EVALUASI TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN MATA PADA SISWA Rosnancy Sinaga: Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh menurunnya kesehatan mata di Indonesia. Data hasil Riset Kesehatan Dasar (2013), menunjukan bahwa sekitar satu persen anak usia sekolah 6 – 14 tahun mengenakan kacamata.Gangguan penglihatan pada anak usia sekolah di Indonesia terjadi karena minimnya faktor pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan mata (Fitriana, 2014). Indonesia ditempatkan pada urutan pertama negara di Asia Tenggara yang memiliki angka kebutaan tertinggi ( Marchelino 2009 ).Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan kesehatan mata pada siswa sebelum dan sesudah mendengarkan ceramah tentang kesehatan mata, dan untuk mengetahui butir-butir dari aspek yang sangat dimengerti dan tidak dimengerti tentang kesehatan mata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tekhnik sampel yang digunakan penulis adalah sampling jenuh yang berjumlah 37 orang. Instrument yang digunakan adalah instrumen kuesioner multiple choice. Setelah dilakukan analisa dan intepretasi data maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan siswa sebelum dilakukan ceramah ialah 68% yang diinterpretasikan berpengetahuan cukup baik dan meningkat menjadi 88% yang diinterpretasikan baik setelah dilakukan ceramah. Butir-butir yang tidak dimengerti setelah diberikan ceramah adalah butir pertanyaan riwayat penyakit yang dapat mengakibatkan gangguan pada kesehatan mata yaitu sebesar 54 %. Butir-butir yang paling dimengerti setelah diberikan ceramah adalah butir pemaparan sinar matahari yang berlebihan dapat mengakibatkan penyakit katarak pada mata dan butir posisi membaca yang benar ialah posisi duduk sebesar 100 % atau semua responden menjawabnya dengan benar. Saran yang dapat diberikan kepada siswa adalah mempertahankan bahkan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan mata. Selain itu saran kepada institusi pendidikan adalah untuk menjaga serta meningkatkan kesehatan mata dengan cara memberikan seminar tentang kesehatan mata. Diharapkan penelitian ini dapat membantu sebagai bahan untuk dikembangkan pada penelitian selanjutnya. Kata kunci: Evaluasi, kesehatan mata, siswa Pendahuluan Mata merupakan organ penting dalam kehidupan sehari-hari. Mata merupakan panca indera manusia yang berfungsi sebagai alat penglihatan. Dengan mata kita dapat melihat sesuatu dan mampu melakukan setiap pekerjaan. Jika mata mengalami gangguan, semua proses yang dilakukan juga akan menjadi terganggu. Itulah sebabnya kesehatan mata merupakan hal yang harus diperhatikan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi menurunnya kesehatan mata. Salah satu faktor yaitu pengetahuan yang kurang mengenai kesehatan mata. Dalam kehidupan sehari– hari, ada beberapa hal yang dapat merusak penglihatan seperti mengucek mata, membaca dengan penerangan minim, membaca sambil tiduran, melihat layar komputer yang terlalu lama, merokok, serta kurangnya vitamin yang penting untuk mata (Informasi Kesehatan, 2015). Menurut World Health Organization (WHO) sedikitnya terdapat 180 juta orang mengalami gangguan terhadap penglihatan, dan sekitar 7 juta orang mengalami kebutaan setiap tahunnya. Dari data tersebut sebaiknya mulailah menjaga kesehatan mata sejak dini agar dapat terhindar dari masalah fatal pada mata (Rabhe, 2014). Dalam Makalah Referat Kedokteran (2010) masalah kesehatan mata di dunia cukup memprihatinkan. Dari fakta yang ada diketahui 314 juta orang di seluruh dunia hidup dengan penglihatan yang rendah dan kebutaan, dua pertiga dari orang–orang buta adalah perempuan dan anak–anak, dan 90 % dari orang buta tinggal di negara–negara yang berpenghasilan rendah. Di Indonesia 3 juta orang mengalami kebutaan, sedangkan 25 % dari penduduk Indonesia membutuhkan kacamata akibat kelainan refraksi dan 135 juta orang di dunia menggunakan kacamata lebih banyak dari penyandang tunanetra. WHO menunjukan bahwa Indonesia menempati urutan pertama negara di Asia Tenggara dengan angka kebutaan tertinggi yakni hingga 15 %, 10 % anak usia sekolah (5-19 tahun) menderita kelainan refraksi dan angka pemakaian kacamata koreksi masih rendah yaitu 12,5 % dari kebutuhan (Marchelino, 2009). Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (GAPOPIN) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia mencatat 40% anak – anak Indonesia mengalami gangguan atau kelainan mata. Karena itu, banyak anak Indonesia harus memakai kacamata di usia dini (Dwiyasista, 2014). Menurut Kurnia (2014) gaya hidup di perkotaan yang cepat berubah dan seiring dengan kemajuan tekhnologi dapat berdampak pada kesehatan mata. Penggunaan alat tekhnologi seperti gadget, laptop dan lainnya dapat menyebabkan masalah pada kesehatan mata yang dialami masyarakat, khususnya anak–anak. Data hasil Riset Kesehatan Dasar (2013) menunjukan bahwa sekitar satu persen anak usia sekolah 6 – 14 tahun mengenakan kacamata. Gangguan penglihatan pada anak usia sekolah di Indonesia terjadi karena minimnya faktor pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan mata ( Fitriana, 2014 ) Berdasarkan data dan fakta di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dalam karya tulis ilmiah yang berjudul “ EVALUASI TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN MATA PADA SISWA SMA”. Pada penelitian ini peneliti mengidentifikasi masalah yang dapat terjadi yaitu bagaimana tingkat pengetahuan tentang kesehatan mata siswa sebelum dilakukan ceramah, bagaimana tingkat pengetahuan tentang kesehatan mata pada siswa setelah dilakukan ceramah, butir mana dari aspek pengetahuan tentang kesehatan mata secara keseluruhan yang sangat dimengerti dan tidak dimengerti oleh siswa setelah diberikan ceramah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara umum dan mendalam gambaran tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan ceramah tentang kesehatan mata pada siswa. Manfaat penelitiaan sangat berguna bagi siswa SMA untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan terhadap kesehatan mata dan institusi pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan mata. suatu gejala yang ada yaitu keadaan pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 1998). Penelitian tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan aktual dimana data yang dikumpulkan, disusun, dianalisa, dan diinterpretasikan. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu jumlah populasi diambil menjadi sampel (Nasution, 2008). Sampel dari penelitian ini ialah 37 orang. Responden yang menjadi kriteria pada penelitian ini adalah siswa SMA Swasta Advent Pematangsiantar kelas 𝑋 ! , yang bersedia menjawab kuesioner dengan jujur dan yang hadir di ruangan kelas. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner multiple choice yang berisi 25 butir pertanyaan, dimana kuesioner disusun oleh penulis dan dilakukan valid study. Hal ini dilakukan untuk meminta pertimbangan terhadap kevalidan dari kuesioner. Hasil Penelitian Tabel 1 menunjukkan bahwa total nilai tingkat pengetahuan tentang kesehatan mata responden sebelum dilakukan ceramah adalah 69 %. Ini menunjukkan tingkat pengetahuan responden secara keseluruhan sebelum diberikan ceramah adalah cukup Metode Penelitian baik. Ini didukung oleh Arikunto (1998), Metode yang digunakan dalam penelitian bahwa interpretasi pengelompokan data ini adalah metode deskriptif yaitu untuk 56%-75% adalah cukup baik. mengumpulkan informasi mengenai status Tabel 1 Tingkat Pengetahuan Kesehatan Mata Sebelum Dilakukannya Ceramah No Pertanyaan Jumlah Responden 23 Presentase 1 Bagian mata yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu adalah bulu mata. 2 Bagian mata yang berfungsi untuk melembabkan dan menghambat pertumbuhan bakteri pada permukaan mata adalah air mata. 31 84 3 Bagian mata yang pertama sekali membiaskan dan memantulkan cahaya adalah kornea. 26 70 4 Bagian mata yang memfokuskan cahaya dari suatu objek adalah lensa. 25 68 5 6 Bagian mata yang berwarna disebut iris. Mata di anggap normal bila cahaya sejajar dari objek dan difokuskan pada retina. H al ini disebut emetropia. 12 21 32 57 7 Refraksi mata yang dapat melihat objek jauh namun rabun ketika melihat objek dekat disebut hipermetropia. 20 54 8 Refraksi mata yang dapat melihat objek dekat namun rabun ketika melihat objek yang jauh disebut miopia. 13 35 9 Gangguan mata yang disebut astigmatisma adalah silindris. 24 65 10 Kesalahan refraksi atau pembiasan cahaya dapat di koreksi dengan kacamata dan lensa kontak. Pada usia tua, yang terjadi pada penglihatan ialah penglihatan mengalami penurunan. 26 70 37 100 12 Rabun senja merupakan gangguan pada penglihatan akibat kekurangan vitamin A. 32 86 13 Selain membuat penglihatan menurun makanan manis atau yang mengandung pemanis buatan akan mengakibatkan penyakit diabetes. 34 92 14 Unsur pada rokok yang dapat menurunkan kesehatan pada mata ialah nikotin. 32 86 15 Olahraga yang teratur dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. 36 97 16 Posisi membaca yang benar ialah posisi duduk. 37 100 11 62 17 Jarak ideal mata dengan objek yang dibaca adalah 30-33 cm. 19 51 18 Ketegangan pada mata disebabkan oleh faktor-faktor cahaya ketika membaca, jarak pandang ketika membaca, ukuran objek. 29 78 19 Hal – hal yang dapat menyebabkan ketegangan pada mata ialah penggunaan jangka panjang pada komputer atau laptop dan pemakaian handphone, gadget, atau smartphone. 29 78 21 Riwayat penyakit yang dapat mengakibatkan gangguan pada kesehatan mata adalah diabetes dan hipertensi 17 46 22 Pemeriksaan mata yang di anjurkan pada usia 16 hingga 69 tahun ialah dua tahun sekali. 10 27 23 Pemaparan sinar matahari yang berlebihan dapat mengakibatkan penyakit katarak pada mata. 34 92 24 Debu, kosmetik, asap dapat mengakibatkan iritasi pada mata. Tindakan yang membuat terkoyaknya membran pada mata adalah mengucek mata 25 68 25 Pemakaian lensa kontak tidak boleh lebih dari 10 – 16 Jam. TOTAL RATA-RATA PENGETAHUAN 21 57 69 Tabel 2 menunjukan total nilai tingkat pengetahuan responden tentang kesehatan mata setelah dilakukan ceramah yaitu 88 %. Analisa data menunjukan bahwa tingkat pengetahuan responden secara keseluruhan setelah diberikan ceramah adalah baik. Ini didukung Arikunto (1998), bahwa interpretasi pengelompokan data 76% 100% adalah baik. Tabel 3 menunjukan butir-butir aspek yang sangat dimengerti dan tidak dimengerti oleh responden setelah diberikan ceramah tentang pengetahuan kesehatan mata. Butirbutir aspek yang tidak dimengerti oleh responden adalah peryataan nomor 21 dan butir-butir aspek yang sangat dimengerti adalah pernyataan nomor 16, dan 23. Analisa data menunjukan bahwa butir-butir aspek yang tidak dimengerti adalah aspek faktor yang mempengaruhi kesehatan mata yang ditandai dengan pernyataan riwayat penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan mata adalah diabetes dan hipertensi. Dari 37 responden, 20 orang (54%) menjawab pernyataan itu dengan benar. Butir aspek yang sangat dimengertioleh responden yaitu faktor yang mempengaruhi kesehatan mata yang ditandai dengan pernyataan posisi membaca yang benar ialah posisi duduk. Seluruh responden menjawab dengan benar pernyataan tersebut. Butir aspek yang juga sangat dimengerti oleh responden adalah yang ditandai dengan pernyataan pemaparan faktor yang mempengaruhi kesehatan mata sinar matahari yang berlebihan dapat Tabel 2 Tingkat Pengetahuan Kesehatan Mata Setelah Dilakukannya Ceramah N o 1 Pertanyaan Bagian mata yang fungsi untuk melindungi mata dari debu adalah bulu Mata Jumlah Responden 34 Presentase 92 2 Bagian mata yang berfungsi untuk melembabkan dan menghambat pertumbuhan bakteri pada permukaan mata adalah air mata 35 95 3 Bagian mata yang pertama sekali membiaskan dan memantulkan cahaya adalah kornea 34 92 4 Bagian mata yang memfokuskan cahaya dari suatu objek adalah lensa 28 76 5 6 Bagian mata yang berwarna disebut iris Mata di anggap normal bila cahaya sejajar dari objek dan difokuskan pada retina. Hal ini disebut emetropia 31 35 84 95 7 Refraksi mata yang dapat melihat objek jauh namun rabun ketika melihat objek dekat disebut hipermetropia 34 92 8 Refraksi mata yang dapat melihat objek dekat namun rabun ketika melihat objek yang jauh disebut miopia 32 86 9 Gangguan mata yang disebut astigmatisma adalah silindris. 30 81 10 Kesalahan refraksi atau pembiasan cahaya dapat di koreksi dengan kacamata dan lensa kontak. 27 73 11 Pada usia tua, yang terjadi pada penglihatan ialah penglihatan mengalami penurunan 36 97 12 Rabun senja merupakan gangguan pada penglihatan akibat kekurangan vitamin A 36 97 13 Selain membuat penglihatan menurun makanan manis atau yang mengandung pemanis buatan akan mengakibatkan penyakit diabetes 35 95 14 Unsur pada rokok yang dapat menurunkan kesehatan pada mata ialah nikotin 35 95 15 Olahraga yang teratur dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh 36 97 16 Posisi membaca yang benar ialah posisi duduk 37 100 17 Jarak ideal mata dengan objek yang di baca adalah 30 -33 cm 35 95 18 Ketegangan pada mata disebabkan oleh faktor-faktor cahaya ketika membaca, jarak pandang ketika membaca, ukuran objek. 32 86 19 Hal – hal yang dapat menyebabkan ketegangan pada mata ialah penggunaan jangka panjang pada komputer atau laptop dan pemakaian handphone, gadget, atau smartphone. 33 89 20 Selain menyebabkan ketegangan pada mata pemakain handphone, gadget, atau smartphone dapat mengakibatkan menurunkan kedipan mata pada mata. 27 73 21 Riwayat penyakit yang dapat mengakibatkan gangguan pada kesehatan mata adalah diabetes dan hipertensi 20 54 22 Pemeriksaan mata yang di anjurkan pada usia 16 hingga 69 tahun ialah dua tahun sekali. 33 89 23 Pemaparan sinar matahari yang berlebihan dapat mengakibatkan penyakit katarak pada mata. 37 100 24 Debu, kosmetik, asap dapat mengakibatkan iritasi pada mata. Tindakan yang membuat terkoyaknya membran pada mata adalah mengucek mata 31 84 25 Pemakaian lensa kontak tidak boleh lebih dari 10 – 16 Jam. TOTAL RATA-RATA PENGETAHUAN 30 81 88 Pembahasan Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan cukupnya pengetahuan maka akan meningkatkan kesadaran akan kesehatan dapat menjaga kesehatan pada mata. Bila mata dapat dijaga dengan baik maka, mata akan berfungsi dengan baik (Fitriana, 2014). Butir pernyataan yang tidak dimengerti oleh responden setelah diberikan ceramah adalah “riwayat penyakit yang dapat mengakibatkan gangguan pada kesehatan mata” sedangkan butir-butir yang paling dimengerti oleh responden setelah diberikan ceramah adalah “pemaparan sinar matahari yang berlebihan dapat mengakibatkan penyakit katarak pada mata” dan “posisi membaca yang benar ialah posisi duduk” yang dijawab benar 100 % oleh responden. Simpulan Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa evaluasi tingkat pengetahuan kesehatan mata pada responden sebelum diberikan ceramah adalah dalam kategori cukup dan setelah diberikan ceramah dalam kategori baik berdasarkan kategori Arikunto (1998). Butir pernyataan yang tidak dimengerti oleh responden setelah diberikan ceramah adalah “riwayat penyakit yang dapat mengakibatkan gangguan pada kesehatan mata” sedangkan butir-butir yang paling dimengerti oleh responden setelah diberikan ceramah adalah “pemaparan sinar matahari yang berlebihan dapat mengakibatkan penyakit katarak pada mata dan “posisi membaca yang benar ialah posisi duduk” yang dijawab benar 100 % oleh responden. Penelitian ini menyarankan agar responden mempertahankan bahkan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan mata dengan mencari informasi mengenai kesehatan mata. Penelitian juga menyarankan institusi untuk membantu mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan mata pada siswa-siwa Daftar Pustaka Arikunto Suharsimi. (1998). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.Jakarta : Rineka Cipta Istiqomah Indriana. (2004). Asuhan keperawatan klien gangguan mata. Jakarta : EGC James, Chew, & Bron. (2006). Lecture notes oftalmologi. Edisi 9. Jakarta : Erlangga. Kuntaraf Jonathan, Kuntaraf Kathleen. (1992). Olahraga sumber kesehatan. Bandung : Indonesia Public Syaifuddin. (2011). Anatomi fisiologi : House. Kurikulum berbasis kompetensi untuk Kuzemko Jan. (1992). Alergikah anak keperawatan & kebidanan. Edisi . anda. Jakarta : Binarupa Aksara. Jakarta : EGC Maryono Dwi. (2011). Theory and application of ICT for grade X of seniot high school and islamic senior high school. Solo : PT Tiga serangkai Pustaka Mandiri. Varona Blecenda, Godoy Maria, Varona David. (2003). Makanan penyembuh ajaib. Bandung : Indonesia Publising House Watson, Roger (2002). Anatomi dan Notoatmodjo Soekidjo. (2010). fisiologi untuk perawat. Edisi 10. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : EGC Jakarta : Rhineka Cipta American Optometric Association. Panjaitan Z Canadian. (1991). Tetap (2009). Proper nutrition is critical to bugar sampai tua : Terobosan baru eye health. untuk mencapai usia maksimum. Bandung : Indonesia Public House American Optometric Association. (2014). Ultraviolet radiation : Hazards Perry & Perry. (2010). Fundamental in aviation. keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Australian Goverment Comcare. ( 2012 Poerwadarminta, W.J.S. (2013). Kamus ). Eye health in the workplace :A guide umum bahasa Indonesia. Jakarta : for PCBUs and workers. Balai Pustaka Scanlon & Sanders. (2006). Buku ajar : Royal National Institute of Blind. ( 2006 Anatomi dan fisiologi. Edisi 3. ) Feeling great, looking good : A guide Jakarta : EGC to how a healthy lifestyle can help Sucipto Cecep Dani. (2014). prevent sight loss. Keselamatan dan kesehatan kerja. Yogyakarta : Gosyen Publishing. United State Enviromental Protection Khnobe Chris. (2014). Macular Agency. (2013). Prevent eye damage degeneration prevention. Diambil 21 :Protect yourself from UV radiation. April 2015, dari: http://www.allaboutvision.com/conditio ns/amd-prevention.htm Dwiyasista. ( 2014 ) 40 persen anak SD sudah pakai kacamata. Diambil 06 April 2015, dari Kurnia Eka. (2014). Menkes : http://m.okezone.com/read/2014/11/17/4 Penggunaan kacamata meningkat di 81/1066791/40 -persen-anak- sd- perkotaan. Diambil 04 April sudah-pakai-kacamata 2015,dari http://m.okezone.com/read/2014/ European Coalition for Vision (ECV). 11/11/481/1064072/menkes(2013). Statemen on damaging effects penggunaan-kacamata-meningkat-diof smoking on eye health. perkotaan Diambil 20 April 2015, dari http://www.ecoo.info/2013/12/12 Makalah Referat Kedokteran. ( 2010 ) /european-coalition-for vision Referat kesehatan mata masyarakat. statement-on-damaging-effects-ofDiambil 04 April 2015, dari smoking-on-eye-health/ http://referensikedokteran.blogspot.com/ 2010/07/referat -kesehatanmata-masyarakat.html?m=1 Informasi Kesehatan. ( 2015 ) Rusaknya penglihatan kita karena 6 kebiasaan Marchelino Roberth. ( 2009 ) Pertamina buruk ini. Diambil 06 April 2015, dari sumbang 2000 kacamata gratis ( CSR ).Diambil 06 April 2015, dari http://healthinformation.name/ru http://roberthmv.blogspot.com/2009/08/ saknya-penglihatan-kita-karena-6pertamina -sumbangkebiasaan-buruk-ini/ 2000-kacamata-gratis.html?m=1 Ja-young Yoon. (2013). Smartphone cause damage to eyes. Diambil 11 Mei 2015, dari http//m.koreantimes.co.kr/phone/news/v iew.jsp?req_newsidx=134244. Rabhe. ( 2014 ) Tips menjaga kesehatan mata. Diambil 06 April 2015 , dari https://rabhe.wordpress.com/2014/10/29 /tips-menjaga-kesehatanmata/ Gambar : Smec Klinik Mata Keluarga ( 2014 ).Gambar kelainan refraksi mata. Diambil 24 April 2015dari : http://smecjakarta.com/masalahmata/kelainan-refraksi/ Sweetspe. ( 2013 ) Gambar anatomi mata diambil : 24 April 2015 dari:http://sweetpearls.com/testimonysuper-lutien-izumio/gangguan -padamata/mata buram/suplemen-herbaluntuk-mata-lelah-buram/