1 desain dan implementasi service oriented architecture

advertisement
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE
MENGGUNAKAN PRIVATE CLOUD COMPUTING BERBASIS
OPEN SOURCE PADA PT THAMRIN BROTHERS
Sinto
Jurusan Teknik Informatika
STMIK PalComTech Palembang
Abstrak
Private Cloud Computing merupakan pemodelan Cloud Computing yang memberikan
lingkup yang lebih kecil untuk dapat memberikan layanan kepada pengguna tertentu pada
sebuah perusahaan berskala Enterprise dengan pola akses Remote melalui koneksi
jaringan lokal dan internet menggunakan Fixed Device maupun Mobile Device.
Cloud Computing dapat dikombinasikan dengan Service Oriented Architecture, sehingga
mampu menghasilkan solusi alternatif yang paling efektif untuk perancangan
pengembangan sistem terintegrasi. Cloud Computing mampu memberikan dukungan ke
Service Oriented Architecture berupa desain layanan dan kemampuan memperluas
layanan. Sedangkan Service Oriented Architecture mampu memberi dukungan ke Cloud
Computing berupa tata kelola layanan dan memberikan dorongan dari arsitektur yang
berorientasi layanan yaitu menyediakan antarmuka yang efisien untuk proses bisnis
perusahaan.
Proxmox Virtual Enviroment merupakan Framework berbasis Open Source melalui
Install Guest berbasis OpenVZ yaitu EyeOS 1.9 dan OwnCloud 4.0 dapat di
implementasikan untuk karakteristik layanan Infrastructure as a Service dan Software as
a Service, berfungsi sebagai Server Virtualization dan Online Storage.
Kata Kunci : Service Oriented Architecture, Cloud Computing, Online
Storage,Virtualisasi
PENDAHULUAN
Laju perkembangan teknologi informasitelahmembuatproses dan strategisbisnis
berubah dengan cepat sehingga berdampak pada banyaknya perusahaan berskala Enterprise
untuk menghadapi dinamika tantangan yang tinggi, khususnya hal ini terlihat dari bagaimana
mereka memenuhi tuntutan proses bisnis untuk saling terintegrasi satu sama lain yang
disebabkan oleh kompleksnya proses bisnis dan kegiatan usaha yang semakin berkembang.
Representasi penerapan layanan infrastruktur terintegrasi yang banyak dikembangkan dan
menjadi tren di bidang komputasi terdistribusi, khususnya dalam proyek teknologi informasi,
mengarah kepada suatu teknologi komputasi berbasis internet yang dikenal dengan istilah
Cloud Computing.
Layanan infrastruktur teknologi informasi pada PT Thamrin Brothers masih belum
sepenuhnya mengakomodasi aspek Requirement (kebutuhan) operasional proses binis
perusahaan yang terus berkembang dan semakin kompleks. Penerapan layanan infrastruktur
teknologi informasi yang masih bersifat konvesional seperti penggunaan Server konvensional
secara otomatis akan dibatasi oleh jumlah Core Processor, kapasitas Harddisk, dan Memory.
Dengan keterbatasan fisik yang ada maka tidak mungkin membebani sebuah Server
konvensional dengan beban maksimal.
Aspek legalisasi perangkat lunak dan kemampuan mengakses data yang cenderung
masih kurang terintegrasi dan penyimpanan data yang masih bersifat konvensional dapat
dinilai dari belum tersedianya layanan Data Center sebagai media penyimpanan dinamis atau
1
Online Storage. Maka perlu membangun dan mengontrol Resource IT dalam batasan
heterogenitas, yaitu suatu sistem berbasis Service Oriented yang mekanismenya sangat ideal
dalam hal proses komputasi terdistribusi, dimana virtualisasi dan utilisasi yang mendukung
fleksibilitas dan efisiensi.
Private Cloud Computingdengan kolaborasi komponen Service Oriented Architecture
mampu menyediakan antarmuka yang efisien untuk proses bisnis perusahaan berfungsi
sebagai Virtualization Server dan Online Storage yang dapat diakses menggunakan Fixed
Device dan Mobile Device seperti Smartphone Android, Komputer Pad, dan PC Tablet
melalui koneksi jaringan lokal dan internet.
LANDASAN TEORI
Service Oriented Architecture
SOA(Service Oriented Architecture) adalah suatu cara perancangan aplikasi dengan
menggunakan komponen-komponen atau pelayanan yang sudah ada.Dengan kata lain, suatu
aplikasi dibangun secara modular. Sebenarnya pendekatan modular ini bukanlah sesuatu yang
baru. Teknik-teknik pemrograman masa kini seperti Object Oriented Programming telah
mengedepankan pendekatan modular dalam pembangunan aplikasi. Namun yang membuat
SOA berbeda adalah komponen atau Service tersebut dibangun dan berinteraksi satu sama
lain secara bebas dan lepas/Loose Coupled (Bachmid, 2008:4).
Cloud Computing
Cloud Computing adalah sebuah model komputasi / Computing, dimana sumber daya
seperti Processor / Computing Power, Storage, Network, dan Software menjadi abstrak dan
diberikan sebagai layanan di jaringan / internet menggunakan pola akses Remote.
Cloud ini biasanya tersedia sebagai layanan kepada siapa saja di internet. Akan tetapi,
varian yang disebut Private Cloud semakin populer untuk infrastruktur pribadi / Private yang
mempunyai atribut seperti Cloud diatas.
Private Cloud memberikan kita kemampuan dari Cloud Computing menggunakan
infrastruktur IT yang kita miliki. Kita akan memperoleh keuntungan Cloud Computing
dibelakang keamanan dari Firewall kita, menjalankan beban, dan langsung jalan.
Mengembangkan dan mengecilkan kapasitas komputasi untuk menyesuaikan dengan aplikasi
yang kita butuhkan. (Purbo, 2012:1).
Komponen Service Oriented Architecture dan Cloud Computing
Saat membangun aplikasi Cloud Computing yaitu Software as a Services, komponenkomponen pembentuknya dibangun dalam bentuk Services menggunakan SOA (Service
Oriented Architecture), dengan Web Services Standart.
SOA (Service Oriented Architecture) adalah sebuah bentuk arsitektur yang
menerapkan konsep Service-Oriented (berorientasi layanan). Pendekatan SOA adalah
pendekatan penyelesaian masalah yang besar dengan membagi-baginya menjadi beberapa
Service. Services tersebut dapat berdiri sendiri atau dihubungkan dengan Services yang lain.
Arsitektur yang berdasarkan SOA memiliki fleksibilitas yang tinggi dan tidak Technology
Dependent sehingga memungkinkan peningkatan kinerja dari suatu sistem.
Dalam implementasi SOA, konsep Service-Oriented diimplementasikan dalam sebuah
Layer di antara Business Process Layer dan Application Layer yang mana keduanya
2
merupakan bagian dari Enterprise Logic yang diberi nama Service Interface Layer.(Afwani,
2011:4).
Gambar 1. Komponen Service Oriented Architecture dan Cloud Computing
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Komponen-komponen pada arsitektur Cloud Computing (Wahana, 2011:20) :
Client/End Useryaitu Web Browser atau Mobile Devices.
Service atau fungsi dari Cloud Computing.
Aplikasi atau Backbone dari layanan.
Platform atau infrastruktur Software untuk aplikasi.
Storage atau gudang penyimpanan dari Cloud Computing.
Infrastruktur yaitu komponen Backbone dari Cloud Computing.
Proxmox Virtual Enviroment
Proxmox Virtual Environment adalah distro Linux berbasis Debian (x86_64) yang
dikhususkan sebagai distro virtualisasi. ProxmoxVE secara Default menyertakan OpenVZ dan
KVM (Kernel-based Virtual Machine) dan disediakan dalam modus teks (Console Mode).
Proses administrasinya dilakukan menggunakan akses Web, termasuk melakukan instalasi
sistem menggunakan teknologi akses Remote VNC (Sugianto, 2011:6).
OwnCloud
OwnCloud memberi Anda akses universal ke file Anda melalui antarmuka Web atau
WebDAV. OwnCloud adalah Platform yang menyediakan untuk menyimpan dan
mensinkronisasi kontak, kalender, file, Folder, audio, galeri foto, dan dokumen lainnya pada
semua perangkat serta memungkinkan pengeditan berkas dasar melalui Web. Instalasi dengan
persyaratan Server minimal, tidak perlu izin khusus dan cepat. OwnCloud dapat diperpanjang
melalui API sederhana, namun Powerful untuk aplikasi dan Plugin. OwnCloud dimulai
dengan Keynote oleh Frank Karlitschek di Camp KDE'10, dia berbicara tentang perlunya
Cloud yang bersifat Free dan Open Source.
OwnCloud adalah layanan Content Management System, layaknya membuat sebuah
Website dengan CMS, ownCloud ialah CMS yang di desain khusus untuk layanan Cloud
Storage(http://owncloud.org/about).
3
EyeOs
EyeOS adalah Platform aplikasi Private Cloud dengan antarmuka Desktop yang
berbasis Web. Biasa disebut Cloud Desktop karena antarmuka pengguna yang unik, eyeOS
bersifat Open Source memberikan layanan Cloud Operating System dengan manajemen file,
manajemen informasi pribadi, memungkinkan kolaborasi, dan integrasi dengan aplikasi
klien(http://www.eyeos.com/product).
METODE PENELITIAN
Teknik Pengembangan Sistem
Metode penelitian yang penulis terapkan adalah NDLC (Network Development Life
Cycle), dengan tinjauan karena penelitian yang penulis lakukan berupa desain (perancangan)
hingga tahap implementasi (penerapan) yang membutuhkan Planning (perencanaan) yang
melibatkan analisa kebutuhan Hardware dan Software, analisa kebutuhan User serta analisa
topologi jaringan tempat penelitian.
Dilanjutkan dengan tahap desain topologi baru dimana nanti Private Cloud Server
ditempatkan. Setelah Private Cloud Server selesai dibangun dilakukan simulasi dan ujicoba,
lalu memonitor kinerja Private Cloud Server, jika kinerja Private Cloud Servertidak ada
masalah, dapat di implementasikan pada tujuan yang telah ditetapkan dan Private Cloud
Computing dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Gambar 2. Tahapan Metode Network Development Life Cycle
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Permasalahan
Penerapan layanan infrastruktur teknologi informasi yang terdapat pada PT Thamrin
Brothers yang masih bersifat konvesional, seperti penggunaan Server konvensional, maka
secara otomatis akan dibatasi oleh jumlah Core Processor, kapasitas Harddisk, dan Memory.
Dengan keterbatasan fisik yang ada, maka tidak mungkin membebani sebuah Server
konvensional dengan beban maksimal.
Permasalahan yang menjadi fokus penting yaitu penyimpanan data yang masih bersifat
konvensional, yaitu data disimpan pada komputer atau media penyimpanan seperti Flash Disk
dan Hard DiskExternal dari masing-masing pengguna, metode penyimpanan konvensional,
tentunya kurang efisien dalam pendistribusian data, sehingga akan mempengaruhi
4
kemampuan mengakses data yang dibatasi oleh ruang dan pengolahan data yang tidak
terintegrasi dapat dinilai dari belum tersedianya fasilitas layanan Data Center.
Pengolahan data yang masih dibatasi oleh ruang, tentunya akan memerlukan banyak waktu
dan tenaga, sehingga berdampak pada pengeluaran biaya yang tidak sedikit. Metode
pengolahan data bersifat konvensional, tentunya tidak efisien yang secara otomatis akan
mempengaruhi kinerja proses binis perusahaan yang terus berkembang dan semakin
kompleks.
2. Analisis Kebutuhan
Penerapan layanan infrastruktur teknologi informasi yang terdapat pada PT Thamrin
Brothers yang masih belum sepenuhnya mengakomodasi aspek Requirement (kebutuhan)
operasional proses binis perusahaan yang terus berkembang dan semakin kompleks.
Kebutuhan akan sebuah model layanan penyimpanan data terintegrasi atau Data Center
bersifat fleksibel dan dinamis yang menjadi fokus penting dalam kemampuan pendistribusian
data.
Data Center untuk keperluan pendistribusian data yang dinamis berupa
DataStorage(penyimpanan data) dan pengolahan data, harus memenuhi aspek kriteria yaitu
Availability (ketersediaan), Security (keamanan), Scalability (skalabilitas), dan Flexibility
(fleksibilitas).
Pengolahan data dan penyimpanan data menggunakan standar protokol untuk
keperluan transfer file, seperti memanfaatkan penggunaan FTP (File Transfer Protocol), yaitu
proses pertukaran data melalui proses Upload dan Download secara Client Server yang
mekanismenya dinilai kurang memenuhi aspek keamanan karena tanpa melalui proses
enkripsi, tetapi melalui Clear Text. Mode Text yang dipakai untuk transfer data adalah format
ASCII atau Format Binary. Secara Default, FTP menggunakan mode ASCII untuk transfer
data. Proses transfer data tanpa enkripsi, maka UsernamePassword, data yang ditransfer,
maupun perintah yang dikirim dapat di-Sniffing oleh orang dengan menggunakan Protocol
Analyzer (Sniffer). FTP dinilai kurang dinamis dan fleksibel karena hanya untuk keperluan
penyimpanan data tanpa menyediakan fitur pengolahan dataseperti pengeditan berkas dasar
melalui Web secara Online, memungkinkan kolaborasidan integrasi dengan aplikasi klien.
Online Storage adalah media penyimpanan data Online dengan teknologi Cloud
Computingyaitu layanan Cloud Storage yang dilengkapi sistem Management User, seperti
fiturmensinkronisasi kontak, kalender, file, Folder, audio, galeri foto, dan dokumen lainnya
pada semua perangkat serta memungkinkan pengeditan berkas dasar melalui Web secara
Online. Mekanisme akses data secara Online memungkinkan pengguna dapat menyimpan
ataupun mengunduh datadan mengolah data dimanapun berada melalui akses internet, tanpa
dibatasi ruang dan waktu.
Private Cloud Computing adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhan internal perusahaan melalui akses jaringan lokal dan internet.
Departemen IT akan berperan sebagai Service Provider (penyedia layanan) dan departemen
lain menjadi Service Consumer (pengguna layanan), Private Cloud Server bekerja dibelakang
sistem keamanan Firewall, pengembangan komputasi yang fleksibel dan dinamis tanpa
khawatir terhadap pembatasan kapasitas penyimpanan karena sepenuhnya dikelola sendiri
oleh internal perusahaan.
Representasi penerapan layanan infrastruktur terintegrasi yang banyak dikembangkan
dan menjadi tren di bidang komputasi terdistribusi yaitu Cloud Computing yang menjadi
solusi menjanjikan dalam menyediakan sebuah fleksibilitas, efisiensi, dan dinamisasi
infrastruktur terintegrasi untuk berbagai aplikasi. Kemampuan pola akses Remote melalui
jaringan lokal dan internetmenggunakan Fixed Device seperti komputer dan laptop,
maupunMobile Device seperti Smartphone Android, IPad, dan PC Tablet. Sehingga
5
berdampak pada penghematan biaya, aksesibilitas yang tinggi dan mudah dalam hal
skalabilitas (layanan akan berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah pengguna).
Cloud Computing berbasis Service Oriented yang mekanismenya sangat ideal dalam hal
proses komputasi terdistribusi, dimana virtualisasi dan utilisasi yang mendukung fleksibilitas
dan efisiensi.
1. Analisis Spesifikasi Jaringan
Jaringan komputer lokal yang diterapkan untuk antar bagian dalam lingkungan
perusahaanpada PT Thamrin Brothers yaitu menggunakan jenis topologi Extended Star.
Koneksi internet pada PT Thamrin Brothers merupakan sarana dan komoditi yang penting
dalam pendistribusian informasi dalam lingkungan perusahaan. VendorISP (Internet Services
Provider) yang bekerja sama dengan PT Thamrin Brothers terdiri dari 3 line yaitu Icon+
dengan paket Internet Exchange 3 Mpbs media Fibre Optic, Telkom Speedy dengan paket
Multispeed Executive2 Mbps Downstream dan 512 kbps Upstream serta alokasi kapasitas ke
Gateway internasional, dan IntiKomp dengan paket 2 Mpbs.Ketersediaan koneksi internet
yang cukup bervariasi dan melalui media Fibre Optic, dinilai layak dapat diterapkan layanan
Private Cloud Computing dengan mekanisme akses yang terakomodasi menggunakan
jaringan lokal dan internet.
a. Analysis
1. Topologi Jaringan yang Digunakan
Sistem jaringan pada PT Thamrin Brothers menggunakan Routerboard MikroTik
berfungsi sebagai Gateway penghubung antara jaringan komputer lokal yaitu LAN (Local
Area Network) dan penyedia akses internet, berbasiskan Connection Sharing kemudian
koneksi internet disebar ke sejumlah komputer Client dengan menggunakan perangkat
jaringan berupa Switch sebagai media penghubung komunikasi data antar komputer.
Penempatan Server pada PT Thamrin Brothers ditempatkan pada sebuah ruang khusus Server
dan diletakkan pada sebuah Rak Server dengan sistem akses masuk ruangan menggunakan
Door Locked yang dilengkapi akses Finger Print untuk meningkatkan sistem keamanan akses
masuk kedalam ruangan Server.Topologi jaringan komputer lokal yang digunakan pada PT
Thamrin Brothers yaitu topologi Extended Star.Mekanisme penerapan sistem jaringan
komputer dengan topologi Star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi
(penggabungan) atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan
kesebuah pusat konsentrator serta tersentralisasi (terpusat) menggunakan perangkat jaringan
berupa Switch. Secara garis besar dan sederhana dapat digambarkan melalui desain pada
gambar 3 berikut :
6
Gambar 3. Topologi Jaringan pada PT Thamrin Brothers
2. Topologi Jaringan yang Diusulkan
Di
Penerapan jenis topologi jaringan yang diusulkan tetap menggunakan topologi
jaringan sebelumnya yaitu topologi Extended Star, yaitu dengan menambahkan 1 (satu)
unit Private Cloud Server.
Gambar 4. Topologi Jaringan Penambahan Private Cloud Server
7
a. Simulation Prototype
Tahap simulasi dan uji coba ini dilakukan dengan cara mempersiapkan 2 (dua) unit
komputer dan Software yang dibutuhkan.
1) Spesifikasi Rekomendasi Komputer
Spesifikasi minimal rekomendasi komputer Server mendukung fitur VT
(Virtualization Technology), yaitu Processor dengan model Amd-V atau Intel VT :
a) Processor
: AMD Phenom II X4945.
b) Memory
: Kingstone 5120 MB DDR3.
c) Harddisk
: Seagate 500GB SATA.
d) Operating System
: Promox VE 2.2.
e) Software
: Template OpenVZ.
Sedangkan spesifikasi rekomendasi komputer yang digunakan sebagai
Client adalah sebagai berikut :
a) Processor
: Intel Core i3.
b) Memory
: V-Gen 2024MB DDR3.
c) Harddisk
: Seagate 320GB SATA.
d) Operating System
: Windows XP/7, Linux Desktop.
e) Software
: Web Browser, Java Plugin.
2) Spesifikasi Rekomendasi Teknologi Jaringan
a) Kabel LAN yang digunakan adalah kabel UTP dengan konektor RJ-45 bertipe
Straight sebagai media transmisinya.
b) Switch yang digunakan yaitu D-Link24 Port DES-1024D.
c) Kartu jaringan yang digunakan berasal dari Mainboard atau On-board.
PEMBAHASAN
a. Implementation
Penerapan layanan infrastruktur Private Cloud Server yang berdasarkan pendekatan
komponen Service Oriented Architecture.
1) Cloud Infrastructure
Proxmox Virtual Enviroment yang menjadi fondasi Private Cloud Server dan
fungsionalitas utama sebagai Server Virtualization yang menjadi Backbone dari Cloud
Computing dengan karakteristik IaaS (Infrastructure as a Service).
Proxmox VE mendukung teknologi virtualisasi berbasis OpenVZ dan KVM,
sehingga untuk sistem operasi berbasis Linux, FreeBSD, dan Microsoft Windows dapat
terlayani. Dibandingkan dengan Install Guest berbasis KVM yang masih memerlukan proses
instalasi manual melalui ISO, OpenVZ memiliki keunggulan tersendiri dalam bentuk isolasi,
kemananan, fungsionalitas, dan manajemen Resources, sehingga berdampak pada penggunaan
Memory yang lebih efisien karena dalam bentuk Container. Selain itu, OpenVZ tidak
memerlukan proses instalasi sistem operasi secara manual karena OpenVZ Virtual Guest pada
dasarnya adalah sebuah sistem yang sudah terinstall dan dikemas dalam bentuk minimal.
8
Gambar 5. Halaman AksesProxmox VE
2) Cloud Aplications
EyeOS yang menjadi salah satu basis karakteristik Cloud Aplication yaitu SaaS
(Software as a Services)yang
yang menjadi Backbone dari layanan Cloud Computing
Computing. EyeOS
merupakan Cloud Operating System,
System yaitu sebuah Desktop yang dapat digunakan sepenuhnya
melalui Web Browser. EyeOS merupakan sistem operasi berbasis Web dan Open Source yang
bertujuan untuk memungkinkan kolaborasi dan komunikasi di antara pengguna , terlihat dari
aplikasi seperti Word Processor, Spreadsheet, Presentation,
Presentation Mail Client, Calender
Calender, Contact
Manager, RSS Reader, dan lainnya sudah menjadi aplikasi Default yang terpasang dalam
EyeOS.
Gambar 6. Halaman Akses EyeOS
3) Cloud Storage
OwnCloud yang menjadi salah satu basis karakteristik Cloud Storage yaitu Storage
as a Service. OwnCloud menyediakan fitur penyimpanan file, Folder,, kontak, audio, galeri
foto, kalender, dan dokumen lainnya. OwnCloud merupakan solusi terbaik yang berbasis
Open Source dalam membuat Online Storage karena dapat mengakses file dan melakukan
sinkronisasi
nisasi file yang terdapat pada
pa Private Cloud Server melalui jaringan lokal dan internet
menggunakan perangkat Mobile,, Desktop, atau Web Browser.
9
Gambar 7.
7 Halaman Akses OwnCloud
4) Cloud Platform
Cloud Platform menyediakan infrastruktur untuk pengembangan dan pengelolaan
aplikasi
si perangkat lunak berbasis Web, yaitu karakteristik PaaS (Platform as a Service)
Service). PaaS
adalah layanan yang menyedia
iakan modul-modul siap pakai yang dapat diggunakan untuk
mengembangkan sebuah aplikasi,y
yang tentu saja hanya dapat berjalan diatas Platfor
orm tersebut.
Implementasi yang penulis lakukan tidak mencakup layanan Cloud Platform karena
melibatkan pengembangan dan pengelolaan aplikasi Software dan Database Engine yaitu Web
Server atau Aplication Server yang berbasis Web.
5) Cloud Services
Semua aplikasi atau servis berbasis Web Services Standards dinamakan Cloud
Services yaitu fungsi dari Cloud Computing.
Computing Cloud Service dapat mencakup semua hal dari
layanan yang disediakan oleh Cloud Computing.
Computing
Dengan Cloud Services,, Seorang pengguna dapat terhubung
erhubung ke sebuah portal aplikasi
dan menjalankan aplikasi via internet menggunakan Browser. Browser ini mengakses Cloud
Services,, kemudian aplikasi dijalankan di dalam jendela Browser.
6) Cloud Clients
Seorang pengguna Cloud
C
membutuhkan
tuhkan perangkat klien seperti Laptop atau
komputer Desktop, komputer Pad
ad, Smartphone,, atau sumber daya komputasi lai
lainnya dengan
Web Browser untuk mengakses sistem Cloud melalui World Wide Web atau menggunakan
aplikasi Mobile Client melalui jaringan lokal dan internet.
internet Mekanisme akses Private Cloud
Computing bekerja secara Client-Server
Client
menggunakan protokol Web Browser.
10
Gambar 8.Akses Mobile Client
b. Monitoring
Tahap Monitoring merupakan tahapan yang penting yaitu mengamati dan evaluasi
kinerja jaringan, Proxmox VE merupakan sistem operasi yang canggih untuk kebutuhan
Virtualisasi,
alisasi, namun belum memiliki Tools yang memadai
madai untuk memantau pemakaian
Bandwidth. Salah satu Tools yang dapat digunakan untuk keperluan Bandwith Monitoring dan
melihat Traffic jaringan secara Realtime adalah iftop.. Dengan bantuan program iftop maka
kita dapat memantau pemakaian Bandwidth baik yang keluar maupun masuk.
Iftop adalah sebuah Tools untuk menampilkan Bandwidth yang di gunakan oleh Host
pada sebuah Interface (antamuka).
(antamuka). Lalu lintas komunikasi data di terima oleh iftop melalui
Interface yang telah di namai, atau Interface yang pertama di temukan jika tidak di tentukan,
dan kemudian menampilkan
ampilkan lalulitas secara bolak balik yang di gunakan.
Gambar 9.
9 Traffic Bandwith Monitoring iftop
c. Management
Dalamtahapan manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi perhatian khusus
adalah masalah Policy, kebijakan
an perlu dibuat untuk membuat/mengatur
membuat/ mengatur agar sistem yang
telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur Reliability
(kehandalan) terjaga. Tahapan manajemen yang penulis lakukan untuk mengatur kinerja
sistem Private Cloud Server agar tetap pada perfoma optimal, yaitu sebagai berikut :
11
1) Manajemen Akses
Manajemen akses melalui koneksi SSL Certificate yaitu akses HTTPS, dan
autentikasi masing-masing Account yang dilengkapi dengan User dan Password. Selain itu
dibuat juga manajemen OwnCloud dengan memberikan kapasitas kuota penyimpanan untuk
setiap Account, dan membatasi ukuran maksimal File Upload yaitu sebesar 2 GB, dan ZIP
Download sebesar 800 MB.
2) Manajemen Aplikasi
Manajemen Apps (Aplikasi), dengan mengaktifkan fitur Encryption (Enkripsi) yang
terdapat pada layanan OwnCloud, sehingga semua file yang tersimpan di Server OwnCloud
akan dienkripsi oleh Password dari masing-masing pengguna.
3) Manajemen Keamanan
Manajemen keamanan melalui akses jaringan internet untuk layanan OwnCloud
menggunakan Domain yang dilengkapi Port yaitu http://cloud.thamrin.co.id:888. Konfigurasi
yang dibuat melalui Simple DNS Zone Editor dan Firewall Gateway Mikrotik agar dapat
diakses dari luar (publik) yaitu melalui jaringan internet. Private Cloud Server dibangun dan
berjalan dibelakang sistem Firewall Gateway Mikrotik.
Gambar 10. Akses http://cloud.thamrin.co.id:888
12
PENUTUP
Deployment adopsi Private Cloud Computing menggunakan sistem operasi Proxmox
Virtual Enviroment merupakan salah satu basis Framework perangkat lunak berbasis Open
Source yang dapat di implementasikan dengan baik melalui kolaborasi komponen Service
Oriented Architecture yaitu Cloud Infrastructure, Cloud Aplications, Cloud Storage, Cloud
Services, dan Cloud Clients, yangtipe penerapannya berfungsi sebagai ServerVirtualization
dan Online Storage.
Private Cloud Computing dengan pendekatan komponen Service Oriented
Architecture mampu menyediakan antarmuka yang efisien untuk proses bisnis perusahaan
dapat diakses menggunakan Fixed Device dan Mobile Device seperti Smartphone Android,
Komputer Pad, dan PC Tablet melalui koneksi jaringan lokal dan internet. Beberapa
tantangan yang harus dihadapi dalam mengimplementasikan teknologi Private Cloud
Computing diantaranya adalah masalah keamanan komputasi dan kapasitas Bandwidth,
namun sebagian teratasi karena menggunakan akses jaringan internal yaitu LAN (Local Area
Network).
DAFTAR PUSTAKA
Afwani, Royana. 2011. Metode Single Sign On sebagai Solusi Keamanan SaaS pada Cloud
Computing. Diunduh pada tanggal 25Oktober 2012, pukul 13.38 dari
http://royanafwani.wordpress.com/2011/12/22/metode-single-sign-on-sebagai-solusikeamanan-saas-pada-cloud-computing.
Anggeriana, Herwin. 2011. Cloud Computing Komputasi Awan. Diunduh pada tanggal 11
September 2012, pukul 13.59 dari http://www.scribd.com/ doc/45899074/Book-ofCloud-Computing.
Bachmid, Rifki. 2008. SOA (Service Oriented Architecture). Diunduh pada tanggal 18
September 2012, pukul 21.17 dari http://www.scribd.com/ doc/49286377/SOAService-Oriented-Architecture.
Budiyanto, Alex. 2012. Pengantar Cloud Computing. Diunduh pada tanggal 9 September
2012, pukul 21.52 dari http://smuet.lecture.ub.ac.id/files/2012 /06/E-Book-PengantarCloud-Computing-R1.pdf.
Purbo, Onno W. 2012. Membuat Sendiri Cloud Computing Server Menggunakan Open
Source. Yogyakarta: Andi.
Rifai, Ahmad ZA. Keamanan Virtualisasi dalam Cloud Computing. Diunduh pada tanggal 23
September 2012, pukul 15.07 dari http://www.slideshare.net /rifaiza/keamananvirtualisasi-dalam-cloud-computing-8411941.
Sugianto, Masim. 2011. Panduan Virtualisasi & Cloud Computing pada Sistem Linux.
Diunduh pada tanggal 22 September 2012, pukul 22.54 dari http://vavai.com/wpcontent/uploads/2011/01/Implementasi-Virtualisasi-Cloud-Computing-pada-SistemLinux.pdf.
Stiawan, Deris. 2009. Fundamental Internetworking Development & Design Life Cycle.
Diunduh
pada
tanggal
30
April
2012,
pukul
10.40
dari
http://deris.unsri.ac.id/materi/jarkom/network_development_cycles.pdf.
13
————. 2012. Trend & Perkembangan Cloud Computing. Diunduh pada tanggal 11
September
2012,
pukul
13.53
dari
http://deris.unsri.ac.id/materi
/jarkom/mengenal_cloudcomputing.pdf.
Wahana, Komputer. 2011. Kupas Tuntas Bermacam Aplikasi Generasi Cloud Computing.
Yogyakarta: Andi.
http://www.cloudindonesia.or.id/ Diakses pada tanggal 11 Agustus 2012, pukul 14.20.
http://www.eyeos.com/ Diaksespada tanggal 26 Oktober 2012, pukul 09.13.
http://www.opensource.telkomspeedy.com/ Diakses pada tanggal 30 Oktober 2012, pukul
13.53.
http://www.owncloud.org/ Diakses pada tanggal 20 September 2012, pukul 10.30
http://www.pve.proxmox.com/ Diaksespada tanggal 2 September 2012, pukul 20.05.
http://www.vavai.com/ Diaksespada tanggal 15 September 2012, pukul 13.53.
14
Download