ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI BIOTECH AGRO, KABUPATEN JOMBANG, PROPINSI JAWA TIMUR PRAKTEK KERJA LAPANG PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN Oleh : DEBBY RATNASARI SURABAYA - JAWA TIMUR FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2011 pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI BIOTECH AGRO, KABUPATEN JOMBANG, PROPINSI JAWA TIMUR PRAKTEK KERJA LAPANG PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN Oleh : DEBBY RATNASARI SURABAYA - JAWA TIMUR FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2011 pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI BIOTECH AGRO, KABUPATEN JOMBANG, PROPINSI JAWA TIMUR Praktek Kerja Lapang sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Oleh : DEBBY RATNASARI NIM. 060810342 P Mengetahui, Menyetujui, Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Dosen Pembimbing, Universitas Airlangga Prof. Dr. Drh. Hj. Sri Subekti, B.S., DEA. NIP. 19520517 197803 2 001 pkl Ir. Yudi Cahyoko, M.Si NIP. 19620927 198903 1 003 Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Setelah Mempelajari dan Menguji dengan Sungguh-sungguh, Kami Berpendapat bahwa Praktek Kerja Lapang (PKL) ini, Baik Ruang Lingkup maupun Kualitasnya dapat Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan Tanggal ujian : 5 Juli 2011 Menyetujui, Panitia penguji, Ketua Yudi Cahyoko, Ir., M.Si NIP. 19620927 198903 1 003 Sekretaris Anggota Dr. Endang Dewi Masithah, Ir., MP. NIP.19690912 199702 2 001 A. Shofi Mubarak, S.Pi, M.Si. NIP. 19731101 200112 1 002 Surabaya, 5 Juli 2011 Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Dekan, Prof. Dr. Drh. Hj. Sri Subekti, B.S., DEA. NIP. 19520517 197803 2 001 pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga RINGKASAN DEBBY RATNASARI. Teknik Pembesaran Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) di Biotech Agro, Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur. Dosen Pembimbing Ir. Yudi Cahyoko, M.Si. Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup populer di masyarakat. Ikan lele dumbo memiliki kelebihan diantaranya adalah pertumbuhannya cepat, memiliki kemampuan beradaptasi terhadap beberapa lingkungan, rasanya enak, dan kandungan gizinya cukup tinggi. Maka tidak heran, apabila minat masyarakat untuk membudidayakan lele dumbo sangat besar. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mempelajari, memahami, dan melaksanakan secara langsung bagaimana teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Selain itu, juga untuk mengetahui faktor– faktor apa saja yang mempengaruhi dalam teknik pembesaran ikan lele dumbo. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Pusat Studi dan Laboratorium Bioteknologi Biotech Agro, Desa Sengon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur pada tanggal 24 Januari sampai 24 Februari 2011. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode deskriptif dengan pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, partisipasi aktif dan studi pustaka. Teknik pembesaran lele dumbo meliputi persiapan kolam, seleksi dan penebaran benih, pengamatan kualitas air, pemberian pakan, pengamatan pertumbuhan, pengendalian hama dan penyakit. Persiapan kolam yang dilakukan meliputi pengeringan, pembalikan tanah, pengapuran, pemupukan, dan pengairan. Pengeringan dilakukan sekitar 3-7 hari. Pembalikan tanah dilakukan dengan alat cangkul sampai kedalaman 20 cm. Pemupukan menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam dengan dosis 4 kg/m2 dan mikromineral 36 dengan dosis 10 gr/m2, pemupukan dilakukan dengan cara menaruh kantung-kantung pupuk di setiap pojok kolam. Pengisian air dilakukan dengan cara mengalirkan air hingga pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ketinggian 30 cm, pengisian secara bertahap akan ditambah ketinggiannya mengikuti pertumbuhan ikan. Benih lele dumbo yang dipelihara memiliki ukuran yang seragam, memiliki kelengkapan organ, pergerakan lincah dan sehat. Sebelum ditebar, dilakukan adaptasi terhadap kondisi lingkungan. Benih yang ditebar berukuran 3-5 cm. Pakan yang diberikan adalah pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami yang diberikan adalah berudu katak. Pakan diberikan dengan frekuensi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Pakan buatan yang diberikan berupa pellet. Hasil pengamatan kualitas air sebagai berikut: pH 7,5- 8, kandungan O2 terlarut (DO) 5-8 mg/l, NH3 0 mg/l, suhu 26-32 0C, TDS 74-306 mg/l dan air media pembesaran (pemeliharaan) mengandung chlorella sp. Pengamatan pertumbuhan dilakukan 7 hari sekali. Data pertumbuhan berat ikan lele dumbo 2,63 gr/hari. Nilai FCR adalah 0,85. Pada saat PKL tidak ditemukan serangan penyakit pada ikan. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga SUMMARY Debby Ratnasari. Enlargement Techniques of african Catfish (Clarias gariepinus) in Biotech Agro, Jombang Regency, East Java Province. Supervisor Ir. Yudi Cahyoko, M.Si. African catfish (Clarias gariepinus) is one of fisheries commodity that is quite popular in the people. African catfish has advantages including rapid growth, has the ability to adapt to various environmental, has a delicious taste, and high nutritional content. So no wonder, if the public is high interest to cultivate african catfish. The purpose of Field Work Practice is to learn, to understand, and to implement directly how to cultivate african catfish (Clarias gariepinus). In addition, to find out factors that affect the african catfish cultivation techniques. Field Work Practice was held at the study centre and Biotechnology Laboratory of biotech agro, Sengon village, Jombang district, Jombang regency, East Java Province on January, 24th to February, 24th 2011. Working methods used in this Field Work Practice is descriptive. Data collection included primary and secondary data. Data collections were taken by observation, interviews, active participation and literature study. Techniques of cultivation african catfish included pond preparation, stocking and seed selection, water quality observation, feeding, growth observation, control pests and diseases. Pond preparation was conducted on the drying, reversal of land, liming, fertilizing, and irrigation. Drying is approximately 3-7 days. Reversal of land carried with a tool of hoes that its depth of 20 cm after the state began the cracked soil. Fertilization used manure from chicken with a dose of 4 kg/m2 and micromineral 36 with a dose of 10 gr/m2, fertilization done by placing the bags of fertilizer in each corner of the pond. Watering was done by pouring water to a height of 30 cm, water height would be added gradually to follow the growth of fish. The african catfish seed which cultivated were homogeneous size, completed organ, active movement and healthy. Before stocking, seeds were adapted to environmental condition. The african catfish seed that stocked had 3-5 pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga cm long in size. Feeds given to the seed were natural feed and artificial feed. The natural feed given to the seed was tadpole of frog. Feeding frequency was 2 time a day that is morning and afternoon. The artificial feed given to the seed was pellets. Results of water quality observation was as follow: pH = 7.5 - 8, dissolved Oxygen (DO) = 5-8 mg/l, NH3 = 0 mg/l, temperature = 26-32 0C, TDS = 74-306 mg/l and water media of cultivation contains chlorella sp. Growth observations was conducted every week. Growth of cultured fish was 2.63 g/day. Value of FCR was 0.85. During conducting Field Work Practice, worker had not found disease that attack fish. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah–Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapang (PKL) tentang teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil Praktek kerja Lapang yang telah dilaksanakan di Pusat Studi dan Laboratorium Bioteknologi Biotech Agro, Desa Sengon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur pada tanggal 24 Januari hingga 24 Februari 2011 Penulis menyadari bahwa karya ilmiah Praktek Kerja Lapang (PKL) ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan karya ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini berguna dan dapat memberikan informasi bagi semua pihak, khususnya mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya. Surabaya, Juni 2011 Penulis pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada 1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan materil maupun spiritual. 2. Prof. Dr. Drh. Hj. Sri Subekti, B.S., DEA. selaku dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya. 3. Dosen pembimbing Ir. Yudi Cahyoko, M.Si yang telah memberi arahan dan bimbingan sehingga laporan PKL ini terselesaikan dengan baik. 4. Dr. Endang Dewi Masithah, Ir., MP dan A. Shofi Mubarak, S.Pi, M.Si. sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran kritik dalam penyempurnaan laporan PKL ini. 5. Kepala balai Drs. Eddy Pudjobasuki, MMT yang telah memberi kesempatan untuk melakukan PKL di tempat beliau. 6. Pembimbing lapangan yang telah membantu dan membimbing saya selama PKL disana. 7. Teman-teman seperjuangan saat PKL, yaitu Etin, Ima, Ria, Amalisa, Nana, Maya, Echa, Sari, Nia, Merina, Rika, Rias dan Ranasti yang selalu memberi motivasi dan menemani saat suka maupun duka di tempat PKL. 8. Teman-teman BUPER 2008 yang memberi motivasi dan semangat. 9. Semua pihak yang sudah membantu sehingga laporan PKL ini bisa selesai dengan baik. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN ............................................................................................... iv SUMMARY.................................................................................................. vi KATA PENGANTAR.................................................................................. viii UCAPAN TERIMA KASIH......................................................................... ix DAFTAR ISI................................................................................................. x DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xv I. PENDAHULUAN................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang................................................................................... 1 1.2 Tujuan................................................................................................ 2 1.3 Manfaat.............................................................................................. 3 II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 4 2.1 Klasifikasi dan Morfologi.................................................................. 4 2.2 Habitat dan Tingkah Laku................................................................. 6 2.3 Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup............................................ 7 2.4 Teknik Pembesaran Ikan Lele Dumbo.............................................. 8 2.4.1 Persiapan Kolam....................................................................... 2.4.2 Penebaran Benih....................................................................... 2.4.3 Pemberian Pakan...................................................................... 2.4.4 Pengamatan Kualitas Air.......................................................... 2.4.5 Pengamatan Pertumbuhan……………………………………. 2.4.6 Pengendalian Hama dan Penyakit……………………………. 2.4.7 Panen dan Pasca Panen………………………………………. 8 10 11 12 13 14 15 III. PELAKSANAAN 3.1 Tempat dan Waktu............................................................................ pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... 17 Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga 3.2 Metode Kerja.................................................................................... 17 3.3 Metode Pengumpulan Data............................................................... 17 3.3.1 Data Primer .............................................................................. 3.3.2 Data Sekunder.......................................................................... 17 19 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Praktek Kerja Lapang................................ 20 4.1.1 Sejarah Berdirinya Biotech Agro Jombang.............................. 4.1.2 Keadaan Topografi dan Geografi.......................................... 4.1.3 Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja................................... 4.1.4 Bentuk Usaha dan Permodalan.............................................. 20 23 24 25 4.2 Sarana ................................................................................................ 27 4.2.1 Sumber Air................................................................................ 4.2.2 Kolam........................................................................................ 4.2.3 Laboratorium............................................................................. 4.2.4 Sarana Produksi......................................................................... 27 28 28 29 4.3 Prasarana............................................................................................ 29 4.3.1 Bangunan.................................................................................. 4.3.2 Keadaan Jalan dan Transportasi............................................... 4.3.3 Sumber Tenaga Listrik............................................................. 4.3.4 Komunikasi............................................................................... 29 30 30 31 4.4 Teknik Pembesaran........................................................................... 31 4.4.1 Persiapan Kolam..................................................................... 4.4.2 Seleksi dan Penebaran Benih.................................................. 4.4.3 Pemberian Pakan.................................................................... 4.4.4 Pengamatan Kualitas Air........................................................ 4.4.5 Pengamatan Pertumbuhan...................................................... 4.4.6 Pengendalian Hama dan Penyakit………………………….. 4.4.7 Pemanenan dan Pemasaran…………………………………. 31 33 35 39 42 45 46 4.5 Analisis Usaha……………………………………………………… 47 4.6 Hambatan dan Kemungkinan Pengembangan Usaha………………. 47 4.6.1 Hambatan yang dihadapi…………………………………….. 47 4.6.2 Kemungkinan Pengembangan Usaha....................................... 48 V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan............................................................................................. 50 pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga 5.2 Saran................................................................................................... 50 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 51 pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR TABEL Tabel pkl Halaman 1. Kisaran optimum kualitas air pada pembesaran ikan lele dumbo............... 13 2. Dosis pemberian pakan disesuaikan dengan usia (tahap pertumbuhan)...... 36 Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR GAMBAR Gambar pkl Halaman 1. Morfologi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus).................................... 5 2. Kolam pembesaran ikan.......................................................................... 33 3. Benih ikan lele dumbo............................................................................ 34 4. Jaring apung untuk tempat benih ikan lele dumbo.................................. 35 5. Pengolahan pakan untuk benih ikan lele dumbo..................................... 36 6. Pakan yang digunakan ............................................................................ 37 7. Kondisi kolam pembenihan kodok untuk pakan alami............................ 38 8. Sampling pertumbuhan panjang ikan lele dumbo yang menunjukkan panjang 19,5 cm....................................................................................... 43 9. Grafik hubungan pertumbuhan panjang ikan lele dumbo dengan lama pemeliharaan............................................................................................ 44 10. Grafik hubungan pertumbuhan berat ikan lele dumbo dengan lama pemeliharaan............................................................................................ 44 Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR LAMPIRAN Lampiran pkl halaman 1. Peta lokasi Praktek Kerja Lapang desa Sengon, kecamatan Jombang, kabupaten Jombang, propinsi Jawa Timur............................................ 54 2. Struktur organisasi dan lingkup kegiatan bioteknologi di Biotech Agro Indonesia................................................................................................ 55 3. Manajemen pemberian pakan …..………….......................................... 57 4. Data kualitas air per minggu selama PKL...………………....……....... 60 5. Alat dan hasil pengukuran kualitas air................................................... 61 6. a. Data pertumbuhan berat ikan lele dumbo per minggu selama PKL.. b. Data pertumbuhan panjang ikan lele dumbo per minggu selama PKL..................................................................................................... 64 65 7. Nilai SR,GR, dan FCR............................................................................ 66 8. Analisis usaha pembesaran ikan lele dumbo di Biotech Agro Jombang. 67 Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan ikan lele di dalam negeri cukup besar, selain itu ikan lele juga mempunyai potensi pasar yang cukup besar di luar negeri. Potensi pasar di luar negeri dibuktikan dengan telah diekspornya komoditas ini ke beberapa negara seperti Malaysia dan Taiwan. Menurut Mahyuddin (2008), Jawa Timur pada tahun 2007 sasaran produksi 48.450 ton, tahun 2008 sasaran produksi 58.140 ton, tahun 2009 sasaran produksi 69.760 ton. Jawa Barat pada tahun 2007 sasaran produksi 17.300 ton, tahun 2008 sasaran produksi 20.860 ton, tahun 2009 sasaran produksi 25.800 ton. Jawa Tengah pada tahun 2007 sasaran produksi 18.850 ton, tahun 2008 sasaran produksi 23.650 ton, tahun 2009 sasaran produksi 31.040 ton dan beberapa propinsi lain. Hal ini menunjukkan peningkatan permintaan dari tahun ke tahun. Permintaan ekspor ikan lele di Taiwan dalam bentuk surimi, Singapura dalam bentuk fillet, Jepang dalam bentuk fillet dan surimi, Hongkong dalam bentuk fillet, whole gill dan gutted (GG). Tetapi permintaan ikan lele ini belum sepenuhnya bisa dipenuhi oleh pembudidaya ikan lele di Indonesia. Permintaan ikan lele diperkirakan pada masa yang akan datang di pasaran dunia meningkat tajam, sehingga masih sangat terbuka peluang pembudidaya ikan lele dalam rangka mengisi pasar internasional (Bachtiar, 2006). Salah satu komoditas perikanan yang cukup populer di masyarakat adalah lele dumbo (Clarias gariepinus). Lele dumbo merupakan hasil persilangan antara lele asli dari Taiwan dan lele yang berasal dari Afrika. Lele hasil persilangan ini diintroduksi ke Indonesia sekitar tahun 1986. Karena memiliki berbagai pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga kelebihan, lele dumbo termasuk ikan yang paling mudah diterima masyarakat. Kelebihan tersebut diantaranya adalah pertumbuhannya cepat, memiliki kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang tinggi, rasanya enak, dan kandungan gizinya cukup tinggi. Maka tidak heran, apabila minat masyarakat untuk membudidayakan lele dumbo sangat besar (Khairuman dan Amri, 2002). Ikan lele mempunyai manfaat yang bermacam-macam. Ikan lele bisa sebagai bahan makanan sumber protein. Ikan lele dari jenis C. batrachus juga dapat dimanfaatkan sebagai ikan hias. Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga air, karena merupakan salah satu makanan alami ikan lele (Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 2000). Atas dasar pemikiran diatas maka pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) dilakukan untuk mengetahui secara langsung tentang teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Selain itu, juga untuk memahami permasalahan pembesaran ikan lele dumbo yang ada dengan memadukan teori yang diperoleh dari perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan. 1.2 Tujuan Tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah 1. Untuk mempelajari, memahami, dan melaksanakan secara langsung bagaimana teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). 2. Untuk mengetahui faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi dalam teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) di Biotech Agro, Jombang, Jawa Timur pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga 1.3 Manfaat Hasil Praktek Kerja Lapang ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan menambah wawasan mahasiswa terhadap masalah di lapang, sehingga mahasiswa dapat memahami dan memecahkan masalah tentang teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan cara memadukan antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Menurut Saanin (1984) klasifikasi ikan lele dumbo adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia Sub Kingdom : Metazoa Phylum : Vertebrata Class : Pisces Sub Class : Teleostei Ordo : Ostariophysoidei Sub Ordo : Siluroidea Family : Claridae Genus : Clarias Spesies : Clarias gariepinus Seperti lele pada umumnya, ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) memiliki kulit yang licin, berlendir, dan tidak memiliki sisik sama sekali. Jika terkena sinar matahari, warna tubuhnya otomatis menjadi loreng seperti mozaik hitam putih. Mulut ikan lele dumbo relatif lebar, yaitu sekitar ¼ dari panjang total tubuhnya. Tanda spesifik lainnya dari ikan lele dumbo adalah adanya kumis di sekitar mulut sebanyak 8 buah yang berfungsi sebagai alat peraba. Kumis berfungsi sebagai alat peraba saat bargerak atau mencari makan (Khairuman dan Amri, 2002). Badan ikan lele dumbo berbentuk memanjang dengan kepala pipih dibawah (depresed). Ikan lele dumbo memiliki tiga buah sirip tunggal yaitu, sirip punggung, sirip ekor dan sirip dubur. Selain itu, ikan lele dumbo juga memiliki dua buah sirip yang berpasangan untuk alat bantu berenang, yaitu sirip dada dan pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga sirip perut. Ikan lele dumbo mempunyai senjata yang sangat ampuh dan berbisa berupa sepasang patil yang terletak di depan sirip dada (Suyanto, 2009). Menurut Puspowardoyo dan Djarijah (2003), ikan lele dumbo memiliki patil tidak tajam dan giginya tumpul. Sungut ikan lele dumbo relatif panjang dan tampak lebih kuat dari pada lele lokal. Kulit dadanya terletak bercak-bercak kelabu seperti jamur kulit pada manusia (panu). Kepala dan punggungnya berwarna gelap kehitam-hitaman atau kecoklat-coklatan. Menurut Najiyati (2007), ikan lele dumbo memiliki alat pernapaasan tambahan yang disebut arborescent organ terletak di bagian kepala. Alat pernapasan ini berwarna kemerahan dan berbentuk seperti tajuk pohon rimbun yang penuh kapiler-kapiler darah. Mulutnya terdapat di bagian ujung moncong dan dihiasi oleh empat pasang sungut, yaitu 1 pasang sungut hidung, 1 pasang sungut maksila (berfungsi sebagai tentakel), dan dua pasang sungut mandibula. Insangnya berukuran kecil dan terletak pada kepala bagian belakang. Morfologi ikan lele dumbo bisa dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Morfologi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) (Puspowardoyo dan Djarijah, 2003) pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga 2.2 Habitat dan Tingkah Laku Habitat ikan lele dumbo adalah semua perairan air tawar. Menurut Najiyati (2007), ikan lele dumbo termasuk ikan air tawar yang menyukai genangan air yang tidak tenang. Di sungai-sungai, ikan ini lebih banyak dijumpai di tempattempat yang aliran airnya tidak terlalu deras. Kondisi yang ideal bagi hidup ikan lele dumbo adalah air yang mempunyai pH 6,5-9 dan bersuhu 24–260C. Suhu air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan nafsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air. Kandungan O2 yang terlalu tinggi akan menyebabkan timbulnya gelembung-gelembung dalam jaringan tubuhnya. Sebaliknya penurunan kandungan O2 secara tiba-tiba, dapat menyebabkan kematiannya. Ikan lele dumbo hidup dengan baik di dataran rendah sampai perbukitan yang tidak terlalu tinggi. Apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin, misalnya di bawah 20°C, pertumbuhannya sedikit lambat. Di daerah pegunungan dengan ketinggian di atas 700 meter di atas permukaan laut, pertumbuhan ikan lele dumbo kurang begitu baik (Suyanto, 2009). Ikan lele dumbo mampu bertahan hidup di lingkungan dengan kadar oksigen yang rendah, namun untuk menunjang agar ikan lele dumbo dapat tumbuh secara optimal diperlukan lingkungan perairan dengan kadar oksigen yang cukup. Kadar oksigen yang baik untuk menunjang pertumbuhan ikan lele dumbo secara optimum adalah harus lebih dari 3 ppm. Tinggi rendahnya suatu pH dalam perairan salah satunya dipengaruhi oleh jumlah kotoran dalam lingkungan perairan tersebut khususnya sisa pakan dan hasil metabolisme (Arifin, 1991). pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Ikan lele dumbo termasuk jenis ikan pemakan segala atau omnivora tetapi di alam bebas makanan alami ikan lele dumbo terdiri dari jasad-jasad renik yang berupa zooplankton dan fitoplankton (Najiyati, 2007). Ikan lele dumbo termasuk hewan nocturnal, yaitu hewan yang lebih aktif dalam beraktivitas dan mencari makan pada malam hari. Sifat ini juga membuat ikan dumbo lebih menyenangi tempat yang terlindung atau gelap (Bachtiar, 2006). Menurut Puspowardoyo dan Djarijah (2003), ikan lele dumbo memiliki sifat tenang dan tidak mudah berontak saat disentuh atau dipegang. Ikan lele dumbo suka meloncat bila tidak merasa aman. 2.3 Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Menurut Mudjiman (1998), pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan ikan dalam berat, ukuran, maupun volume seiring dengan berubahnya waktu. Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan ikan itu sendiri seperti umur, dan sifat genetik ikan yang meliputi keturunan, kemampuan untuk memanfaatkan makanan, dan ketahanan terhadap penyakit. Faktor eksternal merupakan faktor yang berkaitan dengan lingkungan tempat hidup ikan yang meliputi sifat fisika dan kimia air, ruang gerak dan ketersediaan makanan dari segi kualitas dan kuantitas. Ikan lele dumbo biasanya memiliki kecepatan tumbuh yang lebih besar dibandingkan ikan lele lokal. Ikan lele dumbo mencapai kedewasaan setelah ukuran 100 gram atau lebih. Pertumbuhan dari fase awal hidup ikan mula-mula berjalan dengan lambat untuk sementara tetapi kemudian pertumbuhan berjalan dengan cepat dan diikuti pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga dengan pertumbuhan yang lambat lagi pada umur tua. Pada ikan tua, pertumbuhan berjalan lambat karena sebagian besar makanannya digunakan pemeliharaan tubuh dan pergerakan (Effendie, 2002). Ikan lele dumbo pada umur 26 hari memiliki panjang standar rata-rata 2-3 cm dengan bobot 0,004 gram dan umur 40 hari memiliki panjang standar rata-rata 3-5 cm dengan bobot 0,68 gram (Sunarma, 2004). Kelangsungan hidup adalah peluang hidup suatu individu dalam waktu tertentu, sedangkan mortalitas adalah kematian yang terjadi pada suatu populasi organisme yang menyebabkan berkurangnya jumlah individu di populasi tersebut (Effendi, 2002). Tingkat kelangsungan hidup akan menentukan produksi yang diperoleh dan erat kaitannya dengan ukuran ikan yang dipelihara. Faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup ikan lele dumbo yang perlu diperhatikan adalah padat tebar, pemberian pakan, penyakit, dan kualitas air. Meskipun ikan lele dumbo bisa bertahan pada kolam yang sempit dengan padat tebar yang tinggi tapi dengan batas tertentu. Begitu juga pakan yang diberikan kualitasnya harus memenuhi kebutuhan nutrisi ikan dan kuantitasnya disesuaikan dengan jumlah ikan yang ditebar. Penyakit yang menyerang biasanya berkaitan dengan kualitas air, sehingga kualitas air yang baik akan mengurangi resiko ikan terserang penyakit dan ikan dapat bertahan hidup (Yuniarti, 2006). 2.4 Teknik Pembesaran Ikan Lele Dumbo 2.4.1 Persiapan Kolam Jenis tanah yang baik untuk kolam budidaya ikan lele dumbo yaitu tanah berlempung pasir. Jenis tanah ini akan membentuk pematang yang kuat dan pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga kolamnya subur. Jenis tanah lempung berpasir dapat diketahui dengan cara menggenggam. Bila tidak pecah dan tidak melekat di tangan maka tanah tersebut sangat baik untuk lahan budidaya. Ikan lele dumbo bisa diusahakan dengan skala besar atau skala kecil. Untuk skala kecil, ikan lele dumbo dapat dipelihara di kolam seluas 20 m2 dengan kedalaman minimal 1 m. Sementara untuk skala besar, ikan lele dumbo dapat dipelihara di kolam seluas 500-1000 m2 yang kedalamannya lebih dalam daripada skala kecil (Prihartono dkk., 2007). Sebelum digunakan kolam dipupuk dulu. Pemupukan dimaksudkan untuk menumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih ikan lele dumbo. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500-700 gram/m2. Dapat pula ditambah urea 15 gram/m2, TSP 20 gram/m2, dan amonium nitrat 15 gram/m2. Selanjutnya dibiarkan selama 3 hari. Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm dan dibiarkan selama satu minggu sampai warna air kolam berubah menjadi coklat atau kehijauan yang menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami ikan lele dumbo. Secara bertahap ketinggian air ditambah, sebelum benih ikan lele dumbo ditebar (DJPB, 2010). Kolam diberi perlakuan pengapuran dengan dosis 25-200 gram/m2 untuk memberantas hama dan bibit penyakit. Air dalam kolam/bak dibersihkan 1 bulan sekali dengan cara mengganti semua air kotor tersebut dengan air bersih yang telah diendapkan 2 malam. Kolam yang telah terjangkit penyakit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis 200 gram/m2 selama satu minggu. Tepung kapur (CaO) ditebarkan merata di dasar kolam, kemudian pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga dibiarkan kering lebih lanjut sampai tanah dasar kolam retak-retak (Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 2000). 2.4.2 Penebaran Benih Benih yang baru saja diangkut dari jarak jauh tidak boleh langsung ditebarkan ke kolam, tetapi harus ditampung atau diadaptasikan dahulu ke dalam bak atau kolam khusus yang airnya bersih. Tujuannya agar benih tersebut sehat dahulu dan kondisi badan lebih baik. Biasanya benih yang menempung perjalanan jauh sangat lelah dan stres, ini disebabkan selama beberapa jam benih berada dalam ruangan sempit dan dengan kondisi oksigen terbatas. Adapun cara pengadaptasian benih tersebut sebagai berikut, masukkan kantong plastik berisi benih ke dalam bak atau kolam. Selanjutnya ke dalam kantong plastik ditambahkan air sedikit demi sedikit agar lambat laun suhunya menjadi sama. Setelah itu barulah benih di dalam kantong plastik di tebarkan dalam kolam pembesaran (Prihartono dkk., 2007). Bila ada benih yang sakit atau luka, masukkan dalam bak tersendiri berisi kalium permanganat (PK) 0,1 mg/l selama 60-90 menit. Atau masukkan dalam larutan garam 10 g/l selama 10 menit. Setelah itu benih dipindahkan dalam bak berisi air bersih sampai luka sembuh. Bila ingin memelihara ikan lele dumbo dalam ukuran berbeda, kolam harus disekat. Penyekatan bisa menggunakan kasa, plastik, atau seng (Najiyati, 2007). Benih ikan lele dumbo untuk pembesaran sebaiknya berukuran 3–5 cm. Kepadatan dalam usaha budidaya ikan lele dumbo yang intensif, dalam suatu unit pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga areal kolam diusahakan agar dapat dipelihara ikan sebanyak mungkin. Benih ikan lele dumbo berukuran 2-3 cm dapat ditebarkan di kolam dengan kepadatan 50-100 ekor/m2 dan ukuran 5-8 cm dengan kepadatan 30-60 ekor/m2 (Suyanto, 2009). 2.4.3 Pemberian Pakan Pakan merupakan unsur penting dalam budidaya ikan. Oleh karena itu, pakan yang diberikan harus memenuhi standar nutrisi (gizi) bagi ikan agar kelangsungan hidupnya tinggi dan pertumbuhan cepat. Pakan yang baik memiliki komposisi zat gizi yang lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral. Pemberian pakan yang nilai nutrisinya kurang baik dapat menurunkan kelangsungan hidup ikan dan pertumbuhannya lambat (kerdil), bahkan dapat menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi (malnutrition) (Cahyono, 2001). Pemberian pakan dimulai sejak hari kedua setelah benih ditebar. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan 2-3 kali sehari, yaitu pagi sekitar pukul 09.00, sore sekitar pukul 17.00-18.00, dan malam sekitar pukul 20.00-22.00. Pakan ikan lele dumbo berupa pakan alami yang paling baik dari jenis zooplankton dan pakan tambahan berupa pellet yang mengandung protein diatas 20% (Prihartono dkk., 2007). Pemberian pakan dengan cara ditaburkan merata agar setiap ekor ikan memiliki peluang yang sama untuk mendapatkannya. Hindarkan pemberian pakan pada saat terik matahari, karena suhu yang tinggi akan mengurangi nafsu makan ikan lele dumbo. Kadang pakan langsung turun ke dasar kolam dan bercampur dengan lumpur tanpa sempat dimakan ikan lele dumbo. Untuk pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga mengatasinya pakan dimasukkan kedalam ayakan yakni saringan rapat terbuat dari bambu atau plastik. Dengan bantuan tali masukkan ayakan sampai sekitar 50 cm di bawah permukaan air. Untuk menghindari persaingan, jumlah ayakan hendaknya lebih dari sebuah pada tiap kolam (Najiyati, 2007). Budidaya ikan lele dumbo secara intensif bercirikan padat penebaran tinggi dan membutuhkan pakan bergizi tinggi. Untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan lele dumbo, pakan harus mengadung kadar protein tinggi dan diberikan setiap hari sebanyak 3-5 % dari berat ikan yang dipelihara (Suyanto, 2009). 2.4.4 Pengamatan Kualitas Air Menurut Gustav (1998) dalam Rukmana (2003) kualitas air memegang peranan penting terutama dalam kegiatan budidaya. Penurunan mutu air dapat mengakibatkan kematian, pertumbuhan terhambat, timbulnya hama penyakit, dan pengurangan rasio konversi pakan. Faktor yang berhubungan dengan air perlu diperhatikan antara lain oksigen terlarut, suhu, pH, amoniak, dan lain-lain. Air yang terbaik bagi perkembangan ikan lele dumbo berasal dari sumur pompa, sungai, atau irigasi yang tidak tercemari zat-zat kimia. Sebaiknya hindari penggunaan air PAM karena mengandung kaporit (Bachtiar, 2006). Kekurangan oksigen akan tampak jelas pada ikan saat pagi hari karena sejumlah ikan akan berada di atas permukaan air untuk menghirup oksigen langsung dari udara. Untuk mengetahui pH dapat menggunakan kertas lakmus dan pHmeter. Sementara suhu air dapat diukur dengan termometer. Pemeriksaan kualitas air sebaiknya dilakukan di labolatorium agar diperoleh hasil yang pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga memuaskan (Prihartono dkk., 2007). Kandungan amoniak dalam air sumber yang baik tidak lebih dari 0,1 ppm. Air yang mengandung amoniak tinggi bersifat toksik karena akan menghambat ekskresi pada ikan (Chen and Kau, 1993). Kecerahan dapat diukur menggunakan sechidisk (piring sechi) yang dimasukan kedalam wadah, ukuran kecerahan dengan mengukur jarak antara permukaan air dengan batas piringan yang tampak jelas dalam satuan cm. Oksigen terlarut dapat diukur dengan menggunakan DO meter, pengukuran oksigen air dilakukan dipermukaan air dan dasar wadah, pengukuran dilakukan dengan frekuensi dua kali yaitu pagi dan sore. Pengukuran suhu air dan dasar wadah, pengukuran dilakukan dengan frekuensi dua kali yaitu pagi dan sore. Parameter kualitas air berdasarkan SNI 01-6484.5 (2002) dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Kisaran optimum kualitas air pada pembesaran ikan lele dumbo Parameter Suhu Nilai pH Oksigen terlarut Amoniak (NH3) kecerahan Satuan C 0 Mg/l Mg/l Cm Kisaran optimum 25-30 6,5-8,5 >4 <0,01 -50 2.4.5 Pengamatan Pertumbuhan Ketersediaan pakan dan oksigen sangat penting bagi ikan untuk keberlangsungan pertumbuhannya. Bahan buangan metabolik akan juga mengganggu pertumbuhan ikan, konsentrasi dan pengaruh dari faktor-faktor diatas terhadap ikan dapat dipengaruhi oleh tingkat kepadatan ikan. Pada kondisi kepadatan ikan yang tinggi, ketersediaan pakan dan oksigen bagi ikan di kolam akan berkurang, sedangkan metabolisme bahan buangan ikan tinggi. Jika faktor- pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga faktor tersebut dapat dikendalikan maka peningkatan kepadatan akan mungkin dilakukan tanpa menurunkan laju pertumbuhan ikan (Hepher, 1978). Berat ikan lele dumbo dapat diperiksa setiap 1-2 minggu sekali. Caranya, beberapa (4-5 ekor) ikan lele dumbo dijaring secara acak untuk ditimbang, kemudian beratnya dirata-rata. Rata-rata berat ikan ini dikalikan dengan jumlah ikan lele dumbo yang ada di kolam, merupakan berat ikan lele dumbo secara keseluruhan (Najiyati, 2007). 2.4.6 Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan lele dumbo termasuk jenis ikan yang tidak bersisik. Padahal pada jenis ikan lain yang bersisik, sisik digunakan untuk melindungi kulit bagian dalam. Oleh karena itu, ikan lele dumbo tidak memiliki pelindung tubuh dari gangguan lingkungan. Akibatnya, bila terluka, dengan sangat mudah terjadi pengeluaran lendir yang berlebihan dari tubuhnya. Lendir tersebut dapat dijadikan media hidup bakteri. Menempelnya bakteri pada lendir menyebabkan penyakit dapat masuk ke dalam tubuh ikan lele dumbo. Terjadinya luka inilah yang menjadikan ketahanan tubuh ikan lele dumbo menurun dan menyebabkan sakit (Prihartono dkk., 2009). Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencegah berkembangnya patogen (penyebab penyakit) yang dapat menyerang ikan dapat dilakukan dalam beberapa cara. Pertama, sanitasi lingkungan perairan dan desinfektan benih dengan kalium permanganat (PK). Kedua, pemberian pakan yang berkualitas baik dengan jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan ikan. Ketiga, penebaran benih tidak terlalu padat dan benih yang ditebarkan hanya yang sehat dan tidak terdapat luka atau cacat. Keempat, vaksinasi benih ikan yang akan ditebar (Cahyono, 2001) . pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Beberapa jenis penyebab penyakit ikan lele dumbo, diantaranya bakteri, virus, Lernaea sp., Ichtiophtirius sp., Trichodina sp., Dactylogyrus sp., dan Aeromonas hydrophilla. Sedangkan organisme predator yang biasanya menyerang antara lain insekta, ular, atau belut. Penyebab penyakit tersebut telah tersebar luas dan diduga selalu dan pasti ada di semua perairan (Suyanto, 2009). Menurut Zonneveld et al. (1991), ikan lele dumbo yang dipelihara hanya ada satu infeksi virus (Channel Catfish Virus Disease, CCVD) dan infeksi bakteri edwardsiellosis. Sedangkan penyakit non infeksi yang terjadi yaitu gejala usus pecah atau Ruptured Intestine Syndrome (RIS) karena kekurangan makanan dan penyakit kepala pecah atau retak karena kekurangan vitamin C. 2.4.7 Panen dan Pasca Panen Penentuan waktu panen yang tepat sangat penting karena petani harus dapat menyesuaikan keinginan pasar (pembeli). Berdasarkan waktu dalam hari (pagi, siang, dan sore), waktu panen yang baik dilakukan pada pagi hari atau sore hari karena suhu udara masih rendah. Waktu panen pada saat suhu udara rendah dapat mempertahankan mutu ikan tetap segar dan mengurangi resiko kematian. Pemanenan suhu rendah juga dapat menurunkan aktivitas metabolisme dan gerak ikan (Cahyono, 2001). Lecet atau luka pada tubuh ikan lele dumbo bisa disebabkan oleh penggunaan peralatan yang sembarangan. Oleh sebab itu, peralatan yang digunakan harus dari bahan halus seperti waring dan kain. Cara panen yang baik adalah dengan menyurutkan air kolam secara perlahan, yaitu dengan membuka pintu pengeluran air (Prihartono dkk., 2007). pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Pengangkutan ikan lele dumbo ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu cara tertutup dan terbuka. Cara tertutup diterapkan untuk pengangkutan ikan lele dumbo ukuran kecil atau jarak angkutnya jauh. Wadah angkutnya dapat berupa kantong plastik berisi air sebanyak ¼ bagian dan oksigen. Kebutuhan oksigen untuk setiap kantong plastik tergantung jarak dan waktu pengangkutan. Pengangkutan jarak jauh dengan waktu yang lama biasanya membutuhkan oksigen sebanyak 2/3 bagian kantong plastik. Sementara untuk jarak dekat dan waktu yang tidak lama hanya membutuhkan oksigen sebanyak ½ bagian kantong plastik. Sementara pengangkutan cara terbuka diterapkan untuk ikan ukuran besar atau jarak angkutnya dekat. Wadah angkutnya dapat berupa tong plastik yang diisi air sebanyak ¼ bagian. Pada cara terbuka wadahnya tidak diberi oksigen. Setelah diisi air, ikan lele dumbo dapat dimasukkan ke dalam tong dan ditutup agar tidak loncat (Prihartono dkk., 2007). pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga III PELAKSANAAN PKL 3.1 Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Pusat Studi dan Laboratorium Bioteknologi Biotech Agro, Desa Sengon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Januari sampai 24 Februari 2011. 3.2 Metode Kerja Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode diskriptif. Menurut Suryabrata (1993), metode diskriptif adalah metode yang bertujuan untuk membuat gambaran secara sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu dari suatu kegiatan di daerah tertentu. 3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya melalui prosedur dan teknik pengambilan data yang berupa interview, observasi, partisipasi aktif, maupun memakai instrument pengukuran khusus sesuai tujuan (Saifudin, 1998). A. Observasi Observasi atau pengamatan secara langsung adalah pengambilan data dengan menggunakan indera mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut (Nazir, 1988). Dalam Praktek Kerja Lapang ini observasi pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga dilakukan terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yaitu meliputi persiapan kolam, seleksi dan penebaran benih, pemberian pakan, pengamatan kualitas air, pengamatan pertumbuhan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen. B. Wawancara Wawancara merupakan cara mengumpulkan data dengan cara tanya jawab dua pihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Dalam wawancara memerlukan komunikasi yang baik dan lancar antara peneliti dengan subyek (narasumber) sehingga pada akhirnya diperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan secara keseluruhan (Nazir, 1988). Wawancara di sini dilakukan dengan cara tanya jawab antara pegawai mengenai latar belakang berdirinya Biotech Agro Jombang, struktur organisasi dan permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). C. Partisipasi Aktif Partisipasi aktif adalah keterlibatan dalam suatu kegiatan yang dilakukan secara langsung di lapangan (Nazir, 1988). Kegiatan yang dilakukan adalah pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Kegiatan tersebut diikuti secara langsung mulai dari persiapan kolam, seleksi dan penebaran benih, pemberian pakan, pengamatan kualitas air, pengamatan pertumbuhan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen, serta kegiatan lainnya yang berkaitan dengan Praktek Kerja Lapang yang dilakukan. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga 3.3.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak langsung dan telah dikumpulkan serta dilaporkan oleh orang diluar dari penelitian itu sendiri (Azwar, 1998). Data ini dapat diperoleh dari data dokumentasi, lembaga penelitian, dinas perikanan, pustaka-pustaka, laporan-laporan pihak swasta, masyarakat dan pihak lain yang berhubungan dengan usaha pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Praktek Kerja Lapang 4.1.1 Sejarah Berdirinya Biotech Agro Berawal dari keprihatinan kepada masyarakat khususnya petani di lahan pertanian (padi, jagung, ketela, hortikultura, problema pupuk, dan penyakit), perikanan (budidaya ikan, pakan, lingkungan, dan air), peternakan (sapi, unggas, dan lain-lain) yang sudah bekerja dengan tenaga maksimal untuk menghasilkan produksi yang berlimpah, ternyata berakhir dengan kegagalan. Dalam arti hasil yang mereka dapat tidak sebanding dengan apa yang diharapkan. Tenaga, pikiran, dan biaya yang dikeluarkan belum sebanding dengan hasil produksinya dan masih sangat tergantung dengan pupuk kimia, pola, dan cara budidaya yang salah (tradisional atau konvensional) serta bibit yang dipersiapkan tanpa memperhatikan mutu genetisnya. Mereka telah diberi informasi dari berbagai pihak. Pemerintah sudah memberikan penyuluhan dengan biaya yang tinggi, demikian pula di dunia kampus (perguruan tinggi) dengan segudang para cendekiawannya. Tetapi realita di lapangan dan yang terjadi di masyarakat yaitu teknologi belum sampai pada lahan masyarakat. Produksi pertanian, perikanan, dan peternakan kita belum stabil, terkadang jumlahnya lebih dan terkadang jumlahnya kurang, akan tetapi banyak mengalami jumlah yang kurang. Sebagai contoh ikan-ikan konsumsi atau hias yang berada di pasaran ternyata semuanya masih import. Dan lebih parahnya, semua itu hasil rekayasa genetika dan persilangan yang semestinya harus melalui seleksi mutu, pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga itupun banyak didapatkan di pasar bebas dan diperoleh dari hasil pekerjaan negara lain. Plasma nuftah asli Indonesia banyak yang sudah tidak berada di Indonesia lagi, tapi berada di negara lain. Plasma nutfah kembali ke negara kita sudah dalam bentuk baru yaitu species yang di modifikasi dan strain baru. Kondisi ini ternyata karena penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memegang peranan penting dalam upaya peningkatan produktifitas dari sisi pertanian, perikanan, dan peternakan yang apabila dicermati kita ketinggalan teknologi dengan bangsa lain, misalnya Jepang dan Amerika. Hati kami terketuk secara perorangan untuk mencoba memulai dan merintis serta berupaya membangun suatu pusat studi untuk masyarakat umum. Pusat studi ini memainkan peran teknologi tinggi dengan menjembatani dan menterjemahkan materi di perguruan tinggi yang diolah dalam kemasan kurikulum praktis yang sederhana. Kurikulum ini dapat dengan mudah dicerna, diaplikasikan, dan di peroleh manfaatnya secara langsung oleh masyarakat secara luas di segmen pertanian, perikanan, dan peternakan. Keinginan itu muncul secara perlahan dari tahun ke tahun sejak tahun l990–1995 dengan pola absorbsi melalui studi formal, penelitian, kajian teknologi, dan memperoleh dari berbagai sumber baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sejarah berdirinya Biotech agro dimulai dari terbentuknya suatu kelembagaan perorangan yang diberi nama BIOTECH pada tanggal 7 Agustus 1995. Nama BIOTECH disempurnakan menjadi BIOTECH AGRO yang secara resmi mendapatkan izin pendirian usaha laboratorium bioteknologi dari Dinas pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Sidoarjo pada tanggal 24 Januari 2005. kelembagaan ini berpusat di Perumahan Tawangsari Permai B.11 di desa Tawangsari, kecamatan Taman, kabupaten Sidoarjo. Surat izin diperoleh secara bertahap yang dilengkapi sesuai dengan fungsi pendirian. Pertama, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dengan nomor 510/89/704/3/7/2005 pada tanggal 24 Januari 2005, SIUP diperbaharui pada tanggal 03 Maret 2010 menjadi nomor 510/157-89/404.6.2/2010. Kedua, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan nomor PEM-49/WPJ.24/KP.0103/2005(08.541.821.8.603.000). Ketiga, Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dengan nomor 13.17.5.93.06052 yang diperbaharui pada tanggal 03 Maret 2010 menjadi nomor 13.17.5.71.06121. Keempat, izin kepada dinas pendidikan nasional (DIKNAS) untuk penyelenggaraan pendidikan luar sekolah (diklat) nomor 4219/1352/404.3.14/2007, izin diklat diperbarui pada tanggal 2 September 2010 menjadi nomor 4219/2936/404.3.1/2009. Biotech agro memiliki tujuan yang ingin dicapai. Pertama, mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat di bidang pertanian, perikanan, peternakan, dan bioenergi terdepan yang berkualitas, produktif, berteknologi dan berdaya saing tinggi. Kedua, menjembatani konsep-konsep dan hasil penelitian perguruan tinggi dengan masyarakat, memformulasikan pada tataran bentuk kurikulum praktis dan sederhana, agar masyarakat pengguna di lapangan dapat melaksanakan terapan teknologi tinggi di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan bioenergi. Ketiga, mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing, handal dan produktif dengan mengedepankan kualitas komoditi yang pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga didasarkan pada peran teknologi. Keempat, menciptakan peluang-peluang usaha, kerja sama di sektor Agribis dan Aquabis. Visi Biotech agro ialah mewujudkan sumber daya manusia (SDM) bidang pertanian, perikanan, peternakan dan bioenergi yang terdepan dan berkualitas, produktif, berteknologi dan berdaya saing tinggi. Misi Biotech agro meliputi melaksanakan terapan teknologi tinggi bidang pertanian, perikanan, dan peternakan, mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing, handal, produktif, mengedepankan kualitas komoditas yang didasarkan pada peran teknologi, menciptakan peluang-peluang usaha di sektor agribis dan agricultural. Motto Biotech agro adalah kehidupan semakin terasa mudah dengan teknologi. 4.1.2 Keadaan Topografi dan Geografi Pusat Studi dan Laboratorium Bioteknologi Biotech Agro Jombang terletak di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 3 dan no. 6. Terletak di desa Sengon, kecamatan Jombang, kabupaten Jombang, propinsi Jawa Timur. Peta lokasi praktek kerja lapang terdapat pada lampiran 1. Lokasi terletak pada ketinggian 200 DPL (diatas permukaan air laut), memiliki iklim tropis. Sumber air yang digunakan di Biotech agro jombang berasal dari sumur gali dan air tadah hujan,air tanah serta air PDAM, dengan kualitas air rata rata memiliki PH 7–9 dengan debit 5 liter/detik. Secara geografis Lokasi Biotech agro Jombang berbatasan dengan beberapa wilayah. Pertama, sebelah utara berbatasan dengan Jl Dr. Wahidin Sudirohusodo. Kedua, sebelah Timur berbatasan dengan persawahan warga. Ketiga, sebelah pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Barat berbatasan dengan desa Sengon. Keempat, sebelah Selatan berbatasan dengan SMA Negeri 2 Jombang. 4.1.3 Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja Pusat studi dan laboratorium bioteknologi pertanian, perikanan, peternakan, dan bioenergi untuk menjalankannya diperlukan struktur organisasi yang bagus, sehingga menjadi layak disebut sebagai perusahaan. Bagian personalia telah disusun dan masing-masing menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Direktur Utama yang berfungsi sebagai penanggung jawab, mempunyai tanggung jawab penuh terhadap segala manajemen perusahaan dan aktivitas yang ada di Biotech agro yang sebagai pusat studi dan laboratorium bioteknologi. Dewan Pertimbangan mempunyai fungsi memberikan pertimbangan tentang kebijakan dan langkah-langkah administratif dan teknis yang akan ditetapkan oleh perusahaan (Biotech agro). Direktur yang berfungsi mengatur pelaksanaan kegiatan secara administratif dan teknis di Biotech agro. Konsultan teknis mempunyai fungsi memberikan layanan teknis tentang hal-hal yang bersifat sangat aplikatif di lapangan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masingmasing dan memiliki peranan sebagai pemberi informasi kepada masyarakat mengenai pertanian, perikanan, peternakan, dan bioenergi. Tata Usaha mempunyai fungsi dalam pelaksanaan administrasi ketata usahaan, layanan teknis, pengadaan sarana dan aset serta penataan pemenuhan kebutuhan administratif lain yang dibutuhkan di Biotech agro. Bendahara bertugas mengatur bidang administrasi keuangan berupa uang pembelanjaan dan pemasukan perusahaan. Divisi bertanggung Jawab pada aktivitas teknis sesuai bidang tugasnya masing pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga masing (pertanian, perikanan, peternakan, dan bioenergi). Manager Cabang mempunyai tugas sesuai dengan kewenangan dan mandat yang diberikan oleh Direktur Utama untuk mengelola administrasi, teknis, personal, dan mempersiapkan segala aktivitasnya baik berkaitan dengan kediklatan, penelitian, dan lahan budidaya bidang pertanian, perikanan, peternakan, bioenergi, dan laboratorium bioteknologi. Biotech agro memiliki 2 jenis pegawai yaitu pegawai tetap dan pegawai tidak tetap. Pegawai tidak tetap terdiri dari 5 orang. Tingkat pendidikan para pegawai di Biotech Agro ini mulai dari lulusan Sekolah Dasar (SD) yang biasanya menjadi pegawai tidak tetap, lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP), lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), lulusan sarjana (S1), lulusan S2, dan lulusan S3. Struktur organisasi dan lingkup kegiatan bioteknologi di Biotech Agro dapat dilihat pada lampiran 2. Sistem penerimaan tenaga kerja dengan memilih orang yang pernah menangani bidang perikanan, memiliki background perikanan dan berdomisili di sekitar jombang. Cara pembagian tugas sesuai dengan kompetensi dan jabatan masing-masing, sedangkan cara pembagian gaji tenaga kerjanya sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional) daerah sekitar Rp. 600.000,- -850.000,-. 4.1.4 Bentuk Usaha dan Permodalan Bentuk usaha dari biotech agro Indonesia adalah usaha perorangan yang melakukan kerjasama dengan beberapa intansi. Dalam rangka mengembangkan tujuan yang telah digariskan, maka Biotech agro telah merintis model kerja sama baik bidang kediklatan, penelitian, permagangan mahasiswa. Biotech agro telah pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga melakukan kerjasama dengan beberapa Universitas, PT atau CV, maupun antar personal dan lain-lain. Kerjasama dengan universitas terdiri dari Universitas Gajah Mada (UGM) Jogyakarta, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Airlangga Surabaya, UPN Veteran Surabaya, Universitas Surabaya. Kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) Jogyakarta tertuang dalam piagam kerja sama yang ditandatangani pada tanggal 25 Desember 2009 berlaku sampai dengan tahun 2012 dengan Pusat Studi Agro ekologi yang meliputi 6 Fakultas, yaitu Pertanian, Biologi, Kehutanan, Geografi, Ekologi dan Peternakan. Kerjasama dengan PT atau CV meliputi PT. Santoso Farm Surabaya, CV. Elegant Fish Sidoarjo, PT. HAC. Enginering Batam. kerjasama antar personal dilakukan pada daerah Surabaya, Batu, Mojokerto, Kediri, Tulungagung, Semarang, Jogyakarta, Makasar, Pekanbaru, Banjarmasin, Medan, Malang, Pasuruan, Blitar, Jakarta, Bogor, Bandung. Permodalan di Biotech Agro diperoleh dari berbagai kerjasama dan kerjasama penelitian. Jumlah total modal yang digunakan di Biotech Agro ini sekitar dua milyar yang meliputi 1,2 milyar untuk pembangunan Biotech agro Sidoarjo, sekitar 400 juta untuk pembangunan Biotech agro Batam, sekitar 200 juta untuk pembangunan Biotech agro jombang, dan untuk pembangunan Biotech agro pasuruan dan mojokerto. Komoditas yang ada di biotech agro jombang adalah ikan hias dan ikan komsumsi. Ikan hias terdiri dari ikan plati (Xiphophorus maculatus), ikan cupang (Betta splendens), ikan guppy (Poecillia reticullata), ikan maskoki (Carrasius auratus), sedangkan untuk ikan konsumsi terdiri dari ikan gurami (Osphronemus pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga gouramy), ikan patin (Pangasius pangasius), ikan lele dumbo (Clarias gariepinus), ikan gabus (Channa striata), kepiting bakau (Scylla serrata) dan lainlain. 4.2 Sarana di Biotech Agro 4.2.1 Sumber Air Air merupakan bagian terpenting dalam pembesaran ikan karena air sebagai tempat hidup ikan. Tanpa ada air yang cukup kuantitas dan kualitas, maka akan mempengaruhi mekanisme metabolisme dan kelangsungan hidup ikan. Oleh karena itu, sumber air perlu diperhatikan kuantitas dan kualitasnya. Sumber air yang digunakan untuk lahan perkolaman biotech agro adalah berasal dari sumur gali, air tadah hujan, dan air tanah. Sumber air ini bisa mencukupi kebutuhan air untuk lahan perkolaman. Sumur gali yang memiliki kedalaman sekitar 10 meter dari permukaan tanah diambil dengan pompa air dan memiliki jarak 15 meter. Pasokan air kolam mengalami fluktuasi mengikuti musim. Selama musim penghujan pasokan air banyak, sedangkan saat musim kemarau pasokan air berkurang. Apabila pasokan air tidak cukup, maka dilakukan pendalaman sumur untuk menambah volume air di dalam sumur. Cara pengairan yang digunakan oleh biotech agro dalam distribusi air adalah sistem pengairan paralel yaitu setiap kolam mempunyai saluran pemasukan air serta pengeluaran air sendiri-sendiri. Dengan debit air yang masuk ke dalam saluran 5 liter/detik. Air yang akan masuk kolam tidak diendapkan karena tidak terdapat tandon untuk pengendapan air, akan tetapi air diendapkan bila sudah pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga dialirkan di kolam. Air masuk ke kolam melalui pompa air yang digerakkan dengan tenaga diesel. 4.2.2 Kolam Sarana umum yang ada pada biotech agro meliputi kolam 8 buah kolam beton dengan ukuran 8 m x 8m dan 4 m x 6 m yang digunakan untuk budidaya ikan konsumsi antara lain ikan gurami (Osphronemus gouramy), ikan patin (Pangasius pangasius), ikan lele dumbo (Clarias gariepinus), ikan gabus (Channa striata) dan pendederan benih ikan platy (Xiphophorus maculatus). Sarana khusus untuk pembesaran ikan lele dumbo yaitu kolam beton dengan dasar tanah yang memiliki ukuran 4 x 6 m. Tidak memiliki kolam penampungan untuk adaptasi atau aklimatisasi. Sehingga untuk adaptasi atau aklimatisasi menggunakan jaring yang ditaruh di atas kolam-kolam yang ada di lahan perkolaman. 4.2.3 Laboratorium Laboratorium memiliki 10 buah aquarium ukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm yang digunakan untuk ikan hias antara lain ikan guppy (Poecillia reticullata), ikan platy (Xiphophorus maculatus), ikan cupang (Betta splendens), ikan maskoki (Carrasius auratus), dan 10 buah bak fiber glass ukuran 2m x 120 cm x 40 cm yang digunakan untuk kepiting bakau (Scylla serrata). Memiliki peralatan meliputi 1 buah autoclave untuk seterilisasi, 1 buah mikroskop dan 4 set toolset untuk analisa penyakit, 1 buah magnetic hot plate Stirer,1 buah almari pendingin untuk menyimpan bahan-bahan yang diperlukan seperti pakan, 4 buah enkas pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga beserta kelengkapannya, 2 buah mixer dan blender, 1 buah shaker, 40 jenis bahan kimia penunjang, glass ware dan penunjangnya, 1 buah timbangan analitik untuk menimbang jumlah obat dan pakan, 6 unit rak kultur beserta botol kultur, 30 unit meja dan kursi kuliah, 1 unit AC. Obat-obatan yang digunakan di Biotech agro adalah antibiotika ikan, chlorine dan methylene blue. 4.2.4 Sarana Produksi Sarana yang digunakan untuk pembesaran meliputi jaring 2 buah, seser 2 buah, timbangan analitik 1 buah, cangkul, tes kit kualitas air, termometer, TDS meter, mikroskop. Jenis pakan yang digunakan pelet FF 999, cacing sutera (Tubifex tubifex), pakan mark up. Jenis pupuk yang digunakan pupuk kandang dan mikromineral 36. Jenis kapur yang digunakan kapur tohor. 4.3 Prasarana di Biotech Agro 4.3.1 Bangunan Biotech Agro Jombang bekerjasama dengan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Remaja Terlantar (PSRT) Jombang sehingga seluruh gedung dan bangunannya adalah gedung dan bangunan yang dimiliki UPT PSRT. Gedung yang ada di UPT PSRT tersebut adalah gedung serbaguna yang berjumlah satu buah yang digunakan untuk mengadakan acara-acara penting, satu buah guest house (rumah tamu) yang digunakan sebagai tempat menginap jika ada mahasiswa yang magang atau PKL (Praktek Kerja Lapang), asrama anak-anak binaan yang terbagi menjadi dua bagian yaitu asrama khusus putra dan asrama khusus putri, rumah dinas yang digunakan sebagai tempat tinggal para karyawan, pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga bangunan untuk laboratorium perikanan dan pertanian, serta ruangan untuk DIKLAT yang berkapasitas sekitar 30 orang, lapangan basket serta lapangan tennis. Sedangkan untuk aktivitas Pertanian terdapat lahan tanaman Produktif seluas 1 Ha dan 4 Green House serta Hidroponik tanaman sayur dan out door tanaman Hortikultura dengan pengairan intensif springkel. 4.3.2 Keadaan Jalan dan Transportasi Keadaan jalan menuju biotech agro sebagai lokasi Praktek Kerja Lapang (PKL) cukup baik yaitu jalan sudah beraspal, tidak ada yang berlubang-lubang, dan bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat. Akan tetapi, untuk menuju ke lahan perkolaman, tidak bisa dilewati oleh roda empat karena jalannya sempit dan hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua. Biotech Agro Jombang dapat dijangkau menggunakan kendaraan umum dan kendaraan pribadi, serta dekat dengan stasiun kereta api Jombang. Sarana transportasi yang ada di biotech agro berupa 8 buah sepeda motor dan 4 buah mobil yang digunakan untuk mempermudah kegiatan (memperlancar jalannya usaha) dan mempermudah menjangkau tempat lain seperti pembelian pakan buatan dan obat-obatan, pengambilan benih dan bahan kimia yang dibutuhkan di kantor pusat biotech agro sidoarjo, dan lain-lain. 4.3.3 Sumber Tenaga Listrik Tenaga listrik yang digunakan berasal dari perusahaan listrik negara (PLN) Jombang. Tenaga listrik ini digunakan untuk kegiatan perikanan dan pertanian. Kegiatan perikanan seperti memberi penerangan, kegiatan operasional dan lain- pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga lain. Biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran listrik adalah sekitar satu juta rupiah 4.3.4 Komunikasi Suatu usaha diperlukan adanya suatu upaya komunikasi dan mempunyai peralatan untuk berkomunikasi. Alat komunikasi yang digunakan dalam PKL di Biotech agro Jombang adalah telepon selular (handphone), telepon kantor, memiliki 1 buah faximile, memiliki 5 buah komputer, dan internet seperti facebook yang berguna untuk memperlancar proses kegiatan dan juga untuk memperlancar proses pemasaran dalam usaha pembesaran lele dumbo. Sedangkan secara umum, untuk memperbesar perusahaan dan memasarkan Biotech Agro. 4.4 Teknik Pembesaran 4.4.1 Persiapan Kolam Di Biotech agro Jombang persiapan kolam yang dilakukan meliputi pengeringan, pembalikan tanah, pengapuran, pemupukan, dan pengairan. Pengeringan dilakukan sekitar 3-7 hari. Tujuan pengeringan adalah menguapkan gas beracun pada tanah, memperbaiki struktur tanah dasar kolam, mengembalikan unsur hara mineral yang sudah terpakai dalam budidaya, membunuh hama penyakit (Mahasri dkk., 2009). Pembalikan tanah dilakukan dengan alat cangkul yang kedalamannya 20 cm setelah keadaan tanah mulai retak-retak. Tujuan dari pembalikan tanah ialah membebaskan gas-gas beracun (H2S dan Amoniak) yang terikat pada pertikel tanah dan untuk menggemburkan tanah. Pengapuran menggunakan kapur tohor pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga dengan dosis 30 gr/m2, pengapuran dilakukan dengan cara menebar secara merata pada kolam. Tujuan dari pengapuran adalah mengurangi sifat asam tanah dasar (Afrianto, 1998). Pemupukan menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam dengan dosis 4 kg/m2 dan mikromineral 36 dengan dosis 10 gr/m2. Menurut DJPB (2010) pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500-700 gram/m2 yang ditambah urea 15 gram/m2, TSP 20 gram/m2, dan amonium nitrat 15 gram/m2. Pemupukan saat PKL kurang baik karena dosis yang diberikan lebih banyak dari DJPB (2010) yang menyebabkan blooming plankton. Pemupukan dilakukan dengan cara menaruh kantung-kantung pupuk di setiap pojok kolam. Tujuan dari pemupukan ialah menumbuhkan zooplankton dan fitoplankton (plankton hewani dan nabati) yang menjadi makanan alami bagi ikan (DJPB, 2010). Pengairan dilakukan dengan cara mengalirkan air hingga ketinggian 30 cm, kemudian diamkan selama 1,5 minggu. Pengairan secara bertahap akan ditambah ketinggiannya mengikuti pertumbuhan ikan, karena semakin besar (tumbuh) ikan maka membutuhkan ruang gerak yang lebih banyak (luas). Menurut Mahyuddin (2008) bahwa pengeringan kolam memakan 3-7 hari, tergantung pada kondisi cuaca dan keadaan tanah. Pengeringan dianggap selesai jika tanah dasar kolam menjadi retak-retak. Menurut Afrianto (1998) sebelum dipupuk dapat dilakukan pengapuran dengan kapur tohor 100-500 g/m2, tetapi di Biotech agro hanya 30 g/m2 karena kondisi tanah sudah cukup basa dan ketersediaan unsur hara cukup untuk organisme makanan ikan (pakan alami). Hal ini menunjukkan bahwa persiapan kolam yang dilakukan cukup sesuai untuk pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga pembesaran lele dumbo. Gambar kolam pembesaran ikan dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Kolam pembesaran ikan; lele dumbo (a) dan ikan konsumsi lain (b) 4.4.2 Seleksi dan Penebaran Benih Pada pembesaran lele dumbo ini menggunakan benih yang berasal dari kantor pusat Biotech agro sendiri. Benih yang digunakan memiliki ukuran 3-5 cm. Seleksi benih dilakukan melalui penyeragaman benih agar dalam 1 kolam terdapat benih yang berukuran seragam, memiliki kelengkapan organ (tidak cacat), pergerakan lincah, kondisi baik atau tidak sakit (Khairuman dan Amri, 2002). Benih ikan lele dumbo yang akan ditebar sebelumnya perlu beradaptasi dengan lingkungan baru. Adaptasi lingkungan bertujuan untuk menyesuaikan suhu, pH dan oksigen terlarut dalam plastik dengan suhu, pH dan oksigen terlarut dalam kolam pembesaran. Arie (2002) berpendapat bahwa penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu sedang rendah. Hal ini dikarenakan pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga pada pagi atau sore hari, pH, suhu dan oksigen terlarut tidak terlalu fluktuatif dan mencegah stress pada benih. Proses adaptasi lingkungan pada benih ikan lele dumbo yaitu dengan cara masukkan kantong plastik berisi benih ke dalam kolam. Selanjutnya ke dalam kantong plastik ditambahkan air sedikit demi sedikit agar lambat laun suhunya menjadi sama. Setelah itu barulah benih di dalam kantong plastik ditebarkan dalam jaring apung yang ada di kolam. Benih ditebar dalam 2 buah jaring apung yang ukurannya 6 x 2 x 0,5 m pada kolam dengan padat tebar 200 ekor/m2 yaitu 2400 ekor. Ikan ditaruh dalam jaring apung selama 1 minggu untuk menunggu pakan alami (berudu katak) berada di kolam pembesaran. Sekitar ukuran 5-7 cm dipindah ke kolam pembesaran yang sudah terdapat pakan alami (berudu katak). Gambar benih ikan lele dumbo bisa dilihat pada gambar 3. Gambar jaring apung untuk tempat sementara benih ikan lele dumbo dapat dilihat pada gambar 4. a. b. Gambar 3. Benih ikan lele dumbo; ukuran 5,3 cm (a) dan memiliki berat 1 gram (b) pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Gambar 4. Jaring apung untuk tempat sementara benih ikan lele dumbo 4.4.3 Pemberian Pakan Pakan merupakan unsur penting dalam budidaya ikan. Oleh karena itu, pakan yang diberikan harus memenuhi standar nutrisi (gizi) bagi ikan agar kelangsungan hidupnya tinggi dan pertumbuhan cepat. Pakan yang baik memiliki komposisi zat gizi yang lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral (Cahyono, 2001). Pemberian pakan ikan lele dumbo dilakukan 2 kali sehari setiap pagi hari dan sore hari. Pagi hari pukul 06.30 WIB dan sore hari pukul 16.30 WIB. Pemberian pakan dengan cara ditebar secara merata. Pakan yang diberikan pada benih ikan lele dumbo ukuran 3-5 cm adalah cacing sutra dan pelet FF 999 yang dihaluskan menggunakan blender. Ikan lele dumbo ukuran 5-7 cm diberi pakan alami (berudu katak) dan pakan mark up. Pakan mark up merupakan pakan buatan dengan bahan dasar tepung ikan yang ditingkatkan kandungan nutrisinya dengan cara diberi feed additive, Spirulina bubuk, macro mineral, antitoksin, antimikroba, dan premix. Gambar pengolahan pakan untuk benih ikan lele dumbo dapat dilihat pada gambar 5. Dosis pemberian pakan terdapat pada tabel 2. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga a b Gambar 5. Pengolahan pakan untuk benih ikan lele dumbo; blender (a) dan pakan FF-999 (b) Tabel 2. Dosis pemberian pakan disesuaikan dengan usia (tahap pertumbuhan) Usia (tahap pertumbuhan) Dosis pemberian Jenis pakan yang diberikan Bibit 2 (40 hari,1 gr) 20-30% Pertumbuhan 1 (46 hari, 7 gr) 10-20% Pertumbuhan 2 (60 hari, 49 gr) 5-10% Pakan FF-999 yang dihaluskan dengan dosis 0,24-0,36 kg/hari dan cacing sutra dengan dosis 6-9 kg/hari untuk 2400 ekor ikan lele dumbo Pakan mark up dengan dosis 0,741,47 kg/hari dan berudu katak dengan dosis 2,96-5,88 kg/hari untuk 2100 ekor ikan lele dumbo Pakan mark up dengan dosis 4,6-9,2 kg/hari untuk 1875 ekor ikan lele dumbo Sumber: Pudjobasuki (2005) Komposisi pakan FF 999 terdiri dari protein kasar minimal 38%, lemak kasar minimal 2%, serat kasar maksimal 3%, abu maksimal 13%, kadar air maksimal 12%. Pakan katak bullfrog memiliki kandungan protein sebesar 19,76%, lemak 0,63%, air 75,63%, dan abu 2,36%. Pakan cacing sutra terdiri dari protein 57 %, lemak 13,3%, pigmen astaxantin. Pakan mark up yaitu pakan yang terdiri dari protein kasar minimal 35%, serat kasar minimal 4%, Spirulina, macro mineral, antitoksin, antimikroba, dan premix. Cara menghitung dosis pemberian pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga pakan dan data pemberian pakan selama PKL terdapat pada lampiran 3. Gambar pakan yang digunakan dapat dilihat pada gambar 6. a. b. c. Gambar 6. pakan yang digunakan; FF-999 (a), mark up (b), cacing sutra (c) A. Penyediaan Berudu Katak Sebagai Pakan Alami Untuk mendapatkan pakan alami yaitu berudu katak dengan cara melakukan pembenihan katak. Cara pembenihan katak yaitu pertama mencari katak sebagai induk (yang sudah matang gonad), lalu masukkan indukan katak dengan perbandingan jantan dan betina 1:2. Sebelum katak dimasukkan ke kolam pembenihan, mempersiapkan kolam pembenihan terlebih dahulu. Dengan cara memberi semacam gundukan dari tanah atau batu yang dimasukkan ke dalam karung dan tumbuhan enceng gondok di dalam kolam. Sebelumnya telah diberi air dengan ketinggian 30 cm. Diamati pemijahan katak dalam waktu 2-3 hari. Proses pemijahan terjadi saat posisi katak jantan di atas katak betina. Kaki depan katak jantan memegang katak betina dan kaki belakang menekan perut betina agar sel telur keluar untuk kemudian segera dibuahi dengan sperma yang dipancarkan (Pujaningsih, 2004). Proses pembuahan terjadi di luar (fertilisasi eksternal). Hal ini terjadi dengan cara beberapa spermatozoa menempel pada satu sel telur, tetapi hanya satu spermatozoa yang dapat melewati mikrofil (lubang pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga masuk spermatozoa pada sel telur). Kepala spermatozoa menerobos mikrofil dan bersatu dengan inti sel telur, sedangkan spermatozoa yang lainnya tertinggal atau mati di sekitar mikrofil lainnya (Fujaya, 2004). Telur yang telah dibuahi menempel pada daun enceng gondok bentuknya seperti kumpulan buih. Kemudian induk katak dikeluarkan dari kolam dan telur akan menetas sekitar 28 jam. Setelah telur menetas sekitar 3 hari kemudian benih ikan lele dumbo ukuran 5-7 dimasukkan ke dalam kolam ini sebagai kolam pembesaran yang sebelumnya ketinggian airnya ditambah 30 cm. Selama pembenihan katak diberi pakan yaitu jangkrik. Gambar kondisi kolam pembenihan katak untuk pakan alami dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7. Kondisi kolam pembenihan katak untuk pakan alami Manfaat dari protein pada ikan adalah sumber tenaga yang paling utama. Mutu protein dipengaruhi oleh kandungan asam amino terutama asam amino essensial. Ikan pemakan daging (karnivora) membutuhkan protein lebih banyak dibandingkan pemakan tumbuhan (herbivora). Lemak merupakan sumber tenaga ke 2 bagi ikan. Nilai lemak dipengaruhi oleh kandungan asam lemak terutama pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga asam lemak tak jenuh. Kabohidrat merupakan sumber tenaga ke 3 bagi ikan (Mudjiman, 1998). 4.4.4 Pengamatan Kualitas Air Kualitas air dalam budidaya terdiri dari 3 parameter yaitu parameter fisika, parameter kimia, parameter mikrobiologi. Parameter fisika meliputi suhu, kecerahan, TDS (padatan terlarut), bau dan warna air dan lain-lain. Parameter kimia terdiri dari pH, DO (kandungan oksigen terlarut), kandungan amoniak, kandungan CO2 dan lain-lain. Parameter mikrobiologi meliputi zooplankton dan phytoplankton (Pudjobasuki, 2005). Air kolam selalu dilakukan pengontrolan kualitas, misalnya pengontrolan pH, suhu, oksigen terlarut (Dissolve oxygen/DO), dan juga dilakukan penggantian air. Apabila air di kolam sudah mulai keruh, sebaiknya dilakukan pergantian air dengan yang baru. Semua kolam di Biotech agro pergantian air dilakukan secara bertahap yaitu sedikit demi sedikit yaitu ± 25% dari jumlah air. Pergantian air dilakukan ketika kondisi kualitas air sudah mulai menurun yang ditandai dengan perubahan warna air yang berubah menjadi lebih keruh. Alat yang digunakan dalam pengamatan kualitas air di biotech agro meliputi menggunakan seperangkat alat tes titrasi (tes kit), termometer, TDSmeter merupakan alat untuk mengukur padatan terlarut dalam air dan mikroskop. Pengamatan kualitas air dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu pagi, siang, dan sore. Pengamatan pagi hari dilakukan pada pukul 06.15 WIB, siang hari pada pukul 12.15 WIB, dan sore hari pada pukul 16.15 WIB. Data kualitas air per minggu selama PKL disajikan pada lampiran 4. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga A. pH Cara yang dilakukan untuk pengamatan pH yaitu ambil sampel air 5 ml, lalu ditambah 7 tetes pereaksi (reagent) pH dari botol. Kocok air sampel ini ke atas-bawah, kemudian nilai warna air sesuai dengan warna standar pH. Hasil pengamatan kualitas air menunjukkan nilai pH terlalu tinggi sekitar 810 pada minggu pertama diatasi dengan cara diberi pelepah (daun) pisang kering. Daun pisang memiliki kandungan golongan organik acid yang terdiri dari zat polyfenolik, flavonoid, tannin, sulfur, kumarin yang dapat menurunkan kadar pH dalam air. Hasil pengamatan pH memiliki nilai sekitar 7,5-9 pada minggu ke 2 sampai minggu ke 5 yang merupakan kondisi ideal bagi hidup lele dumbo menurut Najiyati (2007). Nilai pH perairan yang sangat rendah dapat menyebabkan kematian pada ikan. Demikian pula, nilai pH yng sangat tinggi menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat. Perairan yang asam juga berpengaruh terhadap nafsu makan ikan, yakni nafsu makan menjadi berkurang (Cahyono, 2001). B. Oksigen terlarut (DO) Pengamatan kandungan oksigen terlarut (DO) dilakukan dengan cara ambil sampel air 15 ml, lalu ditambah 5 tetes pereaksi (reagent) O2 botol 1. Kocok air sampel ini ke atas-bawah, kemudian ditambah 5 tetes pereaksi (reagent) O2 botol 2 dan didiamkan 30 detik. Setelah itu ditambah 5 tetes pereaksi (reagent) O2 botol 3 dan kocok sampel air ke atas-bawah. Terakhir nilai warna air sesuai dengan warna standar O2. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Hasil pengamatan kualitas air menunjukkan nilai DO 5-11 mg/l. Hasil ini menunjukkan kualitas air pada pembesaran lele dumbo berada pada kisaran optimum berdasarkan SNI (2002) yaitu lebih dari 4 mg/l. Ikan memerlukan oksigen guna pembakaran bahan bakarnya (makanan) untuk menghasilkan aktivitas, seperti aktivitas berenang, pertumbuhan, reproduksi, atau sebaliknya (Zonneveld et al., 1991). C. Amoniak (NH3) Cara yang dilakukan untuk pengamatan kandungan NH3 yaitu ambil sampel air 5 ml, lalu ditambah 14 tetes pereaksi (reagent) NH3 botol 1. Goyang air sampel ini ke kanan-kiri, kemudian ditambah 7 tetes pereaksi (reagent) NH3 botol 2. Setelah itu ditambah 7 tetes pereaksi (reagent) NH3 botol 3 dan digoyang ke kanan-kiri. Terakhir didiamkan 20 menit dan nilai warna air sesuai dengan warna standar NH3. Hasil pengamatan kualitas air menunjukkan nilai NH3 0 mg/l. Menurut Pudjobasuki (2005) standart amoniak untuk budidaya lele dumbo yang ideal adalah < 1 mg/l. Kualitas air kolam pembesaran lele dumbo dianggap optimal dalam meminimalkan zat beracun amoniak karena kolam diberi enceng gondok. Enceng gondok berfungsi untuk menyerap racun di sekitar air kolam. D. TDS Pengamatan TDS (padatan terlarut) dilakukan dengan cara ambil sampel air ditaruh pada gelas. Alat TDS meter dinyalakan dengan menekan tombol yang ada. Tunggu nilai pada layar menunjukkan nilai 0, lalu masukkan alat TDS meter ke dalam air sampel dan lihat nilai yang muncul pada layar. Hasil pengamatan pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga menunjukkan nilai 306-74 ppm. Berdasarkan Pudjobasuki (2005) bahwa kadar TDS antara 0–1000 ppm merupakan perairan tawar. Hal ini menunjukkan bahwa kolam lele dumbo merupakan habitat yang baik bagi kehidupan lele sebagai ikan air tawar. E. Suhu Pengamatan suhu dilakukan dengan cara memasukkan termometer ke dalam air kolam, lalu lihat nilai yang ada di termometer. Hasil pengamatan menunjukkan nilai suhu 26-32 0C. Suhu pada kolam pembesaran lele dumbo ini merupakan kondisi yang ideal bagi hidup ikan yaitu 25-32 0C (Pudjobasuki, 2005). Menurut Rounsefell dan everhart (1953), pada temperatur yang rendah, proses pencernaan makanan ikan berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang hangat (tinggi), proses pencernaan pada ikan berlangsung lebih cepat. Dengan demikian temperatur mempengaruhi nafsu makan ikan. Air kolam pembesaran lele dumbo juga mengandung Chlorella sp. Alat dan hasil pengukuran kualitas air dapat dilihat pada lampiran 5. 4.4.5 Pengamatan Pertumbuhan Pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan ikan dalam berat, ukuran, maupun volume seiring dengan berubahnya waktu (Mudjiman, 1998). Ikan lele dumbo ditebar pada umur 40 hari yang memiliki panjang sekitar 3-5 cm dan berat sekitar 0,3-2 gram. Pengamatan pertumbuhan dilakukan seminggu sekali. Dengan cara mengambil beberapa sampel (10 ekor) ikan lele dumbo secara acak menggunakan jaring atau seser kemudian ditimbang menggunakan timbangan analitik dan diukur menggunakan penggaris. Hasil pengamatan berat dan panjang pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga tubuh ikan dirata-rata. Hasil dari rata-rata berat tubuh yang dikalikan dengan jumlah ikan lele dumbo yang ada di kolam merupakan berat ikan secara keseluruhan (berat total ikan) di kolam (Najiyanti, 2007). Sampling pertumbuhan panjang ikan lele dumbo yang menunjukkan panjang 19,5 cm dapat dilihat pada gambar 8. Data pengamatan pertambahan berat dan panjang ikan lele dumbo per minggu terdapat pada lampiran 6. Gambar 8. Sampling pertumbuhan panjang ikan lele dumbo yang menunjukkan panjang 19,5 cm. Hasil rata-rata panjang dan berat tubuh ikan yaitu sampling minggu 1 memiliki panjang 4,42 cm dan berat 0,9 gram, sampling minggu 2 memiliki panjang 6,27 cm dan 6,57 gram. Pertambahan panjang dan berat dari sampling minggu 1 ke minggu 2 yang jarak (range) tidak terlalu jauh menunjukkan bahwa ikan lele dumbo masih berada pada fase awal (fase adaptasi). Sampling minggu 3 memiliki panjang 10,91 cm dan berat 23,84 gram, sampling minggu 4 memiliki panjang 17,44 cm dan berat 49,59 gram, sampling minggu 5 memiliki panjang 22,38 cm dan berat 74,62 gram. Pertambahan panjang dan berat dari sampling minggu 2 sampai minggu 5 yang jarak (range) jauh menunjukkan bahwa ikan lele dumbo mengalami pertumbuhan yang berjalan cepat. Menurut Effendie (2002), pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga pertumbuhan dari fase awal hidup ikan mula-mula berjalan dengan lambat untuk sementara tetapi kemudian pertumbuhan berjalan dengan cepat dan diikuti dengan pertumbuhan yang lambat lagi pada umur tua. Grafik hubungan pertumbuhan panjang dan berat ikan lele dumbo dengan lama pemeliharaan dapat dilihat pada gambar 9 dan 10. Pertumbuhan panjang (cm) 30 20 rata-rata 10 0 minggu 0 minggu 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4 Lama pemeliharaan Gambar 9. Grafik hubungan pertumbuhan panjang ikan lele dumbo dengan lama pemeliharaan Pertumbuhan berat (gr) 80 60 40 rata-rata 20 0 minggu 0 minggu 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4 Lama pemeliharaan Gambar 10. Grafik hubungan pertumbuhan berat ikan lele dumbo dengan lama pemeliharaan pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Hubungan pertumbuhan dengan FCR dinyatakan dengan nilai FCR (Feed Convertion Ratio). Dalam suatu budidaya bila nilai FCR tinggi dikatakan bahwa kualitas pakan rendah karena diperlukan jumlah pakan yang banyak untuk pemenuhan kebutuhan ikan sehingga biaya operasional yang dikeluarkan menjadi besar. Nilai FCR dari pembesaran ikan lele dumbo yaitu 0,850 yang berarti untuk menaikkan 1 kg daging (bobot) ikan dibutuhkan 0,850 kg pakan. Nilai FCR terdapat pada lampiran 7. 4.4.6 Pengendalian Hama dan Penyakit Selama PKL di biotech agro tidak terjadi serangan penyakit terhadap ikan lele dumbo. Tetapi biasanya ikan lele dumbo terserang oleh penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, Lernaea sp., Ichtiophtirius sp., Trichodina sp., Dactylogyrus sp., dan Aeromonas hydrophilla. Sedangkan organisme predator yang biasanya menyerang antara lain insekta, ular, atau belut (Suyanto, 2009). Sedangkan penyakit non infeksi yang terjadi yaitu gejala usus pecah atau Ruptured Intestine Syndrome (RIS) karena kekurangan makanan dan penyakit kepala pecah atau retak karena kekurangan vitamin C (Zonneveld et al., 1991). Lele termasuk jenis ikan yang tidak bersisik. Padahal pada jenis ikan lain yang bersisik, sisik digunakan untuk melindungi kulit bagian dalam. Oleh karena itu, lele tidak memiliki pelindung tubuh dari gangguan lingkungan. Akibatnya, bila terluka, dengan sangat mudah terjadi pengeluaran lendir yang berlebihan dari tubuhnya. Lendir tersebut dapat dijadikan media hidup bakteri. Menempelnya bakteri pada lendir maka dengan segera penyakit dapat masuk hingga ke dalam tubuh lele. Terjadinya luka inilah yang menjadikan ketahanan tubuh lele menurun pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga dan menyebabkan sakit (Prihartono dkk., 2009). Pengendalian penyakit di biotech agro pada kolam pembesaran lele dumbo dilakukan dengan cara pengapuran dan tiap-tiap kolam disediakan alat sendiri seperti jaring, seser, dan termometer. Penggunaan alat sendiri-sendiri untuk menghindari penularan (penyebaran) penyakit. Penggunaan peralatan yang bergantian antar kolam bisa menjadi perantara agen infeksius (virus, bakteri, dan parasit), karena agen infeksius yang ada di air menempel pada peralatan bisa terbawa (menyebar) ke kolam yang lain. 4.4.7 Pemanenan dan pemasaran Pemanenan dilakukan pada saat ikan lele dumbo mencapai ukuran konsumsi dengan berat sekitar 100 gr. Lama pemeliharaan lele dumbo sekitar 1,5 bulan. Cara pemanenan dilakukan dengan cara mengurangi ketinggian air secara perlahan dengan membuka saluran pengeluaran hingga ketinggian 15 cm, kemudian saluran pengeluaran ditutup. Menurut Afrianto (1998), pengurangan air saat pemanenan tidak dilakukan tergesa-gesa agar tidak menimbulkan stress pada ikan pasca panen. Setelah itu ikan diambil menggunakan jaring dan dimasukkan ember yang berisi air sebelum dilakukan penimbangan. Setelah penimbangan menggunakan timbangan analitik, ikan disortir (dipilih yang ukurannya hampir sama dan tidak ada cacat atau luka). Pemanenan dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat suhu udara masih rendah. Waktu panen pada saat suhu udara rendah dapat mempertahankan mutu ikan tetap segar dan mengurangi resiko kematian. Pemanenan suhu rendah juga dapat menurunkan aktivitas metabolisme dan gerak ikan (Cahyono, 2001). pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Tidak memiliki tempat penampungan sebelum dijual, maka sebelum pembelian harus ada kontak antara pembeli dan penjual sekitar 1 minggu sebelum panen. Pengepakan menggunakan tong plastik yang diisi air ¼ bagian dan bagian atasnya ditutup dengan kasa. Pemasaran dilakukan dengan cara pembeli datang lansung ke lokasi (kontak lansung) dan dijual ke pasar sekitar lokasi. Lele dumbo dijual dengan harga Rp. 10.500,-/kg. 4.5 Analisis Usaha Usaha budidaya perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi yang mempunyai potensi dan peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Seorang pengusaha pastinya menginginkan keuntungan yang berkelanjutan dari hasil usahanya. Hal ini untuk mengetahui tingkat kelayakan dari suatu jenis usaha. Dengan melakukan analisis usaha kita bisa mengetahui tingkat keuntungan, pengembalian investasi, titik impas suatu usaha juga sebagai antisipasi untuk memperbaiki dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Usaha pembesaran ikan lele dumbo cukup menguntungkan yaitu dengan nilai keuntungan Rp. 2.269.000,- dan dalam waktu 3,41 bulan sudah dapat mengembalikan biaya investasi. Memiliki kelayakan usaha yang baik yaitu nilai B/C ratio 1,65 yang berarti pendapatan yang diperoleh tiap produksi 1,65 kali dari total biaya. Dengan BEP harga Rp. 6374,- dan BEP produksi 333,90 kg yang berarti titik impas pengusaha akan dicapai pada saat harga jual sebesar Rp 6374,dan produksi sebesar 333,90 kg. Analisis usaha pembesaran ikan lele dumbo di Biotech agro jombang terdapat pada lampiran 8. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga 4.6 Hambatan dan Kemungkinan Pengembangan Usaha 4.6.1 Hambatan yang dihadapi Dalam pembesaran lele dumbo ini hambatan yang dihadapi adalah serangan penyakit apabila kondisi cuaca yang tidak stabil karena kualitas air akan mengalami fluktuasi yang sangat besar. Hal ini dapat diatasi dengan memberi tutup dengan terpal diatas kolam. Kurangnya pengontrolan yang intensif, karena kurangnya karyawan dan terbatasnya jam kerja. Penambahan jumlah karyawan dan pembuatan jadwal kerja merupakan salah satu cara untuk tercapainya kualitas dan kuantitas ikan yang dihasilkan pada Biotech agro Jombang. Dalam pembenihan katak sebagai pakan alami, apabila salah memilih induk yang belum benar-benar saatnya memijah (belum matang gonad) akan membuat lama waktu menunggu pakan alami. Akibatnya membuat ikan lele dumbo kekurangan asupan makanan yang sesuai kebutuhannya dan ruang gerak yang semakin sempit karena pertumbuhan ikan. Ikan yang semakin besar (tumbuh) membutuhkan tempat yang ukurannya sesuai sebagai ruang gerak, sehingga dibutuhkan pemindahan ikan dari jaring apung ke kolam pembesaran yang ukurannya lebih besar pada waktu yang tepat. Bila tidak tepat waktu akan menjadi hambatan karena terjadi kepadatan yang tinggi, bisa membuat ikan saling bergesekan. 4.6.2 Kemungkinan Pengembangan usaha Permintaan ikan lele dumbo dalam negeri cukup besar. Ikan lele dumbo termasuk ikan yang paling mudah diterima masyarakat karena memiliki kelebihan yaitu pertumbuhan cepat, rasanya enak, dan kandungan gizi yang cukup baik. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Permintaan pasar yang cukup tinggi, maka tidak heran banyak orang yang ingin membudidayakan ikan lele dumbo. Ikan lele dumbo pada ukuran 100 gr sudah dapat dijual dengan harga Rp. 10.500,- (1 kg berisi 8-12 ekor). Budidaya lele dumbo bisa berkembang menjadi lebih baik (besar), bila usaha ini menggunakan prinsip ekonomis dan menguntungkan. Prinsip ekonomis bisa dilakukan dengan cara pemilihan pakan yang murah tetapi memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi dan lengkap. Penggunaan maggot sebagai pakan alami atau sebagai pakan buatan dalam bentuk tepung bisa untuk pakan alternatif karena maggot mudah dibudidaya dan harga cukup murah. Beberapa lahan yang belum terpakai bisa digunakan untuk lahan budidaya ikan lele dumbo. Pengembangan bisa dengan peningkatan kinerja karyawan dan penambahan wawasan dengan mengikutkan karyawan pada seminar dan lokakarya. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil praktek kerja lapang tentang pembesaran lele dumbo di Biotech agro Jombang dapat disimpulkan bahwa : 1. Pada pembesaran lele dumbo memiliki beberapa teknik (tahapan) meliputi persiapan kolam, seleksi dan penebaran benih, pengamatan kualitas air, pemberian pakan, pengamatan pertumbuhan, pengendalian hama dan penyakit, serta pemanenan dan pemasaran. 2. Faktor lain yang mempengaruhi pembesaran lele dumbo yaitu faktor iklim (cuaca) yang tidak pasti (berubah-ubah dalam waktu cepat) dan padat tebar tinggi bisa menimbulkan penyakit pada ikan lele dumbo bila tidak dipelihara dengan baik. 5.2 Saran 1. Menggunakan benih ikan lele dumbo yang tidak jauh asalnya agar tidak stress selama transportasi. 2. Peningkatan pengontrolan kualitas air, pakan, hama dan penyakit saat cuaca yang tidak pasti (berubah-ubah dalam waktu cepat). 3. Penggunaan pakan alami alternatif lain yang murah tetapi memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi dan lengkap. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR PUSTAKA Afrianto, E.1998. Beberapa Metode Budidaya Ikan. Kanisius. Yogyakarta. Arie, U. 2002. Budidaya Bawal Air Tawar untuk Konsumsi dan Hias. Penebar Swadaya. Jakarta. Arifin, M. Z. 1991. Budidaya Lele. Dohara prize. Semarang. Azwar, S. 1998. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 146 hal. Bachtiar, Y. 2006. Panduan Lengkap Budi Daya Lele Dumbo. Agro Media. Bogor. Cahyono, B. 2001. Budidaya Ikan di Perairan Umum. Kanisius. Yogyakarta. Chen, J. C. and Y. Z. Kou. 1993. Accumulation of Ammonia in the Haemolymph of Penaeus Monodon Exposed to Ambient Ammonia. Aquaculture. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB). 2010. Budidaya Lele Dumbo. http://www. perikanan-budidaya.dkp.go.id/ index.php budidaya-leledumbo.html. 4 Januari 2011. Effendie, M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Bogor. Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Rineka Cipta. Jakarta. Google maps. 2011. Peta Jawa Timur, Jombang, Sengon. http:// maps.google.co.id/ maps? f=q dan source=s_q dan hl= id dan geocode= dan q=jawa+timur,+jombang,sengon dan aq= dan sll=-7.537539,112.230817 dan sspn=0.044076,0.110378 dan g =jawa+timur,+jombang dan ie=UTF8 dan hq = dan hnear = Sengon,+Jombang,+Jawa+Timur dan ll =7.543571,112.230062 dan spn=0.022038,0.055189 dan z=14. 10 Januari 2011. Hepher, B. 1978. Ecological Aspects of Warm-Water Fishpond Management. Hal 447-468. Dalam Geeking. S. D. (Ed). Ecology of Freshwater Fish Production. New York. Khairuman dan K. Amri. 2002. Budidaya Lele Dumbo Secara Intensif. Agro Media Pustaka. Jakarta. . 2008. Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Agromedia Pusaka. Jakarta. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Mahasri, G., A.S. Mubarak, dan M. A. Alamsjah.2009. Bahan Ajar Manajemen Kualitas Air. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas airlangga. Surabaya. Mahyuddin, K. 2008. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya. Jakarta. Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2000. Budidaya Ikan Lele. http:// www.warintek.ristek.go.id/ perikanan / air % 20tawar/ lele. pdf. 4 Januari 2011. Mudjiman. A. 1998. Makanan Ikan. PT. Penebar Swadaya. Jakarta. Najiyati, S. 2007. Memelihara Lele Dumbo di Kolam Taman. Penebar Swadaya. Jakarta. Nazir, M. 1988. Metodolgi Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. 622 hal. Prihartono, R. E., J. Rasidik dan U. Arie. 2007. Mengatasi Permasalahan Budidaya Lele Dumbo. Penebar Swadaya. Jakarta. . 2009. Mengatasi Permasalahan Budidaya Lele Dumbo. Penebar Swadaya. Jakarta. Pudjobasuki, E. 2005. Aplikasi Teknologi Budidaya Ikan Lele Secara Intensif. Biotech Agro Indonesia. Sidoarjo. Pujaningsih, R, I. 2004. Pengembangan Peternak Kodok Lembu di Indonesia. Universitas Diponegoro. Semarang. Puspowardoyo, H. dan A. Djarijah. 2003. Pembenihan dan Pembesaran Lele Dumbo Hemat Air. Kanisius. Yogyakarta. Rounsefeel, G.A and W.H everhart.1953. Fishery Science its Methods and Application. John Wiley and Son. New York. Rukmana, R. 2003. Lele Dumbo Budidaya dan Pascapanen. Aneka Ilmu. Semarang. Saanin, 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Volume I dan II. Bina Rupa Aksara. Jakarta. Saifudin. A. 1998. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 146 hal. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga SNI 01-6484.5-2002. 2002. Ikan Lele Dumbo Bagian 5 Produksi Kelas Pembesaran di Kolam. http:// www.perikanan-budidaya.dkp.go.id/ index.php? option = com_docmandantask = doc_downloaddangid = 112danItemid = 60. 4 Januari 2011. Sunarma, A. 2004. Peningkatan Produktifitas Usaha Lele Sangkuriang (Clarias sp.) Makalah disampaikan pada Temu Usaha Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Dinas Kelautan Perikanan, Bandung 4-7 Oktober 2004. Bandung. 13 hal Suryabrata, S. 1993. Metode Penelitian. CV. Rajawali. Jakarta. 115 hal. Suyanto, S. R. 2009. Budidaya Ikan Lele Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta. Yuniarti. 2006. Pengaruh Kepadatan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.) Terhadap Produksi pada Sistem Budidaya dengan Pengendalian Nitrogen melalui Penambahan Tepung Terigu. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Zonneveld, N., E. A. Huismann dan J. H. Boon. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga LAMPIRAN Lampiran 1. Peta lokasi Praktek Kerja Lapang desa Sengon, kecamatan Jombang, kabupaten Jombang, propinsi Jawa Timur. Sumber : // http: www.googlemaps.co.id (2011) pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran 2. Struktur organisasi dan lingkup kegiatan bioteknologi di Biotech Agro Indonesia. SUSUNAN PERSONALIA PUSAT STUDI DAN LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI BIOTECH AGRO INDONESIA® DIREKTUR UTAMA/PENANGGUNG JAWAB DRS. EDDY PUDJOBASUKI,MMT DEWAN PERTIMBANGAN 1. Dr. RETNO HANDAYANI 2. Ir. ESTI PUDJIUTAMI,M.Si 3. Ir. SENTOT, M.S.i KONSULTAN TEKNIS DIREKTUR 1. Ir. EDDY SANDRA, MS (Laboratorium) 2. Ir. KARTOYO (Perikanan) 3. Ir. SISWANTO,MM (Pertanian) 4. DR. ERNY PUDJIRAHAYU DENTA BATARA KUSUMA,SPi TATA USAHA ITA MUDJIATI BENDAHARA IDOM PANDJI K,S.Psi DIVISI PERTANIAN 1. Ir. AGUNG PRIHATIN 2. Ir. RIA TRIANDINI DIVISI PERIKANAN 1. Ir. DICKY 2. Ir. SINARTO 3. DRS. WAKIDI DIVISI PETERNAKAN 1.DR. ERNYPUDJIRAHAYU, 2.Drh. DWI HARTANTO KANTOR CABANG BIOTECH AGRO® DI SELURUH INDONESIA pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran 2. Struktur organisasi dan lingkup kegiatan bioteknologi di Biotech Agro Indonesia (lanjutan). LINGKUP KEGIATAN BIOTEKNOLOGI 1 DIVISI PENDIDIKAN & PELATIHAN (DIKLAT) BIOTEKNOLOGI (34 ITEM DIKLAT) PERTANIAN – PERIKANAN - PETERNAKAN 2 DIVISI LABORATORIUM KLINIS PENYAKIT DETEKSI & TERAPY KUALITAS AIR & LINGKUNGAN DETEKSI & TERAPY PENYAKIT BIOTA AIR – TERNAK – TANAMAN 3 DIVISI BUDIDAYA & PEMBENIHAN TANAMAN HORTIKULTURA (BUAH – HIAS – SAYUR) HEWAN AKUATIK TERNAK & UNGGAS pkl ARTEMIA KISTA/INSTAN, SPIRULINA, OKSIGEN KRISTAL, QUAPRIM, METHYL TESTOSTERON, ESTRADIOL, MIKRO ELEMEN, ANTIBIOTIKA, PROBIOTIK, PUPUK CAIR, PERALATAN & BAHAN LABORATORIUM 4 DIVISI STOCK & PRODUCT 5 DIVISI REKAYASA GENETIKA (R2D) KULTUR SEL & KROMOSOM (DNA-RNA) TRANSGENIK – HYBRIDISASI, KLONING, REPRODUKSI IN VITRO 6 DIVISI BULETIN BIOTECH AGRO NEWS INFORMASI & KOMUNIKASI WAHANA TERAPAN BIOTEKNOLOGI AQUACULTURE AGRICULTURE Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran 3. Manajemen pemberian pakan A. Cara menghitung dosis pemberian pakan Bibit 2 (minggu 0) Berat total ikan = 2,4 kg Berat pakan (20-30%/hari) Dosis 20%= 20 x 2,4 = 0,48 kg/hari 100 Dosis yang digunakan sekitar 0,6 kg/hari Dosis 30%= 30 x 2,4 = 0,72 kg/hari 100 untuk pakan FF-999 0,24-0,36 kg/hari dan cacing sutra 6-9 kg/hari Pertumbuhan 1 Berat total ikan = 14,700 kg (minggu 1) Berat pakan (10-20%/hari) Dosis 20%= 20 x 14,700 = 2,94 kg/hari Dosis 10%= 10 x 14,700 = 1,47 kg /hari 100 100 Dosis yang digunakan sekitar 2,2 kg/hari untuk pakan mark up 0,74-1,47 kg/hari dan berudu katak 2,965,88 kg/hari Berat total ikan = 45,892 kg (minggu 2) Berat pakan (10-20%/hari) Dosis 20%= 20 x 45,892 = 9,18 kg/hari Dosis 10%= 10 x 45,892 = 4,6 kg /hari 100 100 Dosis yang digunakan sekitar 6,89 kg/hari untuk pakan mark up 2,3-4,59 kg/hari dan berudu katak 9,218,36 kg/hari Pertumbuhan 2 Berat total ikan = 92,981 kg (minggu 3) Berat pakan (5-10%/hari) untuk pakan mark up Dosis 5%= 5 x 92,981 = 4,6 kg/hari Dosis 10%= 10 x 92,981 = 9,3 kg /hari 100 100 Dosis yang digunakan sekitar 6,95 kg/hari pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran 3. Manajemen pemberian pakan (lanjutan) Berat total ikan = 137,525 kg (minggu 4) Berat pakan (5-10%/hari) untuk pakan mark up Dosis 5%= 5 x 138 = 6,9 kg/hari 100 Dosis 10%= 10 x 138 = 13,8 kg /hari 100 Dosis yang digunakan sekitar 10,35 kg/hari B. Data pemberian pakan selama PKL Jumlah pakan Tanggal Harian (kg) Umur Jaring 1 Pagi Sore Pagi Sore Kumulatif (kg) 26 Januari 2011 40 hari 0,6 0,6 0,6 0,6 2,4 27 Januari 2011 41 hari 0,6 0,6 0,6 0,6 4,8 28 Januari 2011 42 hari 0,6 0,6 0,6 0,6 7,2 29 Januari 2011 43 hari 0,6 0,6 0,6 0,6 9,6 30 Januari 2011 44 hari 0,6 0,6 0,6 0,6 12 Tanggal pkl Jaring 2 Umur Kumulatif Kolam Pagi Sore (kg) 31 Januari 2011 45 hari 2,2 2,2 16,4 1 Februari 2011 46 hari 2,2 2,2 20,8 2 Februari 2011 47 hari 2,2 2,2 25,2 3 Februari 2011 48 hari 2,2 2,2 29,6 4 Februari 2011 49 hari 2,2 2,2 34 5 Februari 2011 50 hari 2,2 2,2 38,4 Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran 3. Manajemen pemberian pakan (lanjutan) pkl 6 Februari 2011 51 hari 2,2 2,2 42,8 7 Februari 2011 52 hari 6,89 6,89 56,58 8 Februari 2011 53 hari 6,89 6,89 70.36 9 Februari 2011 54 hari 6,89 6,89 84,14 10 Februari 2011 55 hari 6,89 6,89 97,92 11 Februari 2011 56 hari 6,89 6,89 111,7 12 Februari 2011 57 hari 6,89 6,89 125,48 13 Februari 2011 58 hari 6,89 6,89 139,26 14 Februari 2011 59 hari 6,95 6,95 153,16 15 Februari 2011 60 hari 6,95 6,95 167,06 16 Februari 2011 61 hari 6,95 6,95 180,96 17 Februari 2011 62 hari 6,95 6,95 194,86 18 Februari 2011 63 hari 6,95 6,95 208,76 19 Februari 2011 64 hari 6,95 6,95 222,66 20 Februari 2011 65 hari 6,95 6,95 236,56 21 Februari 2011 66 hari 10,35 10,35 257,26 22 Februari 2011 67 hari 10,35 10,35 277,96 23 Februari 2011 68 hari 10,35 10,35 298,66 24 Februari 2011 69 hari 10,35 10,35 319,36 Total 319,36 Rata-rata 10,64 Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran 4. Data kualitas air per minggu selama PKL No Parameter Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 1 Pagi 9 8 7,5 8 7,5 Siang 10 9 8 7,5 8 Sore 8 7,5 7,5 7,5 7,5 Pagi 8 mg/l 5 mg/l 5 mg/l 5 mg/l 5 mg/l Siang 11mg/l 8 mg/l 8 mg/l 8 mg/l 8 mg/l Sore 5 mg/l 5 mg/l 5 mg/l 5 mg/l 5 mg/l 2 pkl pH O2 3 NH3 0 mg/l 0 mg/l 0 mg/l 0 mg/l 0 mg/l 4 TDS 306 ppm 136 ppm 80 ppm 74 ppm 77 ppm 5 Suhu Pagi 28 0c 27 0c 28 0c 27 0c 27 0c Siang 32 0c 31 0c 31 0c 32 0c 31 0c Sore 27 0c 26 0c 27 0c 26 0c 28 0c Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran 5. Alat dan hasil pengukuran kualitas air a. b. c. Pengukuran nilai pH air; botol reagent pH (a), standar pH (b), dan hasil pengamatan pH menunjukkan nilai pH 7,5 (c) a. b. Pengukuran nilai TDS air; alat TDS meter (a) dan hasil pengamatan TDS (padatan terlarut) menunjukkan nilai77 ppm (b) pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran 5. Alat dan hasil pengukuran kualitas air (lanjutan) a. b. c. Pengukuran nilai O2 terlarut; botol reagent O2 (a), standar O2 (b), dan hasil pengamatan kandungan oksigen terlarut (DO) menunjukkan 5 mg/l (c) pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran 5. Alat dan hasil pengukuran kualitas air (lanjutan) a. b. c. Pengukuran nilai NH3 air; botol reagent NH3 (a), standar NH3 (b), dan hasil pengamatan NH3 yang menunjukkan nilai 0 mg/l (c) pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran 6a. Data pertumbuhan berat ikan lele dumbo per minggu selama PKL No Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu ke 0 (gr) ke 1 (gr) ke 2 (gr) ke 3 (gr) ke 4 (gr) 1 1 7,3 27 53 76,1 2 2 8,5 32 60 88,7 3 0,7 6 22,1 45 70,5 4 1 7,3 27,6 55 87,9 5 0,3 5 16,5 41 65 6 1,7 8 30 59 78 7 0,5 5,2 18 44,1 68 8 0,7 6,4 24 47,5 72 9 0,8 7 25,2 50,3 73 10 0,3 5 16 41 67 Rata-rata 0,9 6,57 23,84 49,59 74,62 Berat ikan keseluruhan (berat total ikan) = berat rata-rata x jumlah ikan pkl Berat ikan keseluruhan minggu 0 = 1 x 2400 = 2400 g 2,4 kg Berat ikan keseluruhan minggu 1 = 7 x 2100 = 14700 g 14,700 kg Berat ikan keseluruhan minggu 2 = 23,84 x 1925 = 45892 g 45,892 kg Berat ikan keseluruhan minggu 3 = 49,59 x 1875 = 92981 g 92,981 kg Berat ikan keseluruhan minggu 4 = 74,62 x 1843 = 137525 g 137,525 kg Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran 6b. Data pertumbuhan panjang ikan lele dumbo per minggu selama PKL Pertumbuhan berat = 74,62-0,9 = 2,63 gr/hari 28 No Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu ke 0 (cm) ke 1 (cm) ke 2 (cm) ke 3 (cm) ke 4 (cm) 1 5,3 7 12 18 25,1 2 5,5 7,2 12,3 18,7 25,4 3 4,2 6 10,5 16 21 4 5,3 7 11,6 16,5 23 5 3 5 9,1 14,3 19,5 6 5,4 7,1 12,4 18 25 7 3,7 5,5 10 14 19 8 4,2 6,1 11 16 23,5 9 4,6 6,8 11,2 14,1 21 10 3 5 9 14,2 21,3 Rata-rata 4,42 6,27 10,91 17,44 22,38 Pertumbuhan panjang = 22,38-4,42 = 0,64 cm/hari 28 pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran 7. Nilai SR, GR, dan FCR* Jumlah tebar 4800 ekor Berat awal 0,9 gram Lama pemeliharaan 50 hari Total pakan 467,5 kg Biomass panen 550 kg 1 kg berisi 8 ekor ikan Jumlah panen = biomass panen x isi = 550 x 8 = 4400 SR = jumlah panen x 100% = 4400 x 100% = 91,67 % jumlah tebar 4800 wo = 4800 x 0,9 = 4320 kg = 4,32 g GR = wt-wo = 550- 4,32 = 10,91 g/hari T 50 FCR = jumlah pakan jumlah total hasil panen = 467,5 = 0,850 550 Nb: SR = kelangsungan hidup GR = laju pertumbuhan FCR = konversi pakan pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran 8. Analisis usaha pembesaran ikan lele dumbo di Biotech agro Jombang Biaya investasi Bahan Kolam Tes kit kualitas air, termometer, TDS meter Satuan m2 buah Jumlah 48 1 Harga satuan 20.000 450.000 Total Rp. 960.000,Rp. 450.000,- Jaring Seser Timbangan Pompa Mesin diesel Blender Total investasi buah 2 2 1 2 2 1 62.500 50.000 75.000 600.000 1.000.000 250.000 Rp. 125.000,Rp. 100.000,Rp. 75.000,Rp. 1.200.000,Rp. 2.000.000,Rp. 250.000,Rp. 5.160.000,- buah Buah buah Biaya tetap Penyusutan Kolam Tes kit kualitas air, termometer, TDS meter Jaring Seser Timbangan Pompa Mesin diesel Blender Total penyusutan Tenaga kerja pkl Hitungan 1/36 x 1,5 bulan x Rp. 960.000,1/6 x 1,5 bulan x Rp. 450.000,- Total Rp. 40.000,Rp. 112.500,- 1/24 x 1,5 bulan x Rp.300.000,- Rp. 18.750,- 1/48 x 1,5 bulan x Rp. 1.200.000,1/48 x 1,5 bulan x Rp. 2.000.000,1/60 x 1,5 bulan x 250.000,- Rp. 37.500,Rp. 62.500,Rp. 6.250,Rp. 277.500,- Satuan Jumlah satuan Harga / 2 bulan 1 600.000,- Total penyusutan 277.500,- Total biaya tetap 877.500,- Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran 8.Analisis usaha pembesaran ikan lele dumbo di Biotech agro Jombang (lanjutan) Biaya variable Pupuk kandang Kapur tohor Benih ikan lele Pelet FF 999 Pakan mark up Cacing sutera Katak Jangkrik Total biaya variabel karung Kg Ekor karung Kg Ekor kantung 8 1,44 4800 2 15 12 60 4 10.000,15.625,130,120.000,100.000,10.000,300,6.000,- Rp. 80.000,Rp. 22.500,Rp. 624.000,Rp. 240.000,Rp. 1.500.000,Rp. 120.000,Rp. 18.000,Rp. 24.000,Rp. 2.628.500,- BIAYA OPERASIONAL Total biaya tetap + total biaya variabel = 877.500,- + 2.628.500,- = Rp. 3.506.000,PENDAPATAN Ikan lele 550 kg @ Rp. 10.500,- Rp. 5.775.000,- KEUNTUNGAN Pendapatan- biaya operasional = 5.775.000,- -3.506 .000,- = Rp. 2.269.000,PERTIMBANGAN USAHA BEP harga = biaya operasional : total produksi = 3.506.000,- : 550 kg = Rp. 6374,BEP volume produksi = biaya operasional : biaya satuan = 3.506.000,- : 10.500,- = 333,90 kg PP = total investasi x 1,5 bulan = 5.160.000,- x 1,5 bulan Keuntungan 2.269.000,= 3,41 bulan B/C RATIO = pendapatan = 5.775.000,Biaya operasional 3.506.000,= 1,65 pkl Teknik pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ... Debby Ratnasari