BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar matematika SDN 2 Cingkrong Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian belumlah tuntas. Hal ini dikarenakan peserta didik kurang aktif, kurang kreatif, kurang berani mengajukan pertanyaan dan kurang berani menjawab pertanyaan. Sehingga hasil belajar matematika peserta didik rendah, yang dapat dilihat dari Tabel 4 di bawah ini: Tabel 4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V SD Negeri Cingkrong II Pra Siklus Rentang Nilai <54 55-60 61-70 71-80 81-90 91-100 KKM Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Tuntas Tidak Tuntas Median Modus Frekuensi 10 2 2 1 Prosentasi 66,7% 13,3% 13,3% 6,7% 62 80 40 52 5 10 45 40 Peserta didik yang nilainya diatas KKM atau yang tuntas hasil belajarnya pada pelajaran matematika hanya 5 peserta didik atau 33,3%peserta didik dalam kelas, sedangkan peserta didik yang belum tuntas 10 peserta didik atau 66,7%. Nilai tertinggi hanya 80 sedangkan nilai terendah 40 dengan nilai rata-rata peserta didik dalam kelas hanya 52. Ketuntasan belajar matematika peserta didik dapat disajikan gambar 2 di bawah ini: 24 25 Pra Siklus Rentang Nilai 90Rentang Nilai 80- 100 KKM 62 yang 89 KKM 62 yang tuntas 0 Tuntas 1 Peserta Rentang Nilai 7079 KKM 62 yang Didik atau 6,7% Tuntas 2Peserta didik atau 13,3% Rentang Nilai 6069 KKM 62 YANG Tuntas 2 atau 13,3%% Rentang Nilai <59 KKM 62 YANG Tidak Tuntas 10 atau 66,7% Gambar. 2 Ketuntasan Belajar matematika Peserta didik Kelas V SD Negeri 2 Cingkrong Pra Siklus dengan KKM 62. Dari data yang diperoleh pada hasil belajar pra siklus yang telah dilakukan, maka guru ingin meningkatkan lagi ketuntasan hasil belajar matematika peserta didik kelas V SD Negeri 2 Cingkrong. Peningkatan tersebut dapat diwujudkan dengan melakukan tindakan dengan pendekatan inquiri dalam pembelajaran. 4.1.2. Siklus 1 A. Perencanaan Pada tahap ini mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari: 1) rencana pembelajaran dengan pendekatan inquiri dilaksanakan tiga kali pertemuan. 2) 26 menyiapkan lembar kerja peserta didik, 3) soal tes dengan materi, 4) lembar observasi pengelolaan pembelajaran guru dan lembar observasi aktivitas belajar sisw 5. menyiapkan sola perbaikan dan pengayaan. B. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada Tanggal 4 September 2012, pertemuan kedua dilaksanakan pada Tanggal 6 September 2012, sedangkan pertemuan ketiga pada tanggal 11 September 2012 dengan kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan pada Tanggal yang sama pada pertemuan kedua siklus 1. Pada pertemuan pertama dengan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang dilakukan dengan langkah-langkah: 1)Salam pembuka 2) memberikan apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi bilangan asli,bingan cacah,bilangan negatif,bilangan positif. 3) menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan inti: 1) guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok, 2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan peserta didik. 3) memberikan tugas kelompok untuk menemukan jawaban pada lembar tugas dan menyelesaikan lembar kerja peserta didik. 4) melakukan observasi. 5) peserta didik berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas. 6) menganalisis hasil pengamatannya dan 7) menyimpulkan materi. 8) demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. 9) melakukan tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain terhadap hasil diskusi kelompok yang presentasi. Kegiatan akhir guru memberikan latihan soal. Pada pertemuan kedua siklus 1 kegiatan pembelajaran inquiri dengan pertemuan pertama hanya saja dengan materi dan media yang berbeda. Kegiatan awal:1) memberikan apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi. 2) menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan inti: 1) guru membagi peserta didik menjadi 3 kelompok, 2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan peserta didik. 3) memberikan tugas kelompok untuk menemukan jawaban pada lembar kerja peserta didik. 4) melakukan observasi terhadap objek. 5) peserta didik berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas. 6) menganalisis hasil pengamatannya dan 7) menyimpulkan materi berdasarkan. 8) demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. 9) melakukan 27 tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain terhadap hasil diskusi kelompok yang presentasi. Kegiatan akhir guru memberiak evaluasi. Pada pertemuan ketiga melakukan perbaikan dan pengayaan dengan mengelompokkan peserta didik sesuai dengan hasil evaluasi siklus 1. Meminta kelompok peserta didik yang perbaikan untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan dan meminta kelompok peserta didik yang pengayaan untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan. Kegiatan akhir mengoreksi hasil perbaikan dan pengayaan peserta didik. C. Hasil Tindakan Hasil penilaian aktivitas belajar peserta didik selama mengikuti pembelajaran inquiri 1 yang dinilai oleh observer dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini: Tabel. 5 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Peserta didik Kelas V SDN 2 Cingkrong Selama Mengikuti Proses Pembelajaran Inquiri Siklus 1 Pertemuan Skor yang diperoleh Nilai presentase Kriteria Pertemuan 1 27 48% Kurang Pertemuan 2 38 68% Cukup baik Pertemuan 3 40 71% Baik Penilaian aktivitas belajar peserta didik pada pertemuan pertama memperoleh skor 27 dengan nilai presentase 48%. Bisa dikatakan pertemuan pertama aktivitas belajar peserta didik kurang karena peserta didik belum terbiasa dengan pembelajaran inquiri yang dilakukan. Pada pertemuan kedua siklus 1 meningkat menjadi 68% dengan kategori cukup baik,sedangkan pada pertemuan ketiga memperoleh skor 40 dengan nilai prestasi 71%. Ini menandakan kegiatan pembelajaran siklus 1 kurang berasil. Untuk hasil belajar matematika peserta didik kelas V SD Negeri 2 Cingkrong setelah memperoleh tindakan siklus 1 sebelum dilakukan perbaikan dan pengayaan dapat terjadi pada Tabel 7 di bawah ini: 28 Tabel. 6 Rentang Nilai <59 60-69 70-79 80-89 90-100 Jumlah Tuntas Tidak tuntas KKM Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Median Modus Frekuensi 2 3 2 1 7 15 13 2 62 82 100 48 89 100 Prosentase 13,3% 20% 13,3% 6,7% 46,7% 100% Tabel 7 menunjukan nilai rata-rata peserta didik dalam kelas pada siklus 1 adalah 82 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 52. Jumlah peserta didik yang tuntas belajarnya pada siklus 1 meningkat menjadi 13 peserta didik, sementara pada pra siklus hanya 5 peserta didik. Perolehan hasil belajar matematika peserta didik kelas V SD Negeri 2 Cingkrong melalui pembelajaran inquiri jumlah peserta didik yang nilainya memenuhi KKM 62 sudah terlihat meningkat. Hasil tes pada siklus 1 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar. 2 di bawah ini: 29 Rentang Nilai 8089 KKM 62 yang Tuntas 1 Peserta Didik atau 6,7% Rentang Nilai 7079 KKM 62 yang Tuntas 2Peserta didik atau 13,3% Siklus 1 Rentang Nilai 90100 KKM 62 yang tuntas 0 Rentang Nilai 6069 KKM 62 YANG Tuntas 2 atau 13,3%% Rentang Nilai <59 KKM 62 YANG Tidak Tuntas 2 ata13,3%% Gambar 3 Ketuntasan Belajar Matematika Peserta didik Kelas V SD Negeri 2 Cingkrong Siklus 1 dengan KKM 62 Gambar 2 menunjukkan peserta didik yang tuntas pada siklus 1 mencapai 87% atau 1 3 peserta didik, sedangkan peserta didik yang belum tuntas hasil belajarnya 13% atau 2 peserta didik meningkat dibandingkan hasil belajar pra siklus. Namun demikian hasil yang diperoleh pada Siklus 1 belum mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila ketuntasan belajar peserta didik 80% peserta didik dalam kelas tuntas hasil belajarnya. Dari data yang diperoleh pembelajaran inquiri pada siklus 1 penelitian dilanjutkan pada siklus 2 untuk lebih meyakinkan hasil belajar peningkatan kinerja guru. 30 D.Hasil Observasi Pembelajaran pendekatan inquiri yang dilakukan pada siklus 1 dinilai oleh observer. Hasil penilaian kinerja guru dalam menerapkan pendekatan inquiri siklus 1 tersaji pada Tabel 8 di bawah ini: Tabel. 7 Hasil Penilaian Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Inquiri . N O Jumlah Skor ASPEK YANG DIAMATI Pertemuan Pertemuan Pertemuan 1 2 3 I KEGIATAN AWAL 1 Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan 3 3 3 2 Memberi motivasi pada peserta didik 3 3 3 3 Melakukan apersepsi 3 3 3 4 Menyampaikan tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan 3 3 3 II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 1 Membagi peserta didik dalam kelompok 3 3 3 2 Merumuskan masalah/tugas yang dipelajari dan 2 2 2 3 3 3 mengorganisasikan kelas. 3 Memberikan tugas kelompok melalui untuk menemukan jawaban pada lembar tugas 4 Meminta peserta didik melakukan observasi. 3 3 3 5 Melalui yang sudah ditetapkan, peserta didik diminta berdiskusi 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 dalam kelompok menjawab lembar tugas. 6 Meminta peserta didik menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan gambar. 7 Menjadi fasilitator saat demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas 8 Tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain III KEGIATAN AKHIR 1 Memberi penguatan terhadap materi yang sudah dibahas. 2 2 3 2 Melakukan evaluasi. 2 3 3 3 Melakukan tindak lanjut 2 3 3 Jumlah Skor 29 42 43 Nilai 61,7% 70% 71,2% Kreteria Kurang Baik Bik 31 Tabel 8 diketahui skor yang diperoleh dalam pengelolaan pembelajaran inquiri pada peserta didik kelas V SD Negeri 2 Cingkrong memperoleh skor 29 dengan presentase nilai 61,7% pada pertemuan pertama. Dari 15 item yang ditetapkan hanya item pada kegiatan awal yang dilaksanakan dengan baik, sedangkan pada item kegiatan inti sampai akhir dilaksanakan kurang maksimal. Pada pertemuan kedua kinerja guru yang dinilai meningkat dibandingkan pertemuan pertama, yang ditunjukkan dengan skor 42 atau 70 % ,sedangkan pada pertemuan ketiga memperoleh skor 43 atau 71,2 % dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. E. Hasil Refleksi Refleksi diadakan dengan melibatkan 2 teman sejawat bertujuan untuk mengetahui segala kekurangan dan kelebihan pembelajaran inquiri dan mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer, agar pada siklus 2 pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut ini: Pertemuan pertama, kegiatan awal pembelajaran berhasil peserta didik merasa tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan . Tetapi kegiatan inti guru kurang maksimal dalam membagi kelompok peserta didik diminta membuat kelompok sendiri sehingga kondisi kelas menjadi ramai, sebagian kelompok peserta didik merasa kesulitan karena belum mengerti terhadap pembelajaran yang dilakukan dan peserta didik tidak berani bertanya pada guru. Pada kegiatan demonstrasi guru seharusnya menjadi fasilitator tidak hanya melihat peserta didik yang presentasi saja. Dalam kegiatan pemberian tanggapan peserta didik tidak berani memberikan tanggapan. Dengan adanya masalah tersebut observer memberikan saran pada pertemuan kedua agar dalam kelompok membagi kelompok guru yang menentukan pembuatan kelompok, guru harus berkeliling membantu kelompok peserta didik yang mengalami kesulitan. Dan menunjuk kelompok peserta didik lain untuk memberikan tanggapan. Pada pertemuan berikutnya guru harus melaksanakan item-item kegiatan yang ditetapkan dengan maksimal. Pada pertemuan kedua siklus 1 kegiatan pembelajaran inquiri yang dilakukan sudah cukup baik tapi kurang maksimal. Khusunya pada waktu kegiatan pengamatan dalam menyelesaikan lembar tugas masih ada kelompok peserta didik yang masih mengalami 32 kesulitan karena guru hanya membantu peserta didik yang bertanya saja. Dalam menjadi fasilitator pun kurang maksimal. Pada pertemuan kedua ini mendapat saran yaitu pada pertemuan-pertemuan siklus 2 guru harus berusaha semaksimal mungkin melakukan kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan dalam penelitian ini. Pada siklus 1 peserta didik yang tuntas sudah mencapai 87% meningkat dibandingkan dengan peserta didik yang tuntas pada pra siklus. Tetapa untuk mengetahui keakuratan hasil dan untuk meningkatkan kinerja guru serta aktifitas peserta didik dilanjutkan pada siklus 2. 4.1.3 Siklus 2 A .Perencanaan Perencanaan siklus 2 mempersiapkan perangkat pembelajaran terdiri dari: 1) rencana pembelajaran hasil refleksi siklus 1 dengan pendekatan inquiri yang dilaksanakan tiga kali pertemuan. 2) menyiapkan lembar kerja peserta didik, 3) soal tes dengan materi 4) lembar observasi pengelolaan pembelajaran guru dan lembar observasi aktivitas belajar peserta didik. B. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada Tanggal 13 Septemmber 2012, pertemuan kedua dilaksanakan pada Tanggal 18September 2012, sedangkan pertemuan ketigadilaksanakan pada tanggal 20 September 2012. Pada pertemuan pertama dengan materi Pengerjaan Hitung Campuran Bilangan Bulat pembelajaran yang dilakukan dengan langkah-langkah sama pada siklus 1 yaitu: 1) memberi motivasi pada peserta didik .2) memberikan apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi yang telah lalu 3) menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan inti: 1) membagi peserta didik menjadi 3 kelompok, 2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan peserta didik. 3) memberikan tugas kelompok melalui untuk menemukan jawaban pada lembar kerja.4) memberikan materi yang akan digunakan dalam menyelesaikan lembar kerja peserta didik. 5) melakukan. 6) peserta didik mengamati dan berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar kerja lalu menganalisis hasil 33 pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh . 7) peserta didik demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. 8) kelompok tidak melakukan demonstrasi tetapi melakukan tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain terhadap hasil diskusi kelompok. Kegiatan akhir guru memberikan latihan soal . Pada pertemuan kedua siklus 2 kegiatan pembelajaran inquiri yang dilakukan dengan langkah-langkah yang sama pada pertemuan pertama . Kegiatan awal mengoreksi tugas rumah sebagai motivasi. Pada kegiatan inti: 1) membagi peserta didik menjadi 4 kelompok, 2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan peserta didik. 3) memberikan tugas kelompok untuk menemukan jawaban pada lembar kerja. 4) menyelesaikan lembar kerja peserta didik. 5) melakukan observasi. 6) peserta didik mengamati dan berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar kerja lalu menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh. 7) peserta didik demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. 8) kelompok tidak melakukan demonstrasi tetapi melakukan tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain terhadap hasil diskusi kelompok. Kegiatan akhir guru memberikan latihan soal . Diakhir pertemuan kedua guru memberikan evaluasi kepada peserta didik. Pada pertemuan ketiga melakukan tes formatif. Meminta peserta didik untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan. Kegiatan akhir mengoreksi hasil tes formatif C. Hasil Tindakan Hasil penilaian aktivitas belajar peserta didik selama mengikuti pembelajaran inquiri pada siklus 2 dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini: Tabel. 8 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Peserta didik Kelas 5 SD Negeri 2 Cingkrong Selama Mengikuti Proses Pembelajaran Inquiri Siklus 2 Pertemuan Skor yang diperoleh Nilai presentase Kriteria Pertemuan 1 42 75% Baik Pertemuan 2 48 86% Baik 34 Pertemuan 3 52 93% Baik sekali Penilaian aktivitas belajar peserta didik pada pertemuan pertama memperoleh skor 48 dengan nilai presentase 86% dikategorikan baik sekali. Pada pertemuan kedua siklus 2 meningkat, skor menjadi 52 nilai presentasenya 93% dikategori baik sekali. Hasil belajar matematika peserta didik kelas 5 SD Negeri 2 Cingkrong setelah memperoleh tindakan siklus 2 sebelum dilakukan perbaikan dan pengayaan dapat terjadi pada Tabel 10 di bawah ini: Tabel. 9 Hasil Belajar Matematika Peserta didik KelasV SD Negeri 2 Cingkrong Siklus 2 Rentang Nilai Frekuensi Prosentase <62 62-75 76-85 86-100 Jumlah Tuntas Tidak tuntas KKM Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Median Modus 2 5 5 3 15 13 2 62 76 100 44 78 13,33% 33,33% 33,33% 20% 100 74 dan 85 Tabel 10 menunjukan nilai rata-rata peserta didik dalam kelas pada siklus 2 adalah 87 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus dan siklus 1. Jumlah peserta didik yang tuntas belajarnya pada siklus 2 secara langsung mengalami peningkatan menjadi 13 peserta didik.. Nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik pada siklus 1 sudah ada yang mencapai nilai maksimum yaitu 95 dan nilai terendah 57. Perolehan hasil belajar matematika peserta didik kelas 5 SD Negeri 2 Cingkrong pada siklus 2 melalui 35 pembelajaran inquiri jumlah peserta didik yang nilainya memenuhi KKM 62 meningkat. Hasil tes pada siklus 2 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar. 4 di bawah ini: Rentang Nilai 80-89 KKM 62 yang Tuntas 6 atau 40% Rentang Nilai 70-79 KKM 62 yang Tuntas 4 atau 26,7% Siklus 2 Rentang Nilai 90100 KKM62 yangTuntas 1 atau 6% Rentang Nilai 6069 KKM 62 yang Tuntas 2 atau 13,3% Rentang Nilai <59 KKM62 yang Tidak Tuntas 2 atau 13,3% Siklus 2 Gambar. 4. Ketuntasan Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V SD Negeri 2 Cingkrong Siklus 2 dengan KKM 62. Data menunjukkan peserta didik yang tuntas pada siklus 2 mencapai 87% atau 13 peserta didik, sedangkan peserta didik yang belum tuntas hasil belajarnya hanya13% atau 2 peserta didik. Jadi dikatakan siklus 2 berhasil, karena sudah memenuhi indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu 80% peserta didik tuntas. 36 D. Hasil Observasi Pembelajaran pendekatan inquiri yang dilakukan pada siklus 2 dinilai oleh observer tersaji pada Tabel 11 di bawah ini: Tabel. 10 Hasil Penilaian Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Inquiri Siklus 2 N O Jumlah Skor ASPEK YANG DIAMATI Pertemuan Pertemuan Pertemuan 1 2 3 I KEGIATAN AWAL 1 Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan 3 3 3 2 Memberi motivasi pada peserta didik 3 3 3 3 Melakukan apersepsi 4 4 4 4 Menyampaikan tujuan dan kegiatan yang akan 4 4 4 dilakukan II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 1 Membagi peserta didik dalam kelompok 4 4 4 2 Merumuskan masalah/tugas yang dipelajari dan 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 mengorganisasikan kelas. 3 Memberikan tugas kelompok melalui untuk menemukan jawaban pada lembar tugas 4 Meminta peserta didik melakukan observasi terhadap yang ditunjukkan. 5 Melalui yang sudah ditetapkan, peserta didik diminta berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas. 6 Meminta peserta didik menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan gambar. 7 Menjadi fasilitator saat demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas 8 Tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain III KEGIATAN AKHIR 1 Memberi penguatan terhadap materi yang sudah dibahas. 37 2 Melakukan evaluasi. 3 3 3 3 Melakukan tindak lanjut 3 3 4 Jumlah Skor 53 56 57 Nilai 83,3% 93,3% 95 Kreteria Baik Baik sekali Baik sekali Pada pertemuan pertama siklus 2 kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan inquiri yang dinilai dengan 15 item dilakukan dengan baik. Pada pertemuan pertama mendapat skor 53 dengan presentasi 83% dikategorikan baik. Dari 15 item yang ditetapkan hanya item melakukan evaluasi dan tindak lanjut saja yang tidak dilakukan, kerana dilakasanakan pada pertemuan kedua dan ketiga. Selain itu masih ada item pada kegiatan inti kurang maksimal yaitu: merumuskan masalah dan menjadi fasilitator. Pada pertemuan kedua kinerja guru yang dinilai sangat E. Hasil Refleksi Refleksi diadakan dengan melibatkan 2 teman sejawat bertujuan untuk mengetahui segala kekurangan dann kelebihan pembelajaran inquiri dan mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer. Hasil refleksi siklus 2 sebagai berikut: Pada kegiatan inti pertemuan pertama siklus 2 kondisi kelas peserta didik semakin baik yang ditunjukkan dari peserta didik aktif dan berani bertanya pada guru terhadap kesulitan yang dihadapi. Sebagian besar peserta didik sudah berani memberikan tanggapan pada kelompok peserta didik yang demonstrasi. Peserta didik tidak mengalami kesulitan, peserta didik merasa senang terhadap pembelajaran inquiri yang ditunjukkan dari banyak peserta didik yang aktif dan tidak bingung. Masih ada beberapa item yang belum dilaksanakan dengan maksimal, sehingga pada pertemuan berikutnya harus dilaksanakan guru dengan maksimal. Pada pertemuan kedua siklus 2 pelaksanaan bembelajaran inquiri berhasil dilaksanakan, yang ditunjukkan dari hasil evaluasi siklus 2 yaitu peserta didik yang tuntas mencapai 87% sudah sesuai dengan indikator yang sudah ditetapkan. 38 4.2 Hasil Analisis Data A. Hasil Penilaian Kenerja Guru dalam Pembelajaran Inquiri Setelah diamati atau dicatat oleh observer aktivitas guru dalam mengajar dengan pembelajaran inquiri setiap pertemuan siklus 1 dan 2 diperoleh data yang tampak tabel dan gambar di bawah ini : Tabel. 11 .Perbandingan Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Inquiri Siklus 1 dan Siklus 2 Aktivitas Mengajar Nilai Presentase Kriteria Siklus 1 Pertemuan ke 1 61,7% Cukup baik Siklus 1 pertemuan ke 2 70% Cuku baik Siklus 1 Pertemuan ke 3 71,2% Baik Siklus 2 pertemuan ke 1 83,3% Baik Sekali Siklus 2 pertemuan ke 2 93% Baik sekali Siklus 2 Pertemuan ke 3 95% Baik sekali Siklus 1 pertemuan 1, 61.70% Siklus 2 Pertemuan 3, 95% Siklus 2 Pertemuan 2, 93% Siklus 2 Pertemuan 1, 83.30% Siklus 1 pertemuan 2, 70% Siklus 1 Pertemuan 3, 71.20% 39 Gambar 4 Grafik Peningkatan Kinerja Guru dalam Pembelajaran Inquiri Gambar Siklus 1 dan 2 Dilihat dari hasil tersebut bahwa kegiatan guru mengajar dengan pembelajaran inquiri memanfaatkan pada siklus 1 pertemuan pertama yaitu 48% dengan kategori kurang dan pertemuan kedua 70% dengan kategori cukup baik. Sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan pada pertemuan pertama menjadi 86% dengan kategori baik sekali dan pada pertemuan kedua 96% dengan kategori baik sekali. Dapat disimpulkan kegiatan pembelajaran inquiri dari setiap pertemuan mengalami peningkatan yang ditunjukkan dari nilai presentase kegiatan guru mengajar. Jika dilihat dari indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu ≥80% dari seluruh kegiatan pembelajaran inquiri, maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran siklus 2 berhasil. B. Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Peserta didik Kelas V SD Negeri 2 Cingkrong Hasil pengumpulan data tentang hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri 2 Cingkrong sebelum dan sesudah diadakan tindakan tersaji pada Tabel 13 di bawah ini: Tabel 13 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Cingkrong Pra Siklus, Siklus 1 Dan Siklus 2 PRASIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2 KKM NILAI TERTINGGI NILAI TERENDAH RATA-RATA TUNTAS TIDAK TUNTAS 62 80 40 52 5 10 62 100 48 82 13 2 62 100 44 76 13 2 Ketuntasan klasikal hasil belajar matematika peserta didik kelas 5 SD Negeri 2 Cingkrong sebelum diadakan tindakan adalah 33,3%, setelah dilakukan tindakan dengan pembelajaran inquiri pada siklus 1 ketuntasan belajar matematika peserta didik menjadi 87%. Sedangkan pada siklus 2 adalah 87%. Kenaikan hasil belajar matematika peserta didik kelas 5 juga dapat dilihat pada Gambar. 5 di bawah ini: 40 NILAI 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 KKM Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Tuntas Tidak Tuntas PRASIKLUS 62 80 40 52 10 5 SIKLUS 1 62 100 48 82 13 2 SIKLUS 2 62 100 44 76 13 2 Gambar. 7. Perbandingan Hasil Belajar Matematika Peserta didik Kelas V SD Negeri 2 Cingkrong Pra Siklus,Siklus 1 dan Siklus 2 dengan KKM 62. Jumlah peserta didik yang tuntas pada pra siklus 5 peserta didik dan yang tidak tuntas 10 peserta didik, ketuntasan hasil belajar matematika meningkat pada siklus 1 menjadi 13 peserta didik sedangkan siklus 2 juga menjadi 13 peserta didik. nilai rata-rata matematika juga mengalami peningkatan dari pra siklus yaitu 52 meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus 1 menjadi 82, sedangkan siklus 2 meningkat menjadi 76 dengan KKM 62. 4.3. Pembahasan A. Pelaksanaan Pembelajaran Inquiri. Pertemuan pada siklus 1 pembelajaran inquiri dilakukan selama tiga kali pertemuan, dari refleksi pengamatan pada siklus 1 diperoleh hasil temuan sebagai berikut. Pada siklus 1 peserta didik dalam mengikuti pembelajaran masih banyak yang ramai, kurang memperhatikan penjelasan dari guru, dan peserta didik belum mengerti terhadap pembelajaran yang dilakukan karena belum terbiasa dan peserta didik banyak bercanda, bercerita dengan teman lain. Dalam kegiatan diskusi hanya peserta didik tertentu saja yang mengerjakan dalam kelompok, sedangkan peserta didik yang lain hanya bercanda 41 sendiri menggantungkan tugas kelompok pada ketua kelompok untuk menyelesaikannya. Pada kegiatan demonstrasi guru seharusnya menjadi fasilitator tidak hanya melihat peserta didik yang presentasi saja. Dalam kegiatan pemberian tanggapan peserta didik tidak berani memberikan tanggapan. Peserta didik kurang berani bertanya pada waktu mengalami kesulitan. Setelah guru mengetahui kelemahan/kekurangan pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1 yang ditunjukkan dari hasil observasi penilaian kinerja guru yang nilai oleh observer dengan skor 29 presentase 61,7% dengan kategori kurang pada pertemuan pertama. Dari 15 item yang ditetapkan hanya item pada kegiatan awal yang dilaksanakan dengan baik, sedangkan pada item kegiatan inti sampai akhir dilaksanakan kurang maksimal. Pada pertemuan kedua kinerja guru yang dinilai meningkat dibandingkan pertemuan pertama, yang ditunjukkan dengan skor 42 atau 70% item kegiatan pembelajaran dilaksanakan dan pada pertemuan 3 mendapat skor atau 71,2% . Pada pertemuan ke tiga pembelejaran bisa dikatakan lebih baik dari pada pertemuan pertama dan ke dua, tetapi kurang memuaskan. Karena masih ada beberapa item yang dilaksanakan belum maksimal yaitu: merumuskan masalah/tugas yang dipelajari dan mengorganisasikan kelas, menjadi fasilitator saat demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas dan memberi penguatan terhadap materi yang sudah dibahas. Rendahnya kinerja guru dalam pembelajaran inquiri pada siklus 1, memotivasi guru dengan berusaha memperbaikinya pada siklus berikutnya. Pada siklus 2 berusaha seoptimal mungkin melaksanakan item-item yang sudah ditetapkan yaitu melaksanakan dengan baik item-item yang belum dilakukan dan belum optimal pada siklus 1. Dengan hasil penilaian kinerja guru pada siklus 2 mendapat skor 53 dengan nilai presentase 83% dengan kategori baik, sedangkan pada pertemuan kedua memperoleh skor 56 dengan nilai presentase 93,3% kategori baik sekal dan pertemuan ke tiga mendapat skor 57 atau 95%Pembelajaran inquiri pada siklus 2 baik pertemuan pertama dan kedua bisa dikatakan berhasil karena sudah memenuhi indikator kinerja penelitian ini yaitu 80% item-item yang ditetapkan dilaksanakan guru. B. Hasil Belajar Matematika Peserta didik Kelas V SD Negeri 2 Cingkrong 42 Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran inquiri memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan guru yang ditunjukkan dari meningkatnya ketuntasan hasil belajar peserta didik, yang dapat disajikan dalam Tabel 14 di bawah ini: Tabel. 13 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Peserta didik Kelas V SD Negeri 2 Cingkrong Pra Siklus Kategori Siklus 1 Siklus 2 Jumlah Prosentse Jumlah Prosentse Jumlah peserta peserta peserta didik didik didik Prosentse Tuntas 5 33,3% 13 87% 13 87% Tidak Tuntas 10 66,7% 2 13% 2 13% Jumlah 15 100% 15 100% 15 100% KKM 62 62 62 Ketuntasan hasil belajar matematika peserta didik kelas 5 SD Negeri 2 Cingkrong Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan sebelum diadakan tindakan yaitu pembelajaran inquiri dengan memnafaatkan dengan jumlah peserta didik yang tuntas 5 peserta didik dengan ketuntasan klasikal 33,3%%, sedangkan peserta didik yang tidak tuntas 10 peserta didik atau 66,7%. Rendahnya hasil belajar matematika peserta didik kelas 5 disebabkan oleh guru kelas 5 belum menerapkan struktur mengajar yang baik, guru tidak menyadari kejenuhan dan kebosanan peserta didik terhadap metode ceramah pada pembelajaran matematika, guru kurang menghargai potensi yang dimiliki peserta didik, mereka dianggap tidak memiliki kemampuan apa-apa sehingga peserta didik cenderung pasif, guru belum menerapkan pendekatan yang tepat untuk membantu kesulitan belajar peserta didik, sehingga memperkuat anggapan peserta didik bahwa matematika itu sulit. Selain itu, peserta didik kurang aktif, kurang kreatif, kurang berani mengajukan pertanyaan dan kurang berani menjawab pertanyaan sehingga menyebabkan hasil belajar rendah. 43 Dengan adanya masalah tersebut diadakan tindakan dengan pembelajaran inquiri . Setelah pendekatan inquiri dilakukan selama 2 siklus, diperoleh hasil yaitu peserta didik yang tuntas pada siklus 1 dengan KKM 62 bertambah menjadi 13 peserta didik dengan total peserta didik yang tuntas 15 peserta didik dengan ketuntasan klasikal 87%, sedangkan peserta didik yang tidak tuntas berjumlah 2 peserta didik atau 13%. Untuk lebih meyakinkan lagi tentang hasil itu diteruskan pada siklus 2. Peserta didik yang tuntas ternyata sama yaitu13 peserta didik dari 15 peserta didik dengan ketuntasan klasikal 87%. Jumlah peserta didik yang belum tuntas setelah dilaksanakan tindakan hanya 2 peserta didik. Ke dua peserta didik itu dikategorikan kurang dalam kemampuan akademiknya pada pelajaran matematika maupun pelajaran lainnya. Ketuntasan belajar peserta didik kelas 5 SD Negeri 2 Cingkrong pada siklus 1dan siklus 2 sudah sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan dalam penilitian ini yaitu ketuntasan belajar klasikal peserta didik adalah 80%. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inquiri dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik.