1 BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan

advertisement
BAB V
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya tentang analisis
peranan quality control dalam rangka menjaga kualitas produk ekspor CV.
Palem Craft Jogja dari supplier, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Peranan quality control dalam rangka menjaga mutu sangatlah
berpengaruh di setiap langkah awal hingga akhir produksi. Peranan
pertama, quality control berperan memberikan reaksi cepat atas
permasalah di reject produk oleh buyer ke karyawan di gudang dan
supplier guna menghadirkan kualitas produk yang baik kepada konsumen
luar negeri maupun dalam negeri. Kedua, quality control berperan
melakukan pemeriksaan terhadap bahan baku yang akan diproduksi
sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Ketiga,
quality control berperan dalam memberikan evaluasi kepada karyawan
bagian proses produksi yang bersangkutan dan supplier guna mengetahui
perkembangan hasil produksi sejauh mana berjalan dan jika mendapat
tambahan produksi. Keempat, quality control berperan melakukan
pengontrolan agar produk yang di proses supplier tetap sama hasilnya
dengan produk yang di proses oleh karyawan dalam, maka dari itu pihak
1
direktur utama terjun langsung dalam quality control untuk cek ke para
supplier.
2. Pada pembahasan tersebut perusahaan dalam menciptakan suatu produk
teracota memiliki tahapan sistem quality control yang sudah ditentukan
oleh pemilik perusahaan agar proses produksi tetap terjaga kualitasnya
dari karyawan gudang maupun supplier. Tahapan sistem quality control
dilakukan dengan memperhatikan setiap proses produksi pembuatan
teracota mulai dari bahan baku hingga produk sudah dinyatakan finish.
Perusahaan pun menerapkan beberapa gugus mutu agar dapat
mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan-persoalan
yang terjadi.
3. Produk cacat berbeda warna dan salah ukuran dapat dikendalikan dengan
melakukan pengendalian kualitas, pengendalian kualitas bukan halnya
suatu kualitas produk yang dikendalikan tetapi pengendalian dilakukan
pada proses produksi agar produk yang diperoleh tidak mengalami
peningkatan cacat produk kembali. Jika dalam pemeriksaan perusahaan
menemukan produk gagal pada proses produksi, maka dilakukan
perbaikan pada saat yang sama dengan mengembalikan produk ke
supplier yang bersangkutan dalam memproduksi produk cacat tersebut
dan memberikan pengarahan dan peringatan terhadap supplier.
2
1.2
Saran
Berdasarkan pada hasil kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya
maka dapat diberikan saran yang dapat bermanfaat bagi CV. Palem Craft
Jogja yaitu:
1.
Pada peranan quality control dalam menjaga mutu dengan adanya kasus
pemesanan produk yang sangat banyak tindakan perusahan yaitu
pertama, melakukan pengontrolan lebih intensif terhadap produk yang
dikerjakan oleh supplier agar hasil yang di dapat tetap sama dengan
yang di proses karyawan gudang. Kedua, pengendalian mutu pada
setiap proses produksi yang dikerjakan karyawan gudang maupun
supplier, membuat jadwal tersusun mengenai tahapan produksi agar
setiap harinya dapat mencapai target produk telah jadi sekian dengan
setiap karyawan memfokuskan pada 1 tipe pekerjaan hingga produk
selesai. Ketiga, lebih baik
menggunakan tim quality control lagi
dengan mencari yang sesuai kemampuan di bidang quality control
dengan standar yang sudah ditetapkan oleh CV. Palem Craft Jogja agar
menghasilkan mutu produk yang lebih maksimal hingga produk sampai
ditangan konsumen.
2.
Pada tahapan sistem quality control yang diterapkan pada proses
produksi teracota tindakan perusahaan yaitu pertama, dengan lebih
memfokuskan pengontrolan pada bagian pembuatan abangan. Quality
control memperhatikan pada ukuran, bentuk dan warna abangan.
Kedua, pada proses nge-nat di bagian ini quality control harus lebih
3
memperhatikan karyawan dalam proses nge-nat dengan teliti agar selasela batu apung terpenuhi adonan nat tersebut. Ketiga, quality control
pada proses finishing agar dimaksimalkan pada warna teracota dan
variasinya agar tidak terjadi perbedaan produk dengan contoh gambar.
3.
Dalam menangani kasus produk cacat yang disebabkan supplier
tindakan perusahaan yaitu perusahaan sebaiknya meningkatkan sistem
quality control untuk meminimalisir terjadinya kecacatan pada produk
dengan menempatkan beberapa pos untuk pengecekan quality control
pada tahapan-tahapan bagian proses tersebut. Selain itu meningkatkan
pengawasan yang lebih ketat terhadap supplier agar bekerja dengan
disiplin dan benar serta melakukan pemeriksaan proses produksi secara
intensif, seperti melakukan pemeriksaan peralatan, pemeriksaan bahan
baku, dan lain-lain. Melakukan instruksi kerja diberikan secara tertulis
dengan disertai penjelasan lisan secara terperinci dan bila mana
ditemukan
produk
cacat
diberi
pengetahuan
bagaimana
cara
memperbaikinya.
4
DAFTAR PUSTAKA
‘Aini, R. N. (2015). Proses Pengendalian Kualitas (Quality Control) Produk Batik
Pada PT. Batik Danar Hadi Di Surakarta. Tugas Akhir pada Diploma
Manajemen Perdagangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas
Maret : tidak diterbitkan
Agus, Ahyari.1994. Perencanaan Sistem Produksi. Yogyakarta: BPFE
Ardyansah, I. (2014). Proses Quality Control Bahan Baku Rotan Pada CV. Tunas
Jaya Sukoharjo. Tugas Akhir pada Diploma Manajemen Perdagangan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret : tidak diterbitkan.
Assauri, Sofjan.1978. Management Produksi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Cooper, Donald R. dan Emory, C. William.1996. Metode Penelitian Bisnis.
Jakarta: Erlangga
Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality Management. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Haizer, Jay dan Render, Barry.2005. Operations Management. Jakarta: Salemba
Empat
Kuncoro, Ph.D, Mudrajad.2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga
Ravsyanjani, B. R. (2016). Quality Control Produk Rotan Tujuan Ekspor Chile
Pada PT Tunas Jaya. Tugas Akhir pada Diploma Manajemen Perdagangan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret : tidak diterbitkan.
Reksohadjprodjo, Sukanto dan Ronohadiwidjojo, Harsono.1983. Perencanaan
Dan Pengawasan Produksi. Yogyakarta: BPFE
Reksohadiprodjo, Sukanto dan Gitosudarmo, Drs. Indriyo.1982. Management
Produksi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada
Robson, Mike.1989. Gugus Mutu. Jakarta Barat: Binarupa Aksara
Suliyanto, SE, M.Si. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: CV. Andi Offset
Yamit, M.Si., Drs. Zulian.2004. Manajemen Kualitas. Yogyakarta: Ekonisia
www.palemcraftjogja.com tanggal 28 April 2016
5
6
Download