NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PERLAKUAN SALAH PADA

advertisement
1
NASKAH PUBLIKASI
PERBEDAAN PERLAKUAN SALAH PADA ANAK (Child
Maltreatment) DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI
ORANGTUA
Oleh :
IAN ANINDA
HEPY WAHYUNINGSIH
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2007
2
NASKAH PUBLIKASI
PERBEDAAN PERLAKUAN SALAH PADA ANAK (Child
Maltreatment) DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI
ORANGTUA
Telah Disetujui Pada Tanggal
_______________________
Dosen Pembimbing
(Hepy Wahyuningsih, S.Psi., Msi.)
3
PERBEDAAN PERLAKUAN SALAH PADA ANAK (Child Maltreatment )
DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA
Ian Aninda
Hepy Wahyuningsih
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perlakuan salah pada anak (child
maltreatment) yang terjadi pada anak berdasarkan status sosial ekonomi orangtua. Dugaan awal yang
diajukan adalah ada perbedaan perlakuan salah pada anak yang dilakukan orangtua antar status sosial
ekonomi. Orangtua dengan status sosial ekonomi rendah cenderung melakukan perlakuan salah pada anak
daripada orangtua dengan status sosial ekonomi sedang dan status sosial ekonomi tinggi.
Subjek dalam penelitian ini adalah sepasang orangtua yang terdiri atas suami dan istri lengkap,
orangtua yang memiliki anak, baik dari anak kandung maupun anak tiri, orangtua yang memiliki anak
dengan usia sekolah serendah-rendahnya SD dan setinggi-tingginya SMA. Tekhnik pengambilan subjek
yang digunakan adalah metode purposive sampling. Adapun skala yang digunakan adalah hasil modifikasi
skala Status Sosial Ekonomi dari Prabana (1998) mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Horton &
Hunt (1964) dan Skala Perlakuan Salah Pada Anak yang mengacu aspek yang dikemukakan oleh Berns
(2004) dan Belsky (Papalia dkk, 2002).
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan fasilitas program
SPSS versi 12.0 untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara perlakuan salah pada anak ditinjau dari
status sosial ekonomi orangtua. Hasil uji beda dengan t-test menunjukkan untuk subjek ibu terdapat
perbedaan sebesar F = 3,237 dengan p = 0,047 ( p < 0,05) dan untuk subjek Ayah F = 4,717 dengan p =
0,013 ( p < 0,05) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa perlakuan salah pada anak oleh ibu maupun
ayah adalah berbeda ditinjau dari status sosial ekonomi. Jadi Hipotesis diterima.
Kata Kunci : Perlakuan Salah Pada Anak (Child Maltreatment), Status Sosial Ekonomi
4
Pengantar
Latar Belakang Masalah
Perlakuan salah terhadap anak (child maltreatmnet), merupakan masalah global
yang sensitif dan sangat sulit untuk diselesaikan karena menyangkut moral, etika, agama,
hukum, dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya yang berbeda-beda. Perlakuan
salah terhadap anak (child maltreatment) dapat terjadi di mana saja, bahkan hampir di
setiap negara, termasuk Indonesia.
Untuk kasus di Indonesia, Narendra dalam Kusmayati (2001) melaporkan pada
tahun 1992, 4,87% kasus cedera pada anak yang dirawat di rumah sakit disebabkan oleh
kesengajaan. Sebagai sebuah realitas, kasus child maltreatment biasanya dianggap hanya
bersifat kasuistis, dan terjadi pada keluarga-keluarga tertentu saja yang secara psikologis
bermasalah. Perlakuan salah pada anak di mata masyarakat diyakini hanya terjadi pada
orangtua-orangtua tertentu yang memang abnormal, terganggu kepribadiannya, dan
orangtua yang memang jahat atau penjahat.
Menurut beberapa penelitian Gelles (Newberger,1982), umumnya child
maltreatment dapat di sebabkan oleh beberapa faktor, baik psikologikal maupun faktor
sosial. Diantaranya adalah ; The cycle of violence, Socioeconomic status, Stress, Social
isolation. Dalam beberapa kasus perlakuan salah pada anak, ada beberapa factor yang
juga ikut terlibat, yaitu : ukuran keluarga, berat badan anak rendah saat lahir, anak yang
prematur dan kurangnya kedekatan antara ibu dan anak.
Lebih lanjut Gelles (Newberger, 1982) mengungkapkan jika kekerasan pada anak
dapat terjadi di berbagai kalangan dan umumnya terjadi pada keluarga dengan tingkat
pendidikan yang rendah, maka dapat disimpulkan bahwa salah satu dari faktor yang
5
menyebabkan terjadinya kekerasan pada anak adalah tingkat sosial ekonomi orangtuanya.
Berdasarkan penelitian pada kekerasan dalam keluarga, mendukung hipotesis bahwa
perlakuan salah pada anak lebih lazim terjadi di keluarga dengan status social ekonomi
rendah.
Child maltreatment oleh Zigler & Hall (Berndt,1992) didefinisikan sebagai luka
secara fisik maupun mental, kekerasan seksual, kelalaian dalam perawatan atau
penganiayaan pada anak dibawah umur 18 tahun oleh orang yang seharusnya
bertanggung jawab untuk kesejahteraan anak. Di mana kondisi yang tercipta
mengindikasikan bahwa kesehatan dan kesejahteraan anak terancam oleh mereka sendiri.
Aspek-aspek dari perlakuan salah pada anak (child maltreatment) adalah : Physical
Abuse, Neglect, Sexual Abuse, Emotional Maltreatment atau verbal abuse.
Menurut Horton & Hunt (Prabana,1998) status social ekonomi orangtua adalah
suatu tingkatan atau posisi orangtua dalam suatu komunitas atau kelompok masyarakat
yang berhubungan erat dengan tingkat ekonomi yang dimilikinya untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam hubungannya dengan faktor-faktor yang dianggap menentukan
status social ekonomi, para ahli ilmu social banyak yang menggunakan kriteria
pendidikan, jabatan atau pekerjaan dan penghasilan seseorang
Hasil Penelitian
Penelitian lain yang di lakukan oleh Price, dkk (2001) tentang “Public
Perceptions of Child Abuse and Neglect in a Midwestern urban Community”. Tema yang
diungkap dalam penelitian tersebut antara lain adalah persepsi masyarakat, perlakuan
salah dan pengabaian pada anak. Subjek yang di gunakan dalam penelitan itu adalah
6
wanita dan pria berumur lebih dari 18 tahun. Karena pengambilan data menggunakan
telepon, maka subjek di khususkan pada pelanggan telepon. Dan pelaksanaannya
dilakukan oleh WKLM (Walter Karl List Management) yang menyediakan jasa servis
marketing untuk survey pelanggan melalui telepon. Alat ukur yang digunakan dalam
penelitian tersebut adalah kuisioner yang pertanyaan yang terdiri atas 14 aitem. Semua
aitem dalam kuisioner di buat berdasarkan review pada beberapa literature yang memiliki
validitas yang cukup sebagai kuisioner.
Metode Penelitian
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah : a. Sepasang orangtua yang terdiri atas suami dan istri
lengkap, b. Orangtua yang memiliki anak, baik dari anak kandung maupun anak tiri, c.
Orangtua yang memiliki anak dengan usia sekolah serendah-rendahnya SD dan setinggitingginya SMA.
Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
angket. Metode angket yaitu metode penyelidikan dengan menggunakan suatu daftar
pertanyaan yang harus dijawab/dikerjakan oleh orang yang menjadi subyek penelitian
(Walgito,2002)
Alat Ukur
Hasil modifikasi skala Status Sosial Ekonomi dari Prabana (1998) mengacu pada
aspek yang dikemukakan oleh Horton & Hunt (1964) dan Skala Perlakuan Salah Pada
7
Anak yang mengacu aspek yang dikemukakan oleh Berns (2004) dan Belsky (Papalia
dkk, 2002).
Metode Analisis Data
Untuk menguji hipotesis penelitian perbedaan antara variabel bebas (Perlakuan
Salah Pada anak) dengan variabel tergantung (Status sosial ekonomi Orangtua),
digunakan tekhnik analisis variance (anava). Analisis data dilakukan dengan
menggunakan fasilitas program komputer SPSS 12.
Hasil Penelitian
Hasil Uji Anava
Between Group
F
p
PSPA Ibu
3,237
0,047
PSPA Ayah
4,717
0,013
Ket :
PSPA Ibu
: Perlakuan Salah Pada Anak Subjek Ibu
PSPA Ayah : Perlakuan Salah Pada Anak Subjek Ayah
1. Status Sosial Ekonomi Rendah-Status Sosial Ekonomi Sedang pada Subjek Ibu
Hasil yang di dapat adalah t = 2,282 dengan p = 0,0135 karena p < 0,05 maka ada
perbedaan yang signifikan, ibu dengan status sosial ekonomi rendah tingkat perlakuan
salahnya lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang memiliki status sosial ekonomi
sedang.
2. Status Sosial Ekonomi Rendah-Status Sosial Ekonomi Sedang pada Subjek Ayah
Hasil yang didapat adalah t = 2,795 dengan p = 0,0035 karena p < 0,01 maka ada
perbedaan yang sangat signifikan, ayah dengan status sosial ekonomi rendah tingkat
perlakuan salahnya lebih tinggi dibandingkan dengan ayah yang memiliki status
sosial ekonomi sedang.
8
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data, hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan
perlakuan salah baik yang dilakukan oleh ayah maupun oleh ibu ditinjau dari status sosial
ekonomi diterima. Hasil analisis dengan menggunakan analisis varians satu jalur
diperoleh hasil perlakuan salah pada anak yang dilakukan Ibu memiliki nilai F = 3,237
dengan p = 0,047 sedangkan perlakuan salah yang dilakukan oleh ayah memiliki nilai F
=
4,717 dengan p =
0,013 ( p < 0,05) dan dengan menggunakan analisis t-test,
menunjukkan bahwa perlakuan salah pada anak yang dilakukan oleh ayah maupun oleh
ibu sebagai orangtua lebih tinggi pada status sosial ekonomi rendah.dibandingkan dengan
orangtua dari status sosial ekonomi sedang/menengah. Hal ini sejalan dengan pendapat
yang dikemukakan Newberger (1982) bahwa perlakuan salah pada anak lebih lazim
terjadi di keluarga dengan status social ekonomi rendah. Walaupun demikian perlakuan
salah juga dapat terjadi di semua status sosial ekonomi namun dengan tingkat yang lebih
rendah dibanding dengan perlakuan salah pada anak yang terjadi di kalangan status sosial
ekonomi rendah.
Orangtua dengan status sosial ekonomi sedang menunjukkan bahwa perlakuan
salah pada anak yang mereka lakukan lebih rendah. Orangtua dengan status sosial
ekonomi sedang umumnya memiliki pendidikan yang lebih tinggi dibanding orangtua
dengan status sosial ekonomi rendah. Sehingga cara yang ditempuh dalam
memperlakukan anaknya juga berbeda. Namun perlakuan salah pada anak yang muncul
lebih rendah karena umumnya orangtua dengan status sosial ekonomi menengah
memiliki alternatif lain hukuman sebagai bentuk pendisiplinan yang mereka inginkan.
Sehingga bentuk pendisiplinan yang mengarah langsung pada child abuse sangat kecil
9
peluangnya. Perlakuan salah pada anak menurut Hetherington dan Parke (1993) hampir
sebagian besar terjadi pada orangtua dengan status sosial ekonomi rendah. McLoyd
(Berns,2004) menambahkan bahwa perlakuan salah pada anak yang pada umumnya di
anggap di sebabkan karena stress pada lingkungan banyak dilaporkan terjadi di kalangan
keluarga dengan status sosial ekonomi rendah.
Hal tersebut sejalan dengan teori yang mengemukakan bahwa status sosial
ekonomi memiliki peranan terhadap perlakuan salah pada anak. Dengan adanya kondisi
ekonomi yang memadai, maka anak dapat memperoleh hak-haknya serta orangtua yang
dapat memenuhi kebutuhan keluarga dengan baik akan berkurang stres yang dihadapi
sehingga perilaku agresif yang cenderung abusif dapat di tekan. Keluarga dengan status
sosial ekonomi menengah secara umum juga memiliki lingkungan sosial yang cukup baik
sehingga mampu menyediakan lingkungan sosial pada anak yang tenang dan tidak
terpengaruh hal-hal yang negatif.
Jenis perlakuan salah yang diterima oleh anak baik oleh ayah maupun oleh ibu
menurut penelitian ini berbeda di status sosial ekonomi rendah dengan status sosial
ekonomi menengah untuk jenis perlakuan salah secara fisik dan dalam bentuk
pengabaian. Hal ini mendukung teori yang dikemukakan oleh
bahwa
Sedlak &
Broadhurst
(2006)
anak dengan status sosial ekonomi rendah akan mengalami 44 lebih banyak
kemungkinan untuk di abaikan dan 12 kali lebih berpeluang untuk menjadi korban
kekerasan fisik. Hal ini dapat terjadi karena orangtua dengan status sosial ekonomi
rendah umumnya hanya mengetahui bahwa memukul adalah satu-satunya cara dalam
mendisiplinkan anak. Dan karena lebih memikirkan masalah-masalah yang umumnya
menyertai kondisi status sosial ekonomi rendah seperti masalah finansial serta stres yang
10
menyertai maka kepekaan orangtua pada kebutuhan anak kurang sehingga memunculkan
perilaku pengabaian.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan salah pada anak
ditinjau dari status social ekonomi orangtua memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini
dapat diartikan bahwa orangtua dengan status sosial ekonomi rendah tingkat perlakuan
salahnya lebih tinggi daripada orangtua dengan status sosial ekonomi menengah/sedang.
Saran
1. Untuk Subjek Penelitian atau Orangtua
Orangtua dengan status sosial ekonomi rendah memiliki tingkat perlakuan salah yang
tinggi diharapkan agar lebih mampu menahan diri untuk tidak bersikap abusif kepada
anak. Dengan lebih memperhatikan hak-hak serta kebutuhan anak sesuai dengan
usianya.
2. Untuk peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya yang ingin meneliti hal serupa dengan yang dilakukan peneliti,
disarankan untuk memperhatikan variabel lain yang mempengaruhi perlakuan salah
pada anak secara lebih mendalam dan melakukan penelitian yang maksimal agar hasil
yang dicapai pun dapat menjadi lebih baik.
11
Daftar Pustaka
Ahmadi, A. 1985. Sosiologi. Surabaya : PT. Bina Ilmu
Ammerman T. R & Hersen M. 1998. Handbook of Prevention and Treatment With
Children and Adolescents : Intervention in The Real World Context. New York :
John Wiley & Sons. Inc
Ash-Shawwaf, M.S. 2003. ABG Islami: Kiat-kiat Efektif Mendidik Anak dan Remaja.
Jakarta : Pustaka Hidayah
Aufklarung
Wordpress
“
Melindungi
Anak
dari
Kekerasan
”
http://aufklarung.wordpress.com/2006/08/18/melindungi-anak-dari-kekerasan/.
26/03/07
Azwar, S. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
-----------. 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Berns R.M. 2004. Child, Family, School, Community : Socialization and Support Sixth
Edition. California : Thomson Wadsworth.
Berndt, T.J. 1992. Child Development. Washington : Harcourt Brace Jovanovich College
Publisher
Berk. L.F. 1989. Child Development. Massachusetts : Allyn and Bacon
Bradley, R.H. & Corwyn, R.F. 2002. Socioeconomic Status And Child Development.
Annual Reviews Psychological. 53, 371-399
Brooks, B. J. 2003. The Process of Parenting Sixth Edition. New York : Mc Graw Hill
Dirdjosisworo, S. 1981. Sosiologi Pengantar untuk Masyarakat Indonesia. Bandung :
Penerbit Alumni
12
Doob, C. B. 1988. Sociology : An Introduction. Florida : Holt, Rinehart & Winston, Inc.
Duncan, R.D. 1999. Maltreatment by Parents and Peers : The Relationship Between
Child Abuse, Bully Victimization and Psychological Distress. Child
Maltreatment. 4 (1). 45-55
Eitzen, D.S & Zinn, M.B. 1991. In Conflict and Order Understanding Society Fifth
Edition. Massachusets : Allyn and Bacon
Harrington, D., Zuravin, S., DePanfilis, D., Ting, L., 2002. The Neglect Scale :
Confirmatory Factor Analyses in Low-Income Sample. Child Maltreatment, 7 (4),
359-368
Hetherington, E.M & Parke, D.R.1993. Child Psychology a Contemporary Viewpoint
Fourth Edition. New York : Mc Graw Hill
Heyman & Slep .2002. Do Child Abuse and Interparental Violence lead to Adulthood
Family Violence ?. Journal of Marriage and Family ,64 (November), 864-870
Kompas 23 Mei 2002. Tindak Kekerasan Senantiasa Mengancam Anak-anak
http://www.kompas.com/kompascetak/0205/23/jatim/tind35.htm. 24/01/06
Kompas
8 Juni 2001. Pemerintah Kurang Serius Tangani Kekerasan Anak
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0106/08/iptek/peme10.htm. 06/3/06
Kompas pada Rabu 15 Mei 2002. Kasus Kekerasan terhadap Anak-anak
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0205/15/jatim/kasu37.htm. 24/1/06
Krieger, N. 2003. Does Racism Harm Health? Did Child Abuse Exist Before 1962? On
Explicit Questions, Critical Science, and Current Contoversies: An Ecosocial
Perspective. American Journal of Public Health, 93 (2), 194-199
Kusmayati,E. 2001 .Child Abuse.
http://www.tempointeraktif.com/medika/arsip/022001/pus-1.htm.15/03/06
13
Medora dkk .2001. Attitudes Toward Parenting Strategies, Potential for Child Abuse, and
Parental Satisfaction of Ethnically Diverse. The Journal of Social Psychology,
141 (3), 335-348
Narwoko, J.D. & Suyanto B. 2004. Sosiologi Teks Pengantar & Terapan. Jakarta :
Kencana
Newberger E.H. 1982. Child Abuse. Boston : Little, Brown & Company
Papalia D.E, Gross D & Feldman R. D. 2003. Child Development : A Topical Approach.
New York : McGraw Hill.
Paras majalah, maret 2006, No.30/tahun III/maret 2006
Paxson C, & Waldfogel J. 2002. Work, Welfare, and Child Maltreatment. Journal of
Labor Economics, 20 (3), 435-473
Pikiran Rakyat 15 Januari 2006. Hentikan Kekerasan pada Anak!
http://www.pikiranrakyat.co.id/cetak/2006/012006/15/hikmah/utama01.htm.06/3/
06
Polak, M. 1974. Sosiologi Satu Buku Pengantar Ringkas. Jakarta : Penerbit & Balai Buku
Ichtiar
Prabana. 1997. Perbedaan Asertivitas Remaja ditinjau dari Status Sosial Ekonomi
Orangtua dan Jenis Kelamin. Yogyakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas
Psikologi UGM Yogyakarta.
Price, dkk .2001. Public Perceptions of Child Abuse and Neglect in a Midwestern urban
Community. Journal of Community Health, Vol. 26, No. 4, 271-284
Rejeki, A. T. 2001. Perlakuan Salah Terhadap Anak ditinjau dari Nilai Anak dan Tingkat
Pendidikan Orangtua. Yogyakarta. Tesis (tidak diterbitkan). Program Pasca
Sarjana UGM Yogyakarta.
Roucek, J. S & Warren R.L. 1985. Pengantar Sosiologi. Jakarta : PT. Bina Aksara.
14
Salkind, N. J. 2002. Child Development. New York : Mcmillan Reference USA
Santrock, J. W. 2001. Adolescence 8ed. New York : Mc Graw Hill
Sedlak, A. J. & Broadhurst, D. D. 1996. Executive Summary of the Third National
Incidence
Study
of
Child
Abuse
and
Neglect.
http://www.childwelfare.gov/pubs/statsinfo/nis3.cfm.24/7/06
Smeru, 31 Januari 2003. Kekerasan Seksual Pada Anak-anak di Indonesia.
http://www.smeru.or.id/beritadaerah/files/kekerasanseksualpadaanak20030131.ht
m. 06/3/06
Soekanto, S. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Perkasa
Soemardjan, S & Soelaeman, S. 196 4. Setangkai Bunga Sosiologi Buku Bacaan Untuk
Kuliah Pengantar Sosiologi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI
Sukamto, E. Monique. 2000. Child Abuse. Anima Indonesia Psychological Journal. Vol.
15 no. 3 April. 269-279
Susanto, A.S. 1985. Pengantar Sosiologi & Perubahan Sosial. Jakarta : Bina Cipta
Talkshow Eksklusif Heartline Samarinda “Kekerasan terhadap Wanita Masih Tinggi”.
http://www.yaski.co.id/January/kilas.asp. 15/03/07
Thalib, M. 1996. 20 Perilaku Durhaka Orangtua Terhadap Anak. Bandung : Irsyad
Baitus Salam
Tower C.C. 1989. Understanding Child Abuse and Neglect. Massachusetts : Allyn and
Bacon.
Walgito, B. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Penerbit Andi
15
Waspada
Online.
“
Mutu
Pendidikan
demi
Generasi
Bangsa
http://www.waspada.co.id/opini/tajuk_rencana/artikel.php?article_id=72664.
15/05/06
IDENTITAS PENULIS :
Nama
: Ian Aninda
Alamat Rumah
: Jl. Kaliurang Km. 14,5 No. 3A Tegalmanding
No. Telp/HP
: 08122795291
”
Download