pengaruh iradiasi terhadap cemaran bakteri pada - ANSN

advertisement
RisalahPeltemuanIlmiahPeneliliandan Pengembangan
-"IIJlikasi
Isolopdan Radiast;
2{XJ1
PENGARUH IRADIASI TERHADAP CEMARAN BAKTERI PADA
UDANG WINDU (Penaeus monodon)
Harsojo*, Didi Rohadi**, Lydia Andini, S.* dan Rosalil1a,S.H.*
* PuslitbangTeknologiIsotopdan Radiasi,BATAN, Jakarta
** FakultasPertaniaIl,UnivelSitasBandungRaya
ABSTRAK
PENGARUH IRADIASI TERHADAP CEMARAN BAKTERI PADA UDANG WINDU
(Penaeusmonodon). Udang windu dikenal karenarasanyayang enak dan merupakankomoditasekspor.
Telah dilakukanpenelitianmengenaipengahlhiradiasi terhadapcemaranbakteri patogenpada udang windu
dalam upaya meningkatkan mutu udang di Indonesia. Parameteryang diukur ialah total bakteri aerob,
kolifonn, Escherichia coli, Salmonelladan organoleptik,Udangwindu diiradiasidengandosis 0, 2, 4, 6, 8 dan
10 kGy pada laju dosis 5,6 kGy. Hasil penelitian menunjukkanbahwa pada dosis 6 kGy telah tetjadi
penurunantotal bakteri aerobsebesar3 desimaldan untuk bakteri koli dan E. coli pada dosis 4 kGy tetjadi
penurunanmasing-masingsebe:;ar
2 desimal.Salmonellatidak didapatkanpadasemuasampelyangdiperiksa.
Pengujian organoleptikyang meliputi wama,bau, tekturdanrasapadasampelyang diiradiasidengandosis di
atas 6 kGy terjadi perbedaa11
yang nyata dibandingkandengatlkontrol. SecaraUlnum dosis 4 kGy cukup
efektif untuk meningkatkanhigieneudangtanpamempengaruhisifatorganoleptik.
Kata kunci : Udang,Iradiasi,Salmonella,Organoleptik.
ABSTRACT
IRRADIATION EFFECT OF BACTERIAL CONTAMINATION ON WINDU LOBSTER
(Penaeusmonodon). Windu lobsteris famousdueto the tasteandhad a good market for exportcommodity.
This experiDientwas conductedto studythe bacterialcontaminationon windu lobsterin an attemptto improve
the hygienic quality of lobsterproducedin illdonesia.Windulobsterwereirradiatedwith the dose0, 2, 4, 6, 8
and 10 kGy at a doserate of 5.6 kGy. Parameters
measuredwere total aerobbacteria,coliforms, Escherichia
coli and Salmonella.The colour, odor, texture and taste were evaluatedimmediatelyafter irradiation. The
results showedtllat total aerobbacteriawere decreased3 log cyclesafter irradiatedat 6 kGy, while coliform
bacteriaand E. coli weredecreased
2 log cycleseachat 4 kGy,respectively.No Saltnonellawas detectedin all
samp1esobserved.ill general,irradiation at 4 kGy was sufficient to improve the hygienic condition without
affecting their organolepticproperties.
Key words: Lobster,Irradiation,Salmonella,Organoleptic.
PENDABULUAN
Salah satu komoditas ekspor utama dari basil
perikanandi Indonesia ialah udang. Udang windu (P.
monodon)merupakanjenis udang yang terkenal dan
banyak
pengusalla mulai
tertarik
untuk
mengembangkannya.Udang windu mempwlyai rasa
yang lezat dan ukuramlya yang cukup besarsebingga
banyak diminati konsumen. Di samping itu udang
windu merupakan salah satu komoditas ekspor yang
dapatdijadikaIl pengllaSildevisanonmiga.
Indonesiasebagaipengekporudangke beberapa
negara seperti Jepang,Belanda dan Amerika Serikat
sering ekspomya ditolak oleb negara-negaratersebut
karenaketatnyapersyaratanyangharus dipenuhiseperti
harusbebasdari Salmonella[1].
Udang memerlukanpenan~
yang baik dan
cepat karena sifatnya yang mudah rusak. Hal ilU
dimuogkinkan karena udang telah tercemarmikroba
dalam jUmlall yang tinggi dan juga udang mudah
tercemar lnikroba yang berasal dari tanall dan air
limball. Kemwlgkinan lainnya adalah dagiIlg udang
merupakanmedia yang baikuntuk pertumbuhanbakteri
pembusukhila dibandingkandengandaging ikan [2].
MenurutRASHill dkk. [3] cemaranpada udangterjadi
pactasaatpanen,penanganandan transportasi.Udang
yang telah tercemarbakteri akan menyebabkanbakteri
tersebuttetap llidup untukjangka waktu yang panjang
dalam keadaanbeku. Cara penangananyang umum
dilakukan pacta udang yang akan dibekukan yaitu
dengan pendinginanmenggunakanes segera setelah
paReRdan pactaprosespencuciandi pabrik digunakan
air yang menggunakankhlor ataudimasakdengancara
pengukusanuntukmengurangikandunganmikroba dan
membunuhbakteri patogen[3]. Akan tetapi, periakuan
tersebut menimbulkan pennasalahan baru seperti
terjadinyapenurunankualitas atauadanyaresidukimia.
Persoalancemaranmikroba yangtinggi terutama
bakteri patogentidak hanya didapatkandi Indonesia,
tetapi di negaralain sepertiIndia, Meksiko juga pernah
ditemukan Vibrio sp. [3]. Cara lain yang telah
dikemban~ yaitu penggunaanteknik iradiasi dengan
dosis yang berkisar antara3 -6 kGy [3] yang telah
dicoba dan temyata efektif untuk membunuhbakteri
patogen.Untuk itu agar ekspor udang ke luar negeri
dapat diterima maka produsen dapat mengiradiasi
produknyake PT Indoganunadi Cibitung,Bekasi.
355
Ri53lah Peltt'f/luan Ilmiah Penell~iandan Pengembangan Aplikasi IsOlop dan Radiasi,2001
Tujuan daTi penelitian ini adalall untuk
mengetahui cemaran bakteri tennasuk kemungklllaD
adanya Salmonella pacta Udallg yang berasal daTi
Indonesia dan pengarull sillar galmna terlladap
kandungan bakteri di dalanl udang daD pembahan
diperoleh ditransformasikan ke .Jx untuk dilakukan
analisis statistik.
BASIL DAN PEMBAHASAN
organoleptikyangterjadi.
BAHAN DAN METODE
Bahan. Bahan penelitian berupaudang windu
beku diperolehdari salall satuperusabaanpembekuan
udangdi Jakarta.Jmnlahsampelyang diteliti setiapkali
pengambilan contoh adalah sebanyak6 kotak yang
setiapkotak mengandung:!:.lkg udangtanpakepala.
Persiapan Sampel. Dari lnasing-masingkotak
diambil cuplikannya dan selanjuulyadicampurhingga
rata untuk kemudian dianalisis secaramikrobiologi.
Setiap 3 mlllggu sekali selama 4 bulan dilakUkan
pengambilan contoh (6 kotak) dan dilakUkanulangan
sebanyak 2 kali dari lnasing-lnasing contoh.
Pemeriksaanbakteri dilakukan tidak kurangdari 4 jam
setelahpersiapansampelselesai.
Penentuan Jumlah Total Bakteri. Penentuan
jumlah total bakteri dilakukandengancara menimbang
sampelsebanyak25 g, kemudiandicarnpurdengan225
ml air pepton steril dan selanjumya dilakukan
pengenceran bertulgkat. Sejumlall 0, I ml larutan
suspensiditanam dalam media lempeng cawan petri
yang berisi Agar Nutrien (Oxoid) dan diermnpactasubu
kamar selarna24-48 jam. Setiap koloni yang tumbub
dibuatsediaanuntuk melihatpewarnaanGram.
Penentuan Jumlah Bakteri Koli,- Penentuan
jumlah bakteri koli dilalukan seperti pada penentuan
jumlah total bakteri. Media yang digunakan ialah Agar
MacConkey (Oxoid) datI dierarn pada SullU 370 C
selama 24-48 jam.
Penentuan Jumlah Bakteri E. coli;.Penentuan
jumlah bakteri E. coli dilakukan menurut metode
FARDIAZ [4] dengan menggill1akanmedia EMB
(Oxoid).
Pemeriksaan
Salmonella.
Pemeriksaan
Salmonella dilakukan dengan cara sampel ditimbang
sebanyak25 g kemudimlditanmlldalammediapengaya
dan dieram pada subu 370 C selama 24 jam daD
selanjutnyaditanamdalam media selektifyang dieram
pada subu 370 C selama 48 jam. Koloni tersangka
diidentifikasi secaramikrobiologi daDbiokimia ke arab
SalmonelladaD dilanjutkan dengan uji serologi untuk
ditemtukan serotipe sepertjpada pada proseduryang
dilakukan oleh Andini dkk. [51 daDSri Poemomo[61.
Uji Organoleptik. Organoleptik udang windu
iradiasi dilakukan dengan cara uji kesukaan terhadap
WarDa, ball, tekstur, dan rasa berdasarkan skala hedonik
1 sampai 7 menurut SOEKARTO [7]. Hasil yang
356
Udang cepat mengalalni kerusakatl dibanding
dengan ikan sebagai akibat penanganan yang kasar atau
terlambat diberi es. Proses pembusukan dimulai dengan
terjadinya denaturasi protein dengan adanya bakteri
pembusuk. Bakteri pembusuk ini terutama terdapat
pada bagian kepala, oleh karena itu kepala udang hams
segera dibuang [8).
Pada setiap kali pengalnbilan sampel temyata
bakteri aerob yang tumbuh
bentuknya sarna dan
termasuk ke dalam bakteri Gram negatif. Umwnnya
bakteri yang tergolong Grain negatif mempunyai sifat
yang peka akan iradiasi hila dibandingkan dengan
bakteri Gram positif [9).
Pengaruh iradiasi terlladap jumlall total bakteri
aerob dapat dilihat pacta Tabel I. Tabel tersebut
menunjukkan bahwa pada dosis iradiasi di alas 8 kGy
tidak didapatkan pertumbuhan bakteri. Pada kontrol
terlihat jumlah bakteri aerob yang terkandung dalam
udang windu adalah berkisar antara (2,2 -2,4) x 106
koloni/g dengan harga rata-rata sebesar 2,4 x l06
koloni/g .Bila dilihat dari persyaratan SK DirJen paM
[ 1) jumlah bakteri aerob pada udang yang diizinkan
adalah sebesar 105 koloni/g. Hal ini berarti bahwa
kandungall bakteri di dalam udang tersebut telah
melampaui barns cemaran yang diizinkan. Pacta
perlakuan iradiasi dengan dosis 2 kGy jumlall bakteri
aerob sebesar(4,2 :t 0,4) x 105koloni/g. Hasil analisis
statistik menunjukkan perlakuan dosis iradiasi. 2 kGy
tidak berbeda nyata dengan kontrol walaupun terlihat
penurunanjmnlah koloni sebesar 1 desimal. Perlakuan
dosis iradiasi 4 kGy memberikan kisaran jumlah total
bakteri aerob sebesar (5 -17)
103 koloni/g dengan
harga rata-rata 1,1 x 104 koloni/g. Hal ini memenuhi
persyaratan cemaran bakteri yang dikeluarkan oleh
DirJen paM [1] daD secarastatistik dosis iradiasi 4 kGy
memberikan pengarull yang berbeda nyata terlladap
jumlah bakteri aerob dengan dosis iradiasi 2 kGy dan
kontrol (P<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
perlakuan iradiasi dengan dosis 2 kGy tidak
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bakteeri,
sehingga diperlukan dosis yang lebih tinggi dari 2 kGy
agar perlakuan
iradiasi berpengaruh
terhadap
pertumbuhan bakteri.
Pacta penelitian ini dilakukan pengamatan
bakteri koli dan E. coli. Bakteri koli dan E. coli di
dalam klasifikasi
tennasuk ke dalaln familia
Enterobacteriaceae daD merupakan salall satu indikator
salutasi dari
suatu
produk
[10].
Menurut
DARMODUWITO daD ERNI [11], penggunaan jasad
indikator ini mempunyai keuntungan karena lebih talmn
pada proses pengolahan daD proses penyimpanan.
Kehadiran bakteri koli di dalam suatu produk sangat
tidak diharapkan, karena dengan adanya bakteri koli
menunjukkan bahwa sanitasinya kurang baik. Hal ini
disebabkan bakteri koli berasal dari tinja manusia atau
hewan berdarah panas lainnya. Oleh sebab itu
Risalah Peltemuan Ilmiah Penelilian dan Pengemhangan Aplikasi Isolop dan Radias~ ZOOI
mendeteksi bakteri koli di dalanl ballan perlu dilakukan
karelta dengan demikiaIl dapat diketallui apakall baltan
tersebut lnasih layak digunakaIl atau tidak. Saat ini telall
diketallui beberapa strain bakteri seperti E. coli yang
dapat.menyebabkan diare padc'lbayi daDjuga ditemukan
pacta anak-anak sapi yang menderita mastitis. Menurut
FARDIAZ dab BE1TY [12], pacta infeksi yang parall
E. coli mungkin terdapat dalam darnh, saluran kencing,
appendix dan peritonium. E. coli sebagai bakteri yang
umum terdapat dalam sahlfan pencernaan dapat
berkembang biak daD menjadi patogen dalam saluran
reproduksi. Gangguan yang ditimbulkan oleh E. coli
ialall vaginitis, cervicitis dan abortus [13]. Kehadiran
bakteri koli tersebut menunjukkan suatu kondisi yang
memungkinkan adanya cemaran bakteri patogen (14].
Pengarull iradiasi terhadap jumlall bakteri koli
daIl E. coli dapat dililtat pacta Tabel 2. Pacta Tabel
tersebut terliltat jumlall bakteri koli pacta udang windu
dengaIl dosis 0 kGy berkisar aIltara (0,6 -2,4) x 106
koloni/g dengan lwga rata-rata sebesar 1,5 x 106
koloni/g dan setelall diiradiasi dengan dosis 2 daD 4
kGy terlihat masing-masing terjadi penurunan sebesar1
daD 2 desiInal. Secara statistik masing-lnasing dosis
memberikan pengamh yang nyata kecuali pactadosis di
atas 6 kGy tidak memberlkaIl pengamh yang nyata
(p<0,05). Pacta dosis 6 kGy terliltat tidak ditemukan
adanya bakteri koli pacta udang windu. Hal ini
disebabkan bakteri koli tennasuk dalam golongan
bakteri Grain negatifyang peka akan iradiasi.
Tabel 2 memperlihatkan pacta sampel kontrol
jumlall E. coli berkisar ailtara (3,4 -4,4) x 104koloni/g
dengan harga rata-rata sebesar 3,9 x 104 koloni/g dan
setelah diiradiasi dengan dosis 2 dan 4 kGy masingmasing terlihat jumlah bakteri E. coli sebesar (3,8 :!::
0,4) x 102dan (1,0 :!::0,5) x 102koloni/g. Pactadosis 4
kGy terjadi penunmanjwnlah E. coli sebesar2 desilnal,
daD setelah diiradiasi dengan dosis yang lebih tinggi (6
kGy) tidak terliltat adanya pertumbuhan E. coli. Secara
statisitik masing-masing dosis menwtjukkaIl jumlah E.
coli berbeda nyata baik pacta kontrol maupun pacta
dosis 2 daD 4 kGy sedang pactadosis di atas 4 kGy tidak
menunjukkan perbedaan yang nyata. Hal ini disebabkan
bakteri E. coli temlasuk dalaIn kelompok bakteri koli
yang sifamya peka aka1l iradiasi. Adanya bakteri koli
dan E. coli di dalaIn sampel Uda1lgmenunjukkan bahwa
udang tersebut telah pernall bersinggungan dengan tinja
yang mungkin lewat air pencuci.
Pacta penelitian ini juga diperiksa acta tidaknya
Salmonella dalam udang windu. sebab Salmonella juga
tennasuk familia Enterobacteriaceae. Di samping itu
menurut SK Dir Jen paM [1] keberadaan Salmonella
pactasemua maCaInmakanan atau bahan makanan harus
negatif. Menumt MURRAY
[15], air memegang
peranan penting pacta penyebaran Sahnonella. Pactaair
yang tercemar Salmonella lnasill lnanlpu untuk hidup.
Keberadaan organisme indikator di dalam air berum
pasti menunjukkan bahwa dalam air tersebut
mengandung Sahnonella. Katak merupakc1ll hewan
yang dapat menyebarkan Salmonella. Keberadaan
Salmonella pacta semUc'lmakanan atau bahan makanan
tidak dilwapkan.
Salmonella mempakan bakteri
patogen yang dapat menyebabkan infeksi saluran
pencernaan.
Disalnping itu Sallnonellatennasukbakteri
patogenyang lebih berbahayadibandingkan dengan
Staphylococcus
aureUj'.Hal ini terliltat pada frekwensi
kejadiall keracunanSalmonellalebih sering ditemukan
dibandingkandengan kasuskeracunanoleh S. aureus.
Pada semua sampel yang diperiksa temyata tidak
ditemukan adanya Salmonella. Hal ini menunjukkan
bahwaudangwindu tersebuttelah memenuhisalah satu
persyaratan dikeluarkan oleh DirJen paM daD
memenuhipersyaratansebagaikomoditi untuk ekspor.
Di sampingitu pengelolamenunjukkanadanyasanitasi
yang baik mulai dari tambak llingga ke penanganan
pasca pallen tennasllk pengemasan. Akan tetapi,
walaupunpada udang windu tidak ditemukan adanya
Salmonellabukan berarti udang tersebut mempunyai
mutu yang baik. Hal ini terlihat dari cemaranbakteri
sella kandunganbakteri koli dan E. coli yang lnasih
tinggi sebelummendapatperlakuaniradiasi.
Hasil uji orgalloleptik terltadap udang windu
iradiasi dapatdilihat pada Tabel 3. Pada Tabel terlihat
ltasil uji organoleptik salnpel yang diiradiasi sampai
dengandosis 10 kGy tidak terjadi peruballan wanta
yangberarti. Hasil analisis statistik menunjukkanantara
kontrol dan sampelyang diiradiasi tidak menunjukkan
perbedaanyang nyata (p<O,O5).Akan tetapi, pada uji
organoleptikuntuk bali, tekstur dan rasa pada dosis
iradiasidi alas 6 kGy secarastatistik terjadi perbedaan
yang nyatadibandingkandengandosis di bawah6 kGy.
Hal ini disebabkanterjadinya kerusakan kimia pada
beberapa Zc'lt gizi kllususnya pada asam amino.
Perubahanbau daDrasa ini disebabkanbahan tersebut
mengandunglemak. Menurut lRAWATI ill. [16] hal
ini mungkin disebabkanoleh adanya penghambatan
reaksiantarradikalbebasakibathidrolisis.
KESIMPULAN
Dari basil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa:
1. Dosis iradiasi di alas 4 kGy dapat menunmkan
jumlall total bakteri aerob,bakteri koli dan E. coli
sehinggapersyaratanKeputusanDirJen paM dapat
terpenulli.
2. Padasemuasampelyang diperiksatidak didapatkan
adanyaSalInoneUa.
3. Perlakuan iradiasi pada dosis diatas 6 kGy
berpengaruhterhadapban, tekstur daD rasa udang
windu.
4. Produsenudangbeku dapatmengiradiasiprodUknya
di PT Indogamrnaagar prodUknyadapat diterirna
olehnegaratujuan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
saudaraAnnanu ill. yang teJahmembantupeneJitian
ini sehinggadapatberjalandenganJancar.
357
lWCr ;T;--UJTVTg"dIIUIcpUK
tcmaaap uaang wmau Irnmasl:
3,0
RisalahPt'ltemuanIlmiahPt'nt'liliandan Pengembangan
,4;Jlikasi
lsolopdanRadiJSI;2()()l
DAFTARPUSTAKA
1. DEPKES R.I., KeputusaIlDirjen Pengawasan
Obat
dan Makallan No. 03726/B/SK/ VII/89 tentang
Batas Maksimwll Cemaran Mikroba dalaIll
Makanan(1989).
2. MUNSIAH MAHA daD HARSOJO, Peningkatan
mum udang beku denganiradiasi,Ris. Seminar
Nasional PengawetanMakanandenganlradiasi,
BATAN (1984) 169.
3. RASHill, H.O., H. ITa and I. ISHIGAKI,
Distribution of patll0genic Vibrios and other
bacteria in imported frozen shrimps and their
decontaminationby galruna-irradiation,World
Journal of Microbiology and Biotechnologyvol
8 (1992) 494.
4. FARDIAZ
SRIKANDI,
Penuntun Praktek
Mikrobiologi PanganIPB, Bogor(1989).
8. MOELIY ANTO, R., Udang sebagai bahan
makanan,Lembaga OseanologiNasional, LIPI,
Jakarta,(1979).
9. MUNSIAH
MAHA,
lradiasi bahan Pangan,
Makalah dipresentasikan pada Pendidikan
Ekspor Impor Departemen perdagangan RI.,
Jakarta (1993).
10.UNUS SURIAWIRIA, Pengantar Mikrobio1ogi
Umum, PenerbitAngkasaBandung (1986).
11. DARMODUWITO, S., dan ERNI, M., Pemeriksaan
mikrobiologi beberapa sayuran di Yogyakarta
dan sekitamya, Mikrobiologi
di Indonesia,
Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (1983) 91.
12.FARDIAZ SRlKANDI dan BErrY, SoL. JENIE,
Masalah keamal1anpangan dalaln hubungannya
dengan mikrobiologi veterineri, Mikrobiologi di
Indonesia, PerhimpWlan Mikrobiologi Indonesia
(1983)307.
5. ANDINI, L.S., HARSOJO,ANASTASIA, S.D. dan
MAHA, M., Efek iradiasi gatmna pada
.s'almonellaspp yang diisolasidaTidagingayam
segar, Ris. Pertemuan Ilmiah APISORABATAN, JakartaDesember1995(1995).
6. SRI POERNOMO,Salmonellapadaayam di rulnall
potong daD lingkuogannya di Wilayah Jakarta
daD sekitarnya,Sem. Nas. Teknologi Veteriner
untuk Meningkatkan Kesehatan Hewan daD
Pengamanan Bahan Pangan Asal Temak,
Balitvet, Bogor (1994).
7. SOEKARTO, S.T., Penilaian organoleptik untuk
industri pangan daD basil pertanian, Bhatara
Karya Aksara,Yogyakarta(1985).
13. SETIAWAN,
EoD.
daD HAMillJOJO,
Mikrobiologi Indonesia (1983) 313.
14.SRI POERNOMO, Standar higiene dan kemanan
pangan, Bahan PenatarnnManajemen Usaha
JasaBoga,IPB-Bogor(1995).
15. MURRAY, C.l., Salmonellae in the environment,
Rev. Sci. tech. Off. Int. Epiz. 10 J. (1991) 765.
16.IRAWATI, Z., T. IRlAWAN, R.N. AGUSTINA,
dan GIY ATMI, Pengaruhiradiasi gamma pada
kualitasdaging segar.2. Beberapakarnkteristik
kimia daging sapi,Penelitiandan Pengembangan
Aplikasi Isotopdall Radiasi(1999)215.
Tabell. Pengaruhiradiasi terlmdapjumlall total bakteri pada udang
windu.
Dosis iradiasi
(kGy)
Total bakteriaerob
(koloni/g)
0
2.4x 10°c
2
4
4,2--x]):;--c
II x 10'; b
x tOJb
6
8
10
a
a
Hurufyang saIna menunjukkan perbedaanyang tidak nyata (p<O,O5)
-= tidak tumbuh
358
A.No,
Infentarisasiflora bakteripadauterus sapi perah,
Mikrobiologi di Indonesia, Perhimpunan
RI:salahPeltt'flluan Ilmiah Penelitian dan Pengt'fllbangan ";Jlikasi Isotop dan Radia~ 2CXJt
Tabel 2. Pengarull iradiasi terlmdap bakteri koli dan E. coli pada udang windu
10
-a
-a
tfuruf yang sarna pada masing-masingkolom menunjukkan perbedaanyang tidak nyata
(p<0,05).
-= tidak twnbuh
Tabel 3. Uji organoleptik terhadap Ud3Jlgwindu iradiasi.
Dosis iradiasi
(kGy)
0
4,30 a
2
~
3,90 a
~
4
6
8
Ball
WarDa
~
~
~
~
~
Tektm
6,55 c
6,50 c
5,83 c
~
RaS(l
~
~
~
~
~
3,93 a
2,85 b
10
3,65 a
1,75 a
1,48 a
3,13_a
Huruf yang sarnapada masiDg-rnasingkolom meDunjukkanperbedaanyang tidak
Dyata(p<O,O5)
359
Download