisa terjadi gawat janin. Pada kasus ini tidak terjadi diagnosa potensial karena umur
kehamilan pasien kurang dari 36 minggu sehingga janin masih bisa berputar
dengan mengajarkan posisi knee chest.
4. Antisipasi segera yang dilakukan yaitu knee chest.
5. Perencanaan asuhan yang akan dilakukan pada ibu hamil dengan presentasi
bokong pada Ny. P yaitu beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan, beri motivasi
pada ibu agar tidak terlalu khawatir, ajarkan ibu untuk posisi knee chest
(menungging) dan mempraktekkan 3-4 kali sehari selama 10-15 menit, beri KIE
tentang gisi ibu hamil, anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatannya dan
istirahat yang cukup, berikan terapi pada ibu anjurkan ibu untuk minum obat,
beritahu ibu 7 hari lagi akan di lakukan kunjungan rumah.
6. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. P sudah sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat
7. Evaluasi hasil dari kasus ini, asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.P sudah
didapatkan hasil yang optimal, keadaan umum ibu baik, ibu tidak cemas, dan
bagian terbawah adalah kepala.
8. Pada kasus ibu hamil Ny. P G3P1A1 umur 34 tahun dengan presentasi
bokong tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
B. Saran
1. Bagi Profesi
Bidan dapat meningkatkan mutu pelayanan yang menyeluruh dalam
melaksanakan asuhan kebidanan khususnya pada ibu hamil dengan presentasi
bokong sesuai dengan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney serta
memperhatikan teknik posisi knee chest yang benar.
2. Bagi Klien
Diharapkan pasien memeriksakan kehamilannya pada tempat pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan untuk mengetahui keadaan kehamilannya sehingga
tidak terjadi komplikasi dan mencegah kegawatdaruratan, dan pasien hendaknya
dapat melakukan posisi menungging (knee chect posision) sendiri dengan
memperhatiakan posisi tersebut dengan benar sehingga tidak terjadi komplikasi
dan posisi janin kembali normal.
3. Bagi Rumah Bersalin
Diharapakan dapat mempertahankan mutu pelayanan yang optimal dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil sehingga dapat memberikan
kepuasan pada pasien.
4. Pendidikan
Diharapkan bagi institusi pendidikan menambah referensi terbaru tentang
kehamilan presentasi bokong.
DAFTAR PUSTAKA
Chapman, V. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta EGC
Janah, N. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta : CV. Andi
Manuaba, I.B.G 2012. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
____________. 2008. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC
____________. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi
Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC
Manuaba, I.A.C. 2010. Ilmu penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC
Marmi, 2011. Buku Asuhan Kebidanan pada Masa Antenal. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
______. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka pelajar.
Mufdilah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha
Medika Press.
Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam, 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Salemba Medika.
Edisi 3. Jakarta.
Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
___________. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Riwidikdo, H. 2013. Statistik kesehatan. Yogyakarta : Mitra Candikia Press.
Romauli, S. 2011. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rukiyah, A, Y. Yulianti, L. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi Kebidanan.
Jakarta: TIM.
Sarwono, P. 2010, Ilmu Kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Sujiyatini. 2009. Keperawatan Ibu Hamil. Jogjakarta : Fitramaya
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :
Salemba Medika
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2012. (online). Angka Kematian Ibu.
Available : http://nasional.sindonews.com/read/787480/15/data-sdki-2012angka-kematian-ibu-melonjak. Diakses tanggal 15 Oktober 2014.
Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi. 4. Volume. 2. Jakarta : EGC
Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Wiknjosastro, H. 2010. Ilmu Kandungan. Edisi 3. Cetakan 7. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Download