Bertemu 30 Diaspora Indonesia di San Fransisco, Kepala BKPM

advertisement
SIARAN PERS
Bertemu 30 Diaspora Indonesia di San Fransisco, Kepala BKPM Jaring Minat Investasi
Jakarta, 29 Juni 2016 – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani
menyatakan bahwa diaspora Indonesia di luar negeri memiliki potensi sangat besar untuk
berinvestasi di Indonesia. Jumlah diaspora Indonesia di luar negeri mencapai delapan juta orang
yang tersebar di 35 negara dengan nilai remitansi saat ini mencapai US$ 8 miliar. Hal tersebut
disampaikan Kepala BKPM dalam pertemuan dengan diaspora profesional Indonesia di San
Fransisco, kemarin (28/6). Acara yang berlangsung di Wisma Indonesia, San Fransisco ini
difasilitasi oleh KJRI San Fransisco.
“Kami melihat potensi diaspora terhitung besar, nilai remitansi mencapai US$ 8 miliar. Dengan
potensi seperti itu, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan untuk mendorong investasi dari
mereka,” jelasnya dalam keterangan resmi kepada pers, hari ini (29/6).
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BKPM juga memaparkan update investasi di Indonesia
termasuk melakukan sosialisasi kepada diaspora tentang 12 paket kebijakan ekonomi yang
sudah dikeluarkan pemerintah dan bagaimana kondisi investasi di Indonesia. “Beberapa hal
yang disampaikan adalah penerbitan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Daftar
Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang
Penanaman Modal, Layanan Izin 3 Jam, berbagai kemudahan-kemudahan yang ada di PTSP
Pusat, serta update langkah pemerintah dalam memberikan kemudahan investasi bagi
diaspora,” papar Franky.
Pada pertemuan yang dihadiri oleh 30 orang dari kalangan diaspora professional Indonesia,
yang bekerja di perusahaan logistik, teknologi, perdagangan dan properti. BKPM
mengidentifikasi adanya beberapa minat investasi. Pertama, minat investasi di bidang data
center. Kedua, minat investasi di bidang cold storage dan food processing. Ketiga, minat
investasi beberapa perusahaan di berbagai sektor perdagangan yang juga merencanakan untuk
hadir dalam delegasi misi dagang ke TEI.
Pejabat Kantor Perwakilan BKPM di New York (IIPC) Rahardjo Siswohartono mengemukakan
bahwa timnya akan terus mengikuti perkembangan pembahasan terkait kebijakan pemerintah
untuk kemudahan berinvestasi bagi diaspora. “Kami juga akan terus aktif mensosialisasikan
berbagai update dari tanah air kepada diaspora di Amerika Serikat yang telah menyampaikan
minatnya maupun yang berpotensi untuk menanamkan modalnya,” jelas pria yang biasa
dipanggil Anton ini.
Presiden dalam kunjungannya ke Korea Selatan menyatakan pemerintah akan mempermudah
diaspora untuk berinvestasi dan diperlakukan sebagai penanaman modal dalam negeri, serta
aturan kemudahan investasi bagi diaspora Indonesia diharapkan dapat selesai dalam waktu
empat bulan. BKPM bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia, serta Kementerian dan Lembaga terkait di bawah koordinasi Kementerian
Koordinator Bidang
Perekonomian mengadakan rapat pembahasan kebijakan terkait
kemudahan berbisnis atau berinvestasi bagi diaspora Indonesia.
Tahun 2016 ini, pemerintah menargetkan angka realisasi investasi masuk dapat mencapai Rp
594,8 triliun. Realisasi ini diharapkan dikontribusi dari PMA sebesar Rp 386,4 triliun atau naik
12,6% dari target PMA tahun lalu, serta dari PMDN sebesar Rp 208,4 triliun naik 18,4% dari
target PMDN tahun lalu. Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja di tahun 2016, BKPM
mendukung upaya pemerintah untuk mendorong penyerapan 2 juta tenaga kerja.
--Selesai--
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon: 021-5269874
E-mail:[email protected]
Download