tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di

advertisement
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI
PUSKESMAS MIRI SRAGEN
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh:
ERNA METARIA
NIM. B 10.139
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Kehamilan Risiko Tinggi di Puskesmas Miri Kabupaten Sragen Tahun 2013”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Annisaul Khoiriyah, S.ST., selaku Pembimbing yang telah memberikan
pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.
4. Bapak drg. Budhi Wibowo, selaku Kepala Puskesmas Miri Kabupaten Sragen,
yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengambil data awal dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Seluruh Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada
Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.
iv
6. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi
penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
Surakarta,
April 2013
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013
Erna Metaria
B. 10.139
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI
PUSKESMAS MIRI SRAGEN
TAHUN 2013
(xv + 45 halaman + 18 lampiran + 4 tabel + 2 gambar)
ABSTRAK
Latar Belakang: Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Deteksi awal
pada kehamilan dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk mencegah
kehamilan risiko tinggi. Dengan adanya pengetahuan tentang kehamilan risiko
tinggi, ibu diharapkan dapat menjaga kehamilannya sehingga dapat melalui proses
kehamilan, persalinan dan nifas dengan sehat tanpa masalah. Berdasarkan studi
pendahuluan pada Oktober 2012 di Puskesmas Miri Sragen didapatkan dari 35 ibu
hamil terdapat 11 ibu hamil berisiko Diantaranya disebabkan oleh usia kurang dari
20 tahun sebanyak 7 orang, lingkar lengan atas < 23,5 cm sebanyak 2 orang,
multiparitas sebanyak 1 orang dan usia kehamilan > 35 tahun sebanyak orang.
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Miri Sragen pada tingkat
baik, cukup, kurang.
Metode Penelitian: Penelitian dilakukan di Puskesmas Miri Sragen pada
tanggal 3 Maret – 25April 2013. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, teknik
pengambilan sampel total sampling dengan jumlah responden 35 orang yaitu
seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Miri Sragen,
instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Teknik analisis data dengan analisis univariat menggunakan
distribusi frekuensi dengan bantuan SPSS.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 35 ibu hamil di Puskesmas Miri
Sragen diperoleh hasil yang memiliki pengetahuan berkategori baik sebanyak
4 responden (11,42%), pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (80%) dan
pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%).
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
hamil di Puskesmas Miri Kabupaten Sragen mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang kehamilan risiko tinggi yaitu sebanyak 28 responden (80%). Hal itu di
pengaruhi faktor umur dan pengalaman.
Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil, kehamilan risiko tinggi
Kepustakaan : 30 Literatur (2005 s/d 2012)
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Ø Yang terpenting adalah usaha dan berdo’a, hasil akhir takdir yang
menjawab
Ø Masa depan ada di tangan kita, bukan di tangan mereka
Ø Allah SWT tidak akan memberi cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas
kemampuan
Ø Akan selalu ada hasil yang baik bagi mereka yang bersungguh - sungguh
PERSEMBAHAN
Ø Allah SWT yang telah melimpahkan berkah yang
luar biasa di hidupku
Ø Bapak dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan
doa restu, dukungan kasih sayang sepanjang
hidupku. Bagaimanapun keadaan bapak sekarang
aku tetap bangga jadi anakmu.
Ø Mas Hendra Tunggal darahku tersayang dan kakak
iparku yang baiknya seperti bundadari yang selalu
memberikan semangat serta dukungannya.
Ø Ghalih yang selalu memberikan do’a, semangat,
pengertian dan kasih sayangnya.
Ø Keluarga Wonogiri dan Balam (belakang LP lama),
yang selalu memberikanku dukungan disaat jenuh.
Ø Sahabat-sahabatku tercinta, anak-anak nonariti dan
d’street, salut untuk kebersamaan kita. Tetap begini,
sahabat kental ‼!
Ø Teman – teman almamater.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..............................................................................
iv
ABSTRAK ................................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................
vii
CURRICULUM VITAE ..........................................................................
viii
DAFTAR ISI .............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
xiv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................
1
B. Perumusan Masalah .....................................................
3
C. Tujuan Penelitian .........................................................
3
D. Manfaat Penelitian .......................................................
4
E. Keaslian Penelitian .......................................................
5
F. Sistematika Penulisan ..................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ..............................................................
8
1. Pengetahuan ...........................................................
8
ix
BAB III
BAB IV
2. Kehamilan ..............................................................
14
3. Kehamilan Risiko Tinggi .......................................
15
B. Kerangka Teori .............................................................
24
C. Kerangka Konsep Penelitian ........................................
25
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................
26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................
26
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ....
27
D. Instrumen Penelitian .....................................................
28
E. Teknik Pengumpulan Data ...........................................
32
F. Variabel Penelitian .......................................................
32
G. Definisi Operasional .....................................................
33
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................
33
I. Etika Penelitian ............................................................
36
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ..........................
39
B. Hasil Penelitian ............................................................
39
C. Pembahasan .................................................................
41
D. Keterbatasan ……………………………………......
BAB V
43
PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................
44
B. Saran .............................................................................
44
x
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
kehamilan risiko tinggi .............................................................
29
Tabel 3.2. Definisi operasional ..................................................................
33
Tabel 4.1. Hasil Pengolahan data ...............................................................
40
Tabel 4.2. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan
risiko tinggi .............................................................................
xii
41
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Teori .....................................................................
24
Gambar 2.2. Kerangka Konsep .................................................................
25
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Jadwal Penelitian
Lampiran 2
: Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3
: Surat Balasan dari Lahan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4
: Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan reliabilitas
Lampiran 5
: Surat Balasan permohonan ijin Uji validitas dan reliabilitas
Lampiran 6
: Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan penelitian
Lampiran 7
: Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian
Lampiran 8
: Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9
: Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 10 : Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 11 : Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran12
: Tabulasi Kuesioner Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Kehamilan Risiko Tinggi
Lampiran 13 : Hasil Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Kehamilan Risiko Tinggi
Lampiran 14 : Hasil Reliabilitas Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Kehamilan Risiko Tinggi
Lampiran 15 : Tabulasi Kuesioner Penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Kehamilan Risiko Tinggi
Lampiran 16 : Hasil Uji Statistik Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Kehamilan Risiko Tinggi
Lampiran 17 : Tabel Nilai r Product Moment
xiv
Lampiran 18 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu
target yang telah di tentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu
tujuan ke-5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu di mana target yang akan di
capai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu
(Depkes RI, 2008).
Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, sebagian besar
disebabkan perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, komplikasi masa
puerpureum 8%, persalinan lama 5%, abortus 5%, emboli obstertik 3% dan
lain – lain 11%. Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) di propinsi Jawa
Tengah sejak bulan Januari hingga Juni 2012 sebanyak 347 orang. Di
antaranya disebabkan oleh perdarahan 17%, eklamsi 37%, infeksi 4% dan
lain – lain 42% (Dinkes Jateng, 2012).
Usaha yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu di
antaranya yaitu dari tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pengawasan
serta pertolongan dalam kehamilan, persalinan, nifas, meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam ilmu kebidanan, dan memberikan
1
2
keputusan yang tepat dalam keadaan gawat darurat. Sedangkan usaha yang
bisa dilakukan ibu untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yaitu
dengan rutin memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan, mengikuti
anjuran yang diberikan oleh bidan, dan proses persalinan dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang terlatih (Prawirohardjo, 2009).
Deteksi awal pada kehamilan dapat dijadikan sebagai salah satu upaya
untuk mencegah kehamilan risiko tinggi ibu hamil. Risiko tinggi kehamilan
adalah suatu kehamilan di mana jiwa dan kesehatan ibu dan bayi dapat
terancam. Agar ibu hamil dapat mendeteksi apakah kehamilannya berisiko
atau tidak, ibu perlu mengetahui terlebih dahulu tentang kehamilan risiko
tinggi. Dengan adanya pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi, ibu
diharapkan dapat
menjaga kehamilannya
sehingga
dapat
melalui
proses kehamilan, persalinan dan nifas dengan sehat tanpa masalah
(Sofian, 2011).
Berdasarkan data studi pendahuluan pada bulan Oktober 2012 di
Puskesmas Miri Sragen cakupan ibu hamil dalam 1 bulan sebanyak 35
orang. Jumlah ibu hamil risiko tinggi berjumlah 11 orang. Di antaranya di
sebabkan oleh usia kurang dari 20 tahun sejumlah 7 orang, lingkar lengan atas
< 23,5 cm sebanyak 2 orang, multiparitas sebanyak 1 orang dan usia
kehamilan lebih dari 35 tahun sebanyak 1 orang. Selain itu penulis memberi
pertanyaan seputar kehamilan risiko tinggi kepada 10 orang ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya dan diperoleh ibu hamil yang mengetahui
tentang pengertian, faktor risiko tinggi kehamilan, dan dampak yang dapat di
3
timbulkan dari kehamilan risiko tinggi berjumlah 2 orang. Adapun
yang
mengetahui tentang pengertian kehamilan risiko tinggi saja berjumlah 3 orang
dan yang belum mengerti tentang kehamilan risiko tinggi kehamilan
berjumlah 5 orang.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Kehamilan Risiko Tinggi di Puskesmas Miri Sragen Tahun 2012”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Miri Sragen tahun 2012?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan
risiko tinggi di Puskesmas Miri Sragen.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Miri Sragen berdasarkan kriteria
baik.
4
b. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Miri Sragen berdasarkan kriteria
cukup.
c. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Miri Sragen berdasarkan kriteria
kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Sebagai bahan pertimbangan
untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan penelitian lebih lanjut.
2. Bagi Peneliti
Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam bangku kuliah dan
pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.
3. Bagi Institusi
a. Bagi Puskesmas Miri Sragen
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan
pengetahuan tentang risiko tinggi kehamilan yang lebih baik kepada
pasiennya.
b. Bagi Pendidikan
Sebagai
bahan
pertimbangan
bagi
peneliti
lain
untuk
mengadakan penelitian lebih lanjut dan sebagai tambahan referensi /
bacaan di perpustakaan.
5
E. Keaslian Penelitian
Berikut ini penelitian yang berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi yang pernah dilakukan
sebelumnya:
1. Tri Wulandari (2011) STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul
“Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi di PKD Ngudi
Waras Jabung Sragen Tahun 2011”. Rancangan penelitian yang digunakan
yaitu Deskriptif Kuantitatif, teknik pengambilan sampel dilakukan secara
accidental dengan jumlah sampel yang digunakan 30 orang. Tingkat
pengetahuan baik tidak ada (0%), yang berpengetahuan cukup 23
reponden (76,75%) dan berpengetahuan kurang 7 reponden (23,3%).
Persamaan dengan penelitian ini yaitu rancangan penelitian dan
variabel. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak
dari lokasi dan waktu penelitian,
populasi, sampel dan teknik
pengambilan sampel.
2. Iin Nuryati (2006) Akademi Kebidanan Nahdlatul Ulama Tuban dengan
judul “Pengatahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi di
Puskesmas Kemuning Tasikmadu Palang Tuban”. Rancangan penelitian
yang digunakan Deskriptif Kuantitatif, teknik pengambilan sampel
dilakukan secara total sampling dengan jumlah sampel yang digunakan 30
orang. Tingkat pengetahuan baik 6 reponden (205%), berpengetahuan
cukup 19 reponden (63,32%) dan yang berpengetahuan kurang 5
responden (16,67%).
6
Persamaan dengan penelitian ini yaitu rancangan penelitian, teknik
pengambilan sampel dan variabel. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya terletak pada lokasi dan waktu penelitian, populasi
dan sampel.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, sistematika
penulisan Karya Tulis Ilmiah yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang pengetahuan, kehamilan, kehamilan
risiko tinggi, kerangka teori dan kerangka konsep penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,
instrumen
penelitian,
teknik
pengumpulan
data,
variabel
penelitian, definisi operasional, pengolahan dan analisis data, dan
etika penelitian.
7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian serta
keterbatasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan
manusia
diperoleh
dari
mata
dan
telinga
(Notoatmojo, 2010).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui dan kepandaian.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting akan terbentuknya tindakan seseorang. Karena itu pengalaman
dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan
(Notoatmojo, 2010).
8
9
b. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut
Notoatmojo
(2010),
faktor
–
faktor
yang
mempengaruhi pengetahuan antara lain:
1) Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam
memberi respon terhadap sesuatu yang datang dari luar.
2) Paparan Media Masa
Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik,
sehingga berbagai informasi dapat diterima oleh masyarakat, maka
seseorang yang lebih sering menggunakan media masa akan
memperoleh
informasi
yang
lebih
banyak
dan
dapat
mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang.
3) Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan primer sekunder keluarga
dengan status ekonomi yang baik akan lebih mudah tercukupi
dibandingkan dengan status ekonomi lebih rendah. Hal ini dapat
mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang berbagai hal.
4) Budaya
Tingkah laku manusia atau kelompok manusia memenuhi
kebutuhan yang meliputi sikap – sikap kepercayaan.
5) Pengalaman
Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal,
biasanya diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses
perkembangan, misalnya sering mengikuti organisasi.
10
6) Umur
Umur merupakan variabel yang selalu diperhatikan dalam
penelitian – penelitian epidemiologi yang merupakan salah satu
hal yang mempengaruhi pengetahuan. Umur adalah lamanya
waktu hidup seseorang dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan
sampai berulang tahun yang terakhir.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa cara untuk
memperoleh pengetahuan, yaitu:
1) Cara Coba - Salah (Trial and Error)
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan
kemungkinan
dalam
memecahkan
masalah
dan
apabila
kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang
lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba
dengan kemungkinan ketiga dan apabila kemungkinan ketiga gagal
dicoba kemungkinan keempat atau seterusnya sampai masalah
tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut
metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba
salah coba-coba.
2) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali
kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang,
tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau
tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun
11
dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan
tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun
ahli-ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima
pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,
tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik
berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri.
Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut
menganggap bahwa yang dikemukannya ádalah benar.
3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi
pepatah, pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu
merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan
suatu cara untuk memperoleh pengetahuan.
4) Melalui Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir
manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu
menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.
Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan
manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi
maupun deduksi.
12
5) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru dalam memperoleh pengetahuan ini lebih
sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian
ilmiah” atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research
methodology).
d. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), ada 6 tingkatan pengetahuan
yang tercakup dalam kognitif antara lain :
1) Tahu (know)
Tahu dapat diartikan sebagai mengingat sesuatu materi
yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk mengingat kembali
(recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2) Memahami (comprehension)
Memahami
merupakan
suatu
kemampuan
untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan suatu materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menggunakan materi yang dipelajari pada situasi atau kondisi
sebenarnya.
13
4) Analisis (analysis)
Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek kedalam komponen – komponen, tetapi
masih di dalam satu stuktur organisai dan masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan
kata kerja.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru, atau dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari informasi –
informasi yang ada.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi
ini
berkaitan
dengan
kemampuan
untuk
melakukan penilaian terhadap suatu kriteria yang ditentukan sendiri
atau objek yang didasarkan pada suatu kriteria.
e. Pengukuran Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2009), kedalaman pengetahuan yang ingin
kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan kategori di
bawah ini :
1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x)
>Mean + 1 SD
14
2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1
SD
3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh
(x) < Mean – 1 SD.
2. Kehamilan
a. Definisi
Menurut Janah (2011), kehamilan adalah merupakan proses
alamiah (normal) dan bukan merupakan proses patologi. Sedangkan
menurut Prawirohardjo (2009), kehamilan adalah fertilisasi atau
penyatuan spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan
nidasi dan implantasi.
b. Pembagian Masa Kehamilan
Menurut Subakti (2008), pembagian masa kehamilan dibagi per
tiga bulanan (trimester).
1) Trimester pertama usia kehamilan 0 – 14 minggu
2) Trimester kedua usia kehamilan 14 – 28 minggu
3) Trimester ketiga usia kehamilan 28 – 42 minggu.
c. Masalah yang bisa terjadi pada kehamilan.
Adapun masalah yang dapat terjadi pada masa kehamilan yaitu:
1) Trimester pertama:
Perdarahan pervaginam, mual muntah berlebihan, sakit
kepala yang hebat, penglihatan kabur, nyeri perut yang hebat,
gerakan janin berkurang, bengkak pada wajah kaki dan tangan,
15
nyeri
perut
yang
hebat,
selaput
kelopak
mata
pucat,
demam tinggi, kejang, keluar air ketuban sebelum waktunya
(Kusmiyati, 2008).
2) Trimester kedua:
Sembelit, ngidam, nyeri pangkal paha, nyeri ulu hati,
linea nigra dan cloasma, kongesti hidung, perdarahan
hidung
dan
vagina
gusi, nyeri panggul,
kejang
kaki,
ribas
(Kusmiyati, 2008).
3) Trimester ketiga:
Perdarahan pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa,
gangguan pengelihatan, pembengkakan pada wajah / tangan, nyeri
abdomen (epigastrik), dan janin tidak bergerak sebanyak
biasanya (Safrudin, 2010).
3. Kehamilan Risiko Tinggi
a.
Definisi
Kehamilan
risiko
tinggi
adalah
kehamilan
/
janinnya
mempunyai outcome yang buruk apabila dilakukan tata laksana secara
umum (Manuaba, 2007).
Sedangkan menurut Sofian (2011), kehamilan risiko tinggi
adalah suatu kehamilan yang membawa ancaman bagi jiwa dan
kesehatan ibu dan atau bayinya.
16
b.
Komplikasi dan faktor risiko tinggi kehamilan
Menurut Hutabarat (2007), yang dimaksud dengan kehamilan
risiko tinggi adalah kehamilan dengan faktor risiko sebagai berikut:
1) Komplikasi Obstetrik
a) Umur ibu hamil kurang dari 19 tahun atau di atas 35 tahun.
Kehamilan di bawah umur 19 tahun, mempunyai
peningkatan risiko toksemia dan kehamilan di atas 35 tahun,
mempunyai peningkatan risiko hipertensi kronik, diabetes,
persalinan lama, kelahiran prematur dan IUGR (intra uterine
grow rete) (Davies, 2010).
b) Multiparitas
Uterus
yang
telah
melahirkan
banyak
anak
cenderung bekerja tidak efisien dalam semua kala persalinan.
(William, 2010).
c) Riwayat persalinan :
(1) Partus prematur
Riwayat
persalinan
dengan kemungkinan
prematur
persalian
berkorelasi
erat
prematur selanjutnya
(Laveno, 2009).
(2) Abortus lebih dari 2 kali atau lebih
Abortus lebih dari 2 kali atau lebih di curigai ibu
terinfeksi TORCH (toxoplasma, rubella, cytomegalovirus,
dan herpes) (Safrudin, 2010).
17
(3) Riwayat kematian janin dalam rahim
Meningkatkan adanya translokasi atau tata ulang
(rearrangements) kromosom lainnya yang bersifat familial
(Laveno, 2009) .
(4) Perdarahan pasca persalinan dengan tindakan operasi
Memberi
kesan
adanya
kelainan
gangguan
pembekuan darah. Akan mudah terjadi perdarahan setiap
kali dilakukan penjahitan dan perdarahan akan merembes
atau timbul hematoma pada bekas jahitan, suntikan,
perdarahan dari gusi, rongga hidung dan lain – lain
(Prawirohardjo, 2009).
d) Kehamilan kembar
Kehamilan kembar adalah kehamilan yang terdapat 2
janin atau lebih dalam satu uterus. Peregangan uterus
berlebihan karena besarnya janin, plasenta lebih dari satu dan
air ketuban yang lebih dari kehamilan tunggal, dapat
menyebabkan
kulit
uterus
yang
tegang
berlebihan
menghasilkan kontraksi yang lunak sehingga menyebabkan
kemajuan persalinan yang lambat (William, 2009).
2) Komplikasi medis
Komplikasi medis yang merupakan faktor resiko tinggi
pada kehamilan antara lain anemia, hipertensi, penyakit jantung,
18
diabetes melitus, obesitas, penyakit hepar dan penyakit paru
(Hutabarat, 2007).
a) Anemia
Wanita hamil dengan anemia pengaruhnya dapat terjadi
di awal kehamilan, yaitu terhadap hasil pembuahan (janin,
plasenta, darah). Hasil pembuahan membutuhkan zat besi yang
jumlahnya cukup banyak untuk membentuk butir – butir darah
merah dan pertumbuhan embrio. Pada bulan ke-5 sampai ke-6,
janin membutuhkan zat yang semakin besar. Jika kandungan
zat besi (hemoglobin) kurang maka terjadi abortus, kematian
janin dalam kandungan atau waktu lahir, lahir prematur, serta
tejadinya cacat bawaan tidak dapat dihindari (Manuaba, 2008).
b) Hipertensi
Hipertensi yang disertai kehamilan adalah hipertensi
yang sudah ada sebelum kehamilan. Dikatakan hipertensi jika
tekanan darah sekitar 140/90 mmHg. Apabila dalam kehamilan
disertai proteinuria dan edema maka disebut pre eklamsi yang
tidak murni. Penyebab utama hipertensi dalam kehamilan
adalah hipertensi esensial dan penyakit ginjal.
Kehamilan dengan hipertensi esensial dapat berlangsung
sampai aterm tanpa gejala menjadi pre eklamsia tidak murni
yang disertai gejala proteinuria, dan terdapat keluhan nyeri
19
epigastrium, sakit kepala, penglihatan kabur, dan mual serta
muntah.
Penyakit ginjal yang dapat meningkatkan tekanan darah
di antaranya glomerulonefritis akut atau kronis dan pielonefritis
akut atau kronis. Gejala penyakit ginjal pada kehamilan disertai
hipertensi adalah suhu badan yang meningkat dan gangguan
miksi (Manuaba, 2008).
c) Penyakit jantung
Kehamilan yang disertai penyakit jantung selalu
mempengaruhi kehamilan kerena memberatkan penyakit
jantung
dan
penyakit
jantung
dapat
mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Jantung
yang normal dapat menyesuaikan diri terhadap segala
perubahan system jantung dan pembuluh darah yang
disebabkan oleh kehamilan, yaitu dorongan diafragma oleh
besarnya hamil sehingga dapat mengubah posisi jantung dan
pembuluh darah. Terjadi perubahan dari kerja jantung karena:
(1) Pengaruh peningkatan hormone tubuh saat hamil
(2) Terjadi
hemodulusi
darah
dengan
puncaknya
pada
kehamilan 28 – 32 minggu
(3) Kebutuhan janin untuk pertumbuhan dan perkembangan
dalam rahim
20
(4) Kembalinya darah segera setelah plasenta lahir karena
kontraksi rahim dan terhentinya peredaran darah plasenta
(5) Saat post partum sering terjadi infeksi
Pada kehamilan dengan penyakit jantung, secara klinis
dibagi menjadi empat stadium, yaitu:
(1) Stadium 1: Tanpa gejala pada kegiatan biasa, tanpa batas
gerak biasa.
(2) Stadium 2: Waktu istirahat tidak terdapat gejala, gerak
fisikterbatas, gejala payah jantung dalam
bentuk cepat lelah, sesak nafas, edem paru.
(3) Stadium 3: Gerakan sangat tebatas karena gerak yang
minimal saja menimbulkan gejala payah
jantung.
(4) Stadium 4: Dalam keadaan istirahat telah terjadi gejala
payah jantung.
Menurut Manuaba (2008), pada penyakit jantung yang
menyertai kehamilan, pertambahan denyut jantung dapat
menguras cadangan kekuatan jantung sehingga terjadi keadaan
payah jantung.
d) Diabetes Melitus
Penyakit diabetes militus dapat merupakan penyakit
keturunan dengan ciri tidak terbentuknya insulin yang sangat
penting dalam metabolisme gula dan pembentukan glikogen.
21
Akibatnya kadar gula dalam darah akan tinggi yang dapat
mempengaruhi pula pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim (Manuaba, 2008).
e) Obesitas
Penambahan berat badan selama kehamilan harus selalu
di monitor setiap bulannya. Sampai saatnya melahirkan,
kenaikan berat badan tidak boleh terlalu berlebih dari target
normal, yakni anatara 10 – 12kg.
Penambahan berat badan yang paling pesat terjadi pada
trimester terakhir. Jika ibu hamil tidak bisa mengontrol nafsu
makannya pada trimester kedua dan ketiga dikhawatirkan akan
berlebihan berat badan. Hal ini akan berakibat akan
bertambahnya ukuran janin yang akan mempersulit proses
persalinan secara normal (Wibisono, 2009)
f) Penyakit hepar
Penyakit hati dapat disebabakan oleh virus tipe A atau
tipe B. gambaran umum penyakit ini dapat diperberat oleh
kehamilan, sehingga manifestasi kliniknya lebih jelas seperti
nafsu makan berkurang, panas badan dapat meninggi, nyeri di
daerah hati, tampak ikterus, dan pada pemeriksaan hati dapat
membesar.
Pengaruh penyakit hati pada kehamilan bersumber dari
gangguan fungsi hati dalam mengatur dan mempertahankan
22
metabolisme tubuh, sehingga aliran nutrisi ke janin dapat
terganggu atau berkurang. Oleh karena itu pengaruh infeksi
hati pada kehamilan dapat dalam bentuk keguguran atau
persalinan prematuritas dan kematian janin dalam rahim
(Manuaba, 2008).
g) Penyakit paru
Pada persalinan kala II, diafragma dan paru – paru
dapat membantu mempercepat persalinan dengan jalan
mengejan dan menahan nafas. Dengan demikian penyakit paru
– paru perlu mendapat perhatian karena selama hamil paru –
paru penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
melalui CO2 dan pertukaran O2. Gangguan fungsi paru – paru
yang berat sebagai penyalur O2 dan CO2 dapat mengakibatkan
gangguan pertumbuhan janin sampai dengan keguguran
(Manuaba, 2008).
c. Dampak Kehamilan Risiko Tinggi
Menurut Nurcahyo (2007,) bahaya yang dapat ditimbulkan
akibat ibu hamil dengan resiko tinggi adalah :
1) Bayi lahir belum cukup bulan
2) Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
3) Keguguran (abortus)
4) Persalinan tidak lancar / macet
5) Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan
6) Janin mati dalam kandungan
23
7) Ibu hamil / bersalin meninggal dunia
8) Keracunan kehamilan / kejang – kejang.
d. Penatalaksanaan kehamilan risiko tinggi
Menurut Manuaba (2008), kehamilan risiko tinggi dapat
dicegah dengan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan yaitu
deteksi dini ibu hamil risiko tinggi atau komplikasi kebidanan yang
lebih difokuskan pada keadaan yang menyebabkan kematian ibu
dan bayi. Pengawasan antenatal menyertai kehamilan secara dini,
sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah – langkah
dan persiapan persalinan. Pengawasan antenatal sebaiknya
dilakukan secara teratur selama hamil. WHO menganjurkan
pemeriksaan antenatal minimal 4 kali yaitu 1 kali pada trimester I,
1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III. Adapun tujuan
pemeriksaan antenatal adalah:
1) Trimester 1 untuk mendeteksi adanya anemia.
2) Trimester 2 untuk mendeteksi adanya preeklamsi dan penyakit
yang menyertai kehamilan.
3) Trimester 3 untuk mendeteksi letak janin, janin obnormal, dan
kehamilan ganda (Williams,2009).
24
Sedangkan
pengawasan
antenatal
bertujuan
agar
diketahuinya secara dini keadaan risiko tinggi ibu dan janin
sehingga dapat :
1) Dilakukan
koreksi
dan
penanganan
segera,
sehingga
pengaruhnya terhadap morbiditas dan mortalitas ibu dan anak
dapat ditekan atau dihilangkan.
2) Melakukan pengawasan yang lebih intensif
3) Melakukan rujukan untuk mendapatkan tindakan yang akurat
(Sofian, 2011).
B. Kerangka Teori
Pengetahuan
Faktor yang
mempengaruhi :
1. Pengetahuan
2. Paparan Media Masa
3. Ekonomi
4. Budaya
5. Pengalaman
6. umur
Ibu Hamil
Kehamilan Resiko
Tinggi
Kehamilan Resiko Tinggi
meliputi :
1. Definisi
2. Komplikasi dan faktor resiko
tinggi kehamilan
3. Dampak Kehamilan Resiko
Tinggi
4. Penatalaksanaan kehamilan
resiko tinggi
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber: Modifikasi Notoatmojo (2010); Manuaba (2007); Hutabarat (2007).
25
C. Kerangka Konsep Penelitian
Baik
Pengetahuan ibu hamil
tentang kehamilan risiko
tinggi
Cukup
Kurang
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto (2010), penelitian deskriptif pada
umumnya hanya merupakan gambaran yang terjadi pada fenomena, yang
dalam hal ini kegiatan yang diteliti, kemudian diambil kesimpulan.Kuantitatif
adalah
data
yang
berbentuk
angka
atau
data
yang
diangkakan
(Sugiyono, 2011).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah merupakan rencana tentang tempat yang
akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya
(Hidayat, 2008). Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Miri Sragen.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian merupakan rencana
akan dilakukan oleh
peneliti
dalam
tentang
melaksanakan
waktu yang
kegiatan
penelitiannya (Hidayat, 2008). Waktu penelitian ini dilakukan pada
bulan 3 Maret – 25 April 2013.
26
27
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2010).
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Dalam
penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh ibu hamil yang
memeriksakan diri di Puskesmas Miri Sragen dengan jumlah ibu hamil 35
orang.
2.
Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti
(Arikunto, 2010). Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti
atau
sebagian
jumlah
dari
karakteristik
yang
dimiliki
populasi
(Hidayat, 2008). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua,
tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%
atau lebih. Jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka
jumlah sampel yang digunakan adalah 35 orang ibu hamil
3. Teknik Pengambilan Sampel.
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah total sampling. Menurut Hidayat (2007), total sampling adalah cara
pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi
sampel.
28
D. Instrumen Penelitian
Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah
kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan utuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal – hal yang diketahui (Notoatmodjo, 2010).
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan
resiko tinggi, dalam penelitian kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
tertutup maksudnya, dimana sudah terdapat pilihan jawabannya, sehingga
responden tinggal memilih jawaban yang tersedia (Notoatmodjo, 2010).
Skala pengukuran data yang digunakan dalam kuesioner ini adalah
skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan
memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan pernyataan :
Ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah
(Hidayat, 2010). Jawaban yang tersedia dalam kuesioner ini ada 2 pilihan
jawaban yaitu benar dan salah. Kuesioner pada penelitian ini terdapat 2
pernyataan yaitu pernyataan positif dan negatif. Untuk penyataan positif
jawaban benar mendapat nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai 0. Untuk
pernyataan negatif jawaban benar mendapat nilai 0 dan jawaban salah
mendapat nilai 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda
centang ( √) pada jawaban yang dianggap benar. Sebelum membuat
kuesioner, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi kuesioner, yaitu sebagai
berikut :
29
Table 3.1 Kisi – kisi kuesioner penelitian
Variabel
Indikator
Pengetahuan
Ibu
Hamil
tentang
Kehamilan
Resiko Tinggi
1. Pengertian
kehamilan
resiko
tinggi
2. Komplikasi
dan
faktor resiko tinggi
kehamilan
a. Komplikasi
obstetrik
b. Komplikasi
medis
3. Dampak kehamilan
resiko tinggi
4. Penatalaksanaan
kehamilan
resiko
tinggi
Jumlah
soal
No. Soal
Positif
1,2
Negatif
3
3
4*,6,11,12*
5,7,8*,9,10
9
13,14,15,17,18*,20*
,21*,22,24,26,28
30,32,33,34,37*
16,19,23,25,
27*,29
17
31,35,36
8
38*,39,41
40,42,43
Jumlah
Ket: * Nomor pernyataan yang tidak valid
Untuk mengetahui kuesioner ini apakah berkualitas, terlebih dahulu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk uji validitas dan reliabilitas
dilakukan terhadap karakteristiknya sama yaitu di Puskesmas Gemolong 2
Sragen dengan jumlah responden 35 orang. Menurut Mahfoedz (2007),
alasan jumlah responden 35 orang adalah karena kaidah umum penelitian
agar diperoleh distribusi nilai hasil penelitian mendekati kurva normal.
1.
Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2010).
6
43
30
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product
moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel dengan taraf
signifikansi 5% atau (0,05%) (Riwidikdo, 2010). Rumus Product Moment
adalah:
rxy =
N (SXY) - (SX.SY)
( N SX 2 - (SX ) } {N SY 2 - (SY ) )
2
2
Keterangan:
r
= korelasi antara masing – maing pernyataan
N
= Jumlah responden
X
= Skor pertanyaaan
Y
= Skor total pertanyaaan
xy = Skor pernyaan dikalikan skor total
Untuk mengetahui apakah kuesioner valid, maka angka korelasi harus
dibandingkan dengan angka kritik tabel dan dinyatakan valid apabila nilai
rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% atau (0,05) (Riwidikdo, 2010).
Nilai r tabel untuk taraf signifikansi 5% dari jumlah responden 35
adalah 0,334. Dari 43 pernyataan yang dilakukan uji validitas terdapat
pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 4, 8, 12, 18, 20, 21, 27, 37 dan 38,
kemudian untuk pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam
instrumen penelitian.
31
2.
Uji Reliabilitas
Menurut Riwidikdo (2010), reliabilitas adalah suatu indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Untuk mengetahui bahwa kuesioner tersebut cukup dapat
dipercaya sebagai alat pengukur data, maka dilakukan uji reliabilitas
menggunakan model Alpha Cronbach dengan rumus :
ri =
2
k ì
ï
ï å si ü
1
í
2ý
k -1ï
þ
î å st ï
Keterangan:
ri
: Koefisien reliabilitas yang dicari
k
: Jumlah butir pernyataan
s i2
: Variable butir-butir pertanyaan
s t2
: Variabel skor total test
Kuesioner dinyatakan reliabel bila nilai koefisienalpha cronbach
> rkriteriaminimal 0,7(Riwidikdo, 2010). Berdasarkan hasil uji reliabilitas
untuk pengetahuan responden didapat r Cronbach’s Alpha sebesar 0,877.
Karena lebih besar dari r tabel yaitu sebesar 0,7 maka dapat disimpulkan
bahwa kuesioner untuk pengetahuan responden terbukti reliabilitasnya.
32
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menurut Riwidikdo (2009), merupakan
kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data.
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung diambil
dari obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2010). Data
primer dari penelitian ini yaitu identitas responden dan data pengetahuan
ibu hamil yang diperoleh dari jawaban kuesioner tentang kehamilan resiko
tinggi.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat secara tidak langsung
dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2010). Data sekunder dari penelitian ini
yaitu data ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Miri
Sragen. Data ini diperoleh dari rekapan jumlah kunjungan ibu hamil pada
bulan Oktober 2012 di Puskesmas Miri Sragen.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011).
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2009). Variabel
33
dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang kehamilan risiko tinggi.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek
atau fenomena (Hidayat, 2007).
Tabel 3.2 Definisi Operasional
No
1
Variabel
Variabel
tunggal:
Pengetahuan
Ibu Hamil
tentang
Kehamilan
Risiko Tinggi
Indikator
Segala sesuatu yang
diketahui oleh ibu
hamil tentang
kehamilan risiko
tinggi antara lain :
1. Pengertian
2. Komplikasi dan
faktor risiko
3. dampak
4. Penatalaksanaan
Alat ukur
Kuesioner
Skala
Ordinal
Kategori
1. Baik
(x)>mean + 1SD
2. Cukup
Mean - 1 SD £ x
£ mean + 1SD
3. Kurang
(x) < mean - 1 SD
Riwidikdo (2010)
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data melalui
tahap-tahap antara lain :
a. Penyuntingan (Editing)
Kegiatan
yang dilakukan dalam
penyuntingan
ini
adalah
memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan responden,
34
dengan memperhatikan beberapa hal dalam pemeriksaan yaitu :
1) Kesesuaian jawaban responden dengan pertanyaan yang diajukan.
2) Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan.
3) Mengecek macam isian data.
b. Pengkodean (Coding)
Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang dilakukan
memberi kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan
menggunakan komputer, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data angka atau bilangan.
c. Tabulasi (Tabulating)
Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang
diinginkan oleh peneliti
d. Memasukkan data (Data entry)
Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu
kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.
e. Pembersihan (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
di masukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinankemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan,
dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
35
prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Untuk variabel
pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi, dikumpulkan
melalui kuesioner kemudian ditabulasi dan dikelompokkan, kemudian
diberi skor. Untuk jawaban yang benar diberi nilai 1, sedangkan untuk
jawaban yang salah diberi nilai 0.
Menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ibu hamil ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut :
a. Pengetahuan baik
: (x) > mean + 1SD
b. Pengetahuan cukup
: Mean – 1SD ≤ x ≤ mean +1SD
c. Pengetahuan kurang
: (x) < mean – 1SD
Sebelum menentukan tingkat pengetahuan ibu nifas terlebih dahulu
peneliti menghitung nilai mean dan simpangan baku. Rumus untuk
menghitung nilai mean dan simpangan baku menurut Riwidikdo (2010),
yaitu :
a. Mean
n
Σ i = 1 x1
X=
n
Keterangan :
X
: Mean
n
: Jumlah responden
xi
: Nilai responden
36
b. Simpangan baku
SD =
S xi 2 -
(S xi )2
n
n -1
Keterangan :
SD
: Simpanganbaku
xi
: Nilai responden
n
: Jumlah responden
Setelah didapatkan hasil nilai mean dan simpangan baku
tiapresponden
kemudian
hasil
tersebut
dimasukan
dalam
skala
pengetahuan yang sudah tercantum di atas.
Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk mengetahui skor
prosentase tiap responden adalah sebagai berikut:
Skor prosentase =
Skor yang diperoleh responden
x 100%
Total skor maksimal yang seharusnya diperoleh
Sedangkan rumus prosentase untuk mengetahui jumlah ibu hamil
tentang kehamilan risiko tinggi menurut tingkat pengetahuan menurut
Riwidikdo(2010)
yaitu :
S Ibu menurut tingkat pengetahuan
´ 100%
Skor prosentase =
Jumlah responden
I. Etika Penelitian
Sebelum penelitian membuat persetujuan (informed consent) kepada
responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan penelitian,
37
serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapatkan ijin dari Stikes
Kusuma Husada Surakarta.
Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus
diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.
2. Tanpa nama (Anonimity)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menulisakan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
yang akan disajikan.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
38
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Miri, Kabupaten Sragen
pada bulan Desember 2012 – Januari 2013 dengan responden ibu hamil
sebanyak 35 orang. Puskesmas Miri terletak di Desa Girimargo,
Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, propinsi Jawa Tengah.
Secara geografis puskesmas Miri terletak di arah Barat Laut dari
Ibu Kota Kabupaten dengan batas Wilayah sebelah utara Kecamatan
sumber Lawang, sebelah timur Kecamatan Gemolong, sebelah selatan
Kecamatan Kalijambe. Puskesmas Miri Sragen mempunyai ruangan yaitu
ruang pemeriksaan, ruang kesehatan ibu dan anak, klinik gigi, apotek,
pendaftaran dan kantor.
B. Hasil Penelitian
Responden
memeriksakan
dalam
penelitian
kehamilannya
di
ini
adalah
Puskesmas
ibu
Miri
hamil
Sragen.
yang
Untuk
memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberi
kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner dikembalikan
kepada peneliti untuk diolah, dengan menggunakan bantuan SPSS.
Berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai berikut :
39
40
Tabel 4.1 Hasil Pengolahan data
N
Minimum
Pengetahuan 35
13
ibu
hamil
tentang
kehamilan
risiko tinggi
Sumber : Data Primer, 2013
Maximum
Mean
29
21,03
Standar
Deviation
3,1
Berdasarkan tabel di atas pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan
risiko tinggi dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu :
a. Baik
: bila nilai responden (x)> mean + 1 SD
(x)> 21,03 + 3,1
(x)> 24,13
b. Cukup
: bila nilai responden mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1SD
21,03 – 3,1 ≤ x ≤ 21,03 + 3,1
17,93 ≤ x ≤ 24,13
c. Kurang
: bila nilai responden (x) < mean – 1SD
(x) < 21,03 – 3,15
(x) < 17,93
Dari
data
yang
diperoleh
kemudian
disajikan
dalam
tabel
pengetahuan responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup dan
kurang yang disajikan dalam tabel 4.6 sebagai berikut :
41
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan
risiko tinggi
No
Pengetahuan
Jumlah
Prosentase (%)
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
4
28
3
11,42
80
8,58
35
100
Jumlah
Sumber : Data Primer, 2013
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko
tinggi di Puskesmas Miri Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik
sebanyak 4 responden (11,42%), pengetahuan cukup sebanyak 28
responden (80%) dan pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (5,58%).
Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di
Puskesmas Miri Sragen dapat dikategorikan dalam pengetahuan cukup
yaitu sebanyak 28 responden (80%).
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang
kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Miri Sragen pada tahun 2013 yang
telah disajikan dalam tabel 4.2, dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden
(80%).
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan hasil
“tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses
pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan,
42
pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan antara lain pendidikan, paparan media masa,
ekonomi, budaya, pengalaman dan umur.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden
berumur 21 – 30 tahun sebanyak 22 responden (62,86%) . Dengan rentang
umur tersebut seharusnya responden sudah mampu secara baik untuk
mengembangkan pengetahuannya sendiri termasuk pengetahuan tentang
kehamilan risiko tinggi. Menurut Notoatmodjo (2010), usia berpengaruh
terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin bertambahnya
usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya
sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Tetapi
didalam penelitian ini responden hanya mampu mengembangkan
pikirannya dalam kategori cukup sehingga tidak sesuai dengan teori yang
ada.
Selanjutnya didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden
pernah hamil 2-3 kali sebanyak 26 responden (74,29%). Jumlah anak yang
dilahirkan dapat berhubungan dengan pengalaman, pengalaman juga
merupakan
faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan.
Menurut
Notoatmodjo (2010), sesuatu yang pernah dialami seseorang akan
menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal, seseorang
yang memiliki pengalaman sebelumnya maka pengetahuannya lebih baik.
Dengan sesuatu yang pernah dialami sebelumnya seharunya responden
sudah mampu memperoleh pengetahuan dalam kategori baik, tetapi dalam
43
penelitian ini responden hanya mampu mendapatkan pengetahuan dalam
kategori cukup sehingga tidak sesuai dengan teori.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar
responden memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori cukup. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor usia dan pengalaman.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala Penelitian
a.
Tidak bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga
membutuhkan waktu yang lebih lama.
b. Tidak bisa menemui responden secara langsung sehingga
membutuhkan bantuan bidan setempat.
2. Kelemahan / keterbatasan
a. Variabel ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian
terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan
risiko tinggi saja.
b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak
dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan
secara mendalam
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di
Puskesmas Miri Sragen dalam kategori baik sebanyak 4 responden
(11,42%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di
Puskesmas Miri Sragen dalam kategori cukup sebanyak 28 responden
(80%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di
Puskesmas Miri Sragen dalam kategori kurang sebanyak 2 responden
(5,58%).
B. Saran
1. Ibu hamil
Diharapkan
kepada
ibu
hamil
untuk
meningkatkan
pengetahuannya tentang kehamilan risiko tinggi agar menjadi lebih
baik lagi yang bisa didapatkan melalui media cetak, elektronik atau
dari tenaga kesehatan.
44
45
2. Tenaga Kesehatan (Bidan)
Diharapkan meningkatkan penyuluhan khususnya tentang
kehamilan risiko tinggi agar dapat membantu pemerintah mengurangi
AKI dan AKB.
3. Puskesmas
Diharapakan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan
instruksi kepada para tenaga kesehatan yang bekerja di tempat tersebut
untuk memberikan informasi kepada para pasiennya khususnya
tentang kehamilan risiko tinggi.
4. Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah atau melengkapi sumber bacaan
khususnya tentang kehamilan risiko tinggi
5. Peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya mengadakan penelitian serupa
dengan mengembangkan variabel penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
RinekaCipta.
Davies. 2010. Obsteri Williams Panduan Ringkas. Jakarta : EGC
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depkes RI. 2008. Angka Kematian Ibu. http:// depkes.co.id/aspirasi-anda/angkakematian-ibu-di-indonesia-masih-tinggi. Diakses 7 Oktober 2012.
Dinkes
Jateng.
2012.
Buku
Saku
Kesehatan
2012.
http://dinkesjatengprov.go.id/.Derajat-kesehatan. Diakses 7 oktober
2012.
Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A.A. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta:
Salemba Medika
Hidayat, A. 2010. Metode Penelitian Kebidanan & Analisis Data. Jakarta:
SalembaMedika.
Hutabarat. 2007. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Jannah.
2011.
Mobilisasi
Dini
Post
Partum.
http://wordpress.com/2009/10/29/mobilisasi-dini. diakses 02/11/2012.
Kusmiyati, Y. DKK. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Jakarta : Masdanang.
Laveno. 2009. Obstetri Williams Panduan Ringkas. Jakarta: EGC.
Mahfoedz, I. 2007. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan Keperawatan dan
Kebidanan.Yogyakarta :Fitramaya.
Manuaba, I,G. B. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
Manuaba, I.G.B. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta : EGC.
Manuaba, I. G. B. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta :
EGC.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurcahyo. 2007. Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.
Nursalam.
2009. Konsep dan Penerapan Metodologi
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Penelitian
Ilmu
Nuryati, I. 2006. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi di
Puskesmas Kemuning Tasikmadu Palang Tuban. Tuban : Akademi
Kebidanan Nahdlatul Ulama Tuban.
Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Srawono
Prawirohardjo.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.
Riwidikdo, H. 2010. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.
Safrudin. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sofian. 2011. Sinopsis Obsteri. Jakarta : EGC.
Subakti. 2008. Ensiklopedia Calon Ibu. Jakarta : QultumMedika.
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta..
Wibisono. 2009. Solusi Sehat Seputar Kehamilan. Jakarta :Agromedika Pustaka.
Williams. 2010. Obstetri Williams panduan ringkas. Jakarta : EGC.
Wulandari, T. 2011. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi di
PKD Ngudi Waras Jabung Sragen Tahun 2011. Surakarta : STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
Download