Factsheet Imigrasi dan Manajemen Perbatasan Sekilas Fakta 5,216 Jumlah migran yang dirujuk ke OIM untuk bantuan perawatan pada December 2014 23% and 20% Photo: © IOM 2014 Persentase migran yang ada dibawah IOM care saat ini yang merupakan anak tanpa pendamping dan migran perempuan 848 Jumlah migran dengan status pengungsi yang telah ditempatkan ke negara ke ga dengan bantuan OIM di tahun 2014 568 Jumlah migran yang dipulangkan ke negara asalnya melalui bantuan Program Pemulangan Sukarela di tahun 2014 Kontak Kami: IOM INDONESIA Sampoerna Strategic Square North Tower, 12A Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta 12930, Indonesia Tel: +62 (21) 57951275 Fax: +62 (21) 57951274 E-mail: [email protected] www.iom.or.id Pendekatan peningkatan kapasitas IOM tentang penyelundupan manusia memberikan pengakuan yang layak terhadap pemberdayaan polisi wanita (POLWAN) bersama dengan polisi pria, sebagai sosok kunci di garda depan untuk merespon kebutuhan dari migran yang rawan, seper perempuan dan anak. Saat ini, satu dari tujuh orang berpindah karena alasan ekonomi, pendidikan, keamanan atau lainnya. Kemampuan untuk menangani permasalahan migrasi secara komprehensif dan koopera f merupakan persyaratan fundamental untuk tata pemerintahan nasional yang bertanggungjawab. Sementara ini, pandangan yang berlaku adalah migrasi memberikan dampak yang posi f bagi pembangunan, baik bagi negara asal dan tujuan, sedangkan migrasi gelap— termasuk migrasi paksa akibat konflik– dapat berdampak sosial, finansial dan poli s baik bagi individu, masyarakat serta pemerintah. Data IOM menunjukan bahwa jumlah migran yang kehilangan nyawa akibat perjalanan yang berbahaya semakin meningkat. Pada tahun 2014, sekitar 5,000 migran kehilangan nyawanya untuk melepaskan diri dari zona konflik. Pendekatan komprehensif dan koheren diperlukan terhadap proses manajemen imigrasi dan perbatasan, dengan melibatkan se ap negara pada rangkaian migrasi, sehingga dapat meminimalisir dampak nega f dari migrasi dan mempertahankannya sebagai proses yang alamiah. Mengatur alur migrasi masuk dan keluar Indonesia selalu merupakan tantangan berskala besar bagi pemerintah mengingat keunikan geografis negeri ini. Indonesia merupakan negara transit utama bagi pergerakan migran gelap yang sebagian besar menuju ke Australia. Se ap tahunnya ribuan migran asing, sebagian besar dari negara yang terkena konflik, dicegat atau melaporkan diri setelah membayar uang yang berjumlah cukup besar kepada penyelundup manusia. Ratusan lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah berusaha melakukan perjalanan yang berbahaya dengan perahu menuju ataupun dari Indonesia. Pendekatan IOM Dengan dedikasi untuk mengedepankan migrasi yang manusiawi dan teratur, IOM semakin diandalkan oleh berbagai negara untuk membantu menangani tantangan manajemen perbatasan yang kompleks. Secara umum, program imigrasi dan manajemen perbatasan mencakup tujuh bidang, Factsheet yaitu: (1) Penilaian manajemen perbatasan dan imigrasi;(2) Pembangunan kapasitas; (3) Manajemen Iden tas; (4) Menekan penyelundupan manusia; (5) Manajemen data migrasi, intelijen dan analisis risiko; dan (6) Solusi pendukung imigrasi dan visa. IOM beroperasi sejak tahun 2000 di bawah Regional Coopera on Arrangement (RCA) antara Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan Pemerintah Australia untuk mendukung upaya RI dalam manajemen perdagangan orang, penyelundupan manusia dan alur migrasi gelap melalui wilayahnya. Dukungan intervensi IOM terdiri dari ga bagian, yaitu: Manajemen Perawatan Migran IOM membantu untuk meningkatkan kualitas perawatan migran gelap yang dicegat dan melaporkan diri yang dirujuk oleh Pemerintah Indonesia ke IOM, sesuai dengan standar kemanusiaan dan hak asasi manusia (HAM) yang berlaku. IOM menyediakan konseling, perawatan kesehatan, makanan, penampungan, pendidikan dan dukungan kejuruan bagi migran yang menetap di dalam dan di luar Rumah Detensi Imigrasi; dan membantu mereka yang berharap untuk pulang ke daerah asalnya di bawah program Bantuan Pemulangan Sukarela. Bagi mereka yang mencari suaka dan dikabulkan status pengungsinya oleh UNHCR, IOM menyediakan bantuan penempatan ke negara ke ga, sementara bagi mereka yang teriden fikasi sebagai korban perdagangan orang, IOM mengadakan Dana Bantuan Korban untuk menyediakan bantuan sesuai dengan yang dibutuhkan. IOM juga berkontribusi untuk peningkatan dukungan perlindungan terhadap sub-kelompok yang rentan, seper anak di bawah umur tanpa pendamping dan perempuan yang belum menikah, melalui pembentukan mekanisme perujukan yang melibatkan ak f para pemberi layanan dari pemerintah maupun non-pemerintah di daerah. Terakhir, IOM menyediakan bantuan teknis yang diperlukan untuk memas kan agar Rumah Detensi Imigrasi dan fasilitas karan na lainnya menawarkan lingkungan hidup yang memadai, aman dan melindungi bagi migran, dengan mematuhi standar-standar HAM internasional. Pembangunan Kapasitas Pemerintah Bersamaan dengan dukungan perawatan migran, IOM terus berupaya untuk menangani perdagangan orang, kebutuhan kapasitas untuk merespon perdagangan orang, penyelundupan manusia, dan kejahatan transnasional lainnya. Melalui kemitraan strategis dengan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), Direktorat Jenderal Imigrasi, dan Kementerian Koordinasi Poli k, Hukum dan HAM (Kemenko Polhukam), IOM mela h petugas garda depan kepolisian dan imigrasi untuk memajukan ketrampilan dalam menumpas penyelundupan Kampanye “Aku tau penyelundupan imigran ilegal itu salah” menargetkan lokasi-lokasi rawan penyelundupan manusia di Indonesia, dengan menyampiaikan pesan kunci berikut: penyelundupan manusia melanggar hukum, melanggar norma, dan menurunkan status individu dan keluarga di masyarakat. manusia, termasuk pencegatan, penyidikan serta memas kan penanganan migran yang dicegat dilakukan secara manusiawi sesuai dengan standar internasional. Untuk mencapai ndakan yang lebih efisien dan terkoordinir dalam menumpas penyelundupan manusia, IOM juga membantu memfasilitasi lokakarya antarlembaga di ngkat nasional dan daerah serta memfasilitasi kunjungan ke negara lain, kemitraan intraregional dan global demi memberantas penyelundupan manusia dan bentuk migrasi gelap lainnya. Informasi Publik Penyelundupan manusia ke dan dari Indonesia melibatkan keterlibatan jaringan perantara yang luas dan melibatkan masyarakat setempat yang berlokasi di k masuk dan keluar utama Indonesia. Agar dapat menangani aliran migran gelap, IOM membantu untuk meningkatkan kesadaran tentang penyelundupan manusia demi mengurangi keikutsertaan warga negara Indonesia dalam upaya-upaya ndak pidana penyelundupan manusia. Donor Terdahulu dan Saat ini: Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Australia Bea Cukai dan Layanan Perlindungan Perbatasan Australia Kementerian Luar Negeri, Perdagangan dan Pembangunan Canada