1. Pendahuluan Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia [1]. Di tengah masyarakat beredar berbagai macam obat dan fungsinya, bahkan peredarannya semakin bebas didukung dengan kemajuan teknologi sehingga pihak tertentu memanfaatkan teknologi untuk mengedarkan obat yang tidak memiliki standar resmi. BPOM adalah Badan Pengawasan Obat dan Makanan, yaitu sebuah lembaga resmi yang mengatur aspek legal obat dan makanan yang beredar di Indonesia. Saat ini, BPOM mengelola ribuan data dan informasi produk obat dan makanan di Indonesia. Dalam perkembangan teknologi web saat ini, salah satu upaya dalam mengembangkan aplikasi web yang dapat mencari data berdasarkan berbagai persepsi pengguna adalah dengan menggunakan pendekatan model ontologi. Aplikasi web yang dibangun dengan cara menyimpan dan mengelola pengetahuan melalui konsep model ontologi dapat disebut sebagai web semantic. Dengan dukungan standar XML, RDF dan OWL, web semantik dapat merepresentasikan data di web ke dalam suatu basis pengetahuan yang dapat diproses oleh mesin. Ide awal berasal dari visi Tim Berners-Lee untuk mengembangkan world wide web (WWW) dimana ada tambahan informasi pada konten web yang sering diistilahkan metadata sehingga isi halaman web dapat diproses oleh komputer [6]. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan web semantik pada aplikasi pencarian yang bertujuan untuk membangun pengetahuan dengan berbasis model ontologi pada koleksi data produk obat. Penyimpanan informasi obat berupa model ontologi mampu menyimpan data secara lebih semantik sehingga pengguna dapat melakukan pencarian informasi dengan lebih mudah dan tepat. 2. Tinjauan Pustaka Pada penelitian yang berjudul “Aplikasi Pencarian Buku Berbasis Web Semantik untuk Perpustakaan SMK Yadika 7 Bogor”, perancangan aplikasi dimulai dengan perancangan ontologi (RDF, OWL) yang digunakan dalam pembuatan struktur semantik perpustakaan. Selanjutnya dilakukan perancangan query serta perancangan tampilan aplikasi. Setelah tahap perancangan, dilanjutkan dengan tahap implementasi yaitu implementasi query (SPARQL) dan implementasi interface menggunakan PHP. Penelitian ini menghasilkan penyimpanan informasi perpustakaan dengan model ontologi sehingga pengguna dapat mencari informasi buku atau artikel sesuai dengan kebutuhannya [2]. Pada penelitian berjudul “Penerapan Teknologi Semantic web untuk Menentukan Pilihan Jalur Bis Trans Jogja”, dibahas mengenai penerapan teknologi semantic web dalam pencarian informasi bis Trans Jogja sesuai dengan pengetahuan masing-masing pengguna. Pada penelitian ini, pengetahuan-pengetahuan mengenai data jalur bis Trans Jogja disimpan ke dalam model ontology berbasis web ontology language. Kesimpulan yang diperoleh yaitu penyimpanan informasi dengan model ontologi dapat menyimpan data secara lebih semantik sehingga nantinya pengguna dapat melakukan pencarian query atau pemanfaatan kembali data tersimpan sesuai dengan persepsi masing-masing pengguna terhadap informasi [3]. 1 Berdasarkan penelitian terdahulu yang membahas tentang penerapan teknologi web semantik, dengan membangun model pengetahuan berbasis ontologi, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk merancang dan menerapkan web semantik pada aplikasi pencarian sebagai alat dalam memperoleh informasi yang semantik dengan maksud mempermudah pengguna dalam mencari informasi yang sesuai dengan pengetahuan pengguna. Penelitian ini menghasilkan aplikasi yang dapat mencari informasi yang terintegrasi dengan basis pengetahuan informasi produk obat yang terdaftar pada BPOM. Teknik pencarian yang dibahas dalam penelitian ini berupa web semantik. Web Semantik adalah sebuah jaringan yang mewakili hubungan antar konsep. Web semantik biasa digunakan sebagai bentuk representasi pengetahuan. Teknik pencarian dengan menggunakan semantik berarti pencarian dokumen berdasarkan kata kunci penelusuran dan makna yang terkait dengan kata kunci tersebut. Pencarian semantik berusaha untuk meningkatkan akurasi pencarian dengan memahami maksud pencari dan makna kontekstual istilah seperti yang ditampilkan dalam data pencarian [4]. Dengan kata lain, pencarian semantik adalah pencarian suatu konten berdasarkan konteks yang tepat. Konten adalah teks tertulis, sedangkan konteks adalah kondisi keberadaan teks tersebut. Tujuan pencarian semantik adalah mencari konten yang sesuai dengan konteks yang diinginkan pengguna [5]. Pembuatan web semantik dimungkinkan dengan adanya sekumpulan standar yang dikoordinasi oleh World Wide Web Consortium (W3C). Standar yang paling penting dalam membangun web semantik adalah XML, XML schema, RDF, OWL dan SPARQL [6]. XML adalah sebuah "Markup Language" yang memungkinkan penciptaan dokumen-dokumen yang tersusun dari struktur data. Web semantik memberikan arti yang sama atau "semantik" untuk struktur data. XML namespaces menyediakan sebuah cara untuk "markup" dari banyak source. Suatu resource tertentu bersama dengan properti dan nilai dari properti untuk resource tersebut membentuk suatu pernyataan RDF [7]. Ketiga bagian ini disebut Subjek, predikat dan objek, membentuk RDF triple. Objek dapat berupa resource lain, atau berupa literal (string sederhana atau tipe data primitive lain yang didefinisikan oleh XML). Gambar 1 menunjukkan struktur ekspresi dari RDF dalam bentuk Triple atau RDF graph. Subject Predikat Object Gambar 1 RDF Graph Tiap triple mewakili suatu pernyataan tentang hubungan antara dua hal yang digambarkan dalam bentuk node. Setiap triple memiliki tiga bagian yaitu : 1) Subjek, 2) Objek, 3) Predikat (Property), yang menunjukkan suatu hubungan. Contoh Pernyataan 1 yaitu “Laporan penelitian” sebagai Subyek, “Disusun oleh” sebagai predikat , “Resti” sebagai obyek. Jika digambarkan dalam bentuk graf, resource yang berupa URI digambarkan dalam bentuk elips, property digambarkan sebagai tanda panah berlabel, dan obyek 2 literal digambarkan dalam bentuk kotak. Gambar 2 menunjukkan bentuk graf untuk contoh Pernyataan 1. http://www.ftiuksw.org/laporan_penelitian http://www.example.org/term/isCreated By http://www.student.uksw.edu/Resti _akhir http://www.example.org/term/hasEmail [email protected] Gambar 2 Contoh Graf RDF Sederhana Sebagai contoh, berdasarkan graf pada Gambar 3, sintaks RDF dapat dibuat seperti pada Kode Program 1 Kode Program 1 Sintaks RDF <?xml version="1.0"?> <rdf:RDF xmlns:rdf="http://www.w3.org/1999/02/22-rdf-syntax-ns#" xmlns:terms="http://example.org/terms#"> <rdf:Description rdf:about="http://www.ftiuksw.org/laporan_penelitian"> <terms:isCreatedBy rdf:resource="http://www.student.uksw.edu/resti" /> </rdf:Description> <rdf:Description rdf:about="http://www.student.uksw.edu/resti"> <terms:hasEmail rdf:instance="[email protected]" /> </rdf:Description> </rdf:RDF> Dalam struktur web semantik, setelah dibangun dalam XML dan RDF, web semantik juga dibangun dengan standar OWL. OWL (Web Ontology Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan ontology yang dikembangkan oleh W3C Web Ontology Working Group (WebOnt). OWL memiliki beberapa kelebihan dibandingkan XML dan XML Schema. OWL merepresentasikan pengetahuan, bukan sekedar format pesan. Dalam merepresentasikan konsep pengetahuan pada web semantik, OWL terdiri dari beberapa elemen dasar [8] antara lain Kelas dan individu. Kelas merupakan konsep dasar dari domain yang menjadi titik percabangan daam pohon taksonomi. Setiap individu pada OWL merupakan anggota kelas owl:thing. Karena itu, setiap kelas yang diciptakan oleh pengembang secara eksplisit merupakan anggota owl:thing. Individu (instance) merupakan anggota kelas, tetapi bukan sub kelas. Individu bernilai tunggal dan merupakan titik akhir dari percabangan. Properti tipe data menentukan tipe data dari sebuah individu. Tipe data diambil dari RDF literal dan tipe data XML Schema. Sedangkan property objek menghubungkan dua kelas untuk menciptakan relasi. Tiap kelas yang terhubung didefinisikan sebagai domain dan range. Karakteristik properti terdiri dari 1) TransitiveProperty yaitu jika sebuah 3 properti bersifat transitif, dan properti ini menghubungkan kelas a dan b, dan b terhubung dengan c, maka a berhubungan dengan c (P(x,y) dan P (y,z) maka P(x,z)). 2) SymmetricProperty yaitu jika sebuah properti bersifat simetris, dan a berhubungan dengan b, maka relasi yang sama dapat dibentuk dari b ke a (P(x,y) maka P(y,x)). 3) FunctionalProperty yaitu jika sebuah properti bersfat fungsional dan properti ini menghubungkan a dan b serta a dan c, maka dapat disimpulkan bahwa b sama dengan c (P(x,y) dan P(x,z) maka y=z). 4) InversOf yaitu properti ini secara sederhana dapat dilambangkan dengan P1(x,y) dan P2(y,x) merupakan bentuk properti invers. 5) InversFunctionalProperty yaitu Properti ini sifatnya sama dengan properti fungsional, tetapi dengan arah yang berbeda (c(P(y,x) dan P (z,x) maka y = z)). OWL memiliki batasan yang terdiri dari Cardinality yaitu Kardinalitas yang digunakan untuk membatasi nilai maksimum atau minimum dari sebuah nilai properti. Sedangkan hasValue digunakan untuk mendefinisikan kelas berdasarkan kehadiran nilai properti tertentu. Dalam membangun model ontologi, dibutuhkan sebuah alat yaitu Protégé. Protégé merupakan sebuah alat yang digunakan untuk membuat sebuah domain ontologi, menyesuaikan form untuk entry data dan memasukkan data. Berbagai format penyimpanannya seperti OWL, RDF, XML dan HTML. Pemrosesan data dalam web semantik yaitu Mereferensikan dan mengatur penyimpanan (Storage) yang dapat diakses, menghubungkan data Web semantik ke penyimpanan yang tersedia, menginterogasi data Web semantik melalui navigasi, pencarian dan query, melakukan reasoning terhadap data Web semantik [9]. Gambar 3 menunjukkan komponan-komponen dasar framework Web semantik. Gambar 3 Komponen-Komponen Dasar Framework [9] Untuk mengakses data dalam web semantik diperlukan SPARQL. SPARQL merupakan akronim rekursif dari SPARQL Protocol and RDF Query Language, merupakan rekomendasi W3C sebagai bahasa standar yang dipakai untuk melakukan query terhadap RDF. Bahasa yang digunakan dalam SPARQL hampir mirip dengan SQL. Misal dimiliki RDF triple sebagai berikut : 1) Subyek berupa 2) Predikat berupa <http://www.ftiuksw.org/laporan_penelitian>, <http://www.example.org/term/isCreatedBy>, 3) Obyek berupa <http://www.student.uksw.edu/resti>, Dalam bahasa sehari-hari dapat dibaca seperti berikut Resource <http://www.ftiuksw.org/laporan_penelitian> memiliki property 4 <http://www.example.org/term/isCreatedBy> dengan nilai <http://www.student.uksw.edu/resti>. Untuk mengetahui creator (property isCreatedBy) dari artikel laporan_penelitian pada pernyataan tersebut, dapat digunakan query SPARQL SELECT pada Kode Program 2. Kode Program 2 Query SPARQL untuk Mengetahui Pengarang Suatu Artikel SELECT ?creator WHERE (<http://www.ftiuksw.org/laporan_penelitian> <http://www.example.org/term/isCreatedBy> ?creator) Dimana ?creator merupakan variabel untuk menampung resultset, sedangkan konstruksi di belakang klausa WHERE merupakan pasangan triple dalam bentuk (S, P, O). Kalimat tersebut dipahami sebagai “Tampilkan nilai properti <http://www.ftiuksw.org/laporan_penelitian> yang memiliki properti <http://www.example.org/term/isCreatedBy> dan disimpan hasilnya pada variabel ?creator.” Agar user dapat memanfaatkan data dalam web semantik maka aplikasi antar muka dibangun menggunakan JSP. JSP merupakan teknologi yang didasarkan pada bahasa Java, yang dapat digunakan untuk membentuk halaman-halaman web yang bersifat dinamis, berbasis kepada HTML, XML, atau format dokumen lainnya [10]. Untuk mendukung aplikasi yang dibangun menggunakan web service, JSP dan servlet maka di butuhkan GlassFish 3.1 (GlassFish Enterprise Server v3), GlassFish merupakan server aplikasi komersial Java Platform Enterprise Edition (Java EE) Sun yang sudah kompatibel dengan JavaEE 6. Sun GlassFish Enterprise Server v3 merupakan server aplikasi setingkat enterprise berbasis open source yang difokuskan untuk mengurangi kompleksitas aplikasi dan penggunaan. 3. Metode dan Perancangan Sistem Secara umum penelitian terbagi ke dalam empat tahapan, yaitu: (1) identifikasi masalah, (2) tahap perancangan sistem, (3) tahap implementasi sistem, (4) tahap Pengujian sistem dan analisis hasil pengujian [11]. Identifikasi masalah dan pengumpulan data Perancangan Sistem meliputi Perancangan proses pencarian , perancangan ontologi dalam system Implementasi Sistem Pengujian dan Analisis Sistem Gambar 4 Tahapan Penelitian [11] Tahapan penelitian pada Gambar 4, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama: identifikasi masalah, yaitu mengidentifikasi masalah-masalah yang akan 5 dibahas, serta mendapatkan data dan literatur yang terkait dengan teknologi semantic web untuk proses pencarian; Tahap kedua: perancangan sistem yang meliputi perancangan proses searching, dan proses pembuatan ontologi dalam sistem yang akan dibangun; Tahap ketiga: implementasi sistem, yaitu membuat aplikasi sesuai perancangan proses pada tahap kedua, yaitu misalnya bagaimana aplikasi/program berjalan saat pencarian data; dan Tahap keempat: pengujian sistem dan analisis hasil pengujian, yaitu dilakukan pengujian terhadap hasil pencarian dengan dua kondisi, dengan menggunakan simple searching dan berdasarkan kategori, serta melihat hasil yang diberikan apakah sudah sesuai dengan konsep Web semantik. Gambar 5 Rancangan Arsitektur Aplikasi Web Semantik Arsitektur Aplikasi web semantik ditunjukkan pada Gambar 5, aplikasi akan menggunakan web server yang mendukung penggunaan web service dimana sebuah sistem software yang didesain dapat mendukung interoperabilitas interaksi mesin ke mesin melalui sebuah jaringan. Interface web service dideskripsikan dengan menggunakan format yang dapat diproses oleh mesin (khususnya WSDL). Sistem lain yang akan berinteraksi dengan web service hanya memerlukan SOAP, yang biasanya disampaikan dengan HTTP dan XML sehingga mempunyai korelasi dengan standar Web. Web service dapat diartikan sebagai sebuah metode pertukaran data, tanpa memperhatikan dimana sebuah database ditanamkan, dibuat dalam bahasa apa sebuah aplikasi yang mengkonsumsi data, dan di platform apa sebuah data itu dikonsumsi. Web service dapat menunjang interoperabilitas. Sehingga web service dapat menjadi sebuah jembatan penghubung antara berbagai sistem yang ada. Secara umum, web service dapat diidentifikasikan dengan menggunakan URL seperti hanya web pada umumnya. Namun yang membedakan web service dengan web pada umumnya adalah interaksi yang diberikan oleh web service. Berbeda dengan URL web pada umumnya, URL web service hanya mengandung kumpulan informasi, perintah, konfigurasi atau sintaks yang berguna membangun sebuah fungsi tertentu dari aplikasi. 6 Proses pada sistem terdiri dari pemasukkan kata kunci pencarian dan pencarian dengan mengonsumsi web service. Pada proses pencarian maka terlebih dahulu sistem pada web service mencari file owl yang berisi informasi, filter data pada SPARQL berdasarkan kata kunci, lalu mengembalikan nilai dalam bentuk WSDL, yang kemudian dapat dikirim pada halaman web. Gambar 6 Arsitektur Sistem Web Service Pada Gambar 6 menunjukkan Arsitektur sistem web service, yaitu Client mengirim request ke web service berupa input yang diinginkan client, kemudian web service akan mengambil data dari RDF dan pesan akan dikembalikan ke web service, lalu hasil output akan dikirim berupa pesan respon sesuai keinginan client. Perancangan proses pada penelitian ini dilakukan menggunakan UML (Unified Modeling Language) dengan beberapa proses, dijelaskan sebagai berikut. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara garis besar dengan merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibuat, serta memberikan gambaran fungsifungsi yang diberikan sistem kepada user. Gambar 7 Use Case Diagram untuk User Gambar 7 menunjukkan use case diagram actor, yaitu user dapat melihat menu pencarian dan dapat melakukan pencarian obat berdasarkan tiga kategori yaitu berdasarkan keluhan, nama produk dan nomor registrasi. Setelah user memilih kategori pencarian kemudian user memasukkan kata kunci berdasarkan kategori yang dipilih. Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan beberapa kelas yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Class diagram memberikan gambaran mengenai sistem dan relasi yang ada di dalamnya( user interface, atribut, controller). 7 Gambar 8 Class Diagram Sistem Gambar 8 menunjukkan class diagram sistem yang terdapat pada rancangan aplikasi pencarian produk obat-obatan. Terdapat relasi yang terjadi antara kelas view (UiPencarian) terhubung ke kelas controller (UserController). Sedangkan kelas controller mengakses database harus melalui kelas model (OWL). Pada prosedur pencarian informasi, aplikasi menggunakan proses pencarian kata kunci, dimana user akan memilih kategori obat lalu memasukkan kata pencarian sesuai kebutuhan user. Setelah memasukkan kata pencarian lalu sistem akan bekerja dengan cara mengirimkan nilai kategori dan nilai dari kata kunci yang dimasukkan kemudian mencari informasi pada basis data di dalam file owl melalui query Sparql. Jika hasil ditemukan maka server akan mengirim informasi ke halaman hasil pencarian. Hal ini dikarenakan pada metode pencarian dengan menggunakan kategori pencarian dan kata kunci lebih spesifik untuk mencari data dari file ObatSemantik.owl. Setelah user menentukan ingin mencari informasi produk obat sesuai standar BPOM dengan menggunakan kategori pencarian, maka proses pencarian ini berfungsi untuk menggambarkan proses yang terjadi dalam pencarian. Proses pencarian informasi dalam sistem ditunjukkan pada diagram dalam bentuk flowchart pada Gambar 9. 1 8 2 Gambar 9 Proses Pencarian Informasi Produk Dalam membentuk ontologi, perlu merancang konsep pengetahuan sebuah informasi dengan membuat struktur model ontologi. Model ontologi pencarian produk obat sesuai standar BPOM secara keseluruhan ditunjukkan pada Gambar 10. Gambar 10 Struktur Ontologi data 9 Struktur tabel dalam ontologi pada sistem yang dibangun, akan dijelaskan sebagai berikut : Tabel Slot Class indikasi berfungsi untuk menyimpan data penyakit. Struktur tabel Slot Class indikasi ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1 Struktur Tabel Slot Class Indikasi Property Nama_indikasi hasProduct Range Alowed values Type Single string Instance datatype Multiple obat Instance Object property Tabel Slot Class Obat berfungsi untuk menyimpan data produk Obat Kimia dan tradisional. Struktur tabel Slot Class Obat ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 Struktur Tabel Slot Class Obat Property Range Nomor_registrasi Nama_produk Komposisi Jenis_Produk Alowed values Instance Instance Instance Instance Type Single string Datatype Single string Datatype Single string Datatype Single Single Datatype owl:one of {“Obat kimia” “Obat Tradisional”} Dosis Single string Instance Datatype Efek_samping Multiple Kategori Instance Datatype Asal_produk Single owl:one of Instance Datatype {“Lokal” “Impor”} Deskripsi Single String Instance Datatype hasClassification Multiple Klasifikasi Instance Object Property hasIndication Multiple Indikasi Instance Object Property HasRegistrant Multiple Pendaftar Instance Object property Tabel slot class klasifikasi berfungsi untuk menyimpan data Klasifikasi organ tubuh yang memiliki indikasi tertentu. Struktur tabel Slot Class klasifikasi ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Struktur Tabel Slot Class Klasifikasi Property Nama_klasifikasi hasIndication Range Single string Multiple Indikasi Alowed values Type Instance Instance datatype Object Property Tabel slot class pendaftar berfungsi untuk menyimpan data pendaftar. Struktur tabel Slot Class pendaftar ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4 Struktur Tabel Slot Class Pendaftar Property Range Nama_pendaftar HasRegister Single string Multiple Obat Alowed values Instance Instance 10 Type datatype Object Property 4. Hasil dan Pembahasan Hasil implementasi sistem berdasarkan perancangan yang telah dilakukan, dijelaskan sebagai berikut. Implementasi yang pertama pada tool Protégé yaitu untuk membangun ontologi data dan menghasilkan data dengan format owl. Gambar 11 menunjukkan hierarki class pada protégé untuk membuat file ontologi. Pembentukan Class Ontologi ini berupa Indikasi yaitu keluhan atau penyakit yang diderita oleh pengguna. Klasifikasi merupakan bagian tubuh yang diserang oleh indikasi atau penyakit, klasifikasi terdiri dari dua subclass yaitu organ_dalam dan organ_luar. Obat merupakan produk yang berfungsi menjadi penawar indikasi atau penyakit, informasi obat sesuai standar yang resmi yaitu data pada BPOM. Produk obat terdiri dari dua subclass yaitu obat kimia dan obat tradisional. Pendaftar adalah instansi atau perusahaan yang mendaftarkan produk obat secara resmi pada BPOM. Gambar 11 Pendefinisian Hierarki Class dengan Protégé Setelah ontologi data sudah terbentuk maka informasi obat dapat dimasukkan kedalam ontologi tersebut. Informasi yang sudah terbentuk dapat dicari melalui tab queries untuk mengimplementasikan query dalam merepresentasikan hasil pencarian pada class dan berdasarkan properti yang ada lalu mencari informasi dengan cara menulis kata yang terkandung pada informasi seperti ditunjukkan pada Gambar 12. Gambar 12 Tab Queries Produk Obat Gambar 10 menunjukkan hasil pencarian informasi produk pada class Obat dengan slot “hasIndication” yang mengandung kata “Batuk”, sehingga menghasilkan produk-produk yang memiliki indikasi batuk. Sebagai contoh implementasi query 11 SPARQL sederhana, pada Gambar 13 dan Kode Program 3 menunjukkan query dalam menemukan produk dan nomor registrasi obat yang memiliki indikasi “Batuk”. Gambar 13 Contoh Query SPARQL Sederhana Kode Program 3 Contoh Query SPARQL Sederhana SELECT ?Nama_produk ?Nomor_Registrasi WHERE { ?cari rdf:type ?Obat .?cari obat:Nama_produk ?Nama_produk .?cari obat:Nomor_Registrasi ?Nomor_Registrasi .?cari obat:hasIndication ?Indikasi .?Indikasi obat:Nama_indikasi "Batuk" } Implementasi yang kedua yaitu membangun web service dengan menggunakan library jena untuk mendukung semantic ontology pada sistem. Web service dibuat untuk mengakses data pada file ontologi yang telah terbentuk. Setelah web service berhasil dibuat, maka selanjutnya adalah membuat interface atau halaman web pencarian dengan membuat client service untuk mengakses web service pencarian tersebut. Hasil implementasi antarmuka ditunjukkan pada Gambar 14 sampai Gambar 20. Gambar 14 Halaman Antarmuka Web Semantik “Home.jsp” 12 Gambar 15 Halaman Antarmuka Pencarian Obat “Search.jsp” Berdasarkan Keluhan Gambar 16 Halaman Antarmuka Hasil Pencarian Berdasarkan Keluhan 13 Gambar 17 Halaman Antar Muka Pencarian Obat Berdasarkan Nama Produk Gambar 18 Halaman Antarmuka Hasil Pencarian Berdasarkan Nama Produk Gambar 19 Halaman Antarmuka Pencarian Obat Berdasarkan Nomor Registrasi 14 Gambar 20 Halaman Antarmuka Hasil Pencarian Berdasarkan Nomor Registrasi Pada Gambar 14 menunjukkan halaman antar muka pencarian, terdapat tiga kategori pencarian yaitu pada Gambar 15, pencarian berdasarkan keluhan yang akan menghasilkan informasi obat sesuai dengan keluhan yang dimasukkan oleh user seperti ditunjukkan pada Gambar 16, lalu pada Gambar 17 menunjukkan pencarian berdasarkan nama produk yang akan menghasilkan informasi obat berupa nomor registrasi, jenis produk, asal produk dan nama pendaftar obat tersebut kepada BPOM yang ditunjukkan pada Gambar 18, Pada Gambar 19 menunjukkan pencarian berdasarkan nomor registrasi yang akan menghasilkan nama produk yang terdaftar di BPOM yang ditunjukkan pada Gambar 20. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari sebuah sistem, maka perlu dilakukan sebuah pengujian dengan menggunakan metode tertentu. Pengujian Aplikasi Pencarian Obat-obatan Sesuai Standar BPOM Berbasis Web Semantik menggunakan metode pengujian Blackbox. Hasil pengujian Blackbox Testing dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Hasil Pengujian Blackbox Testing Poin Validasi Pengujian Input Pencarian Data input berdasarkan Keluhan Data Input Keluhan Pencarian berdasarkan Nama Produk Data input Nama Produk Pencarian berdasarkan Nomor Registrasi Data input Nomor Registrasi yang terdaftar pada BPOM 15 Hasil Uji Sistem akan memberikan peringatan jika textfield pencarian tidak diisi, Aplikasi memberikan hasil pencarian berupa obat yang sesuai dengan keluhan user Aplikasi memberikan hasil pencarian berupa informasi produk yang dicari oleh user Aplikasi memberikan hasil pencarian berupa informasi obat sesuai nomor registrasi yang dimasukkan oleh Status Uji Valid Valid Valid user. Hasil Pengujian pada Tabel 5 menunjukkan bahwa sistem bekerja sesuai dengan perancangan dan implementasi yang telah dibangun. Tidak terdapat masalah pada setiap pengujian yang dilakukan. Tabel 6 Hasil Pengujian Sistem Pencarian No Pencarian Kategori 1 Keluhan Kata Kunci Batuk 2 Nama Produk Locoid 3 Nomor Registra si DTL070 4519837 A1 Hasil Nama Produk Nomor Registrasi DTL070451 9837A1 Jenis obat Kimia Asal Obat -Lokal Pendaftar Dosis -Darya Varia Laboratoria -3x sehari/sdt DTL061451 4137A2 Kimia -Lokal -Mecosin Indonesia -3x sehari/tab -Mengantuk Procold Flu dan Batuk Locoid DTL111164 1504A1 DKL96041 20830A1 Kimia -Lokal -Lokal -3x sehari/tab - -Mengantuk - Kimia -Kalbe Farma -Combiphar VICKS FORMULA 44 ANAKANAK (STRAWBE RRY) DTL070451 9837A1 - - - - - VICKS FORMULA 44 ANAKANAK (STRAWBE RRY) Laserin Flu Efek Samping -Mengantuk - Tabel 6 menunjukkan hasil pencarian pada system berdasarkan kategori pencarian dan kata kunci yang dimasukkan, ini memperlihatkan bahwa antara proses perancangan dan implementasi sistem tidak ada perbedaan dan sesuai dengan harapan. 5. Simpulan Berdasarkan penelitian, pengujian dan analisis terhadap sistem, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada penelitian ini, pengetahuan mengenai obat dapat disimpan ke dalam kelas Obat, Indikasi, Klasifikasi, Pendaftar serta pendefinisian properti-properti dari masing-masing kelas. Aplikasi pencarian obat-obatan berbasis web semantik pada penelitian ini dapat diterapkan dengan menggunakan teknologi Java Web Service, library JENA, server Glassfish, JSP, serta Aplikasi memiliki teknik pencarian berdasarkan jenis Obat yaitu Kimia atau tradisional, dan kata kunci berdasarkan Keluhan, Nama produk, dan Nomor registrasi, user dapat memasukkan kata kunci sesuai dengan kebutuhan informasi yang ingin diperoleh. Pengembangan Aplikasi pencarian obat-obatan dengan ontologi sesuai standar BPOM sebagai basis pengetahuan dapat membantu pengguna untuk menemukan informasi mengenai obat yang relevan. 16 6. Daftar Pustaka [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.Lembaran Negara RI Tahun 2009, No. 144. Sekretariat Negara. Jakarta. Zebua, Javier. 2011. Aplikasi Pencarian Buku Berbasis Web Semantik untuk Perpustakaan SMK Yadika 7 Bogor. Depok : Universitas Gunadarma. Indra, Aji Setyo Wicaksono, dkk. 2011. Penerapan Teknologi Semantic Web Untuk Menentukan Pilihan Jalur Bis Trans Jogja. Yogyakarta : Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Sarno, Riyanarto, dkk. 2012. Semantic Search Pencarian Berdasarkan Konten. Penerbit Andi. Yogyakarta. Rahutomo, Faisal. 2009. Penerapan Algoritma Weighted Tree Similarity untuk Pencarian Semantik Wikipedia. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Berners-Lee, T., J. Hendler, o. Lasilla. 2001. The Semantic Web. American Scientific. Lasilla, O., dkk. 1999. Resource Description Framework (RDF) Model and Syntax Spesification. W3C Recommendation 22 Februari1999. http://w3.org/TR/REC-rdf-syntax/. Smith, dkk. 2012. Web Ontology Language. W3C Recommendation 11 Desember 2012. http://www.w3.org/TR/owl2-overview/. Fisher, dkk. 2009. Semantic Web Programming. Wiley. Kadir, Abdul. 2004. Dasar Pemrograman Web Dinamis dengan JSP (Java Server Pages). Penerbit Andi. Yogyakarta. Hasibuan, Zainal, A., 2007, Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi, Jakarta: Ilmu Komputer Universitas Indonesia. 17 18