ADVEN 2016 GKY SINGAPORE Minggu, 11 Desember 2016 MENGAPA YESUS DATANG Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.– IBRANI 2:14-15 Ibrani 2:14-15 memiliki nilai lebih untuk dijelaskan secara panjang-lebar daripada sekadar menjadi renungan pendek masa Adven. Ayat-ayat ini menghubungkan awal dan akhir kehidupan Yesus di dunia. Ayat-ayat ini menjelaskan alasan Yesus datang. Ayat-ayat ini dapat digunakan kepada teman atau keluarga yang belum percaya untuk membawa mereka selangkah demi selangkah mencapai pemahaman yang benar tentang Natal. Urutannya adalah sebagai berikut: “Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging…” Kata “anak-anak” diambil dari ayat sebelumnya dan merujuk kepada keturunan spiritual dari Kristus, Sang Mesias (lih. Yes. 8:18; 53:10). Hal ini juga berkaitan dengan “anak-anak Allah.” Dengan kata lain, ketika mengutus Allah Anak, Allah Bapa secara khusus menjadikan keselamatan dari “anak-anak-Nya” sebagai alasannya. Memang, adalah benar bahwa “Allah sangat mengasihi dunia, sehingga Ia mengutus Yesus Kristus (Yoh. 3:16).” Namun, adalah benar juga bahwa Allah secara khusus “mengumpulkan anak-anak-Nya yang terpencarpencar” (Yoh. 11:52). Rancangan Allah adalah menawarkan Kristus kepada dunia, dan menjalankan keselamatan bagi “anak-anak-Nya” (lih. 1 Tim. 4:10). Anda akan diangkat sebagai anak-anak Allah ketika menerima Kristus (Yoh. 1:12) “…maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka (darah dan daging)…” Kristus sudah ada sebelum Ia menjelma menjadi manusia ke dalam dunia. Sebelumnya, Ia adalah Roh dan Firman yang kekal. Ia bersama Allah dan Ia adalah Allah (Yoh. 1:1; dan Kol. 2:9). Tetapi Ia mengambil wujud daging dan darah dan mengenakan ketuhanan-Nya dengan kemanusiaan. Ia menjadi sepenuhnya manusia dan tetap adalah sepenuhnya Allah. Ini adalah sebuah misteri yang besar yang sulit dipahami. Namun, ini adalah inti dari iman kita dan inilah yang Alkitab ajarkan. “… supaya oleh kematian-Nya…” Alasan Yesus menjadi manusia adalah untuk mati. Sebagai Allah, Ia tidak dapat mati untuk orang-orang berdosa. Tetapi sebagai manusia Ia dapat. Tujuannya adalah untuk mati. Oleh karena itu Ia harus dilahirkan sebagai manusia. Ia lahir untuk mati. Jumat Agung adalah alasan untuk Natal. Makna Natal inilah yang perlu ditekankan pada masa kini. “…Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut…” ADVEN 2016 GKY SINGAPORE Dalam kematian-Nya, Kristus telah memusnahkan sengat dari Si Iblis. Bagaimana? Dengan menutupi semua dosa kita. Ini berarti bahwa setan tidak mempunyai hak lagi untuk mendakwa kita di hadapan Allah. “Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?” (Rom. 8:33). Atas dasar apa Ia membenarkan? Melalui darah Kristus (Rom. 5:9). Senjata pamungkas setan melawan kita adalah segala dosa kita. Jika Kristus sudah melepaskan kita, maka senjata dari setan sudah di tangan Kristus. Setan tidak dapat lagi menuntut hukuman mati yang seharusnya kita terima, karena Sang Hakim telah membebaskan kita melalui kematian anak-Nya! “…dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.” Jadi kita bebas dari ketakutan akan kematian. Allah telah membenarkan kita. Setan tidak dapat menjungkirbalikan ketentuan itu. Dan Allah ingin agar keselamatan kekal kita langsung mempengaruhi kehidupan kita sekarang. Ia ingin akhir kehidupan kita yang indah tersebut membebaskan kita dari perbudakan dan ketakutan masa kini. Jika kita tidak perlu takut kepada musuh terakhir dan terbesar kita yaitu kematian, maka kita tidak perlu takut pada apa pun juga. Kita dapat hidup bebas: bebas untuk bersukacita, dan bebas untuk hidup bagi sesama. Betapa luar biasanya Natal yang telah dihadiahkan oleh Allah kepada kita! Dan dari kita kepada dunia! Refleksi: Maut/kematian tidak lagi menjadi hal yang paling menakutkan sebagai orang-orang percaya. Karena kematian adalah pintu masuk kita ke dalam kehidupan kekal bersama Allah Tritunggal di Sorga. Adakah hal-hal atau mitos-mitos kematian yang masih menakutkan hidup anda? (Ingatlah bahwa Kristus telah membebaskan anda!) Bandingkan dengan Filipi 1:21. Ketika anda telah melihat bahwa kematian adalah sebuah keuntungan maka hidup seperti apakah yang seharusnya anda lakukan?