III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai Februari 2010 sampai dengan Januari 2011 di Bagian Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Alat a. b. c. d. e. f. g. h. Notebook Intel (R) Core (TM) Duo CPU T2450 (2.0 Ghz, Ram 1.49 GB). Adobe dreamweaver CS3 sebagai Editor Pemograman Web. WampServer V2.0 yang telah terinstal Apache 2.28, MySQL 5.0.51b dan PHP 5.2.6 sebagai Host Local untuk rancang bangun Web. Joomla Content Management System V1.5 sebagai pengelola dan penyedia sistem pengelolaan web. Adobe Photoshop CS3 sebagai pengolah gambar. Spreadsheet Converter V.5 sebagai pengkonversi excel 2007 menjadi halaman HTML. Microsoft Word 2007 sebagai perangkat lunak tambahan untuk mengatur halaman HTML. Microsoft Excel 2007 sebagai perangkat lunak tambahan untk mengatur formulasi perhitungan. 2. Bahan Bahan yang digunakan sebagai isi (contents) sistem informasi berbasis web dalam perencanaan budidaya kelapa sawit adalah hasil penelitian pusat penelitian kelapa sawit, sistem standar kerja yang berlaku di perkebunan dan informasi dari beberapa sumber literature lain. C. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan mengikuti System Development Life Cycle (SDLC) yang merujuk kepada O’Brien (2005). Prosedur penelitian disajikan pada Lampiran 1. SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut: 1. Investigasi Sistem Investigasi sistem bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan yang terjadi sehingga didapat alternatif solusi penyelesaian masalah. Hal ini dilakukan dengan wawancara terhadap calon pengguna. Dari hasil wawancara yang dilakukan langkah-langkah investigasi antara lain: a. Memformulasikan permasalahan dan peluang dari sistem. b. Melakukan studi kelayakan dalam empat aspek yakni aspek kelayakan organisasional, kelayakan teknis, aspek kelayakan operasional dan aspek kelayakan ekonomi. 2. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan studi yang mendalam mengenai investigasi. Pada tahap ini, analisa dilakukan tehadap hasil wawancara yang dilakukan pada tahap investigasi sistem. Analisa sistem bertujuan untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan sistem. Kegiatan pada analisis sistem terdiri dari dua hal yaitu: a. Identifikasi kebutuhan Identifikasi kebutuhan terdiri dari beberapa aktifitas seperti deskripsi pengguna, tujuan dari pembangunan sistem informasi, dan pendeskripsian informasi-informasi yang akan ditampilkan pada sistem informasi baru. Pengguna akhir dari sistem informasi ditentukan dari tujuan awal pembangunan sistem yaitu para pekebun kelapa sawit dan kebutuhan diidentifikasi berdasarkan hasil wawancara kepada pekebun sawit meliputi informasi yang diinginkan untuk ditampilkan, fasilitas (fiture) apa saja yang diperlukan dalam pemenuhan kebutuhan informasi tersebut. b. Identifikasi kebutuhan fungsional Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan mengenai proses-proses yang harus dikerjakan pada sistem dan informasi-informasi yang harus ada di dalam sistem. Kebutuhan fungsional ditentukan oleh pengguna sistem informasi yang diperoleh dari wawancara yang telah dilakukan. 23 3. Desain Sistem Desain sistem merupakan kegiatan menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan dan persyaratan yang telah dianalisis. Desain sistem berfokus pada tiga aktifitas utama yaitu desain interface, desain data, dan desain proses. Desain menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pengguna, struktur database serta pemrosesan data. a. Desain Interface (Antar Muka) Desain antar muka dari suatu website dirancang dengan memperhatikan beberapa hal seperti: 1) Menentukan hubungan antar tautan yang saling terintegrasi sehingga mempermudah pengguna melakukan akses ke setiap informasi yang dibutuhkan. 2) Web dapat diakses dengan berbagai browser. 3) Tidak mengandung muatan dan penampakan grafis yang berlebihan sehingga membuat waktu muat yang panjang. 4) Mempunyai layout yang konsisten dari halaman ke halaman. 5) Terdapat fasilitas masukan dari pengguna untuk memperkaya informasi yang terkandung di dalam web. b. Desain Basis Data Pada sistem informasi ini digunakan basis data yang ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar dan tulisan. Tabel yang akan ditampilkan dalam bentuk elemen data, record atau berkas sesuai dengan kebutuhan pengguna. Data dan informasi diperoleh dari literatur pembudidayaan kelapa sawit. Basis data yang dipakai adalah basis data relasional. Data ditampilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga akan mempercepat informasi yang dibutuhkan dan mempermudah pengambilan keputusan. c. Desain Proses Desain proses dilakukan dengan melakukan proses-proses yang terjadi pada sistem informasi baik proses pengaksesan, proses pemasukan dan proses output dari sistem informasi. 4. Implementasi Implementasi merupakan kegiatan mewujudkan desain menjadi sebuah program. Implementasi meliputi tiga hal yaitu: 24 a. Melakukan pengkodean (Coding) Pengkodean dilakukan untuk mengkonversi seluruh desain menjadi perangkat sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna. Sistem informasi berbasis web pada pambudidayaan kelapa sawit dibangun dengan menggunakan Content Management Systems (CMS) Joomla yang berbasis pemograman PHP. Pada penyusunan konten (artikel) sistem informasi memakai pemograman HTML dan disimpan pada basis data. Seluruh kegiatan pemograman dan konstruksi basis data dilakukan pada sistem operasi Microsoft Windows XP professional. Pada jaringan intranet. b. Melakukan instalasi untuk membangun sistem informasi (Instalation) Setelah pengkodingan dilakukan, selanjutnya sistem diinstalasi ke jaringan internet sehingga dapat diuji aksebilitasnya. c. Melakukan pengujian (Testing) Setelah diinstal pada jaringan internet, sistem diuji kemampuan aksebilitasnya pada beberapa web browser yang popular seperti Mozila Firefox, Internet Explorer, Mozila Flock, Mozilla Wyzo, Google Crome, dan Opera. 5. Pemeliharaan Sistem Pada tahap pemeliharaan sistem, apabila sistem telah dapat diakses, dilakukan evaluasi sehingga dihasilkan umpan balik dari pengguna akhir. Umpan balik dari pengguna akhir selanjutnya dijadikan bahan untuk pengembangan sistem. Evaluasi sistem dilakukan dengan melibatkan 27 (dua puluh tujuh) responden melalui pengisian kuesioner. Responden dalam evaluasi sistem ini berasal dari mahasiswa perkebunan kelapa sawit (10 orang), agronom (7 orang), dan praktisi sawit (10 orang). Kuesioner berisi pertanyaan yang berkaitan dengan penilaian responden terhadap sistem informasi terhada tampilan desain sistem, kemudahan penggunaan, kemudahan pengaksesan data, kelengkapan isi dari sistem informasi dan kejelasan informasi yang terkandung pada sistem informasi. Formulir kuesioner disajikan pada Lampiran 2. 25