1 Isolasi dan Seleksi Bakteri Asam Laktat Penghasil Senyawa

advertisement
1
Isolasi dan Seleksi Bakteri Asam Laktat
Penghasil Senyawa Antimikroba dari Lele Dumbo
(Clarias gariepinus) terhadap Aeromonas hydrophila,
Edwardsiella ictaluri, dan Staphylococcus aureus
Isolation and Selection of Lactic Acid Bacteria
Producing Antimicrobial Substance from King Catfish
(Clarias gariepinus) against Aeromonas hydrophila,
Edwardsiella ictaluri, and Staphylococcus aureus
Slamet Mardiyanto Rahayu1, Ratna Setyaningsih2, Yantyati Widyastuti3
Jurusan Biologi. Fakultas MIPA. Universitas Sebelas Maret Surakarta
Puslit Bioteknologi LIPI-Cibinong, Bogor
Lactic acid bacteria can be found in a lot of habitats such as fermented
food or drink, fruits and gastrointestinal of humans or animals. Lactic acid
bacteria play an important role in the inhibition of pathogenic microorganism so
they can be used for increasing the health of humans or animals.
The aims of the research were (1) to get lactic acid bacteria isolates from
gastrointestinal of king catfish (C.gariepinus), (2) to get lactic acid bacteria
isolates that produced antimicrobial substance against A.hydrophila, E.ictaluri,
and S.aureus, and (3) to identify the potencial isolates of lactic acid bacteria wich
produced antimicrobial substance against A.hydrophila, E.ictaluri, and S.aureus.
The experiment was carried out by collecting the samples of king catfish
(C.gariepinus) from region of Depok and Parung, Bogor. Isolation of lactic acid
bacteria were carried of using MRS medium containing 0.5% CaCO3. Lactic acid
bacteria isolates then identified based on Gram reaction, catalase test, and cell
motility test. Selection of lactic acid bacteria isolates produced antimicrobial
substance against A.hydrophila, E.ictaluri, and S.aureus was carried out well-agar
diffusion method. Selection of lactic acid bacteria isolates included against
activity of culture, acid supernatant, and neutral supernatant. Identification for
lactic acid bacteria potencial isolates was carried out followed the procedure of
Gram reaction, biochemical test, and physiological test.
As the results, 83 isolates of lactic acid bacteria was collected. Seven
isolates, DUB2B4, DUK3B14, DUB2B6, DUB1B8, DUK3B13, PUB1B, and
PUB1B3, were selected as potencial isolates. Two isolates, DUB2B4 and
DUK3B14 were selected as top potencial isolates which showed the wide
antimicrobial spectrum. The best activity of culture, acid supernatant, and neutral
supernatant isolate DUB2B4 against A.hydrophila were 6.358 x 103 mm2/ml;
3.972 x 103 mm2/ml; and 3.454 x 10 3 mm2/ml respectively. The best activity of
culture, and acid supernatant isolate DUK3B14 against A.hydrophila were 5.714 x
103 mm2/ml; and 2.967 x 103 mm2/ml respectively. The best activity of neutral
supernatant isolate DUK3B14 against E.ictaluri was 2.512 x 103 mm2/ml. Primary
identification shows that isolate DUB2B4 was Lactobacillus sp. and isolate
DUK3B14 was Enterococcus sp.
Key words: lactic acid bacteria, king catfish (C.gariepinus), producing
antimicrobial substance.
1
Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA UNS
Dosen Jurusan Biologi FMIPA UNS
3
Peneliti Puslit Bioteknologi LIPI-Cibinong, Bogor
2
2
PENDAHULUAN
Ikan tidak hanya digemari oleh semua lapisan masyarakat, tetapi juga
sebagai sumber protein hewani alternatif dan relatif murah. Kebutuhan ikan terus
meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat pendidikan
dan pendapatan serta perubahan sosial budaya masyarakat (Puspowardoyo dan
Djarijah, 2002). Ikan merupakan salah satu hewan air yang selalu bersentuhan
dengan lingkungan perairan sehingga mudah terinfeksi patogen melalui air (Kei
dkk., 2003). Pengendalian penyakit infeksi tersebut biasanya menggunakan terapi
antibiotik. Namun hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif berupa
resistensi mikroba patogen (Saparinto, 2002).
Salah satu alternatif antimikroba dalam kontrol penyakit adalah bakteri
probiotik (Verschuere et al., 2000). Mikroba sebagai probiotik harus memenuhi
beberapa persyaratan dan yang utama adalah aman untuk dikonsumsi dan tidak
bersifat patogen. Oleh karena itu, mikroba tersebut harus mampu bertahan hidup
sampai pada saluran pencernaan. Kelompok bakteri asam laktat merupakan salah
satu
mikroba
yang
memenuhi
persyaratan
tersebut
(Widyastuti
dan
Sofarianawati, 1999). Untuk mendapatkan manfaat yang optimum maka harus
dipakai strain bakteri asam laktat yang berasal dari saluran pencernaan (Havenaar
et al., 1992).
Lele dumbo (C.gariepinus) merupakan salah satu komoditas perikanan yang
cukup populer di masyarakat dan telah dibudidayakan secara intensif. Akan tetapi,
dalam pembudidayaannya terdapat berbagai permasalahan antara lain penyakit
(Wichaksana dkk., 2003). Jenis penyakit yang sering menyerang lele dumbo
(C.gariepinus) adalah penyakit yang disebabkan protozoa, bakteri dan virus
(Puspowardoyo dan Djarijah, 2002).
A.hydrophila menyebabkan Motile Aeromonas Septicemia (MAS) atau
Haemorrhagic Septicemia, Epizodic Ulcerative Syndrome (EUS), dan infectious
abdominal dropsy (Noga, 1995; Hayes, 2000). E.ictaluri menyebabkan Enteric
Septicemia of Catfish (ESC) yang memiliki dua bentuk patogenesis, yaitu akut
dan kronis (Noga, 1995). Sedangkan S.aureus merupakan mikroflora yang dapat
3
menyebabkan infeksi pada kulit, membran mukosa dan dalam kondisi tertentu
dapat menyebabkan bisul, borok serta nanah pada luka (Salle, 1961).
Berdasarkan hal tersebut maka perlu diketahui adanya bakteri asam laktat
yang dapat diisolasi dari saluran pencernaan lele dumbo (C.gariepinus) dan jenis
bakteri asam laktat yang mampu menghasilkan senyawa antimikroba terhadap
A.hydrophila, E.ictaluri dan S.aureus. Pada penelitian ini dilakukan isolasi dan
seleksi bakteri asam laktat yang mampu menghasilkan senyawa antimikroba dari
saluran pencernaan lele dumbo (C.gariepinus) terhadap A.hydrophila, E.ictaluri
dan S.aureus.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2006, di
Laboratorium Mikrobiologi Bidang Biologi Sel dan Jaringan, Puslit BioteknologiLIPI, Jl. Raya Bogor Km. 46, Cibinong, Kabupaten Bogor. Bahan yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi sampel lele dumbo (C.gariepinus); mikroba patogen
uji A.hydrophila, E.ictaluri, dan S.aureus; media MRS agar dan cair untuk isolasi
dan pemeliharaan isolat bakteri asam laktat dan media Nutrient agar dan cair
untuk pemeliharaan mikroba patogen uji dan seleksi isolat bakteri asam laktat
melalui uji aktivitas antimikroba. Bahan kimia yang digunakan meliputi akuades,
alkohol 75%, Buffer pH 4,0 dan 7,0, Dillution solution (larutan pengencer),
indikator phenol red, larutan HCl 0,5 M, larutan NaOH 1 M, reagen pewarnaan
Gram, reagen uji katalase (larutan H2O2 3%), dan reagen uji fermentasi
karbohidrat.
Pada penelitian ini, isolat bakteri asam laktat diperoleh dari saluran
pencernaan lele dumbo (C.gariepinus) meliputi lambung, usus besar dan usus
kecil dengan metode isolasi aerob dan anaerob dari pengenceran 10 -6 sampai 10-8
menggunakan media MRS agar yang ditambah CaCO3 0,5% dan diinkubasi pada
suhu 30°C selama 24-48 jam. Isolat yang diperoleh kemudian diidentifikasi awal
melalui pewarnaan Gram, uji katalase, dan uji motilitas sel. Kemudian dilakukan
seleksi isolat bakteri asam laktat melalui uji aktivitas antimikrobanya (meliputi
kultur, supernatan asam dan supernatan netral) terhadap A.hydrophila, E.ictaluri
4
dan S.aureus. Aktivitas penghambatan isolat bakteri asam laktat terhadap mikroba
patogen uji dapat diketahui dengan adanya zona bening.
Aktivitas penghambatan (mm2/ml) = (Luas zona + sumur) – (Luas sumur)
Volume sampel
Isolat bakteri asam laktat potensial merupakan isolat yang memiliki aktivitas
antimikroba meliputi
kultur, supernatan asam dan supernatan netralnya.
Identifikasi bakteri asam laktat potensial meliputi: pengamatan makroskopis
koloni dan mikroskopis sel; uji biokimia berupa uji fermentasi karbohidrat dan uji
katalase; dan uji fisiologi berupa uji pertumbuhan pada berbagai suhu dan pH
serta uji toleransi pertumbuhan pada 6,5% NaCl.
Analisis data dilakukan secara deskriptif terhadap hasil seleksi isolat
bakteri asam laktat yang potensial menghasilkan senyawa antimikroba terhadap
A.hydrophila, E.ictaluri, dan S.aureus dan hasil identifikasi isolat bakteri asam
laktat potensial.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sampel lele dumbo (C.gariepinus)
Sampel lele dumbo (C.gariepinus) diperoleh dari daerah Depok dan Parung,
Bogor. Dari masing-masing tempat diambil 2 individu yang berumur sekitar 2,5
bulan dengan berat sekitar 100 gram (Gambar 1). Sesampainya di laboratorium
sampel dibedah saluran pencernaannya untuk diisolasi bakteri asam laktatnya.
Gambar 1. Sampel lele dumbo (C.gariepinus)
Keterangan: A. dari daerah Depok
B. dari daerah Parung, Bogor
A
B
B. Isolasi Bakteri Asam Laktat
Isolasi bakteri asam laktat dari saluran pencernaan lele dumbo
(C.gariepinus) meliputi bagian lambung, usus besar, dan usus kecil. Isolasi bakteri
asam laktat dilakukan dengan metode aerob dan anaerob (Gambar 2). Hal ini
dilakukan untuk membuktikan sifat fakultatif anaerob dari bakteri asam laktat.
5
Media yang digunakan untuk isolasi bakteri asam laktat adalah MRS agar
yang mengandung 0,5% CaCO3. Koloni yang diamati adalah koloni yang
membentuk zona bening di sekelilingnya. Menurut Widyastuti dan Sofarianawati
(1999) adanya zona bening merupakan akibat diproduksinya asam yang
menetralkan CaCO3 yang terdapat pada media selama pertumbuhan bakteri asam
laktat tersebut. Berdasar adanya zona bening di sekeliling koloni maka diperoleh
83 isolat yang diduga sebagai bakteri asam laktat.
1
2
A
B
Gambar 2. Isolat bakteri asam laktat
dari saluran pencernaan lele dumbo
(C.gariepinus)
Keterangan:
1 A. Metode aerob
B. Metode anaerob
2 1. Koloni isolat bakteri asam laktat
2. Zona bening
C. Identifikasi Awal Isolat Bakteri Asam Laktat
Koloni isolat bakteri asam laktat yang diperoleh diidentifikasi awal meliputi
pewarnaan Gram sehingga dapat diketahui kelompok Gram suatu isolat dan
bentuk selnya, uji katalase, dan uji motilitas sel.
Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal dengan kandungan lipid
yang rendah akan mengalami penyusutan akibat perlakuan dengan alkohol. Hal
ini mengakibatkan ukuran pori-pori menjadi mengecil, permeabilitas berkurang
dan kompleks ungu kristal-violet tidak terekstraksi dan tidak terwarnai oleh
pewarna tandingan safranin. Uji katalase positif berarti bakteri memiliki enzim
katalase yang dapat memecah hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
Bakteri asam laktat tidak memiliki enzim katalase sehingga selnya bereaksi
negatif terhadap hidrogen peroksida. Pengujian motilitas sel dengan cara
menginokulasikan isolat bakteri asam laktat pada media agar tegak dengan cara
tusukan. Setelah masa inkubasi 24-48 jam, jika pertumbuhan terjadi pada jalur
tusukan maka sel dinyatakan non motil (Hadioetomo, 1993).
Dari 83 isolat yang telah diidentifikasi awal, semuanya memenuhi syarat
atau ciri sebagai bakteri asam laktat yaitu Gram positif, katalase negatif, dan non
motil. Hasil karakterisasi isolat bakteri asam laktat dapat dilihat pada Tabel 1.
6
7
D. Seleksi Isolat Bakteri Asam Laktat yang Potensial mempunyai
Aktivitas Antimikroba terhadap A.hydrophila, E.ictaluri, dan S.aureus
Seleksi isolat bakteri asam laktat yang mempunyai aktivitas antimikroba
menggunakan metode difusi sumur. Menurut Cardici dan Citak (2005) kelebihan
metode difusi sumur adalah seluruh metabolit yang dihasilkan bakteri asam laktat
dapat diproduksi selama uji antimikroba. Isolat bakteri asam laktat dan mikroba
patogen uji yang digunakan masing-masing sebanyak107 cfu/ml. Seleksi isolat
bakteri asam laktat terhadap A.hydrophila, E.ictaluri, dan S.aureus yang
dilakukan meliputi kultur, supernatan asam dan supernatan netral isolat bakteri
asam laktat. Besarnya aktivitas antimikroba merupakan luas daerah penghambatan
persatuan volume sampel kultur, supernatan asam, dan supernatan netral isolat
bakteri asam laktat (mm2/ml). Hasil seleksi kultur, supernatan asam dan
supernatan netral isolat bakteri asam laktat yang potensial mempunyai aktivitas
antimikroba dapat dilihat pada Tabel 2. Kultur isolat bakteri asam laktat yang
memberikan zona bening kemudian diseleksi supernatan asam dan supernatan
netralnya.
Penghambatan kultur isolat bakteri asam laktat terhadap mikroba patogen uji
disebabkan oleh aktivitas kultur didukung oleh asam dan komponen-komponen
metabolit yang dihasilkan selama fermentasi. Menurut Delgado et al. (2001)
aktivitas penghambatan bakteri asam laktat terjadi oleh akumulasi metabolit
primer (asam laktat, asam asetat, etanol, karbondioksida) dan produksi komponen
antimikroba lain seperti hidogen peroksida, diasetil, dan bakteriosin.
Penghambatan supernatan asam isolat bakteri asam laktat terhadap mikroba
patogen uji terutama disebabkan oleh komponen-komponen metabolit yang
dihasilkan saat fermentasi. Komponen metabolit tersebut antara lain asam organik
berupa asam laktat dan asam asetat. Asam laktat merupakan metabolit utama
bakteri asam laktat. Menurut Alokami et al. (2000) asam organik yang dihasilkan
bakteri asam laktat menyebabkan penurunan pH dan menyebabkan sitoplasma sel
menjadi asam, mengacaukan potensial transmembran dan menghambat transport
substrat.
Dari
fermentasi
juga
dihasilkan
etanol
dan
karbondioksida.
Karbondioksida menyebabkan lingkungan menjadi anaerob dan akumulasi pada
8
lipida bilayer membran menyebabkan disfungsi permeabilitas membran (Yang,
2000). Etanol seperti asam organik menyebabkan penurunan pH sitoplasmik
(Jordan et al., 1999).
Penetralan pH pada supernatan bertujuan untuk menghilangkan atau
mengurangi pengaruh senyawa-senyawa asam yang terdapat dalam supernatan
tersebut. Oleh karena itu diharapkan aktivitas penghambatan yang terjadi bukan
karena pengaruh senyawa asam organik, tetapi oleh senyawa antimikroba lain
seperti bakteriosin. Namun masih ada kemungkinan adanya pengaruh senyawa
lain yang juga memiliki sifat antimikroba yang tidak terpengaruh oleh faktor
penetralan pH yaitu hidrogen peroksida, dan diasetil (Nurhasanah, 2004).
Selain
menghasilkan
metabolit
primer,
bakteri
asam
laktat
juga
menghasilkan komponen antimikroba lain yaitu hidrogen peroksida, diasetil dan
bakteriosin. Menurut Earnshaw (1996) dan Ouwehand (1998) hidrogen peroksida
terbentuk karena adanya laktat oksidase, piruvat oksidase dan NADH oksidase.
Hidrogen peroksida yang dihasilkan bakteri asam laktat dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Gram positif maupun bakteri Gram negatif. Bakteri asam
laktat tidak memiliki enzim katalase sehingga terjadi akumulasi H2O2 pada media
dan menyebabkan kondisi anaerob. Diasetil dihasilkan oleh bakteri asam laktat
dari piruvat (Mishra and Lambert, 1996). Bakteriosin merupakan substansi protein
yang bersifat bakterisidal (Nowroozi et al., 2004).
Berdasar hasil seleksi maka dipilih 7 isolat bakteri asam laktat potensial
yaitu DUB2B4, DUK3B14, DUK3B13, DUB1B8, DUB2B6, PUB1B dan
PUB1B3. Ketujuh isolat tersebut memiliki aktivitas penghambatan yang relatif
besar baik kultur, supernatan asam maupun supernatan netralnya terhadap
mikroba patogen uji dibandingkan isolat-isolat yang lainnya.
Senyawa antimikroba yang terkandung dalam kultur, supernatan asam, dan
supernatan netral dari isolat DUB2B4 dan DUK3B14 tersebut memiliki spektrum
yang
luas (wide antimicrobial spectrum)
karena
mampu
menghambat
pertumbuhan bakteri Gram positif (A.hydrophila, dan E.ictaluri) maupun bakteri
Gram negatif (S.aureus).
9
10
3
3
1
1
2
3
2
2
A
A
1
1
2 3
2
B
C
3
1
3
1
2
3
1
2
2
B
A
Keterangan:1. Zona bening,
2. Mikroba patogen uji,
3. Lubang sumur berisi kultur
isolat DUB2B4
C
B
3
1
2
Gambar 3. Penghambatan kultur isolat
DUB2B4 terhadap A) A.hydrophila,
B) E.ictaluri, dan C) S.aureus
1
3
C
3
1
2 3
3
2 1
2 1
A
B
C
Gambar 4. Penghambatan supernatan asam
(pH 4,55) isolat DUB2B4 terhadap
A) A.hydrophila,B) E.ictaluri, dan C) S.aureus
Keterangan: 1. Zona bening
2. Mikroba patogen uji
3.Lubang sumur berisi supernatan
asam isolat DUB2B4
Gambar 5. Penghambatan supernatan netral
(pH 7,04) isolat DUB2B4 terhadap
A) A.hydrophila,B) E.ictaluri, dan C) S.aureus
Keterangan: 1. Zona bening
2. Mikroba patogen uji
3. Lubang sumur berisi supernatan
netral isolat DUB2B4
Gambar 6. Penghambatan kultur isolat DUK3B14
terhadap A) A.hydrophila,B) E.ictaluri,
dan C) S.aureus
Keterangan: 1. Zona bening
2. Mikroba patogen uji
3. Lubang sumur berisi kultur
isolat DUK3B14
3
1
3
2
1
2 3
2 1
B
A
1
2 3
A
C
1
2
B
3
3
1
2
C
Gambar 7. Penghambatan supernatan asam
(pH 4,31) isolat DUK3B14 terhadap
A) A.hydrophila,B) E.ictaluri, dan C) S.aureus
Keterangan: 1. Zona bening
2. Mikroba patogen uji
3. Lubang sumur berisi supernatan
asam isolat DUK3B14
Gambar 8. Penghambatan supernatan netral
(pH 7,01) isolat DUK3B14 terhadap
A) A.hydrophila,B) E.ictaluri, dan C) S.aureus
Keterangan: 1. Zona bening
2. Mikroba patogen uji
3. Lubang sumur berisi supernatan
netral isolat DUK3B14
11
E. Identifikasi Isolat bakteri Asam Laktat Potensial
Identifikasi isolat bakteri asam laktat yang potensial mempunyai aktivitas
antimikroba terhadap mikroba patogen uji mengacu pada Bergey’s Manual
Determinative of Bacteriology Edisi 9 th. 1994 (Holt et al., 1994). Terdapat tujuh
isolat bakteri asam laktat potensial yang dipelajari karakteristiknya yaitu
DUB2B4, DUK3B14, DUB2B6, DUB1B8, DUK3B13, PUB1B, dan PUB1B3.
Isolat bakteri asam laktat yang dipelajari karakteristiknya secara mendalam adalah
DUB2B4 dan DUK3B14 yang merupakan isolat unggulan. Hasil identifikasi 2
isolat bakteri asam laktat unggulan dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 9.
Berdasar kemampuan pertumbuhannya pada pH 2 menunjukkan bahwa
ketujuh isolat bakteri asam laktat potensial tersebut berpotensi sebagai probiotik
karena salah satu syarat mikroba dapat digunakan sebagai probiotik adalah
mampu tumbuh pada kondisi asam. Menurut Feliatra dkk.( 2004) bahwa bakteri
yang diisolasi dari saluran pencernaan (usus dan lambung) ikan dapat tumbuh dan
berkembang pada media dengan pH 2 yang merupakan indikator utama bakteri
probiotik.
Isolat DUB2B4 (Lactobacillus sp.) dan isolat DUK3B14 (Enterococcus
sp.) berpotensi sebagai probiotik ikan karena memiliki aktivitas antimikroba
terhadap ketiga mikroba patogen uji (A.hydrophila, E.ictaluri, dan S.aureus) dan
mampu tumbuh pada pH 2. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suyanandana
et al. (1998) terhadap ikan air tawar diperoleh 13 isolat yang termasuk genus
Enterococcus dan 19 isolat yang termasuk genus Lactobacillus yang kemudian
dilakukan uji antimikroba terhadap beberapa strain mikroba patogen uji seperti
Escherichia coli, S.aureus, Salmonella typhimurium, Pseudomonas aeruginosa,
dan A.hydrophila. Pada penelitian tersebut diperoleh 2 isolat terpilih Enterococcus
dan 1 isolat terpilih Lactobacillus yang berpotensi sebagai probiotik.
12
13
KESIMPULAN
1. Hasil isolasi bakteri asam laktat dari saluran pencernaan lele dumbo
(C.gariepinus) diperoleh 83 isolat.
2. Hasil seleksi kultur menunjukkan 38 isolat bakteri asam laktat mempunyai
aktivitas antimikroba. Terdapat tujuh isolat bakteri asam laktat potensial yaitu
DUB2B4, DUK3B14, DUB2B6, DUB1B8, DUK3B13, PUB1B, dan
PUB1B3. Isolat DUB2B4 dan DUK3B14 memiliki spektrum antimikroba
yang luas (wide antimicrobial spectrum).
3. Hasil identifikasi bakteri asam laktat potensial menunjukkan bahwa semua
isolat bersifat homofermentatif dan mampu tumbuh pada pH 2; 2 isolat bentuk
batang (DUB2B4 dan DUB2B6) dan 5 isolat lainnya bentuk bulat. Hasil
identifikasi terhadap 2 isolat unggulan menunjukkan bahwa isolat DUB2B4
adalah Lactobacillus sp. dan isolat DUK3B14 adalah Enterococcus sp.
DAFTAR PUSTAKA
Alokami, H.L., E. Skytta, M. Saarela, T. Mattila-Sandhlom, K. Latva-Kala, and
I.M. Helander. 2000. “Lactic Acid Permeabilitizes Gram Negative
Bacteria by disrupting The Outer Membrane.” Appl.Environ.Microbiol.
66(5): 2001-2005.
Cardici, B.H. and S. Citak. 2005. “A Comparison of Two Methods Used for
Measuring Antagonistics Activity of Lactic Acid Bacteria.” Pakistan J.of
Nutr. 4(4): 237-241.
Delgado, A., D. Brito, P. Fevereiro, C. Peres, and J.F. Marques. 2001.
“Antimicrobial Activity of L.plantarum, Isolated From A Traditional
Lactic Acid Fermentation of Table Olives.” INRA, EDP Science. 8(1):
203-215.
Earnshaw, R.G. 1996. The Antimicrobial Action of Lactic Acid Bacteria: Natural
Food Preservation System. In Wood, B.J.B (ed). The Lactic Acid Bacteria
Vol 1 In Health and Desease. Blackie Acedemic and Proffesional.
London.
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Teknik dan Prosedur
Dasar Laboratorium. PT. Gramedia. Jakarta.
Haveenar, R., B.T. Brink and J.H.J. Huis In’t Veld.1992. Selection of Strain for
Probiotic use. In Fuller (ed). Probiotics the Scientific Basis. Chapman and
Hall. London.
Hayes, J. 2000. Aeromonas hydrophila. Oregon State University: Disease of Fish
Spring. http://www.hmsc.orst.edu/classes/hydrophilahayes. 23 Februari
2006.
14
Holt,J.G., N.R. Kreig; P.H.A. Saneth; J.T. Staley and S.T. Williams. 1994.
Bergey’s Manual of determination Bacteriology. 9th edition. Williams and
Willkins. Baltimore.
Jordan, S.L., J. Glover, L. Malcolm, F.M.T. Carter, I.R. Booth, and S.F. Park.
1999. “Augmentation of Killing of Escherichia coli 0157 by
Combination Low pH Conditions.” Appl.Environ.Microbiol. 65(3): 13081311.
Kei,Y dkk 2003. Panduan Diagnosa Penyakit Ikan. Balai Budidaya Air Tawar
Jambi, Ditjen Perikanan Budidaya, DKP D dan JICA.
Mishra, C. and Lambert, J. 1996. “Prodution of Anti-Microbial Substance by
Probiotics.” Asia Pasific. J. Clin. Nutr. 5: 20-24.
Noga, E.J. 1995. Fish Disease : Diagnosis and Treatment. The C.V Morby
Company. Missouri.
Nowroozi, J., M. Mirzaii, and M. Norouzi. 2004. “Study of Lactobacillus as
Probiotic Bacteria.“ Iranian J.Publ.Health. 33(2): 1-7.
Nurhasanah. 2004. “Produksi Bakteriosin pada Berbagai Tingkat Aerasi dan Uji
Kestabilan Bakteriosin dari Bakteri Asam Laktat Galur M 6-15.” Skripsi.
Program Studi Biokimia. Departemen Kimia. FMIPA. IPB. Bogor.
Ouwehand, A.C. 1998. Antimicrobial Component From Lactic Acid Bacteria. In
S. Salminen and A.V. Wright (ed). Lactic Acid Bacteria. Marcel Dekker,
Inc. New York. Basel. Hongkong.
Puspowardoyo, H., dan A.S. Djarijah, 2002. Pembenihan dan Pembesaran Lele
Dumbo Hemat Air. Kanisius. Yogyakarta.
Salle, B.S. 1961. Fundamental Principal of Bacteriology. 5th edition. Mc Graw
Hill Book Co. Philadelphia.
Saparinto, C. 2002. Budidaya Ikan dan Udang Dilarang Gunakan Antibiotik.
Suara Merdeka. Sabtu ,14 September 2002.
Suyanandana, P., P. Budhaka, S. Sassanarakkit, P. Saman, P. Disayaboot, Y. Cai
dan Y. Benno. 1998. ”New Probiotic Lactobacilli dan Enterococi from
Fish Intestine and Their Effect on Fish Production.” Proceeding of
International Conference on Asian Network on Microbial Researches.
Yogyakarta. 23-25 February 1998. pp. 93-104.
Verschuere, L., Greet R., P. Sorgeloos, and W. Verstaete. 2000. ” Probiotic
Bacteria as Biological Control Agents in Aquaculture.” Microbiology and
Molecular Biology Reviews. Vol 64 (4) : 655-671.
Wichaksana, G.I.S, K. Winarno, A. Susilowati. 2003. ”Pengaruh Ekstrak Daun
Mimba (Azadirachta indica A. Juss) terhadap Penurunan Mortalitas Lele
Dumbo (Clarias gariepinus) akibat Infeksi Aeromonas hydrophila.”
Enviro. 3 (1) : 28-35.
15
Widyastuti, Y., dan E. Sofarianawati. 1999. Karakter Bakteri Asam Laktat.
Enterococcus sp, yang Diisolasi dari Saluran Pencernaan Ternak. Jurnal
Mikrobiologi Indonesia: 50-53.
Yang, Z. 2000. Antimicrobiol Compound and Extracelluler Polysaccharides
Prodices by Lactic acid Bacteria: Structures and Properties. Dept.of
Food Technology. Helsinki.
Download