SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 STUDI ANALISA PEMILIHAN KAWAT KONDUKTOR PADA PENYULANG INDOMIE RUNGKUT DI AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURABAYA SELATAN Titiek Suheta, Kotima,Adi Badrus Zaman Jurusan Teknik Elektro – ITATS [email protected] ABSTRAK Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik, maka kebutuhan penghantar listrik seperti jaringan distribusi daya dan peralatan penunjang lainnya serta kebutuhan lahan untuk pembangunan jaringan juga meningkat. Dengan adanya permasalahan tersebut, sementara daya listrik yang disalurkan semakin besar, maka diperlukan jenis jaringan distribusi yang mempunyai kapasitas daya hantar yang besar. Di dalam merancang suatu sistem distribusi 20 kV memerlukan banyak langkah-langkah dari suatu perencanaan dan kepastian perhitungan. Pemilihan konduktor yang optimal untuk meningkatkan kapasitas dan disain suatu sistem distribusi adalah suatu bagian penting dalam proses perencanaan. Suatu konduktor ideal yang terpasang perlu mempunyai optimasi baik segi teknik maupun ekonomi. Pada pembuatan tugas akhir ini diharapkan dapat memilih konduktor yang optimal dan ekonomis untuk jaringan distribusi 20 kV penyulang Indomie pada GI Rungkut di APJ Surabaya Selatan yang dapat digunakan meningkatkan kapasitas jaringan distribusi di APJ Surabaya Selatan. Kata Kunci : konduktor, penyulang, luas penampang kawat. I. Pendahuluan Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik, maka kebutuhan penghantar listrik seperti jaringan distribusi daya dan peralatan penunjang lainnya serta kebutuhan lahan untuk pembangunan jaringan juga meningkat. Dengan adanya permasalahan tersebut, sementara daya listrik yang disalurkan semakin besar, maka diperlukan jenis jaringan distribusi yang mempunyai kapasitas daya hantar yang besar. Di dalam merancang suatu sistem distribusi 20 kV memerlukan banyak langkahlangkah dari suatu perencanaan dan kepastian perhitungan. Pemilihan konduktor yang optimal untuk meningkatkan kapasitas dan disain suatu sistem distribusi adalah suatu bagian penting dalam proses perencanaan. Suatu konduktor ideal yang terpasang perlu mempunyai optimasi baik segi teknik maupun ekonomi. Di dalam perkembangan kebutuhan dayanya perlu dilakukan perencanaan untuk memilih konduktor yang optimal berdasarkan pertumbuhan beban dan energi pada Penyulang Indomie 20 kV di GI Rungkut APJ Surabaya Selatan. tegangan rendah (380V atau 220V). Sistim jaringan distribusi 20 KVditunjukkan pada pada gambar 1. Pada sistem distribusi, penyaluran tenaga listrik ke masing – masing konsumen dilakukan dengan menggunakan jaringan distribusi penyaluran tenaga listrik yang menggunakan bentuk atau konstruksi saluran udara (over head) maupun konstruksi saluran bawah tanah (under ground). Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia Tahun 2000 (PUIL 2000) mengenai hantaran udara, sering juga disebut saluran udara, merupakan penghantar energi listrik tegangan menegah ataupun tegangan rendah yang dipasang di atas tiang-tiang listrik di luar bangunan. Sedangkan pada kabel tanah penghantarnya dibungkus dengan bahan isolasi, dipakai untuk tegangan menegah ataupun tegangan rendah. II. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistim Jaringan Distribusi Jaringan distribusi secara umum terdiri dari dua buah bagian yaitu jaringan distribusi primer : digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk distribusi ke pusat – pusat beban, umumnya bertegangan menengah (20KV atau 6KV) dan jaringan distribusi sekunder : digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke beban – beban yang ada di konsumen, mempunyai Gambar 1. Sistim Jaringan Distribusi 2.2 Kuat Hantar Arus Konduktor Kuat hantar arus pada suatu penghantar berupa konduktor merupakan nilai rating atau nilai A1-83 SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 Vs = Tegangan pada sisi kirim Vr = Tegangan pada sisi terima maksimum dari konduktor tersebut yang dapat dilalui oleh arus listrik. Kuat hantar arus pada suatu konduktor dirumuskan sebagai berikut : In = Vn . A ρ .l Dengan : In = Kuat Hantar Arus / Arus Nominal (A) Vn = Tegangan Nominal (Volt) 2 ρ = Tahanan Jenis Penghantar (Ω.mm /m) ℓ = Panjang saluran (m) 2 A = Luas Penampang Konduktor (mm ) 2.3 Perencanaan Pemilihan Konduktor Perencanaan pemilihan konduktor adalah bagian dari perencanaan sistem distribusi dalam mengatasi pertumbuhan kebutuhan energi listrik yang cukup pesat. Perencanaan diperlukan sebab berkaitan dengan tujuan pengembangan sistem distribusi yang harus memenuhi beberapa kriteria teknis namun juga layak dari segi investasi. Tujuan umum perencanaan pemilihan konduktor adalah untuk mendapatkan fleksibilitas pelayanan yang optimum yang mampu dengan cepat mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan energi listrik yang dikarakteristikkan oleh makin tingginya konsumsi energi dan kerapatan beban yang harus dilayani. Oleh sebab itu perencanaan pemilihan konduktor itu harus dilakukan secara sistematik dengan pendekatan yang didasarkan pada peramalan beban dan pemilihan konduktor untuk memperoleh suatu pola pelayanan yang optimum. A1-84 Luas Penampang Konduktor : Kuat hantar arus pada suatu kawat konduktor saluran distribusi tenaga listrik sangat dipengaruhi oleh kapasitas daya hantar listrik dari suatu konduktor, yang dalam hal ini dikenal dalam satuan luas penampang konduktor. Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai luas penampang konduktor adalah sebagai berikut: q= 3 × I × l × cos ϕ n × Vd dengan: 2 q = Luas penampang (mm ) I = Arus yg mengalir pada saluran (Ampere) ℓ = Panjang saluran (m) n = Konduktivitas 1 ρ Vd = Voltage Drop / Drop Tegangan (Volt) III. Metodologi Penelitian Adapun diagram alir dari metodologi penelitian ini adalah sebagai berikut: IV. Pembahasan Analisa pemilihan konduktor Tahanan jaringan pada tegangan menengah penyulang Indomie ditunjukkan dalam tabel dibawah ini : 2.4 Perhitungan Pemilihan Konduktor Faktor Daya : perbandingan antara daya nyata dengan daya semu suatu beban yang Cos ϕ = P S Dimana : Cos = Faktor daya (Power Factor) P = Daya nyata (Watt) S = Daya semu (VA) Tahanan pada Saluran : l R=ρ A (Ohm) Dimana : R = Tahanan saluran (Ohm) ℓ = Panjang saluran (m) 2 A = Diameter penghantar (mm ) 2 ρ = Tahanan jenis penghantar (Ω.mm /m) Drop Tegangan Saluran : perbedaan nilai tegangan kirim dan tegangan terima. Untuk menentukan perhitungan drop tegangan saluran menggunakan persamaan sebagai berikut : Drop Tegangan = Dengan : (V s − Vr Vr ) × 100% SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A1-85 Menghitung Luas Penampang Konduktor Ditunjukkan dalam tabel dibawah ini : Menghitung Drop Tegangan Saluran Ditunjukkan dalam table dibawah ini : Dari tabel perbandingan luas penampang kawat konduktor di atas diperoleh bahwa nilai hasil perhitungan luas penampang konduktor yang baru tidak sesuai dengan nilai yang ada pada standart ukuran konduktor sehingga untuk pemilihan diambil pembulatan ke atas, yaitu untuk luas penampang 2 2 220,84 mm maka dipilih ukuran 240 mm dan untuk 2 2 103,06 mm maka dipilih ukuran 120 mm . Prosentase perbedaan atau kenaikan ukuran konduktor tersebut adalah sebesar 60 % hingga 71,43 %. V. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, bahwa : 1. Persentase peningkatan kelistrikan tiap parameter pada Kecamatan Rungkut adalah Pelanggan Rumah Tangga = 6,1 %; Pelanggan Industri = 11,04 %; Pelanggan Sosial = 13,45 %; Pelanggan Usaha/Bisnis = 3,81 %; Penduduk = 4,25 %; PDRB = 14,08 %. 2. Persentase peningkatan rata-rata kebutuhan energi listrik untuk kecamatan Rungkut adalah sekitar 8,24 % . SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 3. Nilai hasil perhitungan luas penampang 4. konduktor yang baru tidak sesuai dengan nilai yang ada pada standart ukuran konduktor sehingga untuk pemilihan diambil pembulatan ke atas, yaitu untuk luas penampang 220,84 2 2 mm maka dipilih ukuran 240 mm dan untuk 2 2 103,06 mm maka dipilih ukuran 120 mm . Prosentase perbedaan atau kenaikan ukuran luas penampang kawat konduktor tersebut adalah sebesar 60 % hingga 71,43 %. DAFTAR PUSTAKA 1. Data Statistik PLN Distribusi Jawa Timur, Surabaya Dalam Angka 2004, BPS Kota Surabaya. 2. George J. Anders, Rating Of Electrik Power Cable, McGraw-Hill, New York, 1997. 3. Gonen Turan, Electric Power Distribution System Engineering, Mcgraw_Hill Book Company, 1986. 4. Nono, Sistem Distribusi, Diktat Jurusan Teknik Elektro FTI ITS, Surabaya, 1999. 5. Ontoseno, Prof. Dr. Ir, Aliran Daya dan Rugi-Rugi Daya (buku diktat), Surabaya. 6. Pansini, J. Anthony, Electrical Distribution Engineering, McGraw-Hill, New York, 1986. 7. Pabla, A. S, Sistem Distribusi Daya Listrik, penerbit Erlangga, Jakarta, 1996. 8. Stevenson, W.D, Analisa Sistem Tenaga, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996. 9. Steven C. Chapra, Ph.D. & Raymond P. Canale Ph. D., Metode Numerik Untuk Teknik, Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta, 1991. 10. Zuhal, Dasar Teknik Listrik dan Elektronika Daya, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta,1995. A1-86